• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.Model Deterministik Quantity Discount

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6.Model Deterministik Quantity Discount"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Permintaan

Independen

(Model

Deterministik)

- - Quantity

Discount

-Febriyanno Suryana, S.Kom,MM,M.Kom

www.suryagsc.wordpress.com

(2)

Dalam model deterministik semua parameter dan

variabel diketahui atau dapat dihitung dengan pasti.

Rata-rata permintaan per unit dan ongkos

persediaan yang tepat diketahui dengan pasti. Yang

termasuk model ini adalah model persediaan :

EOQ (

Economic Order Quantity

).

Backorder

(3)

Quantity discount

adalah pengurangan harga yang ditawarkan

kepada pembeli yang melakukan pembelian

dalam jumlah besar, untuk merangsang

(4)

QUANTITY DISCOUNT

Dalam model EOQ sebelumnya telah diasumsikan bahwa harga konstan.

Dalam kenyataannya, asumsi harga konstan tidak selalu benar.

Kuantitas Diskon / Unit Diskon / Harga Diskon merupakan praktek yg biasa

dalam dunia bisnis saat ini dan digunakan sebagai insentif bagi pembeli yg

membeli dlm jumlah yg lebih besar/banyak.

Unit diskon diberikan penjual, apabila pembeli membeli diatas jumlah

tertentu.Dengan unit diskon, penjual mengajukan kepada pembeli skedul (daftar)

harga. Dimana harga per-unit sama untuk semua unit pemesanan/pembelian, dan

harga akan menurun apabila pesanan/pembelian diatas jumlah tertentu.

(5)

Berikut langkah-

2

bagaimana memperoleh jumlah pemesanan (Q) dg

biaya minimum apabila terdapat satu/lebih unit diskon:

1. Hitung Q untuk setiap harga, hingga diperoleh Q yg

benar/tepat.

2. Hitung TC untuk Q yg benar/tepat.

(6)

Contoh :

PT. ABC membutuhkan persediaan barang sebanyak 8000

unit per-tahun.

Penjual (supplier/pemasok) menawarkan harga Rp. 10,-

per-unit untuk pemesanan hingga 500 unit, dan harga Rp.

9,- untuk pemesanan 500 unit atau lebih.

Jika biaya pesan Rp. 30,- per-pesan dan biaya simpan 30%

per-unit- per-tahun.

(7)

Diket :

R = 8.000 unit

P

0

= Rp.

10,-C = Rp. 30,-

P

1

= Rp.

9,-T = 30% = 0,3

(8)

- Q

(P1=9)

= 2 CR = 2 ( 30 ) ( 8.000 ) = 422 unit

P

1

T ( 9 ) ( 0,3 )

- Q

(P0=10)

= 2 CR = 2 ( 30 ) ( 8.000 ) = 400 unit

P

0

T ( 10 ) ( 0,3 )

- Q

(P1=9)

= 422 unit ( tidak tepat )

- Q

(P0=10)

= 400 unit ( tepat )

JAWAB :

(9)

TC

(Q=400) = P0 R + C R + P0 T Q

(10)

Langkah 3 : Pilih Q yg memiliki TC yg paling rendah/kecil.

Q

TC

400

Rp.

81.200,-500

Rp.

73.155,-Jadi Q yg memiliki TC yg kecil/rendah adalah :

Q* = 500 unit

( Catt: Tawaran diskon ( harga Rp. 9,-/unit) diterima )

(11)

PT. Bianglala membutuhkan persediaan barang sebanyak

3000 unit per-tahun.

Penjual (supplier/pemasok) menawarkan harga Rp. 100,-

per-unit untuk pemesanan hingga 400 unit, dan harga Rp.

98,- untuk pemesanan 400 unit atau lebih.

Jika biaya pesan Rp. 300,- per-pesan dan biaya simpan

20% per-unit- per-tahun.

Bagaimana kebijakan pembelian/pemesanan ?

(12)

ad.2) INKREMENTAL DISKON

Dalam situasi inkremental diskon, penjual menawarkan skedul harga

dengan interval jumlah tertentu.

Dengan kata lain, harga per-unit lebih rendah apabila pembeli dapat

membeli dalam jumlah interval tertentu.

(13)

Biaya pembelian ekstra ini konstan untuk setiap pemesanan/pembelian dari

U

i

hingga U

i+1

.

Oleh karena itu D

i

mempunyai efek terhadap penambahan biaya pesan setiap

kali melakukan pemesanan.

(14)

Dengan memasukan biaya pembelian ekstra kedalam biaya pesan karena Di

mempunyai efek terhadap biaya pesan, maka rumus TC diatas dimodifikasi

menjadi :

Pemesanan ekonomis / optimum ( Q ), rumusnya dimodifikasi menjadi :

TC = P

i

R + ( C + D

i

) R + P

i

TQ + T D

i

Q 2 2

Q* = 2 R ( C + D

i

)

(15)

Prosedur pemesanan optimum apabila menghadapi

inkremental diskon :

1. Hitung Q untuk setiap harga

2. Tentukan apakah Q diterima / ditolak

3. Hitung TC untuk Q yang diterima

(16)

Diketahui biaya pesan Rp. 40.000,- / pesan dan persentase biaya simpan 25%.

(17)

Diket :

R = 4.800 unit

P

0

= Rp. 10.000,-

D

0

= ?

(Rp. 0,-)

C = Rp. 40.000,-

P

1

= Rp. 9.000,-

D

1

= ?

(Rp. 399.000,-)

T = 25% = 0,25

P

2

= Rp. 8.500,-

D

2

= ?

(Rp. 998.500,-)

P

3

= Rp. 8.000,-

D

3

= ?

(Rp. 3.398.000,-)

Ditanya :

Q* = ?

Penyelesaian :

Karena Di belum diketahui, maka Q belum bisa dihitung, oleh karena itu

dicari terlebih dahulu nilai D

i

:

(18)
(19)
(20)

Jawab :

Langkah 1

- Q

(P0=10.000)

= 2 R ( C + D

0

) = 2 ( 4.800 ) ( 40.000 + 0 ) = 392 unit

P

0

T ( 10.000 ) ( 0,25 )

- Q

(P1=9.000)

= 2 R ( C + D

1

) = 2 ( 4.800 ) ( 40.000 + 399.000 ) = 1.369 unit

P

1

T ( 9.000 ) ( 0,25 )

- Q

= 2 R ( C + D

) = 2 ( 4.800 ) ( 40.000 + 3.398.000 ) = 4.062 unit

(21)

Langkah 2

-

Q

(P0=10.000)

= 392 unit ( diterima / ditolak )

-

Q

(P1=9.000)

= 1.369 unit ( diterima / ditolak ) X

-

Q

(P2=8.500)

= 2.166 unit ( diterima / ditolak )

(22)
(23)

Q

TC

392

Rp. 48.979.795,92

2.166

Rp. 45.527.572,50

Langkah 4

Jadi sebaiknya perusahaan (PT.ABC) memesan barang sebanyak :

Q* =

2.166 unit

setiap kali pesan

(24)
(25)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini juga akan berdampak pada prestasi belajar siswa dimana berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Balim (2009) bahwa siswa yang belajar dengan model pem- belajaran

(9) Dalam hal telaahan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) disetujui, maka segera memberikan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa

Kelainan kongenital pada bayi dan anak kecil lainnya seperti midgut volvulus atau malrotasi karena perputaran intestinal yang tidak komplit dalam masa pemben- tukannya juga

Form ini berfungsi untuk menginput data yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan baik pendapatan kas maupun pengeluaran kas, yang berkaitan langsung

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2006 ini dengan judul Efek Konsumsi Minuman Bubuk Kakao Lindak Bebas Lemak Terhadap Aktivitas

Pembentukan chert ini kurang banyak diketahui kerena minimnya data dan penyelidikan.Penyelidikan tentang presipitasi inorganik dari silika amorf menghasilkan data yang menunjukkan

Adanya Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka atau tidak suka telah datang