Part III
Penulis : DR. V. Abdur Rahim
Judul Terjemahan : Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 3 Alih Bahasa : Ummu Abdillah al-Buthoniyah
Editor : Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah Design Sampul : MRM Graph
Disebarluaskan melalui:
Website:
http://www.raudhatulmuhibbin.org
e-Mail: [email protected]
Januari, 2009
Catatan Maktabah
Segala Puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad , keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikut mereka hingga hari kemudian. Amma baâdu.
Alhamdulillah, atas kemudahan dari Allah , Maktabah Raudhah al-Muhibbin kembali dapat mempersembahkan kepada pembaca yang budiman terjemahan dari panduan Durusl Lughah al-Arabiyyah 3. Buku Panduan jilid 3 ini hanya memuat setengah bagian dari buku aslinya yang berbahasa Inggris (17 bab pelajaran, yang kami sesuaikan dengan buku utama Durusul Lughah al-Arabiyyah 3), yang memuat 34 bab pelajaran dengan menggabungkan penjelasan Durusul Lughah 3 dan 4. Adapun untuk Panduan Durusul Lughah 4, kami memohon kepada Allah agar dimudahkan untuk menterjemahkannya sekaligus menyiapkan Buku utama yang dalam bentuk pdf seperti ketiga buku lainnya yang telah banyak beredar.
Berbeda dengan terjemahan dari dua buku panduan sebelumnya, pada panduan ini kami tidak lagi menterjemahkan kata secara menyeluruh. Misalnya kata âdia dudukâ tidak lagi kami terjemahkan dengan âdia (lk) (telah) duduk, karena kami yakin sepenuhnya setelah melewati dua bagian pelajaran sebelumnya, para pembaca sudah maklum bahwa kata kerja (fiâil) tersebut di atas berbentuk lampau (madhi) yang digunakan untuk orang ketiga tunggal laki-laki (dhamir mudzakar mufrad), dan merupakan pola dasar yang digunakan secara umum yang darinya kata-kata bentuk lain diturunkan. Demikian pula halnya, tidak semua kata kami tuliskan harakatnya secara lengkap, khususnya bagi kata-kata yang telah sering kali diulang dari Buku Pertama. Berbagai kritik maupun saran untuk perbaikan Panduan ini dapat anda layangkan kepada kami ke [email protected].
Penerbit online:
Maktabah Raudhah al-Muhibbin
Taman Baca Pencinta Ilmu
DAFTAR ISI
I. KATA PENGANTAR
Pelajaran 1 âŚâŚâŚ. 1
Pelajaran 2 âŚâŚâŚ. 15
Pelajaran 3 âŚâŚâŚ. 19
Pelajaran 4 âŚâŚâŚ. 25
Pelajaran 5 âŚâŚâŚ. 27
Pelajaran 6 âŚâŚâŚ. 30
Pelajaran 7 âŚâŚâŚ. 31
Pelajaran 8 âŚâŚâŚ. 32
Pelajaran 9 âŚâŚâŚ. 35
Pelajaran 10 âŚâŚâŚ... 39
Pelajaran 11 âŚâŚâŚ... 42
Pelajaran 12 âŚâŚâŚ... 47
Pelajaran 13 âŚâŚâŚ... 52
Pelajaran 14 âŚâŚâŚ... 56
Pelajaran 15 âŚâŚâŚ... 58
Pelajaran 16 âŚâŚâŚ... 65
Pelajaran 1
Pada bagian ini kita mempelajari: a) Iârab Isim, dan
b) Keadaan Fiâil
A. Iârab Isim
ISIM MUâRAB
Kita telah melihat pada Buku 1 dan 2 bahwa sebagian besar isim dalam Bahasa Arab adalah muârab, yakni menunjukkan fungsinya di dalam kalimat dengan akhirannya (harakat akhir). Harakat akhir tersebut ada tiga, yaitu:
1) Dhammah; untuk menunjukkan posisi rafaâ Isim dengan akhiran rafa disebut marfuâ .
2. Fathah: untuk menunjukkan posisi nashab ( ). Isim yang berakhiran ini disebut manshub ( ).
3. Kasrah: untuk menunjukkan posisi jar (
!
). Isim dengan akhiran ini disebut majrur ("# $
).Berikut contohnya:
âGuru (itu) masukâ
*
%"& '()
Disini al-mudarris-u adalah karena dia adalah pelaku/faâil ('+ ,
)âSaya bertanya
(kepada) guru (itu)â
*
%"& -./0
Disini al-mudarris-a adalah karena dia berfungsi sebagai objek (12 3
,
)âIni mobil milik
guru (itu):
8*
%"& 4" 50 67
Akhiran ini (dhammah, fathah dan kasrah) disebut
=5 >
+? @ A+
âtanda-tanda iârab asliâ. Terdapat juga akhiran yang disebut=B5+ ,
"? @ A+
(tanda-tanda iârab farâi). Kelompok-kelompok isim berikut memiliki akhiran seperti berikut ini:a. Jamak muannats salim (
H
BC DEF G
). Hanya akhiran nashabnya berbeda dalam kelompok ini. Ia berharakat kasrah dan bukan fathah. Contoh:âKepala sekolah(pr) bertanya (kepada) guru-guru
(pr)â
J@ 0%"&
4 I& J-
/0
Disini, al-mudarrisât-i berharakat kasrah dan bukan fathah karena ia adalah jamak muannats salim. Perhatikan bahwa pada kelompok ini, akhiran nashab adalah sama dengan akhiran jar. Contoh:
âSaya melihat mobil-mobil (itu)â. Disini
as-sayyarât-i adalah karena ia adalah obyek.
J@ " B5 C
-IK"
âOrang-orang keluar dari mobil-mobil (itu)â. Disinias-sayyarât-i adalah
"# 9
karena ia didahului oleh huruf jar.J * B L (
J@ " B5C
b. Al-mamnuâ minash sharf / Isim yang tidak boleh ditanwin (
;
M
) : Pada kelompok ini, akhiran jar adalah fathah dan bukannya kasrah. Contoh:âBuku ini adalah buku Zainabâ.
IN OJP 67
Disini Zainab-a berharakat fathah dan bukan kasrah karena ia termasuk Isim yang tidak boleh ditanwin (
;
M
). Perhatikan bahwa pada kelompok ini, akhiran jar sama dengan akhiran nashab. Contoh:âSaya bertanya (kepada) Zainabâ. Disini Zainab-a adalah manshub
(
)
karena dia merupakan obyek (12 3 ,
)IN - 0
âSaya pergi (menemui) Zainabâ. Disini Zainab-a
c. Isim yang lima (
=CMT U
) : Yaitu#SV Y V YZ
XV WK V K
. Isim ini mengambil tanda-tanda iârab farâi hanya apabila mereka berkedudukan sebagai; <
dan15 : ; <
nya bukan dhamir mufrad mutakallim (kata ganti orang pertama tunggal). Dalam kelompok ini, akhiran rafa adalah waw, akhiran nashab adalah alif dan akhiran jar adalah ya.âApa yang ayah Bilal katakan?â Perhatikan bahwa
2K
dengan waw, bukanK
(abu)[3A 82 2K 3 \ S
âSaya mengenal ayah Bilalâ. Perhatikan bahwa
2K
dengan alif, bukanK
(aba)[3A 82 2K ;8 +K
âSaya pergi (menemui) ayah Bilalâ. Perhatikan bahwa
]82K
dengan ya, bukan8 K
(abi)[3A 82 ]82K Q: -R7S
15 : ; <
dapat berupa dhamir. Contoh:âDimana saudaramu (lk) pergi?â (akhu-ka)
^ _
(K
7S IK
âSaya tidak melihat saudaramu (lk)â (akhâ-ka)_
(K
-IK"
âSiapa nama saudaramu (lk)?â (akhĂŽ-ka)
`
5J(K
Y0
Jika
15 : ; <
adalah dhamir murfad mutakallim, maka isim yang lima tersebut tidak mengalami perubahan. Contoh:âSaudaraku (lk) belajar di universitasâ
J= J ! 2
]J(K
*"&I
âApakah anda (lk) mengenal saudaraku (lk)?â^
]J(K
;8 aK
âAmbillah alamat dari saudaraku (lk)â
]J(K
J b
J6(
Kata
Y
(mulut) dapat digunakan dalam dua cara: dengan mim, dan tanpa mim. Ketika digunakan dengan mim, maka ia menggunakan tanda-tanda iârab asli. Contoh:âMulutmu bersihâ
c5JdE `
M
1
Ye
âBuka mulutmuâ
`
M
fO.
âApa (yang ada) dalam mulutmu?â
^ `
JM
g S
Jika mim dihilangkan maka berubah seperti isim yang lima (
=CMT U
), contohnya :âMulutmu kecilâ
hi> _
âBuka mulutmuâ
_
fO.
âApa (yang ada) dalam mulutmu?â
^ `
5
g S
Kelima isim tersebut memiliki tanda-tanda iârab farâi hanya apabila mereka berkedudukan sebagai
; <
sebagaimana yang kita lihat. Selain itu mereka memiliki tanda-tanda iârab asli. Contoh:âDia adalah seorang
saudara laki-lakiâ
WK
7
âDimana saudara
laki-laki (itu)?â
^
Wj
IK
âSaya melihat seorang
saudara (lk)â
k(K
-IK"
âSaya bertanya (kpd)
saudara laki-laki (itu)â
Wj
-./0
âIni rumah seorangsaudara laki-laki
[W
K
-52 67
Dia seorang saudara
laki-laki
WK
7
âIni mobil saudara
laki-laki
8W
4" B50 l67
Saya melihat seorang
saudara laki-laki
k(K
-IK"
d. Jamak mudzakar salim (Y5 0 P6 G
) : Kelompok ini memiliki âĂť(na) ( atau )sebagai akhiran rafaâ dan âĂŽ (na) ( atau ) sebagai akhiran nashab/jar. Contoh: âPara guru (itu) memasuki kelasâ.
Di sini al-mudaris- Ăťnaadalah .
' ,
b 0%"&
'()
âSaya tidak bertanya (kepada) para guruâ.Di sini al-mudarris-ĂŽna adalah
5 J0B"&
-
j./
0
âDimana ruang para guru?âDisini al-mudarris-ĂŽnaadalah
"#
9
5 J0%"&
= m IK
Perhatikan bahwa kelompok nashab memiliki akhiran yang sama dengan kelompok jar.âDimana para pengajar Al-Qurâan itu?â
^ Jbn o
0
%"&
IK
âApakah anda melihat para pengajar Al-Qurâan itu?
Jbn o
]
J0%"&
-IK"K
Anda akan belajar lebih banyak mengenai penghilangan nun pada Pelajaran .e. Mutsanna (
pB q
) : Mutsanna berharakat ââ(ni) (Jb
) sebagai akhiran rafaâ. dan â ai(ni) (8 I
) sebagai akhiran nashab/jar. Contoh:
âApakah kedua guru baru (itu) sudah datang?â
(al-mudarris- âni)
^
Jb &IJ&! Jb 0%"&
j K
âApakah anda melihat kedua guru baru (itu)?â(al-mudarris-aini)
^
8 I
&IJ&! 8r0%"&
-IK"K
âSaya (sedang) bertanya tentang kedua guru baru(itu)â (al-mudarris-aini)
8 I&IJ&! 8r0%"&
8 + 3/0K
Hurufb
pada ââ(ni) dan âai(ni) dihilangkan apabila isim-nya berupa; <
.
Contoh:âDimana kedua saudari Bilal belajarâ (ukht-â)
^ [3A 82
O
(K *"&a IK
âApakah kalian mengenal kedua saudari Bilal?(ukht-ai)
^ [3A 82
]O
(K rJ
8
aK
âApakah anda (pr) menulis kepada kedua saudari
Bilal?â (ukht-ai)
^ [3A 82
]O
(K Q: J-ROPK
Anda akan belajar lebih banyak mengenai penghilangan nun pada Pelajaran .
Akhiran Tersembunyi
st I&oO
+?
Ada tiga kelompok isim yang harakat akhirnya tidak terlihat karena sebab fonetik (kebiasaan dalam pe-lafadz-an/pengucapan), yaitu:
a. Maqsur (
" o
) : Ini adalah isim yang memiliki akhiran ââ yang panjang (u
/ alif lazimah), sepertipO, V
V p,vOC
. Ketiga akhiran tersebut tersembunyi dalam isim maqsur, contoh:âAnak muda (itu) membunuh ular berbisa dengan
tongkatâ
2 p .j pO, 'O\
(fathah), dan (al-ashâ) didahului oleh huruf jar, oleh sebab itu dia adalah
"#
9
tetapi tidak memiliki akhiran âi (kasroh). Bandingan kalimat tersebut dengan yang berikut:(qatala-l-walad-u-l-hayyat-a bi-l-Ăťd-i)
J)
82 =B5e & 'O\
Pada isim tersebut di atas, semua harakat akhirnya terlihat.
b. Mudhaf kepada kata ganti orang pertama tunggal (
Y wO
I
Q: ; <
) seperti] 5JN
. Dalam kelompok ini, ketiga jenis akhiran juga tersembunyi. Contoh:âKakekku mengundang guru-guruku dan
teman-teman kelasku.â
]xA N tS O0K t%& +)
Disini,
t%&
(jadd-ĂŽ) adalah'+ ,
,
tS
O
0K
(ustâdz-Î) adalah1 2 3 ,
dan]xA N
(zumalâ-Î) adalah1 5 : ; <
. Tetapi tidak satupun dari ketiganya memiliki akhiran. Bandingkan dengan yang berikut:âKakekmu mengundang gurumu dan
teman-teman kelasmu.â
`JxA N _S O0K _s&
+)
Disini,
_s&
memiliki akhiran âu (dhommah),_S O0K
memiliki akhiran âa (fathah), dan`JxA N
memiliki akhiran âi(kasroh).c. Manqus (
y o
) : Ini adalah isim yang asalnya berakhiran âyaâ, contoh:]Jz o
âhakimâ,]J {
âpengacaraâ,]8E !
âterdakwaâ. Dalam kelompok ini akhiran â u(dhommah) dan âi(kasroh) tersembunyi, tetapi akhiran âa(fathah) terlihat. Contoh:âHakim bertanya (kepada) pengacara
tentang terdakwaâ
]8E ! + ]J { ]Jz o 3/0
Disini
]Jz o
(al-qadhiy) berbentuk dan]8E !
(al-jâniy) berbentuk"# 9
tidak memiliki akhiran, tetapi]J {
(al-muhâmĂŽy-a) berbentuk memiliki akhiran âa(fathah).Jika manqus mengambil tanwin ia akan kehilangan huruf terakhir ya, contoh:
[| \
yang asalnya adalah]Jz \
. Setelah akhiran âu(dhommah) dan ya hilang, ia menjadi qâdhi-n (qâdhiy-u-n qâdhi-n)Namun demikian âyaâ kembali lagi pada bentuk manshub, contoh: âIni seorang hakimâ
[| \ 67
âSaya bertanya (kepada)âIni rumah seorang hakimâ
[| \ -52 67
Perhatikan bahwa âyaâ pada manqus dipertahankan hanya pada tiga kasus berikut: 1) Jika ia memiliki tanda maârifah âal, contoh:
]J { V t) V ]Jz o
2) Jika ia berupa
; <
, contoh:=}w ]Jz \
âqâdhi Makkahâ,8 B& ]J {
âpengacara pembelaâ,8~5Jo tJ) #
âlembah Aqiq (di Madina al-Munawarah).
3) Jika berbentuk , contoh:kIJ) # @ R+
âSaya melewati lembahâ,k5Jz \ -./0
âSaya bertanya kepada seorang hakimâ,
k58E ⢠&I8"K
âSaya menginginkan yang keduaâ.Isim Mabni
âŹ
J s]8 R M
Kita telah melihat bahwa sebagian besar kata benda dalam Bahasa Arab adalah muârab. Sebagian adalah kelompok mabni, yakni mereka tidak menunjukkan fungsinya (dalam kalimat) dengan perubahan pada akhirannya.
1. Dhamir (
x M<
), seperti:EK V-EK V 7
. Demikian juga âtu (@
)dan âhu (l
) dalam1OIK"
adalah dhamir. Juga âka (_
) dalam`2 OJP
dan âha (7
) dalam⢠O52
adalah dhamir.Anda mungkin melihat bahwa ada dua jenis dhamir. Satu jenis digunakan sebagai dhamir rafaâ dan yang lainnya adalah dhamir nashab dan jar. Contoh:
âKami (adalah) pelajarâ
}Aâ {E
âApakah anda melihat kami?â
^ OIK"K
âIni (adalah) rumah kamiâ
O52 67
2. Isim-isim Isyarah (kata penunjuk) (
4" Ć?
K
) seperti:V âF7 V` S Vl67 V 67
`xâ#K
, tetapib67
danb O7
adalah muârab ( ).3. Isim-isim maushul (kata sambung) (
= > U
) seperti:V I6 V⌠Vu6
paA
, tetapib 6
danb O
adalah muârab ( ).4. Beberapa kata tanya seperti:
c5P V⌠V V I V
5. Beberapa kata keterangan (
;# d
), seperti:bâ V8 VD5Z V S:
6. Isim-isim fiâil (
' , U K
): adalah isim yang memiliki arti kata kerja, sepertiâĄ;K
artinya âSaya kesalâ,ln
artinya âsaya (merasa) sakitâ,r n
artinya âterimalahâ. 7. Bilangan majemuk Yaitu:v+ &ZK
sampaiv+ = CJa
berikut bentuk muannats-nya.Hanya bagian pertama dari
v
+
.â˘:
danv+ O .â˘:
yang berbentuk muârab (sebagaimana yang dijelaskan dalam Panduan 2).Berkenaan dengan isim muârab, maka kita katakan ia (berbentuk) marfu, manshub atau majrur, tetapi berkenaan dengan mabni kita katakan:
J V[ ." Ë'{ ]J
% Ë'â° ]J V [ E 8'{ ]
yakni ia berada pada posisi rafaâ, nashab atau jar, karena mabni tidak dapat disebut marfu, manshub atau majrur, tetapi ia menempati kedudukan marfu, manshub atau majrur. Dan jika mabni digantikan oleh muârab, maka ia akan menjadi marfu, manshub atau majrur. Contoh: dalam
Ĺ âA82 -IK"
isimĹ âA82
adalah manshub karena ia adalah12 3 ,
, tetapi dalam67 -IK"
isim67
berada pada posisi nashab ([ E 8'{ ]J
) karena ia menempati kedudukan yang sama sebagaimana manshubĹ âA82
.Latihan:
1. Pisahkanlah muârab dari mabni.
2. Apakah tanda-tanda iârab asli dari isim?
3. Apakah tanda-tanda iârab farâi dari kelompok berikut ini? a) Asmaâul Khamsah (isim yang lima)
c) Mutsanna
4. Apakah akhiran jar dari
;
M
(isim-isim yang tidak bisa ditanwin)? 5. Apakah akhiran nashab dari Jamak Muannats Salim?6. Gunakanlah isim maqsur ke dalam tiga kalimat dengan menjadikannya marfu pada kalimat pertama, manshub pada kalimat kedua dan majrur pada kalimat ketiga.
7. Gunakanlah isim manqus dengan ya ke dalam tiga kalimat dengan menjadikannya marfu pada kalimat pertama, manshub pada kalimat kedua dan majrur pada kalimat ketiga.
8. Gunakanlah isim manqus tanpa ya ke dalam tiga kalimat dengan menjadikannya marfu pada kalimat pertama, manshub pada kalimat kedua dan majrur pada kalimat ketiga.
9. Gunakanlah mudhaf terhadap kata ganti orang pertama tunggal (
Y wO I Q: ; <
) dalam tiga kalimat dengan menjadikannya marfu pada kalimat pertama, manshub pada kalimat kedua dan majrur pada kalimat ketiga.10. Sebutkan iârab2 kata-kata yang digarisbawahi berikut ini.
Kapan Isim Berbentuk Marfu?
Isim berbentuk marfu bila ia adalah:
1,2.Mubtada atau Khabar. Contoh:
R.PK Uâš
âAllah Maha Besarâ. 3. Isim kâna, contoh:kZ O,
R
b P
âPintu itu (telah) terbuka.â4. Khabar inna, contoh:
" ,m
jâš }b:
âSesungguhnya Allah Maha Pengampunâ 5. Faâil, contoh:Uâš
o (
âAllah menciptakan kitaâ6. Naâibul faâil3, contoh:
[rJâ
b CE?
~J(
âManusia diciptakan dari tanahâKapan Isim Berbentuk Manshub?
Isim berbentuk manshub bila ia adalah:
1. Isim inna, contoh:
" ,m
jâš
}bK
âSesungguhnya Allah Maha Pengampunâ
2
Menyebutkan iârab dari isim adalah menyebutkan keadaannya atau bentuknya, harakat akhirnya dan sebab-sebab ia berada pada keadaan tersebut. Contoh:
J@ MJC - /0
Kita katakan:J@ MJC
iaberbentuk manshub karena merupakan
12 3 ,
dan berharakat akhir kasrah karena ia adalah jamak muannats salim.3Naâibul faâil
2. Khabar kâna, contoh:
Ĺ 6IJ6
Š}⢠b P
âMakanan (itu) enakâ3. Mafâul bihi, contoh:
*"B&
-M8â˘
âSaya telah memahami pelajaran (itu)â 4. Mafâul fihi4, contoh:âAyahku telah melakukan perjalanan pada malam hari â
Ĺ A5
]82K 0
âGuru (itu) duduk di (kantor) kepala sekolahâ& J+
*%"&
8 IJ&
5. Mafâul lahu5, contoh:
B e
Ĺ (
J-5R
- (
âSaya tidak keluar rumah (karena) takut akan panasâ.6. Mafâul maâahu6, contoh: âSaya berjalan menyusuri gunungâ
3 RJ!
# @ J0
âSaya pergi ke pasar bersama Khalidâ8Ĺ˝ C Q:
k&J (
# -R7S
7. Mafâul mutlaq7, contoh:
k 5JqP
k .P
JS
jâš # P.S
âBerdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyakâ8. Hal, contoh:
k&J+ \
]Ë I t%&
âKakekku shalat dengan dudukâ.9. Tamyiz, contoh:
â˘â˘Z
` CZK EK
âSaya lebih baik dari anda dalam tulisan tangan.â10. Mustatsna, contoh:
k& Z
}â: Yâ˘â˘P A⢠<Z
âSemua pelajar hadir kecuali Hamidâ.11. Munâda, contoh:
â
âŹâš
&R+
I
âHai Abdullah!âKapan Isim Berbentuk Majrur?
Isim berbentuk majrur bila ia :
4
Mafâul fihi (
15
3 ,
) adalah keterangan waktu atau tempat. Lihat Pelajaran 12.5Maâul lahu
(
1 3 ,
) adalah kata benda yang menjadikan sebab untuk melakukan sesuatu6Mafâul maâahu
(
1 3 ,
) adalah isim atau kata benda yang datang setelah waw yang artinya âbersama denganâ.7
1. Mudhaf ilaihi, contoh:
âŹâš
OJP bn o
âAl-Qurâan adalah kitab Allah.â2. Didahului oleh huruf jar , contoh:
8' ,
g Aâ˘
âPara pelajar itu (berada) di dalam kelas.â82 j O
Ada empat jenis dari tata bahasa yang tidak memiliki iârab yang independen dengan sendirinya, mereka tergantung kepada isim lainnya dalam hal iârab-nya. Mereka adalah: a) Naâat (
- B
), yakni kata sifat. Ia mengikuti manâut (@
) dalam iârab-nya.Manâut adalah isim atau kata benda yang disifati, contoh:
âApakah siswa yang baru (itu) (telah) hadir?â
^
&IJ&!
⢠<ZK
âKepala sekolah mencari murid yang baru (itu)â&IJ&!
⢠IJ&
.â˘I
âIni adalah buku tulis siswa yang baru (itu)J&IJ&!
8 ⢠O ) 67
Pada kalimat di atas, naâat
&I&!
mengikuti manâutâ˘
dalam iârab-nya.b) Taukid ( ), yakni isim yang menunjukkan penekanan seperti
Yâ˘}P
mereka semua,1C.,E
dia sendiri, contoh:âPara siswa (itu) hadir semuanyaâ
Yâ˘â˘P
A⢠<Z
âSaya bertanya (kepada) semua siswa (itu)â
Yâ˘}P
A⢠- /0
âSaya memberi salam kepada semua siswa (itu)âY8â˘ËP
8 A⢠p + -M}0
âKepala sekolah (itu) sendiri yang memgatakanini kepadakuâ
1C.,E
IJ& ]J 3 \
âSaya bertanya (kepada) kepala sekolah (itu)
sendiriâ
1C.,E
IJ& -./0
âSaya memberi salam kepada kepala sekolah
(itu) sendiri.â8
J1âŹC.,E
8 IJ& p + -M}0
Disini taukid (
.,E V â˘'P
) mengikuti muakkad (IJ& V Aâ˘
). Muakkad (&}PF
) adalah isim yang diberi penekanan.
8
c) Maâtuf (
; â˘
), yaitu isim yang dihubungkan dengan isim lainnya dengan kata sambung#
âdanâ, contoh:âHamid dan temannya (telah) pergiâ
1
oIJ&>
# &J Z 7S
âKepala sekolah mencari Hamid dan temannyaâ1
oIJ&>
# k&J Z IJ&
â
âDimanakah buku-buku Hamid dan temannya?âJ1
JoIJ&>
# â&J Z OP IK
d) Badal
(
3&R
)9, yaitu isim yang saling menggantikan satu sama lain. Contoh: âApakah saudaramu Hasyim (telah) lulus?âYĆ 7
_ (K f$EK
âSaya mengenal saudaramu Hasyimâ
Ĺ â 7
_ (K ; +K
âDimana kamar saudaramu Hasyimâ?
[YĆ 7
`5J(K = m IK
âApakah siswa ini (telah) lulus?â
^
â˘
67 fâK
âSaya mengenal siswa iniâ
J â˘
67 ; +K
âDimana kamar siswa ini?â
^
8 J â˘
67 = m IK
B. Keadaan Fiâil
Anda telah mempelajari pada Buku 2 (Pelajaran 10) bahwa kata kerja atau fiâil dalam bahasa Arab memiliki tiga bentuk: madhi, mudhari dan amr. Fiâil madhi dan amr tidak mengalami perubahan. Maka keduanya adalah mabni. Sedangkan mudhari mengalami perubahan untuk menunjukkan fungsinya di dalam kalimat. Maka mudhari adalah muârab. Sebagaimana isim, ia memiliki tiga keadaan, yaitu marfuâ, manshub dan majzum. Anda juga telah mempelajarinya di Buku 2 (Pelajaran 18 dan 21).10
Mudhari adalah mabni jika di-isnad-kan pada kata ganti orang kedua dan ketiga jamak feminin. Contoh:
9
Lihat Pelajaran 21. (Yakni pelajaran 4 pada Buku Panduan 4 yang akan menyusul, insya Alla).
10
âSaudara-saudara perempuan (itu) sedang
menulisâ
RU O.wI
@ (
âApa yang kalian tulis saudari-saudari?â
^ @ (K I
R O.wa
S
Kedua bentuk ini tidak berubah.
Keempat bentuk memiliki akhiran âu(dhommah) pada bentuk marfu, -a(fathah) pada bentuk manshub, dan kehilangan harakat akhirnya pada bentuk majzum.
Marfu:
O .wE V O .PK V O .wa V O .wI
(yaktub-u, taktub-u, aktub-u, naktub-u) Manshub:O wE
V O .PK
V O .wa
V O wI
(lan yaktub-a, lan taktub-a, lan aktub-a, lan naktub-a)Majzum:
O.wE H V OPK H V O.wa H V OwI H
(lam yaktub, lam taktub, lam aktub, lam naktub)Ini adalah tanda-tanda asli (
=5 > @ A
). Ada pula tanda-tanda farâi (@ A
=5+
). Ini terdapat pada fiâil atau bentuk fiâil berikut:a) Dalam fiâil yang lima (
=CMT '
), keberadaan huruf akhir nun adalah bentuk akhiran marfu, dan penghilangan huruf terkahir nun adalah bentuk akhiran manshub dan majzum. Contoh:Marfu:
RO.w
a Vb ROwa Vb RO.wI VJb RO.wa VJb ROwI
(yaktubâ-ni, taktubâ-ni, yaktubÝ-na, taktubÝ-yaktubÝ-na, taktubÎ-na)Manshub:
]8ROwa V RO.wa V RO.wI V ROwa V ROwI
(lan yaktubâ, lan taktubâ, lan yaktubÝ, lan taktubÝ, lan taktubÎ)Majzum:
]8RO.wa H V RO.wa H V RO.w
I H V ROwa H V ROwI H
(lam yaktubâ, lam taktubâ, lam yaktubĂť, lam taktubĂť, lam taktubĂŽ)b) Pada fiâil naqis akhiran majzum adalah penghilangan huruf ketiga yang berupa huruf muâtal (lihat Buku 2 Pelajran 28). Secara Fonetik (pengucapan) menghasilkan dari bunyi vokal panjang menjadi pendek. Contoh:
O I
(yatlĂť)' O I H
(lam yatlu)]Jw R I
(yabkĂŽ)J` R I H
(lam yabki)Iârab yang Tersembunyi
â˘
st"&oO
+?
â
a) Pada fiâil naqis akhiran berikut tersembunyi:
Harakat akhir âu (dhommah) pada bentuk rafaâ pada fiâil yang berakhiran ya, waw dan alif. Contoh:
]Jv K
âSaya berjalanâ (amsyĂŽ)aK
âSaya membaca (atlĂť),pC EK
âSaya lupa (ansâ) dari aslinya]Jv K V aK V pCE
K
Harakat akhir âa(fathah) pada bentuk nashab pada fiâil yang berakhiran alif, contoh:
pCEK .bK &I8"K
âSaya ingin melupakanâ (ansâ). Tetapi (harakat akhir tersebut) muncul pada fiâil yang berakhiran ya dan waw, contoh:]Jv K bK &I8"K
âSaya ingin berjalanâ (amsyiy-a),OI bK &I8"K
âSaya ingin membacaâ (atluw-a)b) Sukun dari jazm dalam fiâil mudhaâaf (fiâil yang huruf kedua dan ketiganya sama), contoh:
BâZK H
âSaya belum mengerjakan hajiâ. Disinisâ
ZK
(ahujj-u) kehilangan dhammah setelahH
dan menjadiËâZK H
(ahujj). Karena di dalamnya terdapat pertemuan dua sukun (r wC U oO
), fathah ditambahkan sehingga menjadiBâZK H
(lam ahujj-a). Lihat juga Buku 2, Pelajaran 28.Latihan:
1. Pisahkanlah yang muârab dari yang mabni.
2. Apakah bentuk akhiran tanda-tanda asli pada fiâil mudhari? 3. Apakah bentuk akhiran tanda-tanda farâi pada fiâil yang lima? 4. Apakah bentuk akhiran jazm dari fiâil naqis?
5. Apakah bentuk akhiran rafaâ pada fiâil naqis?
Pelajaran 2
Pada bagian ini, kita mempelajari yang berikut:
1. Waw dapat berupa huruf sebagaimana di dalam
& # V
dan dapat berupa kata sebagaimana di dalam âDimana Bilal dan Hamid?â^ &J Z # â˘3A82 IK
Kata
#
memiliki banyak arti. Pada pelajaran ini kami menyebutkan tiga diantaranya, yaitu:a) âDanâ sebagaimana di dalam:
âSaya ingin sebuah buku dan sebuah pulpenâ
kM
#\
k2
OJP &I8"K
âAz-Zubair dan Hamid keluarâ
&J Z# 52sĹĄ L (
Kata
#
dalam kalimat ini adalah sebagai kata penghubung (Jc.⢠; Z
).b) âDemiâ sebagaimana digunakan dalam sumpah, contoh: âDemi Allah, saya tidak melihatnyaâ.
=OIK" âŹâš #
Kata#
disini adalah sebagai%! ; Z
.c) Bentuk ketiga dari waw disebut waw al-hal. Ia adalah prefiks (awalan) dari anak kalimat yang berupa jumlah ismiyyah (
=5 ? = M!
). Kalimat ini menjelaskan keadaan dimana sebuah pekerjaan pada kalimat utama dilakukan. Contoh:âSaya memasuki masjid ketika
imam sedang rukuâ.
P I �
#
&8$C -.()
âAyahku meninggal ketika saya
masih kecilâ
hJi> EK
#
]82K @
âGuru (itu) memasuki kelas
(dengan) membawa banyak bukuâ
Ĺ 4 5JqP k2 OJP 'JM{I 7
#
' , *%"& '()
âAnak (itu) datang kepadakusambil menangisâ
]JwRI 7
#
& ]8Ej
âJangan makan ketika engkau
kenyangâ
b RĆ -EK
#
.'P./a â
Perhatikan, jika khabar dari jumlah ismiyyah (
=5 ? = M!
) adalah fiâil, maka harus berbentuk mudhari.2. Kita telah melihat pada Buku 2 (Pelajaran 1) bahwa
}'
menunjukkan harapan atau kekhawatiran. Contoh:âSaya harap dia
âSaya khawatir dia
sakitâ
ĹI8 1}
Pengertian kekhawatiran disebutĹ˝ ,Ć
�
Contoh lain dari
Ĺ˝ ,ĆâŹ?
adalah hadits NabiY 0# 15 + âš p >
: âSaya khawatir saya tidak akanmelaksanakan haji setelah tahunku ini.â
67 ]J + & 2 sâZK â ]Ë
3.
u (K Ĺ = Jq K Yw5 8:
âAmbillah beberapa contoh lagiâ. DisiniYw5 8:
adalah' , Y0
. Tersusun dari kata depanQ8:
dan dhamirYw
. Namun bentuk ini berarti âambillahâ danĹ = Jq K
adalah karena berfungsi sebagai12 3 ,
. Penyiar Radio dan TV berkata8" R( 4 vE Yw5 K
yang secara lafazh berarti âAmbillah buletin beritaâ.Dhamir berubah sesuai dengan orang yang dituju. Contoh:
âAmbillah buku ini Ibrahimâ
Y5J7 2:
I Ow 67 `5 :
âAmbillah sendok ini saudarikuâ
]JO(K I ~J+A J`5 :
âAmbillah buku tulis ini saudari-saudariâ
@ (K I
Ja B& l67 B w5 :
4. Kata
U 5ĆK
âsesuatuâ adalah;
M
karena bentuk asalnya adalahU â˘85ĆK
dengan polaU \J&>K VU 58REK VU 58.mK
.5. Fiâil Madhi juga digunakan untuk mengekspresikan harapan. Contoh:
Uâš 1MJZ"
âSemoga Allah merahmatinyaâ,1 Uâš ,m
âSemoga Allah mengampuninyaâ,Uâš l ,Ć
âSemoga Allah menyembuhkannyaâ.Fiâil Madhi dalam konteks ini dibuat menjadi bentuk negatif dengan awalan
â
. Contoh: âSemoga Allah tidak menampakkan keburukan kepadamu!â7# w Uâš _ "K â
âSemoga Allah tidak membinasakan mulutmuâ11_ Uâš BĹ â
6.^[3 F 0 J .'7
âAda pertanyaan?â Susunan lengkap dari kalimat ini adalah seperti ini:^_& J+ [3 F0 J .'7
âApakah anda mempunyai pertanyaan?â Disini[3 F0
adalah
11
mubtada dan
_& J+
adalah khabar, danJ
dalam susunan kalimat ini disebut4&x %ĹĄ J
(min tambahan), dan digunakan untuk menekankan maksud dari kalimat. Ada dua syarat untuk menggunakan min tambahan, yaitu:1) Kalimat harus mengandung pengingkaran, larangan atau pertanyaan. Bentuk pertanyaan hanya dengan menggunakan harf
.'7
.2) Isim yang mengikuti min tambahan harus berbentuk nakirah. Contoh: Bentuk ingkar:
âTidak seorangpun
yang absen
â&ZK J m
âSaya tidak melihat
seorang punâ
â&ZK J -I "
Bentuk larangan:âJangan keluar
seorang pun
â&ZK J L âşI â
âJangan menulis
apapunâ
Ĺž]Ć
O.wa â
Bentuk pertanyaan:
âAda pertanyaan?â
^ [3 F0 '7
âAda yang baru?â^ &I&
'7
Dalam Al-Qurâan (50:30):
â&I8ĹĄB J .'7 3 oa# J@
ËŸ
O 8'7 YBâ˘$J 3 o
E Ĺ I
âDan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam : "Apakah kamu sudah penuh ?" Dia menjawab : " Masih ada tambahan ?"
Perhatikan, isim yang mengikuti min tambahan adalah majrur karena adanya
J
dan kehilangan harakat akhir asalnya. Contoh: dalamk&ZK -I "
katak&ZK
adalah manshub karena ia berupa12 3 ,
, tetapi setelah penambahan min, ia kehilangan akhiran nashab-nya dan mengambil akhiran jar meskipun fungsinya tetap sebagaimana sebelumnya. Dalam cara yanag sama dalam&ZK <Z
kata&ZK
adalah marfu karena ia adalah'+
. Setelah penambahan min&ZK
menjadi majrur, meskipun ia tetap berfungsi sebagai'+
dalam kalimat.7.
u&
(ladâ) adalah zarf (; }d
= keterangan) dan memiliki arti yang sama dengan& J+
. Contoh: âApa yang anda punya?^ `I& S
. Perhatikan bahwa alif dariu&
8.
8 IJ& p + - ()
berarti âSaya masuk (menemui) kepala sekolah di kantornya.â 9. Bentuk jamak dari (makna/arti) adalahâb
dan dengan bentuk maârifah.]8E
Disini ada beberapa isim lagi yang bentuk jamak-nya menurut pola ini:â˘=I8"
(anak gadis):["
(t8" !
);â˘= 5
(malam):['5
(]J5}
) ;â) E
(klub)â) E
(tJ) B
). Isim ini adalah muârab sebagaimana bentuk manqus (lihat Pelajaran 1), contoh: Marfu: âWaw memiliki banyak maknaââ˘4hJqP âb 8# J
(maââni-n)Manshub: âSaya tahu banyak makna wawâ
Ĺ 4hJqP
]
8E 8# J ;8 +K
(maââniy-a) Majrur: âWaw digunakan dalam banyak maknaââ4 5JqP
âb
MJ # ]
aJa./
(maââni-n)Berikut beberapa contoh dengan âal.
Marfu: âMakna-maknanya banyakâ
â˘4 5JqP ]8E
(al-maââni) Manshub: âApakah anda menulis makna-maknanya?â^ ]8E -ROPK
(al-maââniy-a) Majrur: âSaya menanyakan makna-maknanya kepada guruâ8E]
8 + *%"& -./0
(al-maââni)12Latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. 2. Pelajarilah contoh-contoh waw al-hal.
3. Berilah satu garis bawah pada waw al-athof (waw yang berarti âdanâ) dan dua garis dibawah waw al-hal.
4. Sebutkanlah setiap waw dalam kalimat-kalimat berikut.
5. Lengkapilah setiap kalimat berikut dengan menggunakan anak kalimat hal (waw + jumlah ismiyyah).
6. Buatlah setiap kalimat berikut menjadi anak kalimat hal dan lengkapilah dengan sebuah pokok kalimat.
8. Apa yang ditunjukkan oleh
}'
dalam setiap kalimat berikut?13 9. Pelajarilah contoh-contoh8' J, Y0
.
12
Lihat juga Pelajaran 34.
13
11. Berikanlah contoh dari pelajaran mengenai penggunaan fiâil madhi untuk mengungkapkan keinginan.
12. Buatlah kalimat dengan pola yang terdapat pada contoh dengan menggunakan '7 dan min tambahan (
4&x %ĹĄ J
)13. Pelajarilah penggunaan
u&
.
14. Apakah lawan dari kataĹI8
?15. Berikanlah bentuk madhi pada setiap kata kerja berikut. 16. Berikanlah bentuk mufrad dari setiap isim berikut. 17. Berikanlah bentuk jamak dari setiap isim berikut.
20. Apakah perbedaan antara
&R+
dan&5R+
? Disebut apakah bentuk&5R+
tersebut ?Pelajaran 3
Pada bagian ini, kita mempelajari yang berikut:
1. Kalimat Pasif (
83 â˘$M.J s]8R ' J,
): Berikut contoh kalimat pasif dalam Bahasa Indonesia: âTentara itu membunuh mata-mata ----> âMata-mata itu dibunuhâ. Dalam kalimat pasif, subyek kalimat dihilangkan, dan obyek menempati posisi subyek. Mari kita lihat bagaimana hal ini diungkapkan dalam Bahasa Arab:Kalimat aktif: (
Ĺ M J sÂĄR ' ,
):* 0 ! stJ& ! 'O\
Kalimat pasif: (83 â˘$M.J s 8 R ' ,
):* 0 ! ' JO \
Perhatikan bahwa dalam kalimat pasif, faâil (
stJ& !
) telah dihilangkan, dan mafâul bihi menempati posisinya, dan menjadi marfu. Sekarang ia disebut8'J+ , Jx E
.pasif. Dalam madhi, huruf pertama berharakat dhammah dan huruf kedua kasrah. Dalam mudhari, huruf mudharaâah14 berharakat dhammah, dan huruf kedua fathah. Contoh: Madhi: âDia (lk) telah membunuhâ
' O \
; âDia telah dibunuhâ' JO \
(qatala : qutila)15.Jika huruf kedua asalnya adalah kasrah, maka dia tetap kasrah, contoh: âDia (lk) telah minumâ
8 Ć
: â telah diminumâ8 Ć
; âDia (lk) telah mendengarâJM0
; âia telah didengarâJM
0
.Mudhari: âDia membunuhâ
'
.oIO
; âia dibunuhâ' O.oI
Jika huruf kedua pada asalnya berharakat fathah, maka dia tetap fathah, contoh: âDia membukaâ
f O .,I
, âia dibukaâf O .,I
, âdia membacaâK .oI
, âia dibacaâK .oI
. Anda telah mengetahui bahwa jika waw adalah huruf pertama, maka ia dihapus (dihilangkan) dalam bentuk mudhari (lihat Panduan 2 Pelajaran 26). Akan tetapi waw tersebut dikembalikan pada bentuk pasifnya. Contoh: âDia menemukanâ&8$I
; âia ditemukanâ&
I
; âdia melahirkan (anak)â&JI
; âdia dilahirkanâ& I
.Berikut beberapa contoh dari kalimat pasif.
âManusia diciptakan dari tanahâ
[ 5Jâ J b CEâŹ? ~J(
âPada tahun berapa anda dilahirkan?â
^ @&J# [Ĺ + %tK ]J
âRibuan orang terbunuh dalam perangâ8 # e g 8* B J ;ân 'O.oI
âOrang beriman tidak akan dipatuk(ular) dari lubang yang sama dua kaliâ (hadits), yakni tidak mengulang kesalahan yang sama
â
&.I
¢
8 5aB â&JZ # [ {
JF
âBuku ini tidak ditemukan di toko buku
J@ RO.w g OJw 67 & I â
âDia tidak beranak dan tidakdiperanakkanâ (QS Al-Ikhlas : 3)
& I Y # &JI Y
14
Huruf-huruf
t V@ VK
yang mengawali mudhari seperti dalamO.wE V O.PK V O.wa V O.wI
disebuthuruf mudharaâah. Hal ini telah dikombinasikan untuk membetukan kata
5 aK
(mereka telah datang).15
Jika
8'
J+
,
EJx
adalah muannats, maka kata kerjanya juga harus muannats. Contoh: âApa (yang) ditanyakan (kepada)Aminah?
^ = Jn - Jâ˘0 BY+
âSurat al-Fatihah dibaca di setiap
rakaâatâ
â= .P" }'P g =ÂŁ , 4" 0 .oa
Jika
12 3 ,
adalah kata ganti, hal tersebut menunjukkan digunakan bentuk rafaâ sebagaimana yang dijelaskan pada Latihan 7 pada Buku Durusul Lughah 3. Contoh:b 8 $ Y⢠O\
âOrang jahat membunuh merekaâJO \
âMereka dibunuhâIJ& ]8 /0
âKepala Sekolah menanyaikuâ-. J⢠0
âAku ditanyaâ2.
â) j 5JM.J âc K# â=x JM JCJa# r%OJ0 # â=
R0 Ĺ + @&J#
âSaya dilahirkan pada tahun 1967 Mâ. Disini kataĹ +
adalah manshub karena ia adalah12 3 ,
, yakni isim yang menunjukkan keterangan waktu. Ia tidak memiliki tanwin karena ia berkedudukan sebagai mudhaf. Berikut beberapa contoh:âSaya akan belajar bahasa
Prancis tahun depanâ
Uâš j Ć b: ĹJ) o Ĺ =B5âŹCE , =i *")/0
â Saya berada di Maca pada hariJumâat
.= M! Ĺ I =}w g - P
âKemana anda (akan) pergi
malam ini?
j C 67 7.6a IK
3. Beberapa isim alam tertentu memiliki
3
(al-) seperti52sĹĄ V 5Ce V Ce
. Apabila harfI
digunakan bersamanya, maka3
dihilangkan. Contoh:CZ I
(bukan:Ce I
)4.
tJ& J7
berarti âIndiaâ. Ini dibentuk dariJ& J¤
dengan menambahkant
(-iyy-un) di akhir. Proses ini disebut nasab (CB
), dan isim (yang terjadi) setelah penambahant
ini disebut mansub (C
).16
16
Perhatikan bahwa beberapa isim tertentu mempunyai bentuk mansub yang tidak beraturan, contoh:
t8 (K
(layaknya saudara) dariWK
--t8 2K
(kebapakan) dariK
--t8 R E
(kenabian) dari] 8R E
.5.
(K
(ukhar-u) adalah jamak dariu (K
. Ia adalah;
M
. Jamak dari bentuk mudzakar(n
adalahb# (n
. Berikut beberapa contoh tambahan:âBilal dan seorang siswa lain tidak
hadir hari iniâ
(n J â # â˘3A82 Ĺ 5
m
âBilal dan siswa-siswa lainnya tidak
hadir hari iniâ
b# (
n }Aâ # â˘3A82 Ĺ 5
m
âZainab dan seorang siswi lain tidak
hadirâ
u (K â˘=RJ â # IN -2 m
âZainab dan siswi-siswi yang lain tidak
hadirâ
(K @ R J â # IN -2 m
Di dalam Al-Qurâan (2:184):
(K [Ĺ BIK % â˘4B&
J [ ,0 p + #K Ĺ <I8 B Yw J b P M
p +#
âMaka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.â Karena kata[Ĺ BIK
adalah isim ghairu aqil, maka bentuk mufradu (K
juga dapat digunakan. Contoh:u (K
[Ĺ BIÂĽK g â˘= J(" â˘BJw # V Ĺ BI l67 â˘=5J m Ĺ˝J) ,
âHotel-hotel mahal pada hari-hari ini, tetapi murah di pada hari-hari lainnya.â6.
p }>
âDia mengerjakan shalatâ. Bentuk mudhari adalahpË I
dan amr adalahË'>
. Ungkapan82 p}>
berarti âDia memimpin kami shalatâ, yakni dia adalah imam shalat kami. Maka82 Ë'>
berarti âpimpinlah kami dalam shalat sebagai imamâ.7.
B8:#
...B8:
berarti âbisa ... atauâ contoh: âIsim dapat berupa mduzakar atau muannatsââ˘DBEF B8:# }P6 B8: Y0?
;âAnda yang mengunjungiku atau saya yang mengunjungimuâ_"#NK B8:# ]8E"#ĹĄa B8:
9.
) â˘5
adalah isim jamak jenis (s]JM! 8 J! Y0J
). Isim ini terdiri dari dua jenis: a) Isim yang membuat mufrad-nya dengan tambahan(iyy-un), contoh:
+
âorang-orang Arabâ:]82
+
âorang Arabâ;_ a
âorang-orang Turkiâ :]JP a
âorang Turkiâ ;ĹĄ5JJwE8:
âorang-orang Inggrisâ :t8ĹĄJJwE8:
âorang Inggrisâ. Perhatikan bahwat
ini bukant
nasab yang baru saja kita pelajari pada poin 4.b) isim yang membentuk mufradnya dengan tambahan taâ marbuthoh (
4
), contoh:ÂŚ },a
âapelâ :â˘=Z },a
âsebuah apel;$Ć
âpepohonanâ :â˘4 $Ć
âsebatang pohonâ ;`M0
âikanâ :â˘=wM0
âseekor ikanâUntuk mengetahui penggunaan mufrad dan jamak, perhatikan kalimat berikut ini:
Jika dokter bertanya kepadamu buah apa yang anda sukai, anda menjawab:
N s JZK
âSaya suka pisangâ. Dan jika dia bertanya kepadamu berapa banyak anda makan (pisang) setelah makan siang? Anda katakan:Ĺ 4N
'PK
âSaya makan satu buah pisangâ.Dalam cara yang sama anda katakan:
!" # ! $% &'!( )* '
+,-âSaya mencintai bangsa Arab karena Nabi adalah orang Arabâ.Perhatikan bahwa bentuk mutsanna (dual) dibentuk dari bentuk mufrad, contoh:
Jb B5 82 +
âdua (orang) Arabâ (bukanJb 2 +
);Jb aN
âdua pisangâ (bukanJb N
).Latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
2. Berilah garis bawah pada
'+ , x E
pada kalimat berikut ini. 4. Gantilah kata kerja berikut dari madhi kepada bentuk pasif. 5. Gantilah kata kerja berikut dari mudhari kepada bentuk pasif.6. Bacalah contoh, dan kemudian gantilah kalimat-kalimat berikut ke dalam bentuk kalimat pasif.
7. Pelajarilah bangaimana mengubah kalimat menjadi bentuk pasif ketika obyek (# . /0) adalah dhamir (kata ganti).
10. Tulislah semua kalimat dalam bentuk pasif yang terdapat dalam pelajaran ini, dan tunjukkanlah pada setiap kalimat tersebut.
11. Latihan pengucapan: Guru bertanya kepada setiap siswa:
^ @&J# [Ĺ + %tK ]J
(âPada tahun berapa anda lahir?â)17 dan para siswa menjawab :Ĺ + @&J#
§§§
J4 $8â˘.J
/
J)A5JM.J
12. Gunakanlah1
sebelum nama-nama berikut.13. Tulislah bentuk mansub setiap isim berikut ini.
14. Tunjukkanlah semua bentuk mansub yang terdapat dalam pelajaran utama. 16. Pelajarilah penggunaan
234 35
, yang berarti âdia bisa/dapatâ.17. Pelajarilah kata âdia mengerjakan shalatâ. 18. Pelajarilah nama-nama bulan dalam Bahasa Arab.
19. Pelajarilah penggunaan
B8:#
...B8:
berarti âbisa ... atauâ.20. Apa arti
8 ;<'=
:
& 6 $-
8 96!
3 67
? Kapane
(berbentuk) mudzakar atau muannats? Bagaimana anda dapat mengetahui gender dari kata tersebut?21. Tulislah bentuk mudhari dari setiap kata berikut ini. 22. Tulislah bentuk jamak dari setiap isim berikut. 23. Gunakanlah setiap kata berikut ke dalam kalimat.
24. Pelajarilah iârab
â= x JMâ˘Aâ˘
sampaiâ= x JM CJa
kemudian bacalah angka-angka pada kalimat berikut dengan benar.25. Pelajarilah bentukisim jamak jenis(
s]JM! 8 J! Y0J
).
17
Pelajaran 4
Pada bagian ini kita memelajari:
1.
8'J+ , Y0J
(Isim faâil): Dalam Bahasa Indonesia, orang yang membaca disebut âpembacaâ dan orang yang menulis disebut âpenulisâ. Dalam Bahasa Arab isim dengan pola fa-il-un (AB 1C
) diperoleh dari fiâil untuk menunjukkan orang yang melakukan pekerjaan. Contoh:âDia menulisâ
6
: âPenulisâD E16
; âDia mencuriâF "
: âPencuriDFG1"
; âDia menyembahâ)
: âPenyembahâD 1
; âDia menciptakanâH6!I
: âPenciptaâH 1I
. Dalam Al-Qurâan (6:95)J *
K LM H 16C #N! ' O
âSesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan.â2.
3 , Y0
(isim mafâul = obyek penderita): Ini adalah isim dengan pola mafâĂťl-un (A.3 MP0
)18 diperoleh dari fiâil untuk menunjukkan sesuatu yang dikenai pekerjaan. Contoh: âDia membunuhâ6B 6Q
: âorang yang (telah) dibunuhââ˘3 O.o
; âdia menciptakanâH6!I
: âdia/sesuatu yang diciptakanâDF !3R0
; âdia senangâ"
: âdia yang (dibuat) senangâDG 350
; âdia mematahkanâ56
: âdia/sesuatu yang dipatahkanâ :DG 5MS0
. Nabi bersabda:8~J T J=5J g [Ĺ˝ âşMJ Ĺ =+ â â
âTidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Pencipta (Allah)â
3. âSaya tidak lalai dari apa yang kamu kerjakanâ
'M a BM+ ['J i82 EK
. disini disebut=BIN $e
(mâ hijâzÎ) dan bertindak seperti5
. Digunakan dalam jumlah ismiyah, dan setelahnya khabar berubah menjadi manshub. Khabar juga dapat menggunakan tambahan âbaâ ( )yang menjadikannya berbentuk majrur. Contoh:
$82 -5R
â&IJ&
¨
k&IJ& -5R
Š
&IJ& -5R
sebagaimana kita katakan,â&IJ&$82 -5R 5
¨
k&IJ& -5R 5
18
Pola ini dapat ditampilkan dengan pola ma12Ăťl-un, yakni tambahan ma dilekatkan pada huruf pertama
Terdapat di dalam Al-Qurâan (12:31)
v2 6 7
âini bukanlah manusiaâ.Disini khabar berbentuk manshub. Kita juga memiliki contoh khabar dengan ba ( ) misalnya dalam QS 2:74
b M a BM+ ['J i82 1ÂĽ #
âDan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.âLatihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. 2. Pelajarilah pembentukan
B 16P 3" ,
3. Buatlah isim faâil dari setiap fiâil berikut.4. Buatlah garis di bawah
r + ,
K
19 pada kalimat berikut. 5. Pelajarilah pembentukan3 , Y0
.6. Bentuklah
3 , Y0
dari setiap fiâil berikut.7. Buatlah satu garis di bawah
r + ,
K
dan dua garis di bawahr ,
K
pada kalimat berikut.8. Pelajarilah penggunaan kata (dia telah membeli).
9. Pelajarilah ma hijâzi, kemudian tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan ma hijâzi, sebagaimana yang ditunjukkan di dalam contoh.
10. Tulislah bentuk mudhari dari setiap fiâil berikut. 11. Tulislah bentuk jamak dari setiap isim berikut.
19
Pelajaran 5
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1. Kita telah mempelajari pembentukan kalimat pasif dari kata fiâil salim. Sekarang kita mempelajari pembentukan kalimat pasif dari fiâil ajwaf.
Madhi:
3 \
(qâla) menjadi'5J\
(qĂŽla) â(telah) dikatakanâ ;2
(bââa) menjadi5 82
(bĂŽâa) â(telah) dijualâ ;) N
(zâda) menjadi&I8N
(zĂŽda) â(telah) ditambahâ.Mudhari:
3 oI
(yaqĂťlu) menjadi3 oI
(yuqâlu) âdikatakanâ ;5 8RI
(yabĂŽâu) menjadiR I
(yubââu) âdijualâ ;&I8ĹĄI
(yazĂŽdu) menjadi) ĹĄI
(yuzâdu) âditambahâBerikut beberapa contoh:
âDikatakan bahwa tanah ini telah
dijual dengan harga satu juta riyalâ
"â#) Jb 5.M82 - 582 |" l67 }b: 3 oI
âDisini telah dijual koran-koran danmajalah-majalahâ
4}A$ # c{s
Ra 7
2. Sebelumnya kita telah mempelajari pembentukan
8'J+ , Y0J
dari fiâil salim. Sekarang kita mempelajari pembentukannya dari kata kerja selain fiâil salim20.a) Fiâil mudhaâaf:
V
U
T1
(hâjj-un) âhajiâ untukâ8 Z
(hâjij-un). Kasrah pada huruf kedua dihilangkan untuk asimilasi (dengan huruf berikutnya).b). Ajwaf wâwÎ21:
3 oI 3 \
Š
â˘'Jx \
(qââil-un) âorang yang berkataâ untukâ˘38# \
(qâwil-un) Ajwaf yââi :&I8ĹĄI ) N
Š
&Jx N
(zââidun) âlebihâ untuk&8I N
(zâyid-un)c) Naqis wâwÎ:
$ I
/ $E
Š â
]8 B
â˘
[L E
(nâji-n / al-nâjiy) âyang lolos dari musibahâ untuk (nâjiw-un)Naqis yââi :
]JoCI poI
Š â
]J\ BC
â˘
[Ĺ˝ 0
(sâqi-n / al-sâqiy) âpemberi minumâ3. Pada pelajaran sebelumnya kita telah mempelajari pembentukan
3 , Y0
dari fiâil salim. Sekarang kita mempelajari pembetukannya dari kata kerja selain fiâil salim.
20
Untuk fiâil salim dan yang bukan salim silahkan lihat Panduan 2, Pelajaran 26 sampai 29.
21
Ajwaf wâwĂŽ adalah fiâil yang memiliki waw sebagai huruf kedua, contoh:
3 oI 3 \
dan ajwaf yââia) Fiâil mudhaâaf:
3 , Y0
dari fiâil mudhaâaf adalah biasa, contoh:B0
Š
"# C
âsenangâ ;B&+
Š
)#&
âterhitungâ ;B >
Š
R
âtertuangâ ;}'Z
Š
â˘3
{
â(solusi) terpecahkanâ.b) Ajwaf wâwĂŽ:
3 oI 3 \
ªªŠ
â˘3 o
(maqĂťl-ul) â(sesuatu) yang dikatakanâ untukâ˘3# .o
(maqwĂťl-un). Disini, huruf kedua telah dibuang.Contoh lain:
Ĺ I
Ĺâ
Š
Ĺ
(malĂťm-un) âtercelaâ untukĹ# .
(malwĂťm-un)Ajwaf yââi :
&I8ĹĄI ) N
Š
&I8ĹĄ
(mazĂŽd-un) âlebihâ untuk) IĹĄ
(mazyĂťd-un). Disini huruf kedua dihilangkan, dan waw dari telah berubah menjadi ya..Contoh lain:
5'
IJw
ÂŤ
3
P
:
â˘'
Jw5
âterukurâ (makĂŽl-un) untukâ˘3 5.w
(makyÝl-un).c) Naqis wâwÎ:
+&I +)
Š
+&
(madâĂťw-un) âyang diundang/didakwahiâ. Ini (bentuknya) biasa. Dituliskan dengan satu waw yang mengandung shaddah. Jika dituliskan seperti ini# +&
, anda dapat melihat dua waw; yang pertama adalah waw3 ,
dan yang kedua adalah huruf ketiga (dari fiâil).Contoh lain:
OI Aa
Š
O
(matlĂťw-un) âyang dibacaâ.Naqis yââi :
] 8RI p 2
Š
]8R
(mabaĂŽy-un) â(sesuatu) yang telah dibangunâ. Disini waw dari3 ,
telah dirubah menjadi ya. Berikut contoh lain:t8 vI u Ć
Š
t8 v
(masywĂŽy-un) âyang dipanggangâ untukt# v
(masywĂťy-un).Latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
2. Bentuklah kalimat pasif dari fiâil ajwaf berikut seperti yang ditunjukkan dalam contoh.
3. Tunjukkanlah fiâil ajwaf pada kalimat berikut.
4. Bentuklah
8'J+ , Y0J
dari fiâil mudhaâaf berikut sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh.
22
3 , Y0
5. Bentuklah
8'J+ , Y0J
dari fiâil ajwaf waw berikut sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh.6. Bentuklah
8'J+ , Y0J
dari fiâil ajwaf yaâi berikut sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh.7. Bentuklah
8'J+ , Y0J
dari fiâil naqis wâwii berikut sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh.8. Bentuklah
8'J+ , Y0J
dari fiâil naqis yaâi berikut sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh.9. Bentuklah
8'J+ , Y0J
dari setiap fiâil berikut dan sebutkan bentuk asalnya, dan keterangan lainnya sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh.10. Bentuklah
3 , Y0
dari fiâil ajwaf wâwi berikut sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh.11. Bentuklah
3 , Y0
dari fiâil ajwaf yaâi berikut sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh.12. Bentuklah
3 , Y0
dari fiâil naqis wâwii berikut sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh.13. Bentuklah
3 , Y0
dari fiâil naqis yaâi berikut sebagaimana yang ditunjukkan dalam contoh.14. Bentuklah
3 , Y0
dari setiap fiâil berikut dan sebutkan bentuk asalnya, dan keterangan lainnya sebagaimana yang ditunjukan dalam contoh.15. Tunjukkanlah semua contoh
8'J+ , Y0J
dan3 , Y0
yang terdapat di dalam pelajaran utama, dan sebutkan fiâil dari mana kata tersebut diturunkan, dan juga jenis fiâilnya.16. Tunjukkanlah
3 , Y0
/8'J+ , Y0J
dalam setiap kalimat berikut dan sebutkan bentuk asalnya, fiâil asal kata tersebut diturunkan, dan jenis fiâil tersebut.17. Pelajarilah penggunaan fiâil berikut.
Pelajaran 6
Pada bagian ini kita mempelajari pembentukan isim makan (tempat) dan zaman (waktu)
Jb BĹĄ # Jb w M0J
. Keduanya memiliki bentuk yang sama, apakah berbentukâ˘' .,
(mafâal-un) atauâ˘'J.,
(mafâil-un), contoh:.
âwaktu/tempat bermainâ,O.w
âwaktu/tempat menulisâ.ÂŹR.â˘
âwaktu/tempat memasakâ,8 i
âwaktu/tempat terbenam (matahari),Ĺ˝8 Ć
âwaktu/tempat terbit (matahari)â.Polanya adalah
â˘' .,
(mafâal-un) dalam keadaan berikut:a) Jika berupa fiâil naqis tanpa melihat vokal pada huruf kedua. Contoh:
t8 $I u
:u $
âaliranâ;â˘.I â˘
:pâ˘.
tempat hiburan.b) Jika huruf kedua dari fiâil yang bukan naqis memiliki fathah atau dhammah dalam bentuk mudhari, contoh:
.I J
:.
âtempat bermainâ;vI 8 Ć
:v
âtempat minumâ;'(&I '()
:â˘'(&
âpintu/jalan masukâ;ÂŹR.â˘I ÂŹRâ
:ÂŹR.â˘
âdapurâ.Polanya adalah
â˘'J.,
(mafâil-un) pada keadaan berikut:a) Jika fiâil berbentuk mitsâl (fiâil yang mempunyai huruf âillat pada huruf pertama) tanpa melihat (tanda) vokal pada huruf kedua, contoh:
cJoI c\#
:cJ\
âtempat parkir mobilâ;<I z#
:Jz
âtempatâ.b) Jika huruf kedua dari fiâil selain mitsâl dan naqis berharakat kasrah dalam bentuk mudhari, contoh:
J$I
:J$
âruang duduk (majelis)â;38ĹĄ I 3ĹĄE
:â˘38ĹĄ
âtempat turunâ.23Ta marbutho (
4
) dapat ditambahkan pada kedua pola, contoh:â˘= 8ĹĄ
âposisiâ,â˘=
0"&
âsekolahâ.
23
Latihan:
1. Buatlah isim zaman dan isim makan dari kata kerja berikut.
2. Tunjukkanlah isim zaman dan isim makan dalam bagian berikut dengan menyebutkan pola dari masing-masing dan fiâil asal diturunkannya kata tersebut.
3. Tunjukkanlah isim zaman dan isim makan yang terdapat dalam pelajaran dengan menyebutkan pola masing-masing dan fiâil asal diturunkannya kata tersebut.
Pelajaran 7
Pada bagian ini kita mempelajari pembetukan kata benda alat
= â Y0J
. Ini menunjukkan alat untuk pekerjaan yang ditunjukkan pada fiâil, contoh:fO
âDia membukaâ :ÂŚ O.,J
âalat untuk membukaâ, yakni kunci.un"
âDia melihatâ :â˘4n J
âalat untuk melihatâ, yakni cermin.bN#
âDia menimbangâ :â˘b ĹĄ5J
24 âalat untuk menimbangâ, yakni timbangan.Ada tiga pola untuk
= â Y0âŹ
, yaitu:a)
â˘3
.,J
(mifââl-un), contoh:" v J
âgergajiâ (vE
âdia menggergajiâ),â˘- {J
âbajakâ (- Z
âdia membajakâ)b)
â˘' .,J
(mifâal-un), contoh:& J
âliftâ (k&J>
âdia naikâ),o.qJ
âborâ (oâ˘
âdia memborâ).c)
â˘= .,J
(mifâalat-un), contoh:â˘= C.wJ
âsapuâ (P
âdia menyapuâ),â˘4A.oJ
âpenggorengan (asalnyaâ˘=5 .oJ
darip \
âdia menggorengâ),â˘4 .wJ
âsetrikaâ (asalnyaâ˘=I .oJ
dariu P
âdia meyetrika).25
24
Perhatikan,
â˘b ĹĄ5J
asalnya adalahâ˘b N J
(miwzân m Îzân). Sistem pengucapan/pelafalan Bahasa Arab tidak memungkinkan kombinasi iw. Kombinasi apapun yang terjadi, berubah menjadi Î, yakni bunyiLatihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
3. Bentuklah isim alah dengan pola mifââl-un dari kata kerja berikut.26 4. Bentuklah isim alah dengan pola mifâal-un dari kata kerja berikut. 5. Bentuklah isim alah dengan pola mifâalat-un dari kata kerja berikut.
6. Tunjukkanlah isim alah pada hadits-hadits berikut dan menyebutkan pola masing-masing.
8. Sebutkanlah nama dari setiap kata jadian berikut.27 9. Sebutkanlah bentuk jamak dari setiap isim berikut.
Pelajaran 8
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1. Maârifah dan Nakirah, yakni kata tertentu (
=
) dan kata tak tentu (4 w
)Bacalah yang berikut: âSeorang lak-laki datang kepadaku dan berkata dia lapar. Dia adalah orang asing. Saya memberinya (laki-laki itu)uang.â Disini kata seorang laki-laki adalah nakirah karena dia tidak dikenal oleh anda dan pendengar anda. Tetapi laki-laki itu adalah maârifah karena telah disebutkan.
Dalam Bahasa Arab, tujuh kategori isim berikut adalah maârifah (
=
): 1. Dhamir (kata ganti) seperti7 V-EK V EK
.2. Isim alam (menunjukkan arti nama baik nama orang atau tempat) seperti
V& ¤ V&ŽK
ÂĽw
=
.
25
Harus diperhatikan bahwa kata seperti
â˘4 .wJ V â˘4A.oJ
memiliki pola mifâalah dan tidak mifââl. Menurut sistem phonetic Bahasa Arab, kombinasi aya dan awa dirubah meubah menjadi â, sehingga miqlayat-unmenjadi miqlât-un, dan miswafat dari
, I ,>
âmenyaringâ menjadi misfât-un.26
Nomor ini bukan pertanyaan
27
Anda telah mempelajari empat jenis kata jadian (
@ }oOvĹ
) yaitu:3 ,
Y0 V'+ , Y0
3. Isim isyarah (kata penunjuk) seperti
`⢠#K V` S V 67
.4. Isim maushul (perantara dengan kalimat sesudahnya) seperti
V VÂŻ V I6} Vt6
.
5. isim yang didahului oleh
3
seperti'
V Ow
.6. isim dengan isim maârifah sebagai mudhaf ilaih-nya, seperti
V& Z OP V12 OP
*&
OP VL Z t6
OP V 67 OP
.Isim yang memiliki isim nakirah sebagai mudhaf ilaih-nya juga berbentuk nakirah seperti
[ â OP
âbuku seorang pelajarâ,[*"& -52
ârumah seorang guruâ.7. Munada yang dikhususkan oleh nida, contoh:
' " I
âWahai laki-lakiâ,& # I
âWahai anakâ. Perhatikan bahwa' "
dan& #
adalah nakirah. Tetapi menjadi maârifah karena mereka adalah yang dimaksudkan oleh orang yang memanggil. Namun jika isim nakirah tidak dikhususkan oleh yang memanggil, maka ia tetap berbentuk nakirah meskipun jika dia berupa munada, sebagaimana orang buta berkatatJ&582 .6( Ĺ A " I
âWahai laki-laki peganglah tangankuâ. Jelas bahwa dia tidak memaksudkan orang tertentu.Perhatikan bahwa
' " I
dalam munada adalah mabni dan memiliki akhiran âu(dhommah) sedangkan pada
Ĺ A " I
ia berbentuk manshub.Nakiroh menjadi maârifah dengan adanya munada sebagaimana yang kita lihat. Sedangkan maârifah tidak terpengaruh dengan adanya nidaâ, contohnya :
â˘3A82
adalah maârifah dan tetap maârifah pada3A82 I
2.
3 a
âkemarilah/datanglah!â Fiâil ini hanya digunakan dalam bentuk amr. Dalam madhi dan mudhari digunakan fiâilU]8° j
atau]Ja/I paK
, contoh:âBilal datang kepadaku kemarinâ
8 K 3A2 Âą
âJangan datang kepadaku besok!â
k&
m
ÂĄa/a â
b (: I
a
(taââlau),=°J&( I ] a
(taââlai),@ (K I r a
(taââlaiina)Jb & # I 5 a
(taââlayâ).Namun fiâil
Q a
digunakan dalam madhi dan mudhari dengan makna âdia naik, dia bangkit, dia ditinggikanâ. Amr3 a
asalnya berarti âdatanglahâ, ânaiklahâ maka dia bisa berarti âdatangâ.Latihan:
1. Jawablah pertanyaan berikut ini. 2a. Sebutkanlah tiga contoh nakirah.
2b. Sebutkan tiga contoh masing-masing ketujuh kategori maârifah.
2c. Sebutkan semua isim nakirah yang terdapat dalam pelajaran utama (bacaan pada buku durul lughah-pent.)
2d. Sebutkan semua isim maârifah yang terdapat di dalam pelajaran utama dan sebutkan katagorinya masing-masing.
2e. Manakah diantara kedua kata berikut yang menjadi maârifah karena nida:
`J I
& # I
2f. Bacalah hadits berikut dan tunjukkanlah isim nakirah dan maârifah yang terdapat di dalamnya, dan sebutkan kategori setiap isim maârifah.
2g. Ubahlah setiap isim nakirah berikut menjadi maârifah dengan menggunakan metode yang disebutkan didepannya.28
3. Tunjukkanlah yang berikut pada pelajaran utama:
a) Dua contoh mudhaf dengan isim maârifah sebagai mudhaf ilaihi, dan dua contoh mudhaf dengan isim nakirah sebagai mudhaf ilaih.
b) Tiga contoh dari
'+ , Y0
. c) Sebuah contoh nasab.4. Siswa berlatih dua keterampilan bahasa berikut:
a) Setiap siswa berkata kepada kawannya:
_ O )
¨
`2 OP
¨
`M \ ]8â˘+K
âberikan pulpen/buku/buku tulis âmu...â
28
Kata = z? berarti kata mudhaf. Tentu saja anda harus menggunakan mudhaf ilaih yang sesuai dengannya.
Kata
=5J$a
secara lafazh berarti âmenghiasâ..3/2 =M
w =5J$a
berarti âmenghias kata dengan al-â, yakni,menggunakan al dengan kata. Kata dengan al- disebut
.3/2 p ²
âdihias dengan alâ.b) Setiap siswa berkata kepada kawannya menunjuk kepada kawan lainnya:
1â˘+K
`2 OP
¨
_ O )
âberikan dia buku/buku tulis-muâŚâ 5. Pelajarilah fiâil berikut.6. Sebutkanlah bentuk jamak dari setiap isim berikut. 7. Apakah lawan dari
Ĺ˝
?Pelajaran 9
Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
1. Penghapusan nun pada mutsanna dan jamak mudzakar salim.
Anda telah melihat dalam Buku I bahwa isim kehilangan tanwin ketika ia menjadi mudhaf. Contoh:
OP
kitâb-un :â& Z OP
kitâb-u Hâmid-in (bukan: kitâb-un Hâmid-in).Dengan cara yang sama, nun dari mutsanna dan jamak mudzakar salim juga dihilangkan ketika mereka menjadi mudhaf. Contoh:
(bintâni : bintâ Bilâl-in)âDimana dua
anak perempuan Bilal?â
b O R
IK
Š
^3A2 O 2 IK
(bintaini : bintai Bilâl-in) âSaya melihat
dua anak perempuan Bilalâ
8rO 82 -IK"
Š
[3A2 ]O 82 -IK"
(bintaini : bintai Bilâl-in) âSaya mencaridua anak perempuan Bilalâ.
8rO 82 + DÂłK
Š
[3A82 ]O 82 + D{2K
(mudarrisĂťna :mudarrisĂť l-hadits) âGuruhadits (telah) datang.â
b 0"&
Š
DI&e 0"& j
(mudarriĂťna : mudarrisi l-hadtis) âSayabertanya (kepada) guru hadits.â
r0"& - /0
Š
DI&e ]J0%"& - /0
(mudarrisĂŽna : mudarrisĂŽ l-hadits) âSaya2. Kita telah mempelajari pada Buku I bahwa mutsanna dari
6
7
adalahb 67
danl67
adalahJb a 7
. Contoh:Jb O0"& Jb a 7# VJb &8$C b 67
. Sekarang kita mempelajari mutsanna dari`JS
adalah`8E S
(dzânika), dan`.Ja
adalah`8E a
(tânika). Contoh:âIni dua guru dan itu dua siswaâ
Jb RJ â `8E S # Jb
0%"& Jb 67
âIni dua dokter (pr) dan itu dua suster.âJb Oz% M `8E a # Jb
RO
82 â Jb a 7
Dalam keadaan nashab dan jar mereka menjadi
`8IS
dan`85a
(dzâinika, tainika). Contoh:âBukalah dua pintu itu dan dua jendela
ituâ
8r a6J B `85a # 8r2 R `8I
S fO :
âSiapa yang tinggal di dua villa itu?
(
=}J,
villa)^ 8rO}J `85 a g wCI
3.
A JP
berarti âkeduanyaâ, dan bentuk muanntas-nya adalahO JP
. Ia selalu mudhaf dan mudhaf ilaihi-nya adalahB q
. Contoh:âKedua siswa berada di dalam
perpustakaan.â
J=ROw g 8rRJ ⢠A P
âkedua mobil itu berada di depan rumahâ
J-5R Ĺ K ra" B5BC O P
A JP
danO JP
diperlakukan sebagai kata mufrad, maka predikatnya adalah mufrad. Contoh:âKedua siswa telah lulusâ ( bukan
% âşa
)L% âşa 8rR ⢠A P
âKedua jam itu indah.â
â˘= 5
M
8r O+ BC O JP
Di dalam Al-Qurâan (18:33)
⢠PK -an 8 5OB$. O.JP
âKedua buah kebun itu menghasilkan buahnya,âA JP
danO JP
tetap tidak berubah dalam kedudukan nashab dan jar jika mudhaf ilaihi-nya adalah isim dhohir. Contoh:âSaya mengenal kedua laki-laki ituâ
8rj
AJP ;8 +K
âSaya mencari kedua laki-laki ituâ
8r
AJP + -.q{2
Tetapi mereka mabni seperti
B q
jika mudhaf ilaihi-nya adalah dhamir, contoh:âSaya melihat keduanyaâ
M8⢠5 JP -IK"
âSiapa yang anda tanyai, Zainab atau Aminah?â
âSaya menanyai keduanyaâ
^J- /0
IN
- /0 ^= Jn #K
.JP
5O
Mâ˘
Dengan cara yang sama,
M8â˘5O JP +
¨
M8â˘5 JP + -.q{2
âSaya mencari keduanyaâ.4. Anda mengetahui bahwa âbukukuâ dalam Bahasa Arab adalah
]82 OJP
. Perhatikan bahwa ya berharakat sukun. Tetapi ia menjadi fathah jika didahului oleh alif atau ya sukun. Contoh: âkedua anak perempuankuât O 82
, (bintâ-ya) âsaya mencuci kedua kakikuâB] 8" - Cm
(rijlay-ya).5. Bentuk amr dari
]Ja./I paK
adalahJ-I:
(ĂŽti). Asalnya adalahJ-.x:
(iâti). Jika dua hamzah bertemu, yang pertama memiliki harakat (tanda vokal) dan