• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN SKI MENGGUNAKAN METODE GAME PESAWAT MASALAH KELAS IV SDNU KANJENG SEPUH SIDAYU GRESIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN SKI MENGGUNAKAN METODE GAME PESAWAT MASALAH KELAS IV SDNU KANJENG SEPUH SIDAYU GRESIK."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Chusnul Farida,2016. Peningkatan Pemahaman Pada Mata Pelajaran SKI Menggunakan Metode Game Pesawat Masalah Kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik. Skripsi Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya . Irfan Tamwifi, M.Ag

Kata Kunci : Pembelajaran SKI, Hijrah Nabi Muhammad SAW, Metode Game Pesawat Masalah

Pembelajaran SKI materi Hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah dilaksanakan di SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik pada kelas IV sudah menggunakan metode-metode pembelajaran SKI. Tetapi sebagian siswa kurang memahami karena sebagian siswa kurang dalam membaca materi dan kurang memperhatikan penjelasan guru pada saat guru menerangkan, mungkin metode atau media yang digunakan dalam proses pembelajaran kurang cocok untuk kelas IV SDNU Kanjeng sepuh. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa dalam memahami materi Hijrah, sehingga berpengaruh pada hasil belajar. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti akan melaksanakan penelitian tindakan

kelas dengan menggunakan metodeGame Pesawat Masalah pada materi hijrah ke

Habasyah kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh.

Tujuan utama penelitian ini adalah: 1) Mendiskripsikan penerapan

metode Game Pesawat Masalah dalam meningkatkan pemahaman terhadap

materi Hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah mata pelajaran SKI pada siswa kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik. 2) Memaparkan peningkatan pemahaman siswa kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik terhadap materi Hijrah Nabi Muhhammad mata pelajaran SKI dengan menggunakan metode Game Pesawat Masalah.

Metode penelitian ini menggunakan metode tindk kelas, dengan subjek penelitian yang terdiri dari 32 siswa SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik kelas IV semester II tahun ajaran 2015/2016 . tindakan yang diberikan dengan menggunakan permainan dengan memecahkan masalah. Tindakan ini diberikan dengan dua siklus (siklus I dan siklus II).

Hasil penelitian menunjukan ada peningkatan pemahaman siswa kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik terhadap materi perkembangan siswa kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh dengan materi Hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah

pada mata pelajaran SKI dengan menggunakan metode Game Pesawat Masalah.

Hal ini dapat diketahui dari perbandingan sebelum menggunakan metode Game

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...i

HALAMAN JUDUL... ii

HALAMAN MOTTO ...iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI...iv

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... v

PERSEMBAHAN...vi

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR...viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR DIAGRAM...xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tindakan yang Dipilih... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Lingkup Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

G. Penelitian Terdahulu ... 8

H. Definisi Operasional... 11

I. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II : KAJIAN TEORI ... 14

A. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW ... 14

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ... 14

2. Tujuan Sejarah Kebudayaan Islam ... 16

3. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di MI ... 18

4. Manfat Belajar Sejarah Kebudayaan Islam ... 18

5. Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah ... 19

6. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 21

B. Pemahaman Materi Sejarah Kebudayaan tentang Hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah ... 21

C. MetodeGame Pesawat Masalah... 23

1. Pengertian MetodeGame pesawat Masalah ...23

2. Tujuan dan Manfaat MetodeGame Pesawat Masalah ...26

3. Asal-usul MetodeGame pesawat Masalah ...27

4. Langkah-langkah MetodeGame Pesawat Masalah...28

(8)

BAB III : PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... 32

A. MetodePenelitian... 32

B. Setting dan SubjekPenelitian ... 34

C. Variabel yang Diteliti ... 36

D. RencanaTindakan ... 36

E. Data danTehnikPengumpulan Data... 42

F. Analisis Data ... 47

G. Indikator Kinerja ... 49

H. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 50

I. Rencana Jadwal PTK ... 51

BAB IV : PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... 54

A. Hasil Peneliti ... 54

1. Hasil peneliti Pra Kegiatan/ Pra Siklus ... 55

2. Hasil Peneliti Tindakan/Siklus ... 58

a. Paparan data dan temuan siklus I... 58

b. Paparan data dan temuan siklus II ... 65

B. Pembahasan ... 70

BAB V : PENUTUP ... 78

A. Simpulan ... 78

B. Saran... 79 DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN RIWAYAT HIDUP

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah merupakan peristiwa atau sumber kejadian yang paling

penting sampai dikenang sepanjang waktu dan selalu teringat sampai akhir

dari kehidupan. Akar pohon yang baik akan menumbuhkan batang yang

besar, kokoh, dan tinggi yang diiringi dengan pertumbuhan dahan, ranting,

daun, bunga, dan buah yang bermanfaat bagi manusia. Begitu juga dengan

sejarah kebudayaan Islam suatu peristiwa yang mempunyai titik awal atau

dasar yang baik, maka akan melahirkan budaya beserta cabang-cabangnya,

seperti ekonomi, polotik, bahasa, dan pengetahuan, yang pada akhirnya

membuahkan karya seni dan tehnologi yang bermanfaat bagi manusia1.

Dari penjelasan di atas, sejarah kebudayaan Islam bisa dipahami

sebagai peristiwa masa lalu yang mempunyai asal-muasal tertentu. Peristiwa

menjelang dan saat nabi Muhammad SAW lahir dan diutus sebagai rosul

adalah asal-muasal sejarah kebudayaan Islam. Dari akar ini tumbuh sejarah,

yaitu masa hidup nabi Muhammad saw, yaitu pada masa kelahiran nabi

Muhammad, pada masa nabi Muhammad menyebarkan agama Islam,

sahabat-sahabat nabi atau Kholifah al-Rasyidin, Syi’ah, Khawarij, Murji’ah,

dan Ahlu Sunnah yaitu seperti kekuasaan dinasti Ummayyah, Abbasiyyah,

dan dinasti Fatimiyyah.

1

(10)

2

Untuk seorang pendidik atau guru dalam pembelajaran mata

pelajaran sejarah kebudayaan Islam yakni harus mampu menguasai, materi,

model, dan strategi dan memilih metode yang akan digunakan untuk

menerangkan suatu materi atau bahan ajar yang akan disampaikan kepada

peserta didik. Sebagai suatu contoh adalah pemahaman materi penyebab

nabi Muhammad saw hijrah ke Habasyah, yang ditempatkan sebagai materi

pembelajaran.

Dalam hal ini, penerapan pendidikan Islam yang dilaksanakan secara

efektif dan efesien dengan maksud memberikan nilai-nilai agama yang positif

bagi anak-anak di lingkungan SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik. Dengan

kata lain, pendidikan Islam diupayakan dapat membentuk pribadi anak yang

shalih, berakhlak mulia, berbakti kepada kedua orang tua. dan selalu

menjunjung tinggi nabi Muhammad dan taat kepada Allah SWT serta dapat

meningkatkan pemahaman tentang ajaran agama Islam.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, kendala yang terjadi pada

pembelajaran sejarah kebudayaan Islam adalah sajian materi yang

dikemukakan baik pada buku siswa maupun lembar kerja siswa, banyak

memuat materi sosial yang bersifat hafalan. Akibatnya pengetahuan dan

informasi yang diterima siswa terbatas, ditambah lagi proses pembelajaran

yang didominasi dengan pendekatan ekspositoris, yakni guru menggunakan

metode ceramah dan siswa kurang terlibat dalam proses atau cenderung

(11)

3

terjadi secara totalitas. Artinya siswa terlibat langsung baik dalam pemikiran,

penglihatan, pendengaran, dan psikomotor.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kelas IV di

SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik pada mata pelajaran sejarah

kebudayaan Islam, bahwa siswa-siswi kelas IV kondisi kelas mengalami

kepasifan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dilihat saat peneliti

melakukan pengamatan saat proses pembelajaran pada semester ganjil,

materi meneladani kepribadian nabi Muhammad SAW. Siswa kelas IV

kurang memahami mengenai materi yang disampaikan sehingga siswa-siswi

hanya mendengarkan cerita guru dan mengerjakan soal yang ada pada

Lembar Kerja Siswa (LKS).

Setelah melakukan observasi dan wawancara pada guru mata

pelajaran SKI. Siswa kelas IV SDNU berjumlah 32 orang siswa, hanya 10

siswa yang memahami materi, sehingga siswa aktif dalam pembelajaran di

kelas dan 23 siswa yang belum memahami materi, sehingga siswa pasif

ketika melakukan proses pembelajaran, dapat diketahui dari hasil belajar

siswa yang masih rendah. Dari 32 siswa yang ada di kelas IV, hanya 15 siswa

(47%) yang berhasil untuk mencapai nilai di atas KKM, sedangkan 17 siswa

(53,12%) masih belum tuntas untuk mencapai nilai KKM. Dengan nilai

rata-rata 72,05% sedangkan nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 752.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti

dibantu dengan guru SKI kelas IV di SDNU Kanjeng sepuh Sidayu-Gresik.

2

(12)

4

Sejumlah faktor yang menjadi penyebab rendahnya pemahaman siswa

dalam bertanya pada mata pelajaran SKI antara lain disebabkan, kurangnya

rasa ingin tahu, lemahnya keinginan siswa-siswi dalam membaca, proses

pembelajaran yang monoton, kurangnya metode, strategi, dan media yang

digunakan dalam proses pembelajaran.

Dari hasil refleksi awal terhadap masalah di atas, peneliti dengan guru

kelas IV mata pelajaran SKI, sepakat sebagai upaya perbaikan pemahaman

belajar siswa dan keaktifan belajar pada materi penyebab nabi Muhammad

hijrah ke Habasyah untuk mencapai pemahaman siswa di kelas, perlu

dilakukan inovasi pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan belajar

siswa. Inovasi tersebut adalah penggunaan metode pembelajaran yang sesuai

dengan mata pelajaran dan umur peserta didik yaitu metode Game Pesawat

Masalah.

Game Pesawat Masalah merupakan metode yang tergolong tepat

untuk pembelajaran sejarah karena termuat materi yang sesuai dengan metode

tersebut, mengenai penyebab nabi Muhammad hijrah ke Habasyah. Dengan

metode ini, peserta didik bisa membuat pertanyaan sesuai dengan

pengetahuan dan rasa ingin tahu yang belum di pahami.

Game Pesawat Masalah dipakai membuat pertanyaan untuk

mengaktifkan siswa di dalam kelas. Dimana dalam game ini dibentuk

(13)

5

pahami. Dengan membangun kerjasama dalam suatu kelompok untuk

menyelesaikan permasalahan yang akan di pecahkan3.

Berdasarkan fenomena serta uraian di atas tentang permasalahan

dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, penulis mengambil judul

“peningkatan pemahaman materi tentang penyebab nabi Muhammad SAW

hijrah ke Habasyah pada mata pelajaran SKI menggunakan metode Game

Pesawat Masalahkelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah yang dikaji peneliti ini adalah:

1. Bagaimana penerapan metode Game Pesawat Masalah dalam rangka

meningkatkan pemahaman materi penyebab nabi Muhammad hijrah ke

Habsyah pada mata pelajaran SKI di SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu

Gresik tentang materi penyebab nabi Muhammad SAW hijrah ke Habasyah

setelah diberikan penerapan metodeGame Pesawat Masalah?

C. Tindakan yang Dipilih

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tentang kurangnya

pemahaman siswa dalam memahami materi penyebab nabi Muhammad SAW

hijrah ke Habasyah, maka tindakan yang dipilh oleh peneliti adalah diterapkannya

metode Game Pesawat Masalah untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa

3

(14)

6

Nabi Muhammad SAW hijrah ke Habasyah, pada mata pelajaran SKI kelas IV di

SDNU Kanjeng sepuh Sidayu-Gresik.

Dengan diterapkannya metode tersebut siswa dapat meningkatkan

pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar, sehingga dapat mencapai suatu

tujuan pendidikan. Penggunaan metode ini tepat sekali digunakan dalam

pembelajaran SKI, khususnya pada materi penyebab nabi Muhammad SAW

hijrah ke Habsyah. Karena dengan menggunakan metode ini, rasa ingin tahu,

pengetahuan dan pemahaman siswa akan lebih tumbuh dan bertambah.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis susun di atas, maka penelitian ini

bertujuan:

1. Untuk mengetahui penerapan metodeGame Pesawat Masalahdalam rangka

meningkatkan pemahaman materi penyebab nabi Muhammad hijrah ke

Habasyah pada mata pelajaran SKI di SDNU Kanjeng Sepuh

Sidayu-Gresik.

2. Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi penyebab nabi

Muhammad SAW hijrah ke Habasyah setelah diberikan penerapan metode

Game Pesawat Masalahdi SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik.

E. Lingkup Penelitian

Agar peneliti ini bisa tuntas dan terfokus, sehingga hasil penelitiannya akurat,

(15)

7

1. Subjek yang diteliti difokuskan kepada siswa kelas IV SDNU Kanjeng sepuh

Sidayu-Gresik semester genap tahun ajaran 2015/2016, karena kelas ini

kurang aktif bertanya dalam kegiatan proses pembelajaran, terutama untuk

memahami materi yang telah disampaikan. PTK ini dilakukan sebanyak dua

pertemuan dan tiap pertemuan 4 jam pelajaran dan 2 RPP.

2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran SKI kelas IV semester genap

materi hijrah nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan metode Game

Pesawat Masalah.

3. Kompetensi Dasar :

3.a Mengidentifikasi sebab-sebab nabi Muhammad SAW hijrah ke Habsyah.

3.b Menceritakan Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habasyah.

Indikator :

3.a.1 Menyebutkan sebab-sebab terjadinya nabi Muhammad SAW hijrah ke

Habasyah.

3.a.2 Membuat pertanyaan sebab-sebab nabi Muhammad SAW hijrah ke

Habasyah.

3.b.1 Merangkum penyebab terjadinya nabi Muhammad hijra ke Habasyah.

3.b.2 Menjelaskan sebab-sebab terjadinya nabi Muhammad SAW hijrah ke

(16)

8

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga

Dapat dijadikan sebagai acuan dalam peningkatan kualitas pembelajaran SKI

kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik.

2. Bagi Guru

Diharapkan dapat membantu dan menambah inspirasi guru dalam

meningkatkan keaktifan belajar siswa dikelas dan menambah refrensi dalam

penggunaan metode, strategi, model dalam melakuakan proses pembelajaran.

3. Bagi Siswa

Siswa dapat melakukan pembelajaran aktif, baik untuk diskusi maupun

pembelajaran secara langsung, sehingga siswa dapat meningkatkan daya ingat

serta pemahamannya dalam menerima materi.

4. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peran guru dalam

menggunakan metodeGame Pesawat Masalahuntuk meningkatkan keaktifan

belajar siswa pada materihijrah Nabi Muhammad ke Habasyah mata

pelajaran SKI.

G. Peneliti Terdahulu

Guna melengkapi skripsi ini, penulis melakukan pengkajian terhadap

(17)

9

1. Peneliti yang dilakukan oleh Siti Mufarida dalam skripsinya yang berjudul

upaya peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran SKI dengan metode

index card match kelas IV MI Tanhidlul Mutaalimin Balekerto Kaliangkrik

Magelang Tahun pelajaran 2013/20144. Siti mufarida menyimpulkan bahwa

hasil yang dicapai dalam penerapan metode index card match terhadap

perkembangan keaktifan belajar siswa di dalam kelas dan terhadap

perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor dinilai sudah memuaskan.

Hal ini dapat dilihat dari hasil dari tanya jawab dan hasil evaluasi tersebut

dicatat dalam laporan perkembangan atau daftar nilai kemampuan anak yang

berupa portofolio,pogres reportdan raport.

2. Peneliti yang dilakukan oleh Ngatomo Skripsi dengan judul “Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan Fathul Makkah Dengan Metode

Index Card Match Di MI Miftahul Marhaban Kembaran Candi Mulyo Tahun

Ajaran 2010/20115. Dari analisis diperoleh hasil bahwa metode tersebut dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai keaktifan

siswa di kelas, hasil ulangan dan hasil nilai evaluasi pada pembelajaran

dengan menggunakan metodeIndex Card Match.

3. Peneliti yang dilakukan oleh M. Zainal Muttaqin Skripsi dengan judul

“Upaya Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Isra’ Mi’raj Menggunakan

4

Siti Mufarida,upaya peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran SKI dengan metode index card match kelas IV MI Tanhidlul Mutaalimin Balekerto Kaliangkrik,(Magelang Tahun pelajaran 2013/ 2014).

5

Ngatomo,Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah

(18)

10

Metode Student Team Achievement Divisions (STAD) Tahun 20106. Peneliti

ini menyimpulkan dengan penggunaan metode Student Team Achievement

Divisions (STAD) siswa dapat meningkatkan hasil belajar secara kognitif,

afektif dan psikomotor. MetodeStudent Team Achievement Divisions(STAD)

dapat meningkatkan kerjasama siswa untuk melakukan diskusi. Dapat dilihat

dari hasil penelitian siklus I diperoleh nilai rata-rata tes akhir peserta didik

80,66, ketuntasan klasikal 100% dan keaktifan belajar peserta didik

meningkat menjadi 83,30%.

Berdasarkan penelitian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul peningkatan pemahaman materi tentang penyebab nabi

Muhammad SAW hijrah ke Habasyah pada mata pelajaran SKI menggunakan

metode game pesawat masalah kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik.

Penelitian yang penulis lakukan memiliki perbedaan dalam penelitian di atas

yakni dengan penggunaan metode. Peneliti pertama dan kedua menggunakan

Index Card Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sedangkan peneliti

ketiga menggunakan metodeStudent Team Achievement Divisions (STAD) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini penulis menggunakan metode

Game Pesawat Masalahuntuk meningkatkan pemahaman siswa.

6

M. Zainal Muttaqin,Upaya Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Isra’ Mi’raj Menggunakan

(19)

11

H. Definisi Operasional

1. Peningkatan Pemahaman

Pemahaman didefinisikan proses berpikir dan belajar, dikatakan

demikian karena menuju kearah pemahaman perlu diikuti dengan belajar

dan berfikir. Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara

memahami. Dalam Taksonomi Bloom, Pemahaman adalah kesanggupan

memahami setingkat lebih tinggi dari pengetahuan. Namun, tidaklah

berarti bahwa pengetahuan tidak dipertanyakan sebab untuk dapat

memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal7.

Dalam hal ini pemahaman sangat dibutuhkan oleh seorang siswa,

untuk memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar dan

meningkatkan hasil belajar.

2. Pengertian metodeGame Pesawat Masalah

Game Pesawat Masalah dipakai membuat pertanyaan untuk

mengaktifkan siswa di dalam kelas. Dimana dalam game ini dibentuk

kelompok-kelompok pertanyaan yang belum dimengerti dan belum di

pahami. Dengan membangun kerjasama dalam suatu kelompok untuk

menyelesaikan permasalahan yang akan di pecahkan8.

Penggunaan metode ini sangat bermanfaat untuk proses

pembelajaran di kelas, siswa dapat membuat pertanyaan sendiri sesuai

dengan materi yang dipelajari. Dalam hal ini siswa dapat membuat

7

Surmadi Suryabrata,Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Rajawali Pers, 1991) , 247

8

(20)

12

pertanyaan yang belum mereka mengerti dan pahami. Penggunaan

metode ini juga memudahhkan guru dalam penyampaian materi.

I. Sistematika Pembahasan

Penyusunan skripsi dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini

terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.

Bagian awal berisi halaman judul, halaman persetujuan pembimbing,

halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, dan daftar tabel.

Bagiann utama skripsi terdiri dari lima bab, yaitu Bab I merupakan

Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tindakan yang dipilih, tujuan peneliti, lingkup penelitian, manfaat penelitian,

kajian pustaka, dan sistematik pembahasan.

Bagian kedua skripsi tentang kajian teori yang berisi tentang

peningkatan pemahaman pada siswa, metode game pesawat masalah,materi

sejarah kebudayaan Islam dan standart kopetensi.

Bagian ke tiga skripsi tentang metode dan rancana penelitian yang

berisi tentang metode penelitian, setting penelitian dan karakteristik subjek

penelitian, variabel yang diselidiki, rencana tindakan, data dan tehnik

pengumpulan data.

Bab ke empat skripsi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang

(21)

13

wawancara, hasil pengumpulan data dokumentasi, hasil pelaksanaan siklus I,

hasil pelaksanaan siklus II, dan pembahasan.

Bab ke lima skripsi tentang penutup yang berisi tentang simpulan dari

uraian skripsi dan saran.

Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka dan beberapa lampiran

(22)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW.

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Kaliamat sejarah kebudayaan Islam terdiri dari tiga kata yaitu, sejarah,

kebudayaan, dan Islam. Berikut akan dijelaskan pengertian masing-masing

kata tersebut.

Kata “sejarah” dalam bahasa arab berasal dari kata “syajarah” yang

berarti pohon atau sebatang pohon mulai sejak penih pohon itu samapai

segala hal yang di hasilkan oleh pohon tersebut, atau dengan kata lain

sejarah atau “syajarah” adalah catatan detail tentang suatu pohon dan segala

sesuatu yang dihasilkannya. Dengan demikian, sejarah dapat diartikan

catatan detail dengan lengkap tentang segala sesuatu9.

Menurut istilah sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang

benar-benar terjadi dimasa lampau. Dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu

kejadiaan atau peristiwa yang dicatat dengan lengkap dan benar-benar

terjadi dimasa lampau.

Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti

akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta

manusia.

9

(23)

✂ ✄

Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan

cipta manusia di masyarakat. Istilah “kebudayaan” sering dikaitkan dengan

istilah “peradaban”. Perbedaannnya : kebudayaan lebih banyak diwujudkan

dalam bidang seni, sastra, religi dan moral, sedangkan peradaban

diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi.

Apabila dikaitkan dengan Islam, maka kebudayaan Islam adalah hasil

karya, karsa dan cipata umat Islam yang didasarkan kepada nilai-nilai ajaran

Islam yang bersumber hukum dari al-qur’an dan sunnah nabi.

Sedangkan Islam, Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya

diwahyukan tuhan kepada manusia melalui Muhammad sebagai

Rosul.10Datangnya dari Allah, baik dengan perantara malaikat Jibril,

maupun langsung kepada nabi Muhammad SAW.

Secara etimologi, Islam memiliki sejumlah derivasi (kata turunan),

antara lain:11

a. Aslama, yang berarti menyerahkan diri, taat, tunduk dan patuh

sepenuhnya.

b. Salima, berarti selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari

cacat/cela.

c. Salam,berarti damai, aman dan tentram.

d. Sullam,yang artinya tangga (alat bantu untuk naik ke atas).

☎✆

Tim penyusun studi islam IAIN Sunan Ampel Surabaya,Pengantar Study Islam,(Surabaya: Sunan Ampel Press, 2010), 9

11

(24)

✝6

Berdasarkan pengertian etimologi, maka secara garis besarnya Islam

mengandung makna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah yang

dibuktikan dengan sikap taat, tunduk dan patuh kepada ketentuannya,

guna terwujudnya suatu kehidupan yang selamat, sejahtera, sentosa,

bersih dan bebas dari cacat/cela dalam kondisi damai, aman, dan tentram

serta berkualitas. Sebagai gambaran umum dari kehidupan yang Islami.

Dari pengertian Islam diatas dapat disimpulkan bahwa Islam

merupakan agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada nabi

Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya

membawa rahmat bagi seluruh alam.

Kesimpulan dari Sejarah Kebudayaan Islam adalah kejadian atau

peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat

Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam.

2. Tujuan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Sejarah kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan

salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul,

perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh

yang berpartisipasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari

sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan nabi

Muhammad SAW, sampai dengan masa khulafaurrasyidin. Secara

subtansial, mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam memiliki kontribusi

(25)

✞ ✟

memahami, menghayati kebudayaan sejarah kebudayaan Islam, yang

mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih

kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.

Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai

berikut:12

a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari

landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun

oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan

peradaban Islam.

b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan

tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan

masa depan.

c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara

benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam dimasa

lampau.

e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari

peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh

berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik,

12

(26)

✠8

ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan

dan peradaban Islam.

3. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam Madrastah Ibtidaiyah

Ruang lingkup sejarah kebudayaan Islam di madrasah ibtidaiyah

meliputi:13

a. Sejarah masyarakat arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan nabi

Muhammad Saw.

b. Dakwah nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya, yang meliputi

kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian nabi

Muhammad Saw, hijrah Nabi Muhammad Saw ke Habasyah, peristiwa

Isra’ mi’rajnabi Muhammad SAW.

c. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Yastrib, keperwiraan Nabi

Muhammad Saw, peristiwafatkhul makkah,dan peristiwa akhir Rasulullah

Saw.

d. Peristiwa hijrah ke Habasyah dengan masuknya raja Najasi ke dalam

Islam.

e. Peristiwa-peristiwa pada masa Khulafaurrasyidin.

f. Sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.

4. Manfaat Sejarah Kebudayaan Islam

Manfaat sejarah kebudayaan Islam antara lain14:

13

Permenag Tahun 2008 tentang Pendidikan Nasional, hal 25. 14

(27)

✡9

a. Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan

buah karya kaum muslimin masa lalu.

b. Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk

diteladani dalam kehidupan sehari-hari.

c. Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap

kemajuan dunia Islam.

d. Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk

mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna

perbaikan dari dalam diri sendiri, masyarakat, lingkungan negerinya serta

demi Islam pada masa yang akan datang.

e. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang

telah diraih umat terdahulu.

5. Materi Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habasyah.

Nabi Muhammad SAW, memerintahkan kepada umatnya untuk

melakukan hijrah ke negeri Abessinia sebanyak dua kali. Rombongan pertama

dipimpin oleh Usman bin Affan dan rombongan kedua dipimpin oleh Ja’far bin

Abi Thalib.

Hijrah pertama di Habasyah, kekejaman yang dilakukan orang-orang

kafir Quraisy terhadap kaum muslimin itulah yang melatar belakangi nabi

Muhammad SAW. Memerintahkan para shahabatnya hijrah ke Abbesenia atau

Habasyah (Ethiopia).

Pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian (614), rombongan pertama yang

(28)

☛ ☞

Abbesenia. Di antara rombongan terdapat Usman bin Affan (sebagai ketua

rombongan) beserta istrinya Ruqoyyah, Zubair bin Awwam, dan Abdurrahman

bin Auf. Mereka menyebrangi laut Merah menggunakan perahu yang disewa

dari negeri Yaman. Setibanya di sana, mereka diterima dengan ramah dan baik

oleh raja Najasi.

Setelah keberangkatan rombongan yang pertama, pada tahun ke -7

kenabian (616 M) Nabi Muhammad SAW, menerintahkan kembali kepada

shahabatnya untuk hijrah ke negeri Abbesenia, cara ini beliau tempuh karena

banyak melihat banyak umat Islam yang disiksa dan diperlakukan dengan

sangat kejam oleh kaum kafir Quraisy. Di samping itu, sambutan yang ramah

dari Raja Najasi terhadap umat Islam di Abessenia sangat menenangkan hati

Nabi.

Hijrah kedua, dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib ini berjumlah 101

orang, yang terdiri atas 83 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.15Setibanya

rombongan di sana Ja’far bin abi Thalib menjelaskan kepada raja Najasi

tentang maksud kedatangannya di negeri tersebut. Ia menjelaskan kepada raja

tentang kondisi yang sedang dialami oleh kaum muslimin. Disamping itu ia

menjelaskan tentang ajaran agama Islam kepada raja “ Sesungguhnya agama

yang kami anut ini mengajarkan persamaan derajat dan budi Pekerti yang

mulia, agama Islam juga mengajarkan berhubungan baik dengan agama

Nasrani”. Papar Ja’far. Kemudian Ja’far pun membacakan ayat surat Maryam

ayat 16-40 di hadapan raja yang mengisahkan tentang Maryam dan nabi Isa

15

(29)

✌ ✍

a.s. Dengan penjelasan itu, raja Najasi tertarik dan akhirnya menyatakan diri

masuk Islam16.

6. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standart Kebudayaan Islam.17

Tabel 2.1

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

3 Memahami hijrah Nabi

Muhammad SAW ke Thaif dan Habasyah

3.1 Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif dan Habasyah

3.2 Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif dan Habasyah.

3.3 Meneladani kesabaran Nabi

Muhammad SAW dalam

peristiwa hijrah ke Thaif dan Habasyah

4 Memahami peristiwa isra’

Mi’raj Nabi Muhammad SAW

1.1 Mendiskripsikan peristiwaisra’

Mi’rajNabi Muhammad SAW

1.2 Mengambil hikmah dari

peristiwa isra’ Mi’raj Nabi

Muhammad SAW

B. Pemahaman Materi Sejarah Kebudayaan Islam tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habasyah.

Pemahaman merupakan kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi

dari pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak

dipertanyakan sebab untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu

mengetahui atau mengenal.18

✎6

Abdul Mughni, Khusnul Imam dkk....,58

17

Kemenag, Kurikulum 2006 Standart Kompetensi Madrasah,(Jakarta: Direktur kelembagaan Agama Islam, 2004), 45

18

(30)

✏✏

Menurut Bloom dalam Winkel (1996) pemahaman termasuk dalam

klasifikasi ranah kognitif level 2 setelah pengetahuan. Pengertian pemahaman

siswa dapat di urai dari kata “Faham” yang memiliki arti tanggap, mengerti

benar, pandangan, ajaran. Disini ada pengertian tentang pemahaman yaitu,

kemampuan memahami arti suatu bahan ajar, seperti menafsirkan,

menjelaskan, meringkas atau merangkum suatu pengertian kemampuan

semacam ini lebih tinggi dari pada pengetahuan.

Pemahaman juga merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah

kognitif berupa kemampuan memahami atau mengerti tentang isi pelajaran

yang dipelajari tanpa perlu mempertimbangkan atau memperhubungkannya

dengan isi pelajaran lainnya. Pemahaman ini dapat dibagi menjadi 3 kategori

yaitu19:

a. Tingkat Rendah : Pemahaman terjemah mulai dari terjemahan dalam

arti sebenarnya seperti, Bahasa asing, dan Bahasa Indonesia.

b. Tingkat Menengah : Pemahaman yang memiliki penafsiran, yakni

menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan diketahui beberapa

bagian dari grafik dengan kejadian atau peristiwa.

c. Tingkat Tinggi : Pemahaman ekstrapolasi dengan ekstrapolasi yang

diharapkan seseorang mampu melihat di balik, yang tertulis dapat

membuat ramalan konsekuensi atau dapat memperluas resepsi dalam

arti waktu atau masalahnya.

19

(31)

✑ ✒

Pemahaman materi hijrah nabi Muhammad SAW memiliki indikator

pemahaman yaitu:

a. Mengartikan, sama halnya memberi arti atau memberi pengertian yang

berarti bahwa seseorang dapat mengkomunikasikan ke dalam bahasa lain.

Seperti maksud dari nabi Muhammad hijrah ke Habasyah karena kaum

beliau mendapat hinaan dan cacian dari kaum kafir Quraisy.

b. Mengklasifikasi, menggolongkan menurut jenis dan menyusun ke dalam

golongan. Seperti pada perintah nabi Muhammad yang menginginkan

kaum muslim untuk pergi hijrah di Habasyah dilakukan dua kali oleh

kaum muslim, yang pertama di pimpin oleh Usman bin Affan dan istrinya

yakni Ruqayah dan yang kedua di pimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib.

c. Menjelaskan20. Menerangkan atau menguraikan secara terang materi hijrah

nabi Muhammad SAW ke Habasyah.

Berdasarkan indicator yang diambil pada peningkatan pemahaman

peneliti menyesuaikan dengan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar,

digunakan untuk mengukur peningkatan pemahaman sesuai dengan

indicator pemahaman maka peneliti menggunakan 2 dari beberapa

peningkatan pemahaman yakni pada indikator klasifikasi dan menjelaskan.

C. METODEGAME PESAWAT MASALAH 1. Pengertian metodeGame Pesawat Masalah

Metode (method), menur LrtFredPercival dan Henry Ellington (1984)

adalah cara yang umum untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik

20

(32)

✓ ✔

atau mempraktikkan teori yang telah dipelajari dalam rangka mencapai tujuan

belajar21.

Batasanini hampir sama dengan pendapat Tardif dalam Muhibbin Syah

(1995) bahwa metode diartikan sebagai cara yang berisi prosedur baku untuk

melaksanakan kegiatan penyajian materi pelajaran kepada peserta didik.

Selanjutnya Reigeluth (1983) mengartikan bahwa metode mencakup

rumusan tentang pengorganisasian bahan ajar, strategi penyampaian, dan

pengelolaan kegiatan dengan memperhatikan tujuan, hambatan, dan

karakteristik peserta didik sehingga diperoleh hasil yang efektif, efisien, dan

menimbulkan daya tarik pembelajaran22.

Pendapat Reigeluth tersebut didukung oleh Jerome Brunner (dalam

Conny Semiawan,1997) dengan menyebut metode pembelajaran induktif atau

berpikir induktif. Kemudian J.E.Kemp (1994) menggunakannya untuk

mengelompokan pola mengajar dan belajar, yaitu klasikal, mandiri, dan

interaksi guru dan peserta didik atau pengajaran kelompok.

Berbagai pendapat diatas, menunjukkan bahwa metode berhubungan

dengan cara yang memungkinkan peserta didik memperoleh kemudahan dalam

rangka mempelajari bahan ajar yang disampaikan oleh guru. Ketepatan dalam

memilih metode sangat berpeluang bagi terciptanya kondisi pembelajaran yang

kondusif, menyenangkan, sehingga kegiatan pembelajaran

(instructionalactivities) dapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam

✕✖

Titik Suharyati,Permainan Pesawat Masalah dapat Mengatasi Kejenuhan dan Rasa Malas Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran Bahasa Indonesia,(Jurnal Dinas pendidikan Surabaya), hal 3

✕ ✕

(33)

✗ ✘

memfasilitasi peserta didik untuk dapat meraih hasil belajar sesuai yang

diharapkan.

Menurut uraian di atas, penentuan metode yang akan digunakan oleh

guru dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau

tidaknya proses pembelajaran yang berlangsung.

Jenis-jenis metode yaitu23:

a. Metode Latihan

Metode latihan keterampilan ini merupakan suatu metode mengajar

dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada

peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan

untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal:

membuat tas dari mute). Metode latihan bertujuan membentuk kebiasaan

atau pola yang otomatis pada peserta didik.

b. Metode penugasan (Resitasi)

Metode pembelajaran resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan

mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.

c. Metode permainan

Metode permainan merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dalam

permainan untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan. Metode

permainan dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa

untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa

senang terhadap materi pelajaran yang dibawakan.

✙✚

(34)

✛6

d. MetodeGame Pesawat Masalah.

MetodeGame Pesawat Masalahmerupakan cara pembelajaran kooperatif.

Dimana dalam game ini dibentuk kelompok-kelompok siswa untuk

memunculkan pertanyaan yang belum dimengerti dan belum di pahami24.

2. Tujuan dan Manfaat MetodeGame Pesawat Masalah.

Metode Game Pesawat Masalah dalam pembelajaran materi

mendiskusikan masalah dari berbagai sumber ini akan banyak membawa

manfaat baik bagi guru itu sendiri maupun bagi peserta didik. Guru akan

merasa nyaman dalam menyampaikan materi karena semua siswa terlibat

dalam kegiatan pembelajaran dengan penuh semangat. Walaupun tampak

gaduh pembelajaran yang menggembirakan dan melibatkan semua siswa.

Guru akan merasa puas karena pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta

didik mengikuti pembelajaran dengan bersemangat, antusias, dan tujuan

pembelajaran tercapai.

Guru juga akan termotivasi untuk melakukan inovasi-inovasi dalam

menyampaikan pembelajaran yang menyenangkan dan memuaskan.

Adapun bagi peserta didik, pembelajaran dengan menggunakan

metode permainan ini akan bermanfaat antara lain25:

a. Peserta didik akan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran.

b. Peserta didik akan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

c. Peserta didik tidak akan meninggalkan ruas kelas saat pembelajaran.

24

Syifa S. Mukrima,53 Metode Belajar dan Pembelajaran,(Bandung: Bumi Siliwangi 2014), 159

25

(35)

✜ ✢

d. Peserta didik diajak menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain

dengan menyampaikan pendapat.

e. Peserta didik menjadi percaya diri dan berani berbicara untuk

mengeluarkan pendapat.

f. Peserta didik menjadi bangga pada dirinya karena bisa membantu orang

lain.

g. Peserta didik belajar menghargai pendapat orang lain.

Dari uraian di atas dengan menggunakan metode Game Pesawat

Masalah guru dan siswa dapat menyampaikan serta menangkap proses

pembelajaran sesuai dengan pencapaian dari tujuan pembelajaran di kelas.

3. Asal-usul MetodeGame Pesawat Masalah

Metode ini merupakan kata lain dari permainan pesawat masalah,

jurnal dari penelitian (Titik Suharyati) yang berjudul “permainan pesawat

masalah dapat mengatasi kejenuhan dan rasa malas peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia26.

Pada jurnal penelitian ini penulis mengajak peserta didik untuk

kembali mengenang masa kecilnya ketika bermain pesawat-pesawatan yang

terbuat dari secarik kertas yang telah penulis sediakan sebelumnya. Secara

filsafat keberadaan pesawat menggambarkan alat untuk menggapai harapan

dan cita-cita yang tinggi. Dalam hal ini penulis berpikir kalau pesawat

✣6

(36)

✤8

mampu mengantarkan penumpangnya untuk menuju tujuan akhir yang jauh

dan tinggi sesuai dengan harapan secara maksimal.

Jadi permainan pesawat masalah dan sekarang disebut Game

Pesawat Masalah merupakan metode yang sama yang digunakan untuk

mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan mempermudah siswa

dalam menerima pemahaman pada proses belajar mengajar.

4. Langkah-langkah MetodeGame Pesawat Masalah

Langkah-langkah metodeGame Pesawat Masalahyaitu27:

a. Pembelajaran dengan permainan “pesawat masalah” ini dimulai dengan

penjelasan guru mengenai aturan permainan.

b. Guru memandu siswa membentuk kelompok kecil yang beranggotakan 4-5

orang.

c. Guru membagikan kertas kepada siswa.

d. Siswa menuliskan satu permasalahan yang telah mereka temukan dari

berbagai sumber.

e. Siswa selanjutnya melipat kertas masalah tersebut menjadi sebuah pesawat

dengan mencantumkan namanya di sayapnya.

f. Kemudian siswa berdiri membentuk lingkaran penuh dan menerbangkan

pesawat secara bersama-sama berdasarkan aba-aba guru.

g. Selanjutnya siswa langsung berlari untuk mendapatkan satu pesawat milik

temannya.

27

(37)

✥9

h. Siswa kembali duduk, membuka pesawat dan mempelajari permasalahan

yang sudah tertulis.

i. Bersama, kelompok masing-masing anggota menuliskan kalimat

pemecahan masalah dengan singkat dan jelas. Kelompok yang sudah

selesai dengan singkat dan jelas. Kelompok yang sudah selesai maju

membacakan permasalahan yang ada berikut kalimat pemecahannya yang

mereka tuliskan.

j. Kelompok lain memberikan tanggapan.

k. Permainan diakhiri oleh guru dan siswa dengan menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang baru saja dilakukan.

l. Guru memberikan reward kepada siswa dan kelompok yang aktif

memberikan tanggapan.

5. Kekurangan dan Kelebihan MetodeGame Pesawat Masalah

Kekurangan dari penggunaan metodeGame Pesawat Masalahadalah sebagai

berikut28:

a. Banyaknya waktu yang dibutuhkan.

b. Sulitnya mengkondisikan siswa di dalam kelas.

c. Sedikitnya materi yang akan disampaikan.

Adapun kelebihan dari penggunaan metode Game Pesawat Masalah ini

adalah sebagai berikut:

a. Anak menjadi aktif.

✦8

(38)

✧ ★

b. Kemampuan bertanya anak akan bertambah.

c. Anak dengan mudah memahami materi yang disampaikan.

(39)

32

BAB III

METODE DAN RENCANA PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang berjudul: “Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa

Menggunakan Metode Game Pesawat Masalah Materi Sebab-sebab Nabi

Muhammad Hijrah ke Habsyah” ini merupakan jenis Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang bermakna penelitian yang didesain untuk membantu guru

mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelasnya. Informasi ini

bermanfaat untuk mengambil keputusan yang bijak tentang metode atau

media yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran demi

peningkatan profesionalisme guru, prestasi siswa, kelas, dan sekolah.

Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif

dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.29 Termasuk penelitian

kualitatif karena peneliti sendiri yang menjadi instrumen utama, terjun ke

lapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi melalui

pengamatan dan wawancara. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk

menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.

29

(40)

33

Dalam pe

model Kurt Lew

langkah pokok y

1. Planning (per

yang berangka

2. Acting (pelaks

peneliti sesuai

3. Observing (obs

mengetahui e

berbagai kekur

4. Reflecting (ref

sehingga mem

30

Zainal Aqib,Penelitian Widya,2009), 21

31

Wina Sanjaya,Penelitia

33

pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini

ewin. Yang menyatakan bahwa satu siklus te

h pokok yaitu:30

perencanaan), adalah proses menentukan pro

kat dari suatu ide gagasan peneliti.

ksanaan tindakan), adalah perlakuan yang dil

suai dengan perencanaan yang telah disusun oleh pe

(observasi), adalah pengamatan yang di

efektifitas tindakan atau mengumpulkan inf

kurangan tindakan yang telah dilakukan.

refleksi), adalah kegiatan menganalisis tentang

[image:40.595.134.514.269.644.2]

emunculkan program atau perencanaan baru.

Gambar 3.1

Siklus PTK Kurt Lewin31

litian Tindakan Kelas untuk Guru SD,SLB, TK, (Bandung:C

litian Tindakan Kelas,(Jakarta: Kencana, 2009), 49

33

) ini menggunakan

terdiri dari empat

program kebaikan

dilaksanakan oleh

usun oleh peneliti.

dilakukan untuk

informasi tentang

ng hasil observasi

(41)

34

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian

Setting penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian,

dan subjek penelitian.

a. Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDNU Kanjeng

Sepuh Sidayu Gresik untuk mata pelajaran SKI pada materi Hijrah nabi

Muhammad ke Habasyah kelas IV.

SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik ini merupakan salah satu

lembaga pendidkan formal yang berada pada naungan LP.Ma’arif

kabupaten Gresik. Mempunyai letak geografis yang strategis, yakni

berada di tengah-tengah kecamatan Sidayu Gresik, didepan sekolah

terdapat masjid besar yang ada di Sidayu “ Masjid Kanjeng Sepuh”

masjid tersebut adalah masjid tinggalan ulama’ yang ada di wilayah

Sidayu, dan pernah menjadi kepala daerah kabupaten Sidayu.

SDNU Kanjeng sepuh memiliki kepercayaan untuk memajukan

sekolah di wilayah Sidayu Gresik, pada sekolah ini terdapat 220 siswa

laki-laki dan 161 siswa perempuan dengan jumlah 15 pengajar dengan

lulusan universitas ternama di wilayah Jawa Timur. Sekolah ini

memiliki memiliki luas tanah 880 M2digunakan ruang kelas sebanyak

13, 2 laboratorium, 1 perpustakaan, 3 kamar mandi, 1 kantin sekolah

(42)

35

SDNU Kanjeng sepuh ini merupakan sekolah yang

mengembangkan dengan mata pelajaran umum dan agama yang begitu

kental dengan NU. Dengan demikian SDNU Kanjeng sepuh ini

satu-satunya sekolah yang kental dengan ilmu keagamaannya di wiayah

Sidayu Gresik.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 09

Januari 2016 dan 16 Januari 2016. Penentuan waktu penelitian mengacu

pada kalender akademik Madrasah, karena Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar

mengajar yang efektif di kelas.

c. Siklus PTK

Penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap siklus

dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), pelaksanaan

tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan pemahaman

siswa pada mata pelajaran SKI.

2. Subjek penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDNU

Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik tahun ajaran 2015-2016 dengan

jumlahsiswa sebanyak 32 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan

(43)

36

C. Variabel yang Diselidiki

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab

pemasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Variabel Input : Siswa kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik.

2. Variabel Proses : Penerapan metodeGame Pesawat Masalah.

3. Variabel Output : Peningkatan Pemahamn Belajar Siswa Sebab-sebab

Nabi Muhammad Hijrah ke Habasya.

D. Rencana Tindakan

Model penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah modal Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri

atas empat langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan

Tindakan (Acting), (3) Pengamatan (Observing), dan (4) Refleksi

(Reflecting).

Siklus 1

Siklus 1 terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi.

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan

melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran SKI materi “Hijrah nabi

Muhammad ke Habasyah”. Dalam proses pembelajaran, peneliti merasakan

adanya masalah dalam pemilihan metode pembelajaran yang kurang

(44)

37

kurang tertarik dengan media pembelajaran, suasana pembelajaran yang kurang

menyenangkan.

Dari masalah di atas, maka pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan

hal sebagai berikut:

a. Membuat jadwal kunjungan kelas.

b. Menyusun RPP materi hijrah nabi Muhammad ke Habasyahberdasarkan

langkah-langkah penerapan metode Game Pesawat Masalah.

c. Menyiapkan sumber belajar, metode pembelajaran, media

pembelajaran, fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.

d. Menyusun lembar evaluasi pembelajaran (soal latihan)

e. Menyiapakan instrumen penilaian.

f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan

guru selama pembelajaran berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap ini peneliti menerapkan kegiatan penelitian dengan

menerapkan media papan lembar balikmengacu pada RPP yang telah

dipersiapkan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Kegiatan Awal (5 menit)

a. Guru mengucapkan salam “Selamat Pagi” dan “Assalamu’alaikum Wr.Wb”.

b. Guru dan siswa melakukan do’a bersama.

(45)

38

d. Guru melakukan motivasi, membangkitkan minat dan semangat belajar

siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan.

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

pertemuan hari itu.

Kegiatan Inti (55 menit)

a. Guru menjelaskan secara singkat materi tentang kaum muslim hijrah ke

Habasyah. (5 menit)

b. Siswa membaca materi tentang kaum muslimhijrah ke Habasyah. (10 menit)

c. Siswa merangkum materi yang sudah dibaca sesuai dengan pemahaman

mereka

d. Siswa membentuk kelompok menjadi 8 kelompok besar yang terdiri dari 4

orang siswa untuk melakukan diskusi. (2 menit)

e. Guru meminta semua kelompok membuat pertanyaan sebanyak jumlah

kelompoknya. (3 menit)

f. Guru menunjukkan tugas kelompok yang akan diberikan dan menjelaskan

bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut.(15 menit)

- Guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan sebanyak jumlah

kelompoknya.

- Siswa membuat pesawat yang didalamnya ada pertanyaan

- Siswa maju kedepan untuk membuat lingkaran dan menerbangkan

pesawatnya secara bersamaan.

(46)

39

- Setiap siswa kembali ke tempat kelompoknya dan memecahkan masalah

yang sudah didapat.

- Siswa menulis jawaban dari pertanyaan yang diperoleh.

g. Masing-masing kelompok maju ke depan dengan semua anggota

kelompoknya untuk menyampaikan hasil kerja kelompok mereka, semua

anggota kelompok menjelaskan hasil jawaban yang telah didiskusikan. (5

menit)

h. Guru menyimpulkan dengan memberikan penguatan di setiap jawaban yang

telah di jawab.(5 menit)

i. Guru memberikan lembar kerja siswa sebagai pemahaman materi hijrah

Nabi Muhammad ke Habasyah.(10 menit)

Kegiatan Akhir (10 menit)

a. Guru mengoreksi jawaban secara bersama-sama.

b. Guru memberikan penguatan dan membuat kesimpulan dari proses

pembelajaran yang telah berlangsung.

c. Guru memberikan pekerjaan rumah (tugas individu) kepada siswa untuk

mengerjakan soal latihan sebagai evaluasi.

d. Guru memotivasi siswa agar tetap belajar di rumah dan mempelajari materi

berikutnya.

e. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam

(47)

40

3. Observasi (Observing)

Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta

menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:

a. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran

Kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam mengelolah proses

pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan metode Game Pesawat

Masalah pada materi Hijrah Kaum muslim ke Habasyah dengan menggunakan

lembar observasi aktivitas guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran

berlangsung.

b. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran

Pengamatan aktivitas peserta didik dilakukan oleh peneliti dengan

menggunaan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disusun oleh peneliti

dalam proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi (Reflecting)

Yang dimaksud dengan tahap refleksi adalah mengulas data secara

kritis, terutama yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tindakan

kelas, baik pada siswa, suasana kelas, maupun pada diri guru.32

Berikut adalah hal-hal yang dilakukan ketika melaksanakan refleksi,

diantaranya:

a. Implementasi tindakan

32

(48)

41

1) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam pembelajaran dengan

menggunakan metode Game Pesawat Masalah.

2) Memperbaiki kekurangan guru dalam melakukan proses mengajar.

b. Observasi

1) Merefleksi proses pembelajaran yang telah terlaksana.

2) Mengevaluasi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil observasi.

3) Melakukan refleksi terhadap penggunaan metode Game Pesawat Masalah

dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa materi hijrah Nabi

Muhammad ke Habasyah.

4) Mengumpulkan hasil observasi, kemudian menganalisis untuk mengetahui

tingkat keberhasilan pada siklus I dan mencari kendala-kendala atau

kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.

c. Tes tulis

1) Melakukan refleksi terhadap keaktifan bertanya dan menjawab pada siswa.

2) Mengerjakan tes evaluasi pada saat selesai proses pembelajaran.

d. Melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk merumuskan

tindakan-tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya, sesuai

dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I.

Siklus 2

Jika dirasa pada siklus I kurang berhasil, maka akan dilanjutkan dengan

merancang ulang pada siklus II berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan

(49)

42

belum berhasil maka akan dilanjutkan lagi pada siklus berikutnya sampai dirasa

sudah berhasil mencapai tujuan yang harapkan.

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),data adalah

informasi yang mempunyai makna untuk keperluan tertentu.33Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan data

kuantitatif.Data kualitatif berasal dari dari hasil deskripsi wawancara dan

observasi.Sedangkan data kuantitatif berasal dari pengambilan data nilai

tes tulis, lembar aktivitas siswa, lembar aktivitas guru, dan lembar hasil

wawancara.

2. Sumber Data

Sumber data dalam PTK adalah sebagai berikut:

a. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang pemahaman siswa dalam

melakukan proses belajar mengajar pada siswa kelas IV dengan

jumlah murid 32 siswa, 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

b. Guru

Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode

game peswat masalahdan peningkatan pemahaman tentang hijrah

Nabi Muhammad ke Habasyah dalam proses belajar mengajar.

33

(50)

43

c. Teman sejawat/kolaborator

Teman sejawat/kolaborator dimaksudkan sebagai sumber

data untuk melihat implementasi PTK secara komperhensif, baik

dari siswa maupun guru.

3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data hakikatnya adalah cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.34 Teknik pengumpulan

data pada penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin agar bisa

mendapatkan data yang valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data

dengan cara sebagai berikut:

a. Catatan lapangan (Observasi)

Catatan lapangan adalah uraian tertulis tentang apa yang didengar,

dilihat, dialami, dan dipikirkan peneliti selama pengumpulan dan

refleksi data dalam sebuah studi kualitatif. Setiap kembali dari

observasi, wawancara, atau pekerjaan penelitian lainnya, peneliti

biasanya menuliskan apa yang terjadi, menggambarkan sebuah

deskripsi tentang orang, objek, tempat, peristiwa, aktivitas, dan

percakapan. Di samping itu, peneliti juga akan merekam ide-ide,

strategi, refleksi, dan dugaan, serta pola-pola yang muncul.35

Hal-hal yang diamati dalam kegiatan observasi ini meliputi :

34

Emzir,Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data,(Jakarta:Rajawali Press, 2011), hal.66

35

(51)

44

1) Aktivitas gurupada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode

Game Pesawat Masalah.

2) Aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode

Game Pesawat Masalah.

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan

tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, seberapa proses yang

terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Dengan observasi,

diharapkan gejala ketidak berhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan

dapat diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana

tindakan sebelum berjalan lebih lanjut.36

Instrumen yang digunakan dalam kegiatan observasi ini bisa

menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas

siswa.

Aspek yang diamati untuk diberikan penilaian terhadap aktivitas siswa

dalam kelompok kecil meliputi:

a) Pemahaman baik dalam kelas maupun kelompok

Pemahaman siswa baik dalam kelas maupun kelompok sangat berperan pada

keberhasilan pembelajaran. Siswa yang pasif akan sulit menerima pesan dan

informasi yang disajikan guru.

b) Kekompakan dengan anggota kelompok

Kerjasama yang baik atau kekompakan dalam setiapanggota kelompok sangat

membantu terciptanya rasa antusias pada pembelajaran yang dilakukan.

36

(52)

45

c) Motivasi

Motivasi dalam diri manusia sangat berpengaruh dalam berbagai kegiatan

termasuk pembelajaran. Motivasi yang tinggi terhadap pembelajaran akan

mendukung siswa dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.

d) Disiplin

Kedisiplinan sangat penting dalam pembelajaran.Kedisiplinan siswa dalam

mengikuti pembelajaran adalah wujud sikap yang menunjukkan keseriusan

belajar siswa terhadap suatu materi pembelajaran.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara

dilakukan dengan guru dan siswa dalam rangka untuk memperoleh data atau

informasi yang lebih terperinci dan untuk melengkapi data hasil observasi.37

Wawancara juga dapat digunakan untuk melihat tingkat

keberhasilan suatu proses pembelajaran yang telah dilakukan atau bisa juga

digunakan untuk melihat sejauh mana peningkatan pemahaman belajar siswa

terhadap metode yang telah diterapkan. Pedoman wawancara yang dilakukan

sebagaimana yang terlampir.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang ada kaitannya

dengan sikap atau pendapat siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

sebab-sebab Nabi Muhammad hijrah ke Habasyah dengan menggunakan metode

yang diterapkan, untuk menemukan kesulitan apa saja yang dialami baik guru

37

(53)

46

maupun siswa saat proses pembelajaran pada saat sebelum dan sesudah

tindakan.

Instrumen yang digunakan dalam penerapan teknik pengumpulan data

ini yaitu berupa naskah wawancara responden guru sebelum dan sesudah

kegiatan pembelajaran, dan juga naskah wawancara responden siswa sebelum

dan sesudah kegiatan pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan

sebagainya. Untuk mendapat kebenaran data yang valid maka peneliti perlu

melihat arsip-arsip dari administrasi guru mata pelajaran yang meliputi data

mulai dari sebelum siswa belajar sampai sesudahnya.

Teknik pengumpulan data seperti ini dilakukan untuk mengetahui

seberapa jauh peningkatan pemahaman belajar siswa sebelum dan sesudah

dilakukannya pemberian tindakan.

Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan

dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini, diantaranya hasil tes siswa,

nilai tes siswa, instrumen penelitian pemahaman belajar siswa dalam materi

hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah, instrumen pengamatan aktifitas siswa.

d. Evaluasi berupa Tes

Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan guru selain untuk memantau

proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar siswa sesuai dengan potensi

(54)

47

menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran.38

Penilaian

yang digunakan adalah berupa penilaian tes dengan menggunakan tes tulis.

Data hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung disaring,

dikumpulkan dan kemudian dianalisis melalui prosedur dan alat penilaian

sesuai dengan kompetensi/pencapaian indikator yang akan dicapai. Hasil

belajar siswa dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil periode

sebelumnya untuk melihat perkembangan pencapaian indikator/kompetensi

dari masing-masing siswa.

Dalam menganalisis tingkat keberhasilan belajar siswa pada tiap siklus,

dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melakukan tes melalui kegiatan membuat pertanyaan dan bertukar pertanyaan

untuk menjawab pertanyaan dari teman yang lain dan mengerjakan soal pada

Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang hijrah Nabi Muhammad hijrah ke

Habasyah.

3 Analisis Data

Analisis data diambilkan dari nilai yang diperoleh dari evaluasi

pembelajaran harian dan lembar observasi. Selanjutnya, data dari

masing-masing siklus dibuat dalam tabel sehingga akan terlihat secara keseluruhan.

Analisa data untuk tujuan tindakan dilakukan dengan membandingkan isi

catatan yang dilakukan kolaborator (guru pengampu) dan peneliti dengan

harapan unsur kesubyektifitasan dapat dikurangi.

38

(55)

48

Data yang disajikan berasal dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa

dalam mengikuti tes disetiap siklusnya, dari hasil tersebut maka akan diamati

dan ditarik kesimpulan tentang keberhasilan guru dalam mengajar

menggunakan metode yang diterapkan, apakah pembelajaran yang

dilaksanakan sudah mencapai target pencapaian sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh madrasah atau

belum. Jika dalam putaran siklus diproleh hasil yang belum memenuhi target,

maka akan dibenahi dalam putaran siklus selanjutnya sampai diperoleh hasil

yang maksimal.

Penilaian tes ini dilakukan dua kali yakni tes sebelum tindakan dan

sesudah tindakan. Sedangkan untuk mengetahui rata-rata nilai peningkatan

keterampilan bercerita siswa, penilaian unjuk kerja digunakan rumus:

Keterangan: X = Nilai rata-rata

ΣX = Jumlah semua nilai tes siswa

ΣN = Jumlah siwa

Untuk menentukan prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam

kelompok kelas dapat digunakan rumus:39

39

Haris Supatno,Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru/ PLPG 2008, (Surabaya: Departemen UNESA,2008), 185

X = ΣX ΣN

p = Σ siswa yang tuntas belajar x 100%

(56)

49

Analisis ini dilakukan pada setiap siklus ditahap refleksi. Hasil

analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan

perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya. Hasil penilaian yang telah

diperoleh tersebut dikelompokkan ke dalam bentuk penskoran nilai siswa.

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, bahwa tingkat

pencapaian untuk hasil belajar adalah 80%, dengan kriteria tingkat

[image:56.595.119.514.247.526.2]

keberhasilan belajar yang dikelompokkan ke dalam lima kategori berikut:

Tabel 3.1

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar

Tingkat Keberhasilan (%) Arti

80-100 % Tinggi sekali

61-79 % Tinggi

41-60 % Cukup

21-40 % Rendah

<21 % Rendah sekali

4 Indikator Kinerja

Untuk menunjukan tingkat keberhasilan peneliti maka diperlukan

indikator kinerja sebagai acuan penelitian. Ditetapkan indikator sebagai

berikut:

a. Nilai rata-rata siswa minimal 75.

b. Skor aktivitas guru dalam menerapkan proses pembelajaran mencapai

90%

c. Skor aktivitas siswa dalam pro

Gambar

 Tabel 2.1
Gambar 3.1 Siklus PTK Kurt Lewin
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar
  Tabel 3.2Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Proses yang akan dilakukan adalah menginput data yang telah didapat ke dalam tabel kemudian akan ada tombol model grey yang akan menghasilkan model yang diterima untuk

Oleh karena itu, dalam melakukan rekombinasi genetik, seorang pemulia selain dapat melakukannya melalui penggabungan sel telur dan sperma (atau serbuk sari dan putik pada

Bahwa ia terdakwa Hengki Bin Subuh pada hari sabtu tanggal 23 Januari 2016 sekitar pukul 15 .00 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan januari tahun 2016,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah, oleh karena itu hendaknya Koperasi Simpan Pinjam Sumber

Menurut Klandermans, dengan mengutip pendapat Oberschall, Gamson, Marx dan Wood, McCarhty dan Zald, dan Sow, menyatakan bahwa teori mobilisasi sumber daya menekankan

Perihal petilasan Syekh Lemah Abang atau Syekh Siti Jenar di Pekalongan, sejalan dari uraian di atas, dan tidak adanya keterangan tertulis yang menguatkan selain tradisi lisan

Keberadaan agama sebagai identitas sosial yang dilaksanakan sebagai tradisi, belum diikuti oleh mantapnya kelembagaan agama, motivasi kehidupan keagamaan yang penuh

Selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yang telah banyak sekali membantu, membimbing,