40
EFEKTIFITAS MENDENGARKAN MUSIK UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA IBUHAMIL DI BPM WANTI MARDIAWATI, Amd.Keb
Fitri Nurhayati1, Agus Riyanto2
ABSTRAK
Kecemasan dan khawatir merupakan gejala kecemasan pada ibu yang sedang hamil, hal ini mulai timbul pada saat wanita mengeluh sakit. Banyak sekali kecemasan yang dirasakan ibu pada saat kehamilan, diantaranya komplikasi–komplikasi kehamilan dan persalinan yang sering muncul. Seorang ibu hamil mungkin khawatir kalau-kalau dirinya tidak akan mampu menyelesaikan proses persalinan, dengan baik atau akan mengalami kegagalan, dalam menghadapi tantangan kelahiran anak yang alami. Ia juga mencemaskan kapan suami benar-benar siap agar berhasil melakukan perannya sebagai pengaruh persalinan. Banyak cara yang dapat dilakukan seseorang jika mengalami kecemasan antara lain dengan cara relaksasi otot, menarik nafas dalam, minum obat penenang, bertanya tentang masalahnya kepada ahlinya dan mengalihkan perhatian tidak terhadap masalah yang dihadapi seperti mendengarkan musik, berolah raga, membaca buku (Hawari D 2005). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas mendengarkan musik untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen sungguhan (true eksperiment) dengan desain Pretest-posttest with Control Group. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 ibu primigravida yang terbagi menjadi dua yaitu 30 ibu primigarvida yang mendapatkan percobaan konseling kehamilan oleh bidan dan 30 ibu primigravida yang mendengarkan musik untuk mengurangi kecemasan. Analisis menggunakan uji t dependen untuk mengetahui perbedaan kecemasan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, kemudian uji t independen untuk mengetahui perbedaan penurunan kecemasan antara pemberian konseling dan pemberian terapi music. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan yang bermakna rata-rata kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan konseling kesehatan oleh bidan (p=0,0001), ada perbedaan yang bermakna rata-rata kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan terapi musik oleh bidan (p=0,0001) dan tidak ada perbedaan yang bermakna rata-rata penurunan kecemasan ibu hamil antara yang diberikan konseling kesehatan dengan yang diberikan terapi musik oleh bidan (p=0,538).Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi musik dan pemberian konseling sama-sama efektif untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil. Saran bidan sebagai pemberi pelayanan terhadap ibu hamil supaya menganjurkan kepada ibu hamil jika tidak sempat berkonsultasi ke petugas kesehatan, supaya sering mendengarkan musik untuk mengurangi kecemasannya dan bidan lebih sering melakukan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan dan persiapan persalinan terutama kepada ibu hamil primigravida.
41
A. PENDAHULUANKehamilan merupakan kejadian normal atau fisiologis yang umumnya dapat terjadi
pada wanita dewasa dan merupakan suatu proses dimana terjadi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam uterus yang dimulai dengan terjadinya konsepsi yang berakhir
pada persalinan. Kehamilan merupakan suatu periode yang penuh dengan ketegangan bagi
wanita hamil dan keluarganya. Oleh karena itu, kehamilan merupakan fase yang menarik
untuk penyelidikan dari berbagai sudut pandangan. (Hamilton, 1995)
Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80 % primigravida dan 40 – 60 % multigravida
satu diantara seribu kehamilan gejala – gejala ini menjadi lebih berat perasaan mual
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dalam serum (Saifuddin, 2002).
Kecemasan dan khawatir merupakan gejala kecemasan pada ibu yang sedang hamil,
hal ini mulai timbul pada saat wanita mengeluh sakit. Bila dirasakan dengan meraba rahim
yang mengeras dan sedikit berubah bentuk. Apalagi saat menjelang persalinan banyaknya
tingkah dan rintihan untuk mengantisipasi rasa sakit tersebut. Disamping diperlukan persiapan
fisik untuk kesehatan ibu sendiri dan janin didalamnya mental atau psikis seorang ibu hamil
justru lebih penting untuk diutamakan.
Banyak sekali kecemasan yang dirasakan ibu pada saat kehamilan, diantaranya
komplikasi – komplikasi kehamilan dan persalinan yang sering muncul. Seorang ibu hamil
mungkin khawatir kalau-kalau dirinya tidak akan mampu menyelesaikan proses persalinan,
dengan baik atau akan mengalami kegagalan, dalam menghadapi tantangan kelahiran anak
yang alami. Ia juga mencemaskan kapan suami benar-benar siap agar berhasil melakukan
perannya sebagai pengaruh persalinan.
Dengan semakin dekatnya jadwal persalinan, terutama pada persalinan pertama, ibu
hamil timbul perasaan cemas ataupun takut. Meski ingin segera melepaskan beban dari perut
yang membesar, dilain pihak timbul kekhawatiran apakah akan bisa menjalani persalinan
tanpa suatu halangan apapun. Apakah segala persiapan selama ini sudah memadai.
Seorang peneliti, Dipietro mengamati 137 wanita dari enam bulan sebelum
melahirkan sampai anaknya berusia dua tahun. Para wanita tersebut mengalami kecemasan,
stres pada masa kehamilan dan gejala-gejala depresif selama enam bulan sebelum
melahirkan. Sebanyak 94 anak dinilai perkembangan mental dan motoriknya, serta
kemampuan mereka untuk mengendalikan perilaku dan mengatur emosi sampai anak berusia
42
Pada saat penulis memberikan pelayanan di Bidan Praktik Mandiri Wanti Mardiawati,Amd.Keb penulis melakukan wawancara dengan lima belas orang ibu-ibu hamil primigravida
rata-rata mengungkapkan mengalami kecemasan dengan penyebab kecemasan yang
bervariasi diantaranya mual, muntah, pusing, lemas, dan cemas menghadapi persalinan yang
dirasakan berat. Banyak cara yang dapat dilakukan seseorang jika mengalami kecemasan
antara lain dengan cara relaksasi otot, menarik nafas dalam, minum obat penenang, bertanya
tentang masalahnya kepada ahlinya dan mengalihkan perhatian tidak terhadap masalah yang
dihadapi seperti mendengarkan musik, berolah raga, membaca buku (Hawari D 2005)
.
B.
METODE PENELITIANJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen sungguhan (true
eksperiment)dengan desain Pretest-posttest with Control Group. Penelitian ini bertujuan
mengetahui efektifitas mendengarkan musik untuk mengurangi kecemasan pada ibu
primigravida di BPM Wanti Mardiawati, Amd.Keb. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara
percobaan kepada dua kelompok ibu primigravida dimana kelompok pertama diberikan
konseling tentang kehamilan oleh bidan dan kelompok kedua diberikan alat music untuk
mendengarkan music faforitnya.
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002) populasi yang
diambil dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu primigravida yang memeriksakan diri di BPM
Wanti Mardiawati, Amd.Keb. Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teori
Sugiono (1998) dimana jumlah sampel minimal yaitu 60 ibu primigravida yang terbagi menjadi
dua yaitu 30 ibu primigravida yang mendapatkan percobaan konseling kehamilan oleh bidan
dan 30 ibu primigravida yang mendengarkan musik untuk mengurangi kecemasan
Pengumpulan data dimulai dengan memilih responden, sesuai dengan kriteria
sampel, lalu responden diberi penjelasan tentang tujuan penelitiannya yang akan dilakukan
kemudian diberi informed consent untuk persetujuan menjadi responden, kemudian
membagikan lembaran kuesioner. Responden diminta untuk mengisi lembaran kuesioner
yang telah disediakan dengan batas waktu 30 menit. Kuesioner yang digunakan berbentuk
skala Likert 0 sampai 4, responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan yang
diketahuinya. Lembaran kuesioner yang telah diisi responden kemudian dikumpulkan dan
selanjutnya diolah.
43
Analisis data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui sejauh mana derajatkecemasan ibu hamil apakah tidak ada, ringan, sedang, berat atau berat sekali dengan
menggunkan alat ukur dengan skala Likert, yang dikenal dengan nama Hamilton Rating
sacale for Anxiety (HRS-A) (Hawari.D, 2002). Analisis bivariat Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh konseling bidan terhadap kecemasan pasien dan pengaruh terapi musik terhadap kecemasan pasien adalah uji t dependen. Sedangkan untuk mengetahui efektifitas terapi musik dibandingkan dengan konseling bidan menggunakan uji Beda Dua Mean Independen (Uji T independen). Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok data Independen.
C.
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 1. Hasil PenelitianSetelah dilakukan penelitian terhadap 60 orang ibu hamil di BPM Wanti Mardiwati,
Amd.Keb, dimana 30 orang diberikan perlakuan berupa konseling kesehatan oleh bidan
dan 30 orang diberikan perlakuan berupa terapi musik klasik, sebelum dan sesudah
perlakuan kedua kelompok ibu hamil tersebut diukur tingkat kecemasannya, kemudian
setelah didapatkan data diolah dan didapatkan hasil sebagai beikut:
a. Perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan konseling oleh bidan
Tabel 4.1 Perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan konseling oleh bidan
Hasil análisis data didapatkan bahwa rata-rata kecemasan ibu hamil sebelum
diberikan konseling oleh bidan adalah 15,6 hal ini berarti sebelum diberikan konseling
kesehatan oleh bidan ibu hamil banyak yang mengalami kecemasan ringan, sedangkan
rata-rata kecemasan ibu hamil setelah diberikan penyuluhan kesehatan adalah 14,3 hal
ini berartinya setelah diberikan penyuluhan kesehatan kecemasan ibu hamil mengalami
44
Hasil uji statistik didapatkan p value=0,0001 dengan aplha 0,05 dapatdisimpulkan ada perbedaan yang bermakna rata-rata kecemasan ibu hamil sebelum dan
sesudah diberikan konseling kesehatan oleh bidan (konseling kesehatan oleh bidan
mempengaruhi penurunan tingkat kecemasan ibu hamil)
b. Perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan terapi musik oleh bidan
Tabel 4.2 Perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan terapi musik oleh bidan
Kecemasan Mean SD SE p value N
Sebelum mendengarkan musik Setelah mendengarkan musik
5,5 4,3
1,4 2,0
0,2
0,3 0,0001 30
Hasil análisis data didapatkan bahwa rata-rata kecemasan ibu hamil sebelum
mendengarkan musik adalah 5,5 hal ini berarti sebelum diberikan terapi musik oleh bidan
ibu hamil banyak yang tidak mengalami kecemasan, sedangkan rata-rata kecemasan ibu
hamil setelah mendengarkan musik adalah 4,3 hal ini berartinya setelah diberikan terapi
musik, ibu hamil banyak yang tidak mengalami kecemasan.
Hasil uji statistik didapatkan p value=0,0001 dengan aplha 0,05 dapat
disimpulkan ada perbedaan yang bermakna rata-rata kecemasan ibu hamil sebelum dan
sesudah diberikan terapi musik oleh bidan (terapi musik yang diberikan oleh bidan
45
c. Efektifitas Mendengarkan Musik untuk Mengurangi Kecemasan pada IbuPrimigravida.\
Tabel 4.3 Perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan terapi musik oleh bidan
Hasil análisis data didapatkan bahwa rata-rata penurunan kecemasan ibu hamil
primigravida yang diberikan konseling kesehatan oleh bidan adalah 1,4, sedangkan
rata-rata penurunan kecemasan ibu hamil yang diberikan terapi musik oleh bidan adalah 1,7.
Hal tersebut terlihat bahwa dengan memberikan konseling maupun terapi musik
kecemasan ibu hamil tidak jauh berbeda perubahannya.
Hasil uji statistik didapatkan p value=0,538 dengan aplha 0,05 dapat disimpulkan
tidak ada perbedaan yang bermakna rata-rata penurunan kecemasan ibu hamil antara
yang diberikan konseling kesehatan dengan yang diberikan terapi musik oleh bidan (terapi
musik dan pemberian konseling sama-sama efektif untuk menurunkan kecemasan pada
ibu hamil).
2. Pembahasan
Menurut Hawari (2006) kecemasan adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang
ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah suatu
keadaan perasaan tidak senang yang khas, disebabkan oleh dugaan bahaya yang mengancam
rasa aman serta keseimbangan kehidupan individu.
Hasil penelitian mengenai tingkat kecemasan ibu hamil dapat dilihat pada tabel 4.1
dan tabel 4.2 diatas, dimana dengan diberikan konseling kesehatan oleh bidan dan diberikan
46
Konseling kesehatan oleh bidan terhadap ibu hamil sangat dibutuhkan, karena dengandiberikan konseling maka ibu hamil akan semakin paham dan mengerti tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan, kemudian dengan konseling maka ibu hamil dapat bertanya kepada bidan
hal-hal yang mereka takutkan selama kehamilan.
Untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil selain dengan konseling, dapat juga
dilakukan dengan memberikan terpapi musik yang bertujuan untuk merileksasikan ibu hamil
sehingga ibu hamil akan menjadi tenang dan sabar dalam menghadapi kehamilannya.
Menurut Hawari D (2006), kecemasan psikologis meliputi; perasaan cemas/ansietas,
yang meliputi; rasa cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung,
ketegangan, yang meliputi; merasa tegang, lesu, tidak bisa istirahat tenang, mudah terkejut.
Ketakutan, yang meliputi; takut pada gelap, takut pada orang asing, takut ditinggal sendiri, takut
pada binatang besar, takut pada keramaian lalu lintas, takut pada kerumunan orang banyak,
gangguan Tidur, yang meliputi; sukar masuk tidur, terbangun malam hari, tidur tidak nyenyak,
bangun dengan lesi, banyak mimpi-mimpi buruk, mimpi menakutkan, gangguan Kecerdasan,
yang meliputi; sukar konsentrasi, daya ingat menurun, daya ingat buruk, perasaan Depresi
(murung), yang meliputi; hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih, bangun
dini hari, perasaan berubah-ubah sepanjang hari, tngkah laku (sikap), yang meliputi; gelisah,
tidak tenang, jari gemetar, kerut kening, muka tegang, otot tegang, napas pendek dan cepat,
muka merah.
Kecemasan yang dimiliki manusia dapat digunakan sebagai wahana pencapaian
tujuan bimbingan, yakni membantu individu supaya mengerti dirinya dan lingkungannya;
mampu memilih, memutuskan dan merencanakan hidup secara bijaksana; mampu
mengembangkan kemampuan dan kesanggupan, memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupannya; mampu mengelola aktivitasnya sehari-hari dengan baik dan bijaksana; mampu
47
Dengan demikian kecemasan yang dirasakan akibat ketidakmampuannya dapatdiatasi dengan baik dan bijaksana. Karena menurut Freud setiap manusia akan selalu hidup
dalam kecemasan, kecemasan karena manusia akan punah, kecemasan karena tidak dapat
bersosialisasi dengan lingkungan dan banyak lagi kecemasan-kecemasan lain yang dialami
manusia, jadi untuk itu maka bimbingan ini dapat merupakan wadah dalam rangka mengatasi
kecemasan (Kusmawati, 2000).
Gejala kecemasan yang dirasakan seseorang kadang-kadang juga berkaitan dengan
kondisi fisiknya. Perasaan tegang, gemetar, atau bahkan panik misalnya dapat disebabkan oleh
gangguan endokrin (hyperthyriodisme), ketidaknormalan hormon (phenochromocitoma) dan
berbagai macam obat-obatan kafein, ganja dan anfetamin. Kesimpulannya, manusia memang
makhluk fisik tetapi ia lebih dari sekedar makhluk fisik. Manusia mempunyai sisi psikologis dan
rohani dimana seluruh aspek fisik dan psikologis saling berkaitan dan mempengaruhi. Inilah
yang menyebabkan manusia memiliki sifat holistik. Penyakit-penyakit yang menyerang fisik
dapat menyebebkan timbulnya gejala-gejala psikologis. Sebaliknya, stres ataupun cemas juga
dapat menyebabkan problem fisik. Sedangkan masalah-masalah rohani dapat berakar dari atau
disebabkan oleh gangguan fisik maupun psikologis (Christian, 2007).
Pada umumnya cemas merupakan fenomena normal yang mengiringi proses
pertumbuhan dan perkembangan serta proses pembentukan identitas. Kecemasan normal
sebenarnya sesuatu hal yang sehat karena merupakan tanda bahaya tentang keadaan jiwa dan
tubuh manusia agar dapat mempertahankan diri atau menyesuaikan diri terhadap lingkungan
yang serba berubah-ubah (Kaplan dan Sadock, 1997).
Hasil penelitian mengenai tingkat kecemasan ibu hamil dapat dilihat pada tabel 4.3
diatas, dimana didapatkan bahwa dengan diberikan terapi musik maka kecemasan ibu hamil
hampir sama berkurangnya dibandingkan dengan diberikan konseling kesehatan oleh bidan.
Kecemasan ibu hamil dapat ditandai dengan gejala somatik/fisik (otot), yang meliputi;
sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot, gigi gemerutuk, suara tidak stabil, gejala
somatik/fisik (sensorik), yang meliputi; tinitus (telinga berdenging), penglihatan kabur, muka
merah atau pucat, merasa lemas. perasaan ditusuk-tusuk, gejala kardiovaskuler (jantung dan
pembuluh darah), yang meliputi; takikardia (denyut jantung cepat), berdebar-debar, nyeri di
dada, denyut nadi mengeras, rasa lesu/lemas seperti mau pingsan, detak jantung menghilang
(berhenti sekejap), gejala respiratori (pernapasan), yang meliputi; rasa tertekan atau sempit di
48
(pencernaan), yang melliputi; sulit menelan, perut melilit, gangguan pencernaan, nyeri sebelumdan sesudah makan, perasaan terbakar pada perut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah,
buang air besar lembek, sukar buang air besar (konstipasi), kehilangan berat badan, gejala
urogenital (perkemihan dan kelamin), yang meliputi; sering buang air kecil, tidak dapat
menahan air seni, tidak datang bulan, darah haid berlebihan, darah haid amat sedikit, masa
haid berkepanjangan, masa haid sangat pendek, haid beberapa kali dalam satu bulan, menjadi
dingin, ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi halang, impotensi, gejala outonom, yang meliputi;
mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, kepala pusing, kepala terasa berat, kepala
terasa sakit, bulu-bulu berdiri.
Cemas dapat berbentuk sebagai gejala yang terdapat dalam semua gangguan
psikiatrik, juga berbentuk sindrom yang disebut neurosis cemas dengan sebab yang tidak
nyata. Cemas dapat bersifat normal dan dialami setiap orang dengan cara-caranya sendiri,
dapat disalurkan melalui koping mekanisme, yaitu cara untuk mengatasi perasaan cemas yang
sangat tidak menyenangkan dengan melakukan hal-hal tertentu. Cemas dapat bersifat akut
berupa serangan mendadak dan cepat menghilang, dapat datang sekali atau berulang-ulang
dan dapat bersifat kronik sehingga dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.
Manusia mempunyai sifat yang holistik, dalam artian manusia adalah makhluk fisik
dan psikologis, dan aspek-aspek ini saling berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi.
Kondisi fisik mempunyai pengaruh langsung terhadap kesehatan emosi manusia, apa yang
terjadi dengan kondisi fisik manusia akan mempengaruhi pula kondisi psikologisnya. Penyakit
fisik yang dialami seseorang tidak hanya menyerang manusia secara fisik saja tetapi juga dapat
membawa masalah-masalah bagi kondisi psikologisnya, begitu pula sebaliknya, gangguan
emosi dapat menyebabkan gangguan fisik. Stres misalnya sering kali dianggap sebagai
penyebab utama penyakit fisik psiko-fisiologis. Stres dan cemas juga dapat memperlambat
49
Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama
kali (Bobak, 1998). Kehamilan adalah matur cukup bulan berlangsung 40 minggu (280 hari)
dan tidak lebih dari 300 hari yang berlangsung antara 28-36 minggu disebut prematur dan lebih
dari 42 minggu disebut post matur kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses
patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin (Mansjoer, 2001).
Sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka telah dapat
menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru. Karena tubuh dan emosi
seluruhnya berhubungan, perubahab fisik dapat mempengaruhi emosi. Segera setelah
konsepsi, progesteron dan estrogen dalam tubuh mulai meningkat. Terjadi morningsickness,
kelemahan, keletihan, dan perasaan mual. Calon ibu tidak merasa sehat benar dan umumnya
mengalami kecemasan.
D.
SIMPULAN DAN SARAN1.SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna rata-rata
kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan konseling kesehatan oleh
bidan (konseling kesehatan oleh bidan mempengaruhi penurunan tingkat kecemasan
ibu hamil), ada perbedaan yang bermakna rata-rata kecemasan ibu hamil sebelum
dan sesudah diberikan terapi musik oleh bidan (terapi musik yang diberikan oleh
bidan mempengaruhi penurunan tingkat kecemasan ibu hamil), dan tidak ada
perbedaan yang bermakna rata-rata penurunan kecemasan ibu ha/mil antara yang
diberikan konseling kesehatan dengan yang diberikan terapi musik oleh bidan (terapi
musik dan pemberian konseling sama-sama efektif untuk menurunkan kecemasan
pada ibu hamil)
2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk BPM Wanti Mardiawati,
Amd.Keb yaitu Bidan sebagai pemberi pelayanan terhadap ibu hamil supaya
menganjurkan kepada ibu hamil jika tidak sempat datang ke pelayanan kesehatan
untuk konseling, supaya sering mendengarkan musik untuk mengurangi
kecemasannya., Bidan lebih sering melakukan penyuluhan tentang persiapan
persalinan terutama kepada ibu hamil primigravida, Selain persiapan persalinan
penyuluhan tentang kondisi kehamilan juga harus sering diberikan, supaya ibu tidak
50
terutama kepada ibu yang mengalami kecemaan berat, dan Bidan harusbekerjasama dengan keluarga ibu hamil, untuk mencegah terjadinya kecamsan berat.
Saran untuk Ibu Hamil Primigravida : Ibu harus menyadari bahwa kehamilan
merupakan hal yang tidak menakutkan, Ibu harus sering memeriksakan
kehamilannya ke pelayanan kesehatan, Bila ibu merasa cemas terhadap
kehamilannya, ibu harus segera menghubungi petugas kesehatan,dan Ibu harus
dapat mencegah terjadinya kecemasan, dengan cara sering konsul ke putugas
51
DAFTAR PUSTAKAArikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi VI : Jakarta Rineka Cipta
Bobak. 1998. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4 : Jakarta EGC
Hamilton, P.M. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6 : Jakarta EGC
Hawari, D. 2006. Kanker Payudara Dimensi Psikoreligi : Jakarta FKUI ________, 2005. Manajemen Stres, cemas dan depresi. Jakarta:FKMUI
Kaplan, Sadock. 1997. Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri klinis. Edisi 7 jilid I dan II : Jakarta Binapura Aksara
Kaplan, Sadock. 1998. Synopsis Of Psikiatri Behavior Science Clinikan Psykiatry, London :Wiliam & Wilkins
Llewellyn, Derek dan Jones. 2002. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Edisi 6 : Jakarta Hipokrates
Mansjoer Arif. 2001. Kapitaselekta Kedokteran, Edisi Ketiga Jilid I : FKUI
Manuaba.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan & KB Untuk Pendidikan Bidan : Jakarta EGC
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi II jilid I Jakarta EGC Nolan, Mari. 2004. Kehamilan dan Melahirkan. Cetakan I : Jakarta Arcan
Sastrawinata, Sulaeman. 1983. Obstetri Fisiologi Bagian Obstetri Dan Ginekologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung : Bandung Elmen
Stuart & Sundeen .1995. Principle And Practise Of Psikiatrik Nursing Missouri : Mosbay Year Book
Sugiyono. 2002. Statisiik Untuk Penelitian : Alfabeta Bandung