• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan kurikulum

Oleh

(2)

Pengembangan Kurikulum Penjas

• Pendahuluan

• Pendekatan dalam Pengembangan

Kurikulum

• Model Pengembangan Kurikulum

• Prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum

• Langkah-langkah Pengembangan

(3)

Pendahuluan

• Kurikulum merupakan alat yang penting

bagi proses pendidikan

• Sekumpulan aktivitas belajar, informasi,

dan bahan ajar yang merfleksikan

kebijakan kolektif

• Pengembangan secara sistematik menuju

mata ajar yang konsisten, logis, dan

(4)

Pendekatan Pengembangan

• Kedudukan Penjas sangat penting dalam

pendidikan di Indonesia perlu didukung oleh kurikulum yang memadai.

• Proses pengembangan kurikulum penjas

melibatkan berbagai pihak dengan kepentingan masing-masing, mempertimbangkan berbagai prinsip dan faktor.

• Pengembangan kurikulum merupakan pekerjaan secara berkelanjutan untuk memformulasikan

(5)

Pendekatan Pengembangan

Proses pengembangan kurikulum berpusat

pada pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Siapa yang akan terlibat dalam proses

pengembangan kurikulum? Guru?

Administrator? Siswa? Orangtua?

• Apa prosedur yang akan digunakan dalam

pengembangan kurikulum?

(6)

Pendekatan Pengembangan

Tujuan pengembangan kurikulum adalah

menghasilkan suatu dokumen yang

bersentuhan dengan realitas, konsisten

secara internal dengan kehidupan

keseharian, mudah dipahami oleh

guru-guru, dan berguna bagi guru Penjas dalam

interaksi sehari-hari yang banyak

(7)

Model Pengembangan Kurikulum

• Tiga model pengembangan yang banyak

digunakan dalam pengembangan

kurikulum Penjas.

• Tiga model dimaksud adalah (1) Model

Tyler, (2) Model Orientasi Kurikulum

(8)

Model Tyler

• Model untuk memahami, menganalisis, dan

menginterpretasikan program. Pendekatan yang rasional dan komprehensif.

• Menetapkan seperangkat langkah-langkah sistematis yang mengarahkan proses

pengembangan kurikulum, yaitu: (1)

mengidentifikasi tujuan umum dan khusus, (2) memilih kegiatan belajar yang akan mendukung dan memungkinkan siswa mencapai tujuan, (3) mengorganisasikan pengalaman belajar dalam bentuk yang koheren dan logis, dan (4)

(9)

Model Tyler

• Pengembangan kurikulum dikerjakan dalam pedoman tujuan yang jelas.

• Keputusan perencanaan berada dalam kerangka rasional yang menekankan pada kemajuan secara bertahap.

• Contoh-contoh model Tyler dalam pengembangan

kurikulum Pendidikan Jasmani banyak terdapat dalam buku-buku bacaan.

• Prosedur pengembangan kurikulum ABC (lihat bab

sebelumnya) yang dikemukakan oleh Wessel dan Kelly menampilkan sebuah rancangan pengembangan

(10)

Model Miller

• Proses pengembangan kurikulum dimulai dengan merespon, mengelaborasi, dan

menyebutkan orientasi masing-masing terhadap konsep kurikulum, kemudian melangkah ke

penyusunan orang yang akan terlibat dalam

proses pembelajaran, bahan ajar, evaluasi, dan faktor pendukung lainnya.

• Kegiatannya meliputi analisis klarifikasi tentang keyakinan mereka terhadap bidang studi

tertentu; terhadap siswa dan kebutuhannya, serta guru; terhadap masyarakat dan

(11)

Model Miller

Beberapa aspek dalam orientasi kurikulum (Wuest & Lombardo, 1995: 83) adalah : Educational

aims, Conception of the learner, Conception of the learning process, Conception of the

instructional process, Conception of the learning environment, The teacher's role, and Conception of the how learning should be evaluated

Sebagai hasil proses klarifikasi dan reflektif

tersebut, sebuah proposal rencana tindakan

(12)

Model Kompilasi

Mengkompilasikan antara permainan, latihan (drills), dan aktivitas yang diatur menurut tingkat kelas dan

diselesaikan oleh guru Penjas dalam sebuah sekolah. Dokumen yang dihasilkan tidak secara jelas menetapkan apa materi yang harus diajarkan, tujuan khusus yang

harus dicapai, atau dampak yang eksplisit diharapkan. Kurikulum ini biasanya hanya sedikit memberikan arah untuk seluruh program, sehingga hanya menjadi sumber daftar aktivitas bagi guru.

Hasil penelitian atas model ini menunjukkan bahwa

perencanaan guru hanya sedikit mendukung materi-tujuan secara klasikal, model empat langkah

(13)

Model Kompilasi

Tanpa menggunakan tujuan yang jelas sebagai

landasan kerangka konseptual dalam penetapan aktivitas, program yang dibuat tanpa landasan rasional untuk penentuan aktivitas. Kurikulum tersebut memuat materi (means) tetapi tidak

(14)

Model Kompilasi

Pendekatan pengembangan kurikulum ini

merupakan pengembangan kurikulum yang

berlandaskan kesalahan (default). Hal ini terjadi karena ia kurang melaksanakan salah satu atau seluruh prasyarat yang diperlukan dalam

pengembangan kurikulum, yaitu: dukungan yang memadai dalam hal waktu yang tersedia,

sumber keuangan, administrasi, psikologi, dan dukungan tata usaha, atau penguatan dari

Referensi

Dokumen terkait

Pola hidup yang mementingkan diri dan ambisi pribadi tanpa mempertimbangkan kepentingan orang lain (egois) menilai segala sesuatu dari materi (matrelialistis) dan hidup

Sehubungan dengan Pengumuman Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi pada tanggal 30 Juli s.d 07 Agustus 2013, yang dilaksanakan oleh Pokja ULP - Panitia

Pengembangan karyawan hendakya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-merode ilimiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan saat ini maupun untuk

analyzing the errors made by the second grade students of SMP Cendrawasih 1 in writing sentences using Simple Present Tense, Simple Past Tense, Present Continuous Tense,

Pendidikan Islam dalam pelaksanaannya memerlukan metode yang tepat untuk mengantarkan proses pendidikan menuju tujuan yang telah dicitakan. Bagaimanapun baik dan

Pada awal masa prasekolah terdapat pula perilaku yang tidak sosial seperti negativisme atau melawan otoritas orang dewasa, mencapai puncaknya pada usia 4 kemudian menurun,

Evaluasi dari hasil uji coba analisis spasial pada tugas akhir ini adalah informasi akses jalan pada wilayah indekos yang dicari sesuai kriteria berhasil dilakukan untuk dapat

Sering pada sebuah alat ukur jarum penunjuk tidak berada pada titik nol yang semestinya sehingga saat digunakan nilai baca selalu lebih besar atau lebih kecil dari yang