• Tidak ada hasil yang ditemukan

keputusan bupati 2015 222

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "keputusan bupati 2015 222"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BANTUL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL

NOMOR 222 TAHUN 2015

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI

BUPATI BANTUL,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan tatakelola pemerintahan

yang baik dan pelaksanaan reformasi birokrasi di daerah perlu melaksanakan Manajemen Perubahan;

b. bahwa pelaksanaan Reformasi Birokrasi diwujudkan dalam

bentuk perubahan yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan dan sumberdaya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan yaitu menuju kinerja yang lebih baik dan untuk mengelola individu yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan

Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Manajemen

Perubahan Reformasi Birokrasi di Kabupaten Bantul;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah

Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950 Nomor 44);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negar Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang

(2)

4. Peraturan Presiden Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang

Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014;

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Manajemen Perubahan;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2014

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2014 Nomor 17);

8. Peraturan Bupati Bantul Nomor 84 Tahun 2014 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2014 Nomor 84);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI BANTUL TENTANG PEMBENTUKAN TIM

MANAJEMEN PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI.

KESATU : Membentuk Tim Manajemen Perubahan Reformasi Birokrasi dengan Susunan dan Personalia sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Bupati ini.

KEDUA : Tugas Tim sebagaimana dimaksud Diktum KESATU adalah;

a. Langkah Pertama :

1.melakukan pemetaan (mapping) terhadap para pemangku

kepentingan dan melakukan asesmen atas pengaruh

perubahan terhadap masing – masing pemangku

kepentingan;

2.melakukan asesmen kesiapan perubahan, termasuk di

dalamnya identifikasi penolakan terhadap perubahan;

3.melakukan asesmen terhadap tingkat partisipasi/dukungan

para pemangku kepentingan dan kebutuhan akan

komunikasi untuk manajemen perubahan, termasuk

mengindentifikasikan penolakan terhadap perubahan;

4.melakukan asesmen terhadap organisasi, termasuk

struktur, peran(roles) dan tanggungjawabnya

(responsibilities);

5.melakukan asesmen terhadap kemampuan / kapabilitas

dan skills organisasi untuk melaksanakan perubahan;

6.mengembangkan strategi manajemen perubahan, rencana

dan aktivitas manajemen perubahan;

7.mengembangkan strategi dan rencana komunikasi;

8.mengembangkan strategi dan recana pelatihan, termasuk

penetapan standard dan Indikator Kinerja Utama (IKU). 9.merumuskan manfaat (benefit) yang diperoleh dari hasil

perubahan yang akan dilaksanakan;

10.memperkuat tim reformasi birokrasi untuk lebih memahami

(3)

11.merumuskan mekanisme internal pelaksanaan reformasi birokrasi pada SKPD serta pelaporan dan instrumen-instrumen yang diperlukan.

b. Langkah Kedua :

1.mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas

manajemen perubahan, termasuk tetap melakukan asesmen secara berkelanjutan terhadap pengarah perubahan pada

masing – masing kelompok pemangku kepentingan;

2.mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas

komunikasi agar para pemangku kepentingan secara aktif terlibat (engaged), merasa memiliki proses perubahan dan mendorong perilaku dan polapikir baru yang diharapkan dari proses perubahan serta mengurangi penolakan terhadap perubahan;

3.mengimplementasikan struktur organisasi yang baru,

termasuk peran dan tanggungjawabnya yang baru untuk mendukung perubahan;

4.mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas

pelatihan untuk membekali para staf menjalani

periodetransisi dengan baik dan mengurangi penolakan.

5.mengintegrasikan strategi manajemen perubahan dan

strategi komunikasi dengan program dan kegiatan reformasi birokrasi sesuai roadmap reformasi birokrasi;

6.memberikan pengetahuan dan ketrampilan melalui asistensi

dan fasilitasi yang diperlukan untuk membentuk

ketrampilan, nilai-nilai, perilaku dan polapikir baru, termasuk budaya kerja atau budaya organisasi yang baru yang diharapkan dalam proses perubahan;

7.mengimplementasikan manfaat yang telah dirumuskan agar

perubahan dapatdirasakan secara positif oleh pemangku kepentingan;dan

8.melakukan monitoring dan evaluasi serta pelaporan atas pelaksanaan pengelolaan perubahan.

c. Langkah Ketiga :

1. mengambil hikmah/pelajaran (lesson learnt) dari

pelaksanaan keseluruhan strategi, rencana dan aktivitas

manajemen perubahan, termasuk merumuskan dan

melakukan koreksiatas perbaikan yang diperlukan, yang diperoleh dari:

a. pelaksanaan survey kepada para pemangku

kepentingan yang terkena perubahan dan pengukuran tingkat keberhasilan;

b. kunjungan dan pengamatan ke unit-unit kerja yang

melaksanakan proses perubahan; dan

c. Umpan balik (feedback) secara langsung maupun tidak

langsung yang diperoleh dari para pemangku

kepentingan.

2. melakukan evaluasiter hadap efektivitas pelaksanaan

strategi dan rencana komunikasi;

3. melakukan evaluasi terhadap strategi dan rencana

pelatihan untuk mendukung perubahan;

4. melakukan pemutakhiran atas Strategi dan Rencana

(4)

5. mengidentifikasi dan menyampaikan setiap keberhasilan

kepada seluruh pejabat dan pegawai, melalui website/situs

intranet; email blast; surat edaran; pidato dalam rapat; bulletin, dsb;dan

6. memberikan penghargaan-penghargaan khusus kepada

pegawai atau kelompok pegawai yang telah berhasil mengimplementasikan perubahan.

KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan Bupati ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2015.

KEEMPAT : Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bantul

pada tanggal 19 MARET 2015

BUPATI BANTUL,

ttd.

SRI SURYA WIDATI

Salinan Keputusan Bupati ini disampaikan Kepada Yth ;

1. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Kepala Biro Hukum Setda. DIY;

3. Ketua DPRD Kabupaten Bantul;

4. Kepala Bappeda Kabupaten Bantul;

5. Kepala Inspektorat Kabupaten Bantul;

6. Kepala Bagian Hukum Setda Kab. Bantul;

7. Yang bersangkutan.

(5)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 222 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM

MANAJEMEN PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI

Susunan dan Personalia

No .

JABATAN DALAM TIM

JABATAN DALAM DINAS NAMA

1 2 3

A. Tim Pembina/Pengarah

1 Pembina

(Program Sponsorship)

Bupati Bantul

2 Wakil Pembina

(Program Sponsorship)

Wakil Bupati Bantul

3 Pengarah/Penasehat Sekretaris Daerah

Kabupaten Bantul

4 Ketua

(Advisors)

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. Bantul

5 Sekretaris Asisten Administrasi Umum

Setda Kab. Bantul

6 Anggota 1. Kepala Inspektorat Kab.

Bantul

2. Kepala DPPKAD Kab.

Bantul

3. Kepala Bappeda Kab.

Bantul

4. Kepala BKD Kab. Bantul

5. Kepala Bagian

Administrasi

Pembangunan SetdaKab. Bantul

B. Tim Pelaksana Teknis

7 Ketua Kepala Bagian Organisasi

Setda Kab. Bantul

8 Sekretaris Kasubag. Ketatalaksanaan

dan Standarisasi Bagian

Organisasi Setda Kab.

Bantul

9 Anggota 1. Staf Ahli Bupati bidang

pembangunan

2. Staf Ahli Bupati Bidang

Hukum dan Politik

3. Sekretaris Inspektorat

(6)

1 2 3 4

Pemerintahan Setda Kab. Bantul

9. Kabid. Pengendalian

Program pada Bappeda Kab. Bantul

10. Kasi. Mutasi pada BKD

Kab. Bantul

11. Kasubbag. Kelembagaan

pada Bagian Organisasi Setda Kab. Bantul

12. Kasubbag. Anjab dan

Aparatur pada Bagian Organisasi Setda Kab. Bantul

10 Staf Sekretariat Unsur Bagian Organisasi

Setda Kab. Bantul

1.Kusnanto, S.Si 2.Subardi, SE

3.Gondang Waluyo jati

4.Agung Nugroho, S.Sos

5.Sugeng Fambudi

Salinan sesuai dengan aslinya

a.n. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul u.b. Asisten Pemerintahan

Kepala Bagian Hukum

GUNAWAN BUDI SANTOSO.S.Sos,M.H

NIP. 19691231 199603 10 17

BUPATI BANTUL,

ttd.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan ini merupakan proses menganalisis kebutuhan sumberdaya manusia pada suatu organisasi pada kondisi yang berubah dan mengembangkan aktivitas yang diperlukan untuk

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Daerah

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penyusun Struktur Organisasi dan

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran

dengan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah dan Pembentukan Organisasi

Untuk mencapai kondisi atau kinerja yang tinggi, diperlukan perubahan dan proses perubahan tersebut harus dilakukan dengan baik dengan menerapkan inovasi- inovasi

Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan Berdasarkan latar belakang organisasi dan tugas organisasi yang saat ini masih terdapat hal-hal yang memang diperlukan perubahan dengan