• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KHUSUS PERANCANGAN INTERIOR STUDIO APARTEMEN CENTRO CITY DAAN MOGOT JAKARTA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KHUSUS PERANCANGAN INTERIOR STUDIO APARTEMEN CENTRO CITY DAAN MOGOT JAKARTA BARAT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB III

TINJAUAN KHUSUS PERANCANGAN INTERIOR

STUDIO APARTEMEN CENTRO CITY

DAAN MOGOT – JAKARTA BARAT

Gambar 3.1

(www.agoda.com/centro-city-serive-apartement/hotel/jakarta-id.html)

III.1.Data Umum Proyek III. 1.1 Data Non-Fisik

 Nama Proyek : Studio Apartemen Centro City  Jenis Proyek : Apartemen Type Studio

 Lokasi Proyek : Jl. Macan Kav. 4-5, Daan Mogot, Jakarta Barat 11510

 Tower/Floor/View : Tower A/ lantai 02  Size : 26.5 m2

(2)

32  Type Kamar : Studio

 Kamar Mandi : 1

 Pemilik : Bapak Budi  Citra Image : Modern

III.1.2. Data Fisik/Lapangan

Kondisi ruang studio apartemen Bapak Budi (Owner) sebelum di rancang.

Gambar 3.2 (Sumber: Data Pribadi)

III.1.3Sistem Pengerjaan

Pada tahap pengerjaan Interior Studio Apartemen di Apartemen Centro City ini di laksanakan oleh PT. Pancaran Kreasi Nusatama yang merupakan perusahaan tempat praktik pelaksanaan magang.

(3)

33

III.2. Konsep Desain III.2.1.Latar Belakang

Konsep perancangan studio apartemen ini mengambil gaya modern natural,dimana permintaan dari owner yaitu bapak Budi yang menginginkan gaya yang modern pada studio apartemennya. Sehingga penggambungan gaya modern dengan tema natural menjadi pilihan dalam rancangan ini. Pemilihan ini diharapkan dapat memberikan kesan nyaman pada ruang dengan tampilan yang estetik, juga memperhatikan segi fungsi penggunaan ruang agar dapat memfasilitasi segala kebutuhan atifitas pengguna apartemen ini.

III.2.2.Definisi Gaya Modern

Kata modern berasal dari kata latin „Modo‟ yang berarti barusan. Sejarah penggunaan kata modern dapat ditarik dalam sejarah sejak tahun 1127, seorang kepala biarawan, Sugger, merekonstruksi Bassilica St. Denis di Paris. Hasil rekonstruksinya adalah sesuatu yang baru. Sugger akhirnya memberikan istilah gaya itu dengan “Opus Modernum” yang berarti sebuah karya yang baru. (Sumber : Aditya Arief, Tinjauan Desain:1999 hal 49). Kata modern dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sikap dan cara berfikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan jaman.Modernisme dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gerakan yang bertujuan menafsirkan kembali doktrin tradisional. Menyesuaikan dengan aliran-aliran modern dalam filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989:589)

(4)

34

III.2.3.Sejarah Perkembangan Gaya Modern

Tabel. 3.1. Bagan Perkembangan Gaya Modern

Gerakan Modern pada awalnya muncul di Inggris pada abad ke-18. Ketika ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Sejak penemuan tersebut terjadi perubahan atau pergantian dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin, penggantian tenaga makhluk hidup dengan benda mati sampai dengan tercetusnya Revolusi Industri. Tapi ada juga kelompok yang tidak menyukai dampak dari Revolusi Industri tersebut, beberapa diantaranya adalah gerakan Art and Craft Movement dan Art Nouveau yang inti dari gerakan mereka adalah berusaha menghidupkan kembali keterampilan tangan manusia dalam seni dan kriya.

Pada awal masa seni rupa Modern, muncul beberapa aliran, diantaranya adalah Kubisme (1882-1963), Ekspressionisme (1900-1906), Futurisme (1909), Konstruktivisme (1914-1920), Surrealisme (1924), Dadaisme (1916-1922), dan De Stijll (1917-1931).

Kata Modern pertama kali diperkenalkanpada masa Revolusi Industri diEropa,terutama di jerman.Pandangan ini karena pemberontakan terhadap unsur Klasik & eklektik pada abad 19. Ditandai dengan gerakan Bauhauss di stuttgartyang memelopori kepercayaanterhadap penggunaan fungsi & material secara tepat & efisien.Sejak saat itu pandangan modern bukan hanya sekedar gaya, melainkan bagian dari gaya hidup.

Jems Watt menemukan mesin uap pada abad 18 di Inggris. Muncul Gerakan yang tidak menyukai

revolusi Industri yaitu art and craft movement dan Art

Nouveou. Bauhaus memelopori gaya modern di Stuttgart pada abad 19. Munculnya Aliran Kubisme, ekspressionisme, dadaisme dan De stijl. Tercetusnya revolusi Industri. http://digilib.mercubuana.ac.id/

(5)

35 Perkembangan gaya modern di Indonesiadimulai semenjak tahun 1960.

Masa orde baru, bisa dikatakan adalah saat berkembangnya modernisasi Indonesia di segala bidang, termasuk bidang arsitektur. Modernisme di Indonesia ditandai dengan mulai dibangunnya berbagai gedung-gedung tinggi, sarana transportasi, dan pusat perbelanjaan. Contoh bangunan modern yang masih ada hingga sekarang anatara lain: wisma nusantara, Ratu plaza, Gedung bumiputera di jalan Sudirman dan lainnya. Ciri-ciri yang dapat diidentifikasi antara lain dari penggunaan bidang kaca yang lebar, bentuk geometris pada fasad bangunan, eksposed struktur, penampilan natural bahan bangunan. (Sumber: Adityawan Arief, Tinjauan Desain, 1999 dan Sumalyo Yulianto, Arsitektur Modern akhir abad XIX dan abad XX,1997).

III.3.4. Periode Perkembangan Gaya Modern

Tabel 3.2. Bagan Perkembangan Gaya Modern

Frank Lioyd Wright ( AS )

Walter Gropius (

Jerman& AS )

LudwingMies Van Der

Rohe ( Jerman& AS )

Le Corbusier ( Prancis )

o

Alfar Aalto (

Finlandia )

o

Arme Jacobsen (

Denmark )

o

Oscar Niemeger (

Brazil )

Brutalisme

Formalisme

Periode I

( 1917 – 1939 )

Periode I

( 1949 – 1958 )

Periode I

( 1930 – 1939 )

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(6)

36

A. Periode I (1917-1929)

Pada periode ini, munculnya gerakan modern dipicu oleh perang dunia pertama (1917selesai). Terjadi pandangan radikal yang mulai meluas di seluruh Eropa, salah satunya adalah pandangan mengenai konsepsi ruang. Penganut awal mula gerakan ini adalah kelompok De Stijl dari Belanda, kelompok November Gruppe, dan lain-lain. Pada periode satu ini terbentuk dan berdiri CIAM (Conggres Internationaux d’Architecture Moderne)tahun 1928, hasil kongres ini, bahwa arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial ekonomi yang ditimbulkan zaman mesin pada waktu itu; yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen-elemen Modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang sebenarnya. Tokoh2 yang menonjol pada periode I, yaitu :

a) Frank Lloyd Wright (Amerika Serikat)

Menurut Frank Lloyd Wright setiap permasalahan arsitektur pemecahannya selalu berhubungan dengan alam atau lingkungan, iklim, topografi dan bahan bangunan.Gaya arsitektur Wright disebut organic; estetika dan konstruksi sama pentingnya, lahir dan tumbuh dari situasi secara alami.

b) Walter Gropius (Jerman dan Amerika Serikat)

Falsafah tentang arsitektur adalah keahlian (kepandaian dan seni) yang dipadu dengan kemajuan teknik (bahan dan stuktur).

c) Ludwig Mies van der Rohe (Jerman dan Amerika Serikat) Interior modern harus :

– Teratur (bentuk segi empat atau balok) dan simetris – Fungsional

(7)

37 – Harmonis dgn exterior ( melalui dinding kaca), hingga

mendramatisir interior yang rasional dengan exterior yang organik – Netral penggunaannya

– Eksterior tidak mencerminkan fungsi

– Rangka bangunan kaku dengan dinding pengisi dibuat indah – Bahan-bahan buatan pabrik

– Mencerminkan keindahan mesin , memperhatikan detail. d) Le Corbusier (Perancis)

Falsafah tentang arsitektur adalah menciptakan perasaan aman, keramahtamahan, kebahagiaan, serta kesatuan yang harmonis dari bentuk-bentuk yang ada di bumi dan hubungannya dengan skala manusia.

B. Periode II (1930-1939)

Pada periode ini, bangunan secara keseluruhan dapat dikatakan memiliki karakter gaya Internasional, hanya masing-masing daerah mempunyai tipe tersendiri yang dititik beratkan dengan penggunaan bahan-bahan setempat, tanpa menyembunyikan kekurangannya.Hasil karya arsitektur periode II pada dasarnya merupakan perpaduan keahlian, perkembangan teknologi dan industri serta seni dengan paham kedaerahan. Tokoh yang menonjol pada periode II ini seperti Alvar Aalto (Finlandia) dia merupakan seorang arsitek yang sangat memperhatikan keadaan lingkungan dan menghargai tradisi. Tokoh kedua adalah Arne Jacobsen (Denmark) ciri khasnya adalah bentuk-bentuk tradisional yang digabung menjadi bentuk modern. Ketiga adalah Oscar Niemeyer (Brazilia) ciri khasnya menggunakan banyak detail arsitektur asli Brazilia, memperhatikan keadaan alam dan lingkungan.

(8)

38

C. Periode III (1949-1958)

Pada periode ini telah terjadi perang dunia kedua (1941-1945) yang telah banyak menimbulkan kerusakan. Prinsip perencanaan didasarkan pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan hasil penemuan teknik serta keindahan mesin; menginginkan kesatuan antara manusia dengan lingkungan. Pada masa ini timbul aliran Ekletisisme. Khas pada bangunan periode ini adalah bangunan berlantai banyak (Vertikalisme) dengan bentangan-bentang lebar, dan banyak menggunakan kaca pada eksteriornya, didorong juga oleh perkembangan teknologi waktu itu. Selain itu perancangan arsitektur landscape mulai dikembangkan. Pada periode ini penggunaan bahan, fungsi, sistem pencahayaan, bentuk massa serta landscape dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi dan sifat kenasionalan. Dalam periode ini pula, timbul dua aliran yaitu Brutalisme dan Formalisme.

Ciri khas pada bangunan masa ini:

a) Penggunaan bidang-bidang kaca yang lebar

b) Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industri c) Permukaan bangunan mulai agak kasar, menjurus kearah Brutalisme d) Sistem lantai yang menggunakan sistem cantilever dengan tujuan ruang menjadi lebih luas (Sumber: Persepsi bentuk dan konsep Arsitektur, Eppi P, dkk, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1982).

III.2.5 Ciri-ciri Desain Modern

 Formalisme, menampilkan bentuk sesederhana mungkin, kejujuran bahan, warna formal, berorientasi pada bisnis.

(9)

39

 Pragmatisme, menampilkan kepraktisan dalam konstruksi, bahan, warna, & fungsi.

 Fungsionalisme, menampilkan bentuk harus mempunyai fungsi (form follow function).

Universitalisme, menampilkan suatu ukuran kebenaran &

keindahan ukuran-ukuran yg ada di masyarakat modern barat (International Style).

 Form Follow Function, setiap bentuk harus ada fungsinya (fungsional & rasional).

 Simplicity.

 Less is more.

 Membuang ornament

 Membuang gaya dan teknik tadisional.

 Penekanan pada konsep keseragaman (uniformility)

III.2.6. Pengaplikasian Warna Pada Desain Modern

Warna-warna yang digunakan pada desain modern bukan warna-warana yang berani seperti pada Gaya Postmodern seperti warna Biru kuat, Orange, Merah dan Kuning. Warna yang ditampilkan dalam desain modern merupakan warna-warna bahan aslinya yang ditampilkan, tanpa perlu ditutup-tutupi sehingga terlihat natural.

Bahkan desain modern cenderung tidak mempunyai warna, warna yang ada seperti hitam, putih dan abu-abu. Semua ini akibat ajaran dari sekolah Bauhaus sebagai pelopor gerakan modern yang membiarkan desain modern

(10)

40 tampil natural (apa adanya). Dengan ciri-ciri kaca yang dominant dan berbentuk

kotak.

Ciri-ciri utamanya adalah : – Menyatu dengan alam

– Lebih terang,lebih luas & terbuka. – Sumber Cahaya tersembunyi

– Furniture yang minim & bentuk furnitureyangskulptural. – Komponen interior lebih sederhana

III.3 Devinisi Natural

Kata Natural di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah: na-tu-ral a 1. Bersifat alam. Kesan dari gaya natural yang dihadirkan dalam ruang adalah homy, hangat dan stylish. Gaya ini juga tidak lekang oleh waktu, apalagi dengan adanya spirit “green living” atau “eco living” yang akhirakhir ini semakin dikenal karena extra benefitnya.

Penerapan Natural pada perancangan Interior Apartemen ini ialah menjadikannya tema untuk ruangan studio tersebut. Gaya Modern yang di padukan dengan tema natural, diaplikasikan melalui pemilihan HPL bermotif kayu pada setiap furniture sehingga memberikan kesan natural di dalam ruang.

III.4 Permasalahan Umum A. Proses Mendesain

Dalam mendesain Ruang di Apartement ini, desainer terlebih dahulu mengadakan interview untuk mendata pengorganisasian kebutuhan desain dan

(11)

41 semua komponen-komponenya. Misalnya desainer terlebih dahulu harus lebih

mengenal dahulu semua tentang karakter yang akan muncul dari setiap ruang, mulai dari kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi dalam ruangan tersebut, lalu sifat ruangan, serta gaya yang ingin ditampilkan.

Jika melihat bangunan existing, terdapat kolom yang berdimensi 50cm x 30cm yang tegak lurus dan dan beberapa sisi kolom yang besebelahan dengan dinding yang miring tidak simetris menyesuaikan kolom yang tidak simetris.

B. Proses Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan desain, desainer harus memberi gambaran kerja secara lengkap dan detail agar klien mengerti dengan jelas apa yang disampaikan oleh desainer dengan gambaran tersebut.

Waktu dalam pelaksanaan proyek pun harus dibuat jadwal atau time schedule, agar waktu yang ditentukan oleh desainer terorganisir dan tepat pada waktunya.

Pada suatu proyek, pihak pengawas diberikan waktu oleh pemilik proyek untukmenyelesaikan proyek dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk dapat mengendalikan serta mengontrol suatu proyek ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, maka dibuat jadwal.

Jadwal merupakan rencana waktu yang digunakan untuk memulai kegiatan pembangunan sampai bangunan tersebut selesai dibangun. Dimana ini menjadi pedomanbagi kontraktor dalam melaksanaan pekerjaan sehari-hari agar pekerjaan berjalan dengan lancer dan efisien.

Data yang diperlukan untuk menyusun jadwal adalah sebagai berikut : 1. Gambar konstruksi dan arsitekturnya (gambar kerja),

(12)

42 2. Peraturan yang mengikat pada area sekitar Apartement tersebut,

3. Situasi proyek, 4. Waktu yang tersedia, 5. Jenis pekerjaan, dan

6. Material dan alat yang tersedia serta jumlah tenaga kerja dan ahlinya.

Faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun jadwal, yaitu: 1. Kemampuan untuk kebutuhan tenaga manusia,

2. Peralatan dan fasilitas,

3. Urut-urutan pekerjaan dan waktu pelaksanaan, 4. Material yang dibutuhkan, dan

5. Biaya yang teresedia.

Adapun tujuan dari pembuatan jadwal adalah:

1. Untuk mencapai waktu pelaksanaan yang telah diatur dengan efektif dan efisien,

2. Untuk mencapai urutan-urutan pekerjaan dan penyediaan tenaga dan bahan secara sistimatis, dan

3. Untuk mencapai hasil fisik yang diinginkan.

Gambar

Tabel 3.2. Bagan Perkembangan Gaya Modern

Referensi

Dokumen terkait

Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau

15) Atur nozle atau titik semprot air, sehingga air keluar seperti kabut atau lembut, dan tidak melawan arah angin. 17) Yakinkan pemupukan untuk fase bibit dalam

terhadap skala nyeri pada pasien lansia dengan Low Back Pain di Fisioterapi Rumah Sakit An-Nisa Tangerang, Penelitian ini sesuai dengan penelitian ini

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan hasil analisis uji Wilcoxon terdiri dari 28 responden tiap kelompok, nilai median sebelum dan sesudah relaksasi

(3) PJK tetap wajib menyelesaikan proses identifikasi dan verifikasi terhadap identitas Calon Nasabah atau WIC dan Pemilik Manfaat (Beneficial Owner), dalam hal terdapat

Bab pendahuluan berisi hal-hal sebagai berikut. 1) Latar belakang masalah, menjelaskan rasional atau justifikasi penelitian dilihat dari latar belakang

Pada Minggu Adven II dalam rangka menyambut Natal, Majelis Jemaat mengundang Bapak/Ibu yang anggota keluarganya telah dimuliakan Tuhan selama tahun 2015 serta Koordinator

Namun image itu hanya bertahan sampai tahun 2000an, karena kemudian ANTV memutuskan untuk merubah segmentasi pemirsanya dari remaja menjadi segala usia seperti televisi yang