• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian getaran - Hubungan Lama Paparan Getaran Tangan dengan Keluhan Kesehatan pada Pekerja Cukur Rambut di Kelurahan Padang Bulan I Medan 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian getaran - Hubungan Lama Paparan Getaran Tangan dengan Keluhan Kesehatan pada Pekerja Cukur Rambut di Kelurahan Padang Bulan I Medan 2015"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian getaran

Getaran dapat diartikan sebagai gerakan dari suatu sistem bolak balik,

gerakan tersebut dapat berupa gerakan yang harmonis sederhana dapat pula kompleks. Sifatnya dapat periodik atau random; steady-state atau transient; kontinyu atau “intermitten” (Sjahrul, 1990). Getaran terjadi saat mesin atau alat

dijalankan dengan motor sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Budiono, 2003) Menurut definisi yang dikeluarkan oleh Depkes pada tahun 2003, getaran adalah

efek suatu sumber yang memakai satuan hertz. Jika dirunut lebih dalam maka kita akan menemukan didalam Per. 13/MEN/X/2011 getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukan

keseimbangan. 2.2 Jenis Getaran

2.2.1 Getaran seluruh tubuh (whole body vibration)

Getaran seluruh tubuh (whole body vibration) adalah pemaparan seluruh tubuh terhadap getaran, pada saat pekerja sedang berdiri,atau getaran yang

dirasakan pada saat pekerja duduk (Sjahrul, 1990) 2.2.2 Getaran lengan tangan (hand arm vibration)

Getaran lengan tangan (hand arm vibration) adalah pemaparan yang bersifat segmental yaitu hanya bagian tubuh tertentu (misalnya : lengan dan bahu)

(2)

2.3 Sumber getaran

Perkakas yang bergetar secara luas dipergunakan dalam industry

logam,perakitan kapal,dan otomotif, juga pertambangan, kehutanan, dan proses konstruksi. Banyak dari alat ini menggunakan berbagai alat yang menghasilkan

getaran baik getaran seluruh badan (whole body vibration) atau getaran lengan tangan. Table berikut menyebutkan beberapa alat yang mengahasilkan getaran :

Tabel 2.1 Sumber dan Tipe Getaran Berdasarkan Jenis Industri

Industry Type of vibration Common vibration source

Agriculture Whole body Tractor operation Boiler making Segmental Pneumatic tools

Construction Whole body / Segmental Heavy equipment vehicles, pneumatic drills, jackhammers. Etc

Diamond cutting Segmental Vibrating tools

Forestry Whole body / Segmental Tracktors operator / Chain saw Furniture

manufacture

Segmental Pneumatic chisel

Iron & Steel Segmental Vibrating hand tool

Lumber Segmental Chain saw

Machine tools Segmental Brating hand tools

Mining Whole body Vehicle operators rock drills

Riveting Segmental Hand tools

Rubber Segmental Pneumatic stripping tools

Sheet metal Segmental Stamping tools

Shipyards Segmental Pneumatic hand tools

Stone dressing Segmental Pneumatic hand tools

Textile Segmental Sewing machine looms

Transportation Whole body Vehicle operation

2.4 Cara mengukur getaran

Getaran diukur dengan menggunakan alat vibration meter. Dengan

(3)

Tenaga Kerja nomor 13 (PER 13/MEN/X/2011). Teknik ini dilakukan untuk mengambil data-data mengenai tingkat paparan getaran pada pekerja pencukur

rambut. Untuk langkah-langkah pengukurannya adalah : 1. Sebelum pengukuran

Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan 2. Pengecekan alat ukur

a) Mengecek kondisi baterai (power)

b) Mengkalibrasi alat pengukur intensitas getaran 3. Pengukuran

a) Pilih sensor atau tranducer untuk lengan dan tangan

b) Sambungkan kabel konektor sensor dengan unit vibrasi meter c) Pastikan kondisi batere baik

d) Hidupkan alat dengan cara menekan secara bersamaan tombol “pause” dan “start”

e) Tekan tombol “menu/enter” untuk memilih setting yang dinginkan f) Rekam hasil pengukuran dengan cara manual atau otomatis dengan

menekan tombol “start-stop”

g) Untuk menghentikan pengumpulan data sementara tekan tombol “pause”

h) Mengakhiri pengumpulan data tekan “start-stop”

2.5. Nilai ambang batas getaran lengan tangan

Menurut Canadian Government Spesification CDA/MS/NVSH 107

(4)

kondisinya tidak baru, jika getaran yang ditimbulkan telah melampui 130 dB atau 3,2 mm/detik (velocity) maka mesin tersebut perlu dilakukan pengecekan. Jika

getaran telah melampui 135 dB atau 5,6 mm/detik (velocity) maka kondisi mesin perlu diperbaharui.Didalam buku fisika kedokteran yang ditulis oleh Gabriel,

bahwa kejadian gangguan kesehatan seperti fenomena raynauld dapat terjadi pada getaran 30-40 Hz.

Menurut Suma’mur dalam bukunya higine perusahaan kesehatan dijelaskan

nilai ambang batas dari paparan getaran lengan tangan. Nilai ambang batas getaran mekanis untuk pemaparan lengan tangan dengan parameter percepatan

pada sumbu yang dominan adalah 4 m/det2 atau 0.40 gravitasi g. Sama halnya dengan Suma’mur didalam PER 13/MEN/X/2011 dikatakan bahwa nilai ambang

batas (NAB) getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada

lengan dan tangan ditetapkan sebesar 4 m/det2. Sedangkan pada getaran yang melebihi waktu pajanan disesuaikan dengan table dibawah ini:

Tabel 2.2 Nilai Ambang Batas (NAB) Getaran yang Kontak Langsung Maupun Tidak Langsung

Jumlah waktu per hari kerja Nilai percepatan pada frekuensi dominan

m/det2 Gravitasi

1 2 3

4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40

2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61

1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81

Kurang dari 1 jam 12 1.22

Catatan :

(5)

2.6 Efek getaran lengan tangan

Efeknya lebih mudah dijelaskan daripada menguraikan patofisologis dari

gangguan getaran lengan tangan ini. Efek ini disebut dengan sindrom getaran lengan tangan (HAVS) yang terdiri dari:

a) Efek vaskuler : pemucatan pada epiodik buku jari yang bertambah parah pada suhu dingin (fenomena raynauld)

b) Efek neurologic : buku jari ujung mengalami kesemuatan dan baal.

Efek bersifat progresif apabila ada pemajanan terhadapalat getar berlanjut dan dapat menyebabkan kasus yang lebih parah. Alat-alat yang dipakai akan

bergetar dan getaran tersebut disalurkan pada tangan, getaran getaran dalam waktu singkat tidak berpengaruh pada tangan tetapi dalam jangka waktu cukup lama dapat menimbulkan kelainan pada tangan berupa :

a) Kelainan pada persyarafan dan peredaran darah. Gejala kelainan ini mirip dengan Phenomena Raynauld yaitu keadaan pucat dan biru dari anggota

badan kedinginnan, tanpa ada penyumbatan pembuluh darah tepi dan kelainan gizi. Phenomena Raynauld ini terjadi pada frekuensi sekitar 30-40 Hz

b) Kerusakan-kerusakan pada persendian dan tulang. Pada kebnayakan tenaga kerja, tingkat akhir dari penyakit masih memungkinkan mereka bekerja

dengan alat alat yang bergetar. Namun pada berbagai hal, penyakit demikian memburuk, sehingga kapasitas kerja

c) terganggu dan tenaga kerja harus menghentikan pekerjaannya. Dari sudut

(6)

hilangnya perasaan tangan dan tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini terutama berat bagi pekerjaan yang memerlukan ketelitian

tangan terutama pada saat menggunakan alat yang berputar. Otot otot menjadi lemah biasanya, abductor kelingking, otot otot interossea, dan fleksin dari jari jari (Suma’mur,2014:122)

Diagnosa awal berdasarkan riwayat gejala yang khas, seperti kesemutan dan gangguan rasa pada jari jari yang terpajan getaran. Gejala iini menetap dan

bertamabah dalam waktu yang cukup lama. Gejala berikutnya adalah ajri memucat dengan adanya paparan kronis. Untuk memastikan diagnosis dan

menetapakan keparahan,diperlukan beberpa tes neurologist dan tes vaskuler. Cara menentukan derjat penyakit ditingkat internasional dapat menggunakan klasifkasi Stockholm.

Tabel 2.3 Derajat Penyakit Akibat Getaran Lengan Tangan Berdasarakan Klasifikasi Stockholm

Gejala Derajat Deskripsi

Gejala vakuler

0 Tidak ada Tidak ada yang terkena sama sekali

1 Ringan Terjadi pemucatan pada satu atau lebih ujung-ujung jari 2 Sedang Pemucatan pada ujung dan ruas jari tengah pada satu jari

atau lebih

3 Berat Derajat parah menyerang hampir setiap jari 4 Sangat

berat

Sering menyerang hampir semua jari

Stockholm juga mengklasifikasikan tingkat perubahn sensorineural pada jari akibat sindrom getaran tangan lengan dengn gejala-gejala sebagai berikut :

(7)

b) Kedua : selang seling tanpa sensasi fisik atau rasa/kaku pada jari dengan atau nyeri seperti disengat

c) Ketiga : selang seling atau terus menerus tanpa sensasi fisik atau rasa/kaku pada jari,persepsi sensori menurun

d) Keempat : selang seling atau terus menerus tanpa sensasi fisik/kaku pada jari,diskriminasi kesadaran melalui sensasi rasa dan/atau kemampuan manipulatif menggunakan tangan

Keparahan dari sindrom hand-arm vibration tergantung dari beberapa faktor seperti karakteristik dari pemaparan vibrasi,pelaksanaan kerja,riwayat

perseorangan,dan kebiasaan. Faktor-faktor yang menginfluensi efek vibrasi pada tangan dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 2.4 Faktor-Faktor yang Menginfluensi Efek Vibrasi Pada Tangan

Faktor fisik Faktor-faktor biodinamik Faktor individu

Percepatan vibrasi

Kekuatan mengenggam,seberapa kencang tenaga kerja memegang alat vibrasi

Kontrol alat oleh operator

Frekuensi vibrasi Luas permukaan, lokasi, dan massa bagian tangan yang kontak

Kekerasan dari bahan yang kontak dengan pegangan tangan dari alat,misalnya logam dalam

(8)

2.7 Penyakit akibat paparan getaran lengan tangan 2.7.1Angioneurosis jari jari tangan

Fenomena Raynauld (jari-jari putih) adalah syndrome akibat getaran yang paling sering di wilayah dunia yang dingin. Gejala gejala non spesifik pertama

adalah akroprestesia pada tangan dan perasaan kebal pada jari jari tangan disaat bekerka atau sebentar sesudahnya. Pada stadium ini, selain gangguan kepekaan terhadap getaran, tidak ditemukan perubahan objektif lainnya. Pada fase

berikutnya, diamati kepucatan paroksismal sporadic pada ujung ujung jari tangan.

Paroksisme disebabkan oleh spasme lokal arteriol dan kapiler, serta dicetuskan

oleh paparan terhadap suhu dingin local atau umum. Biasanya terjadi pada musim dingin dan sepenuhnya pulih kembali 15-30 menit setelah tangan dihangatkan. Selama paroksime kepekaan nyeri taktil sangat berkurang. Fase ini menimbulkan

kesulitan diagnostic yang besar,karena penyakit yang dilaporkan tidak selalu dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan diruang konsultasi dokter. Observasi

secara langsung suatu serangan di tempat kerja mempermudah guna diagnose (Wijaya:175-176)

Stadium lebih lanjut dari penyakit ini adalah kepucatan paroksismal, tidak

hanya apda ujung jari,tetapi menyebar pada hampir seluruh jari namun jarang mengenai ibu jari. Paroksisme dapat diprovokasi oleh suhu yang sedikit dingin,

bahkan dapat timbul pada suhu lingkungan. Pada stadium yang lebih lanjut,

angiospasme diganti oleh paresis dinding pembuluh kecil yang mengakibatkan

(9)

Uji diagnostik yang paling umum digunakan adalah induksi paroksisme

jari dengan air dingin. Baik tangan maupun lengan bawah (sampai siku) direndam

selama 10 menit dalam air yang didinginkan dengan kubus es (beberapa dokter menambah sensai dingin dengan meletakkan handuk basah pada bahu).

Hendaknya dijelaskan bahwa metode ini lebih jarang menginduksi paroksisme jari tangan dibandingkan dengan getaran pada situasi kerja nyata

Kadang kala hanya dapat terlihat pengembalian darah ke kapiler yang

melambat seperti : ujung jari dididtal kuku perlu ditekan sebentar dan dicatat waktu yang diperlukan oleh darah untuk kembali ke titik anoksemik. Metode

pemeriksanaan laboratorium yang cocok pada pemeriksaan pencegahan adalah

plestimografi jari (gangguan denyut akibat dingin), mikroskopi kapiler dan pengukuran suhu kulit (thermometer kontak atau termografi). Mungkin terdapat

penurunan suhu kulit permulaan atau terlambatnya pemulihan suhu jari normal setelah tes air dingin

2.7.2 Gangguan tulang, sendi dan otot

Patolologi osteoartikular sering kali terbatas pada tulang karpal

(khususnya lunata dan navikularis), sendi radioulnaris dan sendi siku. Gejala subjektif biasanyanya ringan tetapi pada stadium yang lanjut gangguan fungsional

dan cukup berarti. Perubahan radiogram yang paling khas adalah atrosis sendi karpal, radioulnaris dan siku, serta pseudokista (terumatama pada tulang karpal, yang dapat pula memperlihatkan perubahan-perubahan atrofik lain seperti

(10)

biasanya juga terlihat gejala subyektif (nyeri) yang disebabkan kelainan ini sering mendahului perubahan radiogram yang jelas (Wijaya C, 1995)

2.7.3Neuropati

Kerusakan syaraf yang disebabkan getaran meliputi persyarafan otonom

perifer (pada angioneurosis). Beberapa ahli mengemukakan efek efek pada syaraf

perifer (ulnaris, mediamus, radialis). Ahli lainnya menganggap trauma syaraf umumnya sekunder dari iskemik berulang (pada angioneurosis), atau suatu faktor

tmabahn sering kali neuropati kompresif misalnya osteoartikuler disekitar batang saraf. Terkenannya serat sensoris menyebabkan parastesia atau berkurangnya

kepekaan serat motoric, gangguan ketangkasan, dan pada akhirnya atrofi,

pengukuran kecepatan konduksi syaraf adalah pemeriksaan terpilih. Suatu bentuk campuran menggabungkan dua otot, tendon, tulang, pembuluh darah dan saraf

perifer (Wijaya C, 1995)

2.8 Tes pemeriksaan tangan fungsi sensorik 2.8.1 Tes untuk rasa raba

a) Alat yang digunakan adalah kapas

b) Ujung kapas digoreskan pada permukaan tangan pasien

c) Responden diminta untuk menunjukkan apakah terasa goresan tersebut atau tidak

2.8.2 Tes untuk rasa nyeri

(11)

b) Rangsangan berganti ganti antara ujung yang tajam dan yang tumpul. Mintalah responden untuk membedakan bermacam-macam rangsangan

tersebut

c) Mulailah dari daerah yang paling terganggu dan bergerak kearah yang

normal. Kemudia responden diminta untuk menunjukkan kapan mulai merasakan ketajaman yang lebih jelas, yang perlu dicatat adalah perubahan sensasi. Sensasi ini paling baik dalam menentukan batas gangguan

sensorik dibandingkan dengan sensai yang lain 2.8.3 Tes untuk rasa suhu

Rangsangan panas dilakukan dengan menempelkan botol yang berisi air panas (40oC-45oC), sedangkan rangsangan dingin dengan menempelkan botol yang berisi air dingin (10oC-15oC). dengan mata tertutup diminta membedakan

botol tersebut setelah bagian tubuh khususnya bagian tangan

2.9 Faktor yang mempengaruhi kesehatan akibat getaran lengan tangan 2.9.1 Umur

Umur sangat berpengaruh terhadap kesehatan, pertambahan umur dapat memperbesar risiko apabila umur pekerja 29 - 60 tahun maka pekerja lebih rentan

terkena gangguan atau keluhan kesehatan akibat dari getaran lengan-tangan. Karena kemampuan elastisitas tulang,otot ataupun urat semakin berkurang sebagai

peredam dari getaran yang dirambatkan ke tubuh. (Wijaya. C, 1995:180).

2.9.2 Lama Kerja

Lama kerja adalah “waktu atau lamanya pekerja melakukan pekerjaan

(12)

getaran lengan tangan. Tingkat intensitas getaran yang lebih tinggi serta waktu pemaparan yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada tulang – tulang dan

sendi. Pemaparan yang lama terhadap getaran, terutama bila bersamaan dengan faktor lain yang berbahaya seperti dingin, kebisingan dan beban statis dapat

mengakibatkan timbulnya penyakit akibat getaran (Bhattacharya. 1996:80) 2.9.3 Masa kerja

Masa kerja adalah “waktu atau lamanya pekerja telah melakukan

pekerjaan tersebut”. Sehingga dapat diketahui lamanya paparan bagi pekerja

akibat getaran lengan tangan. Ketika masa kerja lebih lama dalam menggunakan

alat getar maka paparan yang sampai ke tubuh makin sering. Hal itu akan mempermudah pekerja terkena HAVS. Pekerja dengan masa kerja yang ≥ 4 tahun

memiliki kerentanan untuk gangguan kesehatan dibandingkan yang < 4 tahun (

Pakari. 2013)

2.9.4 Jenis kelamin

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi tingkat risiko keluhan otot. Kekuatan otot wanita hanya sekitar dua pertiga dari kekuatan otot pria, sehingga daya tahan otot pria lebih tinggi dibandingkan

dengan wanita menurut Tarwaka perempuan mempunyai perbedaan fisik dengan

laki-laki, sehingga lebih rentan terkena paparan getaran (Siswanto, A.1991:112)

2.9.5 Alat pelindung diri

Penggunaan APD sangat berpengaruh terhadap kesehatan pekerja. APD

(13)

(PAK). APD yang digunakan untuk mengurangi paparan vibrasi terhadap lengan-tangan berupa sarung lengan-tangan (Bhattacharya. 1996:80)

2.10 Pengendalian getaran

Menurut soedirman (2014), modifikasi kerja perlu dilakukan untuk

mereduksi pemaparan vibrasi. Beberapa alternative yang dapat dilakukan adalah : a) Merancang ulang untuk memimalisi penggunaan alat-alat vibrasi yang

dipegang tangan

b) Jika perancangan tidak memungkinkan maka cara cara mereduksi alat harus dilakukan

c) Bila dapat dilakukan subtitusi alat vibrasi manual dengan alat mesin vibrasi d) Bila mungkin alat bervibrasi tinggi diganti dengan lebih baik. Vibrasi yang

rendah dirancang agar menyerap getaran sebelum sampai ditangan

e) Batasi waktu pemaparan vibrasi dan menggunakan waktu istirahat untuk menghindarai alat vibrasi constant dan kontinyu

f) Tenaga kerja yang menggunakan alat secara terus menerus harus beristirahat selama 10 menit setiap 1 jam

g) Pekerja yang penempatannya berisiko hand arm vibration syndrome

(HAVS) harus menjalani pemeriksaan fisik sebelum kerja dan sesudah kerja serta haru diperiksa paling lama 1 tahun oleh dokter yang menegetahui

tentang diagnosis dan penangan HAVS. Diagnose yang digunakan termasuk pletismografi, arteriografi, termografi kulit, uji sensori, seperti kedalaman sensasi dua titik diskriminasi, yaitu sentuhan atau rangsangan tusuk

(14)

h) Rontgen juga mungkin berguna

i) Tenaga kerja yang mempunyai riwayat abnormalitas sirkulasi darah dan

khususnya yang mengalami sindrom raynauld tidak boleh diizinkan menggunakan alat vibrasi

j) Tenaga kerja yang mengalami vibration induced white finger (VWF) sedang sampai parah harus dipindahkan ke pekerjaan yang terhindar dari pemaparan langsung terhadap alat vibrasi

k) Bila pekerja menderita gejala sakit seperti rasa disengat, rasa baal, dan bila jari jarinya menjadi putih atau kebiruan, atau sangat nyeri terutama pada

saat dingin. Tenaga kerja tersebut harus dipindahkan dan diperiksa oleh dokter yang mengetahui diagnosis dan penangan VWF dan Carpal tunnel syndrome (CTS)

l) Memperkenalkan metode kerja yang mengeliminasi atau mereduksi pemaparan, seperti meminimalisi angkutan barang atau mengganti mesin

yang dioperasikan oleh manusia dengan mesin kendali jarak jauh (remote control) seperti conveyor remote control

m) Mempertimbangkan pemilihan tempat duduk termasuk pemilihan jenis

bahan pegangan

n) Membatasi durasi dan besarnya pemaparan bila semua langkah praktis telah

dilakukan untuk mereduksi besarnya vibrasi dan memperhitungkan tiadanya APD yang dapat mereduksi vibrasi. Upaya terakhir ini untuk memenuhi

(15)

2.11 Kerangka konsep

2.12 Hipotesis penelitian

1. Ada hubungan lama kerja dengan keluhan kesehatan pada pekerja cukur rambut di kelurahan Padang Bulan 1 Medan

2. Ada hubungan masa kerja dengan keluhan kesehatan pada pekerja cukur rambut di kelurahan Padang Bulan 1 Medan

Lama Paparan : 1. Lama Kerja 2. Masa Kerja

Gambar

Tabel 2.1 Sumber dan Tipe Getaran Berdasarkan Jenis Industri
Tabel 2.4 Faktor-Faktor yang Menginfluensi Efek Vibrasi Pada Tangan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian hubungan interferensi nyeri dengan kecemasan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi diperoleh bahwa dari 42,3% responden

(Rp/Kg) Rp. Dari tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa dari segi keuntungan lembaga pemasaran yang mendapatkan hasil paling tinggi adalah pengecer tradisonal Wajak yaitu

salah satu tradisi di Desa Kaluppini yang secara ritual dan adat istiadat sudah dilaksanakan dan menjadi satu identitas dari desa tersebut, dalam tradisi ini

Manfaat penelitian ini adalah hasil variasi kondisi lingkungan terbaik dalam media produksi lipase yang telah diperoleh dapat digunakan untuk meningkatkan produksi lipase

Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh pustakawan Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa kendala yang

Hal ini terjadi karena pasar modal NYSE berada di negara dengan proteksi investor yang kuat sehingga legal sistem perusahaan Asia tersebut tidak mampu memperkuat pengaruh

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja apoteker diklinik-klinik pratama kota pekanbaru adalah keamanan kerja

[r]