• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita a1b47 pemasaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita a1b47 pemasaran"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. Megembangkan recana pemasaran

Komunikasi pemasaran memiliki peran kunci dalam membentuk citra merek dan dalam meningkatkan penjualan sebuah merek. Ketatnya situasi persaingan usaha, perkembangan teknologi, dan perubahan perilaku konsumen membuat pemasar harus menerapkan komunikasi pemasaran terpadu. Strategi penempatan merek adalah salah satu strategi dalam komunikasi pemasaran terpadu. Strategi ini dinilai lebih efektif dibandingkan strategi komunikasi iklan melalui media televisi. Konsep strategi penempatan merek sudah ada sejak lama dan terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Dengan mempelajari, memahami dan mengimplementasikan strategi tersebut, perusahaan dapat memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan komunikasi pemasaran secara efektif dan efisien.Sebuah ide produk baru yang menarik tidaklah berarti kecuali ide tersebut di dukung oleh permintaan. Oleh karena itu, Sebuah perencanan pemasaran harus menjawab pertanyaan “ Apakah konsumen akan tertarik pada produk baru tersebut?”

B. ANALISA PEMASARAN DENGAN STRATEGI BRAND PLACEMENT

Strategi brand placement adalah strategi kegiatan penempatan nama merek, produk, kemasan produk, lambang atau logo tertentu dalam sebuah film, acara televisi ataupun media bergerak lain untuk meningkatkan ingatan audience akan merek tersebut dan untuk merangsang terciptanya pembelian

Astous and Seguin (1998) membagi bentuk brand placement dalam tiga jenis yaitu:

1. Implicit Brand Placement

Jenis dari brand placment dimana sebuah merek / produk / perusahaan tampil dalam sebuah film atau program tanpa disebutkan secara formal. Sifat brand placement ini adalah pasif sehingga nama merek, logo ataupun nama perusahaan muncul tanpa adanya penjelasan apappun mengenai manfaat ataupun kelebihan.

2. Integrated Explicit Brand Placement

(2)

3. Non Integrated Explicit Brand Placement

Jenis dari brand placement dimana sebuah merek / produk / perusahaan disebutkan secara formal dalam sebuah program tetapi tidak terintegrasi dalam isi program / film. Nama sponsor dimunculkan pada awal atau pertengahan dan mungkin diakhir acara ataupun merupakan bagian dari nama program atau film.

Russel (1998) mengklasifikasikan brand placement dalam tiga dimensi yaitu visual, auditory dan plot connection

1. Visual Dimention

Dimensi ini merujuk pada tampilan sebuah merek dalam sebuah layar atau dikenal dengan istilah screen placement. Bentuk dimensi ini memiliki tingkatan yang berbeda, tergantung pada jumlah tampilan dalam layar, gaya pengambilan kamera atas suatu produk dsb.

2. Auditory Dimention

Dimensi ini merujuk pada penyebutan suatu merek dalam sebuah dialog atau dikenal dengan istilah script placement. Bentuk dimensi ini memiliki variasi tingkatan, tergantung pada konteks penyebutan merek, frekuensi penyebutan merek dan penekanan atas suatu merek melalui gaya bahasa, intonasi dan penempatan pada dialog serta aktor yang menyebutkan merek tersebut.

3. Plot Connection Dimention (PCD)

(3)

C. MENGGAMBARKAN PEMASARAN BISNIS BERSKALA KECIL.

Definisi menggambarkan pemasaran lebih sempit dari pada penjualan. Sayangnya beberapa wirausaha masih memandang pemasara secara sederhana. Dalam kenyataanya, pemasara bisnis berskala kecil terdiri dari berbagai aktivitas.

Dengan tujuan ntuk menggambarkan lingkup pemasaran bisnis berskala kecil lebih akurat kita menggunakan definisi yang luas. Pemasaran bisnis beskala kecil terdir dari kegiaan bisnis yang berhubngan dengan (1) Pengidentifikasiaan pasar yan di tuju (2) Penentuan pasar tujuan yang berpotesi, dan (3) Persiapan, penkomunikasian, dan penampaian satu paket kepuasan pada pasar tujuan.

Definisi berorientasikan tujuan ini engidentifikasikan kegiatan dan pemasaran utama bagi tiap bisnis berskala kecil. Sekmentasi pasar, peneliian pemasaran, dan peramalan penjualan adalah kegiatan yan meliput apa yang biasa disebut analisis pasar produk, penentuan harga, promosi, dan kegiatan distribusi.

Dalam dunia periklanan, terdapat pembagian dua jenis aktivitas utama iklan yang dikenal dengan istilah Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). ATL adalah kegiatan iklan dengan menggunakan media massa seperti televisi, radio, koran, majalah, dan billboard untuk menjangkau target audiens secara luas. Sedangkan BTL adalah kegiatan iklan dengan menggunakan media yang lebih spesifik di dalam menjangkau kelompok konsumen tertentu seperti melalui pembagian brosur, sampling produk, penyelenggaraan event – event tertentu, dsb.

Perubahan karakteristik dari tingkah laku konsumen (consumer behavior) dimana saat ini konsumen tidak suka untuk ”dipaksa” dalam melihat iklan serta tidak efektifnya penggunaan media iklan tradisional atau ATL menciptakan konsep Integrated Marketing Communication (IMC) atau yang dikenal dengan istilah dalam bahasa Indonesia adalah Komunikasi Pemasaran Terpadu.

Konsep IMC muncul sejak tahun 1980 dimana Theodore Levitt (1982) dalam bukunya ”Innovation in Marketing” memperkenalkan kata koordinasi dan integrasi di dalam beragam kegiatan promosi. Perusahaan melihat bahwa pentingnya koordinasi dan integrasi dari berbagai elemen promosi dan aktivitas marketing lainnya untuk berkomunikasi dengan para pelanggannya.

(4)

seperangkat kontak yang konsumen alami dan pesan yang diterima oleh konsumen. Sehingga semua elemen pemasaran mulai dari bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi, event - event marketing, publisitas, website, dan elemen lain dikoordinasikan dan diintegrasikan menjadi satu kesatuan strategi komunikasi yang terpadu.

D. FILOSOFI PEMASARAN

Pemasaran bisnis berskala kecil kegiaan bisnis yang mengidentifikasi pasar, menentukan pasar yang berpotensi, dan mempersiapkan menyampaikan satu paket kepuasan pada pasar tersebut. Analisis pasar Sebua proses evolusi yang meliputi sekmentasi pasar, penelitian pasar, da peramalan penjualan.

Gabungan pemasaran kombinasi dari produk, harga, promosi, dan distribusi.

Flosof pribadi seorang mengenai hdup mempengaruhi metode yang di gnakan seorang untuk mencapai tujuan pribadinya. Meurut sejarah, terdapat 3 filosofi pemasara yang berbed, yaitu berorientaskan produksi, berorientasiakn penjualan , dan berorientasikan konsumen. Ketiga filosof tersebut telah mendominasi dalam bisnis berskala kecil. Sebuah filosofi yang berorientasi pada produk menutamakan produk sebagai bagian terpenting dari bisnis. Perusahaan berorientasi pada proses pembuatan produk yang paling efisien, bahkan meremehkan promosi, distribusi, dan efisiensi produksi dan preferensi konsumen yang mendukung terjadinya penjualan. Dan terakhir filosofi yang berorienasikan konsumen mengemukakan kepecayaan perusahaan bahwa segala sesuatu termasuk produksi dan penjualan, tergantung pada kebutuhan konsumen pioritas utama di tujukan pada konsumen,. Berarti semua usaha pemasaran bemula dan berakir pada consumen.

E. ORIENTASI SEORANG KONSUMEN

Orientasi pada produksi dan penjualan kadang-kadang memberikan keberhasilan jangka pendek. Pengaruhnya, perusahaan yang menggunakan orientasi konsumen menyatukan ang terbaik tiap filosofi pemasaran. Ingat kepuasan konsumen bukan sarana untuk mencapai sasaran, tapi itulah sasaranya.diperluka meneliti pentingnya strategi kepuasan konsumen.

Faktor” yang mempengaruhi satu kegagalan pada usaha kecil

(5)

Kedua, Manajer bisnis berskala kecil mempunai jangkauan yang luas akan minat dan kemampuan. Sebagai contoh, beberapa manager bisnis berskala kecl memiliki ke ahlian produksi yang baik, tapi lemah d dalam kemampuan menjualnya tentu saja, manajer seperti ini akan memperhatikan pada produksinya.

Ketiga, beberapa manajer semata-mata terlalu memusatkan perhatian pada saat sekarang. Menggnaka filosofi yang berorientasi pada penjualan sebagai contoh, pendekatan yang menciptakan keidak puasan konsumen. Khususnya jika penjualan bertekanan tinggi di gunakan dengan sedikit perhatian pada kebutuhan konsumen di luar hal lain. Orientasi pada kepuasan konsumen memberikan daya tahan jangka panjang bagi perusahaan.

F. BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN

Bauran komunikasi pemasaran (Marketing Communication Mix) atau juga dikenal dengan istilah promotion mix merupakan bauran spesifik yang digunakan oleh perusahaan dengan mengkombinasikan elemen – elemen komunikasi pemasaran. Berikut taksonomi dari elemen – elemen dalam komunikasi pemasaran.

4 Taksonomi Elemen Dalam Bauran Pemasaran

(6)

G. ELEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN

Ada empat elemen dasar dalam komunikasi pemasaran yaitu Advertising, Public Relations, Sales Promotion, dan Personal Selling.

1. Advertising

Advertising atau iklan adalah segala bentuk penyampaian pesan secara komersil. Ada beberapa bentuk dari iklan yaitu:

a. Ambient advertising

Pesan – pesan yang dipasang dalam bentuk – bentuk tertentu dalam lingkungan kehidupan masyarakat.

Contoh: pesan iklan dalam tiket bis, nota pembayaran, dsb.

b. Press advertising

Pesan iklan yang tampil pada media cetak.

c. TV advertising

Pesan iklan yang tampil pada sela – sela jeda program siaran televisi.

d. Radio advertising

Pesan iklan yang tampil pada sela – sela jeda program siaran radio.

e. Outdoor advertising

Pesan iklan di ruang terbuka seperti billboard, halte bis, dsb.

f. Transport advertising (inside and outside)

Pesan iklan pada alat dan sarana transportasi umum baik di dalam ruang maupun diluar transportasi umum.

Contoh: iklan pada badan bis dan iklan di dalam ruang bis.

2. Public Relations

Public relations atau yang dikenal dengan istilah hubungan masyarakat (humas) adalah bentuk usaha atau aktivitas yang berkelanjutan dan terencana dengan tujuan untuk membangun dan mempertahankan niat baik dan pemahaman yang saling menguntungkan antara pihak perusahan dengan masyarakat.

(7)

di dalam membangun, mengembangkan, dan mempertahankan corporate identity (identitas perusahaan).

3. Sales Promotion

Sales promotion atau promosi penjualan adalah segala macam aktivitas yang didesain untuk meningkatkan penjualan jangka pendek melalui program – program promosi penjualan seperti pemberian diskon, sampel produk, dsb.

Aktivitas tersebut dapat dilakukan melalui penyelenggaraan suatu event atau pameran (exhibition) ataupun melalui penawaran telepon (telemarketing dan sales call) dengan sumber data dari database (database marketing).

4. Personal Selling (Direct Marketing)

Personal selling atau penjualan personal dan penjualan langsung adalah aktivitas penjualan produk dengan cara tatap muka, melalui telemarketing, ataupun internet kepada target konsumen spesifik atau tertentu.

H. KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU

Komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC) adalah sebuah konsep dimana suatu perusahaan mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai saluran komunikasi untuk mengirim pesan yang jelas, konsisten, dan meyakinkan berkenaan dengan perusahaan dan produknya. (Kotler dan Amstrong; 2005).

Sedangkan definisi IMC menurut American Association of Advertising Agencies adalah sebuah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang memberikan nilai tambah terhadap suatu perencanaan yang mendalam dengan cara melakukan evaluasi terhadap peran strategis dari berbagai macam ilmu komunikasi dan mengkombinasikannya untuk menghasilkan keakuratan, konsistensi, dan efek komunikasi secara maksimal melalui integrasi dari pesan – pesan yang terpisah.

(8)

kesatuan solusi. Pada intinya IMC mengintegrasikan semua alat – alat promosi sehingga alat – alat tersebut dapat bekerja bersama – sama secara harmonis.

Perubahan pada pasar konsumen

 Adanya luapan informasi yang timbul akibat meningkatnya jumlah pesan – pesan komersial.

 Iklan di media masa mulai mengalami penurunan dalam menarik perhatian dari konsumen.

 Media iklan telah tersegmentasi dalam beberapa kelompok media.

 Meningkatnya jumlah produk imitasi yang tidak memiliki keunikan khusus dibandingkan

dengan produk pesaingnya.

 Meningkatnya penggunaan media untuk menarik perhatian dari masyarakat terhadap

tanggung jawab sosial perusahaan. Perubahan pada pasar bisnis

 Terjadinya proses merger, akusisi, dan perubahan struktur organisasi dan manajemen pada

perusahaan – perusahaan.

 Ketertarikan pihak manajemen perusahaan terhadap hasil jangka pendek.

 Meningkatnya pemahaman akan pentingnya strategi komunikasi.

 Meningkatnya pemahaman akan pentingnya komunikasi internal perusahaan yang baik.

I. PENELITIAN PEMASARAN UNTUK USAHA BARU

Mendiskusikan lingkup proses penelitian pemasaran.wirausahawan dapat mengambil keputusan. Pemasaran usaha baru berdasarkan intuisi atau mer mereka dapat melengkapi penilaian. Dengan informasi pasar yang baik .penelitian pemasaran dapat d devinisikan sebagai Pengumpulan,pemrosesan pelaporan dan penafsiran informassi pasar.

Lingkup penelitian pemasaran di definisikan sebagai pengumpulan,pemrosesan pelaporan. Serta penafsiran pasar bisnis bersekala kecil secara tipikal melakukan sedikit penelitan bisnis dari pada bisnis berskala besar untuk penelitian pemasaran akan.

Menitik berakan pada teknik yang di praktikan secara luas yang dapat di gunakan oleh perusahaan bersekala kecil,sebagai mana mereka menganalisis pasar.

J. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK JASA

Definisi jasa belum digunakan secara luas oleh pemasar. Ini berkaitan dengan sulitnya diketahui batasan-batasan yang jelas antara organisasi atau unit usaha yang menjadi bagian dari penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan jasa.

(9)

Jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan (Swasta, 1996).

Unsur penting dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk yang tidak kentara, artinya barang yang dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak berwujud. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya langsung dari produsen ke konsumen.

Produk jasa ini banyak macam dan jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara barang dan jasa yang dapat dilihat, misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan emosi, jasa tidak berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, mementingkan unsur manusia, distribusi langsung, tidak memiliki standar dan keseragaman serta jasa tidak terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.

Menurut Alma (1992) konsep tidak berwujud pada jasa mengandung dua arti yang keduanya merupakan tantangan bagi pemasaran, yaitu :

 sesuatu yang tidak dapat disentuh, tidak dapat dipahami.

 Sesuatu yang tidak dapat didefinisikan, tidak mudah diformulasikan

Untuk pemasaran jasa ini diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana dibandingkan dengan pemasaran barang.

Sifat – Sifat Khusus Pemasaran Jasa

Dalam pelaksanaan pemaaran jasa oleh pemasar, ada sifat khusus yang membedakan pemasaran jasa dengan pemasaran barang. Sifat khusus tersebut menurut Alma (1992) adalah sebagai berikut :

a. Menyesuaikan dengan selera konsumen

(10)

b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.

Dalam kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak permintaan akan jasa. Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan akan jasa. Masyarakat yang belum banyak menggunakan jasa dapat dikatakan bahwa pendapatan masyarakat tersebut belum merata.

c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan.

Tidak ada jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya dengan mengkonsumsi jasa tersebut.

d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud sebagai pelengkapnya.

Karena jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen akan memperhatikan benda berwujud yang memberikan pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.

e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak terlalu penting.

Ini disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan tetapi ada type pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai perantara

K. LANGKAH LANGKAH DALAM PROSES PENELITIAN PEMASARAN

langkah langkah dalam penelitian pemasaran adalah sebuah pemahaman akan metodologi penelitan,membantu pemilik mengevaluasi ke absahan tiap usaha penelitian langkah tipikal dalam proses penelitian pemasaran menginterpresentaikan data yang di kumpulkan.

Menidentifikasi kebutuhan informasi

Langkah pertama dalam penelitian pemasaran adalah membatasi kebutuhan akan informasi., meskipun langkah ini mungkin tampak terlalu jelas untuk di sebutkan

Mencari data tambahan, Informasi yang telah dikompilasi dikena sebagai data tambahan.

(11)

Data primer adalah lankah selanjutya , teknik yang di gunakan dalam mengakumulasikan data primer sering diklasifikasikan sebagai metode pengamatan dan petanyaan berikut adalah metode yang di gunakan.

Metode Pengamatan

Pengamatan mungkin adalah bentuk peneliian yang umum di gunaka sejak dulu.Metode pengamatan dapat secara ekonomis. Lebih Jauh lagi, mereka menghindari Bias yang potensial yang dapat di hasilkan dari kontak responden dengan pewaancara selama pemberian pertanyaan.

Metode pertanyaan

Survai dan Expermen adalah contoh dari metode pertanyaan yang melibatkan kontak dengan responden, Survai dapat dilakukan melalui surat telepon atau wawan cara perorang.

Beberapa peneliti pemasaran mempromosikan produk unuk melakukan survei melalui kuesioner online artikel majalah dan lainya.

Kuesioner adalah instrumen dasar untuk menuntun penelitian responden ketika survei dilakukan menginterpresentasikan data.

Setelah data yang dikumpulkan, data tersebut harus di ubah kedalam informasi yang dapat digunakan. Tanpa interpretasi kuantitas data yang banyak hanya fakta.

Memperkirakan Pasar Yang Berpotensi

Bisnis pasar berskala kecil bisa berhasil hanya jika pasar yang memadai tersedia bagi barang atau jasanya.

Peramalan penjualan adalah indikator yang tipikal bagi kecukupan pasar.Peramalan adalah hal yang terpenting dalam memulai bisnis.

Isi sebuah pasar

Terminologi pasar mempunyai arti yang berbeda bagi orang yan berbeda hal tersebut menunjuk lokasi tempak mereka menjual dan membeli.Terminologi ini digunakan untuk menggambarkan usaha penjualan, sebagaimana manajer bisnis memasarkan produnya dengan gencar.

(12)

Di definisikan secara formal peramalan penjualan memperkirakan beberapa banyak barang atau jasa yang dapat dijual dalam pasar dengan periode waktu yang di batasi

Keterbatasan untuk meramalkan

Utuk sejumlah alasan praktis, peramalan tidak begitu serng di gunakan oleh perusahan kecil dari pada perusahaan besar.

Proses peramalan

Memperkirakan permintaan pasar dengan ramalan penjualan adalah proses langkah berganda.Secara tipkal, peramalan penjualan adalah kombinasi dari peramalan beberapa orang. Jadi proses tersebut melibatkan perpaduan peramalan orang ini secara tepat.

Proses peramalan dapat dikarakterisasikan menjadi dua dimensi penting proses dimana di mulai dan lingkup dari vaiabel yang diprediksi.

Variabel yang diramalkan tersebut menentukan apakah peramalan itu langsung atau tidak langsung.

Titik Permulaan : Dalam proses penghancuran , kadang disebutsebagai chain-ratio method (metode rasio berantai), peramal memulai dengan variabel yang mempunyai cakupan yang sangat luas dan sering kali digunakan untuk peramalan produk konsumen.

Kebalikan poses penghancuran adalah proses pembangunan yaitu metode peramalan jika semua pembeli yang potensial dalam berbagai subpasar didefinsikan dan kemudian ditambahkan permintaanya diperkirakan.

Proses pembangunan meminta pengidentifikasian semua pembeli yang potensial dalam bagian pasar tujuan dan menambahkan permntaan yang telah di perkirakan.

Variabel yang di prediksi

Dalam peramalan penjualan ada variabel yang diramalkan. Penjual tidak dapat di prediksi secara langsung dan variabel-variabel lain harus digunakan peramalan tidak langsung.

Peramalan Tidak langsung adalah metode peramalan yang variabelnya berhubungan dengan penjualan untuk memproyeksikan penjualan yang akan datang,

Peramalan Langsung adalah metode peramalan yang penjualanya sebagai variabel yang di prediksikan.

(13)

Komunikasi pemasaran adalah salah satu aktivitas pemasaran yang sangat penting dan memberikan pengaruh besar terhadap tingkat awareness dan knowledge dari konsumen atas suatu produk atau merek, yang berujung pada tindakan pembelian. Hasil akhir dari komunikasi pemasaran yang baik dan efektif adalah meningkatnya brand image (citra merek) serta meningkatnya penjualan produk perusahaan.

Strategi penempatan merek (brand placement) merupakan salah satu contoh alternatif strategi yang dapat digunakan oleh pemasar di dalam mengimplementasikan IMC. Dari berbagai penelitian pakar pemasaran, contoh kasus di lapangan dan data - data di lapangan membuktikan bahwa strategi brand placement lebih efektif dibandingkan penggunaan iklan pada media konvensional (tradisional).

Referensi

Dokumen terkait

I then provide empirical evidence that these reforms suc- ceeded in substantially increasing the labor market attachment of the target population and that local welfare

SEHUBUNGAN DENGAN PENGUMUMA PEMENANG, MAKA BERSAMA INI DISAMPA KAN

Pada Bab II Point 2 tertulis masa berlaku penawaran 150 (seratus lima puluh) hari kalender,sedangkan pada Bab IV huruf F masa berlaku penawaran 60 (enam puluh) hari kalender

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara Nomor : ll ,1KP/SPHIIIII2AI2 tanggal 07 Maret 2A72 perlhal Penawaran Pekerjaan Pengadaan Sarana

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

[r]

[r]

Mengunjungi pengawas SMP, SMA, dan SMK di dindik kabupatenkota, dan memberikan hasil rekap data sekolah yang tidak lengkap dan tidak valid, serta memberikan bimtek kepada sekolah