• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016 Setjen DPD RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016 Setjen DPD RI"

Copied!
262
0
0

Teks penuh

(1)

Profesional, Akuntabel, dan Modern

L A P O R A N

K I N E R J A

SEKRETARIAT JENDERAL

(2)

EWAN

(3)

EWAN

.

.

. .

(4)

EWAN

(5)
(6)

i

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Sekretariat Jenderal DPD RI (Setjen DPD RI) telah dapat menyelesaikan Laporan Kinerja tahun 2016 tepat waktu. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban Setjen DPD RI atas pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menyelenggarakan dukungan kepada DPD RI.

Laporan ini merupakan laporan tahun kedua dari Perencanaan Strategis Setjen DPD RI tahun 2015-2019 yang menyajikan target, realisasi dan capaian kinerja atas 14 sasaran strategis yaitu 1) Meningkatnya kualitas dukungan sidang/rapat/pertemuan DPD RI; 2) Meningkatnya kualitas draft keputusan/peraturan DPD; 3) Meningkatnya kualitas hasil penelitian/pengkajian; 4) Meningkatnyan kualitas dukungan representasi melalui pengolahan aspirasi masyarakat dan daerah; 5) Meningkatnya kualitas dukungan materi terhadap penguatan kelembagaan DPD RI; 6) Terwujudnya SDM aparatur yang menduduki jabatan sesuai dengan standar kompetensi; 7) Terwujudnya kelembagaan yang tepat ukuran dan tepat fungsi; 8) Tersedianya sistem dan prosedur kerja yang efektif dan efisien; 9) Meningkatnya layanan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang tertib dan akuntabel; 10) Meningkatnya layanan sistem informasi manajemen; 11) Meningkatnya layanan pemberitaan DPD RI; 12) Meningkatnya layanan perpustakaan DPD RI; 13) Meningkatnya pemenuhan sarana prasarana

(7)

ii

kerja yang modern dan sesuai dengan kebutuhan; 14) Meningkatnya pengawasan pelaksanaan kegiatan pada unit kerja Setjen DPD RI.

Terdapat tiga fungsi utama kegiatan pengukuran akuntabilitas setjen DPD RI ini. Pertama, memperoleh deskripsi serta analisis mengenai kegagalan/keberhasilan atas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Setjen DPD RI. Kedua, menjadi sistem peringatan atau alert warning system bagi Setjen DPD RI agar tidak keluar dari rel kebijakan yang telah ditentukan. Ketiga, merumuskan titik tolak atau milestone yang dapat digunakan oleh Setjen DPD RI dalam membuat strategi di masa mendatang.

Dalam proses pengukuran akuntabilitas Setjen DPD RI ini, faktor pencapaian outcome menjadi perhatian utama. Dengan menekankan pada outcome, kinerja Setjen RI tidak hanya diukur dari telah ”menghasilkan apa”,

namun juga telah ”bermanfaat apa”. Dengan cara seperti itulah Laporan Kinerja

ini dapat semakin objektif dalam menggambarkan sisi akuntabilitas organisasi. Pengukuran akuntabilitas yang objektif dengan sendirinya akan merangsang perbaikan organisasi secara optimal. Laporan kinerja ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pendorong bagi seluruh pej abat dan pegawai di lingkungan Setjen DPD RI untuk meningkatkan kinerja secara berkesinambungan dalam mewujudkan good governance dan clean government.

Setjen DPD RI menyadari bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masih menghadapi beberapa kendala dan tantangan. Namun dengan adanya dukungan dan kerjasama dari semua pihak, komitmen yang tinggi, serta kesungguhan dan kerja keras seluruh pejabat dan pegawai Setjen DPD RI, kendala dan tantangan tersebut perlahan-lahan dapat diatasi dengan baik.

(8)

iii

D. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ... 7

E. Isu Strategis ... 10

F. Sumber Daya Manusia ... 13

G. Inovasi Dalam Pengelolaan Kinerja ... 15

1. Sistem Informasi Manajemen Organisasi dan Kepegawaian .... 15

2. Sistem Pengukuran Kinerja Pegawai (e-log book) ... 17

H. Sistematika Penyajian ... 18

A. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Dukungan Sidang/Rapat/Pertemuan DPD RI ... 58

B. Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Kualitas Draft Keputusan/Peraturan DPD RI ... 78

C. Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kualitas Hasil Penelitian dan Pengkajian ... 112

D. Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Kualitas Dukungan Representasi Melalui Pengolahan Aspirasi Masyarakat Daerah .... 122

E. Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Kualitas Dukungan Materi Terhadap Penguatan Kelembagaan DPD RI ... 130

F. Sasaran Strategis 6: Terwujudnya SDM Aparatur yang Menduduki Jabatan Sesuai dengan Standar Kompetensi ... 138

G. Sasaran Strategis 7:Terwujudnya Kelembagaan yang Tepat Ukuran dan Tepat Fungsi ... 152

H. Sasaran Strategis 8:Tersedianya sistem dan prosedur kerja yang efektif dan efisien ... 160 I. Sasaran Strategis 9:Meningkatnya layanan perencanaan dan

(9)

iv

pengelolaan keuangan yang tertib dan akuntabel ... 166 J. Sasaran Strategis 10:Meningkatnya layanan sistem informasi

manajemen ... 184 K. Sasaran Strategis 11:Meningkatnya layanan pemberitaan DPD RI 192 L. Sasaran Strategis 12:Meningkatnya layanan perpustakaan DPD

RI ... 198 M. Sasaran Strategis 13: Meningkatnya pemenuhan sarana

prasarana kerja yang modern dan sesuai dengan kebutuhan ... 204 N. Sasaran Strategis 14: Meningkatnya pengawasan pelaksanaan

kegiatan pada unit kerja Setjen DPD RI ... 210

BAB IV. PENUTUP ... 219

DAFTAR PUSTAKA

(10)

v

No Judul Gambar Halaman

Gambar 1.1 : Hasil Penilaian Laporan Kinerja Setjen DPD RI Tahun 2010 -

2014 ... 3

No Judul Foto Halaman

Foto 1.1 : Anggota DPD RI Provinsi Riau dalam Sidang Paripurna DPD

RI ... 5

Foto 1.2 Gedung Kantor DPD RI di Komplek Parlemen MPR/DPR/DPD

RI di Senayan, Jakarta ... 11 Foto 1.3 Gedung Kantor DPD RI Provinsi Nusa Tenggara Timur ...12 Foto 1.4 Sesjen DPD RI, Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto

memimpin upacara bendera ...13 Foto 1.5 Suasana Pelantikan Pejabat Eselon III dan Eselon IV Setjen

DPD RI ...14 Foto 1.6 : Sistem Informasi Manajemen Organisasi dan Kepegawaian

Setjen DPD RI ...17 Foto 1.7 : e-Log Book Setjen DPD RI ...17 Foto 3.1 : Suasana Sidang Paripurna DPD RI ...59 Foto 3.2 : Anggota DPD RI Provinsi Jambi, M Syukur dan Anggota DPD

RI Provinsi Bangka Belitung, Drs. H. A. Hudarni Rani S.H. berjabat tangan dengan Pimpinan DPD RI dalam Sidang

Paripurna DPD RI ...63 Foto 3.3 : Pimpinan DPD RI ...66 Foto 3.4 : Ketua DPD RI, H. Mohammad Saleh, S.E. Menerima Delegasi

Iran. ...67 Foto 3.5 : Sekretaris Jenderal DPD RI bersama Kepala Biro Persidangan

I dan Kepala Biro Persidangan II sedang memeriksa Draft Keputusan yang akan dibacakan di depan Sidang Paripurna

DPD RI ...79 Foto 3.6 : Suasana Penghitungan Kartu Kehadiran Anggota DPD RI

dalam Sidang Paripurna Pemilihan Pimpinan DPD RI

2014-2017 ...106 Foto 3.7 : Suasana Diskusi Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum Setjen

DPD RI dengan Tim Ahli ...113 Foto 3.8 : Anggota DPD RI Sulawesi Utara sedang melaksanakan

penyerapan aspirasi dalam masa reses ...123

(11)

vi

Foto 3.9 : Anggota BKSP DPD RI melaksanakan kunjungan kerja ke

London, Inggris ...133 Foto 3.10 : Pejabat dan Pegawai Setjen DPD RI sedang mengisi kuisioner

survey Evaluasi Kelembagaan Tahun 2016...154 Foto 3.11 : Website DPD RI: www.dpd.go.id ...187 Foto 3.12 : Berbagai Layanan Sistem Informasi Manajemen Setjen DPD

RI ... 188

Foto 3.13 : Kliping Pemberitaan DPD RI di Media Cetak Nasional ...195 Foto 3.14 : Pemberitaan DPD RI melalui Media Online Nasional

tribunnews.com ...195

No Daftar Tabel Halaman

Tabel 2.1 : Visi, Misi, Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun

2015-2019...34 Tabel 2.2 : Program-Program Prioritas untuk Mendukung Sasaran

Strategis Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2015-2019 ...41 Tabel 2.3 : Perjanjian Kinerja Setjen DPD RI Tahun 2016 ...43 Tabel 3.1 : Skala Nilai Peringkat Kinerja ...48 Tabel 3.2 : Capaian Kinerja Sasaran Strategis Setjen DPD RI Tahun

2016 ...49 Tabel 3.3 : Capaian Anggaran Sasaran Strategis Setjen DPD RI Tahun

2016 ...54 Tabel 3.4 : Daftar Pertemuan Pimpinan DPD RI dengan Lembaga

Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Unsur

Masyarakat Daerah Tahun 2016 ...69 Tabel 3.5 : Daftar Draft Keputusan/Peraturan DPD RI Terkait Fungsi

Legislasi yang Digunakan Menjadi Keputusan/Peraturan

DPD RI Tahun 2016 ... 80 Tabel 3.6 : Daftar Draft Keputusan/Peraturan DPD RI Terkait

FungsiPengawasan yang Digunakan Menjadi

Keputusan/Peraturan DPD RI Tahun 2016 ... 91 Tabel 3.7 : Daftar Draft Keputusan/Peraturan DPD RI Terkait Fungsi

Anggaran yang Digunakan Menjadi Keputusan/Peraturan

DPD RI Tahun 2016 ... 101 Tabel 3.8 : Daftar Hasil Penelitian dan Pengkajian yang Digunakan

dalam Penyusunan Hasil Kerja DPD RI pada Tahun 2016 ...115 Tabel 3.8 : Daftar Hasil Pengolahan Asmasda ...123 Tabel 3.9 : Daftar Hasil Pengolahan Asmasda yang Ditindaklanjuti oleh

Alat Kelengkapan DPD RI pada Tahun 2016 ...125 Tabel 3.10 : Daftar Kerjasama Dalam dan Luar Negeri DPD RI Tahun

2016 ...132 Tabel 3.11 : Daftar Diklat Teknis Tahun 2016 ...140 Tabel 3.12 : Perbandingan Capaian Tahun 2016 dengan Tahun 2015 ...157 Tabel 3.13 : Permasalahan dalam Penyusunan Laporan Keuangan

(12)

vii

No Grafik Halaman

(13)
(14)

1

A. Latar Belakang

Reformasi yang diinginkan oleh seluruh masyarakat adalah terwujudnya sebuah sistem pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) atau yang lebih dikenal dengan istilah Reformasi Birokrasi. Pemerintah menyadari secara penuh konsekuensi logis dari aspirasi masyarakat tersebut dengan mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai prinsip-prinsip good governance yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Untuk itu, setiap penyelenggara negara harus dapat mempertanggungjawabkan segala yang dihasilkan secara transparan dan terukur sebagai bentuk pelaksanaan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), bentuk pertanggungjawaban yang wajib dipenuhi instansi pemerintah terkait kinerja dan penggunaan Anggaran Penadapatan dan Belanja Negara (APBN) dituangkan dalam suatu Laporan Akuntabilitas Kinerja yang dibuat setiap tahun kemudian dipublikasikan kepada masyarakat secara luas.

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), sebagai lembaga perwakilan daerah harus senantiasa beradaptasi dan berubah untuk menjamin proses demokrasi dan keterlibatan yang berkelanjutan antara masyarakat dan daerah dengan Anggota DPD RI. Efektifitas DPD RI dibuktikan dengan kemampuan kelembagaannya untuk membuat keputusan yang transformatif. Sementara itu, untuk mendukung kapasitas kelembagaan

(15)

2

DPD RI dalam mendapatkan informasi, membangun keahlian kebijakan, dan pengambilan putusan, dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI (Setjen DPD RI).

Pelaksanaan program dan kegiatan Setjen DPD RI dalam rangka pelaksanaan fungsi dan pencapaian kinerja dibiayai oleh APBN. Sebagai sebuah instansi pemerintah yang menggunakan anggaran negara dalam pelaksanaan tugas dan kegiatannya serta sesuai dengan visinya sebagai sebuah instansi yang profesional, akuntabel, dan modern maka berkewajiban membuat Laporan Kinerja (LAK).

LAK Setjen DPD RI juga sebagai wujud pertanggungjawaban Setjen DPD RI atas pelaksanaan tugas dan fungsinya, serta sebagai bahan analisis dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Pembuatan laporan tersebut didasarkan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

(16)

3

Gambar 1.1 Hasil Penilaian Laporan Kinerja Setjen DPD RI

Tahun 2010 - 2014

Catatan: *) Hasil penilaian terakhir tahun 2014, karena pada saat laporan ini disusun hasil penilaian Laporan Kinerja Setjen DPD RI tahun 2015 belum dikeluarkan oleh Kementerian PAN dan RB.

Sumber: Bagian Organisasi dan Tata Laksana, 2017.

B. Maksud dan Tujuan

(17)

4

C. Pembentukan Setjen DPD RI

Tahun 1998 menjadi salah satu tahun bersejarah bagi Indonesia. Reformasi memberikan nafas demokrasi bagi bangsa Indonesia dan menghasilkan kekuatan politik yang menghendaki dilakukannya perubahan UUD 1945 dengan semangat mewujudkan supremasi konstitusi dan membangun sistem ketatanegaraan yang lebih demokratis dan produktif.

Perubahan UUD 1945 ke-tiga, pada bulan November 2001, telah melahirkan lembaga negara baru yaitu bernama Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Ide pembentukan DPD RI dalam kerangka sistem parlemen Indonesia untuk memenuhi rasa keadilan masyrakat di daerah, memperluas serta meningkatkan semangat dan kapasitas partisipasi daerah dalam kehidupan nasional, serta untuk memperkuat NKRI. Dengan tujuan tersebut diharapkan proses yang terjadi di lembaga perwakilan dapat diselenggarakan dengan sistem double check yang memungkinkan representasi seluruh rakyat secara relatif dapat disalurkan dengan basis sosial yang lebih luas. DPR RI sebagai representasi politik (political representation) dan DPD RI sebagai representasi teritorial atau regional (regional representation).

Anggota DPD RI, sebagai wakil daerah yang dipilih dari 4 (empat) orang setiap provinsi, memiliki tugas dan kewenangan untuk mewakili dan mengafirmasi kepentingan daerah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengakomodasi aspirasi daerah dan sekaligus memberi peran yang lebih besar kepada daerah dalam proses pengambilan keputusan politik terutama dalam hal-hal yang berkaitan langsung dengan daerah

(18)

5

tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) sebagaimana diubah dengan Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Foto 1.1 Anggota DPD RI Provinsi Riau dalam Sidang Paripurna DPD RI Tugas fungsi DPD RI tersebut dilakukan oleh Anggota DPD RI dalam Alat Kelengkapan yang terdiri atas 12 Alat Kelengkapan yang bersifat tetap yakni Pimpinan, Panitia Musyawarah, Komite I, Komite II, Komite III dan Komite IV, Panitia Perancang Undang-Undang, Panitia Urusan Rumah Tangga, Badan Kehormatan, Badan Akuntabilitas Publik, Badan Kerjasama Parlemen, dan Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan serta 1 (satu) Alat Kelengkapan yang bersifat ad hoc yaitu Panitia Khusus, maupun secara perseorangan yang dilaksanakan dalam format menampung, menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat serta memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada masyarakat di daerah yang diwakilinya.

(19)

6

sebagai satu kesatuan sistem pendukung pelayanan kerja parlemen secara terpusat.

Setjen DPD RI dibentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2005 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 tanggal 21 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI. Selanjutnya dengan meningkatnya beban kerja dan perubahan mekanisme kegiatan Dewan, dilakukan pengembangan struktur organisasi Setjen DPD RI yang ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun 2008.

Dengan adanya perubahan nomenklatur dan tambahan Alat Kelengkapan DPD RI serta dibentuknya struktur organisasi di ibu kota provinsi yang memerlukan peningkatan fungsi pengawasan maka dilakukan perubahan struktur organisasi, atas persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/2008/M.PAN-RB/06/2012 tanggal 28 Juni 2012 maka ditetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 02 Tahun 2012 tentang Perubahan Pertama Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun 2008.

Undang-Undang MPR, DPR, dan DPD (UU MD3) mengatur bahwa Anggota DPD RI dalam menjalankan tugasnya berdomisili di daerah pemilihannya dan mempunyai kantor di ibu kota provinsi daerah pemilihannya, selanjutnya berdasarkan Surat Kemenpan dan RB Nomor B/2230/M.PAN-RB/09/2011 tanggal 21 September 2011 telah ditetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor DPD RI di Provinsi.

D. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

(20)

7

Tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI secara rinci diatur dalam Peraturan DPD RI tentang Tata Tertib, antara lain:

a. memberi dukungan teknis, administratif, dan keahlian;

b. melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugasnya selama tahun sidang sebelumnya kepada pimpinan pada setiap permulaan tahun sidang dalam Sidang Paripurna.

Dukungan teknis administratif meliputi:

a. penyelenggaraan administrasi dan keprotokolan lembaga dan hal-hal yang berkaitan dengan dukungan kelembagaan, keanggotaan dan seluruh kegiatan DPD;

b. perencanaan program dan anggaran untuk kegiatan DPD;

c. pelaksanaan pengelolaan anggaran DPD;

d. penyiapan seluruh dukungan dalam rangka kegiatan sidang dan rapat-rapat;

e. pelaksanaan tata kelola kearsipan dan risalah;

f. pemberian dukungan referensi dan jaringan kerja;

g. pengelolaan dan pemberian informasi sesuai kebutuhan masyarakat berkenaan dengan informasi kegiatan DPD seperti hasil-hasil keputusan DPD, penerimaan kunjungan anak sekolah, dan masyarakat yang ingin mengetahui tentang DPD dan lain-lain yang relevan dalam ruang lingkup tugas Sekretariat Jenderal;

h. penyiapan dukungan pelaksanaan tugas berupa fasilitas gedung, ruang rapat, dan peralatan yang dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Fasilitas Parlemen;

i. penyiapan dukungan teknologi informasi;

(21)

8

k. tugas lain-lain menurut kebutuhan pimpinan dan lembaga sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dukungan keahlian meliputi:

a. penampungan hasil diskusi, curah pendapat, atau penjelasan ide/gagasan mengenai perlunya disusun rancangan undang-undang;

b. pengkajian dan penelusuran informasi yang diperlukan melalui diskusi, seminar, aspirasi masyarakat, lokakarya, dan bentuk-bentuk pertemuan lainnya;

c. penyusunan draft naskah/dokumen akademik;

d. penyusunan draft rancangan undang-undang sesuai dengan ide atau gagasan dari pemrakarsa;

e. pemberian dukungan keahlian kepada Alat Kelengkapan pada saat sidang-sidang atau rapat-rapat pembahasan di DPD dan DPR; dan

f. pelaksanaan tugas keahlian lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas dan wewenang DPD.

Dalam melaksanakan dukungan fungsi teknis, administrasi dan keahlian, berdasarkan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: B/2008/M.PAN-RB/06/2012 tanggal 28 Juni 2012, telah diatur dalam Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 02 Tahun 2012 tentang Perubahan Pertama Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 1 Tahun 2008 bahwa struktur organisasi Setjen DPD RI meliputi 10 Eselon II yang terdiri dari 6 (enam) Biro, 3 (tiga) Pusat dan 1 (satu) Inspektorat, 35 Bagian/Bidang, dan 80 Subbagian/Subbidang.

(22)

9

jabatan kepala kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Provinsi adalah setingkat eselon III.

Setjen DPD RI merupakan Aparatur Pemerintah berbentuk Kesekretariatan Lembaga Negara yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal yang bertanggung jawab kepada Pimpinan DPD RI. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Jenderal DPD RI dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI dan didukung oleh unit kerja setingkat Eselon II. Unit kerja Setjen DPD RI terdiri atas:

1) Biro Perencanaan dan Keuangan; 2) Biro Sekretariat Pimpinan;

3) Biro Persidangan I; 4) Biro Persidangan II; 5) Biro Administrasi; 6) Biro Umum;

7) Pusat Data dan Informasi; 8) Pusat Kajian Daerah;

9) Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum; dan 10) Inspektorat.

(23)

10

E. Isu Strategis

Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh Setjen DPD RI selama ini dapat diutarakan sebagai berikut:

a) Keberadaan dan langkah-langkah kerja DPD RI berada dalam ruang politik dengan berbagai friksi ide serta hampir seluruh sumberdaya dukungan lembaga DPD RI sama sekali tidak ada dibawah kendali DPD RI sendiri. Hal ini membawa konsekuensi pula untuk berbagai perubahan yang mau tidak mau akan membagi konsentrasi pemikiran dan kerja Setjen DPD RI.

b) Masih jauhnya perangkat dukungan dari yang sebagaimana seharusnya terutama apabila diambil referensi lembaga yang sama pada negara lain, kombinasi antar staf ahli dan staf sekretariat pendukung masih jauh dari kebutuhan untuk operasionalnya lembaga legislatif seperti DPD RI.

c) Kelemahan yang dirasakan ialah terkait dengan feedback atas agregasi aspirasi yang diserap oleh Anggota DPD RI pada saat melakukan kegiatan di daerah. Kondisi yang terjadi adalah hampir tidak ada dukungan perangkat kerja Setjen DPD RI untuk Anggota DPD RI, karena konstruksi dukungan perangkat daerah masih memerlukan pengaturan-pengaturan dalam teknis pelaksanaannya.

d) Dengan ditetapkannya UU No. 17 Tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014, maka terjadi perubahan kedudukan, tugas, fungsi dan wewenang DPD RI. Aktivitas Anggota DPD RI tidak hanya dilakukan di Ibukota negara (Jakarta), namun dilakukan juga di setiap Provinsi. Berdasarkan hal tersebut tersebut, maka terhadap kelembagaan Setjen DPD RI perlu dilakukan penataan tugas, fungsi dan revitalisasi organisasi.

(24)

11

e) Gedung kantor DPD RI berada di kawasan komplek parlemen (MPR, DPR dan DPD). Sebagai tindak lanjut Pasal 392 ayat (4) UU MD3, terkait pengelolaan sarana dan prasarana dalam kawasan gedung perkantoran MPR, DPR dan DPD, Pimpinan DPD RI telah melaksanakan koordinasi bersama dengan Pimpinan MPR, Pimpinan DPR, BURT DPR, dan Sekretariat Jenderal MPR, DPR, dan DPD dalam rangka penataan seluruh kawasan komplek parlemen termasuk dengan rencana pembangunan gedung baru DPD RI.

Foto 1.2 Gedung Kantor DPD RI di Komplek Parlemen MPR/DPR/DPD RI di Senayan, Jakarta

(25)

12

Gedung kantor sementara DPD RI di ibu kota provinsi saat ini masih menggunakan gedung kantor pinjam pakai dari Pemerintah Provinsi dan dengan cara sewa yang kondisinya kurang memadai dan belum representatif sebagai gedung kantor lembaga Negara. Sampai tahun 2016 baru terealisasi pembangunan gedung kantor di 3 (tiga) Provinsi yaitu Kantor DPD RI Provinsi Sumatera Selatan, Kantor DPD RI Provinsi D.I. Yogyakarta, dan Kantor DPD RI Provinsi Nusa Tenggara Timur. Diharapkan secara bertahap dalam waktu lima tahun mendatang dapat dibangun gedung kantor DPD RI di seluruh provinsi.

(26)

13

F. Sumber Daya Manusia

Sekretariat Jenderal DPD RI telah melakukan pengelolaan SDM secara profesional dengan menerapkan fungsi-fungsi SDM dari perencanaan, analisis jabatan, rekrutmen, manajemen kinerja, manajemen karir, pengembangan dan fungsi-fungsi lainnya berjalan secara holistik. Melalui proses rekrutmen yang terbuka, transparan dan akuntabel, serta berbasis kompetensi untuk memenuhi kebutuhan SDM Sekretariat Jenderal DPD RI.

Foto 1.4 Sesjen DPD RI, Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto memimpin upacara bendera

(27)

14

Saat ini komposisi aparatur sipil pada Setjen DPD RI terdiri 1 (satu) orang Pimpinan Tinggi Madya, 10 orang Pimpinan Tinggi Pratama, 35 orang Administrator, 80 orang Pengawas, dan 413 orang pelaksana dan fungsional tertentu. Komposisi aparatur berdasarkan jabatan dapat terlihat pada Grafik 1.1

(28)

15

Sedangkan tingkat pendidikan sebaran pegawai Setjen DPD RI dapat dilihat pada Grafik 1.2

Berdasarkan Grafik 1.2 di atas menunjukkan bahwa pegawai dengan latar belakang pendidikan Sarjana S1 lebih besar yaitu 363 orang dan S2 sebanyak 121 orang. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas tingkat pendidikan yang dimiliki sumber daya manusia Setjen DPD RI sudah baik (pendidikan sarjana hampir 70%) sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan kewajiban dan kewenangannya yang tercermin dalam Struktur Organisasi.

G. Inovasi Dalam Pengelolaan Kinerja

1. Sistem Informasi Manajemen Organisasi dan Kepegawaian

Pada tahun 2016, Setjen DPD RI telah memiliki Sistem Informasi Manajemen Organisasi dan Kepegawaian (SIMOKE) yang dipakai untuk memperoleh, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan mendistribusikan informasi dan data dalam peningkatan kinerja pegawai dan organisasi.

(29)

16

Fungsi dari SIMOKE adalah sebagai berikut :

1) Merencanakan kebutuhan pegawai dalam organisasi;

2) Mengidentifikasi problem diskriminasi dalam perekrutan dan seleksi pegawai;

3) Mengevaluasi kebijakan dan program-program atau praktik organisasi dan kepegawaian;

4) Mengevaluasi kuantitas dan kualitas kelembagaan dan ketatalaksanaan yang diperlukan oleh organisasi di masa yang akan datang;

5) Memonitor kehadiran,

6) Memonitor pelaksanaan rencana kerja;

7) Memonitor pelaksanaan sasaran kerja pegawai dan jadwal kerja; 8) Memprediksi pengurangan SDM dimasa yang akan datang karena

pensiun, meninggal dunia, pindah kerja dan berhenti kerja serta pemutusan hubungan kerja;

9) Menyusun laporan perkembangan SDM keseluruhan organisasi dan unit-unit kerja organisasi;

10) Menyediakan konektivitas struktural antar unit kerja dan mempercepat transaksi informasi;

11) Menyediakan informasi kepegawaian untuk menyusun skema pergantian;

12) Menyediakan informasi untuk pengembangan karier; 13) Menyediakan database untuk sistem remunerasi;

(30)

17

Foto 1.6 Sistem Informasi Manajemen Organisasi dan Kepegawaian Setjen DPD RI

2. Sistem Pengukuran Kinerja Pegawai (e-Log book)

Setjen DPD RI mulai melaksanakan reformasi birokrasi pada tahun 2016, dengan semangat memperbaiki kinerja dibuat sebuah sistem pengukuran kinerja pegawai yang berfungsi untuk mengukur kinerja pegawai setiap hari. Sistem ini bertujuan untuk mendorong dan mengevaluasi kinerja pegawai dalam mencapai target yang telah ditetapkan dalam sasaran kerja pegawai (SKP) dengan termin akhir dapat memberikan data kinerja organisasi.

(31)

18

H. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya LAK ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI selama tahun 2016. Analisis capaian kinerja terhadap perjanjian kinerja memungkinkan diidentifikasi sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.

Sistematika penyajian LAK Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2016 sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum Sekretariat Jenderal DPD RI, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issue) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2016.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

(32)

19

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran:

1) Bagan struktur organisasi Setjen DPD RI sesuai Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012;

2) Bagan organisasi dan tata kerja kantor DPD RI di provinsi;

(33)

20

4) a. Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2016;

b. Revisi Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2016;

5) Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2016;

(34)

21

A. Rencana Strategis 2015-2019

Rencana Strategis (Renstra) merupakan kerangka perencanaan strategis Setjen DPD RI untuk periode 5 tahun yang berpedoman kepada Rencana Strategis DPD RI dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

Setjen DPD RI telah menyusun Renstra Setjen DPD RI 2015-2019 dan telah direviu setiap tahunnya. Pada awal tahun 2017 telah dilakukan reviu kedua Renstra Setjen DPD RI 2015-2019 terhadap misi, tujuan, indikator tujuan, sasaran strategis dan indikator sasaran dikarenakan adanya perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.

Matriks Renstra Setjen DPD RI Tahun 2015-2019 hasil reviu terdapat dalam Lampiran 3.

1. Visi

Penetapan visi dalam perencanaan strategis merupakan salah satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi dinilai penting tidak hanya dalam tahap perencanaan, melainkan juga dalam tahapan organisasi selanjutnya. Substansi mendasar dalam pembentukan visi organisasi adalah menggali gambaran konkrit melalui refleksi kritis mengenai masa depan organisasi yang ingin diwujudkan. Visi merupakan komitmen dan kristalisasi nilai-nilai yang dianut seluruh pemangku kepentingan dan dilandasi oleh semangat mencapai tujuan.

Visi Setjen DPD RI memiliki peran penting dilihat dari sudut pandang perspektif kelembagaan, Setjen DPD RI sebagai kesekretariatan lembaga

(35)

22

(36)
(37)
(38)
(39)

26

2. Misi

Visi organisasi yang telah ditetapkan, selanjutnya diwujudkan dengan penetapan misi. Misi merupakan fokus organisasi yang tersusun secara baik, menetapkan tujuan yang unik dan mendasar, dan menunjukkan cakupan kegiatan yang ditawarkan serta pasar/konsumen yang dilayani.

Profesional, akuntabel, dan modern dalam memberikan dukungan administrasi dan keahlian bagi pelaksanaan tugas konstitusional DPD RI diwujudkan dengan menetapkan dan melaksanakan misi Setjen DPD RI.

3. Tujuan dan Sasaran

Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah, sebagai berikut :

1) Misi “Meningkatkan Dukungan Keahlian dalam Pelaksanaan Fungsi, Wewenang, dan Tugas DPD RI” dengan tujuan :

a) Terwujudnya peningkatan dukungan persidangan DPD RI;

b) Terwujudnya peningkatan dukungan penelitian/pengkajian;

c) Terwujudnya peningkatan dukungan dalam pengolahan aspirasi masyarakat;

d) Terwujudnya peningkatan dukungan penguatan kapasitas kelembagaan DPD RI;

2) Misi ”Meningkatkan Dukungan Administrasi dalam Pelaksanaan Fungsi, Wewenang, dan Tugas DPD RI”, dengan tujuan :

a) Terwujudnya SDM yang profesional;

b) Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan Setjen DPD RI yang dinamis dan modern;

(40)

27

d) Terwujudnya pengelolaan data dan informasi DPD RI serta publikasi DPD RI di media;

e) Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana; dan

f) Terwujudnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Setjen DPD RI.

Pencapaian tujuan dilaksanakan melalui sasaran strategis Setjen DPD RI.

Sasaran :

1) Meningkatnya kualitas dukungan sidang/rapat/pertemuan DPD RI;

2) Meningkatnya kualitas draft keputusan/peraturan DPD RI;

3) Meningkatnya kualitas hasil penelitian/pengkajian;

4) Meningkatnya kualitas dukungan representasi melalui pengolahan aspirasi masyarakat dan daerah;

5) Meningkatnya kualitas dukungan materi terhadap penguatan kelembagaan DPD RI;

6) Terwujudnya SDM Aparatur yang menduduki jabatan sesuai dengan standar kompetensi;

7) Terwujudnya kelembagaan yang tepat ukuran dan tepat fungsi;

8) Tersedianya sistem dan prosedur kerja yang efektif dan efisien;

9) Meningkatnya layanan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang tertib dan akuntabel;

10) Meningkatnya layanan sistem informasi manajemen;

11) Meningkatnya layanan pemberitaan DPD RI;

12) Meningkatnya layanan perpustakaan DPD RI;

13) Meningkatnya pemenuhan sarana prasarana kerja yang modern dan sesuai dengan kebutuhan; dan

(41)

28

Pencapaian tujuan dan sasaran Sekretariat Jenderal DPD RI diukur melalui indikator tujuan dan indikator sasaran.

Indikator Tujuan dan Indikator Sasaran :

1) Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan dukungan persidangan DPD RI

Indikator Tujuan : 1. Tingkat Kepuasan Anggota DPD RI terhadap penyelenggaraan sidang/rapat/ pertemuan DPD RI;

2. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI di bidang legislasi, pengawasan dan penganggaran yang diakomodir sebagai Keputusan DPD RI

Sasaran 1 dari Tujuan 1

: Meningkatnya kualitas dukungan sidang/rapat/pertemuan DPD RI

Indikator Sasaran : 1. Tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan Sidang Paripurna DPD RI dan sidang/rapat alat kelengkapan DPD RI 2. Tingkat pemenuhan kebutuhan pertemuan

Pimpinan DPD dengan Lembaga Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Unsur Masyarakat Daerah

Sasaran 2 dari Tujuan 1

: Meningkatnya kualitas draft keputusan/peraturan DPD RI

Indikator Sasaran : 1. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan menjadi keputusan/peraturan DPD RI

2. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan menjadi keputusan/peraturan DPD RI

(42)

29

menjadi keputusan/peraturan DPD RI

4. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI mengenai pedoman dan tata kerja yang digunakan menjadi keputusan/ peraturan DPD RI

2) Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan dukungan Penelitian/Pengkajian

Indikator Tujuan : Tingkat kemanfaatan hasil penelitian/pengkajian Sasaran : Meningkatnya kualitas hasil penelitian/kajian Indikator Sasaran : Persentase hasil penelitian/pengkajian yang

digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI 3) Tujuan 3 : Terwujudnya peningkatan dukungan dalam

pengolahan aspirasi masyarakat

Indikator Tujuan : Persentase peningkatan dukungan representasi melalui pengolahan aspirasi masyarakat dan daerah

Sasaran : Meningkatnya kualitas dukungan representasi melalui pengolahan aspirasi masyarakat dan daerah

Indikator Sasaran : Persentase hasil analisis aspirasi masyarakat dan daerah yang ditidaklanjuti oleh alat kelengkapan DPD RI

4) Tujuan 4 : Terwujudnya peningkatan dukungan penguatan kapasitas kelembagaan DPD RI

Indikator Tujuan : Tingkat pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri

Sasaran : Meningkatnya kualitas dukungan materi terhadap penguatan kelembagaan DPD RI

(43)

30

5) Tujuan 5 : Terwujudnya SDM yang profesional

Indikator Tujuan : Persentase SDM aparatur yang profesional Sasaran : Terwujudnya SDM Aparatur yang menduduki

jabatan sesuai dengan standar kompetensi

Indikator Sasaran : 1. Persentase pegawai yang menyelesaikan diklat teknis sesuai persyaratan

2. Persentase pegawai yang memiliki prestasi akademik dengan Indeks Prestasi Kumulatif di atas 3,00 pada program rintisan gelar

6) Tujuan 6 : Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan Setjen DPD yang dinamis dan modern

Indikator Tujuan : 1. Persentase kelembagaan yang tepat ukuran dan tepat fungsi

2. Tingkat pemenuhan kebutuhan SOP yang sesuai dengan business process

Sasaran 1 dari Tujuan 6

: Terwujudnya kelembagaan yang tepat ukuran dan tepat fungsi

Indikator Sasaran : 1. Tingkat pemanfaatan telaahan,evaluasi dan rekomendasi struktur organisasi yang responsif sesuai kebutuhan lembaga

2. Persentase ketersediaan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan lembaga Sasaran 2 dari

Tujuan 6

: Tersedianya sistem dan prosedur kerja yang efektif dan efisien

Indikator Sasaran : Tingkat pemanfaatan SOP yang sesuai dengan mekanisme kerja (business process)

7) Tujuan 7 : Terwujudnya peningkatan dukungan administrasi keuangan

(44)

31

Sasaran : Meningkatnya layanan perencanaan dan

pengelolaan keuangan yang tertib dan akuntabel Indikator Sasaran : 1. Tingkat kepuasan Anggota dan Pegawai

terhadap layanan perencanaan dan pengelolaan keuangan Sekretariat Jenderal 2. Penilaian tertinggi atas capaian standar

akuntansi dan pelaporan keuangan DPD RI oleh Kementerian Keuangan

3. Capaian tertinggi opini BPK atas laporan keuangan DPD RI

8) Tujuan 8 : Terwujudnya peningkatan pengelolaan data dan informasi DPD RI serta publikasi DPD RI di media massa

Indikator Tujuan : 1. Tingkat pemenuhan dukungan teknologi informasi

2. Tingkat dukungan publikasi DPD RI

3. Tingkat dukungan ketersediaan referensi DPD RI

Sasaran 1 dari Tujuan 8

: Meningkatnya layanan sistem informasi manajemen

Indikator Sasaran : 1. Tingkat kepuasan unit kerja Sekretariat Jenderal terhadap layanan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

2. Persentase capaian implementasi roadmap IT Sasaran 2 dari

Tujuan 8

: Meningkatnya layanan pemberitaan DPD RI

Indikator Sasaran : Tingkat pemenuhan permintaan pemberitaan kelembagaan di media massa

Sasaran 3 dari Tujuan 8

: Meningkatnya layanan perpustakaan DPD RI

(45)

32

layanan Perpustakaan

9) Tujuan 9 : Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana Indikator Tujuan : Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan

prasarana

Sasaran : Meningkatnya pemenuhan sarana prasarana kerja yang modern dan sesuai dengan kebutuhan Indikator Sasaran : Persentase pemenuhan permintaan kebutuhan

sarana dan prasarana yang modern

10) Tujuan 10 : Terwujudnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Setjen DPD RI

Indikator Tujuan : Tingkat hasil pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Setjen DPD RI

Sasaran : Meningkatnya pengawasan pelaksanaan kegiatan pada unit kerja Setjen DPD RI

Indikator Sasaran : Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang ditindaklanjuti

(46)

33

Foto 2.1 In House Training Reformasi Birokrasi Setjen DPD RI Tahun 2016

(47)

Tabel 2.1 Visi, Misi, Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran

Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2015-2019

Visi : “Sistem pendukung yang profesional, akuntabel dan modern kepada DPD RI”

Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran

1 2 3 4 5 Anggota DPD RI terhadap penyelenggaraan

1. Tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan Sidang Paripurna DPD RI dan sidang/rapat alat

kelengkapan DPD RI

(48)

Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran

1 2 3 4 5

2. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI di bidang legislasi, pengawasan dan penganggaran yang diakomodir sebagai Keputusan DPD RI

2. Meningkatnya kualitas draft keputusan/peraturan DPD RI

3. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan menjadi keputusan/peraturan DPD RI

4. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan menjadi keputusan/peraturan DPD RI

5. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI terkait fungsi anggaran yang digunakan menjadi keputusan/peraturan DPD RI

(49)

Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran

7. Persentase hasil penelitian/pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI

8. Persentase hasil analisis aspirasi masyarakat dan daerah yang

ditidaklanjuti oleh alat kelengkapan DPD RI

kerjasama dalam dan luar negeri

5. Meningkatnya kualitas dukungan materi terhadap penguatan kelembagaan DPD RI

(50)

Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran

10. persentase pegawai yang menyelesaikan diklat teknis sesuai persyaratan

11. persentase pegawai yang memiliki

prestasi akademik dengan Indeks Prestasi Kumulatif diatas 3,00 pada program rintisan gelar

6. Terwujudnya ukuran dan tepat fungsi

7. Terwujudnya

kelembagaan yang tepat ukuran dan tepat fungsi

12. Tingkat pemanfaatan

telaahan,evaluasi dan rekomendasi struktur organisasi yang responsif sesuai kebutuhan lembaga

13. Persentase ketersediaan struktur

(51)

Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran

1 2 3 4 5

2. Tingkat pemenuhan

kebutuhan SOP yang sesuai dengan business process

8. Tersedianya sistem dan prosedur kerja yang efektif dan efisien

14. Tingkat pemanfaatan SOP yang sesuai dengan mekanisme kerja (business process)

9. Meningkatnya layanan perencanaan dan

pengelolaan keuangan yang tertib dan akuntabel

15. Tingkat kepuasan anggota dan pegawai terhadap layanan perencanaan dan pengelolaan keuangan Sekretariat Jenderal

16. Penilaian tertinggi atas capaian

standar akuntansi dan pelaporan keuangan DPD RI oleh Kementerian Keuangan

17. Capaian tertinggi opini BPK atas

laporan keuangan DPD RI

8. Terwujudnya

(52)

Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran

informasi manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM)

19. Persentase capaian implementasi

roadmap IT

2. Tingkat dukungan

publikasi DPD RI

11. Meningkatnya layanan pemberitaan DPD RI

20. Tingkat pemenuhan permintaan pemberitaan kelembagaan di media massa

21. Persentase kepuasan pengunjung terhadap layanan Perpustakaan

9. Terwujudnya

(53)

Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran

1 2 3 4 5

10. Terwujudnya pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas Setjen DPD RI

Tingkat hasil pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Setjen DPD RI

14. Meningkatnya

pengawasan pelaksanaan kegiatan pada unit kerja Setjen DPD RI

(54)

41

4. Program

Untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, maka perlu dirumuskan strategi Setjen DPD RI secara lebih sistematis melalui perumusan program. Pada tahun 2016 Setjen DPD RI memiliki 3 (tiga) program, yaitu (1) program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi; (2) program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya DPD RI; dan (3) program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI.

Program-program prioritas untuk mendukung masing-masing sasaran tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel 2.2 sebagai berikut :

Tabel 2.2 Program-Program Prioritas untuk Mendukung Sasaran

Strategis Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2015-2019

NO SASARAN DIDUKUNG

JUMLAH PROGRAM

1. Meningkatnya kualitas dukungan

sidang/rapat/pertemuan DPD RI; 1

2. Meningkatnya kualitas draft keputusan/peraturan DPD

RI; 1

3. Meningkatnya kualitas hasil penelitian/pengkajian; 1

4. Meningkatnya kualitas dukungan representasi melalui

pengolahan aspirasi masyarakat dan daerah; 1

5. Meningkatnya kualitas dukungan materi terhadap

penguatan kelembagaan DPD RI; 1

6. Terwujudnya SDM Aparatur yang menduduki jabatan

sesuai dengan standar kompetensi; 1

7. Terwujudnya kelembagaan yang tepat ukuran dan tepat

fungsi; 1

8. Tersedianya sistem dan prosedur kerja yang efektif dan

efisien; 1

9. Meningkatnya layanan perencanaan dan pengelolaan

keuangan yang tertib dan akuntabel; 1

(55)

42

NO SASARAN DIDUKUNG

JUMLAH PROGRAM

11. Meningkatnya layanan pemberitaan DPD RI; 1 12. Meningkatnya layanan perpustakaan DPD RI; 1

13. Meningkatnya pemenuhan sarana prasarana kerja yang

modern dan sesuai dengan kebutuhan; dan 1

14. Meningkatnya pengawasan pelaksanaan kegiatan pada

unit kerja Setjen DPD RI. 1

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Perjanjian Kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan intansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program atau kegiatan yang disertai dengan sasaran strategis dan indikator kinerja pada awal tahun.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah telah merubah beberapa ketentuan tentang perjanjian kinerja yang awalnya merupakan penetapan kinerja. Salah satunya terkait dengan ruang lingkup perjanjian kinerja yaitu dimuatnya perjanjian yang disepakati terhadap kinerja yang terwujud akibat kegiatan tahun sebelumnya selain kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan (kegiatan multiyear).

Setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran tahun 2016, Setjen DPD RI menetapkan Perjanjian Kinerja Setjen DPD RI Tahun 2016 yang memuat informasi tentang sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja, dan jumlah anggaran yang akan dialokasikan (terdapat pada lampiran 4A).

(56)

43

Desember 2016 yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 bahwa perjanjian kinerja dapat direvisi apabila terjadi pergantian atau mutasi pejabat; perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran; dan/atau perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.

Perjanjian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang telah ditetapkan telah direviu dan diukur untuk melihat keberhasilan atau kegagalan kinerja Setjen DPD RI. Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2016 ini menjadi dasar dalam pembuatan perjanjian kinerja pejabat eselon II, eselon III, eselon IV, sampai dengan staf.

Sasaran dan indikator kinerja yang diperjanjikan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Setjen DPD RI

Tahun 2016

NO SASARAN

PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

SATUAN

1. Tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan Sidang Paripurna DPD RI dan sidang/ rapat Alat Kelengkapan DPD RI.

100% Persentase

2. Tingkat pemenuhan kebutuhan pertemuan Pimpinan DPD RI dengan Lembaga Negara,

3. Persentase draft keputusan/ peraturan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan menjadi keputusan/peraturan

(57)

44 NO SASARAN

PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

SATUAN TARGET

DPD RI.

4. Persentase draft keputusan/ peraturan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan menjadi keputusan/peraturan DPD RI.

100% Persentase

5. Persentase draft keputusan/ peraturan DPD RI terkait fungsi anggaran yang digunakan menjadi keputusan/peraturan DPD RI.

100% Persentase

6. Persentase draft keputusan/ peraturan DPD RI mengenai pedoman dan tata kerja yang digunakan menjadi

7. Persentase hasil penelitian/ pengkajian yang digunakan yang ditidaklanjuti oleh alat kelengkapan DPD RI

75% Persentase

kerjasama dalam dan luar negeri.

10. Persentase pegawai yang menyelesaikan diklat teknis sesuai persyaratan.

100% Persentase

11. Persentase pegawai yang memiliki prestasi

akademik dengan Indeks Prestasi Kumulatif di atas

(58)

45 NO SASARAN

PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

SATUAN

13. Tingkat pemanfaatan SOP yang sesuai dengan

15. Penilaian tertinggi capaian standar akuntansi dan pelaporan keuangan DPD RI oleh Kementerian Keuangan.

A Nilai

16. Capaian tertinggi opini BPK atas laporan

(59)

46 NO SASARAN

PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

(60)

47

Reformasi birokrasi memberikan semangat bagi instansi pemerintah dalam melaksanakan program/kegiatan untuk tidak hanya merealisasikan rencana dan menyerap anggaran, namun dapat menghasilkan kinerja/output yang berdaya guna (outcome). Esensinya adalah mendorong perbaikan, dimana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak dan hal ini sejalan dengan salah satu prinsip good governance, yaitu akuntabilitas.

Setjen DPD RI sebagai salah satu instansi pemerintah memiliki komitmen untuk melaksanakan prinsip akuntabilitas tersebut, perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Setjen DPD RI dilakukan dengan menyusun laporan kinerja Setjen DPD RI yang memberikan gambaran pengukuran kinerja dan analisis capaian kinerja Setjen DPD RI.

Kinerja Setjen DPD RI tahun 2016, pada hakekatnya merupakan suatu bagian dari proses kegiatan untuk mencapai sasaran strategis Renstra Setjen DPD RI 2015-2019. Sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra dan indikatornya diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2016. Untuk melaksanakan akuntabilitas atas capaian sasaran yang telah diperjanjikan, maka dilakukan analisa atas capaian indikator sasaran tersebut. Penilaian indikator-indikator kinerja yang dilakukan akan dapat mencerminkan kinerja Setjen DPD RI secara menyeluruh.

Gambaran kinerja Setjen DPD RI tahun 2016 dapat diketahui melalui hasil pengukuran capaian kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Analisa capaian terhadap pernyataan kinerja sasaran stratergis meliputi :

(61)

48

(1) membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

(2) membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

(3) membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

(4) analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

(5) analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan

(6) analisis program atau kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian (pernyataan kinerja).

Skala penilaian terhadap capaian kinerja Setjen DPD RI mengacu pada pijakan Pemendagri No. 54 Tahun 2010 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

No

Internal Nilai Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian Prestasi

Kinerja Kode

1 91 ≤ Sangat tinggi

2 76 ≤ 90 Tinggi

3 66 ≤ 75 Sedang

4 51 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat rendah

(62)

49

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Setjen DPD RI Tahun 2016

Indikator Sasaran

Kinerja

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4)

Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Dukungan Sidang/Rapat/Pertemuan DPD RI

1. Tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan sidang

paripurna DPD RI dan sidang/rapat Alat Kelengkapan DPD RI

100% 82% 82%

2. Tingkat pemenuhan kebutuhan pertemuan Pimpinan DPD RI dengan Lembaga Negara,

Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Kualitas Draft Keputusan/Peraturan DPD RI

3. Persentase draft

keputusan/peraturan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan menjadi

4. Persentase draft

keputusan/peraturan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan menjadi

5. Persentase draft

(63)

50

6. Persentase draft

keputusan/peraturan DPD RI mengenai pedoman dan tata kerja yang digunakan menjadi

Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kualitas Hasil Penelitian/Pengkajian

7. Persentase hasil

penelitian/pengkajian yang

digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI

Sasaran Strategis 4: Meningkatnyan Kualitas Dukungan Representasi Melalui Pengolahan Aspirasi Masyarakat dan Daerah

8. Persentase hasil pengolahan aspirasi masyarakat dan daerah yang ditidaklanjuti oleh Alat Kelengkapan DPD RI

Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Kualitas Dukungan Materi Terhadap Penguatan Kelembagaan DPD RI

9. Tingkat pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri

Sasaran Strategis 6: Terwujudnya SDM Aparatur yang Menduduki Jabatan Sesuai Dengan Standar Kompetensi

10.Persentase pegawai yang

menyelesaikan diklat teknis sesuai persyaratan

100% (174 pegawai)

160.9%

(64)

51

11.Persentase pegawai yang memiliki prestasi akademik dengan Indeks Prestasi Kumulatif di atas 3,00 pada program rintisan gelar

80% (16 pegawai)

86%

(18 pegawai) 112.5%

Sasaran Strategis 7: Terwujudnya Kelembagaan yang Tepat Ukuran dan Tepat Fungsi

12.Tingkat pemanfaatan telaahan, evaluasi dan rekomendasi

kelembagaan yang responsif sesuai kebutuhan lembaga

Sasaran Strategis 8: Tersedianya Sistem dan Prosedur Kerja yang Efektif dan Efisien

13.Tingkat pemanfaatan SOP yang sesuai dengan mekanisme kerja (business process)

50%

(2 SOP)

100%

(4 SOP) 200%

Sasaran Strategis 9: Meningkatnya Layanan Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan yang Tertib dan Akuntabel

14.Tingkat kepuasan Anggota dan pegawai terhadap layanan perencanaan dan pengelolaan keuangan sekretariat jenderal DPD RI

15.Penilaian tertinggi atas capaian standar akuntansi dan pelaporan keuangan DPD RI oleh

Kementerian Keuangan RI

A A A

16.Capaian tertinggi opini BPK atas

(65)

52

Sasaran Strategis 10: Meningkatnya Layanan Sistem Informasi Manajemen

17.Tingkat kepuasan unit kerja Sekretariat Jenderal terhadap

Sasaran Strategis 11: Meningkatnya Layanan Pemberitaan DPD RI

18.Tingkat pemenuhan permintaan pemberitaan kelembagaan di media massa

Sasaran Strategis 12: Meningkatnya Layanan Perpustakaan DPD RI

19.Persentase kepuasan pengunjung

terhadap layanan perpustakaan Sangat Puas = 20%; Puas = 40%;

Sasaran Strategis 13: Meningkatnya Pemenuhan Sarana Prasarana Kerja yang Modern dan sesuai dengan Kebutuhan

(66)

53

Sasaran Strategis 14: Meningkatnya Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan pada Unit Kerja Setjen DPD RI

21.Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang ditindaklanjuti

Total Persentase Capaian Kinerja 103,36%

(67)

54

Capaian anggaran dalam mencapai sasaran strategis Setjen DPD RI yang telah diperjanjikan pada tahun 2016 terdapat pada tabel 3.3. berikut.

Tabel 3.3 Capaian Anggaran Sasaran Strategis Setjen DPD RI Tahun 2016

Indikator Sasaran

Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Dukungan Sidang/Rapat/Pertemuan DPD RI

1. Tingkat Kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan Sidang Paripurna DPD RI dan Sidang/Rapat Alat Kelengkapan DPD RI

12.943.063.000 11.047.036.667 85%

2. Tingkat pemenuhan kebutuhan pertemuan Pimpinan DPD RI dengan Lembaga Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Unsur Masyarakat Daerah

6.062.840.000 5.826.625.230 96%

Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Kualitas Draft Keputusan/Peraturan DPD RI

3. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan menjadi

Keputusan/Peraturan DPD RI

53.135.574.000 52.305.667.340 98%

4. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan menjadi

Keputusan/Peraturan DPD RI

16.875.270.000 16.444.120.176 97%

5. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI terkait fungsi anggaran yang digunakan menjadi

Keputusan/Peraturan DPD RI

2.244.813.000 1.957.801.678 87%

6. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI mengenai pedoman dan tata kerja yang digunakan menjadi Keputusan/Peraturan DPD RI

(68)

55

Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kualitas Hasil Penelitian/Pengkajian

7. Persentase hasil penelitian/pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI

1.776.200.000 1.732.226.775 98%

Sasaran Strategis 4: Meningkatnyan Kualitas Dukungan Representasi Melalui Pengolahan Aspirasi Masyarakat dan Daerah

8. Persentase hasil pengolahan aspirasi masyarakat dan daerah yang

ditidaklanjuti oleh Alat Kelengkapan DPD RI

1.055.462.000 1.055.037.933 99.96%

Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Kualitas Dukungan Materi Terhadap Penguatan Kelembagaan DPD RI

9. Tingkat pemenuhan kebutuhan materi

kerjasama dalam dan luar negeri 6.094.362.000 6.084.610.352 99.84%

Sasaran Strategis 6: Terwujudnya SDM Aparatur yang Menduduki Jabatan sesuai dengan Standar Kompetensi

10.Persentase pegawai yang

menyelesaikan diklat teknis sesuai persyaratan

1.885.747.000 1.871.330.060 99%

11.Persentase pegawai yang memiliki prestasi akademik dengan indeks prestasi kumulatif di atas 3,00 pada program rintisan gelar

285.475.000 277.952.204 97%

Sasaran Strategis 7: Terwujudnya Kelembagaan yang Tepat Ukuran dan Tepat Fungsi

12.Tingkat pemanfaatan telaahan, evaluasi dan rekomendasi

kelembagaan yang responsif sesuai kebutuhan lembaga

(69)

56

Sasaran Strategis 8: Tersedianya Sistem dan Prosedur Kerja yang Efektif dan Efisien

13.Tingkat pemanfaatan SOP yang sesuai dengan mekanisme kerja (business process)

313.200.000 283.061.049 90%

Sasaran Strategis 9: Meningkatnya Layanan Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan yang Tertib dan Akuntabel

14.Tingkat kepuasan Anggota dan pegawai terhadap layanan perencanaan dan pengelolaan keuangan Setjen DPD RI

2.532.141.000 2.009.676.938 79%

15.Penilaian tertinggi atas capaian standar akuntansi dan pelaporan keuangan DPD RI oleh Kementerian Keuangan

859.200.000 818.168.771 95%

16.Capaian tertinggi opini BPK atas

laporan keuangan DPD RI 673.500.000 620.061.726 92%

Sasaran Strategis 10: Meningkatnya Layanan Sistem Informasi Manajemen

17.Tingkat kepuasan unit kerja

Sekretariat Jenderal terhadap layanan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

3.512.314.000 3.468.073.368 99%

Sasaran Strategis 11: Meningkatnya Layanan Pemberitaan DPD RI

18.Tingkat pemenuhan permintaan pemberitaan kelembagaan di media massa

2.993.021.000 2.923.378.000 98%

Sasaran Strategis 12: Meningkatnya Layanan Perpustakaan DPD RI

19.Persentase kepuasan pengunjung

(70)

57

Indikator Sasaran

Anggaran

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Capaian

%

(1) (2) (3) (4)

Sasaran Strategis 13: Meningkatnya Pemenuhan Sarana Prasarana Kerja yang Modern dan sesuai dengan Kebutuhan

20.Persentase pemenuhan permintaan kebutuhan sarana dan prasarana yang

modern 30.680.960.000 27.994.575.696 91%

Sasaran Strategis 14: Meningkatnya Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan pada Unit Kerja Setjen DPD RI

21.Persentase Rekomendasi Hasil

Pengawasan yang Ditindaklanjuti 1.080.240.000 1,073,902,088 99%

Jumlah Total 147.191.515.000 139.746.284.719 94,94%

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa total pagu anggaran untuk mencapai sasaran strategis tahun 2016 sebesar Rp147.191.515.000,00 dengan realisasi per-Desember 2016 sebesar Rp139.746.284.719,00 atau sebesar 94,94%. Dengan persentase capaian kinerja sebesar 103,36% dan hanya menggunakan anggaran sebesar 94,94% dari pagu anggaran, membuktikan bahwa organisasi Setjen DPD RI berhasil menerapkan efisiensi penggunaan anggaran guna mencapai standar kinerja yang ditetapkan.

(71)

58

Pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI sebagaimana lembaga perwakilan lainnya dilakukan melalui persidangan/rapat-rapat baik Sidang Paripurna, Rapat-Rapat Alat Kelengkapan DPD RI maupun Pertemuan DPD RI yang diwakilkan oleh Pimpinan DPD RI. Tugas utama Sekretariat Jenderal dalam rangka mendukung persidangan/rapat-rapat/pertemuan adalah memberikan dukungan teknis administratif persidangan dan dukungan keahlian.

1. Dukungan Teknis Administratif, meliputi:

a. Penyiapan seluruh dukungan dalam rangka kegiatan sidang dan rapat-rapat;

b. Pelaksanaan tata kelola kearsipan dan risalah; dan c. Pemberian dukungan referensi dan jaringan kerja. 2. Dukungan Keahlian, meliputi:

a. Penampungan hasil diskusi, curah pendapat, atau penjelasan ide/gagasan mengenai perlunya disusun RUU.

b. Pengkajian dan penelusuran informasi yang diperlukan melalui diskusi, seminar, aspirasi masyarakat, lokakarya, dan bentuk-bentuk pertemuan lainnya;

c. Penyusunan draft naskah/dokumen akademik;

d. Pemberian dukungan keahlian kepada Komite dan/atau Panitia Perancang Undang-Undang pada saat sidang-sidang atau rapat-rapat pembahasan di DPD RI dan DPR RI; dan

Sasaran Strategis 1 :

(72)

59

e. Pemberian dukungan keahlian kepada Alat Kelengkapan DPD RI pada saat sidang atau rapat di daerah.

Foto 3.1 Suasana Sidang Paripurna DPD RI

(73)

60

Anggota DPD RI merupakan ”pelanggan” utama bagi Setjen DPD RI, oleh

karenanya tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan yang diberikan oleh Setjen DPD RI menjadi fokus utama dalam kinerja Setjen DPD RI. Oleh karenanya Setjen DPD RI menggunakan tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan Sidang Paripurna DPD RI dan sidang/rapat Alat Kelengkapan DPD RI sebagai alat untuk mengukur capaian sasaran meningkatnya kualitas dukungan sidang/rapat/pertemuan DPD RI.

Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan Sidang Paripurna DPD RI dan sidang/rapat Alat Kelengkapan DPD RI diperoleh dari hasil survei kepada Anggota DPD RI yang dilakukan melalui metode purposive sampling untuk mengetahui persentase responden Anggota DPD RI yang puas terhadap dukungan sidang/rapat/pertemuan DPD RI.

Capaian Kinerja 2016

Pada tahun 2016, Setjen DPD RI telah melakukan survey kepada Anggota DPD RI terhadap dukungan Setjen DPD RI dalam sidang/rapat DPD RI. Hasil survei menunjukkan bahwa dari 675 kegiatan sidang paripurna dan sidang/rapat Alat Kelengkapan yang diselenggarakan, diperoleh hasil bahwa 57% responden Anggota DPD RI menyatakan puas dan 25% menyatakan sangat puas. Artinya, terdapat 82% responden Anggota DPD RI menyatakan puas pada kinerja dukungan Setjen DPD RI.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa capaian indikator tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan sidang/rapat DPD RI oleh Setjen DPD RI adalah sebesar 82%, realisasi 82% dari target 100%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja sasaran strategis meningkatnya kualitas dukungan sidang/rapat/pertemuan DPD RI telah baik karena sebagian besar

INDIKATOR SASARAN 1: Tingkat kepuasan Anggota DPD RI

terhadap dukungan Sidang Paripurna DPD RI dan

(74)

61

responden Anggota DPD RI telah puas terhadap kinerja Setjen DPD RI dalam memberikan dukungan keahlian dan dukungan teknis dalam pelaksanaan sidang/rapat DPD RI.

Perbandingan Realisasi Sasaran dengan Target Jangka Menengah

Setjen DPD RI telah menetapkan target tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan Sidang Paripurna DPD RI dan Sidang/Rapat Alat Kelengkapan DPD RI dalam Renstra Setjen DPD RI untuk tahun 2016 adalah sebesar 100%. Setelah dilakukan survey kepada Anggota DPD RI, diketahui bahwa realisasi tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan Sidang Paripurna DPD RI dan sidang/rapat Alat Kelengkapan DPD RI tahun 2016 sebesar 82%. Hal ini menunjukkan bahwa realisasi sasaran strategis meningkatnya kualitas dukungan sidang/rapat/pertemuan DPD RI belum mencapai target jangka menengah yang telah ditetapkan di dalam Renstra Setjen DPD RI 2015-2019.

Dari data tersebut diketahui bahwa terdapat 18% responden Anggota DPD RI yang belum puas terhadap dukungan Setjen DPD RI, oleh karenanya Setjen DPD RI melakukan evaluasi dan upaya peningkatan dukungan terhadap pelaksanaan sidang/rapat DPD RI, yaitu :

1. Peningkatan kualitas materi dengan:

a. mengoptimalkan fungsi staf ahli Alat Kelengkapan DPD RI; b. memberikan materi dengan ketepatan dan akurasi data; dan c. ketepatan dan kecepatan dalam menyediakan notulen rapat; 2. Penyusunan dukungan terhadap program dan kegiatan yang lebih

efektif; dan

Gambar

Gambar 1.1 :
Gambar 1.1 Hasil Penilaian Laporan Kinerja Setjen DPD RI  Tahun 2010 - 2014
Grafik 1.1  Grafik 1.1
Grafik 1.2 Jumlah Pegawai DPD RI Berdasarkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Didalam penelitian ini tranduser piezoelektrik dengan luasan tertentu dijadikan sebagai media konversi energi yaitu gaya tekan air hujan yang jatuh menjadi energi

Promosi adalah salah satu unsur dari bauran pemasaran (marketing mix) yang dilakukan oleh perusahaan untuk merangsang konsumen agar tertarik pada produk atau jasa

Keterangan: Hasil survei, 2018. Hasil penilaian mandiri seperti yang disajikan pada Gambar 31 menunjukkan bahwa LSM penelitian secara umum memberikan penilaian yang

tukang pemel kelapa sawit selaku aktor untuk bisa bertahan hidup dengan melakukan berbagai strategi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Aktor dipandang sebagai seseorang

Substitusi sebagaian pellet dengan azolla juga tidakberpengaruh terhadap sintasi (persen hidup) ikan nila merah hingga umur 60 hari (P>0.05).Sintasan ikan nila merah

Selain Indeks Gini, untuk menilai tingkat ketimpangan pendapatan penduduk di suatu wilayah dapat juga menggunakan ukuran ketimpangan pendapatan menurut versi atau kriteria Bank

Abstrak: Peneletian dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Riau untuk meneliti tentang pengaruh atribut produk dan citra merek terhadap kepuasan pelanggan

(Manumpil, 2015), maka dari itu peran orang tua sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran anak yang menggunakan gadget saat ini. Gadget yang pemakaianya terlalu