• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bioproses :integrasi biosintesis selular ke rekayasa proses industri; kinetika dan pemodelan reaksi bioproses : enzimatik,selular; fenomena perpindahan massa; strategi perancangan bioproses (bioreaktor,proses –curah,sinambung,fedbatch, dll); sistem katali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bioproses :integrasi biosintesis selular ke rekayasa proses industri; kinetika dan pemodelan reaksi bioproses : enzimatik,selular; fenomena perpindahan massa; strategi perancangan bioproses (bioreaktor,proses –curah,sinambung,fedbatch, dll); sistem katali"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Sekolah Pasca Sarjana IPB

(2)

Pendayagunaan katalis hayati (sel: mikroba,

tanaman, hewan,organel, enzim) secara teknologi

untuk industri dan jasa

(3)

Berdasarkan Tipe Agen Biologis :

¾ Bioreaktor mikrobial ¾ Bioreaktor enzim ¾ Bioreaktor sel

tanaman

¾ Bioreaktor sel hewan

Berdasarkan Kebutuhan Proses :

¾ Aerobik : terendam & permukaan

¾ anaerobik

Berdasarkan Metode Aerasi :

¾ Biakan diam ¾ Labu kocok ¾ Bioreaktor

berpengaduk (STR) ¾ Bioreaktor kolom

gelembung/bubble column

¾ Menara udara/Air lift ¾ Unggun

(4)

ª PENDAHULUAN : lingkup rekabio, rekayasa dalam bioproses, pemahaman rekayasa untuk transfer biosintesis selular ke skala industri, pemilihan proses dan bioreaktor (DM)

ª DASAR BIOPROSES : dasar pemodelan: terstruktur &

takterstruktur, perpindahan massa, perancangan bioreaktor (DM)

ª KINETIKA BIOPROSES ; enzimatik, mikrobial (stoikiometri,

kinetika pertumbuhan, konsumsi substrat, produksi metabolit, yield) (AS,KS)

ª PERANCANGAN BIOREAKTOR : batch, continuous, fedbatch,

multistages, recycling, high density, membrane (enzim, sel mikroba, tanaman, hewan) (DM)

ª PROSES HILIR : prinsip pemanenan, pemisahan & pemurnian produk (KS)

ª KONTROL & INSTRUMENTASI : sistem & dasar pengendalian, otomasi, penerapan (AS)

(5)

ª Aiba S,Humphrey,AE & Millis,NF.1973.Biochemical

Engineering.2nd ed. University of Tokyo Press.Tokyo

ª Brauer H (ed) 1983. Biotechnology, vol 2 : Fundamental of

Biochemical Engineering,VCH. Weinhein

ª Bu’Lock J & Kristiansen B.1987. Basic Biotechnology.

Academic Press. London

ª Rehm,HJ & Reed (eds). 1993. Biotechnology, vol 3.

Bioprocessing. Second, completely revisi edit.VCH. Weinhein

ª Van’t Riet, K & Tamper, J. 1991. Basic Bioreactor Design.

Marcell Dekker Inc, New York

ª Mangunwidjaja, D & Suryani A. 1994. Teknologi Bioproses.

(6)

ª

Bejana harus dapat dioperasikan secara aseptik

ª

Aerasi dan agitasi memadai untuk pertumbuhan

mikroba aerob

ª

Konsumsi tenaga dan daya listrik sekecil mungkin

ª

Mempunyai sistem pengontrol suhu dan pH

ª

Mempunyai sarana untuk pengambilan contoh

ª

Evaporasi tidak berlebihan

ª

Peralatan harus praktis dan membutuhkan tenaga

kerja sedikit

ª

Permukaan bagian dalam bioreaktor licin

ª

Geometri bioreaktor skala kecil, pilot plant dan

(7)

ª

Tidak ada tenaga yang digunakan untuk aerasi

aerasi tergantung pada transfer oksigen melalui

permukaan kultur

ª

Biasanya digunakan dalam skala kecil, dimana suplai

oksigen tidak terlalu penting

ª

Jenisnya :

a. T-Flasks

(8)

ª

Digunakan pada kultur sel hewan

skala kecil

ª

Inkubasi dilakukan secara

horizontal untuk memperluas

permukaan

ª

Contoh : teh Kombucha (teh yang

(9)

ª

Penggunaannya tidak terbatas di laboratorium

ª

Contoh : pembuatan asam sitrat oleh

Aspergillus niger

(10)

ª

Biasanya digunakan pada kultivasi sel skala kecil

ª

OTR (

oxygen transfer rate

) lebih tinggi dibanding pada

kultur diam

ª

Keterbatasan transfer okeigen masih tidak dapat

dihindari apabila menginginkan densitas sel yang tinggi

(11)
(12)

ª Bioreaktor skala laboratorium dengan volume kurang dari

10 L terbuat dari gelas Pyrex

ª Bioreaktor yang lebih besar terbuat dari

stainless stell

ª Bentuk geometri hampir silindris atau

mempunyai bentuk dasar melengkung untuk membantu pencampuran (

mixing

) isi bioreaktor.

ª Mempunyai konstruksi berukuran

(dimensi) standar (e.g.

International

Standards Organization

dan

British

Standards Institution

) yang

memperhitungkan keefektifan

pencampuran dan konsiderasi struktur.

Keterangan :

Da : Diameter impeller (agitator); Dt : diameter tangki; Db : Diameter baffle HL : Tinggi cairan dalam bioreaktor; Ht : Tinggi bioreaktor L : Lebar bilah Impeller;

(13)

Secara mekanis bioreaktor dilengkapi dengan : sparger dan turbin Rushton, mempunyai dimensi :

Nisbah (Ratio) Nilai Catatan

Tinggi cairan dalam bioreaktor thd tinggi bioreaktor

HL/H

t

~0.7-0.8 Tergantung dari banyaknya busa yang diproduksi selama kultivasi

tinggi bioreaktor thd diameter tangki Ht/Dt ~1 - 2 Reaktor Eropa cenderung lbh tinggi dr pd disain USA Diameter impeller thd diameter tangki Da/D

t

1/3 - 1/2 Rushton Turbine reactors biasanya 1/3 dr diameter tangki. Axial flow impeller lebih besar.

Diameter baffle thd diameter tangki Db/D

t

~0.0.08 - 0.1

Tinggi bilah Impeller thd diameter impeller W/D

a

0.2

Lebar bilah Impeller thd diameter impeller L/Da 0.25 Jarak antara pertengahan bilah impeller dgn

tinggi bilah impeller

E/W 1

(14)

Volume Headspace

ª Suatu bioreaktor terbagi menjadi : volume kerja (working volume) dan volume

head-space

.

ª Volume kerja : fraksi volume total yang dipakai media, mikroba dan gelembung gas Î volume yg tersisa = “head-space”.

ª Umumnya volume kerja : 70-80 % volume bioreaktor, tergantung busa yang terbentuk

(15)

á

Sistem agitasi

á

Sistem pemasokan oksigen

á

Sistem Pengendalian Busa

á

Sistem Pengendalian Suhu

á

Sistem Pengendalian pH

á

Lubang (port) pengambilan sampel

á

Sistem Pembersihan dan Sterilisasi

(16)

Fungsi sistem agitasi :

ª

Agar

pencampuran

merata

Î

meningkatkan

laju

perpindahan massa menembus film pembatas cairan dan

gelembung udara

ª

Memberikan

kondisi

"shear"

yang

dibutuhkan

untuk

memecah gelembung udara

Î

luas permukaan pindah massa

lebih besar

ª

Sistem agitasi terdiri dari : agitator dan baffle.

Baffle digunakan untuk memecah aliran cairan dalam rangka

meningkatkan turbulensi dan efisiensi pencampuran.

Jumlah impeller tergantung dari tinggi cairan dalam bioreaktor

Î

Tiap impeller terdiri dari 2 - 6 bilah (blade).

Kebanyakan kultivasi mikroba menggunakan

Rushton turbine

(17)

Terdiri dari :

ª

Kompressor yang menekan udara masuk ke dalam

bioreaktor

ª

Sistem sterilisasi udara masuk (inlet)

ª

Sparger udara

(18)

) Sterilisasi udara masuk Î mencegah kontaminasi mikroba dari

udara yang masuk ke dalam bioreaktor

) Sterilisasi pada udara keluar Î mencegah kontaminasi udara

terhadap mikroba dari dalam bioreaktor

Metode umum untuk sterilisasi adalah

filtrasi

:

) Bioreaktor kecil (volume kurang dari 5 L) menggunakan

membran Teflon berbentuk cakram (disk).

) Bioreaktor laboratorium skala besar (sampai 1000 L), digunakan

"pleated membrane filter" yang dilekatkan pada “polypropylene

cartridges” Î luas permukaan untuk filtrasi udara lebih besar,

(19)

Pada bioreaktor skala kecil , sistem pengeluaran udara

dilengkapi dengan condenser

:

¾

Condensor merupakan alat penukar panas sederhana yang

dilalui oleh air dingin.

¾

Bahan volatil dan uap air mengembun di bagian dalam

permukaan condenser

Î

meminimumkan evaporasi air dan

kehilangan bahan volatile.

(20)

Berfungsi untuk memecah udara yang masuk menjadi

(21)

Laju Alir Udara :

Î

Dinyatakan dalam volume udara per volume media

(22)

ª

Pada bioreaktor yang menggunakan sparger, diperlukan

pengendali busa

ª

Busa yangberlebihan akan menyebabkan penyumbatan

pada filter udara keluar dan terbentuk tekanan di

dalam bioreaktor

Î

menyebabkan kehilangan media

dankerusakan bioreaktor

ª

Busa dikendalikan dengan penambahan

senyawa anti

busa

(silikon atau minyak nabati)

ª

Penambahan senyawa anti busa yang berlebihan dapat

(23)

Faktor yang menyebabkan pembentukan busa :

)

Media fermentasi kaya protein (e.g whey powder dan corn

steep liquor)

)

Produk yang dihasilkan selama fermentasi (senyawa mirip

deterjen : protein & lemak)

)

Laju alir udara dan kecepatan agitasi

Î

semakin besar

kecepatan agitasi & laju aerasi meningkatkan pembentukan

busa

- Volume “

head space

Î

semakin besar volume head-space,

semakin besar kecenderungan busa untuk pecah karena

bobotnya sendiri

(24)

Terdiri dari :

ª

temperature probes

ª

heat transfer system :

-

jacket

-

coil

(efisiensi lebih baik tapi sulit dibersihan dan

(25)

Terdiri dari : pH-probe, sistem pemberian alkali dan sistem pemberian asam

) Basa/asam yang digunakan jangan yang korosif atau toksik terhadap

sel mikroba.

) KOH lebih baik, namun lebih mahal dibandingkan NaOH. ) Pada bioreaktor skala kecil sering digunakan NaCO3. ) HCl sebaiknya tidak digunakan karena sangat korosif.

(26)

Disain dan Operasi Agitator

Agitator diklasifikasikan mempunyai karakteristik radial dan axial

Aliran radial

Î aliran cairan mengikuti jari-jari tangki bioreaktor ª Meningkatkan kontak udara dan cairan kultivasi ª Digunakan untuk kultur bakteri aerobik.

ª Gaya geser lebih besar yang efektif untuk memecah gelembung udara,

tapi kurang efisien & membutuhkan input energi lebih besar.

ª Menggunakan dua atau lebih bilah impeller yang dipasang secara

(27)

A Rushton turbine is often referred to as a disk turbine.

Agitator

yang paling sering digunakan untuk kultivasi

(28)

Aliran axial

Î aliran cairan searah sumbu tangki bioreaktor

ª Lebih lemah, tapi pencampuran efisien dan digunakan untuk

sel mikroba yang sensitif terhadap gaya geser Î lebih efektif mengangkat padatan dari dasar tangki.

ª Impeler aliran axial digunakan untuk proses yang sensitif

terhadap gaya geser, seperti kultur sel hewan

(29)

Contoh impeller : "marine impeller" dan "hydrofoil impeller".

Impeller Intermig

ª Menggunakan 2 impeller.

(30)

Bubble Driven Bioreactor

(

Bubble column

dan

airlift

)

ª

Biasanya digunakan untuk mikroba yang sensitif terhadap shear

(

kapang & sel tanaman

)

ª

Produktivitas yang dihasilkan lebih tinggi dari STR

ª

Perbedaan bioreaktor bubble column dan airlift

bioreaktor airlift memiliki

draft tube

yang menyebabkan

peningkatan efisiensi pindah panas dan pindah massa

bioreaktor airlift mampu memberikan kondisi shear

yang lebih

merata

konstruksi bioreaktor airlift lebih mahal

• membutuhkan energi yang lebih besar

• pembentukan busa lebih banyak

• untuk kultur sel hewan dpt terjadinya kerusakan sel

(31)

Contoh Aplikasi :

)

Gum Xanthan

)

PST dgn substrat Metanol

(32)

Fluidized Bed Reactors

ª Merupakan salah satu metoda untuk memelihara konsentrasi sel

yang tinggi dan laju transfer massa yang baik

ª Dalam reaktor ini, sel atau enzim imobil

ª Pencampuran dibantu dengan pompa, yang ditempatkan pada bagian

dasar tangki sehingga katalis yang telah diimobilisasi bergerak bersama cairan

ª Pada sistem kultivasi aerobik, aerasi diperlukan untuk meningkatkan

OTR (

Oxygen Transfer Rate

)

ª Biasanya digunakan dalam pengolahan limbah

Contoh Aplikasi :

(33)

Bioreaktor STR untuk produksi Biosurfaktan secara Batch (Substrat molase/tetes tebu)

(34)

* Bioreaktor

(35)
(36)

Contoh STR untuk proses enzimatis secara sinambung

(37)

* Bioreaktor Plug

Flow

(38)

* Bioreaktor Menara (Tower Fermenter)

Contoh aplikasi :

Produksi Cuka (asam asetat) Produksi Protein Sel Tunggal (PST)

(39)
(40)
(41)

Bioreaktor Produksi MSG

Referensi

Dokumen terkait

In particular, the result of this note has recently been used to prove Gaussian asymptotic behaviour for the Fourier transform of the two-point function for sufficiently

4 ESBL adalah enzim yang dapat menyebabkan resistensi terhadap hampir seluruh antibiotik beta laktam, termasuk penisilin, sefalosporin, dan..

Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang

Demikian proposal pembangunan Musholla “Al Huda” ini disampaikan dengan harapan semoga terwujudnya musholla dapat menjadi sarana untuk meningkatkan iman dan

Tingginya tingkat pengetahuan petani terhadap teknologi, sejalan dengan tingkat penerapan yang juga tinggi yaitu lebih dari 65% peternak yang mengetahui

Dalam penelitian ini, dukungan keluarga memiliki hubungan positif sedang terhadap status kesehatan global pasien kanker payudara, dengan nilai OR=2.67 artinya bahwa

1.500.000.000,- (Satu milyar lima ratus juta rupiah) Tahun Anggaran 2016, maka bersama ini kami Sub Bagian Pengadaan I Bagian Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah

Waldenstrom (2004-2005) dalam penelitiannya menyatakan bahwa faktor resiko yang ditemu- kan pada ibu dengan pengalaman negatif ke- tika melahirkan meliputi: 1) Faktor-faktor yang