• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Pada CV. Konveksi Jaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Pada CV. Konveksi Jaya."

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : KUNCONO

NIM : 04.41010.0096

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

vi ABSTRAK

CV. Konveksi Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

penjualan pakaian secara partai. Selama ini sistem penjualan yang digunakan pada CV. Konveksi Jaya belum dapat menghasilkan laporan – laporan penjualan yang dapat dianalisa dengan mudah. Akibatnya manajer akan menemui kesulitan untuk menganalisa laporan yang masih berbentuk rekap – rekap penjualan. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan manajer melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu sistem informasi penjualan yang dapat menghasilkan laporan – laporan penjualan seperti laporan prosentase penjualan berdasarkan merk, jenis, dan ukuran barang dan juga laporan data pembelian per customer yang dapat dianalisa oleh manajer untuk mengambil

keputusan pada proses pembelian barang dan pemberian diskon kepada customer. Sistem informasi penjualan ini dapat menghasilkan laporan – laporan berupa laporan prosentase penjualan per merk, jenis, dan ukuran dengan model drill down mulai dari merk dilanjutkan dengan jenis, dan ukuran barang. Sedangkan laporan prosentase pembelian per customer dibuat dengan model drill down mulai dari nama customer dilanjutkan dengan merk, jenis, dan ukuran barang. Dengan adanya sistem informasi penjualan ini diharapkan dapat membantu manajer CV. Konveksi Jaya untuk menganalisa data – data penjualan yang ada.

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Penjualan ... 6

2.2 Pembelian ... 6

2.3 Metode Penilaian Persediaan ... 6

2.4 Sistem ... 7

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 8

2.6 Sistem Informasi ... 9

2.7 Sistem Informasi Penjualan ... 10

(4)

x

Halaman

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 14

3.1 Identifikasi Permasalahan ... 14

3.1.1 Document Flow Manual Pembelian ... 15

3.1.2 Document Flow Manual Penjualan ... 16

3.2 Perancangan Sistem ... 17

3.2.1 Document Flow Komputerisasi Proses Pembelian . 19 3.2.2 Document Flow Komputerisasi Proses Penjualan ... 20

3.3 Data Flow Diagram ... 22

3.3.1 Context Diagram ... 22

3.3.2 Diagram Berjenjang ... 24

3.3.3 Data Flow Diagram Level 0 ... 24

3.3.4 DFD Level 1 Proses Maintenance Data Master ... 27

3.3.5 DFD Level 2 Proses Maintenance Data Customer .. 28

3.3.6 DFD Level 2 Proses Maintenance Data Supplier .... 29

3.3.7 DFD Level 2 Proses Maintenance Data Item ... 30

3.3.8 DFD Level 1 Proses Maintenance Data Transaksi .. 32

3.3.9 DFD Level 2 Proses Penjualan ... 35

3.3.10 DFD Level 2 Proses Pembelian ... 36

3.3.11 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan ... 37

3.4 Entity Relationship Diagram ... 40

3.4.1 Conceptual Data Model ... 41

3.4.2 Physical Data Model ... 41

(5)

xi

Halaman

3.6 Desain Input Output ... 49

3.6.1 Form Login ... 49

3.6.2 Form Utama ... 50

3.6.3 Form Supplier ... 51

3.6.4 Form Maintenance Item ... 52

3.6.5 Form Jenis Item ... 53

3.6.6 Form Merk Item ... 54

3.6.7 Form Ukuran Item ... 55

3.6.8 Form Pembelian ... 55

3.6.9 Form Pilih Supplier ... 57

3.6.10 Form Tambah Item Pembelian ... 57

3.6.11 Form Retur Pembelian ... 58

3.6.12 Form Customer ... 60

3.6.13 Form Penjualan ... 60

3.6.14 Form Pilih Customer ... 61

3.6.15 Form Monitoring Stok ... 62

3.6.16 Form Monitoring Detail Stok ... 63

3.6.17 Form Laporan History Stok ... 64

3.6.18 Form Laporan Penjualan ... 65

3.6.19 Form Laporan Pembelian ... 65

3.6.20 Form Laporan Stok ... 66

3.6.21 Form Laporan Total Penjualan ... 67

(6)

xii

Halaman

3.6.23 Form Laporan Prosentase Penjualan per Customer . 69

3.6.24 Form Laporan Prosentase Penjualan per Item ... 70

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 72

4.1 Kebutuhan Sistem ... 72

4.2 Implementasi Sistem ... 72

4.2.1 Tampilan Form Login ... 73

4.2.2 Tampilan Form Utama... 73

4.2.3 Tampilan Form Supplier ... 75

4.2.4 Tampilan Form Maintenance Item ... 77

4.2.5 Tampilan Form Jenis Item ... 78

4.2.6 Tampilan Form Merk Item ... 79

4.2.7 Tampilan Form Ukuran Item ... 80

4.2.8 Tampilan Form Pembelian ... 81

4.2.9 Tampilan Form Pilih Supplier... 82

4.2.10 Tampilan Form Tambah Item Pembelian ... 83

4.2.11 Tampilan Form Customer ... 83

4.2.12 Tampilan Form Retur Pembelian ... 85

4.2.13 Tampilan Form Penjualan ... 86

4.2.14 Tampilan Form Pilih Customer ... 87

4.2.15 Tampilan Form Monitoring Stok ... 88

4.2.16 Tampilan Form Monitoring Detail Stok ... 89

4.2.17 Tampilan Form Laporan History Stok ... 90

(7)

xiii

Halaman

4.2.19 Tampilan Form Laporan Pembelian ... 92

4.2.20 Tampilan Form Laporan Stok ... 93

4.2.21 Tampilan Form Laporan Total Penjualan ... 94

4.2.22 Tampilan Form Laporan Retur Pembelian ... 95

4.2.23 Tampilan Form Laporan Prosentase Penjualan per Customer ... 96

4.2.24 Tampilan Form Laporan Prosentase Penjualan per Item ... 97

4.3 Uji Coba Sistem ... 98

4.3.1 Uji Coba Form Login ... 99

4.3.2 Uji Coba Form Supplier ... 100

4.3.3 Uji Coba Form Maintenance Item ... 101

4.3.4 Uji Coba Form Pembelian ... 106

4.3.5 Uji Coba Form Customer ... 109

4.3.6 Uji Coba Form Penjualan ... 110

4.3.7 Uji Coba Form Monitoring Stok ... 112

4.3.8 Uji Coba Form Laporan Penjualan ... 112

4.3.9 Uji Coba Form Laporan Pembelian ... 114

4.3.10 Uji Coba Form Laporan Stok ... 114

4.3.11 Uji Coba Form Laporan Total Penjualan... ... 115

4.3.12 Uji Coba Form Laporan Prosentase Penjualan per Customer ... 116

4.3.13 Uji Coba Form Laporan Prosentase Penjualan per Item ... 116

(8)

xiv

Halaman

5.1 Kesimpulan ... 118

5.2 Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 120

(9)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem penjualan merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian

suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang.

Pembuatan atau pengaturan sistem penjualan berpengaruh pada tingkat

penerimaan pendapatan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus

benar-benar mengawasi dan mengendalikan kegiatan penjualan dengan menerapkan

suatu sistem yang memadai, sehingga target penjualan dapat dicapai.

Selama ini sistem penjualan yang digunakan pada CV. Konveksi Jaya hanya

dapat menghasilkan laporan – laporan penjualan tiap bulan tanpa adanya laporan

yang dapat dianalisa oleh manajer untuk dijadikan dasar dalam pengambilan

keputusan. Hal ini menyebabkan manajer CV. Konveksi Jaya merasa kesulitan

untuk menganalisa laporan – laporan penjualan yang masih dalam bentuk rekap

penjualan. Oleh karena itu, manajer CV. Konveksi Jaya memerlukan sistem

informasi penjualan yang dapat menghasilkan laporan – laporan yang dapat

dianalisa untuk mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan. Laporan –

laporan yang diperlukan diantaranya adalah laporan prosentase penjualan barang

yang laku berdasarkan merk, jenis, dan ukuran pada periode sebelumnya, laporan

penjualan berdasarkan jenis customer yang membeli, dan barang apa saja yang

biasa dibeli.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka CV. Konveksi Jaya

(10)

– laporan penjualan untuk membantu proses pengolahan data penjualan dan

mengatasi masalah – masalah yang ada pada CV. Konveksi Jaya. Dari laporan –

laporan tersebut maka dapat diketahui barang apa saja yang seharusnya

mendapatkan proporsi pembelian lebih banyak pada periode berikutnya dan juga

dapat digunakan untuk menentukan diskon terhadap customer berdasarkan jenis

customer.

Dengan adanya sistem informasi penjualan ini, diharapkan dapat membantu

manajer dari CV. Konveksi Jaya untuk meningkatkan pelayanan kepada customer

dan juga menghasilkan laporan – laporan yang dapat digunakan untuk

menganalisa data penjualan pada periode sebelumnya untuk dijadikan dasar

pengambilan keputusan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu :

1. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi penjualan pada

CV. Konveksi Jaya sehingga dapat menghasilkan laporan prosentase

penjualan berdasarkan merk, jenis, dan ukuran barang untuk membantu

menentukan proporsi pembelian barang pada periode selanjutnya.

2. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi penjualan pada

CV. Konveksi Jaya sehingga dapat menghasilkan laporan prosentase

penjualan berdasarkan pembelian customer untuk membantu menentukan

(11)

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada rancang bangun sistem informasi penjualan pada CV.

Konveksi Jaya adalah sebagai berikut :

1. Modul Maintenance Data terdiri dari :

a. Maintenance Supplier (Mengelola data supplier)

b. Maintenance Pelanggan (Mengelola data pelanggan)

c. Maintenance Barang (Mengelola data barang)

2. Modul Pembelian (Mengelola data transaksi pembelian barang ke supplier).

3. Modul Stok Barang (Menampilkan jumlah stok barang di gudang).

4. Modul Penjualan (Mengelola data transaksi penjualan).

5. Modul Laporan terdiri dari :

a. Laporan Pembelian (Informasi transaksi pembelian).

b. Laporan Penjualan (Informasi transaksi penjualan).

c. Laporan Stok Barang (Informasi stok barang di gudang).

d. Laporan History Stok (Informasi history keluar masuknya barang).

e. Laporan Detail Penjualan (Informasi detail penjualan barang).

f. Laporan Prosentase Penjualan Berdasarkan Merk (Informasi prosentase

penjualan per bulan berdasarkan merk barang yang laku).

g. Laporan Prosentase Penjualan Berdasarkan Jenis (Informasi prosentase

penjualan per bulan berdasarkan jenis barang yang laku).

h. Laporan Prosentase Penjualan Berdasarkan Ukuran (Informasi prosentase

(12)

i. Laporan Prosentase Penjualan Berdasarkan Data Pembelian Customer

(Informasi prosentase penjualan per bulan berdasarkan merk, jenis, dan

ukuran barang yang dibeli oleh customer).

6. Aplikasi ini hanya membahas transaksi penjualan dan pembelian tunai.

7. Aplikasi ini hanya membahas penjualan dengan pemesanan secara langsung

tanpa pengiriman.

8. Aplikasi ini tidak membahas sistem penggajian dan akuntansi perusahaan.

9. Perhitungan harga pokok penjualan pada aplikasi ini menggunakan metode

rata – rata tertimbang.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem

informasi penjualan yang dapat menghasilkan laporan prosentase penjualan

berdasarkan merk, jenis, ukuran barang dan juga jenis customer sehingga dapat

memberikan informasi yang dapat dianalisa oleh pihak CV. Konveksi Jaya.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini

dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam Bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan

masalah, batasan masalah dan tujuan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam Bab ini dijelaskan tentang teori penjualan, pembelian,

(13)

informasi, sistem informasi, sistem informasi penjualan dan

basis data.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Dalam Bab ini dijelaskan tentang uraian permasalahan, analisa

dan perancangan sistem (desain DocumentFlow, System Flow,

Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram

(ERD), struktur basis data, dan desain input output program.

BAB IV : EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

Dalam Bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi

yang dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelasan

dari rancangan input dan output serta melakukan pengujian

terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui apakah

aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V : PENUTUP

Dalam Bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi

kesimpulan setelah program aplikasi selesai dibuat dan saran

(14)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Penjualan

Menurut Kotler (2006:457) penjualan merupakan sebuah proses dimana

kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalu antar perturkaran

informasi dan kepentingan. Jadi konsep penjualan adalah cara untuk

mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam

kenyataannya penjualan mempunyai dua sistem yang biasa diterapkan oleh suatu

perusahaan dagang yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara tunai dan

penjualan yang dilakukan menggunakan cara kredit atau sering disebut cara

angsuran.

2.2Pembelian

Menurut Gemala (2008:160). Pembelian merupakan kegiatan untuk

memperoleh barang dari supplier. Kegiatan pembelian dalam sebuah perusahaan

dagang meliputi hal – hal sebagai berikut :

a. Membeli barang secara tunai ataupun secara kredit

b. Membeli aktiva produksi untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan.

c. Membeli barang dan jasa – jasa lain sehubungan dengan kegiatan

perusahaan

2.3 Metode Penilaian Persediaan

Menurut Jusup Haryono (2001:99), ada tiga alternatif metode penilaian

(15)

1. Metode FIFO (First In First Out)

Metode FIFO menganggap bahwa barang yang lebih dahulu dibeli, akan

dijual lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang lebih

dulu dibeli dianggap akan menjadi harga pokok penjualan lebih dulu juga.

2. Metode LIFO (Last In First Out)

Metode LIFO didasarkan pada anggapan bahwa barang yang dibeli lebih

akhir akan dijual akan dijual atau dikeluarkan lebih dahulu. Dengan

demikian harga perolehan barng yang dibeli lebih akhir akan dialokasikan

lebih dahulu sebagai harga pokok penjualan.

3. Metode Rata-rata Tertimbang (Weighted Average Inventory Method)

Metode Rata-rata didasarkan pada anggapan bahwa barang tersedia untuk

dijual adalah homogen. Pada metode ini, pengalokasian harga perolehan

barang yang tersedia untuk dijual dilakukan atas dasar harga perolehan rata

– rata tertimbang.

2.4Sistem

Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi sistem dapat

dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan

secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai

kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan

berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen

– komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis

yaitu, sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang

(16)

pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan

dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

2.5Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem merupakan kumpulan elemen – elemen dan bekerja sama untuk

memproses masukan atau input yang ditujukan kepada sistem tersebut dan

mengolah input tersebut sampai menghasilkan keluaran atau output yang

diinginkan. Sedangkan informasi adalah kumpilan data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti atau dalam kata lain lebih bermanfaat

bagi pengguna informasi tersebut.

Informasi merupakan suatu kumpulan data yang sudah diproses untuk

memperoleh pengetahuan yang lebih berguna untuk mencapai suatu sasaran.

Suatu informasi dapat dikatakan bernilai apabila informasi tersebut memberikan

suatu manfaat yang lebih disbanding dengan kita hanya melihat data yang ada.

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Tujuan biasanya dihubungkan

dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih

sempit. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem

dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem. Sistem dapat dikatakan berhasil

apabila jika dapat mencapai tujuan atau sasaran.

Suatu informasi dikatakan bernilai apabila memiliki manfaat yang lebih

efektif dan efisien jika dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi yang disebut juga processing

system atau information processing system atau juga information generation

system. Sistem informasi adalah “Suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas,

(17)

mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe rutin tertentu, member

sinyal kepada manajemen dan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan

eksternal yang penting menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan

yang cerdik”.

Menurut Herlambang (2005:47), sistem informasi terdiri dari input, proses

dan output. Pada proses terdapat hubungan timbale balik dengan dua elemen,

yaitu control dari kinerja sistem dan sumber-sumber penyimpanan data. Input

yang akan diproses berupa data, baik berupa karakter-karakter huruf maupun

numerik. Saat ini data dapat berupa suara atau audio maupun gambar atau video.

Data ini diproses dengan metode-metode tertentu dan akan menghasilkan output

yang berupa informasi. Informasi yang dihasilkan dapat berupa laporan atau

report maupun solusi dari proses yang telah dijalankan.

2.6Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2004:3) sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari

unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,

saling tergantung satu sama lain dan terpadu. “Sistem informasi adalah

sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara

satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu

informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya

klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan

suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara

lain, fleksibel, efektif dan efisien”.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi

(18)

a. Komponen masukan,yaitu data yang masuk ke dalam sistem informasi yang

dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Komponen model, yaitu komponen yang terdiri dari kombinasi prosedur,

logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data

yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk

menghasilkan keluaran yang diiginkan.

c. Komponen keluaran, yaitu komponen yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna.

d. Komponen teknologi, yaitu komponen yang digunakan untuk menerima

input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan

dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara

keseluruhan. Komponen ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu teknisi,

perangkat lunak dan perangkat keras.

e. Komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan antara satu dengan lainnya. Basis data tersimpan dalam

perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Data dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa dan digunakan

untuk keperluan penyediaan informasi.

2.7Sistem Informasi Penjualan

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan

lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi,

2001). Sistemjuga adalah kumpulan dari komponen – komponen peralatan model

requirements, function dan interface (Mathiassen, Lars, 2000). Sistem adalah

(19)

suatu tujuan. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama

untuk mencapai tujuan guna memperbaiki organisasi ke arah yang lebih baik

(McLeod, 1998).

Informasi adalah salah satu jenis sumber daya yang tersedia bagi manajer,

yang dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain. Informasi dari

komputer dapat digunakan oleh para manajer, non manajer, serta orang-orang dan

organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan (McLeod, 2001).

Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi barang atau jasa baik secara kredit

atau jasa untuk mendapatkan sumber daya lainnya seperti kas atau janji untuk

membayar (piutang). Penjualan adalah suatu aktivitas perusahaan yang utama

dalam memperoleh pendapatan, baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan

kecil. Penjualan merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran, karena pada

bagian ini ada penetapan harga, diadakan perundingan dan perjanjian serah terima

barang, maupun perjanjian cara pembayaran yang disepakati oleh kedua belah

pihak, sehingga tercapai suatu titik kepuasan (Mulyadi, 2001).

Sistem penjualan adalah sistem yang melibatkan sumber daya dalam suatu

organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem

penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak

manajemen dalam pengambilan keputusan.

Sistem informasi penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan

penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi

urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada

(20)

pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku

(Niswonger, 1999).

2.8Basis Data

Menurut Nugroho (2004:4), basis data atau database merupakan koleksi

dari data-data yang terorganisir dengan rapi sehingga dapat dengan mudah

disimpan dan dimanipulasi (ditambah, diubah, dihapus, dan dicari). Database

merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kita

dapat menjumpai pemanfaatan database dalam kehidupan sehari-hari, seperti

penggunaan mesin ATM, sistem akademik di sekolah, sistem informasi di kantor,

dll. Sebenarnya database tidaklah harus berhubungan dengan komputer, catatan

belanja seorang ibu rumah tangga juga merupakan database dalam bentuk yang

sangat sederhana.

Salah satu tujuan dari database adalah memberikan pengguna suatu

pandangan abstrak dari data, yaitu sistem menyembunyikan rincian bagaimana

data disimpan dan dipelihara. Sistem database harus dibuat semudah mungkin

untuk dimengerti karena kebanyakan pengguna sistem database adalah

orang-orang yang kurang terlatih di bidang teknologi komputer. Pengembang sistem

database harusnya dapat menyembunyikan kompleksitas suatu sistem dengan

menyediakan beberapa peringkat abstraksi. Beberapa peringkat abstraksi itu

adalah:

1. Peringkat fisik yaitu peringkat terendah dari suatu abstraksi yang

mendeskripsikan bagaimana data sesungguhnya disimpan dalam media

(21)

2. Peringkat logika yaitu peringkat yang mendeskripsikan data apa yang

disimpan di database dan hubungan apa yang ada antara data-data tersebut.

Peringkat logika menjelaskan database dengan struktur yang relatif

sederhana, meskipun implementasinya mungkin mengandung strukur fisik

yang kompleks.

3. Peringkat pengguna yaitu peringkat tertinggi dari abstraksi. Meskipun

peringkat logika sudah cukup sederhana, namun pada database yang

berukuran besar, kompleksitas masih dijumpai karena banyaknya jenis data

dan informasi yang tersimpan pada database. Kebanyakan pengguna tidak

membutuhkan informasi itu, mereka kebanyakan mengaksesbagian tertentu

dari database. Peringkat pengguna yang sering dijumpai adalah GUI

(Graphichal User Interface). Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 2.1

berikut yang menjelaskan tiga peringkat abstraksi data.

(22)

14 BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Identifikasi Permasalahan

Sistem penjualan yang ada pada CV. Konveksi Jaya saat ini belum dapat

menghasilkan laporan – laporan yang dapat digunakan oleh manajer untuk

mengambil keputusan. Laporan – laporan tersebut antara lain adalah laporan

prosentase penjualan barang berdasarkan jenis, merk, ukuran dan juga

berdasarkan cara membeli customer. Tidak adanya sistem informasi penjualan

yang dapat menghasilkan laporan – laporan tersebut maka manajer CV. Konveksi

Jaya mengalami kesulitan dalam menganalisa data – data penjualan yang sudah

ada.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa diperlukan sistem informasi

penjualan untuk perhitungan transaksi, menyimpan data – data pelanggan, data

supplier, melakukan transaksi penjualan dan pembelian, dan dapat menghasilkan

laporan – laporan yang dapat digunakan oleh manajer untuk menentukan

keputusan. Dari hasil analisa pada laporan prosentase penjualan barang maka

dapat diketahui merk, jenis, dan ukuran apa saja yang banyak terjual. Sehingga

manajer dapat menentukan merk, jenis, dan ukuran yang harus dibeli sesuai

dengan kondisi pasar saat ini. Sedangkan laporan prosentase penjualan barang

berdasarkan cara membeli customer dapat digunakan oleh manajer CV. Konveksi

Jaya untuk menentukan diskon yang harus diberikan kepada customer tersebut

dilihat dari pola pembeliannya. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat

(23)

Jaya untuk mengambil keputusan yang tepat sehingga pendapatan perusahaan

lebih meningkat.

Berdasarkan permasalahan di atas maka dibuat sebuah document flow

manual pembelian pada CV. Konveksi Jaya untuk menjelaskan aliran dokumen

dari proses bisnis yang dilakukan oleh CV. Konveksi Jaya. Penjelasan tentang

document flow manual pembelian yang dimaksud dapat dilihat pada sub bab 3.1.1.

3.1.1 Document Flow Manual Proses Pembelian

Dalam tahap ini akan dilakukan perancangan document flow pembelian

secara manual dari Sistem Informasi Penjualan pada CV. Konveksi Jaya.

Document Flow yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 3.1.

(24)

Documentflow Gambar 3.1 menunjukkan jalannya proses pembelian di CV. Konveksi Jaya yang masih dilakukan secara manual, dimana proses dimulai dari

pengecekan satu persatu stok barang di gudang, kemudian melakukan pencatatan

barang yang ingin dipesan ke dalam order pembelian, dari order pembelian

tersebut, supplier mengirimkan barang beserta faktur pembelian yang diberikan

kepada bagian pembelian. Barang yang telah dikirim diterima oleh CV. Konveksi

Jaya dan bagian pembelian akan melakukan perubahan pada stok barang tersebut.

3.1.2 Document Flow Manual Proses Penjualan

Dalam tahap ini akan dilakukan perancangan document flow proses

penjualan secara manual dari Sistem Informasi Penjualan pada CV. Konveksi

Jaya. Document Flow yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 3.2

(25)

Documentflow Gambar 3.2 menunjukkan jalannya proses penjualan di CV. Konveksi Jaya yang masih dilakukan secara manual, dimana proses dimulai dari

pelanggan yang membuat data barang yang dibeli ke bagian penjualan, kemudian

bagian penjualan memprosesnya dengan melakukan pengecekan stok barang yang

akan dibeli oleh pelanggan. Dari hasil pengecekan stok bagian penjualan

kemudian melakukan pencatatan barang yang dibeli oleh pelanggan ke dalam nota

penjualan yang selanjutnya akan diberikan kepada pelanggan. Setelah nota

penjualan diterima pelanggan maka bagian penjualan akan melakukan pencatatan

perubahan stok barang.

3.2 Perancangan Sistem

Setelah dilakukan identifikasi permasalahan, langkah berikutnya adalah

perancangan sistem. Dimana dalam perancangan sistem ini dapat memberikan

tentang gambaran sistem yang dibuat dengan menggunakan model dan beberapa

tahap yaitu:

1. Document Flow Komputerisasi Pembelian

Pada tahapan ini dirancang document flow yang dapat memberikan

penjelasan tentang aliran dokumen proses pembelian pada CV. Konveksi

Jaya yang sudah terkomputerisasi.

2. Document Flow Komputerisasi Penjualan

Pada tahapan ini dirancang document flow yang dapat memberikan

penjelasan tentang aliran dokumen proses penjualan pada CV. Konveksi

(26)

3. Data Flow Diagram (DFD) a. Context Diagram

Pada tahapan ini akan dirancang context diagram yang digunakan

untuk memberikan penjelasan secara umum tentang aliran data yang

terjadi pada proses sistem informasi penjualan.

b. Diagram Berjenjang

Perancangan diagram berjenjang digunakan untuk menjelaskan hirarki

dari proses – proses yang dibuat.

c. DFD level 0

DFD level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram.

d. DFD level 1

DFD level 1 merupakan hasil decompose dari DFD level 0.

e. DFD level 2

DFD level 2 merupakan hasil decompose dari DFD level 1.

4. Entity Relationship Diagram (ERD)

Pada tahapan ini akan dirancang Entity Relationship Diagram (ERD) yang

digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan

kebutuhan – kebutuhan sistem dalam pemrosesan database.

5. Struktur Database

Pada tahapan ini akan dirancang struktur tabel di database yang nantinya

akan digunakan sebagai media penyimpanan data secara struktural.

6. Desain Input dan Output

Pada tahapan ini akan dirancang desain input dan output aplikasi yang akan

(27)

3.2.1 Document Flow Komputerisasi Proses Pembelian

Dalam tahap ini akan dilakukan perancangan document flow komputerisasi

pembelian dari Sistem Informasi Penjualan pada CV. Konveksi Jaya. Rancangan

sistem yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 DocumentFlow Komputerisasi Pembelian

(28)

bagian pembelian yang melakukan input id supplier, data id supplier diambil dari

tabel tbSupplier, dilanjutkan dengan input data barang yang akan dibeli dari

supplier tersebut, data barang ini diambil dari tabel tbItem. Kemudian dilanjutkan

dengan proses cetak order pembelian yang berisi data barang – barang yang akan

dibeli, proses cetak order pembelian ini sekaligus menyimpan data order

pembelian ke dalam tabel tbPurchase dan tbPurchaseDetil. Dokumen tersebut

diberikan kepada supplier. Pada supplier dokumen tersebut akan diproses dan

selanjutnya akan menghasilkan faktur penjualan yang akan diberikan kembali

kepada bagian pembelian.

3.2.2 Document Flow Terkomputerisasi Proses Penjualan

Dalam tahap ini akan dilakukan perancangan document flow komputerisasi

penjualan dari Sistem Informasi Penjualan pada CV. Konveksi Jaya. Rancangan

(29)

Gambar 3.4 DocumentFlow Terkomputerisasi Penjualan

Documentflow pada Gambar 3.4 menunjukkan jalannya proses bisnis untuk penjualan secara terkomputerisasi di CV. Konveksi Jaya. Kegiatan dimulai dari

pelanggan yang membuat data barang yang akan dibeli, dari proses ini maka akan

(30)

CV. Konveksi Jaya. Dari purchase order yang diterima dari pelanggan, bagian

penjualan akan melakkukan input data barang yang ada dalam purchase order.

Proses input data barang akan mengambil data barang dari tabel tbItem.

Dari proses input data barang, sistem akan melanjutkan proses melakukan

pengecekan stok barang dengan mengambil data stok dari tabel tbItem. Apabila

hasil pengecekan menghasilkan stok barang habis maka proses akan diakhiri, dan

apabila hasil pengecekan menghasilkan stok barang masih tersedia maka proses

akan dilanjutkan dengan membuat nota penjualan. Proses membuat nota

penjualan menyimpan data penjualan ke dalam tabel tbSales dan tbSalesDetil.

Nota penjualan yang dihasilkan dari proses membuat nota penjualan selanjutnya

diserahkan kepada pelanggan dan sistem akan melakukan update stok barang pada

tabel tbItem.

3.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang digunakan untuk

menggambarkan arus data suatu sistem. Diawali dengan membuat context

diagram yang digunakan untuk memberikan gambaran secara keseluruhan aliran data pada suatu sistem, yang kemudian diturunkan ke dalam sub yang lebih kecil

dan detail.

3.3.1 Context Diagram

Dalam tahap ini akan dilakukan perancangan Context Diagram dari Sistem

Informasi Penjualan pada CV. Konveksi Jaya dengan Menggunakan Metode

(31)

Power Designer 6.0. Rancangan sistem yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar

3.5.

Data Retur Pembelian Data Retur Pembelian Data Penerimaan Retur

Laporan Prosentase Penjualan per Custom Laporan Prosentase Penjualan per Ukuran Laporan Prosentase Penjualan per Jenis Laporan Prosentase Penjualan per Merk Laporan Prosentase Penjualan per Barang Data Jenis Barang

Data Barang Data Ukuran Barang Data Merk Barang

Data Order Pembelian Harga Jual Barang

Nota Penjualan

ata Order Pembelian Barang Data Customer

Data Barang Pembelian Data Supplier

Harga Beli Barang

Laporan History Stok Barang Laporan Stok Barang Laporan Penjualan

Laporan Pembelian 0

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV KONVEKSI JAYA

+

CUSTOMER

[image:31.612.104.515.133.504.2]

SUPPLIER MANAJER PENJUALAN

Gambar 3.5 Context Diagram Sistem Informasi Penjualan

Gambar 3.5 menunjukkan Context Diagram yang mempunyai 3 (tiga)

eksternal entity yaitu, Supplier, Customer dan Manajer. Dalam sistem tersebut

supplier memberikan inputan ke sistem berupa data supplier, harga beli barang,

dan data barang yang dibeli, kemudian supplier juga menerima output dari sistem

berupa data order pembelian. Entity customer memberikan inputan berupa data

(32)

Entity manajer menerima laporan – laporan berupa, laporan pembelian,

laporan penjualan, laporan history stok barang, laporan stok barang, laporan

prosentase penjualan per item merk, jenis, ukuran, dan laporan prosentase retur

barang. Laporan – laporan tersebut akan digunakan oleh manajer perusahaan

sebagai evaluasi peningkatan mutu perusahaan.

3.3.2 Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang dari Sistem Informasi Penjualan pada CV. Konveksi

[image:32.612.103.517.293.568.2]

Jaya dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Penjualan

3.3.3 Data Flow Diagram Level 0

DFD level 0 merupakan turunan dari context diagram. DFD level 0 yang

(33)

Pada DFD level 0 sistem informasi penjualan ini terdapat 3 (tiga) proses

yaitu :

1. Maintenance Data Master

Proses maintenance data master dimulai dari customer yang memasukkan

data customer, supplier memasukkan data supplier, dan manajer

memasukkan data merk, data jenis, data ukuran dan data barang.

Selanjutnya data – data tersebut akan disimpan ke dalam tabel tbKind,

tbMerk, tbSize, tbItem, tbCustomer, dan juga tbSupplier

2. Maintenance Data Transaksi

Proses maintenance data transaksi dimulai dari customer yang memasukkan

data transaksi berupa data order barang yang akan dibeli, customer akan

menerima output berupa nota penjualan dan harga jual barang. Entity

supplier memasukkan data barang dan harga beli barang pada sistem dan

menerima output berupa data order pembelian. Data – data pada proses

maintenance data transaksi akan disimpan ke dalam tabel tbSales,

tbSalesDetil, tbPurchase, tbPurchaseDetil, tbItem, tbItemDetil, dan

tbHistoryItem.

3. Pembuatan Laporan

Proses pembuatan laporan dalam sistem ini terdiri dari pembuatan laporan

pembelian yang datanya diambil dari tabel tbPurchase dan tbPurchaseDetil.

Pembuatan laporan penjualan mengambil data dari tabel tbSales dan

tbSalesDetil. Pembuatan laporan stok item mengambil data dari tabel tbItem

dan tbItemDetil. Pembuatan laporan history item mengambil data dari

(34)

jenis, ukuran dan customer mengambil data dari tabel tbItem, tbMerk,

tbJenis, tbSize, tbCustomer, dan tbSalesDetil.

Laporan Retur Barang Data Penerimaan Retur

Detail Retur Pembelian

Data Laporan Barang Data Laporan Per Customer

Data Penerimaan Retur Data Retur Pembelian Data Retur Pembelian

Data Retur Pembelian

Data Laporan Retur Data Laporan Ukuran

Data Laporan Merk Data Laporan Jenis

[Laporan Prosentase Penjualan per Ukuran] [Laporan Prosentase Penjualan per Mer [Laporan Prosentase Penjualan per Barang [Laporan Prosentase Penjualan per Je [Laporan Prosentase Penjualan per Customer Data Detail Stok

Data Detail Stok Data Jenis

[Data Jenis Barang] [Data Ukuran Barang]

[Data Merk Barang] [Data Barang]

Harga Jual

Harga Beli Harga Beli

[Data Order Pembelian]

Data Laporan History Stok Data Laporan Stok Barang Data Laporan Detail Pembelian

Data Laporan Pembelian Data Laporan Detail Penjualan

Data Laporan Penjualan Data Stok Akhir Data Stok Keluar Data Stok Masuk

Data Barang Data Supplier Data Supplier Data Customer Data Customer Data Jenis Data Merk Data Merk Data Ukuran Data Ukuran Data Item Detail Pembelian Detail Pembelian Data Pembelian Data Pembelian Detail Penjualan Detail Penjualan Data Penjualan Data Penjualan

[Laporan History Stok Barang][Laporan Stok Barang] [Laporan Penjualan] [Laporan Pembelian] [Data Barang Pembelian]

[Data Supplier]

[Harga Beli Barang] [Harga Jual Barang]

(35)

Gambar 3.7 DFD Level 0 Sistem Informasi Penjualan

3.3.4 DFD Level 1 Proses Maintenance Data Master

DFD level 1 merupakan turunan dari DFD Level 0 Maintenance Data

[image:35.612.104.510.219.503.2]

Master. DFD level 1 proses Maintenance Data Master dapat dilihat pada Gambar 3.8.

[Data Jenis] [Data Jenis Barang]

[Data Ukuran]

[Data Merk] [Data Barang]

[Data Merk Barang] [Data Ukuran Barang]

[Data Ukuran] [Data Merk] [Data Jenis] [Data Supplier] [Data Supplier] [Data Customer] [Data Customer] [Data Item] [Data Supplier] [Data Customer] CUSTOMER SUPPLIER 5 tbItem 9 tbSize 8 tbMerk 7 tbKind 10 tbCustomer 10 tbCustomer 11 tbSupplier 11 tbSupplier 1.1 MAINTENANCE DATA CUSTOMER + 1.2 MAINTENANCE DATA SUPPLIER + 1.3 MAINTENANCE DATA ITEM + MANAJER PENJUALAN

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses Maintenance Data Master

Pada DFD level 1 proses Maintenance Data Master terdapat 3 (tiga) proses,

yaitu:

1. Maintenance Data Customer

Proses dimulai dari customer yang memberikan datanya kepada sistem,

(36)

perubahan data dari pelanggan maka data tersebut dapat langsung diubah

dan data baru akan otomatis tersimpan ke dalam tabel tbCustomer.

2. Maintenance Data Supplier

Proses dimulai dari supplier memberikan datanya kepada sistem, kemudian

data tersebut akan disimpan ke dalam tabel tbSupplier. Jika ada perubahan

data dari supplier maka data tersebut dapat langsung diubah dan data baru

akan otomatis tersimpan ke dalam tabel tbSupplier.

3. Maintenance Data Item

Proses dimulai dari admin memberikan data item baru yang terdiri dari merk

baru, ukuran baru, dan jenis baru ke dalam proses maintenance data item

yang selanjutnya disimpan ke dalam tabel tbItem, tbMerk, tbSize, dan

tbKind. Jika nantinya terdapat perubahan data – data tersebut maka dapat

dilakukan update dan sistem otomatis akan menyimpan data – data yang

telah diperbarui tersebut ke dalam tabel – tabel yang telah disebutkan.

3.3.5 DFD Level 2 Proses Maintenance Data Customer

DFD level 2 merupakan turunan dari DFD Level 1 Maintenance Data

[image:36.612.102.507.293.508.2]
(37)

Data Update Customer Data Update Customer

[Data Customer] [Data Customer]

CUSTOMER

3 tbCustomer

1.1.1

TAMBAH CUSTOMER

1.1.2

[image:37.612.104.513.285.511.2]

UBAH CUSTOMER

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses Maintenance Data Customer

Pada DFD level 2 proses maintenance data customer terdapat 2 (dua)

proses, yaitu:

1. Tambah Customer

Proses tambah customer dimulai dari customer memberikan datanya kepada

sistem, kemudian data tersebut akan disimpan ke dalam tabel tbCustomer.

2. Ubah Customer

Proses ubah customer dimulai dari customer memberikan data barunya

kepada sistem, kemudian data tersebut akan disimpan ke dalam tabel

tbCustomer.

3.3.6 DFD Level 2 Proses Maintenance Data Supplier

DFD level 2 merupakan turunan dari DFD Level 1 Maintenance Data

Supplier. DFD level 2 proses Maintenance Data Supplier dapat dilihat pada

(38)

Data Update Supplier Data Update Supplier

[Data Supplier]

[Data Supplier]

SUPPLIER 9 tbSupplier

1.2.1

TAMBAH SUPPLIER

1.2.2

UBAH SUPPLIER

Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses Maintenance Supplier

Pada DFD level 2 proses Maintenance Data Supplier terdapat 2 (dua) proses

yaitu:

1. Tambah Supplier

Proses tambah supplier dimulai dari supplier memberikan datanya kepada

sistem, kemudian data tersebut akan disimpan ke dalam tabel tbSupplier.

2. Ubah Supplier

Proses ubah supplier dimulai dari supplier memberikan data barunya kepada

sistem, kemudian data tersebut akan disimpan ke dalam tabel tbSupplier.

3.3.7 DFD Level 2 Proses Maintenance Data Item

DFD level 2 turunan dari DFD Level 1 Maintenace Data Item. Adapun

(39)

[Data Barang]

[Data Ukuran] Data Ubah Ukuran

Data Ukuran Baru

[image:39.612.103.509.82.482.2]

[Data Ukuran Barang]

[Data Merk] [Data Jenis]

Data Ubah Merk Data Merk Baru

[Data Merk Barang]

Data Ubah Jenis Data Jenis Baru

[Data Jenis Barang]

[Data Item] [Data Ukuran] [Data Merk] [Data Jenis] 5 tbItem 7 tbKind 8 tbMerk 9 tbSize 1.3.1 TAMBAH JENIS 1.3.3 TAMBAH MERK 1.3.4 UBAH MERK 1.3.5 TAMBAH UKURAN 1.3.6 UBAH UKURAN 1.3.7 SIMPAN DATA BARANG 1.3.2 UBAH JENIS MANAJER PENJUALAN MANAJER PENJUALAN MANAJER PENJUALAN MANAJER PENJUALAN

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses MaintenanceData Item

Pada DFD level 1 proses maintenance data item terdapat 7 (tujuh) proses

yaitu :

1. Tambah Jenis

Proses tambah jenis dimulai dari manajer yang memasukkan data jenis baru

ke sistem dan sistem menyimpan data jenis tersebut ke dalam tabel tbKind.

2. Ubah Jenis

Proses ubah jenis dimulai dari manajer yang memasukkan data jenis item

yang akan diubah ke dalam sistem, selanjutnya sistem akan mengambil data

(40)

manajer. Setelah manajer mengubah data jenis item tersebut maka sistem

akan menyimpan perubahan data jenis item ke dalam tabel tbKind.

3. Tambah Merk

Proses tambah merk dimulai dari admin yang memasukkan data merk baru

ke sistem dan sistem menyimpan data merk tersebut ke dalam tabel tbMerk.

4. Ubah Merk

Proses ubah merk dimulai dari admin yang memasukkan data merk item

yang akan diubah ke dalam sistem, selanjutnya sistem akan mengambil data

merk item yang dimaksud dari tabel tbMerk dan menampilkannya ke admin.

Setelah admin mengubah data merk item tersebut maka sistem akan

menyimpan perubahan data merk item ke dalam tabel tbMerk.

5. Tambah Ukuran

Proses tambah ukuran dimulai dari manajer yang memasukkan data ukuran

baru ke sistem dan sistem menyimpan data ukuran tersebut ke dalam tabel

tbSize.

6. Ubah Ukuran

Proses ubah ukuran dimulai dari input data ukuran item yang akan diubah ke

dalam sistem, selanjutnya sistem akan mengambil data ukuran item yang

dimaksud dari tabel tbSize dan menampilkannya. Setelah mengubah data

ukuran item tersebut maka sistem akan menyimpan perubahan data ukuran

item ke dalam tabel tbSize.

(41)

Proses simpan data item dimulai dari sistem yang mengambil data hasil

kombinasi dari data jenis, ukuran, dan merk. Yang selanjutnya akan

disimpan ke dalam tabel tbItem.

3.3.8 DFD Level 1 Proses Maintenance Data Transaksi

DFD level 1 merupakan turunan dari DFD Level 0 proses Maintenance

Data Transaksi. Adapun DFD level 1 Maintenance data transaksi dapat dilihat

pada Gambar 3.12.

ID Pembelian

[Data Penerimaan Retur]

[Detail Retur Pembelian] [Data Penerimaan Retur]

[Data Retur Pembelian]

[Data Retur Pembelian] [Data Retur Pembelian]

[Data Barang]

[Data Detail Stok] [Data Detail Stok] Stok Akhir Penjualan

[image:41.612.113.514.284.660.2]

Stok Akhir Pembelian [Data Stok Akhir]

[Harga Jual]

[Data Order Pembelian]

Data Barang Dijual

Data Barang Dibeli [Data Stok Keluar]

[Data Stok Masuk]

[Detail Pembelian] [Detail Pembelian]

[Data Pembelian] [Data Pembelian] [Data Barang Pembelian]

[Harga Beli Barang]

[Detail Penjualan] [Detail Penjualan]

[Data Penjualan] [Data Penjualan]

[Harga Jual Barang] [Nota Penjualan] [Data Order Pembelian Barang]

SUPPLIER CUSTOMER 1 tbSales 1 tbSales 2 tbSalesDetil 2 tbSalesDetil 3 tbPurchase 3 tbPurchase 4 tbPurchaseDetil 4 tbPurchaseDetil 12 tbHistoryItem 12 tbHistoryItem 12 tbHistoryItem 2.1 PENJUALAN + 2.2 PEMBELIAN + 5 tbItem 6 tbItemDetil 13 tbReturn 2.3 RETUR PEMBELIAN MANAJER PENJUALAN 14 tbReturnDetil

(42)

Pada DFD level 1 proses Maintenance Data Transaksi terdapat 3 (tiga) proses, yaitu:

1. Penjualan

Proses penjualan dimulai dari customer memilih data item yang akan dibeli

dari tabel tbItem, tbMerk, tbSize, dan tbKind. Dari proses tersebut maka

diperoleh jumlah stok dari item tersebut, transaksi penjualan hanya dapat

dilakukan jika jumlah barang yang dibeli oleh customer kurang dari atau

sama dengan jumlah stok yang ada di gudang. Data stok item tersebut

diperoleh dari tabel tbItem. Setelah transaksi penjualan dilakukan maka

sistem akan melakukan proses simpan data item ke dalam tabel tbItem,

tbItemDetil, tbSales, tbSalesDetil dan tbHistoryItem. Selanjutnya akan

dilakukan proses cetak nota penjualan yang akan diberikan kepada

customer. Proses cetak nota penjualan ini mengambil data dari tabel tbItem, tbSales, dan tbSalesDetil.

2. Pembelian

Proses pembelian dimulai dari supplier memilih data item yang akan dibeli

dari tabel tbItem, tbMerk, tbSize, dan tbKind. Dari proses tersebut maka

diperoleh harga jual dan stok item tersebut, transaksi pembelian hanya dapat

dilakukan jika harga beli item kurang dari harga jual item. Harga jual dan

stok item diperoleh dari tabel tbItem. Setelah transaksi pembelian dilakukan

maka sistem akan melakukan proses simpan data item ke dalam tabel

tbItem, tbItemDetil, tbPurchase, dan tbPurchaseDetil. Selanjutnya akan

(43)

supplier. Proses cetak order pembelian ini mengambil data dari tabel tbItem,

tbPurchase, dan tbPurchaseDetil.

3. Retur Pembelian

Proses retur pembelian dimulai dari manajer memilih id pembelian yang

akan diretur barangnya dari tabel tbPurchase. Dari proses tersebut

dilanjutkan dengan memilih barang yang akan diretur dan menentukan

jumlah barang tersebut. Dari proses ini akan otomatis mengurangi stok yang

ada di gudang dan transaksi tersebut akan disimpan ke dalam tabel

tbReturns dan tbReturnsDetil.

3.3.9 DFD Level 2 Proses Penjualan

DFD level 2 merupakan turunan dari DFD Level 1 Penjualan. Adapun DFD

level 2 proses penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.13.

[Stok Akhir Penjualan] [Harga Jual]

Data Barang Jual

[Detail Penjualan] [Data Penjualan]

[Data Penjualan] [Detail Penjualan] [Data Stok Keluar]

[Data Barang Dijual]

[Harga Jual Barang]

[Nota Penjualan] [Data Order Pembelian Barang]

CUSTOMER CUSTOMER 1 tbSales 1 tbSales 2 tbSalesDetil 2 tbSalesDetil 12 tbHistoryItem SpMg_565 2.1.1

CEK STOK BARANG

2.1.2 SIMPAN DATA PENJUALAN 2.1.3 CETAK NOTA PENJUALAN 5 tbItem SpMg_926

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses Penjualan

(44)

1. Proses cek stok barang dimulai dari customer memberikan data barang yang akan diorder kepada sistem dan sistem akan melakukan pengecekan stok

barang tersebut dan juga membaca harga jual dan data barang dari tabel

tbItem serta stok akhir dari tabel tbHistoryItem. Setelah pengecekan selesai

dilakukan maka proses akan dilanjutkan ke proses Simpan Data Penjualan.

2. Simpan Data Penjualan

Proses simpan data penjualan mengambil data – data yang telah dilakukan

pada transaksi penjualan, dan selanjutnya akan disimpan ke dalam tabel

tbSales, tbSalesDetil, dan tbHistoryItem.

3. Cetak Nota Penjualan

Proses cetak nota penjualan mengambil data penjualan dari transaksi

penjualan yang telah disimpan sebelumnya pada tabel tbSales dan

tbSalesDetil dan selanjutnya nota penjualan akan diserahkan kepada

customer.

3.3.10 DFD Level 2 Proses Pembelian

DFD level 2 merupakan turunan dari DFD Level 1 Pembelian. Adapun DFD

(45)

[Data Detail Stok]

[Data Detail Stok]

[Stok Akhir Pembelian]

[Data Order Pembelian] Data Barang Beli

[Detail Pembelian] [Data Pembelian]

[Detail Pembelian] [Data Stok Masuk]

[Data Barang Dibeli]

[Data Pembelian] [Data Barang Pembelian]

[Harga Beli Barang] SUPPLIER 3 tbPurchase 3 tbPurchase 4 tbPurchaseDetil 4 tbPurchaseDetil 12 tbHistoryItem SpMg_565 2.2.2 SIMPAN DATA PEMBELIAN 2.2.3 CETAK ORDER PEMBELIAN 2.2.1

CEK STOK BARANG

SUPPLIER SpMg_926

6 tbItemDetil

[image:45.612.106.506.83.518.2]

6 tbItemDetil

Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses Pembelian

Pada DFD level 2 proses pembelian terdapat 3 (tiga) proses yaitu :

1. Cek Stok Barang

Proses cek stok barang dimulai dari supplier memberikan data barang dan

harga beli barang ke sistem. Data barang tersebut diambil dari tabel tbItem,

sedangkan stok diambil dari tbItemDetil. Pada proses ini juga akan

mengambil data dari tabel tbHistoryItem untuk membaca data stok akhir

barang tersebut. Proses akan dilanjutkan ke proses Simpan Data Pembelian.

2. Simpan Data Pembelian

Proses simpan data pembelian mengambil data – data yang telah dilakukan

pada transaksi pembelian, dan selanjutnya akan disimpan ke dalam tabel

tbPurchase, tbPurchaseDetil, tbHistoryItem dan tbItemDetil.

(46)

Proses cetak order pembelian mengambil data dari transaksi pembelian yang

telah disimpan sebelumnya pada tabel tbPurchase dan tbPurchaseDetil,

selanjutnya order pembelian akan diserahkan kepada supplier.

3.3.11 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan

DFD level 1 turunan dari DFD Level 0 Pembuatan Laporan. Adapun DFD

(47)

[Laporan Retur Barang] [Data Laporan Retur]

[Data Laporan Barang]

[Data Laporan Per Customer] [Laporan Prosentase Penjualan per Customer] [Laporan Prosentase Penjualan per Ukuran]

[Laporan Prosentase Penjualan per Jenis] [Laporan Prosentase Penjualan per Merk] [Laporan Prosentase Penjualan per Barang]

[Data Laporan Ukuran] [Data Laporan Jenis] [Data Laporan Merk] [Data Laporan History Stok] [Data Laporan Stok Barang] [Data Laporan Detail Pembelian]

[Data Laporan Pembelian] [Data Laporan Detail Penjualan]

[Data Laporan Penjualan]

[Laporan Pembelian] [Laporan Penjualan]

[Laporan Stok Barang]

[Laporan History Stok Barang]

MANAJER PENJUALAN MANAJER PENJUALAN MANAJER PENJUALAN MANAJER PENJUALAN 1 tbSales 2 tbSalesDetil 3 tbPurchase 4 tbPurchaseDetil 5 tbItem 12 tbHistoryItem 3.1 MEMBUAT LAPORAN PENJUALAN 3.2 MEMBUAT LAPORAN PEMBELIAN 3.3 MEMBUAT LAPORAN STOK BARANG 3.4 MEMBUAT LAPORAN HISTORY STOK MANAJER PENJUALAN MANAJER PENJUALAN MANAJER PENJUALAN MANAJER PENJUALAN MANAJER PENJUALAN 7 tbKind 8 tbMerk 9 tbSize 13 tbReturn 3.5 MEMBUAT LAPORAN PROSENTASE PENJUALAN PER BARANG 3.6 MEMBUAT LAPORAN PROSENTASE PENJUALAN PER MERK 3.7 MEMBUAT LAPORAN PROSENTASE PENJUALAN PER JENIS 3.8 MEMBUAT LAPORAN PROSENTASE PENJUALAN PER UKURAN 3.9 MEMBUAT LAPORAN PROSENTASI PENJUALAN PER CUSTOMER 4 tbPurchaseDetil 5 tbItem 3.10 MEMBUAT LAPORAN RETUR MANAJER PENJUALAN

Gambar 3.15 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan

DFD level 1 proses pembuatan laporan terdiri dari 10 (sepuluh) proses

(48)

1. Membuat Laporan Penjualan

Proses membuat laporan penjualan ini mengambil data dari tabel tbSales

dan tbSalesDetil. Data – data hasil dari proses membuat laporan penjualan

tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada manajer.

2. Membuat Laporan Pembelian

Proses membuat laporan pembelian ini mengambil data dari tabel

tbPurchase dan tbPurchaseDetil. Data – data hasil dari proses membuat

laporan pembelian tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada manajer.

3. Membuat Laporan Stok Barang

Proses membuat laporan stok barang ini mengambil data dari tabel tbItem.

Data – data hasil dari proses membuat laporan stok item tersebut selanjutnya

akan diserahkan kepada manajer.

4. Membuat Laporan History Stok

Proses membuat laporan history stok ini mengambil data dari tabel

tbHistoryItem. Data hasil dari proses membuat laporan history item tersebut

selanjutnya akan diserahkan kepada manajer.

5. Membuat Laporan Prosentase Penjualan per Barang

Proses membuat laporan prosentase penjualan per barang ini mengambil

data dari tabel tbItem. Data hasil dari proses membuat laporan prosentase

penjualan per barang tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada manajer.

6. Membuat Laporan Prosentase Penjualan per Merk

Proses membuat laporan prosentase penjualan per merk ini mengambil data

dari tabel tbMerk. Data hasil dari proses membuat laporan prosentase

(49)

7. Membuat Laporan Prosentase Penjualan per Jenis

Proses membuat laporan prosentase penjualan per jenis ini mengambil data

dari tabel tbKind. Data hasil dari proses membuat laporan prosentase

penjualan per jenis tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada manajer.

8. Membuat Laporan Prosentase Penjualan per Ukuran

Proses membuat laporan prosentase penjualan per ukuran ini mengambil

data dari tabel tbSize. Data hasil dari proses membuat laporan prosentase

penjualan per ukuran tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada manajer.

9. Membuat Laporan Prosentase Penjualan per Customer

Proses membuat laporan prosentase penjualan per customer ini mengambil

data dari tabel tbSalesDetil. Data hasil dari proses membuat laporan

prosentase penjualan per customer tersebut selanjutnya akan diserahkan

kepada manajer.

10. Membuat Laporan Prosentase Retur Pembelian

Proses membuat laporan prosentase retur pembelian ini mengambil data dari

tabel tbRetur. Data hasil dari proses membuat laporan prosentase retur

pembelian tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada manajer.

3.4 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan

kebutuhan – kebutuhan sistem dalam pemrosesan database. ERD juga

menunjukkan hubungan (relasi) antar tabel. ERD terdiri atas Conceptual Data

(50)

3.4.1 Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) merupakan relasi antar tabel, adapun CDM dari Sistem Informasi Penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Melakukan Mempunyai Terdiri Dari Melakukan Terdiri Dari Dimiliki Memiliki Memiliki Memiliki Terdiri Dari Terdiri Dari Terdiri Dari tbSales idSales TransactionDate TransactionTime TotalSales tbSalesDetil idSalesDetil Amount SellingPrice SubTotal tbPurchase idPurchase TransactionDate TransactionTime TotalPurchase tbPurchaseDetil idPurchaseDetil Amount PurchasePrice SubTotal tbItem idItem SellingPrice Stock Note tbItemDetil idItemDetil Stock PurchasePrice tbKind idKind Kind tbMerk idMerk Merk tbSize idSize Size tbCustomer idCustomer Name Address Phone CellPhone Email BirthDate Status tbSupplier idSupplier Name Manager Address ContactPerson Phone Fax Email tbHistoryItem idHistoryItem Periode StockBegin StockIn StockOut StockLast tbReturns idReturn Amount Note TransactionDate TransactionTime Status tbReturnsDetil idReturnsDetil Amount Condition

Gambar 3.16 CDM Sistem Informasi Penjualan

3.4.2 Physical Data Model

(51)

IDPURCHASE = IDPURCHASE

IDITEM = IDITEM

IDSUPPLIER = IDSUPPLIER

IDRETURN = IDRETURN

IDCUSTOMER = IDCUSTOMER IDITEM = IDITEM

IDSALES = IDSALES IDSUPPLIER = IDSUPPLIER

IDPURCHASE = IDPURCHASE

IDSUPPLIER = IDSUPPLIER

IDITEM = IDITEM IDITEM = IDITEM

IDITEM = IDITEM

IDKIND = IDKIND IDMERK = IDMERK IDSIZE = IDSIZE

TBSALES IDSALES varchar(13) IDCUSTOMER varchar(6) TRANSACTIONDATE date TRANSACTIONTIM E time TOTALSALES varchar(13) TBSALESDETIL IDSALESDETIL varchar(17) IDITEM varchar(8) IDSALES varchar(13) AMOUNT integer SELLINGPRICE varchar(13) SUBTOTAL varchar(13) TBPURCHASE IDPURCHASE varchar(13) IDSUPPLIER varchar(6) TRANSACTIONDATE date TRANSACTIONTIM E time TOTALPURCHASE varchar(13)

TBPURCHASEDETIL IDPURCHASEDETIL varchar(17) IDITEM varchar(8) IDPURCHASE varchar(13) AMOUNT integ er PURCHASEPRICE varchar(13) SUBTOTAL varchar(13) TBITEM IDITEM varchar(8) IDSIZE varchar(4) IDMERK varchar(4) IDKIND varchar(4) SELLINGPRICE varchar(13) STOCK integer NOTE varchar(300) TBITEM DETIL IDITEMDETIL varchar(12) IDITEM varchar(8) IDSUPPLIER varchar(6) STOCK integ er PURCHASEPRICE varchar(13) TBKIND IDKIND varchar(4) KIND varchar(20) TBM ERK IDMERK varchar(4) MERK varchar(20) TBSIZE IDSIZE varchar(4) SIZE varchar(4) TBCUSTOMER IDCUSTOMER varchar(6) NAME varchar(30) ADDRESS varchar(300) PHONE varchar(20) CELLPHONE varchar(20) EMAIL varchar(100) BIRTHDATE date STATUS binary TBSUPPLIER IDSUPPLIER varchar(6) NAME varchar(30) MANAGER varchar(30) ADDRESS varchar(300) CONTACTPERSON varchar(30) PHONE varchar(20) FAX varchar(20) EMAIL varchar(100) TBHISTORYITEM IDHISTORYITEM varchar(16) IDITEM varchar(8) PERIODE varchar(7) STOCKBEGIN integer STOCKIN integer STOCKOUT integer STOCKLAST integer TBRETURNS IDRETURN varchar(13) IDPURCHASE varchar(13) IDSUPPLIER varchar(6) IDITEM varchar(8) AMOUNT integer NOTE varchar(300) TRANSACATIONDATE date TRANSACTIONTIM E time STATUS numeric(1) TBRETURNDETIL IDRETURNSDETIL varchar(13) IDRETURN varchar(13) AMOUNT integer CONDITION varchar(300)

Gambar 3.17 PDM Sistem Informasi Penjualan

3.5 Struktur Database

Pada tahapan ini akan dirancang struktur tabel di database yang nantinya

(52)

1. Tabel tbSupplier

Nama Tabel : tbSupplier

Primary Key : idSupplier

Foreign Key : -

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data supplier.

Tabel 3.1 tbSupplier

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idSupplier Varchar 6 Menyimpan id supplier

2 Name Varchar 30 Menyimpan nama supplier

3 Manager Varchar 30 Menyimpan nama manager

4 Address Varchar 300 Menyimpan alamat supplier

5 ContactPerson Varchar 30 Menyimpan nama contact person

6 Phone Varchar 20 Menyimpan nomor telepon supplier

7 Fax Varchar 20 Menyimpan nomor fax supplier

8 Email Varchar 100 Menyimpan email supplier

9 Website Varchar 100 Menyimpan website supplier

2. Tabel tbCustomer

Nama Tabel : tbCustomer

Primary Key : idCustomer

Foreign Key : -

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data customer

Tabel 3.2 tbCustomer

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idCustomer Varchar 6 Menyimpan id customer

2 Name Varchar 30 Menyimpan nama customer

3 Address Varchar 300 Menyimpan alamat customer

4 Phone Varchar 20 Menyimpan nomor telepon customer

5 CellPhone Varchar 20 Menyimpan nomor ponsel customer

6 Email Varchar 100 Menyimpan email customer

7 BirthDate DateTime 50 Menyimpan tanggal lahir customer

(53)

3. Tabel tbItem

Nama Tabel : tbItem

Primary Key : idItem

Foreign Key : idMerk, idSize, idKind

Fungsi : Untuk menyimpan data item

Tabel 3.3 tbItem

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idItem Varchar 8 Menyimpan id item

2 idMerk Varchar 4 Menyimpan id merk

3 idSize Varchar 6 Menyimpan id size

4 idKind Varchar 4 Menyimpan id kind

5 SellingPrice Integer - Menyimpan harga jual item

6 Hpp Integer - Menyimpan harga pokok penjualan

6 Stock Integer - Menyimpan stok item

7 Note Varchar 300 Menyimpan keterangan item

4. Tabel tbItemDetil

Nama Tabel : tbItemDetil

Primary Key : idItemDetil

Foreign Key : idItem, idSupplier

Fungsi : Untuk menyimpan detail barang.

Tabel 3.4 tbItemDetil

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idItemDetil Varchar 12 Menyimpan id item detil

2 idItem Varchar 8 Menyimpan id item

3 idSupplier Varchar 6 Menyimpan id supplier

4 Stock Integer - Menyimpan stok item detil

5 PurchasePrice Integer - Menyimpan harga beli item

5. Tabel tbMerk

(54)

Primary Key : idMerk

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data merk barang.

Tabel 3.5 tbMerk

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idMerk Varchar 4 Menyimpan id merk

2 Merk Varchar 20 Menyimpan merk item

6. Tabel tbSize

Nama Tabel : tbSize

Primary Key : idSize

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data ukuran barang.

Tabel 3.6 tbSize

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idSize Varchar 6 Menyimpan id size

2 Size Varchar 20 Menyimpan ukuran item

7. Tabel tbKind

Nama Tabel : tbKind

Primary Key : idKind

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data jenis barang.

Tabel 3.7 tbKind

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idKind Varchar 6 Menyimpan id kind

(55)

8. Tabel tbPurchase

Nama Tabel : tbPurchase

Primary Key : idPurchase

Foreign Key : idSupplier

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data transaksi pembelian.

Tabel 3.8 tbPurchase

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idPurchase Varchar 13 Menyimpan id pembelian

2 idSupplier Varchar 6 Menyimpan id supplier

3 TransactionDate Date - Menyimpan tanggal pembelian

4 TransactionTime Time - Menyimpan waktu pembelian

5 TotalPurchase Integer - Menyimpan total pembelian

9. Tabel tbPurchaseDetil

Nama Tabel : tbPurchaseDetil

Primary Key : idPurchaseDetil

ForeignKey : idPurchase, idItem

Fungsi : Untuk menyimpan data detail transaksi pembelian.

Tabel 3.9 tbPurchaseDetil

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idPurchaseDetil Varchar 17 Menyimpan id detil pembelian

2 idPurchase Varchar 13 Menyimpan id pembelian

3 idItem Varchar 8 Menyimpan id item

4 Amount Integer - Menyimpan jumlah item yang dibeli

5 PurchasePrice Integer - Menyimpan harga beli item

6 SubTotal Integer - Menyimpan total harga pembelian

10. Tabel tbSales

Nama Tabel : tbSales

(56)

Foreign Key : idCustomer

[image:56.612.107.511.88.554.2]

Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi penjualan.

Tabel 3.10 tbSales

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idSales Varchar 13 Menyimpan id penjualan

2 idCustomer Varchar 6 Menyimpan id customer

3 TransactionDate Date - Menyimpan tanggal penjualan

4 TransactionTime Time - Menyimpan waktu penjualan

5 TotalSales Integer - Menyimpan total harga penjualan

11. Tabel tbSalesDetil

Nama Tabel : tbSalesDetil

Primary Key : idSalesDetil

Foreign Key : idSales, idItem

Fungsi : Untuk menyimpan data detail transaksi penjualan

Tabel 3.11 tbSalesDetil

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idSalesDetil Varchar 17 Menyimpan id detil penjualan

2 idSales Varchar 13 Menyimpan id penjualan

3 idItem Varchar 8 Menyimpan id item

4 Amount Integer - Menyimpan jumlah item yang dijual

5 SellingPrice Integer - Menyimpan harga jual item

6 SubTotal Integer - Menyimpan total harga penjualan

12. Tabel tbHistoryItem

Nama Tabel : tbHistoryItem

Primary Key : idHistoryItem

Foreign Key : idItem

(57)
[image:57.612.100.508.88.720.2]

Tabel 3.12 tbHistoryItem

13. Tabel tbReturns

Nama Tabel : tbReturns

Primary Key : idReturns

Foreign Key : idPurchase, idSupplier, idItem

Fungsi : Untuk menyimpan data retur pembelian

Tabel 3.13 tbReturns

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idReturns Varchar 13 Menyimpan id retur pembelian

2 idPurchase Varchar 17 Menyimpan id pembelian

3 idSupplier Varchar 6 Menyimpan id supplier

4 Amount Integer 13 Menyimpan jumlah item yang diretur

5 Status Bit - Memilih status retur

14. Tabel tbReturnsDetil

Nama Tabel : tbReturnsDetil

Primary Key : idReturnsDetil

Foreign Key : idReturns, idItem

Fungsi : Untuk menyimpan data penerimaan retur pembelian

Tabel 3.14 tbReturnsDetil

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idReturnsDetil Varchar 13 Menyimpan id detil retur

2 idReturns Varchar 13 Menyimpan id retur

No Nama Kolom Tipe Data Panjang Keterangan

1 idHistoryItem Varchar 16 Menyimpan id history item

2 idItem Varchar 8 Menyimpan id item

3 Periode Varchar 7

Gambar

Gambar 3.5 Context Diagram Sistem Informasi Penjualan
Gambar 3.6 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Penjualan
Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses Maintenance Data Master
Gambar 3.9.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelatihan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) teknik pemotretran “Foto Model” merupakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan lanjutan dari program PKM terdahulu

Pengguna Narkoba Menggunakan Metode Learning Vector Quantization (LVQ) ” dapat diketahui bahwa parameter seperti learning rate , pengali learning rate , jumlah data

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KUOTA 2012 LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA.. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

audio visual bagi peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. kelas 8.2

Dengan telah dilaksanakannya Konseling Individual Melalui Pendekatan Clien Centered Theraphy Dalam Menangani Siswa Menarik Diri (Studi Kasus Pada salah Satu Siswa SMP

Temuan Olmstead, Billen, Conrad, Pasley, dan Fincham (2013) menyebutkan bahwa pada dasarnya, keterkaitan antara komitmen hubungan, sikap positif terhadap perilaku seks,

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra dalam Bidang Ilmu Sejarah.. DEPARTEMEN SEJARAH

61 Tahun 1988 tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang