SAMBUTAN
KEPALA BPPT
KETUA MAJELIS PEREKAYASA
Dr. Unggul Priyanto
pada acara
PENGANUGERAHAN GELAR
DR. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc
.
Penerima Gelar
Perekayasa Utama Kehormatan
Gelar Perekayasa Utama Kehormatan
Hingga saat ini Gelar Perekayasa Utama
Kehormatan telah diberikan kepada 10
(sepuluh) putra-putri terbaik bangsa ini dalam
berbagai bidang.
2007 2008 2009 2010 2011
2013 2014 2015
Penganugerahkan
Perekayasa
Utama
Kehormatan kepada beliau dalam Bidang
Infrastruktur
dipandang
sangat
tepat,
mengingat sebagai Menteri PUPR beliau
mendapatkan tugas yang sangat penting
dari
pemerintah
untuk
meningkatkan
ketersediaan infrastruktur secara nasional.
Terintergrasinya pasar kita dengan pasar
ASEAN
(ASEAN
Community)
membawa
konsekwensi
yang
sangat
besar
yakni
Keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat, termasuk BPPT berupaya terus mendukung secara maksimal seluruh rencana kerja pemerintah untuk meningkatkan produktifitas nasional melalui peran pengkajian dan penerapan teknologi.
Penyusunan Pra FS pengembangan Kereta
Api Cepat Jakarta-Surabaya
▪ Kereta api cepat ini diharapkan dapat
mengurangi load penumpang transportasi udara, Jakarta Surabaya, yang sangat
tinggi saat ini.
▪ KA ekspres Jakarta–Surabaya dengan
kecepatan rata-rata 180 km/jam,
ditempuh dengan waktu kurang lebih 4,5 jam, akan mendorong perpindahan
penumpang pesawat udara ke kereta api sebesar 9.157.000 penumpang/ tahun.
▪ Perpindahan penumpang tersebut
Pengembangan inovasi teknologi dan
peningkatan penggunaan produk dalam
negeri dengan indikator TKDN (Tingkat
Kandungan Dalam Negeri),
• Inovasi Sistem Pemantau Penerbangan Nir Radar Berbasis ADS-B (Automatic Dependent
Surveillance - Broadcast)
• Pengembangan Komponen Pembangkit Listrik
• Pengembangan komponen ADS-B dan Ban Pesawat
• Pengembangan komponen Implan tulang Ferro-Nickel local
Program Inovasi dan Alih Teknologi
• Kendaraan Angkutan Massal Trolley Bus berbasis energi listrik bersama industri lokal yang bergerak dibidang kendaraan listrik
• Design Engineering sistem kendaraan angkutan massal berbasis listrik tersebut dan telah
menghasilkan 1 prototype Trolley bus berkapasitas medium (40 pax)
• Pengembangan teknologi pesawat udara nir awak atau drone di BPPT untuk melakukan surveilan dan pemetaan dengan resiko, efektifitas dan biaya operasi yang lebih rendah dibandingkan menggunakan
pesawat berawak
• PUNA alap-alap dengan ukuran panjang 1,2 m, bentang sayap 3m dan maksimum berat takeoff (MTOW) 30 kg. Saat ini sudah mampu terbang dengan membawa kamera utk pemetaan selama 7 jam dan jangkauan 100km.
• Desain BPPT PUNA Wulung dengan ukuran yg lebih besar panjang 4m., bentang sayap 6,4 m dan
MTOW 130 kg telah diproduksi PT. DI.
PUNA ALAP-ALAP
Indonesia Medium Altitude Long Endurance Drone (I-MALE-x)
B2TA3 BPPT telah melaksanakan uji terowongan angin (wind tunnel test) Model MALE Drone tier pertama. Pengujian ini akan memberikan input awal terhadap desain yang sedang dilaksanakan saat ini. MALE Drone
dirancang untuk memenuhi kebutuhan jangkauan/lama terbang yang tinggi pada ketinggian menengah.
Prototipe I-MALE-x dilaksanakan oleh BPPTPTDI PT LEN
Dalam rangka mendukung program kerja Poros Maritim dan Tol
Laut, BPPT melalui fasilitas Balai Teknologi Hidrodinamika
melaksanakan pelayanan jasa pengujian bidang hidrodinamika
untuk rancang bangun kapal dan bangunan apung lainnya.
Manoeuvering Basin
Pembangunan Lahan Garam Terintegrasi dan
Pabrik Garam Farmasi Pertama di Indonesia
• Untuk meningkatkan produksi garam nasional perlu dukungan infrastruktur di daerah yang memiliki curah hujan rendah seperti NTT dan Sulawesi Selatan, dimana sangat potensial untuk dijadikan sentra produksi garam nasional.
• Pembangunan lahan garam terintegrasi akan
memudahkan petani panen dengan kadar garam tinggi (hanya 4-5 hari), yaitu dengan cara
membangun reservoir air laut bertingkat dan mekanisasi metode panen.
• Pendirian industri garam multi produk (multi proposed plant), selain garam bisa dihasilkan produk bittern untuk industri makanan,
minuman, supplement, maka akan turut menjawab masalah perekonomian. Sebagai
Kelistrikan Nasional dan Mobil Listrik
• Kelistrikan nasional sangat diperlukan untuk mendukung infrastruktur otomotif berbahan bakar non-fosil, seperti mobil listrik.
• Pengembangan dan kajian mobil listrik perlu dilakukan dengan hati-hati dalam artian bahwa kajian komersialisasi, kematangan teknologi, dukungan infrastruktur berupa jaringan listrik dengan kerapatan arus tinggi perlu diperhatikan (>50kW), sehingga charging baterai tidak
memerlukan waktu yang lama (<1jam).
• Inovasi baterai, magnetic engine, sistim plug-in charge, hingga smart-car, perlu dikembangkan sejalan dengan kesiapan sumber daya listrik di tempat umum.
• Sebagai pengalaman BPPT telah mendalami
Penanganan Siaga Darurat Bencana Asap dan
Pengendalian Lingkungan Hidup
• Pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Sumatera Selatan, dan Riau
• Pengendalian kebakaran hutan dilahan gambut yang rawan terbakar dengan memasang
peralatan monitoring Early Warning Sytem
(EWS) Karhutla yang dipasang diwilayah yang didominasi lahan gambut seperti di Kab. OKI dan Kab. Banyuasin.
• Pengisian Air Danau Toba bekerjasama dengan Perum Jasa Tirta I untuk mendukung
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan I yang cukup besar dengan kapasitas 2 x 90 MW, PLTA Sigura-gura yang berkapasitas 4 x 71,5 MW dan PLTA Tangga yang berkapasitas 4 X 79,25 MW.
Aplikasi Teknologi Modifikasi Cuaca
- Pemadaman titik api
- Menjaga kualitas udara (ISPU) - Menjagavisibility
RewettingLahan Gambut
monitoringsoil moisture di kawasan kubah gambut
Volume air hujan hasil TMC;
ketebalan hujan dari data satelit TRMM x luas wilayah yang terpengaruh oleh aktifitas penyemaian selama periode pelaksanaan TMC
Hasil TMC menghasilkan Volume Air
Sejak tanggal 13 Juni s/d 6 Oktober 2016, atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana , BPPT telah melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk tujuan antisipasi bencana kabut asap karhutla
di wilayah Pulau Sumatera dan Kalimantan (Provinsi Sumatera Selatan, Riau dan
Kalimantan Barat)
Provinsi Sumatera Selatan
(13 Juni –27 Agustus 2016 )
= 5.312.781.271 m3
Provinsi Riau
(14 Juli –6 Oktober 2016 )
= 3.568.529.075 m3
Provinsi Kalimantan Barat
(30 Agustus –6 Oktober 2016 )
PERAN DAN TUGAS BPPT
Difusi dan Komersialisasi
Kesejahteraan Rakyat Indonesia
PERAN PROPOSITIONVALUE
Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin mengucapkan selamat kepada Bapak Mochamad Basuki Hadimuljono atas penganugerahan gelar Perekayasa Utama Kehormatan Tahun 2017 Bidang Infrastruktur. Semoga penganugerahan ini dapat memacu Bapak Mochamad Basuki Hadimuljono di dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di dalam pemanfaatan teknologi dalam pembangunan Indonesia di masa mendatang.
Wabilaahittaufiqwalhidayah
Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarokatuh
Kepala BPPT