Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
4049
Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Penjualan Keripik Buah
Pada CV KAJEYE FOOD Dengan Metode Peramalan Permintaan
Menggunakan Model
Waterfall
Arib Rahman Sutrisna1, Niken Hendrakusma Wardani2, Aditya Rachmadi3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
CV KAJEYE FOOD merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan buah, khususnya keripik dan manisan buah dengan merk SoKressh & Kenyil. Proses rekap penjualan keripik buah masih dilakukan secara manual. Hal ini tentu saja memerlukan waktu dan tidak menutup kemungkinan dapat terjadi human error yang menyebabkan adanya kesalahan informasi. CV KAJEYE FOOD juga terkadang mengalami over-production dalam produksi keripik buah, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan. Berdasarkan masalah tersebut, maka diperlukan sistem informasi yang dapat mengelola penjualan dan dapat meramalkan permintaan keripik buah pada periode selanjutnya. Pengembangan sistem informasi menggunakan metode waterfall yang dimulai dari analisis kebutuhan, perancangan, implementasi dan pengujian sistem. Perancangan dan implementasi menggunakan pendekatan struktural (Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram dan State Transition Diagram). Implementasi sistem informasi pengelolaan penjualan berbasis web dan menggunakan metode exponential smoothing dan moving averages dalam meramalkan permintaan. Hasil pengujian menggunakan metode white-box dan black-box menunjukkan bahwa semua fungsi sistem berjalan dengan baik sesuai kebutuhan dan perancangan. Pengujian metode peramalan exponential smoothing
dan moving averages menunjukkan bahwa metode exponential smoothing dengan konstanta 0,9 adalah metode peramalan yang paling akurat,dengan nilai mean absolute deviation sebesar 924,5, mean square error sebesar 876.752,5 dan mean absolute percent error sebesar 26,1%.
Kata kunci: sistem informasi, penjualan, exponential smoothing, moving averages, peramalan permintaan, model waterfall
Abstract
CV KAJEYE FOOD is a company that engaged in fruit processing, especially chips and candied fruit that called SoKressh & Kenyil. The recap process of fruit chips sales is still done manually. It takes time and has possibility of human error that caused the error information. The company sometimes experience over-production in the fruit chips production, so it can cause harm to the company. The company needs information system that can manage the sales and can predict the demand of fruit chips in the next period. Development of information systems using waterfall method that starts from requirement analysis, design, implementation and testing. Design and implementation using structural approach (Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram and State Transition Diagram). Implementation of sales management information system is web-based and uses exponential smoothing and moving averages method in forecasting demand. The test results using white-box and black-box method indicate that all function of system run well according to requirement and design. Testing of forecasting method of exponential smoothing and moving averages shows that exponential smoothing method with constant 0.9 is the most accurate forecasting method, with mean absolute deviation of 924.5, mean square error of 876,752.5 and mean absolute percent error of 26.1%.
1. PENDAHULUAN
CV KAJEYE FOOD adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan buah, khususnya di bidang keripik buah dengan merk SoKressh. Perusahaan ini sudah memiliki pangsa pasar di area Malang dan sekitarnya, bahkan sampai ke tempat-tempat di luar jawa seperti Bali, Sumatra, Makasar, Palembang, Papua dan Mataram. Berdasarkan hasil wawancara
terhadap pihak CV KAJEYE
FOOD, dapat diketahui
bagaimana transaksi yang terjadi dan mendeskripsikan masalah di CV KAJEYE FOOD. Selama ini CV KAJEYE FOOD masih melakukan rekap data penjualan secara manual yaitu dengan menulis ulang informasi penjualan pada nota ke tabel daftar rekap penjualan. Hal itu tentu saja memakan waktu dan bisa saja ada kesalahan informasi pada saat melakukan rekap data penjualan karena informasi penjualan masih ditulis dengan tulisan tangan.Selain itu, CV KAJEYE FOOD juga terkadang mengalami over-production dalam produksi keripik buahnya sehingga membuat rasa buah pada keripiknya menjadi hambar karena disimpan terlalu lama akibat produksi yang tidak sesuai dengan permintaan dan akhirnya keripik buah tersebut menjadi tidak laku. Hal tersebut membuat CV KAJEYE FOOD mengalami kerugian dan mengambil strategi dimana produksi keripik buah dilakukan setelah ada permintaan dan pesanan dari pelanggan. Tetapi solusi tersebut belum sepenuhnya menyelesaikan masalah karena strategi tersebut menyebabkan pelanggan menunggu lebih lama dari biasanya yang kondisi keripik buahnya sudah tersedia dan siap jual.
Dengan adanya masalah tersebut, penulis akan membuat sistem informasi yang dapat menyimpan data penjualan keripik buah pada setiap penjualan yang dilakukan sehingga informasi penjualan keripik buah dapat tersimpan dan terkumpul dalam satu database yang ada pada sistem informasi tersebut. Dan untuk mencegah terjadinya over-production, sistem informasi tersebut dapat menganalisa data penjualan dan mendapatkan hasil yang dapat menentukan berapa banyak kira-kira keripik buah yang harus disediakan dan sudah siap jual. Dalam hal ini, penulis akan menggunakan model waterfall untuk pengembangan sistem informasi yang akan dibuat. Penulis memilih model waterfall karena memiliki keunggulan
dimana langkah-langkah untuk pembuatan sistem informasi berurutan dan teratur. Dan untuk kebutuhan dari pemilik CV KAJEYE FOOD sudah ditentukan di awal pada saat wawancara dan observasi langsung ke kantor CV KAJEYE FOOD.
Penulis juga akan menggunakan metode
exponential smoothing dan moving averages
sebagai metode untuk menganalisa data penjualan dan meramalkan permintaan pada periode berikutnya demi mencegah terjadinya
over-production. Penulis memilih metode
exponential smoothing karena metode ini memiliki keunggulan dimana hanya memerlukan sedikit atau satu sampai lima periode dari data historis dan hasilnya dapat disesuaikan melalui konstanta di dalam persamaan metodenya, sehingga mendapatkan hasil-hasil peramalan yang bisa dibandingkan untuk mengetahui hasil dari konstanta yang mana yang paling akurat. Penulis juga memilih metode moving averages karena metode ini juga hanya memerlukan sedikit atau minimal dua periode dari data historis untuk menghasilkan nilai peramalan yang diambil dari rata-rata permintaan pada periode-periode sebelumnya.
2. METODE
Metodologi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.
Mulai
Analisis kebutuhan sistem Analisis kebutuhan
peramalan
Perancangan sistem
Pengujian sistem Studi literatur
Implementasi sistem
Penarikan kesimpulan
Selesai
Communication
Modeling Planning
Construction
Deployment
Aktivitas dasar rekayasa perangkat lunak (Pressman, 2010)
Gambar 1. Metodologi Penelitian
implementasi sistem, pengujian sistem dan penarikan kesimpulan.
Tahap studi literatur
tahapan pengumpulan referensi dari buku,
e-book, ataupun jurnal untuk memperoleh
penjelasan tentang teori yang mendukung
penelitian.
Metode pengambilan data terkait dengan kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Wawancara yang dilakukan menggunakan teknik wawancara semi-terstruktur, dimana pertanyaan dimulai dari pertayaan khusus yang telah disiapkan dan dilanjutkan dengan penggalihan lebih lanjut oleh pewawancara. Observasi yang dilakukan merupakan observasi tidak langsung bertujuan untuk mengumpulkan data terkait kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi.Sedangkan untuk pengembangan sistem mengadaptasi dari model waterfall yaitu analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, pengujian sistem. Untuk metode peramalan permintaan menggunakan metode exponential smoothing dan moving averages. Untuk pengujian dilakukan melalui 3 tahap yaitu white-box, black-box dan pengujian metode peramalan. White-box adalah teknik pengujian yang menggunakan struktur control dari prosedur yang terdapat dalam perancangan untuk membuat kasus uji (Pressman, 2010). Black-box
merupakan pengujian perilaku yang berfokus pada kebutuhan fungsional perangkat lunak. Teknik pengujian black-box memungkinkan untuk mendapatkan kumpulan kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan semua kebutuhan fungsional suatu aplikasi (Pressman, 2010). Pengujian metode peramalan adalah pengujian yang digunakan untuk membandingkan dan menghitung tingkat keakuratan dari metode peramalan yang digunakan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pata tahapan ini membahas tentang pengembangan sistem informasi pengelolaan keripik buah CV KAJEYE FOOD yaitu analisis kebutuhan, perancangan sistem dan pengujian sistem
.
3.1. Analisis Kebutuhan
Dari proses wawancara dan observasi yang dilakukan, telah didapatkan data yang diperlukan untuk merancang sistem. Analisis kebutuhan dilakukan dengan mengidentifikasi
semua kebutuhan (requirements) pada sistem yang akan dibangun yang kemudian akan dimodelkan dalam entity relationship diagram
dan dijelaskan dalam data flow diagram. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berhubungan langsung dengan proses yang dilakukan oleh sistem. Analisis kebutuhan fungsional yang dilakukan pada CV KAJEYE FOOD menggunakan cara pengumpulan data, yaitu dengan cara observasi awal dan wawancara yang dapat menghasilkan kebutuhan fungsional.
Pada Tabel 1 menunjukkan hasil analisis kebutuhan fungsional pada CV KAJEYE FOOD.
Tabel 1. Hasil Analisis Kebutuhan
Activity Functional Requirement
Mengelola data produk
Sistem dapat menampilkan, menambah, mengubah dan menghapus data produk.. Mengelola data
stok
Sistem dapat menampilkan dan menambah data stok. Mengelola data
pelanggan
Sistem dapat menampilkan, menambah, mengubah dan menghapus data pelanggan. Mengelola data
penjualan
Sistem dapat menampilkan dan menambah data penjualan.
Melihat Peramalan Permintaan Produk
Sistem dapat menampilkan data hasil peramalan dari data penjualan pada periode sebelumnya untuk mengetahui banyaknya permintaan produk pada periode selanjutnya. Cetak laporan data
stok
Sistem dapat melakukan pencetakan pada data stok yang dipilih berdasarkan periodenya dalam bentuk PDF.
Cetak laporan data penjualan
Sistem dapat melakukan pencetakan pada data penjualan yang dipilih berdasarkan periodenya dalam bentuk PDF. Cetak hasil
peramalan
permintaan produk
Sistem dapat melakukan pencetakan pada hasil peramalan permintaan yang dipilih berdasarkan
periodenya dalam bentuk PDF.
3.2. Data Flow Diagram (DFD)
manager, manajer produksi dan kepala bidang penjualan.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada jalur data yang dapat digunakan untuk penggambaran analisis maupun rancangan sistem. Gambar 2 merupakan diagram DFD konteks atau DFD level 0 dari sistem informasi yang dibuat.
Gambar 2. Data Flow Diagram level 0
3.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah sekumpulan objek yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Objek sering disebut dengan entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Entity
memiliki sifat yang unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya (Pressman, 2010). Gambar 3 merupakan
entity
relationship diagram dari sistem informasi
yang dibuat.
produk
user id_pdk
nama_pdk
id_jenis_pdk kualitas_pdk
deskripsi_pdk
id_usr nama_usr
alamat_usr
pass_usr telp_usr
last_login nota_pnj
id_pnj
id_pdk id_jenis_pnj jumlah_pnj harga_pdk
tgl_pnj
1
n
stok id_stk
id_pdk jumlah_stk
ket_stk tgl_stk
1
n
gambar_pdk
stok_skrg
role_usr pelanggan
id_pel nama_pel
instansi_pel alamat_pel telp_pel
1 n
id_pel jenis_produk
n
1
id_jenis_pdk jenis_pdk
jenis_penjualan id_jenis_pnj jenis_pnj
1
n
memiliki
memiliki
memiliki
penjualan memiliki
terlibat dalam alias_pdk
Gambar 3. Entity Relationship Diagram
3.4. State Transition Diagram (STD)
State transition diagram merupakan alur perilaku sistem ketika sistem dijalankan. Berikut adalah Gambar 4 yang merupakan STD dari sistem informasi pada saat menjalankan fungsi mengelola penjualan.
Gambar 4. State Trantition Diagram
3.5. Perancangan
Perancangan perangkat lunak bertujuan untuk memberikan panduan dalam mengembangkan sistem infomasi. Perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan sebelumnya. Perancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perancangan komponen dan perancangan antarmuka
3.5.1. Perancangan Komponen
Tabel 2 merupakan algoritme untuk menambah data penjualan. Algoritme ini diimplementasikan dari kebutuhan pemodelan yaitu proses DFD level 2 mengelola penjualan.
Tabel 2. Algoritme Menambah Data Penjualan
No Pseudocode
1 2
3
4 5
6
7 8
Menentukan nomor nota penjualan Memilih pelanggan atau konsumen yang
membeli produk
Memilih produk yang dibeli beserta jumlahnya
Memilih jenis pembelian yang dilakukan IF stok produk yang dibeli tidak
mencukupi jumlah pembelian THEN Menampilkan pesan kesalahan bahwa
stok produk tidak mencukupi ELSE
Stok produk yang dibeli dikurangi dengan jumlah pembelian produk Menyimpan informasi detail data
penjualan
Menyimpan data perubahan stok dan mencantumkan keterangan penjualan dengan nomor nota yang ditentukan END IF
9
10
11
3.5.2. Perancangan Antarmuka
untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem. Perancangan antarmuka dibuat sesederhana mungkin agar memudahkan pengguna dalam menggunakan dan menguasai penggunaan sistem. Pada Gambar 5 menampilkan perancangan antarmuka halaman
dashboard.
Gambar 5. Perancangan Antarmuka Dashboard
3.6. Implementasi
Pengembangan perangkat lunak ini menggunakan bahasa pemrograman PHP,
database MySQL dan template adminLTE yang berbasis bootstrap sebagai antarmuka sistem.
3.6.1. Implementasi Algoritme
Pada tahap implementasi algoritme ini hanya mencantumkan algoritme menambah data penjualan. Implementasi algoritme ini berdasarkan perancangan sebelumnya. Tabel 3 merupakan implementasi algoritme menambah data penjualan.
Tabel 3. Implementasi Algoritme Menambah Data Penjualan
include ('connect.php'); $nota_pnj = $_POST['nota_pnj']; $id_pel = explode(" | ", $_POST['id_pel']); $id_pel = $id_pel[0];
$id_jenis_pnj = explode(" | ", $_POST['id_jenis_pnj']);
$id_jenis_pnj = $id_jenis_pnj[0]; $tgl_pnj = date("Y-m-d H:i:s"); $alertn="";
$numrowsp = $numrows; $county=0;
$countn=0;
for($i=0; $i < $numrowsp; $i++){ $id_pdk = $_POST['id_pdk'][$i]; $id_pdk = explode("|", $id_pdk); $id_pdk = $id_pdk[0];
$jumlah_pnj =
$_POST['jumlah_pnj'][$i]; $stok_skrg = 0;
Tabel 3. Implementasi Algoritme Menambah Data Penjualan (Lanjutan)
No Algoritme
include ('stok_select_produk.php'); if($numrowsstk > 0){
$stok_skrg = $rowstk['stok_skrg'] - $jumlah_pnj;
}else{
$stok_skrg = $stok_skrg-1; }
if($stok_skrg < 0){ $temp = explode("|", $_POST['id_pdk'][$i]); $temp = $temp[1];
$alertn= $alertn."- Stok".$temp." TIDAK MENCUKUPI \\n";
$countn++; }else{
$temp = explode("|", $_POST['id_pdk'][$i]); $temp = $temp[1]; $alerty= $alerty."- Data
Penjualan".$temp." TERSIMPAN \\n"; $county++;
$idsimpan[$county-1]=$id_pdk; $jmlsimpan[$county-1]=$jumlah_pnj; echo '<script
type=\'text/javascript\'>'; echo 'alert("'.$alertn.'");'; echo
"document.location='../pages/forms/ add_penjualan.php';" ;
echo '</script>'; }
}else{
if($county > 0){
for($i=0; $i < count($idsimpan); $i++){
$stok_skrg = 0;
$id_pdk = $idsimpan[$i];
include ('stok_select_produk.php'); if($numrowsstk > 0){
$stok_skrg = $rowstk['stok_skrg'] - $jmlsimpan[$i];
}else{
$stok_skrg = $stok_skrg-1; }
$query = "INSERT INTO tb_penjualan
VALUES('','$nota_pnj','$id_pe l','$id_pdk','$jmlsimpan[$i]','$id_je nis_pnj','$tgl_pnj')";
$result = mysql_query($query); $query = "INSERT INTO tb_stok VALUES('','$id_pdk','$jmlsimpan[$i]', 'Penjualan nota no
$nota_pnj','$stok_skrg','$tgl_pnj')"; $result = mysql_query($query) ; }
if($alerty){ echo '<script
Tabel 3. Implementasi Algoritme Menambah Data Penjualan (Lanjutan)
No Algoritme jualan.php';" ;
echo '</script>'; }
}else{
echo '<script
type=\'text/javascript\'>'; echo
"document.location='../pages/data/pen jualan.php';" ;
echo '</script>'; }
}
3.6.2. Implementasi Antarmuka
Impelentasi antarmuka pengguna dibuat berdasarkan perancangan sebelumnya yang kemudian diterapkan ke dalam template
adminLTE dan menjadi tampilan sistem. Pada Gambar 6 menunjukkan hasil implementasi antarmuka halaman dashboard. Halaman
dashboard adalah halaman utama yang terdapat menu navigasi setelah user melakukan proses
login.
Gambar 6. Hasil Implementasi Antarmuka Halaman
Dashboard
3.7. Pengujian
Setelah melakukan tahap implementasi sistem, kemudian masuk ke tahap pengujian sistem. Pengujian menerapkan 3 tahapan yaitu pengujian white-box, black-box dan pengujian metode peramalan.
3.7.1. Pengujian White-Box
Pengujian white-box merupakan pengujian yang digunakan untuk mengukur tingkat kompleksitas suatu algoritme yang nantinya akan menghasilkan kasus uji yang dapat menguji alur sistem. Pada Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian white-box pada proses menambah data penjualan.
Tabel 4. Kasus Uji Proses Menambah Data Penjualan
Data
input
Hasil yang
diharap-kan
Hasil yang
diperoleh Status
Jumlah pembelian produk yang lebih dari bahwa stok produk bahwa stok produk
3.7.2. Pengujian Black-Box
Pengujian black-box menggunakan strategi pengujian validasi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua kebutuhan fungsional dari sistem telah terpenuhi. Pada Tabel 5 menunjukkan hasil pengujian validasi pada proses menambah data penjualan.
Tabel 5. Pengujian Validasi Berhasil Menambah Data Penjualan
Nama Kasus Uji
Berhasil menambah data penjualan
Tujuan Pengujian
Untuk memastikan bahwa sistem dapat menangani proses
penambahan data penjualan jika data masukan yang dibutuhkan lengkap
Prosedur Uji 1. Menekan tombol tambah pada halaman penjualan
2. Mengisi form tambah data
penjualan
3. Menekan tombol simpan
Hasil Yang Diharapkan
Sistem dapat menyimpan data masukan ke database
Hasil Pengujian
Sistem dapat menyimpan data masukan ke database
Status Valid
3.7.3. Pengujian Metode Peramalan
keripik buah apel yang akan digunakan untuk perhitungan keakuratan metode peramalan.
Tabel 6. Penjualan Keripik Apel
Periode Penjualan
(Bungkus)
Agustus 2016 4.975 September 2016 3.905 Oktober 2016 3.139
Berdasarkan penjualan keripik apel pada Tabel 6, maka diperoleh hasil keakuratan peramalan seperti pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Keakuratan Metode Peramalan
Metode MAD MSE MAPE
Exponential Smoothing
α = 0.1
972,5 960.276,5 27,56%
Exponential Smoothing
α = 0.5
948,5 917.742,5 26,83%
Exponential Smoothing
α = 0.9
924,5 876.752,5 26,1%
Moving
Averages 1.359 1.850.245 38,87%
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil wawancara dan observasi ke CV KAJEYE FOOD, sistem informasi pengelolaan penjualan keripik buah membutuhkan fitur-fitur seperti: mengelola
user, mengelola produk, mengelola pelanggan, mengelola penjualan dan peramalan permintaan.
2. Perancangan sistem informasi pengelolaan penjualan keripik buah CV KAJEYE FOOD menghasilkan gambaran dari sistem informasi pengelolaan penjualan keripik buah yang diterapkan pada data flow diagram, state transition diagram, entity relationship diagram dan tata letak antarmuka.
3. Sistem informasi pengelolaan penjualan keripik buah mengimplementasikan
template adminLTE yang berperan sebagai antarmuka sistem informasi pengelolaan penjualan keripik buah CV KAJEYE FOOD. Dimana template tersebut
menerapkan konsep responsivedesign yang dapat menyesuaikan tampilan sistem dengan layar monitor dan sudah memenuhi konsep
user-friendly.
4. Berdasarkan nilai keakuratan masing-masing metode peramalan yang digunakan pada salah satu fitur dari sistem, maka dapat diketahui bahwa peramalan dengan menggunakan metode exponential smoothing dengan konstanta 0,9 adalah metode peramalan yang paling akurat dibanding metode lainnya karena memiliki nilai error yang paling rendah yaitu, MAD (Mean Absolute Deviation) sebesar 924,5, MSE (Mean Square Error) sebesar 876.752,5 dan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) sebesar 26,1%.
5. DAFTAR PUSTAKA
Heizer, J. & Render, B. 2011. Operations Management. 10th ed. Prentice Hall, Upper Saddle River.
O’Brien, J. A. & Marakas, G. M. 2010.
Management Information Systems. 8th ed. McGraw-Hill/Irwin, New York.
Pressman, R. S. 2010. Software Engineering: A
Practitioner’s Approach. 7th ed. McGraw-Hill, New York.
Sommerville, I. 2004. Software Engineering. 7th ed. Addison-Wesley, Boston.