ABSTRAK
Chusnul Farida,2016. Peningkatan Pemahaman Pada Mata Pelajaran SKI Menggunakan Metode Game Pesawat Masalah Kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik. Skripsi Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya . Irfan Tamwifi, M.Ag
Kata Kunci : Pembelajaran SKI, Hijrah Nabi Muhammad SAW, Metode Game Pesawat Masalah
Pembelajaran SKI materi Hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah dilaksanakan di SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik pada kelas IV sudah menggunakan metode-metode pembelajaran SKI. Tetapi sebagian siswa kurang memahami karena sebagian siswa kurang dalam membaca materi dan kurang memperhatikan penjelasan guru pada saat guru menerangkan, mungkin metode atau media yang digunakan dalam proses pembelajaran kurang cocok untuk kelas IV SDNU Kanjeng sepuh. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa dalam memahami materi Hijrah, sehingga berpengaruh pada hasil belajar. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti akan melaksanakan penelitian tindakan
kelas dengan menggunakan metodeGame Pesawat Masalah pada materi hijrah ke
Habasyah kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh.
Tujuan utama penelitian ini adalah: 1) Mendiskripsikan penerapan
metode Game Pesawat Masalah dalam meningkatkan pemahaman terhadap
materi Hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah mata pelajaran SKI pada siswa kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik. 2) Memaparkan peningkatan pemahaman siswa kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik terhadap materi Hijrah Nabi Muhhammad mata pelajaran SKI dengan menggunakan metode Game Pesawat Masalah.
Metode penelitian ini menggunakan metode tindk kelas, dengan subjek penelitian yang terdiri dari 32 siswa SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik kelas IV semester II tahun ajaran 2015/2016 . tindakan yang diberikan dengan menggunakan permainan dengan memecahkan masalah. Tindakan ini diberikan dengan dua siklus (siklus I dan siklus II).
Hasil penelitian menunjukan ada peningkatan pemahaman siswa kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik terhadap materi perkembangan siswa kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh dengan materi Hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah
pada mata pelajaran SKI dengan menggunakan metode Game Pesawat Masalah.
Hal ini dapat diketahui dari perbandingan sebelum menggunakan metode Game
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...i
HALAMAN JUDUL... ii
HALAMAN MOTTO ...iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI...iv
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... v
PERSEMBAHAN...vi
ABSTRAK... vii
KATA PENGANTAR...viii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR DIAGRAM...xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tindakan yang Dipilih... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Lingkup Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
G. Penelitian Terdahulu ... 8
H. Definisi Operasional... 11
I. Sistematika Pembahasan ... 12
BAB II : KAJIAN TEORI ... 14
A. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW ... 14
1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ... 14
2. Tujuan Sejarah Kebudayaan Islam ... 16
3. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di MI ... 18
4. Manfat Belajar Sejarah Kebudayaan Islam ... 18
5. Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah ... 19
6. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 21
B. Pemahaman Materi Sejarah Kebudayaan tentang Hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah ... 21
C. MetodeGame Pesawat Masalah... 23
1. Pengertian MetodeGame pesawat Masalah ...23
2. Tujuan dan Manfaat MetodeGame Pesawat Masalah ...26
3. Asal-usul MetodeGame pesawat Masalah ...27
4. Langkah-langkah MetodeGame Pesawat Masalah...28
BAB III : PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... 32
A. MetodePenelitian... 32
B. Setting dan SubjekPenelitian ... 34
C. Variabel yang Diteliti ... 36
D. RencanaTindakan ... 36
E. Data danTehnikPengumpulan Data... 42
F. Analisis Data ... 47
G. Indikator Kinerja ... 49
H. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 50
I. Rencana Jadwal PTK ... 51
BAB IV : PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... 54
A. Hasil Peneliti ... 54
1. Hasil peneliti Pra Kegiatan/ Pra Siklus ... 55
2. Hasil Peneliti Tindakan/Siklus ... 58
a. Paparan data dan temuan siklus I... 58
b. Paparan data dan temuan siklus II ... 65
B. Pembahasan ... 70
BAB V : PENUTUP ... 78
A. Simpulan ... 78
B. Saran... 79 DAFTAR PUSTAKA
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah merupakan peristiwa atau sumber kejadian yang paling
penting sampai dikenang sepanjang waktu dan selalu teringat sampai akhir
dari kehidupan. Akar pohon yang baik akan menumbuhkan batang yang
besar, kokoh, dan tinggi yang diiringi dengan pertumbuhan dahan, ranting,
daun, bunga, dan buah yang bermanfaat bagi manusia. Begitu juga dengan
sejarah kebudayaan Islam suatu peristiwa yang mempunyai titik awal atau
dasar yang baik, maka akan melahirkan budaya beserta cabang-cabangnya,
seperti ekonomi, polotik, bahasa, dan pengetahuan, yang pada akhirnya
membuahkan karya seni dan tehnologi yang bermanfaat bagi manusia1.
Dari penjelasan di atas, sejarah kebudayaan Islam bisa dipahami
sebagai peristiwa masa lalu yang mempunyai asal-muasal tertentu. Peristiwa
menjelang dan saat nabi Muhammad SAW lahir dan diutus sebagai rosul
adalah asal-muasal sejarah kebudayaan Islam. Dari akar ini tumbuh sejarah,
yaitu masa hidup nabi Muhammad saw, yaitu pada masa kelahiran nabi
Muhammad, pada masa nabi Muhammad menyebarkan agama Islam,
sahabat-sahabat nabi atau Kholifah al-Rasyidin, Syi’ah, Khawarij, Murji’ah,
dan Ahlu Sunnah yaitu seperti kekuasaan dinasti Ummayyah, Abbasiyyah,
dan dinasti Fatimiyyah.
1
2
Untuk seorang pendidik atau guru dalam pembelajaran mata
pelajaran sejarah kebudayaan Islam yakni harus mampu menguasai, materi,
model, dan strategi dan memilih metode yang akan digunakan untuk
menerangkan suatu materi atau bahan ajar yang akan disampaikan kepada
peserta didik. Sebagai suatu contoh adalah pemahaman materi penyebab
nabi Muhammad saw hijrah ke Habasyah, yang ditempatkan sebagai materi
pembelajaran.
Dalam hal ini, penerapan pendidikan Islam yang dilaksanakan secara
efektif dan efesien dengan maksud memberikan nilai-nilai agama yang positif
bagi anak-anak di lingkungan SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik. Dengan
kata lain, pendidikan Islam diupayakan dapat membentuk pribadi anak yang
shalih, berakhlak mulia, berbakti kepada kedua orang tua. dan selalu
menjunjung tinggi nabi Muhammad dan taat kepada Allah SWT serta dapat
meningkatkan pemahaman tentang ajaran agama Islam.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, kendala yang terjadi pada
pembelajaran sejarah kebudayaan Islam adalah sajian materi yang
dikemukakan baik pada buku siswa maupun lembar kerja siswa, banyak
memuat materi sosial yang bersifat hafalan. Akibatnya pengetahuan dan
informasi yang diterima siswa terbatas, ditambah lagi proses pembelajaran
yang didominasi dengan pendekatan ekspositoris, yakni guru menggunakan
metode ceramah dan siswa kurang terlibat dalam proses atau cenderung
3
terjadi secara totalitas. Artinya siswa terlibat langsung baik dalam pemikiran,
penglihatan, pendengaran, dan psikomotor.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kelas IV di
SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik pada mata pelajaran sejarah
kebudayaan Islam, bahwa siswa-siswi kelas IV kondisi kelas mengalami
kepasifan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dilihat saat peneliti
melakukan pengamatan saat proses pembelajaran pada semester ganjil,
materi meneladani kepribadian nabi Muhammad SAW. Siswa kelas IV
kurang memahami mengenai materi yang disampaikan sehingga siswa-siswi
hanya mendengarkan cerita guru dan mengerjakan soal yang ada pada
Lembar Kerja Siswa (LKS).
Setelah melakukan observasi dan wawancara pada guru mata
pelajaran SKI. Siswa kelas IV SDNU berjumlah 32 orang siswa, hanya 10
siswa yang memahami materi, sehingga siswa aktif dalam pembelajaran di
kelas dan 23 siswa yang belum memahami materi, sehingga siswa pasif
ketika melakukan proses pembelajaran, dapat diketahui dari hasil belajar
siswa yang masih rendah. Dari 32 siswa yang ada di kelas IV, hanya 15 siswa
(47%) yang berhasil untuk mencapai nilai di atas KKM, sedangkan 17 siswa
(53,12%) masih belum tuntas untuk mencapai nilai KKM. Dengan nilai
rata-rata 72,05% sedangkan nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 752.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti
dibantu dengan guru SKI kelas IV di SDNU Kanjeng sepuh Sidayu-Gresik.
2
4
Sejumlah faktor yang menjadi penyebab rendahnya pemahaman siswa
dalam bertanya pada mata pelajaran SKI antara lain disebabkan, kurangnya
rasa ingin tahu, lemahnya keinginan siswa-siswi dalam membaca, proses
pembelajaran yang monoton, kurangnya metode, strategi, dan media yang
digunakan dalam proses pembelajaran.
Dari hasil refleksi awal terhadap masalah di atas, peneliti dengan guru
kelas IV mata pelajaran SKI, sepakat sebagai upaya perbaikan pemahaman
belajar siswa dan keaktifan belajar pada materi penyebab nabi Muhammad
hijrah ke Habasyah untuk mencapai pemahaman siswa di kelas, perlu
dilakukan inovasi pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan belajar
siswa. Inovasi tersebut adalah penggunaan metode pembelajaran yang sesuai
dengan mata pelajaran dan umur peserta didik yaitu metode Game Pesawat
Masalah.
Game Pesawat Masalah merupakan metode yang tergolong tepat
untuk pembelajaran sejarah karena termuat materi yang sesuai dengan metode
tersebut, mengenai penyebab nabi Muhammad hijrah ke Habasyah. Dengan
metode ini, peserta didik bisa membuat pertanyaan sesuai dengan
pengetahuan dan rasa ingin tahu yang belum di pahami.
Game Pesawat Masalah dipakai membuat pertanyaan untuk
mengaktifkan siswa di dalam kelas. Dimana dalam game ini dibentuk
5
pahami. Dengan membangun kerjasama dalam suatu kelompok untuk
menyelesaikan permasalahan yang akan di pecahkan3.
Berdasarkan fenomena serta uraian di atas tentang permasalahan
dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, penulis mengambil judul
“peningkatan pemahaman materi tentang penyebab nabi Muhammad SAW
hijrah ke Habasyah pada mata pelajaran SKI menggunakan metode Game
Pesawat Masalahkelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang dikaji peneliti ini adalah:
1. Bagaimana penerapan metode Game Pesawat Masalah dalam rangka
meningkatkan pemahaman materi penyebab nabi Muhammad hijrah ke
Habsyah pada mata pelajaran SKI di SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu
Gresik tentang materi penyebab nabi Muhammad SAW hijrah ke Habasyah
setelah diberikan penerapan metodeGame Pesawat Masalah?
C. Tindakan yang Dipilih
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tentang kurangnya
pemahaman siswa dalam memahami materi penyebab nabi Muhammad SAW
hijrah ke Habasyah, maka tindakan yang dipilh oleh peneliti adalah diterapkannya
metode Game Pesawat Masalah untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa
3
6
Nabi Muhammad SAW hijrah ke Habasyah, pada mata pelajaran SKI kelas IV di
SDNU Kanjeng sepuh Sidayu-Gresik.
Dengan diterapkannya metode tersebut siswa dapat meningkatkan
pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar, sehingga dapat mencapai suatu
tujuan pendidikan. Penggunaan metode ini tepat sekali digunakan dalam
pembelajaran SKI, khususnya pada materi penyebab nabi Muhammad SAW
hijrah ke Habsyah. Karena dengan menggunakan metode ini, rasa ingin tahu,
pengetahuan dan pemahaman siswa akan lebih tumbuh dan bertambah.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis susun di atas, maka penelitian ini
bertujuan:
1. Untuk mengetahui penerapan metodeGame Pesawat Masalahdalam rangka
meningkatkan pemahaman materi penyebab nabi Muhammad hijrah ke
Habasyah pada mata pelajaran SKI di SDNU Kanjeng Sepuh
Sidayu-Gresik.
2. Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi penyebab nabi
Muhammad SAW hijrah ke Habasyah setelah diberikan penerapan metode
Game Pesawat Masalahdi SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik.
E. Lingkup Penelitian
Agar peneliti ini bisa tuntas dan terfokus, sehingga hasil penelitiannya akurat,
7
1. Subjek yang diteliti difokuskan kepada siswa kelas IV SDNU Kanjeng sepuh
Sidayu-Gresik semester genap tahun ajaran 2015/2016, karena kelas ini
kurang aktif bertanya dalam kegiatan proses pembelajaran, terutama untuk
memahami materi yang telah disampaikan. PTK ini dilakukan sebanyak dua
pertemuan dan tiap pertemuan 4 jam pelajaran dan 2 RPP.
2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran SKI kelas IV semester genap
materi hijrah nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan metode Game
Pesawat Masalah.
3. Kompetensi Dasar :
3.a Mengidentifikasi sebab-sebab nabi Muhammad SAW hijrah ke Habsyah.
3.b Menceritakan Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habasyah.
Indikator :
3.a.1 Menyebutkan sebab-sebab terjadinya nabi Muhammad SAW hijrah ke
Habasyah.
3.a.2 Membuat pertanyaan sebab-sebab nabi Muhammad SAW hijrah ke
Habasyah.
3.b.1 Merangkum penyebab terjadinya nabi Muhammad hijra ke Habasyah.
3.b.2 Menjelaskan sebab-sebab terjadinya nabi Muhammad SAW hijrah ke
8
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Lembaga
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam peningkatan kualitas pembelajaran SKI
kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik.
2. Bagi Guru
Diharapkan dapat membantu dan menambah inspirasi guru dalam
meningkatkan keaktifan belajar siswa dikelas dan menambah refrensi dalam
penggunaan metode, strategi, model dalam melakuakan proses pembelajaran.
3. Bagi Siswa
Siswa dapat melakukan pembelajaran aktif, baik untuk diskusi maupun
pembelajaran secara langsung, sehingga siswa dapat meningkatkan daya ingat
serta pemahamannya dalam menerima materi.
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peran guru dalam
menggunakan metodeGame Pesawat Masalahuntuk meningkatkan keaktifan
belajar siswa pada materihijrah Nabi Muhammad ke Habasyah mata
pelajaran SKI.
G. Peneliti Terdahulu
Guna melengkapi skripsi ini, penulis melakukan pengkajian terhadap
9
1. Peneliti yang dilakukan oleh Siti Mufarida dalam skripsinya yang berjudul
upaya peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran SKI dengan metode
index card match kelas IV MI Tanhidlul Mutaalimin Balekerto Kaliangkrik
Magelang Tahun pelajaran 2013/20144. Siti mufarida menyimpulkan bahwa
hasil yang dicapai dalam penerapan metode index card match terhadap
perkembangan keaktifan belajar siswa di dalam kelas dan terhadap
perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor dinilai sudah memuaskan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil dari tanya jawab dan hasil evaluasi tersebut
dicatat dalam laporan perkembangan atau daftar nilai kemampuan anak yang
berupa portofolio,pogres reportdan raport.
2. Peneliti yang dilakukan oleh Ngatomo Skripsi dengan judul “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas V Pokok Bahasan Fathul Makkah Dengan Metode
Index Card Match Di MI Miftahul Marhaban Kembaran Candi Mulyo Tahun
Ajaran 2010/20115. Dari analisis diperoleh hasil bahwa metode tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai keaktifan
siswa di kelas, hasil ulangan dan hasil nilai evaluasi pada pembelajaran
dengan menggunakan metodeIndex Card Match.
3. Peneliti yang dilakukan oleh M. Zainal Muttaqin Skripsi dengan judul
“Upaya Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Isra’ Mi’raj Menggunakan
4
Siti Mufarida,upaya peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran SKI dengan metode index card match kelas IV MI Tanhidlul Mutaalimin Balekerto Kaliangkrik,(Magelang Tahun pelajaran 2013/ 2014).
5
Ngatomo,Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah
10
Metode Student Team Achievement Divisions (STAD) Tahun 20106. Peneliti
ini menyimpulkan dengan penggunaan metode Student Team Achievement
Divisions (STAD) siswa dapat meningkatkan hasil belajar secara kognitif,
afektif dan psikomotor. MetodeStudent Team Achievement Divisions(STAD)
dapat meningkatkan kerjasama siswa untuk melakukan diskusi. Dapat dilihat
dari hasil penelitian siklus I diperoleh nilai rata-rata tes akhir peserta didik
80,66, ketuntasan klasikal 100% dan keaktifan belajar peserta didik
meningkat menjadi 83,30%.
Berdasarkan penelitian di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul peningkatan pemahaman materi tentang penyebab nabi
Muhammad SAW hijrah ke Habasyah pada mata pelajaran SKI menggunakan
metode game pesawat masalah kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik.
Penelitian yang penulis lakukan memiliki perbedaan dalam penelitian di atas
yakni dengan penggunaan metode. Peneliti pertama dan kedua menggunakan
Index Card Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sedangkan peneliti
ketiga menggunakan metodeStudent Team Achievement Divisions (STAD) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini penulis menggunakan metode
Game Pesawat Masalahuntuk meningkatkan pemahaman siswa.
6
M. Zainal Muttaqin,Upaya Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Isra’ Mi’raj Menggunakan
11
H. Definisi Operasional
1. Peningkatan Pemahaman
Pemahaman didefinisikan proses berpikir dan belajar, dikatakan
demikian karena menuju kearah pemahaman perlu diikuti dengan belajar
dan berfikir. Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara
memahami. Dalam Taksonomi Bloom, Pemahaman adalah kesanggupan
memahami setingkat lebih tinggi dari pengetahuan. Namun, tidaklah
berarti bahwa pengetahuan tidak dipertanyakan sebab untuk dapat
memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal7.
Dalam hal ini pemahaman sangat dibutuhkan oleh seorang siswa,
untuk memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar dan
meningkatkan hasil belajar.
2. Pengertian metodeGame Pesawat Masalah
Game Pesawat Masalah dipakai membuat pertanyaan untuk
mengaktifkan siswa di dalam kelas. Dimana dalam game ini dibentuk
kelompok-kelompok pertanyaan yang belum dimengerti dan belum di
pahami. Dengan membangun kerjasama dalam suatu kelompok untuk
menyelesaikan permasalahan yang akan di pecahkan8.
Penggunaan metode ini sangat bermanfaat untuk proses
pembelajaran di kelas, siswa dapat membuat pertanyaan sendiri sesuai
dengan materi yang dipelajari. Dalam hal ini siswa dapat membuat
7
Surmadi Suryabrata,Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Rajawali Pers, 1991) , 247
8
12
pertanyaan yang belum mereka mengerti dan pahami. Penggunaan
metode ini juga memudahhkan guru dalam penyampaian materi.
I. Sistematika Pembahasan
Penyusunan skripsi dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
Bagian awal berisi halaman judul, halaman persetujuan pembimbing,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, dan daftar tabel.
Bagiann utama skripsi terdiri dari lima bab, yaitu Bab I merupakan
Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tindakan yang dipilih, tujuan peneliti, lingkup penelitian, manfaat penelitian,
kajian pustaka, dan sistematik pembahasan.
Bagian kedua skripsi tentang kajian teori yang berisi tentang
peningkatan pemahaman pada siswa, metode game pesawat masalah,materi
sejarah kebudayaan Islam dan standart kopetensi.
Bagian ke tiga skripsi tentang metode dan rancana penelitian yang
berisi tentang metode penelitian, setting penelitian dan karakteristik subjek
penelitian, variabel yang diselidiki, rencana tindakan, data dan tehnik
pengumpulan data.
Bab ke empat skripsi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang
13
wawancara, hasil pengumpulan data dokumentasi, hasil pelaksanaan siklus I,
hasil pelaksanaan siklus II, dan pembahasan.
Bab ke lima skripsi tentang penutup yang berisi tentang simpulan dari
uraian skripsi dan saran.
Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka dan beberapa lampiran
✁
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW.
1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
Kaliamat sejarah kebudayaan Islam terdiri dari tiga kata yaitu, sejarah,
kebudayaan, dan Islam. Berikut akan dijelaskan pengertian masing-masing
kata tersebut.
Kata “sejarah” dalam bahasa arab berasal dari kata “syajarah” yang
berarti pohon atau sebatang pohon mulai sejak penih pohon itu samapai
segala hal yang di hasilkan oleh pohon tersebut, atau dengan kata lain
sejarah atau “syajarah” adalah catatan detail tentang suatu pohon dan segala
sesuatu yang dihasilkannya. Dengan demikian, sejarah dapat diartikan
catatan detail dengan lengkap tentang segala sesuatu9.
Menurut istilah sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang
benar-benar terjadi dimasa lampau. Dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu
kejadiaan atau peristiwa yang dicatat dengan lengkap dan benar-benar
terjadi dimasa lampau.
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti
akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta
manusia.
9
✂ ✄
Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan
cipta manusia di masyarakat. Istilah “kebudayaan” sering dikaitkan dengan
istilah “peradaban”. Perbedaannnya : kebudayaan lebih banyak diwujudkan
dalam bidang seni, sastra, religi dan moral, sedangkan peradaban
diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi.
Apabila dikaitkan dengan Islam, maka kebudayaan Islam adalah hasil
karya, karsa dan cipata umat Islam yang didasarkan kepada nilai-nilai ajaran
Islam yang bersumber hukum dari al-qur’an dan sunnah nabi.
Sedangkan Islam, Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya
diwahyukan tuhan kepada manusia melalui Muhammad sebagai
Rosul.10Datangnya dari Allah, baik dengan perantara malaikat Jibril,
maupun langsung kepada nabi Muhammad SAW.
Secara etimologi, Islam memiliki sejumlah derivasi (kata turunan),
antara lain:11
a. Aslama, yang berarti menyerahkan diri, taat, tunduk dan patuh
sepenuhnya.
b. Salima, berarti selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari
cacat/cela.
c. Salam,berarti damai, aman dan tentram.
d. Sullam,yang artinya tangga (alat bantu untuk naik ke atas).
☎✆
Tim penyusun studi islam IAIN Sunan Ampel Surabaya,Pengantar Study Islam,(Surabaya: Sunan Ampel Press, 2010), 9
11
✝6
Berdasarkan pengertian etimologi, maka secara garis besarnya Islam
mengandung makna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah yang
dibuktikan dengan sikap taat, tunduk dan patuh kepada ketentuannya,
guna terwujudnya suatu kehidupan yang selamat, sejahtera, sentosa,
bersih dan bebas dari cacat/cela dalam kondisi damai, aman, dan tentram
serta berkualitas. Sebagai gambaran umum dari kehidupan yang Islami.
Dari pengertian Islam diatas dapat disimpulkan bahwa Islam
merupakan agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada nabi
Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya
membawa rahmat bagi seluruh alam.
Kesimpulan dari Sejarah Kebudayaan Islam adalah kejadian atau
peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat
Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam.
2. Tujuan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
Sejarah kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan
salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul,
perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh
yang berpartisipasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari
sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan nabi
Muhammad SAW, sampai dengan masa khulafaurrasyidin. Secara
subtansial, mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam memiliki kontribusi
✞ ✟
memahami, menghayati kebudayaan sejarah kebudayaan Islam, yang
mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih
kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.
Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai
berikut:12
a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun
oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam.
b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan
tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan
masa depan.
c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara
benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam dimasa
lampau.
e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik,
12
✠8
ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan
dan peradaban Islam.
3. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam Madrastah Ibtidaiyah
Ruang lingkup sejarah kebudayaan Islam di madrasah ibtidaiyah
meliputi:13
a. Sejarah masyarakat arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan nabi
Muhammad Saw.
b. Dakwah nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya, yang meliputi
kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian nabi
Muhammad Saw, hijrah Nabi Muhammad Saw ke Habasyah, peristiwa
Isra’ mi’rajnabi Muhammad SAW.
c. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Yastrib, keperwiraan Nabi
Muhammad Saw, peristiwafatkhul makkah,dan peristiwa akhir Rasulullah
Saw.
d. Peristiwa hijrah ke Habasyah dengan masuknya raja Najasi ke dalam
Islam.
e. Peristiwa-peristiwa pada masa Khulafaurrasyidin.
f. Sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
4. Manfaat Sejarah Kebudayaan Islam
Manfaat sejarah kebudayaan Islam antara lain14:
13
Permenag Tahun 2008 tentang Pendidikan Nasional, hal 25. 14
✡9
a. Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan
buah karya kaum muslimin masa lalu.
b. Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk
diteladani dalam kehidupan sehari-hari.
c. Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap
kemajuan dunia Islam.
d. Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk
mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna
perbaikan dari dalam diri sendiri, masyarakat, lingkungan negerinya serta
demi Islam pada masa yang akan datang.
e. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang
telah diraih umat terdahulu.
5. Materi Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habasyah.
Nabi Muhammad SAW, memerintahkan kepada umatnya untuk
melakukan hijrah ke negeri Abessinia sebanyak dua kali. Rombongan pertama
dipimpin oleh Usman bin Affan dan rombongan kedua dipimpin oleh Ja’far bin
Abi Thalib.
Hijrah pertama di Habasyah, kekejaman yang dilakukan orang-orang
kafir Quraisy terhadap kaum muslimin itulah yang melatar belakangi nabi
Muhammad SAW. Memerintahkan para shahabatnya hijrah ke Abbesenia atau
Habasyah (Ethiopia).
Pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian (614), rombongan pertama yang
☛ ☞
Abbesenia. Di antara rombongan terdapat Usman bin Affan (sebagai ketua
rombongan) beserta istrinya Ruqoyyah, Zubair bin Awwam, dan Abdurrahman
bin Auf. Mereka menyebrangi laut Merah menggunakan perahu yang disewa
dari negeri Yaman. Setibanya di sana, mereka diterima dengan ramah dan baik
oleh raja Najasi.
Setelah keberangkatan rombongan yang pertama, pada tahun ke -7
kenabian (616 M) Nabi Muhammad SAW, menerintahkan kembali kepada
shahabatnya untuk hijrah ke negeri Abbesenia, cara ini beliau tempuh karena
banyak melihat banyak umat Islam yang disiksa dan diperlakukan dengan
sangat kejam oleh kaum kafir Quraisy. Di samping itu, sambutan yang ramah
dari Raja Najasi terhadap umat Islam di Abessenia sangat menenangkan hati
Nabi.
Hijrah kedua, dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib ini berjumlah 101
orang, yang terdiri atas 83 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.15Setibanya
rombongan di sana Ja’far bin abi Thalib menjelaskan kepada raja Najasi
tentang maksud kedatangannya di negeri tersebut. Ia menjelaskan kepada raja
tentang kondisi yang sedang dialami oleh kaum muslimin. Disamping itu ia
menjelaskan tentang ajaran agama Islam kepada raja “ Sesungguhnya agama
yang kami anut ini mengajarkan persamaan derajat dan budi Pekerti yang
mulia, agama Islam juga mengajarkan berhubungan baik dengan agama
Nasrani”. Papar Ja’far. Kemudian Ja’far pun membacakan ayat surat Maryam
ayat 16-40 di hadapan raja yang mengisahkan tentang Maryam dan nabi Isa
15
✌ ✍
a.s. Dengan penjelasan itu, raja Najasi tertarik dan akhirnya menyatakan diri
masuk Islam16.
6. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standart Kebudayaan Islam.17
Tabel 2.1
Standart Kompetensi Kompetensi Dasar
3 Memahami hijrah Nabi
Muhammad SAW ke Thaif dan Habasyah
3.1 Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif dan Habasyah
3.2 Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif dan Habasyah.
3.3 Meneladani kesabaran Nabi
Muhammad SAW dalam
peristiwa hijrah ke Thaif dan Habasyah
4 Memahami peristiwa isra’
Mi’raj Nabi Muhammad SAW
1.1 Mendiskripsikan peristiwaisra’
Mi’rajNabi Muhammad SAW
1.2 Mengambil hikmah dari
peristiwa isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad SAW
B. Pemahaman Materi Sejarah Kebudayaan Islam tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habasyah.
Pemahaman merupakan kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi
dari pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak
dipertanyakan sebab untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu
mengetahui atau mengenal.18
✎6
Abdul Mughni, Khusnul Imam dkk....,58
17
Kemenag, Kurikulum 2006 Standart Kompetensi Madrasah,(Jakarta: Direktur kelembagaan Agama Islam, 2004), 45
18
✏✏
Menurut Bloom dalam Winkel (1996) pemahaman termasuk dalam
klasifikasi ranah kognitif level 2 setelah pengetahuan. Pengertian pemahaman
siswa dapat di urai dari kata “Faham” yang memiliki arti tanggap, mengerti
benar, pandangan, ajaran. Disini ada pengertian tentang pemahaman yaitu,
kemampuan memahami arti suatu bahan ajar, seperti menafsirkan,
menjelaskan, meringkas atau merangkum suatu pengertian kemampuan
semacam ini lebih tinggi dari pada pengetahuan.
Pemahaman juga merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah
kognitif berupa kemampuan memahami atau mengerti tentang isi pelajaran
yang dipelajari tanpa perlu mempertimbangkan atau memperhubungkannya
dengan isi pelajaran lainnya. Pemahaman ini dapat dibagi menjadi 3 kategori
yaitu19:
a. Tingkat Rendah : Pemahaman terjemah mulai dari terjemahan dalam
arti sebenarnya seperti, Bahasa asing, dan Bahasa Indonesia.
b. Tingkat Menengah : Pemahaman yang memiliki penafsiran, yakni
menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan diketahui beberapa
bagian dari grafik dengan kejadian atau peristiwa.
c. Tingkat Tinggi : Pemahaman ekstrapolasi dengan ekstrapolasi yang
diharapkan seseorang mampu melihat di balik, yang tertulis dapat
membuat ramalan konsekuensi atau dapat memperluas resepsi dalam
arti waktu atau masalahnya.
19
✑ ✒
Pemahaman materi hijrah nabi Muhammad SAW memiliki indikator
pemahaman yaitu:
a. Mengartikan, sama halnya memberi arti atau memberi pengertian yang
berarti bahwa seseorang dapat mengkomunikasikan ke dalam bahasa lain.
Seperti maksud dari nabi Muhammad hijrah ke Habasyah karena kaum
beliau mendapat hinaan dan cacian dari kaum kafir Quraisy.
b. Mengklasifikasi, menggolongkan menurut jenis dan menyusun ke dalam
golongan. Seperti pada perintah nabi Muhammad yang menginginkan
kaum muslim untuk pergi hijrah di Habasyah dilakukan dua kali oleh
kaum muslim, yang pertama di pimpin oleh Usman bin Affan dan istrinya
yakni Ruqayah dan yang kedua di pimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib.
c. Menjelaskan20. Menerangkan atau menguraikan secara terang materi hijrah
nabi Muhammad SAW ke Habasyah.
Berdasarkan indicator yang diambil pada peningkatan pemahaman
peneliti menyesuaikan dengan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar,
digunakan untuk mengukur peningkatan pemahaman sesuai dengan
indicator pemahaman maka peneliti menggunakan 2 dari beberapa
peningkatan pemahaman yakni pada indikator klasifikasi dan menjelaskan.
C. METODEGAME PESAWAT MASALAH 1. Pengertian metodeGame Pesawat Masalah
Metode (method), menur LrtFredPercival dan Henry Ellington (1984)
adalah cara yang umum untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik
20
✓ ✔
atau mempraktikkan teori yang telah dipelajari dalam rangka mencapai tujuan
belajar21.
Batasanini hampir sama dengan pendapat Tardif dalam Muhibbin Syah
(1995) bahwa metode diartikan sebagai cara yang berisi prosedur baku untuk
melaksanakan kegiatan penyajian materi pelajaran kepada peserta didik.
Selanjutnya Reigeluth (1983) mengartikan bahwa metode mencakup
rumusan tentang pengorganisasian bahan ajar, strategi penyampaian, dan
pengelolaan kegiatan dengan memperhatikan tujuan, hambatan, dan
karakteristik peserta didik sehingga diperoleh hasil yang efektif, efisien, dan
menimbulkan daya tarik pembelajaran22.
Pendapat Reigeluth tersebut didukung oleh Jerome Brunner (dalam
Conny Semiawan,1997) dengan menyebut metode pembelajaran induktif atau
berpikir induktif. Kemudian J.E.Kemp (1994) menggunakannya untuk
mengelompokan pola mengajar dan belajar, yaitu klasikal, mandiri, dan
interaksi guru dan peserta didik atau pengajaran kelompok.
Berbagai pendapat diatas, menunjukkan bahwa metode berhubungan
dengan cara yang memungkinkan peserta didik memperoleh kemudahan dalam
rangka mempelajari bahan ajar yang disampaikan oleh guru. Ketepatan dalam
memilih metode sangat berpeluang bagi terciptanya kondisi pembelajaran yang
kondusif, menyenangkan, sehingga kegiatan pembelajaran
(instructionalactivities) dapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam
✕✖
Titik Suharyati,Permainan Pesawat Masalah dapat Mengatasi Kejenuhan dan Rasa Malas Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran Bahasa Indonesia,(Jurnal Dinas pendidikan Surabaya), hal 3
✕ ✕
✗ ✘
memfasilitasi peserta didik untuk dapat meraih hasil belajar sesuai yang
diharapkan.
Menurut uraian di atas, penentuan metode yang akan digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau
tidaknya proses pembelajaran yang berlangsung.
Jenis-jenis metode yaitu23:
a. Metode Latihan
Metode latihan keterampilan ini merupakan suatu metode mengajar
dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada
peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan
untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal:
membuat tas dari mute). Metode latihan bertujuan membentuk kebiasaan
atau pola yang otomatis pada peserta didik.
b. Metode penugasan (Resitasi)
Metode pembelajaran resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan
mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
c. Metode permainan
Metode permainan merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dalam
permainan untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan. Metode
permainan dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa
senang terhadap materi pelajaran yang dibawakan.
✙✚
✛6
d. MetodeGame Pesawat Masalah.
MetodeGame Pesawat Masalahmerupakan cara pembelajaran kooperatif.
Dimana dalam game ini dibentuk kelompok-kelompok siswa untuk
memunculkan pertanyaan yang belum dimengerti dan belum di pahami24.
2. Tujuan dan Manfaat MetodeGame Pesawat Masalah.
Metode Game Pesawat Masalah dalam pembelajaran materi
mendiskusikan masalah dari berbagai sumber ini akan banyak membawa
manfaat baik bagi guru itu sendiri maupun bagi peserta didik. Guru akan
merasa nyaman dalam menyampaikan materi karena semua siswa terlibat
dalam kegiatan pembelajaran dengan penuh semangat. Walaupun tampak
gaduh pembelajaran yang menggembirakan dan melibatkan semua siswa.
Guru akan merasa puas karena pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta
didik mengikuti pembelajaran dengan bersemangat, antusias, dan tujuan
pembelajaran tercapai.
Guru juga akan termotivasi untuk melakukan inovasi-inovasi dalam
menyampaikan pembelajaran yang menyenangkan dan memuaskan.
Adapun bagi peserta didik, pembelajaran dengan menggunakan
metode permainan ini akan bermanfaat antara lain25:
a. Peserta didik akan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran.
b. Peserta didik akan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
c. Peserta didik tidak akan meninggalkan ruas kelas saat pembelajaran.
24
Syifa S. Mukrima,53 Metode Belajar dan Pembelajaran,(Bandung: Bumi Siliwangi 2014), 159
25
✜ ✢
d. Peserta didik diajak menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain
dengan menyampaikan pendapat.
e. Peserta didik menjadi percaya diri dan berani berbicara untuk
mengeluarkan pendapat.
f. Peserta didik menjadi bangga pada dirinya karena bisa membantu orang
lain.
g. Peserta didik belajar menghargai pendapat orang lain.
Dari uraian di atas dengan menggunakan metode Game Pesawat
Masalah guru dan siswa dapat menyampaikan serta menangkap proses
pembelajaran sesuai dengan pencapaian dari tujuan pembelajaran di kelas.
3. Asal-usul MetodeGame Pesawat Masalah
Metode ini merupakan kata lain dari permainan pesawat masalah,
jurnal dari penelitian (Titik Suharyati) yang berjudul “permainan pesawat
masalah dapat mengatasi kejenuhan dan rasa malas peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia26.
Pada jurnal penelitian ini penulis mengajak peserta didik untuk
kembali mengenang masa kecilnya ketika bermain pesawat-pesawatan yang
terbuat dari secarik kertas yang telah penulis sediakan sebelumnya. Secara
filsafat keberadaan pesawat menggambarkan alat untuk menggapai harapan
dan cita-cita yang tinggi. Dalam hal ini penulis berpikir kalau pesawat
✣6
✤8
mampu mengantarkan penumpangnya untuk menuju tujuan akhir yang jauh
dan tinggi sesuai dengan harapan secara maksimal.
Jadi permainan pesawat masalah dan sekarang disebut Game
Pesawat Masalah merupakan metode yang sama yang digunakan untuk
mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan mempermudah siswa
dalam menerima pemahaman pada proses belajar mengajar.
4. Langkah-langkah MetodeGame Pesawat Masalah
Langkah-langkah metodeGame Pesawat Masalahyaitu27:
a. Pembelajaran dengan permainan “pesawat masalah” ini dimulai dengan
penjelasan guru mengenai aturan permainan.
b. Guru memandu siswa membentuk kelompok kecil yang beranggotakan 4-5
orang.
c. Guru membagikan kertas kepada siswa.
d. Siswa menuliskan satu permasalahan yang telah mereka temukan dari
berbagai sumber.
e. Siswa selanjutnya melipat kertas masalah tersebut menjadi sebuah pesawat
dengan mencantumkan namanya di sayapnya.
f. Kemudian siswa berdiri membentuk lingkaran penuh dan menerbangkan
pesawat secara bersama-sama berdasarkan aba-aba guru.
g. Selanjutnya siswa langsung berlari untuk mendapatkan satu pesawat milik
temannya.
27
✥9
h. Siswa kembali duduk, membuka pesawat dan mempelajari permasalahan
yang sudah tertulis.
i. Bersama, kelompok masing-masing anggota menuliskan kalimat
pemecahan masalah dengan singkat dan jelas. Kelompok yang sudah
selesai dengan singkat dan jelas. Kelompok yang sudah selesai maju
membacakan permasalahan yang ada berikut kalimat pemecahannya yang
mereka tuliskan.
j. Kelompok lain memberikan tanggapan.
k. Permainan diakhiri oleh guru dan siswa dengan menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang baru saja dilakukan.
l. Guru memberikan reward kepada siswa dan kelompok yang aktif
memberikan tanggapan.
5. Kekurangan dan Kelebihan MetodeGame Pesawat Masalah
Kekurangan dari penggunaan metodeGame Pesawat Masalahadalah sebagai
berikut28:
a. Banyaknya waktu yang dibutuhkan.
b. Sulitnya mengkondisikan siswa di dalam kelas.
c. Sedikitnya materi yang akan disampaikan.
Adapun kelebihan dari penggunaan metode Game Pesawat Masalah ini
adalah sebagai berikut:
a. Anak menjadi aktif.
✦8
✧ ★
b. Kemampuan bertanya anak akan bertambah.
c. Anak dengan mudah memahami materi yang disampaikan.
32
BAB III
METODE DAN RENCANA PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian yang berjudul: “Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa
Menggunakan Metode Game Pesawat Masalah Materi Sebab-sebab Nabi
Muhammad Hijrah ke Habsyah” ini merupakan jenis Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang bermakna penelitian yang didesain untuk membantu guru
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelasnya. Informasi ini
bermanfaat untuk mengambil keputusan yang bijak tentang metode atau
media yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran demi
peningkatan profesionalisme guru, prestasi siswa, kelas, dan sekolah.
Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif
dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.29 Termasuk penelitian
kualitatif karena peneliti sendiri yang menjadi instrumen utama, terjun ke
lapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi melalui
pengamatan dan wawancara. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
29
33
Dalam pe
model Kurt Lew
langkah pokok y
1. Planning (per
yang berangka
2. Acting (pelaks
peneliti sesuai
3. Observing (obs
mengetahui e
berbagai kekur
4. Reflecting (ref
sehingga mem
30
Zainal Aqib,Penelitian Widya,2009), 21
31
Wina Sanjaya,Penelitia
33
pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini
ewin. Yang menyatakan bahwa satu siklus te
h pokok yaitu:30
perencanaan), adalah proses menentukan pro
kat dari suatu ide gagasan peneliti.
ksanaan tindakan), adalah perlakuan yang dil
suai dengan perencanaan yang telah disusun oleh pe
(observasi), adalah pengamatan yang di
efektifitas tindakan atau mengumpulkan inf
kurangan tindakan yang telah dilakukan.
refleksi), adalah kegiatan menganalisis tentang
[image:40.595.134.514.269.644.2]emunculkan program atau perencanaan baru.
Gambar 3.1
Siklus PTK Kurt Lewin31
litian Tindakan Kelas untuk Guru SD,SLB, TK, (Bandung:C
litian Tindakan Kelas,(Jakarta: Kencana, 2009), 49
33
) ini menggunakan
terdiri dari empat
program kebaikan
dilaksanakan oleh
usun oleh peneliti.
dilakukan untuk
informasi tentang
ng hasil observasi
34
B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian
Setting penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian,
dan subjek penelitian.
a. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDNU Kanjeng
Sepuh Sidayu Gresik untuk mata pelajaran SKI pada materi Hijrah nabi
Muhammad ke Habasyah kelas IV.
SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik ini merupakan salah satu
lembaga pendidkan formal yang berada pada naungan LP.Ma’arif
kabupaten Gresik. Mempunyai letak geografis yang strategis, yakni
berada di tengah-tengah kecamatan Sidayu Gresik, didepan sekolah
terdapat masjid besar yang ada di Sidayu “ Masjid Kanjeng Sepuh”
masjid tersebut adalah masjid tinggalan ulama’ yang ada di wilayah
Sidayu, dan pernah menjadi kepala daerah kabupaten Sidayu.
SDNU Kanjeng sepuh memiliki kepercayaan untuk memajukan
sekolah di wilayah Sidayu Gresik, pada sekolah ini terdapat 220 siswa
laki-laki dan 161 siswa perempuan dengan jumlah 15 pengajar dengan
lulusan universitas ternama di wilayah Jawa Timur. Sekolah ini
memiliki memiliki luas tanah 880 M2digunakan ruang kelas sebanyak
13, 2 laboratorium, 1 perpustakaan, 3 kamar mandi, 1 kantin sekolah
35
SDNU Kanjeng sepuh ini merupakan sekolah yang
mengembangkan dengan mata pelajaran umum dan agama yang begitu
kental dengan NU. Dengan demikian SDNU Kanjeng sepuh ini
satu-satunya sekolah yang kental dengan ilmu keagamaannya di wiayah
Sidayu Gresik.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 09
Januari 2016 dan 16 Januari 2016. Penentuan waktu penelitian mengacu
pada kalender akademik Madrasah, karena Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar
mengajar yang efektif di kelas.
c. Siklus PTK
Penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap siklus
dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), pelaksanaan
tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan pemahaman
siswa pada mata pelajaran SKI.
2. Subjek penelitian
Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDNU
Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik tahun ajaran 2015-2016 dengan
jumlahsiswa sebanyak 32 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan
36
C. Variabel yang Diselidiki
Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab
pemasalahan yang dihadapi yaitu:
1. Variabel Input : Siswa kelas IV SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu-Gresik.
2. Variabel Proses : Penerapan metodeGame Pesawat Masalah.
3. Variabel Output : Peningkatan Pemahamn Belajar Siswa Sebab-sebab
Nabi Muhammad Hijrah ke Habasya.
D. Rencana Tindakan
Model penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah modal Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri
atas empat langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan
Tindakan (Acting), (3) Pengamatan (Observing), dan (4) Refleksi
(Reflecting).
Siklus 1
Siklus 1 terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi.
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan
melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran SKI materi “Hijrah nabi
Muhammad ke Habasyah”. Dalam proses pembelajaran, peneliti merasakan
adanya masalah dalam pemilihan metode pembelajaran yang kurang
37
kurang tertarik dengan media pembelajaran, suasana pembelajaran yang kurang
menyenangkan.
Dari masalah di atas, maka pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan
hal sebagai berikut:
a. Membuat jadwal kunjungan kelas.
b. Menyusun RPP materi hijrah nabi Muhammad ke Habasyahberdasarkan
langkah-langkah penerapan metode Game Pesawat Masalah.
c. Menyiapkan sumber belajar, metode pembelajaran, media
pembelajaran, fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.
d. Menyusun lembar evaluasi pembelajaran (soal latihan)
e. Menyiapakan instrumen penilaian.
f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan
guru selama pembelajaran berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini peneliti menerapkan kegiatan penelitian dengan
menerapkan media papan lembar balikmengacu pada RPP yang telah
dipersiapkan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Kegiatan Awal (5 menit)
a. Guru mengucapkan salam “Selamat Pagi” dan “Assalamu’alaikum Wr.Wb”.
b. Guru dan siswa melakukan do’a bersama.
38
d. Guru melakukan motivasi, membangkitkan minat dan semangat belajar
siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan hari itu.
Kegiatan Inti (55 menit)
a. Guru menjelaskan secara singkat materi tentang kaum muslim hijrah ke
Habasyah. (5 menit)
b. Siswa membaca materi tentang kaum muslimhijrah ke Habasyah. (10 menit)
c. Siswa merangkum materi yang sudah dibaca sesuai dengan pemahaman
mereka
d. Siswa membentuk kelompok menjadi 8 kelompok besar yang terdiri dari 4
orang siswa untuk melakukan diskusi. (2 menit)
e. Guru meminta semua kelompok membuat pertanyaan sebanyak jumlah
kelompoknya. (3 menit)
f. Guru menunjukkan tugas kelompok yang akan diberikan dan menjelaskan
bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut.(15 menit)
- Guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan sebanyak jumlah
kelompoknya.
- Siswa membuat pesawat yang didalamnya ada pertanyaan
- Siswa maju kedepan untuk membuat lingkaran dan menerbangkan
pesawatnya secara bersamaan.
39
- Setiap siswa kembali ke tempat kelompoknya dan memecahkan masalah
yang sudah didapat.
- Siswa menulis jawaban dari pertanyaan yang diperoleh.
g. Masing-masing kelompok maju ke depan dengan semua anggota
kelompoknya untuk menyampaikan hasil kerja kelompok mereka, semua
anggota kelompok menjelaskan hasil jawaban yang telah didiskusikan. (5
menit)
h. Guru menyimpulkan dengan memberikan penguatan di setiap jawaban yang
telah di jawab.(5 menit)
i. Guru memberikan lembar kerja siswa sebagai pemahaman materi hijrah
Nabi Muhammad ke Habasyah.(10 menit)
Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Guru mengoreksi jawaban secara bersama-sama.
b. Guru memberikan penguatan dan membuat kesimpulan dari proses
pembelajaran yang telah berlangsung.
c. Guru memberikan pekerjaan rumah (tugas individu) kepada siswa untuk
mengerjakan soal latihan sebagai evaluasi.
d. Guru memotivasi siswa agar tetap belajar di rumah dan mempelajari materi
berikutnya.
e. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam
40
3. Observasi (Observing)
Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta
menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
a. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran
Kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam mengelolah proses
pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan metode Game Pesawat
Masalah pada materi Hijrah Kaum muslim ke Habasyah dengan menggunakan
lembar observasi aktivitas guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran
berlangsung.
b. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran
Pengamatan aktivitas peserta didik dilakukan oleh peneliti dengan
menggunaan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disusun oleh peneliti
dalam proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi (Reflecting)
Yang dimaksud dengan tahap refleksi adalah mengulas data secara
kritis, terutama yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tindakan
kelas, baik pada siswa, suasana kelas, maupun pada diri guru.32
Berikut adalah hal-hal yang dilakukan ketika melaksanakan refleksi,
diantaranya:
a. Implementasi tindakan
32
41
1) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode Game Pesawat Masalah.
2) Memperbaiki kekurangan guru dalam melakukan proses mengajar.
b. Observasi
1) Merefleksi proses pembelajaran yang telah terlaksana.
2) Mengevaluasi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil observasi.
3) Melakukan refleksi terhadap penggunaan metode Game Pesawat Masalah
dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa materi hijrah Nabi
Muhammad ke Habasyah.
4) Mengumpulkan hasil observasi, kemudian menganalisis untuk mengetahui
tingkat keberhasilan pada siklus I dan mencari kendala-kendala atau
kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.
c. Tes tulis
1) Melakukan refleksi terhadap keaktifan bertanya dan menjawab pada siswa.
2) Mengerjakan tes evaluasi pada saat selesai proses pembelajaran.
d. Melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk merumuskan
tindakan-tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya, sesuai
dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I.
Siklus 2
Jika dirasa pada siklus I kurang berhasil, maka akan dilanjutkan dengan
merancang ulang pada siklus II berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan
42
belum berhasil maka akan dilanjutkan lagi pada siklus berikutnya sampai dirasa
sudah berhasil mencapai tujuan yang harapkan.
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),data adalah
informasi yang mempunyai makna untuk keperluan tertentu.33Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan data
kuantitatif.Data kualitatif berasal dari dari hasil deskripsi wawancara dan
observasi.Sedangkan data kuantitatif berasal dari pengambilan data nilai
tes tulis, lembar aktivitas siswa, lembar aktivitas guru, dan lembar hasil
wawancara.
2. Sumber Data
Sumber data dalam PTK adalah sebagai berikut:
a. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang pemahaman siswa dalam
melakukan proses belajar mengajar pada siswa kelas IV dengan
jumlah murid 32 siswa, 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
b. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode
game peswat masalahdan peningkatan pemahaman tentang hijrah
Nabi Muhammad ke Habasyah dalam proses belajar mengajar.
33
43
c. Teman sejawat/kolaborator
Teman sejawat/kolaborator dimaksudkan sebagai sumber
data untuk melihat implementasi PTK secara komperhensif, baik
dari siswa maupun guru.
3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data hakikatnya adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.34 Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin agar bisa
mendapatkan data yang valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data
dengan cara sebagai berikut:
a. Catatan lapangan (Observasi)
Catatan lapangan adalah uraian tertulis tentang apa yang didengar,
dilihat, dialami, dan dipikirkan peneliti selama pengumpulan dan
refleksi data dalam sebuah studi kualitatif. Setiap kembali dari
observasi, wawancara, atau pekerjaan penelitian lainnya, peneliti
biasanya menuliskan apa yang terjadi, menggambarkan sebuah
deskripsi tentang orang, objek, tempat, peristiwa, aktivitas, dan
percakapan. Di samping itu, peneliti juga akan merekam ide-ide,
strategi, refleksi, dan dugaan, serta pola-pola yang muncul.35
Hal-hal yang diamati dalam kegiatan observasi ini meliputi :
34
Emzir,Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data,(Jakarta:Rajawali Press, 2011), hal.66
35
44
1) Aktivitas gurupada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode
Game Pesawat Masalah.
2) Aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode
Game Pesawat Masalah.
Observasi dilaksanakan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan
tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, seberapa proses yang
terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Dengan observasi,
diharapkan gejala ketidak berhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan
dapat diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana
tindakan sebelum berjalan lebih lanjut.36
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan observasi ini bisa
menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas
siswa.
Aspek yang diamati untuk diberikan penilaian terhadap aktivitas siswa
dalam kelompok kecil meliputi:
a) Pemahaman baik dalam kelas maupun kelompok
Pemahaman siswa baik dalam kelas maupun kelompok sangat berperan pada
keberhasilan pembelajaran. Siswa yang pasif akan sulit menerima pesan dan
informasi yang disajikan guru.
b) Kekompakan dengan anggota kelompok
Kerjasama yang baik atau kekompakan dalam setiapanggota kelompok sangat
membantu terciptanya rasa antusias pada pembelajaran yang dilakukan.
36
45
c) Motivasi
Motivasi dalam diri manusia sangat berpengaruh dalam berbagai kegiatan
termasuk pembelajaran. Motivasi yang tinggi terhadap pembelajaran akan
mendukung siswa dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.
d) Disiplin
Kedisiplinan sangat penting dalam pembelajaran.Kedisiplinan siswa dalam
mengikuti pembelajaran adalah wujud sikap yang menunjukkan keseriusan
belajar siswa terhadap suatu materi pembelajaran.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara
dilakukan dengan guru dan siswa dalam rangka untuk memperoleh data atau
informasi yang lebih terperinci dan untuk melengkapi data hasil observasi.37
Wawancara juga dapat digunakan untuk melihat tingkat
keberhasilan suatu proses pembelajaran yang telah dilakukan atau bisa juga
digunakan untuk melihat sejauh mana peningkatan pemahaman belajar siswa
terhadap metode yang telah diterapkan. Pedoman wawancara yang dilakukan
sebagaimana yang terlampir.
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang ada kaitannya
dengan sikap atau pendapat siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
sebab-sebab Nabi Muhammad hijrah ke Habasyah dengan menggunakan metode
yang diterapkan, untuk menemukan kesulitan apa saja yang dialami baik guru
37
46
maupun siswa saat proses pembelajaran pada saat sebelum dan sesudah
tindakan.
Instrumen yang digunakan dalam penerapan teknik pengumpulan data
ini yaitu berupa naskah wawancara responden guru sebelum dan sesudah
kegiatan pembelajaran, dan juga naskah wawancara responden siswa sebelum
dan sesudah kegiatan pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan
sebagainya. Untuk mendapat kebenaran data yang valid maka peneliti perlu
melihat arsip-arsip dari administrasi guru mata pelajaran yang meliputi data
mulai dari sebelum siswa belajar sampai sesudahnya.
Teknik pengumpulan data seperti ini dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh peningkatan pemahaman belajar siswa sebelum dan sesudah
dilakukannya pemberian tindakan.
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini, diantaranya hasil tes siswa,
nilai tes siswa, instrumen penelitian pemahaman belajar siswa dalam materi
hijrah Nabi Muhammad ke Habasyah, instrumen pengamatan aktifitas siswa.
d. Evaluasi berupa Tes
Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan guru selain untuk memantau
proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar siswa sesuai dengan potensi
47
menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran.38
Penilaian
yang digunakan adalah berupa penilaian tes dengan menggunakan tes tulis.
Data hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung disaring,
dikumpulkan dan kemudian dianalisis melalui prosedur dan alat penilaian
sesuai dengan kompetensi/pencapaian indikator yang akan dicapai. Hasil
belajar siswa dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil periode
sebelumnya untuk melihat perkembangan pencapaian indikator/kompetensi
dari masing-masing siswa.
Dalam menganalisis tingkat keberhasilan belajar siswa pada tiap siklus,
dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan tes melalui kegiatan membuat pertanyaan dan bertukar pertanyaan
untuk menjawab pertanyaan dari teman yang lain dan mengerjakan soal pada
Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang hijrah Nabi Muhammad hijrah ke
Habasyah.
3 Analisis Data
Analisis data diambilkan dari nilai yang diperoleh dari evaluasi
pembelajaran harian dan lembar observasi. Selanjutnya, data dari
masing-masing siklus dibuat dalam tabel sehingga akan terlihat secara keseluruhan.
Analisa data untuk tujuan tindakan dilakukan dengan membandingkan isi
catatan yang dilakukan kolaborator (guru pengampu) dan peneliti dengan
harapan unsur kesubyektifitasan dapat dikurangi.
38
48
Data yang disajikan berasal dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa
dalam mengikuti tes disetiap siklusnya, dari hasil tersebut maka akan diamati
dan ditarik kesimpulan tentang keberhasilan guru dalam mengajar
menggunakan metode yang diterapkan, apakah pembelajaran yang
dilaksanakan sudah mencapai target pencapaian sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh madrasah atau
belum. Jika dalam putaran siklus diproleh hasil yang belum memenuhi target,
maka akan dibenahi dalam putaran siklus selanjutnya sampai diperoleh hasil
yang maksimal.
Penilaian tes ini dilakukan dua kali yakni tes sebelum tindakan dan
sesudah tindakan. Sedangkan untuk mengetahui rata-rata nilai peningkatan
keterampilan bercerita siswa, penilaian unjuk kerja digunakan rumus:
Keterangan: X = Nilai rata-rata
ΣX = Jumlah semua nilai tes siswa
ΣN = Jumlah siwa
Untuk menentukan prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam
kelompok kelas dapat digunakan rumus:39
39
Haris Supatno,Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru/ PLPG 2008, (Surabaya: Departemen UNESA,2008), 185
X = ΣX ΣN
p = Σ siswa yang tuntas belajar x 100%
49
Analisis ini dilakukan pada setiap siklus ditahap refleksi. Hasil
analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan
perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya. Hasil penilaian yang telah
diperoleh tersebut dikelompokkan ke dalam bentuk penskoran nilai siswa.
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, bahwa tingkat
pencapaian untuk hasil belajar adalah 80%, dengan kriteria tingkat
[image:56.595.119.514.247.526.2]keberhasilan belajar yang dikelompokkan ke dalam lima kategori berikut:
Tabel 3.1
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
80-100 % Tinggi sekali
61-79 % Tinggi
41-60 % Cukup
21-40 % Rendah
<21 % Rendah sekali
4 Indikator Kinerja
Untuk menunjukan tingkat keberhasilan peneliti maka diperlukan
indikator kinerja sebagai acuan penelitian. Ditetapkan indikator sebagai
berikut:
a. Nilai rata-rata siswa minimal 75.
b. Skor aktivitas guru dalam menerapkan proses pembelajaran mencapai
90%
c. Skor aktivitas siswa dalam pro