LONG WAY TOWARDS RECOGNITION
(MIXED-USE STASIUN DAN SHOPPING CENTER)
SKRIPSI
OLEH
NENI CHRISTY SIANTURI
110406111
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LONG WAY TOWARDS RECOGNITION
(MIXED-USE STASIUN DAN SHOPPING CENTER)
SKRIPSI
OLEH
NENI CHRISTY SIANTURI
110406111
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LONG WAY TOWARDS RECOGNITION
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
OLEH
NENI CHRISTY SIANTURI
110406111
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
iv
PERNYATAAN
LONG WAY TOWARDS RECOGNITION
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan,
Juli 2015
Universitas Sumatera Utara v
Judul Skripsi
: Long Way Towards Recognition
Nama Mahasiswa
: Neni Christy Sianturi
Nomor Induk Mahasiswa
: 110406111
Departemen
: Arsitektur
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, Ph.D
NIP : 196201091987012001
Koordinator Skripsi
Ketua Program Studi,
Ir. N. Vinky Rahman, M.T
Ir. N. Vinky Rahman, M.T
NIP : 195802241986 01 002
NIP : 195802241986 01 002
Universitas Sumatera Utara vi
Telah diuji pada
Tanggal 14 Juli 2015
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji : Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, Ph.D
Anggota Komisi Penguji : 1. Ir. Tavip Kurniadi Mustafa, IAI
Universitas Sumatera Utara vii
KATA PENGANTAR
Perancang bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya
perancang dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur pada Universitas Sumatera Utara (USU)
Medan.
Perancang ingin menyampaikan penghargaan dan terima-kasih kepada:
1. Ibu Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, Ph.D selaku Dosen Pembimbing yang telah
membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan skripsi dan telah
membimbing dalam proses perancangan mata kuliah Perancangan Arsitektur 6.
2. Bapak Ir. Tavip Kurniadi Mustafa, IAIselaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kritik dan saran dalam proses perancangan mata kuliah Perancangan Arsitektur 6,
Bapak Ir.Bauni Hamid,M.Des.,Ph.D selaku Dosen Penguji pada preview I dan
preview II, serta Ibu Hilma Tamiami Fachrudin, S.T.,M.Sc Phd selaku dosen penguji
sidang preview III.
3. Kedua orangtua yang saya cintai, Bapak T. Sianturi dan Ibu A. Tampubolon yang
menjadi alasan dibalik semangat saya. Yang selalu mendukung apapun pilihan saya.
Terimakasih untuk cintanya yang luar biasa dan tak terbatas, terimakasih untuk
dukungan dan kasih sayang yang tiada hentinya.
4. Ketiga saudara-saudara saya yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan
studi dan skripsi saya, Sandi Daniel, Irma Sintya, Fery Gomgom. Terimakasih untuk
keceriaan yang diberikan, terimakasih untuk selalu menjadi yang dirindukan saat
jauh. Terimakasih kepada abangda Richo Ronald, sudah menjadi abang dan partner
yang baik, terimakasih untuk suka dan duka yang dibagikan.
5. Teman-teman mahasiswa kelompok skripsi yaitu Amelia, Gina, Lina dan Hafizul.
Terimakasih untuk pengalaman bersama selama 1 semester, terimakasih untuk
pelajaran berkelompok bersama.
6. Teman-teman yang saya sayangi, Lio Someng, Octa Birong, Gina Kribo, dan Mirza,
terimakasih karena bisa ada saat dibutuhkan, terimakasih untuk segala lelucon dan
kegilaanya. Terimakasih untuk selalu menjadi teman pulang dan pergi ke kampus
tercinta, terimakasih untuk pengalaman makan bersama yang selalu dinantikan.
7. Teman-teman semenjak ospek yang turut menyertai kehidupan perkuliahan, Risma,
Universitas Sumatera Utara viii
Terimakasih telah menghadirkan beragam sifat dan menyatukannya dalam kita. Maaf
karena sudah jarang bersama.
8. Teman-teman 2011 lain yang luar biasa! Joshua, Robert Gunario, dan lainnya yang
tidak bisa disebutkan satu persatu. Aku bangga jadi stambuk 2011!
9. Penulis TV Seri Favorit saya “Game of Thrones” George R.R Martin, terimakasih
untuk cerita yang luar biasa, tidak tertebak, dan sangat membuat penggemar selalu
menantikan kelanjutannya, juga untuk band favorit sepanjang masa, Coldplay.
Perancang menyadari bahwa penyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga
perancang sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, perancang berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat besar bagi
semua pihak.
Medan, Juli 2015
Perancang,
Universitas Sumatera Utara ix
DAFTAR ISI
Hlm.
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi... ix
Daftar Gambar ... x
Daftar Tabel ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
Abstrak ... xiv
Abstract ... xv
Prolog ... xvi
Bab I: THE ALFA ... 1
Bab II:
WHAT’S IN THE BOX
... 14
Bab III: SAME CASE, SAME STYLE ... 22
Bab IV : REQUISITE ... 31
Bab V: THE THOUGHT ... 37
Bab VI: CONTRIVANCE ... 45
Bab VII: THE OMEGA ... 61
Daftar Pustaka ... 64
Universitas Sumatera Utara x
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Hal.
Gambar 1.1 Lokasi Kawasan Labuhan Deli ... 3
Gambar 1.2 Masjid Al Oesmani ... 6
Gambar 1.3 Sungai Deli ... 7
Gambar 1.4 Vihara Tri Dharma ... 7
Gambar 1.5 Deretan Ruko Cina Pasar Lama... 8
Gambar 2.1 Area Stasiun Labuhan ... 15
Gambar 2.2 Pembangunan Stasiun Labuhan ... 16
Gambar 2.3 Batas Site ... 17
Gambar 2.4 Kondisi Akses Utama Menuju Stasiun ... 18
Gambar 2.5 Kondisi Stasiun dari Jalan Yos Sudarso ... 18
Gambar 2.6 Detail Kondisi Fisik Eksisting Stasiun Labuhan ... 19
Gambar 2.7 Bangunan Eksisting Stasiun Memilik Denah dan Fasad yang
Simetris ... 20
Gambar 2.8 Kondisi Jalan Yos Sudarso ... 20
Gambar 2.9 Kondisi Stasiun Labuhan ... 21
Gambar 3.1 Massa Stasiun Diapit Shopping Center dan Kantor Berlin Central
Station ... 23
Gambar 3.2 Lorong Stasiun dengan Bentang Lebar 40 meter ... 23
Gambar 3.3 Struktur Baja pada Atap Berlin Central Station ... 24
Gambar 3.4 Materialkan Kaca untuk Memaksimalkan Masuknya Cahaya ... 24
Gambar 3.5 Entrance Utama Metrocentre Mall ... 25
Gambar 3.6 Suasana interior Mall ... 25
Gambar 3.7 Jembatan Penghubung Stasiun dengan Mall ... 26
Gambar 3.8 Platform Stasiun ... 26
Gambar 3.9 Kolom Baja Stasiun ... 27
Gambar 3.10 Bentuk Massa Quai Branly ... 30
Gambar 5.1 Akses Menuju Site ... 39
Gambar 5.2 Konsep Zoning dan Sirkulasi Area ... 40
Universitas Sumatera Utara xi
Gambar 5.4 Konsep Pedestrian Stasiun dan Shopping Center ... 42
Gambar 5.5 Konsep Struktur Bangunan ... 43
Gambar 5.6 Blok Massa Bangunan ... 44
Gambar 5.7 Konsep Atap Setengah Dome Pada Stasiun ... 44
Gambar 6.1 Rencana Masterplan ... 46
Gambar 6.2 Rencana Lantai Basement ... 47
Gambar 6.3 Rencana Denah Lantai 1 ... 48
Gambar 6.4 Rencana Denah Lantai 2 ... 49
Gambar 6.5 Rencana Denah Lantai 3 ... 50
Gambar 6.6 Zoning Lantai Bangunan ... 51
Gambar 6.7 Tampak Depan Bangunan ... 51
Gambar 6.8 Tampak Samping Kanan ... 52
Gambar 6.9 Tampak Samping Kiri Bangunan ... 52
Gambar 6.10 Tampak Belakang Bangunan ... 53
Gambar 6.11 Perspektif Bangunan ... 53
Gambar 6.12 Potongan Tapak ... 54
Gambar 6.13 Perspektif Birdview ... 54
Gambar 6.14 Potongan B-B ... 55
Gambar 6.15 Potongan A-A ... 55
Gambar 6.16 Potongan Prinsip ... 56
Gambar 6.17 Sistem Distribusi Elektrikal Bangunan... 57
Gambar 6.19 Sistem Distribusi Air dan Limbah ... 58
Gambar 6.21 Interior Cafe ... 59
Universitas Sumatera Utara xii
DAFTAR TABEL
No. Judul Hal
Tabel 4.1 Data Jumlah Fungsi Komersil Kecamatan Medan Labuhan ... 32
Tabel 4.2 Jumlah Penumpang dan Barang yang Diangkut Melalui Stasiun
Universitas Sumatera Utara xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Lampiran
Hlm.
Lampiran 1
Tabel Analisa Kegiatan Mixed-use Stasiun dan Shopping Center Labuhan Deli 66
Lampiran 2
Tabel Program Kebutuhan Luas Ruang Mixed-use Stasiun Shopping Center
Labuhan Deli ... 69
Lampiran 3
Universitas Sumatera Utara xiv
ABSTRAK
Pengembangan suatu kawasan dengan sistem revitalisasi merupakan cara yang tepat
untuk membangkitkan kembali kondisi dan kehidupan ekonomi kawasan yang sudah
menurun, terutama untuk kawasan bersejarah yang telah ditinggalkan. Kawasan Labuhan
Deli sangat berpotensi untuk dilakukan revitalisasi kawasan. Sebelum dipindahkan ke
Medan Kesawan, Labuhan Deli merupakan pusat kota Medan dimana perkembangan
ekonomi melaju pesat lewat bisnis tembakau. Revitalisasi kawasan Labuhan Deli dapat
dilakukan lewat pengembangan bangunan lama bersejarah yang banyak terdapat di
kawasan Labuhan Deli. Perpaduan tiga kebudayaan terlihat mencolok pada bangunan di
kawasan tersebut. Tidak hanya sejarah kawasan, namun bangunan-bangunan di kawasan
tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan kembali, seperti Masjid Al-Oesmani yang
merupakan masjid tertua di kota Medan, Klenteng Tri Dharma yang merupakan klenteng
pertama di kota Medan, Sungai Deli yang dulunya merupakan pusat pelabuhan kota
Medan, Ruko-ruko cina di Jalan Pasar Lama, serta Stasiun Labuhan yang juga merupakan
stasiun pertama di kota Medan. Potensi bangunan bersejarah tersebut akan menarik
wisatawan untuk mengunjungi kawasan tersebut, terutama untuk pengunjung yang ingin
menikmati wisata sejarah kota Medan. Pengembangan kawasan didukung dengan sistem
penataan lahan yang tepat. Sistem Transit Orientated Development (TOD) sangat cocok
diterapkan untuk pengembangan kawasan yang berkaitan dengan rancangan yang
sustainable dan sangat bermanfaat terutama untuk mengatasi masalah transportasi
kemacetan. Selain meningkatkan nilai tata guna lahan kawasan, sistem TOD juga sangat
relevan dengan adanya pengembangan Stasiun Labuhan dengan cara meminimalisir
penggunaan kendaraan pribadi dan mengalihkannya menjadi sistem transportasi angkutan
massal yaitu kereta api. Pengembangan kawasan Labuhan Deli melalui sistem ini
diharapkan mampu meningkatkan kehidupan perekonomian Labuhan Deli, menjaga
warisan bersejarah yang ada didalamnya, dan membuat kawasan Labuhan Deli dikenal
kembali (Long Way Towards Recognition).
Universitas Sumatera Utara xv
ABSTRACT
The development of an area with revitalization system is the right way to revive
economic life conditions and areas has decreased, especially for the historical district that
has been abandoned. Labuhan Deli region has the potential to do revitalization of the
area. Before being transferred to Kesawan Medan, Labuhan Deli is downtown Medan
where economic development moving rapidly through the tobacco business. Labuhan
Deli revitalization of the area can be done through the development of historic old
buildings are numerous in the region Labuhan Deli. A blend of three cultures appeared
prominently on the building in the region. Not only the history of the area, but the
buildings in the region has the potential to be developed again, like Masjid Al-Oesmani
which is the oldest mosque in the city of Medan, Tri Dharma temple which is the first
temple in the city of Medan, Deli River which was once the center of the port city field,
office, shop china in Jalan Pasar Lama, as well as Labuhan station which is also the first
station in the city of Medan. The potential of the historic buildings will attract tourists to
visit the region, especially for visitors who want to enjoy the historical attractions of
Medan. Regional development is supported by the appropriate land settlement systems.
System Transit Orientated Development (TOD) is very suitable to be applied for the
development of the region related to sustainable design and very useful especially to
resolve transportation problems of congestion. In addition to increasing the value of the
land use area, TOD system is also highly relevant to the development of Labuhan Station
by minimizing the use of private vehicles and divert it into the system of mass
transportation is the train. Labuhan Deli development of the area through this system is
expected to improve the economic life Labuhan Deli, keeping the historic legacy that is
therein, and made the region of Labuhan Deli can be recognition again (Long Way
Towards Recognition).
Universitas Sumatera Utara xvi
PROLOG
Kawasan Labuhan Deli merupakan kawasan bersejarah yang dulunya menjadi
pusat kota Medan sebelum pada akhirnya dipindahkan ke daerah Medan Kesawan.
Kawasan Labuhan Deli memilik beragam bangunan bersejarah yang menjadi persatuan
antar tiga jenis budaya yang dapat dilihat dari gaya arsitektur bangunannya yang antara
lain adalah gaya arsitektur Melayu pada Masjid Al-Oesmani dan lahan bekas Kerajaan
Melayu Deli yang sekarang telah menjadi bangunan Yayasan Pendidikan YASPI, gaya
arsitektur Cinan yang terdapat pada bangunan klenteng Tri Dharma dan deretan ruko cina
di Jalan Pasar Lama yang mayoritas masih mempertahankan bentuk bangunannya,
sedangkan gaya arsitektur Kolonial (Belanda) dapat ditemukan pada bangunan Stasiun
Labuhan yang merupakan stasiun tertua di kota Medan.
Untuk mengembangkan kawasan Labuhan Deli menjadi kawasan wisata, ada
beberapa potensi serta masalah yang harus diatasi untuk menjadikan kawasan Labuhan
Deli berkembang dengan baik dan mampu mengikuti sistem yang sustainable. Diantara
masalah tersebut, isu transportasi merupakan masalah yang kerap terjadi. Selama ini
pemecahan permasalahan transprtasi terutama kemacetan seringkali hanya diatasi melalui
pendekatan praktis seperti peningkatan kuantitas jaringan jalan baik melalui pelebaran
maupun penambahan panjang jalan. Pada akhirnya permasalahan kemacetan menjadi
pemasalahan yang berkepanjangan. Masalah transportasi dapat diperbaiki melalui bagian
makro transportasi yang terbentuk dari sistem kegiatan, sistem jaringan, dan sistem
pergerakannya.
Salah satu konsep yang diterapkan untuk mengatasi masalah transportasi adalah
Universitas Sumatera Utara xvii
ketergantungan masyarakat pada jalan raya dan kendaraan pribadi. Untuk mengurangi
ketergantungan tersebut, pengembangan kota diarahkan pada titik-titik transit. Konsep ini
meninjau titik-titik transit tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang, namun titik-titik transit tersebut dapat sekaligus berfungsi
sebagai sebuah tempat berlangsungnya aktivitas perkotaan (pusat permukiman,
perkantoran, perdagangan dan jasa, pendidikan, dan sebagainya).
Adanya konsep TOD memungkinkan untuk memindahkan sistem transportasi
kendaraan pribadi menjadi sistem angkutan massal kereta api dan bus. Akan tetapi, sangat
disayangkan Stasiun Labuhan yang cukup berjaya pada masanya sekarang tidak lagi
berfungsi secara optimal. Fungsi fasilitas penumpang stasiun telah lama dihilangkan
akibat tidak sanggup bersaing dengan kendaran angkutan umum yang makin marak
tersebar dan menjadi salah satu faktor terbesar yang mempengeruhi kemacetan di kota
Medan. Pengembangan stasiun tersebut sangat memberikan manfaat yang baik. Selain
mengurangi isu kemacetan, meningkatkan nilai tanah dan membantu mobilitas
pengunujung serta penduduk, adanya pengembangan stasiun memungkinkan perawatan
bangunan Stasiun Labuhan sebagai bangunan bersejarah akan lebih diperhatikan.
Untuk mengembangkan stasiun, diperlukan tema yang sesuai untuk bangunan
stasiun yang fungsional. Tema kotemporer dianggap tepat untuk mewujudkan bangunan
yan fungsional, kekinian, namun tetap dapat menyesuaikan diri dengan bangunan lama