PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG BROMO
SEBAGAI FILLER UNTUK CAMPURAN LASTON
DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademi
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik
Disusun Oleh :
SRI HENY HIDAYATI
201210340311011
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG BROMO SEBAGAI FILLER UNTUK CAMPURAN LASTON DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL
NAMA : SRI HENY HIDAYATI NIM : 201210340311011
Pada hari Selasa 25 Oktober 2016, tugas akhir ini telah diuji oleh tim penguji :
1. Ir. Andi Syaiful Amal, MT. Dosen Penguji I ……….
2. Rini Pebri Utari, SPd., MT. Dosen Penguji II ……….
Menyetujui dan Mengesahkan :
Dosen Pembimbing I
Ir. Khoirul Abadi, MT
Dosen Pembimbing II
Dr. Ir. Sunarto, MT
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Abu Vulkanik Gunung Bromo Sebagai Filler Untuk Campuran Laston Ditinjau Dari Karakteristik Marshall”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST) pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Ir. Sudarman, MT , selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Ir. Rofikatul Karimah, MT , selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ir. Khoirul Abadi, MT, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini sampai selesai.
6. Seluruh Dosen Pengajar Teknik Sipil dan Staf Tata Usaha di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Seluruh teman-teman yang telah membantu
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Malang, 16 November 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Rumusan Masalah ... 3
1.4. Batasan Masalah ... 3
1.5. Tujuan Studi ... 3
1.6. Manfaat Studi ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkerasan jalan ... 5
2.2. Kontruksi Perkerasan jalan ... 5
2.3. Lapisan Laston ... 13
2.4. Agregat ... 13
2.4.1 Sifat dan Kwalitas Agregat ... 14
2.4.3 Macam – Macam Agregat ... 19
2.5 Abu Vulkanik ... 25
2.6 Penentuan Campuran Nominal ... 25
2.7 Penentuan dan Pembuatan Campuran ... 28
2.8 Pemeriksaan Campuran Laston dengan alat Marshall Test ... 29
2.9 Karakteristik Campuran ... 30
2.10 Prosedur Uji-t Dua Sampel ... 33
BAB III. METODE STUDI 3.1. Tempat Studi ... 36
3.2. Tahapan Studi ... 36
3.3. Penyediaan Bahan dan Alat ... 36
3.4. Perencanaan dan Pembuatan Campuran Laston ... 38
3.5. Pengujian Campuran Laston ... 38
3.6. Pembahasan ... 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan dan Pengujian Campuran Laston ... 40
4.1.1 Bahan ... 40
4.1.2 Perencanaan Laston ... 42
4.1.3 Pengujian Campuran Laston ... 46
4.2 Benda Uji Berdasarkan KAO ... 52
4.2.1. Benda Uji dengan Kadar Aspal 6,88% ... 52
4.2.2. Benda Uji dengan Kadar Aspal 7,00% ... 53
4.2.3. Pengujian Campuran Laston Berdasarkan KAO ... 53
4.3 Uji-t Campuran Laston ... 55
4.3.1 Campuran Laston dengan KAO 6,88% ... 55
4.3.2 Campuran Laston dengan KAO 7,00% ... 60
BAB V. KESIMPULAN
Kesimpulan ... 68
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
SNI 06-2456-1991, Metode Pengujian Penetrasi Bahan – Bahan Bitumen. SNI 06-2434-1991, Metode Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter.
SNI 06-2433-1991, Metode Pengujian Titik Lembek Nyala dan Titik Bakar dengan Cleveland open Cup.
SNI 03-6723-2002, Spesifikasi Bahan Pengisi Untuk Campuran Beraspal. SNI 06-2433-1991, Metode Pengujian Daktilitas Bahan – Bahan Aspal. Direktorat Jendral Bina Marga, 2009, Lapis Pondasi Aspal (SKH-1.5.7).
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1989, Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen.
Direktorat Jendral Bina marga, 2010, Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan
Jasa Pelaksanaan Konstruksi Spesifikasi Umum. Divisi 6 Tabel
6.3.3.(1c)
Bayu R., Jihad, M,. Cahyadi , 2012, Efek Pozola Abu Vulkanik Gunung Bromo Pada Mortar Sebagai Bahan Bangunan, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (11 Juli 2012), ISSN 2085-5761.
Christady, Hary, 2015, Perencanaan Perkerasan Jalan Raya dan Penyelidikan Tanah, Penerbit Universitas Gajah Mada, Jogjakarta.
Siregar, Syofian, 2012, Statistik Parameter untuk Penelitian Kuantitatif, Bumi Aksara, Jakarta.
Sukirman, Silvia, 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung. Sukirman, Silvia, 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Granit, Jakarta.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya suatu konstruksi perkerasan jalan merupakan perpaduan antara material (kerikil dan pasir) dengan bahan pengikat (semen atau aspal). Konstruksi perkerasan jalan yang ada saat ini berdasarkan bahan pengikatnya dibedakan menjadi tiga yaitu konstruksi perkerasan lentur, perkerasan kaku dan perkerasan komposit. Konstruksi perkerasan lentur merupakan lapisan – lapisan yang diletakkan diatas tanah yang dipadatkan, sedangkan perkerasan kaku adalah jenis perkerasan yang menggunakan beton sebagai bahan utama dan perkerasan komposit ini merupakan perpaduaan antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur. Perkerasan jalan dibuat berlapis – lapis bertujuan agar mampu menerima beban kendaraan yang melaluinya dan meneruskan kelapisan bawahnya. Lapisan pembentuk jalan raya yaitu lapisan permukaan, lapisan pondasi atas, lapisan pondasi bawah dan lapisan tanah dasar. Lapisan permukaan yang umumnya digunakan adalah lapisan yang bersifat struktural dan non struktural (Sukirman, 1999: 4).
Menurut Sukirman (2003: 109) saat ini, terdapat berbagai macam jenis aspal beton campuran panas yang digunakan untuk lapis perkerasan jalan. Perbedaannya terletak pada jenis gradasi agregat dan kadar aspal yang digunakan. Pemilihan jenis beton aspal yang akan digunakan disuatu jenis lokasi, sangat ditentukan oleh jenis karakteristik beton aspal yang lebih diutamakan. Jenis beton aspal yang paling sesuai adalah beton aspal yang memiliki gradasi baik dimana antara proporsi agregat halus, agregat kasar, filler dan aspal seimbang yang mana akan berpengaruh terhadap nilai marshall. Pemilihan jenis beton aspal ini mempunyai konsekuensi pori dalam campuran menjadi sedikit, kadar aspal yang dicampur juga berkurang, sehingga selimut aspal menjadi lebih tipis.
2
terpenting pada campuran ini adalah stabilitas. Tebal nominal untuk Laston adalah 4-6 cm, material penyusun campuran Laston adalah agregat kasar (batu pecah), agregat halus (pasir dan abu batu), filler dan aspal (Sukirman, 2003: 109).
Bahan Pengisi (filler) adalah suatu bahan berbutir halus yang lolos saringan No. 30 dimana persentase berat yang lolos saringan No. 200 minimal 70%. Untuk mengisi rongga – rongga yang kecil pada campuran maka filler akan berperan cukup besar, sehingga dapat mengurangi besarnya rongga diantara partikel agregat, meningkatkan kerapatan, dan mudah dikerjakan. Bahan filler dapat berupa abu batu, kapur, semen atau bahan non plastis lain. Pada saat ini filler yang ada merupakan bahan alam yang tidak bisa diperbaharui, untuk itu perlu adanya pemikiran mencari alternatif pemilihan bahan filler yang memenuhi syarat serta mempunyai nilai ekonomis. Salah satunya adalah dengan pengunaan abu vulkanik Gunung Bromo sebagai filler, dengan harapan dapat dihasilkan lapisan perkerasan dengan kualitas yang sesuai persyaratan (Bina Marga, 1989).
Abu vulkanik yang dikeluarkan oleh Gunung Bromo pada Febuari 2016 beberapa waktu lalu menghasilkan agregat yang sangat halus dan terbawa angin ke daerah sekitarnya. Menurut Laboratorium Sentral Mineral dan Material Maju FMIPA UM (2016) bahwa, abu vulkanik Gunung Bromo (ABV) memiliki
kandungan 11% Alumunium dan 38,4% Silika. Dimana pozzolan merupakan
3
1.2 Identifikasi Masalah
a. Pemanfaatan abu vulkanik Gunung Bromo sebagai filler pada perkerasan jalan campuran Laston khusunya daerah Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan. b. Pemanfaatan abu vulkanik Gunung Bromo untuk konstruksi dibidang
teknik sipil guna memanfaatkan material yang tersedia di alam.
c. Pemanfaatan abu vulkanik Gunung Bromo sebagai pengganti bahan alam
yang tidak bisa diperbarui.
1.3 Rumusan Masalah
a. Apakah ada pengaruh pemanfaatan abu vulkanik Gunung Bromo pada perkerasan jalan campuran Laston terhadap karakteristik Marshall? b. Bagaimana karakteristik Marshall campuran Laston yang menggunakan
filler abu vulkanik Gunung Bromo berdasarkan kadar aspal optimum?
1.4 Batasan Masalah
a. Tidak membahas analisa biaya.
b. Tidak meninjau dari sisi ekonomi dan sosial dalam pemanfaatan abu vulkanik Gunung Bromo sebagai campuran Laston.
c. Tidak menggunakan bahan lain untuk filler selain abu vulkanik Gunung Bromo dan semen.
d. Pengambilan abu vulkanik dilakukan di Desa Kandang Tepus,
Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
1.5 Tujuan Studi
a. Mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh pemanfaatan abu vulkanik
Gunung Bromo sebagai filler pada campuran Laston terhadap karakteristik Marshall.
b. Mengetahui karakteristik Marshall campuran Laston yang menggunakan
4
1.6 Manfaat Studi