• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sahabat Senandika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sahabat Senandika"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sahabat Senandika

Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Yayasan Spiritia

No. 65, April 2008

Daftar Isi

Laporan Kegiatan

Pertemuan Odha Propinsi

Kalimantan Barat II

Pontianak, 17-19 Mei 2008

Oleh: Fransisca Ken & Meirinda Sebayang

Kali ini, Mei dan Ken mendapatkan kesempatan untuk mengikuti POP yang dilaksanakan oleh Kelompok Penggagas Pontianak Plus bekerja sama dengan KDS Arwana, di kota Pontianak. Selama tiga hari dari tanggal 17 – 19 April 2008, bersama-sama dengan 18 peserta dari 9 Kabupaten yang ada di Kalimantan Barat, kami saling berkenalan, berbagi pengalaman, kekuatan dan harapan di hotel yang sangat indah di pinggir sungai Kapuas. Meski cuaca sering ”banyak tingkah” karena terkadang suhunya sangat panas di siang hari dan hujan di sore harinya, sebanyak 6 orang perempuan, 2 orang waria dan 10 orang laki-laki ditambah beberapa orang panitia, tetap bersemangat mengikuti keseluruhan jalannya sesi.

Sebagai informasi, peningkatan kasus yang terjadi di provinsi Kalimantan Barat membuat POP yang kedua ini telah melibatkan sekurang-kurangnya 3 kabupaten baru seperti Melawi, Bengkayang dan Putussibau sebagai peserta.

Sesuai dengan tujuan diadakannya POP, sesi-sesi yang diberikan selama 3 hari ini seperti sesi pengetahuan dasar HIV, Pengobatan ARV, Kepatuhan dan efek samping serta sesi lainnya secara berurutan dengan pemahaman yang sederhana, mampu dibawakan oleh fasilitator dari KP Pontianak Plus dan KDS Arwana dengan sangat mulus. Para fasilitator mampu memecah kebisuan dengan membawakan materi-materi diselingi dengan canda sehingga para peserta tidak merasa tegang dan takut.

Memang pada awalnya, yaitu pada saat sesi perkenalan, terlihat para peserta masih sangat pasif,

ini sebelumnya. Namun, perubahan sikap semakin jelas setelah beberapa hari kemudian.

POP kali ini juga dilengkapi dengan materi-materi yang dibawakan oleh beberapa nara sumber. Ibu Novi dari KPA Pontianak berkesempatan membawakan materi Peranan KPAD, Dokter Rifka membawakan sesi mengenai IO dan IMS, dan Dokter Bumbunan membawakan materi mengenai motivasi diri dan terapi tertawa. Mei mendapatkan kesempatan untuk membawakan sesi mengenai HIV dan Perempuan.

Yang membuat POP sangat berkesan dan meningkatkan kembali spirit dalam upaya menuju perubahan adalah ketika diadakan sesi berbagi pada hari kedua. Sesi ini diadakan pada malam hari setelah makan malam. Pada sesi berbagi ini, peserta dibagi tiga kelompok. Ken dan Mei memfasilitasi sesi berbagi ini bersama-sama dengan semua peserta perempuan dan waria Dua kelompok lainnya difasilitasi oleh panitia lain yang berjenis

Laporan Kegiatan 1

Pertemuan Odha Propinsi Kalimantan

Barat II 1

Pengetahuan adalah kekuatan 2

ART berdenyut tidak meningkatkan

mutu hidup 2

Bakteri Salmonela berbahaya bagi Odha 3 Pejabat PNG membahas strategi untuk

menggabungkan layanan HIV/AIDS

ke dalam sistem pertanian 4

PI meningkatkan risiko penyakit jantung

dan NNRTI menurunkannya 5

Pojok Info 6

Lembaran Informasi Baru 6

Tips untuk Odha 7

Tips untuk Odha 7

Tanya Jawab 7

Tanya-Jawab 7

(2)

Pengetahuan

adalah kekuatan

ART berdenyut tidak

meningkatkan mutu hidup

Oleh: Martha Kerr, Reuters Health

Tanggal laporan: 18 Maret 2008

Mutu hidup menurun pada pasien terinfeksi HIV yang memakai terapi antiretroviral (ART)

berdenyut berdasarkan jumlah CD4 dibandingkan dengan mereka yang tetap memakai ART tanpa penghentian. Hal ini berdasarkan sebuah subpenelitian Strategies of Management of Antiretroviral Therapy (SMART), yang dihentikan pada Januari 2006 setelah semakin jelas bahwa pasien dalam kelompok terapi berdenyut memiliki tingkat mortalitas dan morbiditas yang lebih tinggi. “Saya berpendapat ART berdenyut tidak berhasil karena mengakibatkan jumlah CD4 yang lebih rendah dan replikasi HIV secara aktif, yang

keduanya tampak meningkatkan risiko penyakit dan kejadian berat terkait HIV, misalnya serangan jantung, penyakit ginjal dan hati, yang sebelumnya belum pernah dikaitkan dengan infeksi HIV,” pemimpin penulis Dr. William J. Burman dari Health Science Center Universitas Colorado di Denver, AS mengatakan.

Dr. Burman dan rekan meneliti 1.225 pasien yang terdaftar dalam penelitian SMART selama rata-rata 2,4 tahun untuk menilai mutu hidup dan

pengembangan penyakit. Pasien secara acak dikelompokkan untuk memakai ART secara tetap atau berdenyut yang dipandu berdasarkan jumlah CD4.

Kebanyakan pasien (76%) memakai ART waktu mendaftar. Jumlah median CD4 pada awal adalah 575 dan separuh pasien dilaporkan memiliki kesehatan secara umum yang sangat baik.

Hitungan mutu hidup lebih rendah pada pasien yang menerima ART berdenyut selama masa uji coba dibandingkan dengan mutu hidup pasien yang tetap memakai ART. Mutu hidup dinilai

berdasarkan sejumlah pengukuran, termasuk ”laki-laki”.

Kami saling curhat mengenai bagaimana hidup dengan HIV. Meski berderai air mata, sesi ditutup dengan doa dan pesan untuk tetap semangat dan saling mendukung antar peserta.

Secara keseluruhan, POP se-Kalimantan Barat yang ke-2 ini cukup berhasil dilaksanakan. Kendala yang ada lebih dikarenakan kurangnya waktu dalam penyampaian sesi materi yang dinilai cukup singkat dan apakah bisa dipahami dengan baik mengingat latar belakang peserta yang berbeda - beda.

Meskipun kami tidak sampai selesai mengikuti jalannya kegiatan karena harus sudah kembali ke ibukota, namun kami yakin peserta POP kali ini tentunya pulang dengan kepercayaan diri yang lebih baik dan akan lebih banyak tersenyum

(3)

(Physical Health Component Score/PHCS), persepsi kesehatan secara umum, fungsi fisik dan tenaga.

Begitu ART ditangguhkan terjadi penurunan mutu hidup secara bermakna, demikian juga pada pengembangan penyakit HIV. Satu pengecualian adalah pasien yang tidak mengalami pengembangan penyakit; untuk mereka pengobatan berdenyut hanya “berdampak kecil pada perbandingan mutu hidup,” penulis melaporkan dalam Journal of Acquired Immunodeficiency Syndrome edisi 1 Februari 2008.

“Saya tidak tahu apakah penurunan mutu hidup dapat diandalkan sebagai tanda kegagalan sistem kekebalan,” Dr. Burman mengatakan. “Pentingnya analisis ini adalah bahwa banyak pasien dan peneliti yang berpendapat bahwa mampu menghentikan ART akan meningkatkan mutu hidup. Sebaliknya, kenyataan adalah menghentikan ART dikaitkan dengan penurunan mutu hidup.”

Ringkasan: Intermittent Antiretroviral Therapy Does Not Improve Quality of Life

Sumber: J Acquir Immune Defic Syndr 2008;47:185-193. Edit terakhir: 10 April 2008

Bakteri Salmonela

berbahaya bagi Odha

Oleh: Adam Legge, aidsmap.com

Tgl. laporan: 25 Maret 2008

Para peneliti beranggapan bahwa mereka sudah mengetahui mengapa orang dengan HIV lebih mungkin meninggal akibat keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri salmonela dibandingkan mereka yang tanpa HIV yang biasanya hanya menderita diare.

Penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine versi internet, menganggap bahwa virus HIV merusak dinding perut-usus yang normal sehingga bakteri salmonela dapat menembus ke aliran darah dan menyebabkan kematian.

Meningkatnya jumlah Odha di Afrika sub-Sahara dikaitkan dengan besarnya peningkatan kasus yang disebut infeksi nontyphoidal Salmonella serotype (NTS).

NTS adalah penyebab umum penyakit diare terkait makanan di seluruh dunia tetapi cenderung tertahan di usus, biasanya menyebabkan diare hingga seminggu. Tetapi hampir separuh Odha di Afrika meninggal setelah terinfeksi NTS.

Saat ini para peneliti AS dan Inggris meneliti infeksi NTS pada kera yang terinfeksi oleh virus perusak kekebalan kera (virus simian immunodeficiency/ SIV) yang serupa dengan HIV.

Mereka menemukan bahwa infeksi SIV mengakibatkan hilangnya jumlah limfosit yang disebut tipe pembantu sel T 17 (T helper type/ TH17) pada dinding ileum – bagian akhir usus kecil. Sel CD4 adalah tipe lain limfosit T pembantu.

Sel TH17 membuat sitokin – atau pengantar zat kimia – disebut interleukin 17 (IL-17) yang memainkan peran penting dalam tanggapan usus terhadap infeksi.

Penurunan pada IL-17 ini dianggap

memungkinkan dinding usus menjadi ‘bocor’, sehingga bakteri NTS dapat menembus ke dalam dan menginfeksi aliran darah.

(4)

Tetapi hewan yang terinfeksi SIV memiliki tanggapan yang lebih rendah secara bermakna atau tidak berhasil membuat sitokin dengan jumlah yang dapat diukur, dia mengatakan. “Tanggapan TH17 yang dilemahkan mengakibatkan penyebaran Salmonela dari usus ke dalam darah perifer.” Data memberi kesan bahwa TH17 mungkin bermanfaat sebagai biomarker untuk memantau infeksi HIV dan menguji kemanjuran vaksin serta terapi lain. Para penulis juga menyarankan bahwa upaya untuk meningkatkan fungsi TH17 dapat meningkatan pengobatan antiretroviral (ARV) yang sudah ada.

Tetapi penelitian ini juga memiliki dampak yang lebih luas, karena gangguan pada tanggapan kekebalan di dalam usus ini mungkin menjelaskan bagaimana HIV dapat mempertahankan tempat simpanan infeksi yang luput dari pengobatan.

Ringkasan: Researchers discover why salmonella is so dangerous for people with HIV

Sumber: Raffatellu M et al. Simian immunodeficiency virus– induced mucosal interleukin-17 deficiency promotes Salmonella dissemination from the gut. Nature Medicine, published online, 23rd March 2008.

Edit terakhir: 17 April 2008

Pejabat PNG membahas

strategi untuk

menggabungkan layanan

HIV/AIDS ke dalam sistem

pertanian

Oleh: The Kaiser Daily HIV/AIDS

Report

Tanggal laporan: 21 Maret 2008

Pejabat National Agricultural Research Institute dari Papua New Guinea baru-baru ini bertemu dengan perwakilan Options, perusahaan kesehatan dunia, untuk membahas cara-cara menyatukan layanan HIV/AIDS ke dalam program penelitian sistem pertanian. Hal ini berdasarkan laporan Post-Courier Papua New Guinea.

Menurut Rachel Grellier, konsultan pengembangan sosial di Options, apabila penyebaran HIV tidak dicegah di Papua New Guinea, sistem pertanian di sana akan menghadapi hambatan makanan dan angkatan kerja karena sistem pertanian di sana tergantung pada angkatan kerja. Grellier mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk membahas masalah tersebut dengan para stakeholder dan bagaimana mengembangkan cara untuk menghadapi kemungkinan dampak HIV/ AIDS terhadap sistem pertanian.

Grellier mengatakan bahwa penting untuk menentukan sistem pertanian mana yang sudah mengalami dampak HIV/AIDS dan pada masing-masing sistem, aspek apa yang paling rentan, menambahkan bahwa hal ini akan membantu para stakeholder untuk mengembangkan usulan cara-cara menghadapi masalah ini. Menurut Grellier, strategi yang bertujuan untuk menentang dampak dan untuk menghadapi tanggapan yang mungkin terjadi seharusnya dikembangkan.

Kurang lebih satu juta infeksi menular seksual (IMS) didiagnosis di Papua New Guinea setiap tahun.

Dalam berita terkait, WHO memperkirakan kurang lebih satu juta IMS yang dapat

(5)

antara yang tertinggi di dunia. Berdasarkan laporan yang baru-baru ini diterbitkan oleh National AIDS Council, orang yang hidup dengan IMS 40% lebih rentan terhadap HIV dibandingkan orang yang tidak memiliki IMS. Dia menambahkan HIV menyebar secara cepat dan mudah di wilayah prevalensi tinggi IMS jenis lain.

Sebuah penelitian oleh Institute of Medical Research di Papua New Guinea dilakukan di antara orang berisiko tinggi HIV di provinsi Eastern Highlands menemukan 21% kejadian gonore, 19% klamidia, 24% sifilis dan 51% trikomoniasis. Tambahannya, 74% orang mempunyai sedikitnya satu jenis IMS dan 43% mempunyai lebih dari satu; tetapi kurang dari 1% orang yang menerima pengobatan, Jain menambahkan.

Jain menandatangani kesepakatan bersama dengan pemerintah daerah Eastern Highlands yang bertujuan menerapkan program peningkatan klinik IMS serta pencegahan dan pengobatan IMS.

Artikel asli: Papua New Guinea Officials Discuss Strategies To Integrate HIV/AIDS Services Into Agricultural System

Edit terakhir: 17 April 2008

PI meningkatkan risiko

penyakit jantung dan

NNRTI menurunkannya

Oleh: aidsmeds.com

Tanggal laporan: 21 Maret 2008

Protease inhibitor (PI) dikaitkan dengan peningkatan tingkat fibrinogen dalam darah – tanda risiko penyakit jantung – sementara NNRTI dikaitkan dengan penurunan tingkat fibrinogen dalam darah. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal AIDS edisi 30 Maret 2008.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa PI sedikit meningkatkan risiko serangan jantung pada Odha. Peningkatan risiko tersebut ditemukan tidak tergantung pada perubahan kolesterol, trigliserid dan gula darah sehingga para peneliti

mempertanyakan apakah ada hubungan yang lebih kuat antara penggunaan PI dan tanda penyakit kardiovaskular lainnya.

Erin Madden, MPH, dari Universitas California, San Francisco, AS dan rekan berpendapat bahwa peningkatan tingkat fibrinogen dalam darah mungkin membantu menjelaskan peningkatan risiko serangan jantung akibat PI. Tingkat

fibrinogen - protein yang berperan kunci terhadap penyumbatan darah yang tinggi – sangat dikaitkan dengan aterosklerosis, penumpukkan lemak dan jaringan bekas luka pada pembuluh darah yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung.

Tim Madden bekerja dengan data yang melibatkan 1.131 Odha yang mendaftar dalam penelitian Fat Redistribution and Metabolic Change in HIV Infection (FRAM), membandingkan data peserta HIV-negatif yang terdaftar dalam penelitian Coronary Artery Risk Development in Young Adults (CARDIA). Kelompok Madden

menemukan bahwa orang yang memakai rejimen pengobatan yang mengandung PI memiliki tingkat fibrinogen yang 11% lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang HIV-negatif. Orang yang memakai rejimen yang berbasis NNRTI memiliki tingkat fibrinogen yang 10% lebih rendah

(6)

Lembaran Informasi Baru

Pada April 2008, Yayasan Spiritia telah menerbitkan 16 lembaran informasi yang direvisi:

•Informasi Dasar

Lembaran Informasi 001—Daftar Lembaran Informasi

•Terapi Antiretroviral

Lembaran Informasi 450—Darunavir Lembaran Informasi 461—Enfuvirtide

•Infeksi Oportunistik

Lembaran Informasi 500—Infeksi Oportunistik Lembaran Informasi 518—Wasting AIDS Lembaran Informasi 519—Herpes Simpleks Lembaran Informasi 523—Steatosis

•Efek Samping

Lembaran Informasi 550—Efek Samping Lembaran Informasi 551—Kelelahan Lembaran Informasi 552—Anemia Lembaran Informasi 553—Lipodistrofi Lembaran Informasi 554—Diare

Lembaran Informasi 557—Masalah Tulang Lembaran Informasi 558—Depresi

•Topik Khusus

Lembaran Informasi 910—Daftar Interaksi Obat NNRTI/PI

Lembaran Informasi 911—Daftar Interaksi Obat NRTI

Untuk memperoleh lembaran revisi ini atau seri Lembaran Informasi lengkap, silakan hubungi Yayasan Spiritia dengan alamat di halaman belakang atau browse ke situs web Spiritia:

<http://spiritia.or.id>

Pojok Info

Setelah mengendalikan terhadap berbagai faktor, orang yang memakai PI indinavir dan ritonavir memiliki kaitan yang paling besar terhadap peningkatan tingkat fibrinogen. Orang yang memakai ritonavir dosis rendah untuk

mengingkatkan tingkat indinavir memiliki tingkat fibrinogen 8% lebih tinggi dibandingkan orang yang memakai indinavir tanpa ritonavir. Sebaliknya, nevirapine dan efavirenz masing-masing dikaitkan dengan penurunan tingkat fibrinogen.

Tim Madden menyimpulkan bahwa peningkatan risiko serangan jantung yang terlihat pada PI dalam penelitian lain mungkin karena PI berpotensi memperburuk aterosklerosis. Tim ini juga mengatakan bahwa data tersebut memberi kesan bahwa NNRTI mungkin memiliki dampak

perlindungan, tetapi untuk mengkonfirmasi temuan mereka tersebut, diperlukan penelitian lebih lanjut yang meneliti dampak obat antiretroviral (ARV) secara individual terhadap fibrinogen dan ciri-ciri aterosklerosis lainnya.

Ringkasan: PIs Increase Heart Disease Risk, and NNRTIs Decrease It

(7)

Tips untuk Odha

Tanya Jawab

Tanya-Jawab

T: Pasangan saya ODHA sudah sejak thn 2004 dan menggunakan ARV, CD4 nya sejak awal menggunakan ARV selalu naik, Oya... pasangan saya cek CD4 tiap 6 bulan sekali, dan terakhir kemaren periksa CD4nya naik tidak begitu banyak hanya 2, yang tadinya 429 sekarang hanya 431, kira-kira apa penyebabnya ya, padahal pasangan saya sudah hidup cara sehat. Apa mungkin pada saat periksa dia memang dalam keadaan lelah karna belakangan tidurnya tidak teratur karna sibuk dengan pekerjaannya sehingga bisa menyebabkan CD4 nya tidak naik, pasangan saya jadi agak murung karna dia tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, sedangkan kesehatan ODHA kan biasanya bisa juga di ukur dari CD4 nya.

J: Ada beberapa kemungkinan, tetapi kita harus paham bahwa ukuran CD4 tidak memberi angka yang mutlak, seperti bila kita mengukur berat badan. Hasil 430 bisa berarti jumlah CD4 sebenarnya di bawah 400 atau di atas 500. Jadi mungkin tes enam bulan yang lalu seharusnya 400 dan tes baru seharusnya 500, sebuah peningkatan yang bermakna.

Hasil tes CD4 sangat tergantung pada jam berapa contoh darah diambil, apakah kita mempunyai infeksi lain (mis. flu), apakah kita stres atau capek,

Tips untuk Odha

Melawan TB

Vaksinasi

Rata-rata, di Inggris dan Negara-negara Eropa lainnya, anak usia sekolah (12-14 tahun) diberi vaksinasi BCG untuk melawan TB. Namun

demikian, vaksinasi tidak memberikan perlindungan yang menyeluruh terhadap TB, dan banyak kasus anak-anak yang sudah diberi BCG pada waktu kecil tetap mengalami TB. Orang dengan HIV tidak boleh diberikan BCG karena vaksin BCG adalah vaksin hidup yang sudah dilemahkan dan bisa menyebabkan penyakit serupa TB.

Mencegah TB-Memperbaiki sistem imunitas dengan terapi anti HIV

Salah satu cara terbaik untuk mencegah TB bagi orang yang HIV positif adalah untuk memperbaiki sistem imunitas. Pengobatan dengan kombinasi yang efektif dari ARV bisa meningkatkan imunitas tubuh, sehingga tubuh kita bisa melawan TB dan infeksi lainnya.

Mencegah TB-Meminum obat anti TB (profilaksis)

Orang dengan TB laten terkadang diberikan obat anti TB atau obat-obatan untuk mencegah TB menjadi aktif. Pada umumnya, diberikan obat isoniazid, yang diberikan kurang lebih selama 6 bulan. Pencegahan ini juga direkomendasikan bagi orang-orang HIV positif yang datang dari komunitas yang memiliki tingkat TB yang tinggi, termasuk daerah Afrika dan sub kontinen India, terutama jika mereka tes kulit (PPD) positif. Orang-orang yang HIV negatif yang juga kontak langsung dengan orang dengan TB aktif harus menerima pengobatan ini. Namun demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan pendekatan ini, karena hal ini bisa menimbulkan resistansi jika kita menggunakan profilaksis TB tetapi ternyata kita mempunyai TB aktif dan salah didiagnosis. Selain itu, isoniazid bisa menyebabkan efek samping dan bisa berinteraksi dengan beberapa obat anti-HIV, terutama ddI dan d4t.

Membantu diri kita sendiri

Kita bisa membantu diri kita sendiri dengan memakan makanan yang bergizi dan sehat. Selain itu, kita juga harus tinggal dirumah yang

(8)

Sahabat Senandika

Diterbitkan sekali sebulan oleh

Yayasan Spiritia

dengan dukungan T H E FORD T H E FORD T H E FORD T H E FORD T H E FORD F O U N D F O U N D F O U N D F O U N D

F O U N DAAAAAT I O NT I O NT I O NT I O NT I O N

Kantor Redaksi:

Jl. Johar Baru Utara V No 17 Jakarta Pusat 10560

Telp: (021) 422 5163 dan (021) 422 5168 Fax: (021) 4287 1866

E-mail: yayasan_spiritia@yahoo.com Editor:

Caroline Thomas

Copyright 2002 Yayasan Spiritia. Izin dikeluarkan bukan untuk diperdagangkan, sehingga bila mengutip isinya Anda harus mencantumkan sumber (termasuk alamat dan nomor telepon). Semua informasi di dalam Sahabat Senandika sekadar

Positive Fund

Kita juga dapat lihat CD4%, yang biasa juga tercatat dalam laporan dari lab. Kalau angka ini naik, itu mungkin lebih dipercaya dari CD4 mutlak. Kalau kita ragu, sebaiknya kita mengulangi tes CD4, atau menunggu hasil enam bulan berikut.

Namun mungkin CD4 memang menurun. Jadi tidak salah bila kita memperhatikan kepatuhan terhadap terapi - apakah pasangan benar-benar tidak pernah lupa dosis atau hanya bilang begitu? Mungkin membutuhkan pendekatan yang sangat peka untuk mengetahui. Tetapi kalau kepatuhan memang mulai turun, sebaiknya diambil intervensi secepatnya agar tidak timbul resistansi.

Selain itu, memang ada sedikit orang yang mengalami kegagalan terapi, walau 100% patuh. Hal ini dapat terjadi akibat perbedaan dalam metabolisme atau pencernaan, atau beberapa alasan lain. Yang jelas, bila CD4-nya tidak naik atau bahkan turun pada tes berikut, harus ditelitikan alasan bersama dengan dokter, dan dilakukan intervensi yang sesuai.

Pertanyaan dijawab pada tanggal: 12 November 2007 melalui website Yayasan Spiritia

Laporan Keuangan Positive Fund

Yayasan Spiritia

Periode A pril 2008

Saldo aw al 1 A pril 2008 17,025,569

Penerimaan di bulan

A pril 2008 1,081,000+ _________

Total penerimaan 18,106,569

Pengeluaran selama bulan A pril:

Item Jumlah Pengobatan 823,700 Transportasi 60,000 Komunikasi 0 Peralatan / Pemeliharaan 0 Modal Usaha 0+ _________

Total pengeluaran 883,700

-Saldo akhir Positive Fund

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Penelitian akan dilakukan dengan pengumpulan data primer berupa jenis kerusakan jalan, luasan kerusakan jalan tingkat kerusakan dan lain-lain yang didapat dengan

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurrahman dan Isworo (2002), hal-hal yang diperoleh dari perendaman menggunakan tawas antara lain: a) Umur atau daya simpan dari

Seseorang yang sedang jatuh cinta dan masih terus berharap cintanya akan tersampaikan gambaran -Menjelaskan gambaran -Menghidupkan gambaran -Menimbulkan efek keindahan 20.

Beberapa pengembangan melihat PAC sebagai suatu pendekatan yang membantu dalam e-commerce baru, lingkungan berbasis web dimana status langkah pertama dari suatu bisnis sanga

Jb : Saya memiliki sebuah inisiatif, dimana saya menggunakan inisiatif itu dalam melakukan maupun membuat suatu keputusan bagaimana hal terbaik yang harus

Dan semakin menunjukkan bahwa dalam hal penangguhan upah, DiJjen Binawas KetenagakeJjaan lebih memihak kepada pengusaha, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya

Bahan yang digunakan adalah 65 ekor ikan Guppy (Poecilia reticulata), yang merupakan sebagai objek yang akan diamati, berukuran kecil dengan panjang ± 5 cm; air