• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 912011001 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 912011001 BAB III"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

34

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1.

Satuan Pengamatan dan Satuan Analisis

Satuan pengamatan ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw, 2004). Berdasarkan pengertian diatas maka dalam penelitian ini yang menjadi satuan pengamatan adalah kelompok dimana data/sumber, data/informasi diperoleh, yaitu dengan aktor rantai nilai terdiri dari nelayan rumput laut, pedagang pengumpul, pedagang besar dan eksportir. Sedangkan satuan analisis adalah rantai nilai rumput laut.

3.2.

Pengukuran Konsep

Penelitian ini konsep rantai nilai diukur pada aras nominal, distribusi profit margin pada aras rasio dan daya tawar pada aras ordinal. Konsep rantai nilai dianalisis secara deskriptif dengan cara memetakan aktivitas aktor-aktor rantai nilai rumput laut, distribusi margin dan daya tawar, serta peluang upgrading.

(2)

35

3.3.

Jenis Data

Berdasarkan sumbernya, jenis data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau obyek penelitian. Data primer meliputi observasi kegiatan distribusi rumput laut yang dimulai dari nelayan rumput laut ke pedagang pengumpul, pedagang pengumpul ke pedagang besar, pedagang besar ke eksportir. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam kepada masyarakat nelayan rumput laut sebanyak 8 orang pada 6 Desa/Dusun (Rumahkay, Nuruwe, Kotania, Wael, Taman Jaya dan Pulau Osi), pedagang pengumpul sebanyak 2 orang (Dusun Wael dan Desa Piru), pedagang besar sebanyak 2 perusahan (PT. Tanamal Maju Lestari dan PT. Taurant Marine Trust) dan eksportir sebanyak 2 perusahaan (PT. Asia Sejahtera dan CV. Bahana Cipta Mandiri). Wawancara dilakukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh aktor-aktor rantai nilai, yaitu: bentuk saluran rantai nilai rumput laut (siapa saja aktor rantai nilai rumput), margin dan keuntungan yang diperoleh aktor-aktor rantai nilai rumput laut (harga beli, harga jual dan jumlah rumput laut yang dijual setiap aktor rantai nilai, biaya yang dikeluarkan setiap aktor rantai nilai).

(3)

36

dijadikan sumber data adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku dan Kabupaten Seram Bagian Barat (Kab. SBB), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dan Kab. SBB, Badan Pendapatan Daerah Provinsi Maluku dan Kab. SBB, Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Maluku dan Badan Pusat Statistik Pronvinsi Maluku. Adapun jenis data sekunder yang dianalisis adalah : keadaan umum wilayah, kondisi ekonomi, jumlah nelayan rumput laut, jumlah produksi rumput laut dan lain-lain.

3.4.

Teknik Pengumpulan Data

Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan rumput laut, pedagang pengumpul, pedagang besar yang ada di Kabupaten SBB dan Kota Ambon, serta eksportir rumput laut yang ada di Surabaya. Pemilihan sampel (responden) dilakukan berdasarkan data yang diberikan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten SBB.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara triangulasi atau gabungan antara data sekunder dan data primer. Data primer meliputi observasi kegiatan distribusi rumput laut yang dimulai dari nelayan rumput laut ke pedagang pengumpul, pedagang pengumpul ke pedagang besar, pedagang besar ke eksportir rumput laut.

(4)

37

Perdagangan, Badan Pendapatan Daerah, Badan Penanaman Modal Daerah, Statistik Provinsi Maluku serta publikasi dari jurnal-jurnal, Asosiasi Rumput Laut Indonesia dan lain-lain

3.5.

Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang berfokus untuk mengungkapkan suatu masalah, keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya dan data yang digunakan adalah data kualitatif.

Dalam penelitian ini yang ingin dijelaskan lebih lanjut oleh penulis mengenai analisis rantai nilai rumput laut di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah: 1. Menggambarkan atau memetakan rantai nilai dari

komoditas rumput laut.

2. Menggambarkan fungsi-fungsi dari aktor-aktor yang terlibat dalam rantai nilai.

Referensi

Dokumen terkait

4< ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Hal ini terlihat hasil survey, dari 57 negara di dunia Indonesia hanya menduduki urutan ke-37 (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Predikat Indonesia pun hanya

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Prasasti mempunyai sifat resmi sebagai suatu keputusan atau perintah yang diturunkan oleh seorang raja atau penguasa, sehingga dalam penulisannya ada aturan- aturan penulisan

Politik hukum (peraturan perundang-undangan) nasional merupakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat atau badan/lembaga negara atau pemerintahan untuk membentuk suatu