• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perburuhan-Januari 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perburuhan-Januari 2009"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME VII JANUARI 2009

(2)

Berkhas merupakan salah satu media Akatiga yang menyajikan kumpulan berita dari

berbagai macam surat kabar, majalah, serta sumber berita lainnya. Jika pada awal

penerbitannya kliping yang ditampilkan di Berkhas dilakukan secara konvensional, maka

saat ini kliping dilakukan secara elektronik, yaitu dengan men-

download

berita dari

situs-situs suratkabar, majalah, serta situs-situs berita lainnya.

Bertujuan untuk menginformasikan isu aktual yang beredar di Indonesia, Berkhas

diharapkan dapat memberi kemudahan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam

pencarian data atas isu-isu tertentu. Berkhas yang diterbitkan sebulan sekali ini setiap

penerbitannya terdiri dari isu Agraria, Buruh, dan Usaha Kecil.

(3)

D a f t a r I si

3.441 Tenaga Kerja di Jateng Terkena PHK --- 1

Lagi, Malaysia Usir 156 TKI Ilegal --- 2

TKI Sering Jadi Korban Kekerasan --- 3

1.487 TKI bermasalah --- 4

7 Provinsi belum tetapkan upah 2009 --- 5

TKI Ilegal Akan Diputihkan--- 7

Sebanyak 22 Perusahaan Tunda UMP --- 9

Pelayanan terpadu satu pintu TKI dipersiapkan --- 10

Paket Stimulus Bisa Redam Tekanan PHK --- 11

SK UMK Gubernur Jabar Digugat --- 12

Upah Minimum Sektoral Kota Medan Naik 5 Persen --- 13

Upah Buruh Industri Merosot --- 14

6.000 Pekerja Pelabuhan Tanjung Perak Terancam --- 16

Buruh Tuntut UMK --- 17

Dampak Krisis, Tujuh Perusahaan Gresik Tangguhkan UMK --- 18

Singapura Buat UU Hak Bekerja Hingga 65 Tahun --- 19

Eks Buruh Dong Joe Mengamuk--- 20

Korban PHK Jadi Buruh Tani --- 21

Pelayanan Penempatan TKI Diurus Pemda --- 22

Ribuan TKITerancam Dideportasi --- 23

PHK di Jabar Telah Mencapai 20.000 Orang --- 24

Pengangguran di Jambi Menurun --- 25

PHK Terus Terjadi --- 26

Gubernur Tetapkan UMK Batam Rp 1.045.000--- 27

Jamsostek Optimistis 2,5 Juta Pekerja Tercapai --- 28

Pekerja Karet di Sumbar Di-PHK --- 29

Petambak Udang dan Buruh Tolak PHK--- 30

Perlindungan TKI di Arab Saudi butuh perjanjian bilateral --- 31

SPM Crystal Jade protes PHK --- 32

Korban PHK bertambah --- 33

Penempatan & rekrutmen TKI diusulkan terpisah --- 34

(4)

PHK Ancam Pekerja Maspion --- 36

Korban PHK Tuntut Pesangon Layak --- 37

Nasib Buruh Jambu Bol Ditentukan Dua Minggu Lagi --- 38

Jumlah Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Menurun --- 39

Jumlah Pekerja informal Melonjak --- 40

Pekerja di luar hubungan kerja potensial ikut jamsostek --- 41

TKI Harus Dijamin Asuransi --- 42

Tunda Pengumuman UMK Hak Gubernur --- 43

Pembahasan perlindungan TKI di Arab Saudi buntu --- 44

Pengumuman UMK Ditunda --- 45

Sektor formal & kenaikan gaji dorong remitansi TKI --- 46

Penangguhan UMK 15 Perusahaan Ditolak --- 47

67 Buruh PT WM Telantar --- 48

Ribuan Karyawan di Jakarta Kena PHK --- 49

Kebutuhan tenaga kerja grafika tinggi --- 50

Korban PHK butuh pelatihan --- 51

Stop Penempatan TKI Tanpa Kontrak Kerja --- 52

Pekerja LHK Harus Diperhatikan --- 53

Korban PHK diperkirakan lebih dari 52.000 orang --- 55

Eks Buruh PT Dong Joe Tagih Janji PN --- 56

Puluhan Buruh Unjuk Rasa di DPRD --- 57

RI sulit raih bisnis outsourcing dunia --- 58

10.000 Karyawan Sudah Dirumahkan --- 60

Mogok Nasional Lumpuhkan Prancis --- 61

Daerah berwenang urus TKI --- 62

(5)

Jurnal Nasional Kamis, 01 Januari 2009

Ekonomi | Semarang | Kamis, 01 Jan 2009 10:44:32 WIB

3 .4 4 1 Te n a ga Ke r j a di Ja t e n g Te r k e n a PH K

DINAS Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Jawa Tengah mencatat, 3.441 tenaga kerja dari 31 perusahaan di provinsi ini mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) selama tahun 2008.

Kepala Disnakertrans Jateng, Siswo Laksono, di Semarang, Kamis (1/1) mengatakan, selain buruh yang di-PHK tersebut, juga terdapat 4.860 tenaga kerja yang dirumahkan akibat berbagai krisis yang terjadi selama 2008.

"Para tenaga kerja yang di-PHK dan dirumahkan tersebut berasal dari 31 perusahaan yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Jateng," katanya.

Kedua belas kabupaten/kota tersebut meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Boyolali, Tegal, Cilacap, Sukoharjo, Klaten, Pekalongan, Jepara, Kendal, dan Demak.

Menurut dia, sebagian besar tenaga kerja yang di-PHK dan dirumahkan berasal dari industri mebel serta tekstil.

Ia mengatakan, penyebab para buruh di-PHK dan dirumahkan, antara lain dampak krisis listrik yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 2008 hingga krisis ekonomi global yang melanda di penghujung tahun.

Ia menuturkan, Pemerintah Provinsi Jateng akan mengupayakan berbagai cara untuk membantu para pengusaha dalam mengantisipasi menekan PHK yang lebih besar.

(6)

Jurnal Nasional Kamis, 01 Januari 2009

Ibukota | Tanjungpinang | Kamis, 01 Jan 2009 12:08:25 WIB

La gi, M a la ysia Usir 1 5 6 TKI I le ga l

PEMERINTAH Malaysia kembali mengusir TKI illegal sebanyak 156 orang dari Pelabuhan Pasir Gudang, Malaysia menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang.

Kasubsi Lintas Batas Imigrasi Tanjungpinang, Ispaisah, Kamis (1/1) mengemukakan, TKI bermasalah yang diusir Pemerintah Malaysia tersebut terdiri dari pria 69 orang, perempuan 85 orang dan anak-anak dua orang.

Sementara sejak 1 Januari-25 Desember 2008, kata dia, TKI illegal yang diusir Pemerintah Malaysia berjumlah 34.505 orang, terdiri dari pria 24.383 orang, perempuan 9.194 orang dan anak-anak 473 orang.

"TKI bermasalah ditangkap petugas kepolisian Malaysia karena tidak memiliki dokumen yang lengkap sebagai pekerja asing di Malaysia," katanya.

TKI illegal sempat menjalani hukuman penjara beberapa bulan di Malaysia Sebelum dikembalikan ke Indonesia. "Mereka dipenjara di beberapa lembaga pemasyarakatan di Malaysia," katanya.

Sebelum dipulangkan ke daerah asalnya, para TKI illegal ditempatkan di penampungan Satgas TKI bermasalah di Jalan Transito, Tanjungpinang.

(7)

Pikiran Rakyat Kamis, 01 Januari 2009

TKI Se r in g Ja di Kor ba n Ke k e r a sa n

Kamis, 01 Januari 2009 , 17:07:00

CILACAP, (PRLM).- Sembilan tenaga kerja Indonesia (TKI) warga Cilacap dan Banyumas tewas dan enam orang lainnya mengalami cacat seumur hidup akibat kekerasan yang dilakukan oleh majikan selama 2008. Hampir semua TKI ilegal dan legal meninggal secara tidak wajar.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyumas, Rofiq Widadi melalui Kepala Bidang Perluasan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Handoyo, Kamis (1/1), mengatakan pada tahun 2008, ada 49 kasus yang menimpa TKI asal Kabupaten Banyumas di luar negeri.

Dari 49 kasus tersebut, hingga kini masih ada 12 kasus yang belum terselesaikan. Yakni minta pulang ada empat kasus, putus kontrak empat kasus dan meninggal . ''Sebanyak 49 kasus TKI asal Banyumas di luar negeri itu, 80% di antaranya menimpa TKI yang berangkat secara illegal,'' jelas Handoyo.

Sementara itu, Kasi Penempatan Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnakertrans Kabupaten Cilacap, Sutiknyo mengatakan, data yang ada di Depnakertrans sampai penghujung tahun terdapat empat TKI dan TKW yang meninggal dunia dan enam mengalami cacat seumur hidup. Penyebabnya meninggal karena dibunuh, kekerasan yang dilakukan majikan dan kasus kecelakaan kerja.

Selama tahun 2008, Dinsosnakertrans Banyumas telah memberangkatkan TKI

(8)

Bisnis I ndonesia Jumat, 02 Januari 2009

1 .4 8 7 TKI be r m a sa la h

JAKARTA: Sedikitnya ada 1.487 TKI bermasalah yang saat ini berada di sejumlah shelter di Kedutaan Besar RI, tapi belum semuanya dapat dikembalikan ke Tanah Air, karena masalah pendanaan dan menunggu proses penyelesaian kasus mereka.

Jumlah tersebut, kata Deputi bidang Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mardjono, setiap saat dapat berubah sebab kasus TKI bermasalah terus terjadi. Bahkan di Malaysia ada sedikitnya 150 orang per hari datang ke KBRI karena bermasalah.

"Para TKI yang bekerja di luar negeri potensi sebagai ilegal, tapi jika pengawasannya diperketat, kasus ilegal dapat diminimalisasi," ujarnya pekan ini.

(9)

Bisnis I ndonesia Jumat, 02 Januari 2009

7 Pr ovin si be lu m t e t a pk a n u pa h 2 0 0 9

JAKARTA: Depnakertrans mencatat hingga akhir tahun lalu sebanyak tujuh provinsi belum menetapkan upah minimum 2009, karena ketentuan itu masih dalam proses penetapan oleh gubernur.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) Erman Suparno berharap memasuki 2009, semua provinsi sudah dapat menerapkan ketentuan upah minimum provinsi (UMP) yang baru, sehingga berujung pada ketenangan bekerja dan berusaha.

"Memang masih ada provinsi yang belum menetapkan UMP 2009, mungkin masih dalam proses penetapan gubernur setempat," kata Erman di ruang kerjanya, pekan ini.

Ketujuh provinsi yang sampai dengan 24 Desember 2008 belum menetapkan UMP adalah Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.

Menurut dia, kenaikan UMP tahun depan yang di atas 10% dari upah minimum 2008 ada di 24 wilayah provinsi yang artinya rata-rata kenaikan jumlah upah minimum pekerja relatif tinggi.

Provinsi Jateng tidak menetapkan UMP, sehingga UMP wilayah ini diambil dari ketentuan upah minimum kabupaten/kota (UMK) terendah di Kabupaten Brebes, yakni Rp575.000/ bulan.

Provinsi Jatim juga tidak menetapkan UMP, sehingga UMP daerah ini diambil dari UMK terendah di Kabupaten Blitar sebesar Rp570.000/ bulan.

Sementara itu, UMP 2009-yang disepakati antara pengusaha dan pekerja-dan di atas ketentuan kebutuhan hidup layak (KHL) daerah setempat ada di tiga provinsi, yakni di Sumatra Utara yakni 105,83%, Sulawesi Utara 107,61%, dan NTB 100,58%. Hanya ada dua provinsi yang kenaikan upah minimumnya hanya 50% sampai 60% dari perhitungan KHL setempat, yakni di Maluku dan Maluku Utara. Selebihnya upah minimum di daerah di atas 70% dari perhitungan KHL setempat.

Kena PHK

Sementara itu, berdasarkan laporan pemantauan perusahaan yang melakukan tindakan akibat krisis perekonomian global di seluruh Indonesia tercatat jumlah rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) dan telah di PHK sebanyak 45.380 orang.

Data sampai dengan 24 Desember 2008 itu menyebutkan para pekerja tadi berada di sejumlah perusahaan yang di antaranya berlokasi di Sumatra Utara, Riau, Jabar, Jateng dan DKI Jakarta.

Dari jumlah itu, ada 19.803 pekerja terkena PHK di berbagai daerah dan 25.577 orang rencananya menyusul.

Mengenai jumlah pekerja yang akan dan telah dirumahkan sebanyak 29.697 orang tersebar di beberapa provinsi seperti Banten, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

(10)

Bisnis I ndonesia Jumat, 02 Januari 2009

Mennakertrans menyatakan pernyataan bersama empat menteri atau lebih dikenal dengan surat kesepakatan bersama sampai kini efektif diberlakukan dan tidak dicabut oleh pemerintah.

"Buktinya, dengan adanya SKB [pernyataan bersama] empat menteri, para pengusaha tidak begitu saja melakukan PHK dengan alasan krisis global. Jadi SKB itu berjalan efektif sampai kini," ungkap Erman. (rochmad. [email protected])

(11)

Jurnal Nasional Jumat, 02 Januari 2009

Sosial - Budaya Jakarta | Jum'at, 02 Jan 2009

TKI I le ga l Ak a n D ipu t ih k a n

by : Ika Karlina Idris Jakarta | Jurnal Nasional

BADAN Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) tetap akan melakukan pemutihan terhadap sekitar 80 ribu TKI ilegal di Suriah tanpa menunggu izin dari Departemen Luar Negeri (Deplu).

Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat mengatakan, proses pemutihan akan dilakukan di Jakarta lewat pendataan terhadap TKI baru yang akan dikirim para Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS). Setiap penempatan satu TKI ke Suriah, diwajibkan juga menyerahkan dokumen pemutihan satu TKI ilegal.

"Seharusnya ini dilakukan oleh Kedutaan Indonesia di Suriah. Tetapi, karena tidak mendapat izin Deplu, terpaksa kita yang jalankan di Jakarta," katanya usai membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BNP2TKI di Jakarta, kemarin.

Jumhur mengatakan, BNP2TKI akan mengecek para TKI tersebut apakah telah mendapat hak-haknya. Seperti: jaminan asuransi, sertifikat sehat, dan mengikuti pelatihan resmi. "Pemerintah Suriah tidak masalah dengan pola ini. Mereka bahkan mendesak agar proses tersebut segera dilaksanakan karena prosesnya sudah berlangsung 1,5 tahun," katanya.

Diketahui, BNP2TKI telah menemui Deputi Menteri Tenaga Kerja Suriah Rakan Ibrahim dan agen penyalur TKI untuk melakukan pemutihan terhadap sekitar 80 ribu TKI ilegal. Langkah ini gagal dilakukan karena belum ada izin dari Deplu. Pihak Deplu beralasan adanya semacam biaya sebesar US$50 yang dibebankan kepada TKI yang ingin diputihkan.

Apalagi, saat ini pemerintah Indonesia dan Suriah belum meneken nota kesepahaman (MoU) tentang penempatan TKI. Padahal, menurut BNP2TKI, pihak agensi tenaga kerja di Suriah maupun PPTKIS di Indonesia telah setuju dengan formula 50:50. Artinya, setiap pengiriman TKI dari Indonesia harus mendapatkan legalisasi di Suriah disertai pembayaran premi asuransi yang diketahui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Jumhur menduga, Deplu tidak mengetahui secara detail hal-hal yang bersifat teknis, sehingga pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan keliru. Padahal, katanya, BNP2TKI sudah berupaya agar para pahlawan devisa ilegal tersebut dapat dikembalikan hak-haknya. "Kutipan sebesar US$50 itu untuk perlindungan TKI. Seperti: pembiayaan asuransi, sertifikat sehat, perjanjian kerja, dan lain-lain. Itu dibebankan bagi TKI yang baru bila PPTKIS di sini ingin memberangkatkan mereka,” katanya.

Dikatakan, ada perbedaan persepsi legalitas TKI antara pemerintah Suriah dan Indonesia. Suriah menganggap keberadaan TKI yang dikirim tidak melalui jalur resmi tetap dianggap sebagai TKI legal sepanjang penempatan di majikan mereka menggunakan agen legal di negara tersebut dan ada perjanjian kerja. "Ini beda dengan pemerintah yang mengatur status legal TKI jika berangkat melalui agen resmi di Indonesia, melewati prosedur legal, mengikuti pelatihan resmi, memiliki sertifikat sehat, dan diasuransikan," kata Jumhur.

(12)

Jurnal Nasional Jumat, 02 Januari 2009

(13)

Kompas Jumat, 02 Januari 2009

Tenaga Kerja

Se ba n ya k 2 2 Pe r u sa h a a n Tu n da UM P

Jumat, 2 Januari 2009 | 11:40 WIB

Yogyakarta, Kompas - Sebanyak 22 perusahaan di DI Yogyakarta menunda pembayaran upah minimun provinsi tahun 2009 yang nilainya mencapai Rp 700.000 per bulan. Penundaan itu berlangsung dalam jangka waktu enam bulan sampai satu tahun.

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Nuryanto menuturkan, sebagian besar perusahaan yang menunda pembayaran UMP 2009 itu bergerak di bidang tekstil dan furnitur yang rata-rata memiliki banyak tenaga kerja. "Dari 22 perusahaan itu, total jumlah tenaga kerja yang pembayaran UMP-nya ditunda mencapai sekitar 10.000 orang," katanya, Rabu (31/12).

Menurut Nuryanto, meskipun menunda UMP 2009, setiap perusahaan rata-rata menyatakan sanggup membayar pekerja di atas UMP 2008 yang bernilai Rp 586.000 per bulan. "Jadi, upah pekerja tetap naik meski belum sesuai UMP," ujarnya.

Selain 22 perusahaan yang telah dinyatakan memenuhi syarat menunda pembayaran UMP, masih ada satu pengajuan UMP dari sebuah hotel berbintang yang belum disetujui. Nuryanto menjelaskan, pihaknya masih perlu memeriksa layak tidaknya perusahaan tersebut menunda UMP.

Dibanding tahun lalu yang hanya enam perusahaan, jumlah perusahaan yang menunda pembayaran UMP 2009 melonjak drastis. Krisis keuangan global diduga menjadi salah satu penyebab penundaan UMP oleh ke-22 perusahaan tersebut.

(14)

Bisnis I ndonesia Senin, 05 Januari 2009

Pe la ya n a n t e r pa du sa t u pin t u TKI dipe r sia pk a n

Antisipasi deportasi di perbatasan

JAKARTA: Pemerintah mempersiapkan pelayanan terpadu satu pintu untuk penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) di daerah embarkasi sejumlah wilayah perbatasan sekaligus sebagai antisipasi deportasi tenaga kerja ilegal.

Pelayanan ini, menurut Deputi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Bidang Perlindungan Mardjono, baru berjalan di negara penempatan yang berada berdekatan dengan Indonesia.

"Untuk negara penempatan yang lokasinya jauh dari Indonesia, masih dalam tahap menempatkan sejumlah orang di bandara negara tersebut sebagai pintu keluar para TKI," katanya, pekan lalu.

Menurut Mardjono, yang dibutuhkan untuk pelayanan terpadu satu pintu adalah koordinasi lintas sektoral pada semua elemen yang berhubungan dengan penempatan dan perlindungan TKI.

Sebab, lanjutnya, permasalahan TKI bersifat lintas sektor, negara, dan lintas kedaulatan hukum dan kedaulatan negara, sehingga tidak hanya pemerintah yang harus berperan aktif, tapi juga pihak swasta haruslah kompak. "Sayangnya, asosiasi-asosiasi PPTKIS [pelaksana penempatan TKI swasta] kita belum kompak. Ini merugikan posisi tawar di luar negeri dalam hal perlindungan TKI," tuturnya.

Mardjono menambahkan pelayanan terpadu satu pintu di perbatasan itu merupakan ruang kerja departemen dan instansi terkait, seperti pemerintah daerah, Depnakertrans, Departemen Luar Negeri, Imigrasi, dan juga Kepolisian.

Saat ini, deportasi TKI ilegal dari sejumlah negara penempatan paling banyak adalah dari Malaysia. Sekitar satu juta orang selama 2008 dipulangkan karena terkena sanksi hukum masuk penjara dan dideportasi dari pemerintah negara itu. Selama 2008, dari Pelabuhan Pasir Gudang Malaysia mengusir sekitar 34.886 orang TKI ilegal menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Sesuai dengan ketentuan internasional, pendeportasian TKI dari Malaysia dilakukan di sembilan wilayah perbatasan yang terdekat, di antaranya di Tanjung Pinang, Batam, Entikong, Dumai dan Nunukan. Daerah perbatasan yang menerima deportasi TKI terbanyak adalah Tanjung Pinang dan Nunukan.

Koordinasi instansi

Masalah TKI ilegal dan bermasalah, menurut Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat, memerlukan penanganan yang terkoordinasi dengan seluruh instansi terkait.

Koordinasi tidak hanya dengan Imigrasi, tetapi juga dengan Kepolisian, Deplu, Depnakertrans dan Depdagri juga untuk mendukung penempatan dan perlindungan TKI.

(15)

Deplu sudah mereformasi birokrasi, termasuk dalam hal perlindungan TKI di luar negeri. Bahkan, di KBRI dan KJRI tidak ada sekat antarinstansi. ([email protected])

(16)

Jurnal Nasional Selasa, 06 Januari 2009

Ekonomi - Keuangan - Bisnis jakarta | Selasa, 06 Jan 2009

Pa k e t St im u lu s Bisa Re da m Te k a n a n PH K

by : Sapariah

KALANGAN pengusaha berharap paket stimulus pertumbuhan ekonomi tahun 2009 dapat mencapai sasaran hingga mampu mengurangi tekanan pemutusan hubungan kerja (PHK). "Paket stimulus dan segala persyaratannya harus jelas dan lebih fokus, hingga dapat diberikan kepada sektor riil untuk menggerakkan perekonomian," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofyan Wanandi di Jakarta, Senin(5/1), seperti dikutip Antara.

Fokus paket stimulus sebaiknya diberikan kepada sektor-sektor yang menyerap banyak tenaga kerja, usaha kecil menengah (UKM), dan sektor yang paling banyak menggunakan lokal konten.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, menyiapkan dana Rp50 triliun untuk stimulasi pertumbuhan ekonomi dengan menggerakkan sektor riil guna menghadapi krisis keuangan dunia yang diperkirakan memuncak tahun 2009.

Sofyan mengatakan, mendukung setiap kebijakan pemerintah menggerakkan sektor riil namun persyaratan harus dipertegas hingga efektif bagi dunia usaha. Dia mencontohkan, beberapa tahun lalu pemerintah juga meluncurkan paket stimulasi industri tekstil, namun tidak efektif. Karena syarat yang dikenakan mengharuskan perusahaan yang memperoleh insentif harus mempekerjakan minimal 1.000 orang karyawan.

"Saat ini teknologi sudah berkembang hingga penggunaan tenaga manusia sebagai pekerja makin berkurang. Jadi perlu penyetaraan tenaga kerja dengan mesin tekstil," ujar dia. Karena itu, saat ini yang dibutuhkan pengusaha insentif sebagai kekuatan agar pengusaha tidak perlu PHK karyawan.

Menurut dia, selain menggerakkan sektor riil insentif juga dapat direalisasikan pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang berujung penciptaan lapangan kerja. Selain insentif juga dibutuhkan komitmen nyata pemerintah memberantas berbagai praktik-praktik ekonomi biaya tinggi seperti seperti pungutan-pungutan liar, memberantas impor ilegal hingga daya saing dunia usaha bisa makin tinggi.

"Pemerintah juga diharapkan memberikan insentif kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur hingga nanti bisa menampung pekerja yang terkena PHK pada proyek-proyek infrastruktur itu.”

(17)

Jurnal Nasional Selasa, 06 Januari 2009

Nusantara Bandung | Selasa, 06 Jan 2009

SK UM K Gu be r n u r Ja ba r D igu ga t

SEBANYAK 110 pengusaha dari Karawang yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Karawang melayangkan gugatan terhadap SK Gubernur Jabar Nomor 561 tentang Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung, Senin (5/1).

Mereka menilai SK tersebut sangat membebankan pengusaha dan berharap majelis hakim PTUN Bandung dapat membatalkannya. Alasan lain, para pengsuaha hanya mampu membayar kenaikan UMK itu sebesar 10 persen. "Sedang mengacu pada SK Gubernur Jabar, kenaikan UMK sebesar 16 persen dan itu terlalu memberatkan," kata Direktur Eksekutif Apindo Karawang, Rahmat kepada wartawan di PTUN Bandung, Senin (5/1).

Rahmat mengatakan, jika dipaksakan, SK Gubernur itu kemungkinan akan terjadi PHK di sejumlah industri di Karawang. Saat ini sudah ada 3.000 buruh yang diajukan para pengusaha untuk di-PHK. "Pengusaha Karawang juga sudah sepakat tidak akan melaksanakan SK tersebut sebelum ada putusan dari PTUN Bandung. Kami berharap SK itu dibatalkan," katanya.

Sementara langkah yang diambil Apindo Karawang mendapat tentangan dari pihak buruh Karawang yang sengaja melakukan aksi demo di PTUN Bandung. Koordinator Aliansi Serikat Pekerja (ASP) Kabupaten Karawang, Sabilar Rosyad meminta majelis hakim PTUN Bandung mengabaikan tuntutan para pengusaha Karawang tersebut.

"Gugatan Apindo tidak mendasar karena SK Gubernur tentang UMK diterbitkan berdasarkan prosedur yang ada. UMK dibahas Dewan Pengupahan Karawang, lalu ke Bupati Karawang, lalu ke Dewan Pengupahan Provinsi, kemudian ditetapkan oleh gubernur. Artinya, UMK itu dibuat berdasarkan UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan," katanya usai menyaksikan sidang gugatan pertama di PTUN Bandung.

Kenaikan UMK sebesar 16 persen sesuai dalam SK tersebut lanjut Sabilar, telah mengakomodasi seluruh aspirasi buruh. "Kami cemas, jika tuntutan Apindo Karawang ingin dikabulkan akan menimbulkan reaksi protes kaum buruh di seluruh Jawa Barat," ujarnya.

(18)

Jurnal Nasional Selasa,06 Januari 2009

Nusantara Medan | Selasa, 06 Jan 2009

Upa h M in im u m Se k t or a l Kot a M e da n N a ik 5 Pe r se n

by : Rusdy Setiawan Putra

UPAH minimum sektoral kota (UMSK) Medan dipastikan mengalami kenaikan sebesar tiga hingga lima persen dari UMSK tahun lalu. Ketua Dewan Pengupahan Daerah Kota Medan, Robert MP Tambunan, di Medan, Senin (5/1) mengatakan, pihaknya mengakui adanya keterlambatan dalam proses penandatanganan surat keputusan bersama antara pengusaha, pekerja dan pemerintah, untuk diajukan ke Gubernur Sumatera Utara (Sumut) agar ditandatangani untuk didistribusikan ke perusahaan-perusahaan di Kota Medan.

Menurut Robert, UMSK itu berlaku untuk 32 sektor pekerjaan seperti perkayuan, ternak, makanan, farmasi, persuratkabaran, mesin dan turbin, komunikasi, serta lembaga keuangan. Karena itu, pengusaha diwajibkan membayar kenaikan UMSK tersebut per 1 Januari sampai Desember 2009 kepada para pekerja.

Robert juga mengatakan bahwa karena UMSK tahun lalu bervariasi, maka diharapkan para pengusaha di berbagai sektor memberikan upah tersebut per Januari sampai Desember 2009.

Sementara itu, Tim Pengacara Buruh Sumatera Utara (Sumut) Gindo Nadapdab kepada Jurnal Nasional mengatakan, naiknya UMSK Kota Medan antara tiga hingga 5 persen yang akan ditetapkan oleh Pemprov Sumut harus sesuai dengan kebutuhan layak bagi buruh.

"Gaji PNS baik itu sipil, TNI Polri sudah naik, namun gaji buruh naiknya tidak sebanding dengan yang didapat buruh. Kita minta berikan upah yang layak agar buruh tidak berteriak, " ujarnya.

Gindo mengatakan, sesuai UU No. 13 tahun 2003 yang menginstruksikan kebutuhan layak bagi buruh dan bukan kebutuhan minimum. Di dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja N0. 17 tentang Penetapan Upah Minimum juga telah diatur bahwa upah buruh ditetapkan berdasarkan kebutuhan standar hidup yang layak. "Minimun Rp2,5 juta per bulan. Baru kita setuju," katanya.

(19)

Kompas Selasa, 06 Januari 2009

Upa h Bu r u h I n du st r i M e r osot

Angka Pengangguran Agustus 2008 Turun Tipis

Selasa, 6 Januari 2009 | 00:54 WIB

Jakarta, Kompas - Badan Pusat Statistik mengumumkan, rata-rata upah buruh industri pada triwulan III-2008 dibandingkan triwulan II-2008 secara nominal turun 8,74 persen. Secara riil, upah buruh industri pada periode yang sama turun sebesar 11,30 persen.

Deputi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ali Rosidi di Jakarta, Senin (5/1), menjelaskan, hasil survei itu didapat BPS berdasarkan sampel kegiatan industri formal.

”Tidak semua perusahaan formal menjadikan upah minimum regional sebagai acuan. Ada pula peningkatan biaya buruh bagi perusahaan yang tidak tecermin pada penghasilan buruh, misalnya fasilitas kesehatan atau transportasi,” ujar Ali.

Pada triwulan III-2008, upah nominal buruh industri rata-rata 1.095.790, sedangkan pada triwulan II-2008 sebesar Rp 1.200.772. Namun, jika dibandingkan triwulan III-2007 terjadi kenaikan upah nominal rata-rata 7,89 persen, tetapi upah riil pada periode yang sama merosot 4,93 persen.

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (K-SBSI) Rekson Silaban mengatakan, penurunan rata-rata upah nominal dampak makin banyaknya pekerja kontrak. Kondisi ini tecermin karena BPS menghitung upah nominal rata-rata pekerja formal tanpa membedakan status hubungan kerja.

”Begitu diambil rata-rata, upah nominal pekerja industri turun. Ini memperlihatkan efek negatif sistem kerja kontrak karena mereka dipekerjakan dengan tingkat kesejahteraan dan jaminan yang tidak standar,” kata Rekson.

Industri-industri padat karya, seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), elektronik, serta otomotif, kini cenderung menambah jumlah pekerja kontrak. Secara bertahap mereka mengurangi pekerja tetap untuk menekan biaya.

Menurut Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Said Iqbal, industri TPT bahkan sudah menggunakan pekerja kontrak hingga hampir 80 persen dari total pekerja. Praktik ini membuat investor mudah memindahkan pabrik dan mencari lokasi yang kompetitif.

Iqbal mengatakan, upah nominal cenderung naik mengikuti upah minimum dan kenaikan berkala. Oleh karena itu, dengan semakin banyaknya pekerja kontrak yang terjaring survei BPS sangat mungkin menjadi faktor utama penurunan upah nominal pada Februari-Agustus 2008.

”Yang pasti terjadi selama ini adalah penurunan upah riil. Hasil penelitian FSPMI, upah minimum DKI Jakarta tahun 2004 sebesar Rp 671.600 per bulan masih lebih layak ketimbang upah minimum 2009 yang mencapai Rp 1.069.000 per bulan. Walau dari nominal ada kenaikan hampir 80 persen, nilai riil upah minimum tahun 2009 hanya Rp 700.000-an,” ujar Iqbal

Angka pengangguran

(20)

Kompas Selasa, 06 Januari 2009

(21)

Tempo I nteraktif Selasa, 06 Januari 2009

6 .0 0 0 Pe k e r j a Pe la bu h a n Ta n j u n g Pe r a k Te r a n ca m

Selasa, 06 Januari 2009 | 17:26 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya: Ketua Dewan Pengurus Cabang Organisasi Angkutan Darat Khusus Tanjung Perak Surabaya, Kodi Lomahayu, mengatakan 6.000 pekerja angkutan di pelabuhan setempat terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Bila kondisi jasa angkutan ekspor-impor di Tanjung Perak sepi hingga enam bulan ke depan, PHK tidak bisa dihindari," kata dia, Selasa (6/1).

Ia mengatakan dampak krisis global membuat ekspor barang, di antaranya tekstil, makanan dan minuman melalui Pelabuhan Tanjung Perak menurun drastis. "Penurunan kegiatan eskpor pada Desember 2008 lalu mencapai 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.

Akibat penurunan ekspor ini, kata dia, persewaan jasa angkutan di Tanjung Perak pun menurun drastis. "Saat ini dari 600 armada hanya separuhnya yang beroperasi," ujarnya.

Selain itu, saat ini armada itu dioperasikan secara bergiliran. "Biasanya semua armada digunakan, namun saat ini kita mengoperasionalkan angkutan secara bergiliran," ujarnya.

Ia mengatakan selama ini pengusaha masih menanggung uang makan bagi para pekerja angkutan di Tanjung Perak, walaupun mereka tidak beroperasional. "Dan bila ini terus-terusan terjadi, maka PHK akan dilakukan," kata dia.

(22)

Kompas Rabu, 07 Januari 2009

Bu r u h Tu n t u t UM K

Di Jombang 2.500 Buruh Ingin Perbaikan Kesejahteraan Rabu, 7 Januari 2009 | 03:00 WIB

Semarang, Kompas - Sekitar 1.500 buruh PT Rodeo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (6/1), berunjuk rasa di halaman pabrik. Mereka menolak upaya penangguhan upah minimum kota tahun 2009 yang diajukan pihak perusahaan kepada dewan pengupahan provinsi.

Buruh tetap menginginkan pihak perusahaan garmen tersebut memberikan gaji sesuai dengan upah minimum kota (UMK) Kota Semarang 2009 yang ditetapkan Gubernur Jateng Rp 838.500. Pihak perusahaan hanya mampu membayar Rp 759.00 atau naik 6 persen dari UMK 2008 sebesar Rp 715.700.

Ketua Serikat Buruh Independen Rodeo, Supriyadi, mengatakan, pengajuan penangguhan UMK tidak sah karena tidak ada kesepakatan bipartit antara pekerja dan pengusaha.

Direktur PT Rodeo, Setiawan Santoso, mengatakan, terpaksa mengajukan penangguhan UMK tanpa persetujuan pekerja karena perusahaan ekspor itu tidak mampu membayar UMK sesuai ketentuan. ”Kalau dipaksakan, perusahaan ini bisa tutup dan pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK),” ujarnya.

Setiawan mengatakan, krisis global membuat jumlah pesanan dari luar negeri menurun hingga 15 persen. Sementara rata-rata keuntungan pada dua tahun sebelumnya hanya Rp 856,4 juta.

Ia mengharapkan, buruh dapat menunggu keputusan dari Gubernur Jateng terkait pengajuan penangguhan UMK.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Siswo Laksono mengatakan, pengajuan penangguhan UMK dari perusahaan harus berdasarkan kesepakatan bipartit. Di Jateng, 76 perusahaan mengajukan penangguhan UMK.

Hak buruh

Sekitar 2.000 buruh PT Sejahtera Usaha Bersama di Desa Ketanon, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kemarin juga berunjuk rasa menuntut hak buruh, yakni kesejahteraan dan kebebasan berserikat. Pengunjuk rasa mengajukan sembilan tuntutan kepada manajemen.

Di Palembang, kemarin lebih dari 400 petambak udang dan buruh PT Wachyuni Mandira (WM) berunjuk rasa di DPRD Sumsel. Mereka meminta pengusutan atas dugaan penggelapan dana Jamsostek yang tidak disetorkan perusahaan selama 48 bulan senilai Rp 19,5 miliar.

(23)

Jurnal Nasional Kamis, 08 Januari 2009

Nusantara | Gresik | Kamis, 08 Jan 2009 11:24:56 WIB

D a m pa k Kr isis, Tu j u h Pe r u sa h a a n Gr e sik Ta n ggu h k a n

UM K

SEBANYAK tujuh perusahaan di Gresik menangguhkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) senilai Rp971.624,00, dengan alasan dampak krisis global yang mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Kebijakan ini juga sebagai salah satu bentuk antisipasi terjadi PHK (pemutusan hubungan kerja) oleh perusahaan, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Gresik, Saputra, Kamis (8/1).

"Selain alasan karena dampak krisis global yang terjadi sejak September 2008 lalu, sehingga perusahaan memilih mengurangi produksi untuk efesiensi anggaran, juga karena persoalan keuangan, dan sebagai alternatif mengantisipsi terjadi PHK," katanya

Menurut dia, empat perusahaan memilih menunda menggaji karyawan sesuai UMK yakni Maspion Grup, PT White Oil, PT Liku Telaga, PT Metabisulfit Nusantara. Dengan dalih menunggu gugatan Asosiasi Pengusaha Indoesia, Apindo Gresik yang mempersoalkan penetapan UMK Gresik tertinggi se-Jatim.

"Belum tahu sampai kapan keempatnya ini bakal menggaji karyawan sesuai UMK, yang jelas keempat perusahaan tersebut tak menyatakan menangguhkan, tapi menunda pembayaran gaji karyawan sesuai UMK sambil menunggu selesainya persoalan gugatan Apindo terhadap penetapan UMK Gresik oleh Gubenur," katanya.

Sedangkan tiga perusahaan lainnya menyatakan menangguhkan UMK, karena ketidakmampuan kondisi keuangan perusahaan, di antaranya PT Ispat Panca Putra dengan 141 karyawan, dan PT Kreasi 436 karyawan serta yang terbaru PT Tira Mahakam yang saat ini sedang berkonflik, namun belum mengajukan seberapa banyak karyawan yang bakal ditangguhkan pembayaran upahnya sesuai UMK.

"Ketiganya secara tertulis resmi menyatakan tidak mampu membayar gaji karyawan sesuai UMK," katanya.

Kabid Bina Upah Syarat Minimum Kerja Dinas Tenaga Kerja Gresik, Edy Purwanto menambahkankan, ada enam persyaratan bagi perusahaan yang menyatakan penangguhan UMK.

Di antaranya adanya kesepakatan tertulis antara perusahaan dengan serikat pekerja, melampirkan laporan keuangan perusahaan, menyerahkan salinan akte pendirian data upah karyawan, dan jumlah pekerja yang ditagguhkan pembayaran gajinya sesuai UMK, serta melampirkan perkembangan produksi perusahaan selama dua tahun terakhir.

"Setelah melampirkan beberapa persyaratan itu langsung dilayangkan kepada Gubernur dan ditembuskan kepada Disnaker Gresik," katanya.

(24)

Jurnal Nasional Kamis, 08 Januari 2009

Internasional | Singapura | Kamis, 08 Jan 2009 23:15:00 WIB

Sin ga pu r a Bu a t UU H a k Be k e r j a H in gga 6 5 Ta h u n

SINGAPURA berencana untuk mendorong pengesahan upaya penawaran pekerjaan kembali kepada pegawai ketika mereka memasuki usia pension. Dan memperkenalkan tunjangan tahunan untuk membantu negara itu mengatasi permasalahan peningkatan cepat kelompok warga usia lanjut, kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Kamis (8/1).

"Kami membuat undang-undang untuk tidak terus menunda usia pensiun, namun meminta para majikan untuk menawarkan pekerjaan kembali pada para pekerja dengan usia 62 tahun selama tiga tahun mendatang hingga 65 tahun. Sekalipun tidak harus dalam bidang pekerjaan yang sama ataupun gaji yang sama," kata Lee dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan AARP, sebuah organisasi AS yang mewakili warga usia lanjut.

Singapura mempertimbangkan perubahan pada "Central Provident Fund", dimana seluruh warga Singapura yang berkerja harus berkontribusi.

"Sehingga warga negara akan menerima aliran pendapatan yang stabil sepanjang sisa hidup mereka jika mereka mencapai usia 65 tahun," katanya.

Lee, mengabaikan tawaran sistem pelayanan keseharan gratis, sekalipun dia mengakui jika banyak warga Singapura peduli dengan kenaikan biaya perawatan kesehatan.

"Sebuah sistem kesehatan gratis bukan jawaban. Ini adalah kesepakatan yang menarik, namun pengalaman di sejumlah negara telah menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan `gratis` mengakibatkan permintaan layanan kesehatan yang tidak terkontrol," katanya.

(25)

Kompas Kamis, 08 Januari 2009

Ek s Bu r u h D on g Joe M e n ga m u k

PN Serang Dinilai Tidak Adil

Kamis, 8 Januari 2009 | 01:13 WIB

Serang, Kompas - Sejumlah perwakilan eks buruh PT Dong Joe, Rabu (7/1), mengamuk di kantor Pengadilan Negeri Serang di Jalan Abdul Hadi, Kota Serang, Banten. Para buruh marah karena Pengadilan Negeri Serang telah mencabut putusan sita aset perusahaan.

Padahal, aset perusahaan itu sebagian dimaksudkan untuk membayar gaji dan pesangon 6.306 buruh yang diberhentikan begitu saja sejak tahun 2006.

Puluhan perwakilan eks buruh PT Dong Joe mendatangi kantor Pengadilan Negeri (PN) Serang sekitar pukul 12.30. Mereka langsung berunjuk rasa dengan berorasi mengecam putusan pencabutan sita aset oleh PN Serang. Para buruh diminta menunggu hingga pukul 14.00 untuk bisa bertemu dengan Ketua PN Serang Syamsi.

Unjuk rasa mulai memanas saat Ketua PN Serang tak kunjung menemui buruh, seperti dijanjikan. Saat itulah para buruh mulai marah. Mereka naik ke lantai dua dan memaksa masuk ke ruangan Ketua PN Serang.

Para buruh terus marah hingga akhirnya Ketua PN Serang bersedia menemui perwakilan buruh, sekitar pukul 15.00. Pertemuan itu pun diwarnai teriakan-teriakan buruh yang menuding PN Serang telah bertindak tak adil.

Sengketa perburuhan itu muncul setelah PT Dong Joe merumahkan 6.306 karyawannya pada Oktober 2006. Karyawan ditinggalkan begitu saja, tanpa mendapatkan hak gaji selama 5,5 bulan, uang pesangon, dan uang penghargaan seperti diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Menurut Sulaeman, perwakilan eks buruh Dong Joe, total gaji yang belum dibayar perusahaan mencapai Rp 26 miliar. Adapun uang pesangon yang belum diserahkan perusahaan mencapai lebih kurang Rp 68 miliar.

Tuntut hak

Sejak dirumahkan tahun 2006, eks buruh Dong Joe sudah melakukan berbagai upaya untuk menuntut pemenuhan hak mereka. Pertama kali yang dilakukan adalah mengikuti mediasi yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang. Dinas Tenaga Kerja menganjurkan perusahaan membayar hak-hak buruh, tetapi tak dipenuhi. Karena itulah para buruh mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Serang.

Hingga pada 30 April 2008, PHI mengabulkan gugatan buruh dengan mengeluarkan putusan sita aset perusahaan untuk membayar gaji dan uang pesangon. Atas dasar putusan itu, pada 9 Juni buruh mengajukan permohonan eksekusi sita dan lelang aset.

(26)

Kompas Kamis, 08 Januari 2009

Kor ba n PH K Ja di Bu r u h Ta n i

Sektor Nonformal Jadi Alternatif

Kamis, 8 Januari 2009 | 16:53 WIB

Purwakarta, Kompas - Daripada menganggur setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), sejumlah mantan karyawan perusahaan di Purwakarta beralih ke sektor nonformal. Ada yang beralih menjadi buruh tani, ada pula yang merintis usaha pengolahan makanan, kerajinan, dan konfeksi.

Abas (23), mantan pekerja di PT South Pasific Viscose, warga Desa Cicadas, Kecamatan Babakancikao, yang ditemui Rabu (7/1), kini bekerja sebagai buruh tani lepas di desanya. Ia bekerja sebagai kuli tanam, ngarambet (membersihkan rumput), semprot, atau panen.

Abas yang awalnya bekerja di perusahaan bahan tekstil menganggap pekerjaan buruh tani relatif mudah didapat dan tidak memerlukan keterampilan khusus. Apalagi, sawah di sekitar tempat tinggalnya masih cukup luas.

"Setelah keluar kerja, saya sudah mencoba melamar ke beberapa perusahaan lain, tapi selalu gagal. Jangankan menerima karyawan baru, mereka kini justru mengurangi karyawan," katanya.

Dudung (39), Sekretaris Klaster Industri Topi Purwakarta di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, mengatakan, selain bekerja di sawah, korban pengurangan karyawan perusahaan garmen kini bekerja sebagai tenaga borongan di usaha kecil dan menengah topi yang tersebar di Desa Cimahi, Cijunti, Karangmukti, dan Cikopo. Mereka bekerja sebagai tenaga bordir, jahit, atau serabutan.

Bagi korban PHK, sektor nonformal menjadi alternatif. "Meski skalanya kecil, industri topi terbukti lebih tahan. Saat krisis ekonomi tahun 1998 dulu, para pengusaha topi juga mempekerjakan korban PHK," ujar Dudung.

Efisiensi

Lesunya permintaan pasar pada 2009 ini mengharuskan sejumlah perusahaan besar di Kabupaten Purwakarta melakoni efisiensi. Itu dilakukan demi menekan ongkos operasional dan menghindari PHK. Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purwakarta Wusmin Tambunan mengatakan, efisiensi telah ditempuh industri tekstil, pengolahan tekstil, dan otomotif. Caranya ialah mengurangi hari kerja dari enam menjadi lima hari per minggu, menghilangkan waktu lembur, serta menghemat penggunaan air, listrik, dan telepon.

Hingga pekan pertama Januari 2009, lanjutnya, belum ada laporan mengenai PHK di Purwakarta. Namun, sejumlah perusahaan menunda rekrutmen dan tidak memperpanjang kontrak karyawan.

Langkah itu ditempuh oleh sedikitnya 15 perusahaan bidang tekstil dan produk tekstil (TPT) yang mengekspor produknya ke Amerika Serikat dan Eropa. Industri TPT di Purwakarta menyerap 30 persen dari total 55.000 orang yang bekerja di 300 perusahaan besar.

(27)
(28)

Kompas Kamis, 08 Januari 2009

TENAGA KERJA

Pe la ya n a n Pe n e m pa t a n TKI D iu r u s Pe m da

Kamis, 8 Januari 2009 | 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Mulai 1 Februari 2009 pemerintah daerah bakal terlibat aktif dan bertanggung jawab penuh dalam proses pelayanan penempatan tenaga kerja Indonesia.

Pelaksana sebelumnya, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), hanya melayani penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) program kerja sama antarpemerintah ke Korea Selatan dan Jepang.

Kewenangan yang diserahkan kepada pemda, antara lain, penyelenggaraan Pembekalan Akhir Penempatan (PAP) calon TKI dan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang berguna sebagai bukti bebas bea fiskal luar negeri (BFLN).

Ketentuan baru itu diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) Nomor PER-22/ MEN/XII/2008 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang terbit pada 1 Desember 2008.

Pelaksana Tugas Dirjen Bina Penempatan Tenaga Kerja Depnakertrans I Gusti Made Arka menyosialisasikan aturan baru itu di Jakarta, Rabu (7/1).

Saat dikonfirmasi, Kepala BNP2TKI M Jumhur Hidayat menyatakan, pihaknya akan tetap bekerja sesuai aturan.

BNP2TKI sebelumnya juga mengawasi lembaga pelatihan calon TKI, klinik pemeriksaan kesehatan, asuransi perlindungan TKI, dan pengelolaan terminal khusus TKI di Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

(29)

Kompas Kamis, 08 Januari 2009

Perusahaan Ajukan Penangguhan UMK

Ribu a n TKI Te r a n ca m D ide por t a si

Kamis, 8 Januari 2009 | 14:59 WIB

Surabaya, Kompas - Akibat kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, terlebih saat krisis global ini, 34 perusahaan di Jawa Timur mengajukan permohonan penangguhan pembayaran upah sesuai upah minimum kota/kabupaten di Jatim tahun 2009. Meski demikian, belum ada satu perusahaan pun yang mengantongi izin penangguhan tersebut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jatim Indra Wiragana, Rabu (7/1), mengatakan, saat ini tim audit dinas tengah meneliti kondisi keuangan perusahaan-perusahaan tersebut. "Kami harap tanggal 12 Januari sudah ada hasilnya," katanya kepada wartawan di kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya.

Tim audit itu bekerja untuk meneliti administrasi dan kondisi keuangan 34 perusahaan tersebut. Saat ini di Jatim secara resmi tercatat 28.000 perusahaan. Diharapkan tidak ada lagi perusahaan yang mengajukan penundaan pelaksanaan UMK 2009.

"Setelah ada hasil audit, baru kami bisa mengeluarkan rekomendasi dan mengirimkan surat ke gubernur mengenai perusahaan yang diizinkan menunda pembayaran upah sesuai dengan UMK 2009," ujarnya.

Dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/403/KPTS/013/2008 tanggal 19 November 2008, upah minimum tertinggi di Jatim terdapat di Gresik dan Kabupaten Mojokerto senilai Rp 971.624. Jumlah UMK itu diikuti Kabupaten Pasuruan dan Sidoarjo sebesar Rp 955.000, Kabupaten Malang Rp 954.500. Adapun UMK Surabaya hanya Rp 948.500. UMK terendah terdapat di Kota Blitar, yaitu Rp 572.500 dan Kabupaten Blitar Rp 570.000. Umumnya, UMK di kabupaten/kota di Jatim hanya sekitar 70 persen-98 persen dari angka kebutuhan hidup layak seorang pekerja lajang.

Koordinator Divisi Perburuhan Lembaga Bantuan Hukum Surabaya Rizal Alifi menilai, semestinya tidak ada lagi perusahaan yang mengajukan penangguhan. Sebab, pengajuan penangguhan dibatasi 30 hari saja sejak UMK ditetapkan. UMK di Jatim ditetapkan pada 19 November 2008, artinya sudah lebih dari 30 hari.

"Kalau melewati batas waktu, perusahaan dianggap mampu membayar sesuai ketentuan. Tapi, ini masalah klasik dan sangat tergantung kemauan baik pengusaha terhadap buruh," ujar Rizal.

Meski demikian, lanjutnya, pemerintah harus mengaudit kondisi keuangan 34 perusahaan tersebut dengan benar dan menyeluruh. Jangan sampai permohonan penundaan hanya menjadi dalih pengusaha mengabaikan hak buruh untuk mendapatkan upah yang sudah ditetapkan. Deportasi

Krisis global menimbulkan ancaman lain bagi tenaga kerja di Jatim. Menurut Indra, krisis itu membuat ribuan tenaga kerja asal Jatim dideportasi atau tidak diperpanjangnya kontrak. Meskipun tidak mengetahui jumlah TKI yang terancam deportasi, kabar itu sudah disampaikan dari beberapa negara seperti Hongkong, Malaysia, dan Taiwan. Karena itu, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan masih melakukan lobi untuk mengantisipasi hal tersebut.

(30)

Kompas Jumat, 09 Januari 2009

Tenaga Kerja

PH K di Ja ba r Te la h M e n ca pa i 2 0 .0 0 0 Or a n g

Jumat, 9 Januari 2009 | 15:50 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Sejak November 2008, sudah lebih dari 20.000 tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat kehilangan pekerjaan akibat pemutusan hubungan kerja. Ancaman PHK masih akan berlanjut pada 2009 saat dampak krisis finansial global diperkirakan semakin mengguncang sektor riil.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jabar Dedy Wijaya mengisyaratkan, pada 2009 sekitar 15.000 pekerja berpotensi di-PHK apabila krisis masih berkepanjangan. "Saat ini, 15.000 tenaga kerja tersebut telah dirumahkan," ungkap Dedi di Bandung, Kamis (8/1).

Pada awal 2009, kondisi dunia usaha belum juga membaik. Sebagian pelaku usaha masih kesulitan mendapatkan order ekspor. Di sisi lain biaya produksi dipastikan terus bertambah. Untuk mengurangi beban produksi tersebut, pengusaha terpaksa merumahkan tenaga kerjanya. Apabila upaya merumahkan pekerja dinilai kurang berpengaruh, pengusaha akhirnya melakukan PHK. "Saat ini, hampir seluruh sektor industri di Jabar telah mem-PHK atau setidaknya merumahkan pekerjanya," ujar Dedi.

Menurut dia, sebagian besar kasus PHK terjadi di sentra industri, di antaranya Karawang, Bekasi, Bogor, Purwakarta, dan Kabupaten Bandung.

Kemampuan finansial industri di Jabar diakui Dedi semakin melemah. Terbukti banyak industri menyatakan diri tidak mampu lagi membayar upah pekerja yang mengacu pada upah minimum kota/kabupaten (UMK) 2009.

Tercatat 77 perusahaan telah mengajukan keberatan pemberlakuan UMK tahun 2009. Dedi menyebutkan, ke-77 perusahaan tersebut mempekerjakan sedikitnya 46.000 orang. Penangguhan tersebut kini tinggal menunggu hasil verifikasi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar.

50 perusahaan

Kepala Disnakertrans Jabar Mustopa Djamaludin mengatakan, dari hasil verifikasi baru akan ditentukan perusahaan mana saja yang diberi keringanan penundaan pemberlakuan UMK. Saat ini, baru 50 perusahaan yang telah diverifikasi.

(31)

Jurnal Nasional Sabtu, 10 Januari 2009

Nusantara | Jambi | Sabtu, 10 Jan 2009 23:45:00 WIB

Pe n ga n ggu r a n di Ja m bi M e n u r u n

TINGKAT pengangguran terbuka di Provinsi Jambi selama tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan mulai dari 2006 tercatat sebanyak 78 ribu orang, menurun menjadi 76 ribu pada 2007 dan 66 ribu orang pada 2008.

Berdasarkan survei yang dilakukan BPS setempat, jumlah angka pengangguran untuk Provinsi Jambi terus menurun, baik dari angka dan prosentase setiap tahun, kata Kepala Bidang Sosial BPS Jambi Berdikari Jaya SE, di Jambi, Sabtu (10/1).

Sementara itu jumlah penduduk yang bekerja di Jambi pada 2008, tercatat sebanyak 122,4 ribu orang atau mengalami kenaikkan 77 ribu orang dari 114,7 ribu orang pada 2007.

Sedangkan jumlah pengangguran terbuka terbuka pada 2008 sebesar 66 ribu orang atau mengalami penurunan 10 ribu orang dibandingkan keadaan 2007 yang mencapai 76 ribu orang.

Penduduk yang bekerja dengan status berusaha sendiri cenderung mengalami kenaikan yaitu dari 23,3 persen pada 2007 menjadi 23,7 persen pada 2008, untuk penduduk bekerja dengan status pekerja bebas pertanian juga naik dari 5,4 persen untuk 2007 menjadi 6,9 persen pada 2008.

Jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK) di Provinsi Jambi pada 2008 meningkat sebesar 81 ribu orang dari 187,6 ribu orang pada 2007, menjadi 195,7 ribu orang untuk 2008.

(32)

Kompas Sabtu, 09 Januari 2009

PH K Te r u s Te r j a di

2.000 Pekerja di Sumsel Terkena PHK dan Dirumahkan Sabtu, 10 Januari 2009 | 01:16 WIB

Palembang, Kompas - Dampak krisis global terus meminta korban pemutusan hubungan kerja kalangan buruh di beberapa daerah. Di Sumatera Selatan, misalnya, sejak pertengahan 2008 hingga awal 2009, buruh yang dirumahkan atau dikenai pemutusan hubungan kerja mencapai 2.000 orang.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah jauh lebih besar sebelumnya dilaporkan terjadi di Jawa Barat. Di provinsi itu sejak November 2008 sudah lebih dari 20.000 orang kehilangan pekerjaan. Di Jawa Tengah, 3.441 buruh dari 31 perusahaan juga terkena PHK sepanjang 2008.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Selatan Ahmad Rizal kepada wartawan, Jumat (9/1) di Palembang, mengatakan, dari 2.000 buruh tersebut sekitar 90 persen di antaranya berstatus dirumahkan. Sisanya sudah terkena PHK.

”Awal 2009 ini, kami kembali menerima laporan dari PT Musi Plasindo, yang telah merumahkan lebih dari 30 karyawan berstatus buruh harian lepas. Kasus ini sedang ditangani secara tripartit,” kata Ahmad Rizal.

Awal Desember 2008, buruh di Sumsel yang statusnya dirumahkan dan dikenai PHK tercatat 1.000 orang. Pada awal 2009 ini, jumlahnya meningkat menjadi 2.000 orang.

Tidak melapor

Ahmad Rizal mengingatkan, jumlah itu barulah data yang dilaporkan secara resmi ke Kantor Kadin Sumsel. ”Jika dilihat secara riil di lapangan, diperkirakan lebih banyak. Apalagi, banyak perusahaan yang tidak berani melapor jika melakukan PHK atau merumahkan karyawan,” katanya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Nazaruddin Latief mengemukakan, pencari kerja di Sumsel pada akhir 2008 mencapai 3,4 juta orang. Jumlah ini bertambah sebesar 17.701 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Suwarto, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat, mengingatkan, perusahaan yang melakukan PHK kepada para pekerjanya akibat terpaan krisis global, seharusnya tidak secara sepihak. Sebelum adanya PHK, pihak perusahaan perlu membicarakan terlebih dahulu dengan pekerja.

”Agar pekerja juga mengetahui bahwa kondisi perusahaan memang benar-benar tidak mampu. Krisis global jangan hanya dijadikan alasan untuk mem-PHK pekerja,” ujar Suwarto, menanggapi PHK di Jateng pada 2008.

(33)

Kompas Sabtu, 10 Januari 2009

TENAGA KERJA

Gu be r n u r Te t a pk a n UM K Ba t a m Rp 1 .0 4 5 .0 0 0

Sabtu, 10 Januari 2009 | 00:06 WIB

Batam, Kompas - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ismeth Abdullah telah menetapkan besaran upah minimum kota atau UMK Batam tahun 2009 sebesar Rp 1.045.000 per bulan. Besaran UMK itu, dinilai kalangan serikat pekerja, masih jauh dari besaran kebutuhan hidup layak dari hasil survei tahun 2008 sebesar Rp 1.350.000 per bulan.

Hal itu diungkapkan Ketua Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Kota Batam Nurhamli di Batam, Kamis (8/1). ”Gubernur sudah menetapkan UMK Batam tahun 2009 sebesar Rp 1.045.000 per bulan,” kata Nurhamli. UMK Batam tahun 2008 sebesar 960.000 per bulan.

Nurhamli menambahkan, besaran UMK itu baru sebesar 68 persen dari besaran kebutuhan hidup layak (KHL) sebesar Rp 1.350.000 per bulan. ”Itu berarti, daya beli pekerja menurun,” katanya. Sebagai perbandingan, UMK Batam tahun 2008 sebesar Rp 960.000 sudah mencapai 79 persen dari KHL sebesar Rp 1.229.500 per bulan.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudy Sakyakirti mengakui UMK Batam tahun 2009 yang ditetapkan Gubernur sebesar Rp 1.045.000 per bulan. Sebelumnya, Pemerintah Kota Batam mengusulkan UMK Batam kepada Gubernur sebesar Rp 1.040.000 per bulan.

Menurut Nurhamli, kalangan serikat pekerja masih membahas secara internal keputusan penetapan UMK tersebut. ”Kami berencana mengajukan gugatan ke pengadilan tata usaha negara. Namun, hal itu masih dibahas secara internal,” katanya.

(34)

Jurnal Nasional Senin, 12 Januari 2009

Ekonomi - Keuangan - Bisnis Bandung | Senin, 12 Jan 2009

Ja m sost e k Opt im ist is 2 ,5 Ju t a Pe k e r j a Te r ca pa i

by : Wahyu Utomo

PT Jamsostek optimistis target peserta tahun 2009 sebanyak 2,5 juta pekerja dan 17.066 perusahaan akan tercapai, meskipun diperkirakan krisis ekonomi global masih akan melanda Indonesia.

Direktur Operasional Jamsostek, Ahmad Anshori mengatakan, target itu mungkin terlalu optimistis karena target tahun 2008 saja hanya 2,4 juta, tetapi dia yakin angka itu bisa dicapai dengan sejumlah pertimbangan. Pertimbangan pertama, potensi pekerja yang menjadi peserta Jamsostek masih cukup besar. Meskipun tercatat 26,3 juta pekerja yang menjadi peserta program, tetapi hanya 8,2 juta saja yang menjadi peserta aktif.

Sementara, jumlah pekerja yang memiliki hubungan kerja dengan perusahaan (formal) masih sangat besar, yakni sekitar 30 juta. Artinya, masih terdapat 21,2 juta pekerja yang belum menjadi peserta aktif.

Dia juga menyebutkan masih ada BUMN, seperti PT PLN yang belum menjadi peserta. Tercatat sekitar 45 tibu pekerja organik PLN yang belum menjadi peserta. "Alasannya, mereka sudah memiliki program yang sama dengan program perlindungan Jamsostek," katanya.

Namun, setelah dikonfirmasi ternyatakan perlindungan yang pekerja PLN dapatkan berbeda. "Jadi perbedaan persepsi antara perlindungan yang dimaksud Jamsostek dan PLN," katanya.

Untuk itu, Jamsostek akan mengintensifkan komunikasi dan meyakinkan pekerja bahwa program jaminan sosial bertujuan melindungi dan meningkatkan kesejahteraan pekerja karena itu disyaratkan (wajib) dalam UU No.3/1992. Berdasarkan kondisi demikian, dia yakin target kepesertaan pada 2009 juga akan tercapai karena dalam kondisi sulit selalu ada peluang untuk meningkatkan kepesertaan.

Direktur Umum dan SDM Jamsostek Joko Sungkono mengatakan, Indonesia diperkirakan akan dilanda krisis sebagai dampak dari krisis ekonomi global pada 2009. Dampaknya akan terjadi pemutusan hubungan kerja massal.

Merujuk data Depnakertrans, pekerja yang sudah di-PHK per 5 Januari 2009 tercatat 24.452 orang dan 25.577 lainnya dalam proses diusulkan perusahaan untuk di-PHK. Jumlah pekerja yang dirumahkan dan telah dirumahkan sebanyak 31.094 orang yang terdiri 19.391 orang diusulkan dirumahkan dan 11.703 orang yang telah dirumahkan. Angka itu diperkirakan akan terus meningkat sepanjang 2009.

Joko mengatakan Amerika Serikat juga pernah dilanda krisis hebat pada 1930-an, tetapi Presiden Franklin Delano Roosevelt berhasil memulihkan kembali ekonominya dengan sejumlah proyek infrastruktur sekaligus mengatasi pengangguran. Indonesia, kata Joko, bisa menggunakan formula tersebut dengan program yang disesuai dengan kondisi negara ini.

(35)

Jurnal Nasional Selasa, 13 Januari 2009

Nusantara Padang | Selasa, 13 Jan 2009

Pe k e r j a Ka r e t di Su m ba r D i- PH K

MEMASUKI Minggu kedua Januari 2009 sebagai tahun krisis finansial global, imbasnya makin terasa di Sumbar. Khusus pekerja pabrik sawit sampai saat ini sudah 368 karyawan pada lima pabrik karet di Sumbar terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

"PHK terpaksa ditempuh perusahaan akibat merosotnya produksi dan krisis bahan baku," kata Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sumbar Yulius Magas di Padang, Senin (12/1).

Ke lima pabrik karet yang menempuh PHK kepada pekerjanya itu yakni, PT Lembah Karet, PT Family Raya, PT Teluk Luas, PT Kilang Lima Gunung, dan PT Abaisiat Raya. "PHK disebabkan karena pabrik mengalami krisis bahan baku yang sudah terjadi sejak setahun belakang, akibatnya produksi jauh menurun," kata Yulius.

Minimnya bahan baku menurut Ketua Komisi II DPRD Sumbar Yosmeri dikarenakan biaya produksi karet tidak sebanding dnegan nilai jual. "Masih kisaran Rp600 sampai Rp800 harga Sawit sekilo di pasaran, harga segitu tak sebanding dengan pokok petani sawit yang dikeluarkan mereka untuk melakukan panen," ujarnya.

Di Pasaman Barat sebagai kabupaten sentral karet di Sumbar, dikatakan Yosmeri petani di sana baru beruntung kalau harga karet dikisaran Rp1.500 per satu kilogram. "Sekarang petani di sana memilih wait and see menunggu harga sawit kembali normal," katanya.

Antan seorang petani di Pasaman Barat lebih memilih membiarkan batang karetnya rimbun daripada menorehnya. "Buat apa ditoreh karena harganya mahal dibandingkan harga jualnya," ujarnya.

Kondisi tak terpenuhinya pasokan itu telah membuat lima perusahaan karet melakukan PHK kepada pekerjanya, produksi pabrik karet di Padang saat ini turun sekitar 60 persen. Minimnya bahan baku selain disebabkan anjloknya harga karet di pasar dunia yang US$1,3 per kilogram.

Yulius pun belum bisa memastikan apakah kondisi ini akan berlangsung terus dan memungkinkan karyawan yang di PHK akan bertambah. "Apakah akan ada penambahan jumlah PHK, saya belum tahu termasuk juga dari sektor perkebunan lainnya," ujarnya.

(36)

Kompas Selasa, 13 Januari 2009

UNJUK RASA

Pe t a m ba k Uda n g da n Bu r u h Tola k PH K

Selasa, 13 Januari 2009 | 03:00 WIB

Palembang, Kompas - Ratusan petambak udang dan buruh PT Wachyuni Mandira kembali menggelar unjuk rasa di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (12/1). Buruh meminta pemerintah menekan perusahaan itu karena melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 300 buruh. Alasan pemutusan karena mereka melakukan mogok kerja menuntut pembayaran dana Jamsostek.

Petambak udang dan buruh memulai aksi di Bundaran Air Mancur. Setelah berorasi, mereka kemudian berjalan kaki menuju Kantor Gubernur Sumsel. Di sepanjang perjalanan membentangkan spanduk bernada kecaman terhadap manajemen PT Wachyuni Mandira (WM).

Menurut Koordinator Wilayah Sumsel, Serikat Buruh PT WM, Darius Indraputra, petambak dan buruh akan terus berunjuk rasa sampai tujuan tercapai. Tuntutan buruh adalah pembayaran hak atas dana Jamsostek, pembatalan keputusan deportasi, serta pemutusan hubungan kerja terhadap para buruh.

Sebelumnya petambak dan buruh PT WM melakukan serangkaian aksi unjuk rasa dan mogok kerja di lingkungan kerja pada November-Desember 2008. Tuntutan yang diusung, dugaan penggelapan dana Jamsostek Rp 19,5 miliar serta penyesuaian uang makan dan transpor.

Darius menjelaskan, unjuk rasa dan mogok kerja tersebut disikapi pihak perusahaan dengan mendeportasi dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan buruh serta memenjarakan dua aktivis buruh.

”Sekitar 300 petambak dan buruh yang terkena PHK. Lebih dari 20 buruh juga dideportasi ke lahan pertanian jagung. Apa ini manusiawi?” katanya.

Di kantor Pemprov Sumsel, pengunjuk rasa berdialog dengan Gubernur Sumsel, Ketua DPRD Sumsel Ahmad Zamzami, dan pihak manajemen PT Central Proteinaprima, mitra kerja WM dalam hal pengelolaan tambak.

(37)

Bisnis I ndonesia Rabu, 14 Januari 2009

Pe r lin du n ga n TKI di Ar a b Sa u di bu t u h pe r j a n j ia n

bila t e r a l

JAKARTA: Indonesia harus mendesak pemerintah Arab Saudi untuk membuat perjanjian bilateral tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia yang mengacu pada standar perburuhan internasional, menyusul masih maraknya kasus penyiksaan dan pelanggaran hak asasi TKI di Arab Saudi.

Anis Hidayah, Direktur Eksekutif Migrant Care, organisasi yang memberikan bantuan kepada TKI, menyebutkan pengiriman tenaga kerja ke Arab Saudi lebih baik dihentikan, apabila belum ada payung hukum yang lebih kuat untuk melindungi pekerja Indonesia di negara tersebut.

"Pemerintah harus terus melakukan diplomasi ke pemerintah Arab Saudi, agar posisi TKI kuat. Pekerja rumah tangga di negara itu rentan terhadap berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia," katanya seusai mendampingi keluarga Uni Saodah, TKI yang berada di Palestina, untuk menemui Menakertrans Erman Suparno, kemarin.

Bentuk standar perlindungan untuk TKI yang sama, menurut Anis, harus menjadi pembahasan utama dalam pertemuan perwakilan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Sebab, selama ini sering terjadi kesalahpahaman antara pengguna jasa, pemerintah, pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS), dan TKI dalam hal penempatan serta perlindungan.

Sebelumnya, Mennakertrans menyebutkan akan segera melakukan pertemuan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, guna membahas berbagai hal yang berhubungan dengan penempatan TKI di negara itu.

"Kami memang tengah mencari waktu untuk bertemu dengan Dubes Arab Saudi di Jakarta. Dalam waktu dekat ini dan saya akan berkoordinasi dengan Menlu untuk melakukan tuntutan hukum kepada majikan yang melakukan penyiksaan terhadap TKI," kata Erman.

Hal tersebut menyusul penyiksaan yang dilakukan seorang majikan TKI di Madinah, Arab Saudi terhadap pekerja rumah tangga asal Brebes, Jawa Tengah.

(38)

Bisnis I ndonesia Rabu, 14 Januari 2009

SPM Cr yst a l Ja de pr ot e s PH K

JAKARTA: Serikat Pekerja Mandiri (SPM) PT Crystal Jade Palace Restaurant memprotes keputusan manajemen perusahaan tersebut karena telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah anggota dan pengurus serikat pekerja itu.

Dalam rilis yang diterima Bisnis kemarin, Sekretaris Regional Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) Dewi Fitriana menyebutkan SPM Crystal Jade akan melakukan aksi protes dengan menggelar demonstrasi pada hari ini.

(39)

Bisnis I ndonesia Kamis, 15 Januari 2009

Kor ba n PH K be r t a m ba h

JAKARTA: Jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 9 Januari 2009 mencapai 24.790 orang, naik dibandingkan dengan 24.452 per 5 Januari.

Myra M Hanartani, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Depnakertrans, mengatakan dari hasil pemantauan terhadap perusahaan yang melakukan tindakan PHK akibat krisis ekonomi global, sebanyak 11.703 orang yang sudah dirumahkan.

(40)

Bisnis I ndonesia Kamis, 15 Januari 2009

Pe n e m pa t a n & r e k r u t m e n TKI diu su lk a n t e r pisa h

JAKARTA: Pencarian pasar untuk penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang akan dikirim untuk memenuhi kuota yang diperoleh, diusulkan agar dilakukan secara terpisah antara pelaku usaha dan pemerintah.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Himsataki) Yunus M. Yamani mengatakan pencarian pasar kerja untuk para TKI sebaiknya hanya dilakukan oleh perusahaan yang menjadi pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS), sedangkan pemerintah hanya fokus pada penyiapan SDM.

Menurut Yunus, selama ini PPTKIS menjalankan kedua tugas tersebut yakni mencari pesanan dari pihak yang membutuhkan TKI dan menyiapkan SDM yang dilakukan mulai dari hulu hingga hilir.

"Akan lebih baik jika PPTKIS hanya mencari pasar bagi TKI, karena selama ini pemerintah tidak pernah mendapatkan order yang pasti dari pengguna jasa di luar negeri untuk TKI," ujarnya kemarin.

Dia berharap pemerintah dapat fokus pada penyiapan sumber daya manusia yakni menyiapkan dan melatih calon TKI yang akan bekerja di luar negeri.

Kurang proporsional

Adapun, proporsi antara jumlah perusahaan penyedia TKI, perusahaan pengguna, dan jumlah TKI yang tidak seimbang disebabkan oleh kendala jaringan, kompetisi, dan kondisi pasar penempatan.

Namun, Direktur Pengembangan Pasar Kerja Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Depnakertrans Reyna Usman Ahmadi menyebutkan penempatan TKI tetap dapat berjalan karena kebutuhan yang terus meningkat.

"Sampai kini, perusahaan pengguna pada umumnya selalu lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan penyedia, karena satu perusahaan penyedia dapat melayani beberapa pengguna."

(41)

Bisnis I ndonesia Jumat, 16 Januari 2009

' PH K se su a i k on t r a k k e r j a '

JAKARTA: PT Crystal Jade Palace Restaurant, melalui kuasa hukumnya Hendri Jayadi, mengatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah anggota dan pengurus serikat pekerja mandiri (SPM) perusahaan itu disebabkan oleh kontrak kerja yang berakhir pada 26 Januari 2009.

"Pemberitahuan akan berakhirnya perjanjian kerja itu sudah dilakukan 30 hari sebelum tanggal perjanjian kerja itu berakhir," ujar Hendri lewat surat elektronik yang diterima Bisnis, kemarin.

(42)

Kompas Jumat, 16 Januari 2009

PH K An ca m Pe k e r j a M a spion

Jam Kerja Telah Dikurangi

Jumat, 16 Januari 2009 | 00:59 WIB

Surabaya, Kompas - Sekitar 3.000 pekerja kelompok usaha Maspion terancam pemutusan hubungan kerja jika upaya menekan kerugian yang dilakukan pihak manajemen tak berhasil. Namun, kelompok usaha itu sudah mengurangi jam kerja dan memberhentikan 1.000 pekerja kontrak.

Asisten Direktur Maspion Grup Soeharto, di Surabaya, Kamis (15/1), mengatakan, pemutusan hubungan kerja (PHK) memang pilihan terakhir. Pihak manajemen berusaha mencegah hal itu dengan serangkaian efisiensi. ”Salah satunya dengan mengurangi jam kerja. Sekarang seminggu hanya lima hari kerja.”

Soeharto menyebutkan, dengan jumlah karyawan sekitar 23.000 orang, pengurangan jam kerja di perusahaan itu sangat menghemat upah harian. Dengan asumsi setiap orang dapat upah Rp 33.000 per hari sesuai upah minimum kabupaten (UMK) Sidoarjo, lokasi pabrik grup itu, dari pengurangan hari kerja dihemat Rp 759 juta per hari.

Selain mengurangi hari kerja, Maspion juga menghentikan lembur. Semua karyawan tidak diberi hak itu sampai kondisi membaik. ”Sekarang pesanan sepi sehingga kami harus mengurangi produksi,” ujar Soeharto.

Jika langkah-langkah itu tidak bisa menekan kerugian, dipastikan Maspion berencana melakukan PHK. Dalam perhitungan, 3.000 orang yang akan terkena PHK. ”Kalau dirata-rata, di setiap pabrik sekitar 60 orang kena PHK. Bisa jadi jumlahnya kurang atau lebih dari itu untuk suatu pabrik,” ucap Soeharto.

Pekerja kontrak

Selain itu, Maspion memberhentikan pekerja kontrak. Sampai saat ini, sekitar 1.000 pekerja kontrak di kelompok usaha itu sudah diberhentikan. ”Pilihan itu terpaksa diambil karena pasar sepi,” tutur Soeharto.

Soeharto menambahkan, manajemen memang melihat ada celah untuk menghindari PHK massal, menyusul penurunan harga BBM dan rencana tarif dasar listrik. ”Ini insentif tidak terduga dan mudah-mudahan bisa menekan biaya operasional. Sebulan lalu mana terpikir harga BBM bisa turun lagi,” tuturnya.

Ketua Bidang Hukum Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Pasuruan Suryono Pane mengatakan, 6.000 pekerja di daerahnya juga dirumahkan sepanjang Desember 2008. Di antara mereka, 4.000 orang berstatus karyawan tetap.

”Kami sudah mengirim surat ke Disnaker dan setiap perusahaan untuk mempertanyakan alasan perumahan itu. Kami menduga, krisis bukan alasan utama.”

(43)

Seputar I ndonesia Jumat, 16 Januari 2009

Kor ba n PH K Tu n t u t Pe sa n gon La ya k

Thursday, 15 January 2009

MAGELANG (SINDO) – Ratusan buruh korban pemutusan hubungan kerja (PHK) PT Armada Boat di kawasan Tempuran, Kabupaten Magelang menuntut pesangon yang layak.

Tuntutan itu mereka sampaikan saat unjuk rasa yang digelar di Jalan Magelang-Purworejo,Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang,kemarin. Para buruh yang tergabung dalam Persatuan Buruh Armada Boat (PBAB) itu meminta perusahaan memberikan pesangon sesuai UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Para buruh mengaku, perwakilan mereka telah melakukan enam kali perundingan dengan pimpinan perusahaan.

“Tetapi sampai hari ini belum mencapai titik temu,” ungkap juru bicara PBAB Eko Prayitno. Eko mengatakan, selama ini Armada Boat mempekerjakan 150-an buruh dengan masa kerja bervariasi antara 10 - 17 tahun. Sehari perusahaan mampu memproduksi sekitar 24 - 96 dozen payung yang dikirim ke pasaran regional atau beberapa kota di Jawa Tengah dan DIY. Dengan dalih jatuh pailit,perusahaan dinyatakan tutup dan tidak beroperasi terhitung per 1 Januari 2009.

“Karena itu, manajemen perusahaan mengambil kebijakan untuk mem-PHK sebagian pekerja. Ternyata, yang di-PHK ada 100 orang,”sebutnya. Kata Eko, pihak manajemen sebelumnya menawarkan pesangon sebesar 55%. Tawaran itu ditolak lantaran PBAP meminta pesangon 100%.Manajemen pun tidak menyanggupi permintaan itu. Musyawarah itu akhirnya tidak menghasilkan kesepakatan. “Jika tuntutan dipenuhi berdasarkan ketentuan UU 13/2003, pesangon yang akan diterima rata- rata sekitar Rp12 juta per orang sebab masa kerja kita minimal 10 tahun dan maksimal 27 tahun,”paparnya.

(44)

Tempo I nteraktif Jumat, 16 Januari 2009

N a sib Bu r u h Ja m bu Bol D it e n t u k a n D u a M in ggu La gi

Jum'at, 16 Januari 2009 | 15:12 WIB

TEMPO Interaktif , Kudus: Buruh Pabrik rokok Jambu Bol nasibnya masih terkatung-katung. Setelah Komisi D DPRD Kudus gagal memfasilitasi tuntutan ribuan buruh pabrik rokok Jambu Bol, akhirnya Bupati Kudus Musthofa turun gunung untuk membantu memecahkan kesulitan yang kini sedang dialami pengusaha dan buruh pabrik rokok Jambu Bol.

"Pihak perusahaan minta kesempatan dua minggu untuk menentukan nasib buruhnya," ujar Bupati Musthofa, (Jum'at 16/1). Bupati Musthofa ikut memfasilitasi pertemuan antara pengusaha dan wakil buruh itu, disebabkan hingga Rabu petang lalu pihak Ketua Komisi D DPRD, Sutriyono dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Suyanto, mengalami jalan buntu dalam memfasiltasi persoalan yang dituntut buruh.

Bagi pemilik Pabrik rokok Jambu Bol, waktu dua minggu untuk memutuskan mencarikan jalan keluarnya. "Kemungkinan akan ada pemutusan hubungan kerja," ujar H. Nawawi Rusjdi, Direktur Utama PR Jambu Bol, seusai pertemuan. Atas sikap itu, Suprpto yang mewakili rekan- rekannya menyambut positif niat baik pengusaha. "Kami akan bersabar menunggu dua minggu seperti yang dijanjikan," ujar Suprapto, yang ditunjuk rekan- rekannya sebagai negosiator, (16/1). Sudah selama delapan tahun nasib 4.000 buruh pabrik itu tidak menentu.

Selama beberapa tahun mereka hanya dipekerjakan lima hari dalam sebulan, untuk dua orang buruh ( melinting dan perapi rokok ) sehari hanya melinting 2.000 batang sehari. Tapi sejak dua tahun belakangan, produktivitas pabrik menurun, sehingga dua pasang buruh hanya diberi pekerjaan 1000 batang, dengan upah Rp 10.800. "Bahkan sejak bulan puasa lalu, kami diberhentikan total tanpa kejelasan," ujar Suprapto.

Pabrik yang didirikan pada 1937 oleh H.Ma'ruf Rusjdi ini, pernah menjanjikan pemutusan hubungan kerja bagi 2.000 buruh dan sudah disepakatinya. Adapun bagi mereka yang punya masa kerja 10- 25 tahun. dengan pesangon mulai dari Rp 4 juta hingga Rp 8 juta setiap orang, tergantung masa kerjanya. "Kami akan mengurangi mereka separohnya," ujar Nawawi.

(45)

Jurnal Nasional Minggu, 18 Januari 2009

Nusantara | Gorontalo | Minggu, 18 Jan 2009 20:46:32 WIB

Ju m la h Te n a ga Ke r j a di Se k t or Pe r t a n ia n M e n u r u n

MESKI bertumpu pada sektor pertanian, namun jumlah tenaga kerja di Gorontalo yang bergelut di sektor tersebut mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2008 jumlah tenaga kerja di bidang pertanian menurun dibanding keadaan Februari 2008 yaitu 213.275 orang.

"Padahal, sektor pertanian paling banyak digeluti dengan jumlah 184.148 pekerja di Provinsi Gorontalo hingga Agustus 2008," kata Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Soegarenda, Minggu (18/1).

Menurut dia, penurunan tersebut disebabkan oleh berakhirnya puncak musim panen yang terjadi pada periode Januari hingga April 2008, sehingga banyak tenaga kerja yang berpindah

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa pengaruh konsentrasi asam yang digunakan pada kisaran 0,4 – 3,0 M terhadap waktu pembentukan silika gel.. bergantung pada

Market premium dalam hubungan dengan return adalah sebagai variabel risiko yang sistematik dimana dapat mempengaruhi tinggi rendahnya return yang nantinya akan diterima oleh

Penerapan metode regresi time series menghasilkan hasil yang baik dengan R-Sq 97,07% dan MAPE 7,09%, dengan menggunakan ANFIS dengan membership function generalized bell dan

No Nama Instansi Pemerintah, Lembaga, Asosiasi, dan Pihak Lain Rincian Jenis Data dan Informasi Deskripsi Bentuk Data Penyampaian Cara Penyampaian Pertama Kali Penyampaian Jadwal

Untuk mempelajari hubungan antara beberapa variabel prediktor dengan satu varibel dependen dikotomus.... p = probabilitas untuk terjadinya

Penataran salah satu upaya meningkatkan kemampuan guru teknologi baik dalam bidang studi yang akan diajar kan maupun terhadap metodologi mengajar.. Untuk memperka- ya pengalaman

Kondisi yang rawan tehadap ancaman bencana tsunami di Kecamatan Samatiga adalah seluruh Desa yang berada dekat dengan pantai (10 Desa) yakni Desa Suak Timah,

(5) Pelaporan terhadap pelaksanaan pengendalian penyembelihan sapi dan kerbau betina produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c untuk tingkat