EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)
(Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987
EYD
Pengertian
Ejaan adalah keseluruhan peraturan yang
melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan
penggabungan kata, penulisan kata, huruf,
1. Ejaan van Ophuijsen
Ejaan van Ophuijsen ditetapkan sebagai ejaan bahasa Melayu pada 1901. Ciri khas yang menonjol adalah penggunaan huruf j untuk menuliskan kata-kata jang dan sajang, penggunaan huruf oe untuk
menuliskan kata goeroe dan kamoe, serta digunakannya tanda diakritik dan trema seperti pada kata ma’moer dan do’a.
2. Ejaan Soewandi
Ejaan Soewandi atau Republik ditetapkan pada 19 Maret 1947 menggantikan ejaan van Ophuisjen. Ciri yang menonjol adalah
penggunaan huruf u untuk menggantikan huruf oe, penggunaan bunyi sentak k menggantikan tanda diakritik, dan penulisan kata depan di dan awalan di yang sama, yakni dirangkaikan dengan kata yang
mengikutinya.
3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
Huruf
Pengucapan
yang benar
Pengucapan
yang salah
Contoh Penerapan
b
be
bi
c
ce
se
q
ki
kyu
g
ge
gi
t
te
ti
v
fe
fi
A. Pemakaian huruf
Singkatan/ Kata
Lafal
Tidak Baku Lafal Baku Contoh Penerapan
AC a se a ce
LNG el en ji el en ge MTQ em te kyu em te ki IGGI ay ji ji ay i ge ge i
logis lohis logis
memuaskan memuasken memuaskan
Kata Lafal
Tidak Baku Lafal Baku Contoh Penerapan Unesco u nes tjo yu nes co
Unicep u ni tjep yu ni sef
Sea Games se a ga mes si ge ims
2) Lafal Singkatan dan Kata
Catatan:
Akronim dari bahasa asing (kata yang bersifat internasional) mempunyai kaidah tersendiri, yakni tidak dilafalkan seperti lafal Indonesia, tetapi
3) Persukuan
Persekuan ini diperlukan, terutama pada saat kita harus memenggal se-buah kata dalam tulisan jika terjadi pergantian baris. Apabila memenggal atau menyukukan sebuah kata, kita harus membubuhkan tanda hubung (-) di antara suku-suka kata itu tanpa jarak (spasi). Pada penggantian baris, tanda hubung yang dibubuhkan di pinggir ujung baris. Jadi, tanda hubung yang dibubuhkan di bawah ujung baris adalah hal yang keliru.
Benar Salah
Di samping cara-cara lama itu ju-ga cara yang baru
Di samping cara-cara lama itu juga cara ya-ng baru
Beberapa pendapat mengenai ma-salah itu telah disampaikan ….
B. Penulisan Huruf
1. Penulisan Huruf Besar
Misalnya:
• Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono, mengatakan, “Yang diperlukan oleh bangsa kita saat ini adalah SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing.”
• Tuhan akan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
2. Penulisan Huruf Miring
Misalnya:
• Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostama. • Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Kata Tidak Kata Baku
1. di didik 1. dididik
2. menghancur leburkan 2. menghancurleburkan 3. menghambing hitamkan 3. mengambinghitamkan 4. Jumlah pegawai di perusahaan itu 12
(dua belas) orang
4. Jumlah pegawai di perusahaan itu dua belas orang.
5. Di perpustakaan kami terdapat 350 (tiga ratus puluh) buah buku.
5. Di perpustakaan kami terdapat 350 buah buku.
Kata Asing Penerapan yang salah Penerapan yang benar
risk resiko risiko
system sistim sistem
method metoda metode
percentage prosentase persentase
carier karir karier
qualiteit, quality kwalitas kualitas
apotheek apotik apotek
analysis analisa analisis
conduite kondite konduite
effective efektip efektif
Bentuk Tidak Bentuk Baku
Dr. Iman Sani (gelar S1, kesehatan) dr. Iman Sanusi DR. Ibrahim Ikbal (gelar S3) Dr. Ibrahim Ikbal
s/d (sampai dengan) s.d. (sampai dengan) a/n (atas nama) a.n. (atas nama)
u/p (untuk perhatian) u.p. (untuk perhatian)
E. Pemakaian Tanda Baca
1. Tanda Titik (.)