• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Kadar Timbal (Pb) Pada Sayuran Selada dan Kol yang Dijual di Pasar Kampung Lalang Medan Berdasarkan Jarak Lokasi Berdagang dengan Jalan Raya Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Kadar Timbal (Pb) Pada Sayuran Selada dan Kol yang Dijual di Pasar Kampung Lalang Medan Berdasarkan Jarak Lokasi Berdagang dengan Jalan Raya Tahun 2015"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pencemaran udara di Indonesia sebesar 70% disebabkan oleh emisi

kendaraan bermotor yang menyumbangkan hampir 98% timbal ke udara. Emisi

tersebut merupakan hasil samping pembakaran dalam mesin kendaraan yang

menggunakan senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) sebagai zat aditif bensin yang

dapat meningkatkan bilangan oktan. Penambahan ini dimaksudkan untuk

mencegah terjadinya ketukan pada mesin kendaraan (Suharto, 2005 dalam Farista

P, 2010 ).

Timbal (Pb) dihasilkan dari pembakaran yang kurang sempurna pada

mesin kendaraan. Logam Pb di alam tidak dapat didegradasi atau dihancurkan dan

disebut juga sebagai non essential trace element yang paling tinggi kadarnya,

sehingga ia sangat berbahaya jika terakumulasi pada tubuh dalam jumlah yang

banyak.

Menurut Environment Project Agency, sekitar 25% logam berat Timbal

(Pb) tetap berada dalam mesin dan 75% lainnya akan mencemari udara sebagai

asap knalpot. Logam Pb yang terkandung dalam bensin ini sangatlah berbahaya,

sebab pembakaran bensin akan mengemisikan 0,09 gram timbal tiap 1 km. Bila di

Jakarta, setiap harinya 1 juta unit kendaraan bermotor yang bergerak sejauh 15 km

akan mengemisikan 1,35 ton Pb/hari. Pada tahun 2006 dari 20 kota yang dipantau

ditemukan bahan bakar bensin masih mengandung Pb dengan nilai rata-rata 0,038

gr/l, sedangkan tahun 2007 dari 30 kota, termasuk kota Medan, yang dipantau

(2)

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Medan, pada tahun 2009

jumlah sarana transportasi jalan raya di Kota Medan berjumlah 2.708.511

kendaraan, yang terdiri dari mobil penumpang sebanyak 222.891 kendaraan,

mobil gerobak sebanyak 144.865 kendaraan, bus sebanyak 22.123, dan sepeda

motor sebanyak 2.318.632 kendaraan. Dari tahun 2004 sampai tahun 2009

menunjukkan kenaikan 23,82% per tahun. Pertumbuhan yang sangat signifikan

nampak pada sepeda motor dengan rata-rata pertumbuhan 31,23% per tahun

(Pemkomedan). Dengan rata-rata kenaikan sebesar 23,82% dalam 5 tahun,

diperkirakan pada tahun 2014 jumlah sarana transportasi di kota Medan mencapai

3.353.678 kendaraan.

Kontaminasi kimia dari sumber seperti industri, kendaraan dan pestisida

dapat mempengaruhi keamanan pangan. Logam berat adalah salah satu dari

berbagai jenis kontaminan terpenting yang dapat ditemukan di permukaan dan di

dalam jaringan sayuran segar.

Sayuran merupakan bahan makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari

oleh masyarakat, dimana di dalamnya banyak sekali terkandung zat-zat gizi

seperti vitamin dan mineral. Ada banyak sekali jenis sayuran yang terdapat di

dunia ini khususnya di Indonesia. Sayuran biasanya diolah atau dimasak terlebih

dahulu sebelum dikonsumsi. Namun, ada juga beberapa jenis sayuran yang

dikonsumsi langsung (sebagai lalapan) tanpa harus dimasak sebelumnya, sebagai

contoh yaitu selada dan kol.

Penggunaan sayur lalapan pada produk makanan di masyarakat sudah

cukup luas. Sayuran ini apabila tidak dicuci dengan baik dan benar bisa saja masih

(3)

pada bagian sayur tersebut dan mengakibatkan dampak buruk bagi manusia

apabila terakumulasi di dalam tubuh. Timbal mudah sekali mengakumulasi pada

sayur-sayuran dalam bentuk daun dan umbi-umbian. Akumulasi timbal secara

terus-menerus dan dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan gangguan

sistem syaraf, kelumpuhan, dan kematian dini serta penurunan tingkat kecerdasan

anak-anak. Batas kandungan timbal dalam sayuran berdasarakan Keputusan

Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 03725/B/SK/VII/89

tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan adalah sebesar 2,0

mg/kg.

Penelitian di kota Medan menunjukkan bahwa ada pengaruh yang nyata

dari pertambahan intensitas kendaraan bermotor terhadap kandungan timbal di

udara kota Medan. Kandungan Pb udara paling tinggi adalah di Terminal Amplas

pada waktu pengamatan pukul 16.00-17.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yaitu

32,67 μg/m3, kemudian di Pinang Baris pada pengamatan pukul 07.30-08.30 WIB

dan di Jalan Brigjen Katamso pada waktu pengamatan pukul 13.00-14.00 WIB

yaitu 23.00 μg/m3. Kandungan Pb udara yang lebih rendah adalah di Komplek

Setia Budi Indah pada waktu pengamatan pukul 07.30-08.30 WIB, yaitu 5,87

μg/m3. Kadar Pb di udara Terminal Bus Amplas dan Terminal Bus Pinang Baris

di kota Medan yang diteliti oleh Girsang pada tahun 2008 sebesar lebih dari 2

μg/m3 (3,228±0 μg/m3) pada pos-pos yang padat kendaraan bermotornya dan

pada pos-pos yang kurang padat kendaraan bermotornya kadar Pb dalam udara

adalah kurang dari 2 μg/m3 (0,889-1,385 μg/m3) (Girsang, 2008 dalam Hasan,

(4)

Hasil penelitian Pasaribu (2004) menunjukkan kadar timbal (Pb) pada

beberapa jenis sayuran di Kota Medan dan Berastagi yaitu: bayam sebelum dicuci

sebesar 2,170 mg/kg dan sesudah dicuci sebesar 1,745 mg/kg, kangkung sebelum

dicuci sebesar 2,140 mg/kg dan sesudah dicuci sebesar 1,695 mg/kg, daun

singkong sebelum dicuci sebesar 2,295 mg/kg dan sesudah dicuci sebesar 1,885

mg/kg, sawi sebelum dicuci sebesar 2,150 mg/kg dan sesudah dicuci sebesar

1,700 mg/kg, kol sebelum dicuci sebesar 1,895 mg/kg dan sesudah dicuci sebesar

1,645 mg/kg serta kembang kol sebelum dicuci sebesar 1,970 mg/kg dan setelah

dicuci sebesar 1,660 mg/kg. Pada sayuran bayam, kangkung, daun singkong dan

sawi sebelum dicuci kadar timbal yang terkandung sudah melebihi nilai ambang

batas kandungan timbal dalam sayuran berdasarkan Surat Keputusan Direktorat

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No. 03725/B/SK/VII/89 yaitu sebesar 2

mg/kg.

Hasil penelitian yang dilakukan Widiriani tahun 1996 di Kebun Teh

Gunung Mas menyebutkan kandungan Pb dalam pucuk teh yang diambil setiap

10-12 hari sebesar 5,264 ppm pada jarak 0-10 meter dari jalan raya, 3,613 ppm

pada jarak 10-20 meter dari jalan raya dan 3,103 pada jarak 20-30 meter dari jalan

raya (Qadafi, 1998).

Penelitian yang telah dilakukan oleh Mariti tahun 2005 pada daun teh,

memperoleh hasil kandungan logam Pb lebih tinggi berada pada sampel yang

dekat dengan jalan raya, yaitu berjarak 5 meter dari jalan raya. Kandungan logam

Pb berkisar 2,473 mg/kg, kandungan logam Pb pada daun teh ini telah melewati

ambang batas maksimum yang telah ditetapkan Dirjen POM Depkes RI tahun

(5)

Kelurahan Kampung Lalang merupakan pintu gerbang bagian barat Kota

Medan yang dilintasi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari arah Binjai, Stabat

dan Aceh. Itulah sebabnya jalur tersebut selalu sibuk setiap hari. Volume

kendaraan yang lewat sangat padat dan terkesan semrawut. Hal itu menjadikan

kawasan tersebut menjadi salah satu titik kemacetan di Kota Medan.

Selain terminal dan jalur lintas, faktor lain yang menjadi pendukung

pertumbuhan ekonomi di sana adalah keberadaan Pasar Kampung Lalang. Salah

satu pasar terbesar di Medan itu mampu menampung hampir 1.000 pedagang, baik

pedagang formal maupun pedagang kali lima (PKL). Pasar ini juga menjadi salah

satu sarana bagi warga sekitar dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari (Pekuwali,

2013). Banyak pedagang yang berjualan di sepanjang jalan raya, tidak terkecuali

pedagang sayur yang menjajakkan sayuran dagangannya dalam kondisi terbuka.

Hal ini dapat mengakibatkan kontaminasi asap kendaraan yang mengandung

timbal terhadap sayuran yang dijual di pasar Kampung Lalang tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti kadar timbal

pada sayuran selada dan kol yang dijual di pasar Kampung Lalang Medan

sebelum dicuci, sesudah dicuci dan yang ditutup berdasarkan jarak lokasi

berdagang sayur dengan jalan raya. Lokasi ini dipilih disebabkan oleh tingginya

arus kendaraan di sepanjang jalan tersebut baik kendaraan pribadi, angkutan

umum, becak bermotor, taksi, bus-bus antarkota maupun truk.

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini

adalah aktifitas kendaraan bermotor yang sangat padat di jalan raya pasar

(6)

raya tersebut. Sehingga dikhawatirkan terjadi pencemaran pada sayuran yang

dijual.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui adanya kandungan logam

timbal pada sayuran selada dan kol yang dijual di pasar Kampung Lalang Medan.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui kandungan timbal (Pb) dalam sayuran selada dan kol berdasarkan

jarak lokasi berdagang dari jalan raya sebelum dilakukan pencucian

2. Mengetahui kandungan timbal (Pb) dalam sayuran selada dan kol berdasarkan

jarak lokasi berdagang dari jalan raya setelah dilakukan pencucian

3. Mengetahui kandungan timbal (Pb) dalam sayuran selada dan kol yang ditutup

berdasarkan jarak lokasi berdagang dari jalan raya

4. Mengetahui jumlah kendaraan yang melewati jalan raya pasar Kampung

Lalang

5. Mengetahui asal sayuran selada dan kol yang dijual di pasar Kampung Lalang

Medan

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi kepada konsumen untuk mengetahui kadar timbal yang

terkandung dalam sayuran selada dan kol yang dijual di Pasar Kampung

Lalang Medan.

2. Menjadi acuan kepada pengelola Pasar Kampung Lalang Medan untuk

menetapkan jarak aman untuk berjualan agar tidak tercemar timbal yang

(7)

3. Sebagai informasi kepada Pemerintah Kota Medan dan pihak-pihak terkait

tentang dampak timbal agar dapat mewujudkan penggunaan bensin bebas

timbal.

Referensi

Dokumen terkait

Akibat banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh COVID-19, Pemerintah segera mengambil kebijakan dan langkah-langkah luar biasa dalam rangka penyelamatan perekonomian

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa dalam Kitab Kimia al- Sa‟adah , al-Ghazali memaparkan ranah afektif berupa hakikat hati sebagai raja

Hubungan sikap dengan ketidaklengkapan imunisasi dasar bayi pada analisis diperoleh hasil uji statistic chi- square nilai α = 0,001 (<0,05), Nilai tersebut

Dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan barang/jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta yang sesuai pada bidang dan

A prior knowledge of the higher-order semantic groupings of prompts allows test takers to prepare more efficiently by target- ing their preparation efforts at learning

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat

Hal ini menandakan bahwa pengguna jasa yang melakukan kegiatan pelayanan kesehatan merasa sangat puas dengan kejelasan informasi yang diberikan oleh petugas medis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mayoritas profil konsumen Go-ride dan Grab-bike mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur adalah perempuan, dengan uang saku perbulan kurang dari