• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI - Pengaruh Komposisi Limbah Sekam Padi Dan Abu Sekam Padi Sebagai Pengisi Komposit Hibrid Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DAFTAR ISI - Pengaruh Komposisi Limbah Sekam Padi Dan Abu Sekam Padi Sebagai Pengisi Komposit Hibrid Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI i

PENGASAHAN ii

PRAKATA iii

DEDIKASI iv

RIWAYAT HIDUP PENULIS v

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

DAFTAR SINGKATAN xvii

DAFTAR SIMBOL xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 PERUMUSAN MASALAH 5

1.3 TUJUAN PENELITIAN 5

1.4 MANFAAT PENELITIAN 5

1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 MATERIAL KOMPOSIT 7

2.2 KOMPOSIT POLIMER 8

2.2.1 Penguat(Reinforcement)Dalam Komposit 8

2.2.2 Matriks Dalam Komposit 9

2.2.3 Antarmuka dan Antarfasa Pengisi Matriks 10

2.3 HIBRID KOMPOSIT 11

2.4 LIMBAH BOTOL PLASTIK KEMASAN MINUMAN 12

2.5 SEKAM PADI 14

(2)

2.7 METODE EKSTRUKSI 16

2.8 PENGUJIAN/KARAKTERISTIK BAHAN KOMPOSIT 18

2.8.1 Uji Kekuatan Tarik(Tensile Strength) 18

2.8.2 Uji Kekuatan Bentur(Impact Strength) 19

2.8.3 Uji Kekuatan Lentur(Flaxural Srtength) 20

2.8.4 Uji Penyerapan Air(Water-Absorption) 20

2.8.5 Uji KarakteristikFourier Transform Infra Red(FT-IR) 22 2.8.6 UjiScanning Electron Microscopy(SEM) 22

2.9 APLIKASI DAN KEGUNAAN KOMPOSIT 23

2.10 ANALISI EKONOMI 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27

3.1 LOKASI PENELITIAN 27

3.2 BAHAN DAN ALAT 27

3.3 PROSEDUR PENELITIAN 27

3.3.1 Penyediaan Sekam Padi 27

3.3.2 Penyediaan Abu Sekam Padi 28

3.3.3 Penyediaan Matriks (Limbah Botol Kemasan Minuman) 28 3.3.4 Penyediaan Hibrid Komposit Limbah Botol Plastik Kemasan

Minuman 28

3.4 DIAGRAM ALIR PENELITIAN 30

3.4.1 Penyediaan Sekam Padi 30

3.4.2 Penyediaan Abu Sekam Padi 30

3.4.3 Penyediaan Matriks (Limbah Botol Kemasan Minuman) 31 3.4.4 Penyediaan Hibrid Komposit Limbah Botol Plastik Kemasan

Minuman 32

3.5 PENGUJIAN KOMPOSIT 33

(3)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 4.1 KARAKTERISTIK FTIR(FOURIER TRANSFORM INFRA RED)LIMBAH

BOTOL PLASTIK KEMASAN MINUMAN (LBPKM),

ABU SEKAM PADI, SEKAM PADI DAN KOMPOSIT HIBRID 36 4.2 HUBUNGANSTRESS-STRAINPET LIMBAH BOTOL PLASTIK

KEMASAN MINUMAN (LBPKM) DAN KOMPOSIT HIBRID

BERPENGISI ABU SEKAM PADI DAN SEKAM PADI 43

4.3 PENGARUH PENAMBAHAN KANDUNGAN BAHAN PENGISI ABU SEKAM PADI DAN SEKAM PADI TERHADAP SIFAT PEMANJANGAN PADA SAAT PUTUS

(ELONGATION AT BREAK)KOMPOSIT HIBRID PET LBPKM 45

4.4 PENGARUH PENAMBAHAN KANDUNGAN BAHAN PENGISI ABU SEKAM PADI DAN SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN

TARIK(TENSILE STRENGTH)KOMPOSIT HIBRID PET LBPKM 47 4.5 PENGARUH PENAMBAHAN KANDUNGAN BAHAN PENGISI

ABU SEKAM PADI DAN SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN

LENTUR(FLEXURAL STRENGHT)KOMPOSIT HIBRID LBPKM 49 4.6 PENGARUH PENAMBAHAN KANDUNGAN BAHAN PET PENGISI

ABU SEKAM PADI DAN SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN

BENTUR(IMPACT STRENGHT)KOMPOSIT HIBRID PET LBPKM 50 4.7 KARAKTERISTIK SEM (SCANNING ELECTRON MICROSCOPY)

PET LBPKM, KOMPOSIT HIBRID LBPKM-SEKAM PADI

DAN ABU SEKAM PADI 52

4.8 RASIO 90/10 PENGARUH PENAMBAHAN KANDUNGAN BAHAN PENGISI ABU SEKAM PADI DAN SEKAM PADI TERHADAP PENYERAPAN AIR (WATER ABSORPTION) KOMPOSIT HIBRID

PET LBPKM 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1 KESIMPULAN 56

5.2 SARAN 57

DAFTAR PUSTAKA 58

(4)

LAMPIRAN 2 CONTOH PERHITUNGAN 67

LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI PENELITIAN 68

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bentuk-bentuk Konstituen yang Berbeda 9 Gambar 2.2 BentukInterface (Bonding Agent)Antara Matriks dan Serat 11 Gambar 2.3 Struktur Kimia Polietilen Tereflatat 13

Gambar 2.4 Reaksi Esterifikasi PET 13

Gambar 2.5 Komponen Ekstruder 17

Gambar 2.6 Spesimen V-NotchMetode Charpy dan Izod 19

Gambar 2.7 Skema Pengujian Impak 20

Gambar 3.1 Diagram Alir Penyediaan Sekam Padi 30

Gambar 3.2 Diagram Alir Penyediaan Abu Sekam Padi 30 Gambar 3.3 Diagram Alir Penyediaan Matriks

(Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman) 31

Gambar 3.4 Diagram Alir Penyediaan Komposit Hibrid Limbah Botol

Plastik Kemasan Minuman 32

Gambar 3.5 Sketsa Spesimen Uji Tarik 33

Gambar 3.6 Ukuran Dimensi Spesimen Kekuatan Flexural ASTM D-790 34 Gambar 3.7 Ukuran Dimensi Spesimen Metode Izod ASTM 4812-11 34 Gambar 4.1 Karakterisasi FTIR Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman

Polietiletereftalat (PET) 36

Gambar 4.2 Karakteristik FTIR Abu Sekam Padi 38

Gambar 4.3 Karakteristik FTIR Sekam Padi 39

Gambar 4.4 Karakteristik FTIR Komposit Hibrid LBPKM Berpengisi

Abu Sekam Padi dan Sekam Padi 41

Gambar 4.5 HubunganStress-StrainPET Limbah Botol Plastik Kemasan

Minuman Berpengisi Abu Sekam Padi dan Sekam Padi 43 Gambar 4.6 Pengaruh Penambahan Kandungan Bahan Pengisi Abu Sekam Padi

Dan Sekam Padi Terhadap Sifat Pemanjangan Pada Saat

Putus (Elongation at Break) Komposit Hibrid LBPKM 45 Gambar 4.7 Pengaruh Penambahan Kandungan Bahan Pengisi Abu Sekam Padi

(6)

Komposit Hibrid PET LBPKM 47 Gambar 4.8 Pengaruh Penambahan Kandungan Bahan Pengisi Abu Sekam Padi

Dan Sekam Padi Terhadap Kekuatan Lentur(Flexural Strenght)

Komposit Hibrid LBPKM 49

Gambar 4.9 Pengaruh Penambahan Kandungan Bahan Pengisi Abu Sekam Padi Dan Sekam Padi Terhadap Kekuatan Bentur(Impact Strenght)

Komposit Hibrid LBPKM 50

Gambar 4.10 AnalisisScanning Electron Microscopy 52 Gambar 4.11 Pengaruh Kandungan Penambahan Bahan Pengisi Abu Sekam Padi

Dan Sekam Padi Terhadap Persen Penyerapan Komposit 54 Gambar 4.12 Pengikatan Molekul Air Oleh Serat Alam 55 Gambar L3.1 Penyediaan PET Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman 68

Gambar L3.2 Penyediaan Abu Sekam Padi 68

Gambar L3.3 Penyediaan Sekam Padi 69

Gambar L3.4 Proses Pencampuran Dengan Ekstruder 89 Gambar L3.5 Proses Pencetakan Dengan AlatHot Press 70

Gambar L3.6 Hasil Komposit Hibrid 70

Gambar L3.7 Alat UTM Gotech Al-7000 M GridTensile 71 Gambar L3.8 Alat UTM Gotech Al-7000 M GridFlexural 71

Gambar L3.9 AlatImpact TesterGOTECH 72

Gambar L4.1 Hasil FTIR PET Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman 73

Gambar L4.2 Hasil FTIR Abu Sekam Padi 74

Gambar L4.3 Hasil FTIR Sekam Padi 74

Gambar L4.4 Hasil FTIR Komposit Hibrid Pet LBPKM-Abu Sekam Padi

Dan Sekam Padi 75

Gambar L4.5 Hasil SEM PET LBPKM

(Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman) 76

Gambar L4.6 Hasil SEM Komposit Hibrid PET LBPKM-Abu Sekam Padi

Dan Sekam Padi Rasio 90/10 77

Gambar L4.7 Hasil SEM Komposit Hibrid PET LBPKM-Abu Sekam Padi

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi Kimia Sekam Padi 15

Tabel 2.2 Komposisi Kimia Abu Sekam Padi 16

Tabel 2.3 Rincian Biaya Bahan Pembuatan Komposit Hibrid Berpengisi

Sekam Padi dan Abu Sekam Padi 24

Tabel 2.4 Rincian Biaya Peralatan Pembuatan Komposit Hibrid Berpengisi

Sekam Padi dan Abu Sekam Padi 25

Tabel 2.5 Rincian Biaya Analisa Pembuatan Komposit Hibrid Berpengisi

Sekam Padi dan Abu Sekam Padi 25

Tabel 2.6 Perkiraan Rincian Pembuatan Produk 26

Table 4.1 Rentang Bilangan Gelombang, Bilangan Gelombang Dari Berbagai Gugus Fungsi Pada Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman

(LBPKM) 37

Table 4.2 Rentang Bilangan Gelombang, Bilangan Gelombang Dari Berbagai

Gugus Fungsi Pada Abu Sekam Padi 38

Table 4.3 Rentang Bilangan Gelombang, Bilangan Gelombang Dari Berbagai

Gugus Fungsi Pada Sekam Padi 40

Table 4.4 Rentang Bilangan Gelombang, Bilangan Gelombang Dari Berbagai

Gugus Fungsi Pada Komposit Hibrid 41

Tabel 4.5 Nilai ModulusYoungPET Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman (LBPKM) dan Komposit Hibrid LBPKM Berpengisi Abu Sekam Padi

Dan Sekam Padi 44

Tabel L1.1 Data Hasil Modulus Young 65

Tabel L1.2 Data Hasil Kekuatan Tarik 65

Tabel L1.3 Data Hasil Pemanjangan Pada Saat Putus 65

Tabel L1.4 Data Hasil Kekuatan Lentur 65

Tabel L1.5 Data Hasil Kekuatan Bentur 66

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Penelitian 65

L1.1 Data Hasil Modulus Young 65

L1.2 Data Hasil Kekuatan Tarik 65

L1.3 Data Hasil Pemanjangan Pada Saat Putus 65

L1.4 Data Hasil Kekuatan Lentur 65

L1.5 Data Hasil Kekuatan Bentur 66

L1.6 Data Hasil Penyerapan Air 66

Lampiran 2 Contoh Perhitungan 67

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian 68

L3.1 Penyediaan PET Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman 68

L3.2 Penyediaan Abu Sekam Padi 68

L3.3 Penyediaan Sekam Padi 69

L3.4 Proses Pencampuran Dengan Ekstruder 69

L3.5 Proses Pencetakan Dengan AlatHot Press 70

L3.6 Hasil Komposit Hibrid 70

L3.7 Alat UTM Gotech Al-7000 M GridTensile 71

L3.8 Alat UTM Gotech Al-7000 M GridFlexural 71

L3.9 AlatImpact TesterGOTECH 72

Lampiran 4 Hasil Pengujian Lab Analisis Dan Instrumen 73 L4.1 Hasil FTIR PET Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman 73

L4.2 Hasil FTIR Abu Sekam Padi 74

L4.3 Hasil FTIR Sekam Padi 74

L4.4 Hasil FTIR Komposit Hibrid Pet LBPKM-Abu Sekam Padi

Dan Sekam Padi 75

L4.5 Hasil SEM PET LBPKM

(9)

L4.6 Hasil SEM Komposit Hibrid PET LBPKM-Abu Sekam Padi

Dan Sekam Padi Rasio 90/10 77

L4.7 Hasil SEM Komposit Hibrid PET LBPKM-Abu Sekam Padi

(10)

DAFTAR SINGKATAN

ASTM American Standart Testing of Material

FTIR Fourier Transform Infra Red

LBPKM Limbah Botol Plastik Kemasan Minuman

SEM Scanning Elentron Microscopy

(11)

DAFTAR SIMBOL

Simbol Keterangan Dimensi

σ Kekuatan tarik N/mm2

F Gaya yang Diperlukan N

A Luas Permukaan Bahan Uji mm2

ε Pemanjangan Pada Saat Puts %

∆ Perubahan Panjang Mm

L Panjang Mula-mula Mm

E Modulus Young MPa

Wg Persentase Pertambahan Berat %

We Berat Setelah Perendaman Gram

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Teknologi bahan dewasa ini berkembang dengan pesat. Hal ini didorong oleh kebutuhan akan bahan yang dapat memenuhi karakteristik tertentu yang dikehendaki. Salah satu hasilnya adalah bahan komposit polimer. Kemampuan untuk mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, baik dalam segi kekuatan, maupun bentuk dan keunggulannya dalam rasio kekuatan terhadap berat, mendorong penggunaan komposit polimer sebagai bahan pengganti material logam konvensional pada berbagai produk [1].

Komposit polimer semakin berkembang yang saat ini bersaing dengan komposit matriks logam maupun keramik. Berbagai pemrosesan komposit terus dipacu, diarahkan kesasaran produk yang banyak diminati. Komposit polimer komersil selama ini umumnya menggunakan bahan polimer termoset. Suplai bahan baku yang terbatas mengakibatkan bahan ini relatif mahal dibandingkan polimer termoplastik [2].

Komposit hibrid sering dihubungkan dengan material penguat serat, yang umumnya berbahan baku resin yang mana dua jenis serat digabungkan menjadi matriks tunggal. Konsepnya adalah perluasan sederhana dari prinsip komposit yang menggabungkan dua atau lebih material untuk mengoptimasi nilai harga jual, memanfaatkan kualitas terbaiknya sementara mengurangi pengaruh dari sifat-sifat yang tidak diinginkan. Kombinasi dari beberapa material saja pun sudah bisa dianggap sebagai hibrid [3]. Biasanya komposit hibrid ini diaplikasikan untuk komponen struktural untuk transportasi udara, peralatan olah raga dan komponen-komponenorthopedic[4].

(13)

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Sejalan dengan peningkatan penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Mayoritas sampah tersebut adalah sampah rumah tangga yang terdiri dari berbagai bahan organik dan anorganik. Dari kedua golongan sampah tersebut, sampah anorganik diketahui memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam penanganan sampah dibanding sampah organik karena tidak dapat diurai oleh alam dan menjadi masalah serius bagi pencemaran tanah. Salah satu sampah yang tergolong anorganik adalah sampah/limbah yang berupa plastik [6].

Sampah plastik menjadi masalah utama di kalangan masyarakat bisa ditemukan hampir di mana-mana khususnya di tempat pembuangan sampah. Oleh karena itu, limbah plastik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena tidak biodegradable [7]. Jika sampah basah lebih mudah diolah menjadi pupuk, tidak demikian dengan sampah kering terlebih lagi plastik, dimana membutuhkan waktu yang lama bagi bumi untuk menguraikannya [8].

(14)

Padi merupakan produk utama pertanian di negara-negara agraris, termasuk Indonesia. Sekam padi merupakan produk samping yang melimpah dari hasil penggilingan padi, dan selama ini hanya digunakan sebagai bahan bakar untuk pembakaran batu merah, pembakaran untuk memasak atau dibuang begitu saja. Penanganan sekam padi yang kurang tepat akan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Dari hasil penelitian sebelumnya telah dilaporkan bahwa sekitar 20 % dari berat padi adalah sekam padi, dan bervariasi dari 13 sampai 29 % dari komposisi sekam adalah abu sekam yang selalu dihasilkan setiap kali sekam dibakar. Nilai paling umum kandungan silika (SiO2) dalam abu sekam padi adalah 94 – 96 % dan apabila nilainya mendekati atau dibawah 90 % kemungkinan disebabkan oleh sampel sekam yang telah terkontaminasi oleh zat lain yang kandungan silikanya rendah. Abu sekam padi hasil pembakaran secara terkontrol pada suhu tinggi (500 – 600 oC) akan menghasilkan abu silika yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai proses kimia [11].

Beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang hibrid komposit polietilen tereflatat dari limbah botol kemasan minuman berpengisi sekam padi dan abu sekam padi yaitu:

1. Cholachagudda, dkk (2013) pada karakteristik mekanik sabut dan sekam padi betulang polimer komposit hibrid dengan fraksi berat 80:1:19, 80:3:17 dan 80:5:15 (b/b). Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kekuatan lentur meningkat 9,78% pada 1% sekam padi, 10,74% sebesar 3% sekam padi, 6,02% pada 5% sekam padi tetapi hibridisasi lebih dari 3% sekam padi mengurangi nilai lentur. Hibridisasi menghasilkan peningkatan yang lebih baik dalam kekuatan tarik tetapi lebih dari 3% dari sekam padi tidak dianjurkan untuk penggunaannya. Metode yang digunakan adalahhand layupdengan matriks vinilester [12].

2. Ofem, dkk (2012) pada sifat mekanis komposit hibrid CNSL pengisi

(15)

modulus tertinggi dan kekuatan impak diperoleh pada 800μ mdan 400μ m ukuran partikel, masing-masing, untuk persentase pengisi yang sama. Disimpulkan bahwa sifat optimum dapat dicapai pada kadar filler 30%. Metode yang digunakan adalah compression moulding setelah pre-treatment periwinkledan sekam padi [13].

3. Khanam, dkk (2010) pada komposit hibrid dengan pengisi serat nanas : karbon : tarik, lentur dan sifat-sifat ketahanan kimia mengkaji sifat mekanis seperti uji tarik dan uji lentur dari sisal karbon tanpa perlakuan dan dengan perlakuan 18% NaOH dengan variasi rasio berat. Selain itu uji tahan kimia dari komposit hibrid ini turut dikaji. Dengan variabel rasio berat sarat nanas/karbon 100:0,75:25,50:50,25:75,0:100 dan perlakuan tidak basa dan perlakuan basa 18% NaOH menggunakan metode hand layup (unsaturated polyester resin). Melalui penelitian ini terjadi peningkatan dari sifat tarik dan lentur dengan peningkatan komposisi serat karbon didalam komposit hibrid. pengaruh adanya perlakuan basah terhadap serat sisal pada sifat tarikan dan benturan juga turut dikaji dimana hasilnya adalah terjadi peningkatan pada sifat tersebut [14].

(16)

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dalam penelitian ini yang menjadi masalah adalah bagaimana pengaruh komposisi antara matriks limbah botol plastik kemasan minuman dengan partikel sekam padi dan abu sekam padi terhadap kekuatan tarik (tensile strength), kekuatan lentur (flexural strength), kekuatan bentur (impact strength), penyerapan air (water absorption) dan didukung oleh analisa Scanning Electron Microscope

(SEM) dan karakteristik Fourier Transform Infra-Red (FTIR) dari komposit hibrid yang dihasilkan.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengkaji potensi pemanfaatan limbah sekam padi dan abu sekam padi sebagi bahan pengisi komposit hibrid limbah botol plastik kemasan minuman yang dihasilkan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah :

• Untuk mengurangi sampah botol plastik yang tidak ter-biodegradable. • Untuk menentukan komposisi pengisi sekam padi dan abu sekam padi

yang terbaik terhadap kekuatan tarik (tensile strength), kekuatan lentur (flexural strength), kekuatan bentur (impact strength), penyerapan air (water absorption) dan didukung oleh analisa Scanning Electron Microscope(SEM) danFourier Transform Infra-Red(FTIR).

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Memberikan informasi terutama dalam bidang penelitian komposit tentang

pengaruh komposisi dari sekam padi dan abu sekam padi sebagai pengisi komposit dengan limbah botol plastik kemasan minuman sebagai matriksnya sehingga dapat diketahui komposisi pengisi yang terbaik. 2. Memberikan informasi tambahan bagi dunia industri tentang pemanfaatan

(17)

3. Salah satu alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan limbah botol plastik kemasan minuman dari yang tidak dapat terurai / ter-biodegradable.

1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia, Laboratorium Penelitian Fakultas Teknik, Departemen Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan Jl. Brig. Jend. Katamso Medan. Adapun bahan baku yang digunakan pada penelitian ini yaitu limbah botol plastik kemasan minuman sebagai matriks dan sekam padi dan abu sekam padi sebagai pengisi. Variabel yang digunakan adalah :

1. Ukuran partikel sekam padi dan abu sekam padi yang dipakai 100mesh. 2. Perbandingan komposisi limbah botol plastik kemasan minuman dengan

pengisi adalah 100/0, 95/5, 90/10, dan 85/15 (% b/b) dalam 100 gram berat total komposit, di mana 100, 95, 90 dan 85 gram merupakan berat limbah botol plastik kemasan minuman sedangkan 5, 10 dan 15 gram merupakan berat pengisi.

3. Perbandingan sekam padi dengan abu sekam padi adalah 1/1 (% b/b) dalam variasi 5, 10 dan 15 gram total berat pengisi.

Uji yang dilakukan pada komposit tersebut adalah uji tarik (Tensile Strength) ASTM D638, uji lentur (flexural strength) ASTM D790, uji bentur (Impact Strength) ASTM D256, uji penyerapan air (Water Absorption) ASTM D570 dan didukung oleh analisa Scanning Electron Microscopy (SEM) dan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang diperoleh kuat tekan batako ringan yang lebih tinggi adalah terdapat pada komposisi 50% limbah pengolahan emas ditambah 50% abu sekam padi,

Jenis komposit yang paling umum dijumpai adalah jenis dimana konstituen struktural dikelilingi dalam matriks, tetapi ada banyak komposit juga yang tidak

Program studi Teknik Kimia, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.. [41] Lumintang, Romels

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan abu sekam padi pada limbah botol plastik PET daur ulang untuk menghasilkan material baru yang

Perusahaan botol minuman kemasan plastik di Pandaan Kabupaten Pasuruan yaitu PT. Pengiriman dilakukan tiga kali dalam sebulan, sehingga kalau dirata-rata mencapai

Dari pengujian impak dapat disimpulkan bahwa penambahan abu sekam padi pada limbah botol plastik PET mempengeruhi kekuatan impak material abu sekam padi,dimana

Perusahaan botol minuman kemasan plastik di Pandaan Kabupaten Pasuruan yaitu PT. Pengiriman dilakukan tiga kali dalam sebulan, sehingga kalau dirata-rata mencapai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran partikel abu sekam padi (ASP) setelah dilakukan preparasi dengan larutan HCl dan NaOH dan disintesis