• Tidak ada hasil yang ditemukan

02 PS 2015 KIP BSM SMK 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "02 PS 2015 KIP BSM SMK 2015"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Pendidikan Menengah Universal (PMU) sebagai pijakan kebijakan dalam menyediakan layanan pendidikan di SMK untuk mendukung ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan, dan keterjaminan layanan pendidikan menengah bagi masyarakat sehingga pada tahun 2020 Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah menjadi 97%.

Pada tahun anggaran 2015, program bantuan Pembinaan SMK dialokasikan melalui dana pusat dan dana dekonsentrasi. Program Bantuan pusat disampaikan kepada SMK dan Institusi dalam bentuk uang atau barang/jasa. Sedangkan program dana dekonsentrasi dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pembinaan SMK secara swakelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi.

Melalui Petunjuk Teknis (Juknis) ini dimuat penjelasan tentang tujuan program, tugas dan tanggung jawab pihak-pihak terkait, persyaratan, mekanisme pelaksanaan, pemanfaatan dana, ketentuan pertanggungjawaban fisik, administrasi, keuangan, dan pelaporan hasil pelaksanaan. Juknis ini diharapkan dapat membantu Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab/Kota, SMK, atau Institusi dalam memahami dan menjalankan program dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.

Kepada semua pihak, disampaikan terima kasih atas apresiasi dan partisipasinya sehingga SMK menjadi salah satu satuan pendidikan yang semakin diminati oleh masyarakat. Dukungan, masukan, pemikiran, dan keterlibatan semua pihak dalam penyempurnaan Juknis ini menjadi unsur penting kebersamaan dalam memajukan pendidikan kejuruan di Indonesia. Namun begitu apabila dalam Juknis ini terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka akan diperbaiki sesuai ketentuan yang berlaku.

Jakarta, 13 Maret 2015 Direktur Pembinaan SMK

Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

(3)

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA

BANTUAN SISWA MISKIN DAN PERTANIAN/KEMARITIMAN/ PROGRAM INDONESIA PINTAR/KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)

TAHUN 2015

1. KODE JUKNIS : 02-PS-2015 2. NAMA PROGRAM : KIP/BSM

3. RUANG LINGKUP : a. Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Bantuan Siswa Miskin (BSM)

b. Beasiswa SMK Pertanian

4. TUJUAN : a. Memberi peluang bagi lulusan SMP/MTs atau yang sederajat dari keluarga kurang mampu untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan;

b. Memberikan motivasi bagi Siswa SMK yang mengikuti Program Pertanian (Bidang Studi Keahlian Agribisnis, Agroteknologi dan Program Studi Keahlian Pelayaran/Kemaritiman); c. Mencegah siswa SMK dari kemungkinan

putus sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan.

5. SASARAN : 527.689 siswa SMK

6. NILAI BANTUAN : Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per siswa per tahun atau Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per siswa per 6 bulan/semester. 7. PEMANFAATAN

DANA

: Membantu biaya pribadi siswa untuk pembiayaan antara lain:

a. Buku dan alat tulis sekolah;

b. Pakaian dan perlengkapan sekolah (sepatu, tas, dll);

c. Transportasi siswa ke sekolah; d. Uang saku siswa ke sekolah; e. Iuran bulanan sekolah. 8 PERSYARATAN

PENERIMA

: a. Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Bantuan Siswa Miskin (BSM) 1) Sekolah antara lain:

(4)

iii

b) SMK yang mempunyai siswa miskin dan dilengkapi dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Sekolah;

c) Melengkapi isian format identitas siswa calon penerima secara lengkap untuk keperluan penyaluran dana.

2) Siswa

a) Siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi; b) Siswa miskin dilengkapi dengan

Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Sekolah

c) Diusulkan oleh Sekolah bersangkutan dan disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten /Kota sebagai siswa calon penerima bantuan; dan atau d) Direktorat Mengambil Data siswa

calon penerima berasal dari Dapodikmen.

e) Ditetapkan sebagai penerima bantuan oleh Direktorat Pembinaan SMK.

b. Beasiswa Pertanian dan Pelayaran/ Kemaritiman

1) Sekolah antara lain:

a) SMK yang membuka Bidang Studi Keahlian Agribisnis & Agroteknologi dan Program Studi Keahlian Pelayaran/Kemaritiman; b) Melengkapi isian format identitas

(5)

a) Siswa SMK Bidang Studi Keahlian Agribisnis & Agroteknologi dan Program Studi Keahlian Pelayaran/Kemaritiman;

b) Diusulkan oleh Sekolah dan disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai siswa calon penerima bantuan dan atau;

c) Direktorat mengambil data calon siswa penerima dari Dapodikmen;

d) Siswa yang diusulkan ditetapkan sebagai penerima bantuan oleh Direktorat Pembinaan SMK. 9 JADUAL KEGIATAN :

Catatan : Jadual dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

NO KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN

(2015) 1. Pengumpulan

dan pemilihan data siswa calon penerima 3. Penetapan siswa

penerima

penyaluran oleh Lembaga Penyalur

(6)

v 10. LAYANAN

INFORMASI

: Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Komplek Kemdikbud, Gedung E, Lantai 12 Jl. Jenderal Sudirman – Senayan,

Jakarta 10270

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DESKRIPSI PROGRAM ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Dasar Hukum dan Kebijakan ... 2

D. Sasaran ... 3

E. Persyaratan Penerima ... 3

BAB II MEKANISME PELAKSANAAN ... 5

A. Penerima Bantuan ... 5

B. Seleksi Siswa Penerima ... 6

C. Penetapan Siswa Penerima ... 7

D. Penyaluran Dana ... 7

E. Pengambilan Dana ... 8

F. Pemanfaatan, Pembatalan, dan Larangan ... 8

G. Kewajiban Siswa Penerima ... 9

BAB III PEMBAGIAN TUGAS DAN PERAN ... 10

A. Tingkat Pusat ... 10

B. Tingkat Provinsi... 10

C. Tingkat Kabupaten/Kota ... 11

D. Tingkat SMK... 11

E. Lembaga Penyalur ... 12

BAB IV PELAPORAN ... 13

A. Pelaporan ... 13

B. Penyampaian dan Pengaduan Masalah ... 13

BAB V PENGAWASAN DAN SANKSI ... 14

A. Pengawasan... 14

B. Sanksi... 14

BAB VI PENUTUP ... 15

FORMULIR 1 ... 16

FORMULIR 2 ... 17

FORMULIR 2a ... 18

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu persoalan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah masih tingginya angka putus sekolah. Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP, Kemdikbud) 2010 menunjukkan bahwa 83.917 siswa SMP/MTs putus sekolah, sementara itu pada jenjang SMA/SMK/MA 90.263 ribu siswa putus sekolah. Pada tahun yang sama, dari total lulusan SMP/MTs sebanyak 4,2 juta siswa, 1,2 juta siswa tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK/MA.

Data tersebut di atas, menunjukkan bahwa pada tahun 2010, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah baru mencapai 70,53% atau lebih rendah dari APK pendidikan menengah pertama yang sudah mencapai angka 98,2%.

Rendahnya APK pendidikan menengah disebabkanterjadinya disparitas partisipasi pendidikan yang sangat lebar antara kelompok penduduk kaya dan miskin. Sebagai gambaran, hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2006 Badan Pusat Statistik (BPS) APK penduduk kelompok umur 16-18 tahun untuk perlimaan termiskin, baru mencapai 37,9%, sedang untuk perlimaan terkaya telah mencapai 68,6%.

Fakta di atas menunjukkan fenomena sosial bahwa semakin miskin masyarakat akan semakin sulit untuk mengakses pendidikan. Hal tersebut diperkuat dengan fakta bahwa disparitas angka partisipasi pendidikan antar daerah masih cukup tinggi. Pencapaian APK suatu provinsi sangat berkorelasi dengan tingkat kemiskinan provinsi. Semakin miskin suatu provinsi cenderung semakin rendah APK-nya.

(9)

75,7% angka putus sekolah disebabkan oleh alasan ekonomi, baik karena tidak memiliki biaya (67%), maupun karena anak harus bekerja (8,7%). Hal tersebut jelas mengungkapkan bahwa penduduk miskin tidak akan mampu menjangkau pendidikan jika tidak dibantu oleh Pemerintah. Pemerintah tidak tinggal diam dalam menghadapi masalah ini. Beberapa kebijakan yang berpihak pada siswa miskin (pro poor policy) telah dijalankan. Kebijakan tersebut pada intinya bertujuan untuk meningkatkan akses siswa miskin terhadap layanan pendidikan.

B. Tujuan

1. Memberi peluang bagi lulusan SMP/MTs atau yang sederajat dari keluarga kurang mampu untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan;

2. Memberikan motivasi bagi Siswa SMK yang mengikuti Program Pertanian (Bidang Studi Keahlian Agribisnis, Agroteknologi dan Program Studi Keahlian Pelayaran/Kemaritiman);

3. Mencegah siswa SMK dari kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan biaya pendidikan.

C. Dasar Hukum Dan Kebijakan

Dasar hukum pemberian Bantuan Siswa Miskin dan Beasiswa SMK Pertanian Jenjang Pendidikan Menengah dilandasi ketentuan perundangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan perubahannya;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;

5. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang/jasa pemerintah dengan perubahan terakhir Nomor 4 tahun 2015 tentang perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang/jasa pemerintah;

6. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga;

(10)

3

Perbendaharaan pada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun anggaran 2014;

9. Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan selaku Kuasa Pengguna Anggaran pada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 001/D3.1/KU/2015 tanggal 02 Januari 2015 tentang Pengangkatan Pejabat Perbendaharaan/Pengelola Keuangan pada Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Pendidikan Menengah, Kemdikbud tahun anggaran 2015; 10. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat Pembinaan SMK Tahun Anggaran 2015 Nomor: SP DIPA-023.12.1. 666053/2015 tanggal 14 November 2014 dan perubahannya.

D. Sasaran

Sasaran KIP/BSM dan Beasiswa Pertanian sebanyak 527.689 siswa, satuan biaya Rp.1.000.000 per siswa per tahun atau Rp. 500.000,00,- per siswa per 6 bulan/semester.

E. PERSYARATAN PENERIMA KIP/BSM/BEASISWA SMK

PERTANIAN/KEMARITIMAN

1. Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Siswa Miskin (BSM) a. Sekolah antara lain:

1) SMK Negeri dan Swasta yang mempunyai izin operasional; 2) SMK yang mempunyai siswa miskin dan dilengkapi dengan

Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Kartu Perlndungan Sosial (KPS) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Sekolah;

3) Melengkapi isian format identitas siswa calon penerima secara lengkap untuk keperluan penyaluran dana.

b. Siswa

1) Siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi;

2) Siswa miskin dilengkapi dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Sekolah

3) Diusulkan oleh Sekolah bersangkutan dan disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten /Kota sebagai siswa calon penerima bantuan dan atau;

(11)

5) Ditetapkan sebagai penerima bantuan oleh Direktorat Pembinaan SMK.

2. Beasiswa Pertanian dan Pelayaran/Kemaritiman a. Sekolah antara lain:

1) SMK yang membuka Bidang Studi Keahlian Agribisnis & Agroteknologi dan Program Studi Keahlian Pelayaran/Kemaritiman;

2) Melengkapi isian format identitas siswa calon penerima. b. Siswa Penerima antara lain:

1) Siswa SMK Bidang Studi Keahlian Agribisnis & Agroteknologi dan Program Studi Keahlian Pelayaran/Kemaritiman;

2) Diusulkan oleh Sekolah dan disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai siswa calon penerima bantuan; dan atau

3) Direktorat Mengambil Data siswa calon penerima berasal dari Dapodikmen.

(12)

5

BAB II MEKANISME PELAKSANAAN

A. PENERIMA BANTUAN

Penerima Bantuan Beasiswa tahun anggaran 2015 mencakup Beasiswa Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan siswa kelompok Pertanian dan Pelayaran/Kemaritiman penetapan penerima berdasar sekala prioritas dengan urutan prioritas sebagai berikut :

1. Diutamakan bagi siswa penerima BSM dari keluarga pemegang KPS yang telah ditetapkan menerima BSM th 2014

2. Siswa dari Keluarga pemegang KPS/KKS/KIP yang belum menerima BSM dan sebagai siswa SMK;

3. Siswa miskin yang diusulkan mendapat BSM dan menjadi prioritas penerima dan belum memiliki KPS/KIP;

4. Siswa SMK yang mengikuti program kelompok Pertanian dan Pelayaran/Kemaritiman;

5. Usulan dari Kepala Sekolah yang telah mendapat persetujuan/rekomendasi dari Kepala Dinas pendidikan Kabupaten/kota/Propinsi.

B. SELEKSI SISWA PENERIMA BSM/BEASISWA SMK PERTANIAN Sekolah dan Komite Sekolah melakukan seleksi siswa calon penerima. Kriteria yang digunakan dalam seleksi siswa calon penerima meliputi: 1. Siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi;

diutamakan yang Orang tuanya pemegang KPS/KKS/KIP;

2. Siswa penerima BSM yang Keluarganya memiliki KKS/KPS/KIP tahun sebelumnya;

3. Siswa miskin yang terancam putus sekolah;

4. Siswa miskin SMK dari seluruh program keahlian kecuali program keahlian khusus: Perawatan Sosial, Seni Pertunjukan (Seni Teater, Seni Musik Tradisional, Seni Tari, Karawitan dan Pedalangan) dan Kriya, karena akan diberikan beasiswa program keahlian khusus; 5. Siswa SMK Bidang Studi Keahlian Agribisnis & Agroteknologi dan

Program Studi Keahlian Pelayaran/Kemaritiman;

6. Diusulkan oleh sekolah bersangkutan dan disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai siswa calon penerima bantuan; 7. Seleksi dari Data Dapodikmen dimana Penghasilan Orang Tua siswa

(13)

C. PENETAPAN SISWA PENERIMA BSM/BEASISWA SMK PERTANIAN/KEMERITIMAN

Penetapan siswa penerima dapat dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut:

1. Pendataan Siswa Calon Penerima

a. Bantuan tahun 2015, diprioritaskan siswa calon penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman dari hasil verifikasi data siswa kelas X, XI, XII dan XIII (program 4 th) pada tahun pelajaran 2014/2015 yang menerima BSM tahun 2014

b. Siswa calon penerima BSM diutamakan dari Keluarga pemegang KKS/KIP/KPS hasil verifikasi data siswa kelas X, XI, XII dan XIII (program 4 th) pada tahun sebelumnya belum mendapat BSM; c. Siswa calon penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman

dari hasil verifikasi data siswa kelas X, XI, XII dan XIII (program 4 th) pada tahun pelajaran 2014/2015 yang menerima BSM tahun 2014 dan atau Kelas X tahun pelajaran 2015/2016;

d. Kepala Sekolah bersama Komite Sekolah dapat memverifikasi dan mengusulkan siswa calon penerima bantuan beasiswa berdasarkan data yang ada;

e. Data siswa calon penerima bantuan dimasukan dalam Dapodikmen dan atau dibuat sesuai yang diusulkan (formulir terlampir).

2. Penetapan Siswa Penerima

a. Daftar siswa calon penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian hasil verifikasi dan usulan sekolah disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk kemudian diverifikasi dan disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai usulan;

b. Daftar usulan siswa calon penerima yang telah disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota disampaikan ke Direktorat Pembinaan SMK;

c. Hasil verifikasi data kemudian menjadi bahan bagi Direktorat Pembinaan SMK untuk ditetapkan menjadi siswa penerima bantuan;

d. Data Siswa yang telah dimasukan dalam Dapodikmen oleh pihak Seloah dapat diseleksi sebagai calon penerima Bantuan Siswa; e. Data Penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian tahun anggaran

2014, dapat ditetapkan sebagai penerima lanjutan BSM/Beasiswa SMK Pertanian tahun 2015 setelah dilakukan verifikasi;

f. Bentuk penetapan dimaksud adalah Surat Keputusan Direktorat Pembinaan SMK.

(14)

7 3. Pendataan Siswa Calon Penerima

a. Kepala Sekolah bersama Komite Sekolah mengganti siswa kelas XII tahun pelajaran 2014/2015 yang sudah lulus dengan siswa baru kelas X tahun pelajaran 2015/2016;

b. Kepala Sekolah bersama Komite Sekolah mengisi Dapodikmen yang dikirim ke Kemdikbud.

c. Data siswa calon penerima bantuan dibuat sesuai yang diusulkan (formulir terlampir).

D. PENYALURAN DANA

1. Dana Tahun 2015 disalurkan langsung kerekening siswa penerima dalam 2 (dua) tahap penyaluran:

a. Penyaluran untuk siswa tahun pelajaran 2014/2015 kelas X dan XI dan atau kelas XII (program 4 th) selama 12 bulan, sedangkan kelas XII dan atau kelas XIII (program 4 th) selama 6 bulan. b. Penyaluran untuk siswa tahun pelajaran 2015/2016 kelas X

selama 6 bulan. Besar dana yang disalurkan sesuai dengan satuan biaya yang sudah ditetapkan.

2. Proses penyaluran dana Tahun 2015 dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMK dengan mekanisme:

a. Direktorat Pembinaan SMK mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) ke Bendahara Pengeluaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dengan melampirkan: 1) SK Pejabat Pembuat komitmen dan Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) Direktorat Pembinaan SMK tentang Penetapan Siswa Penerima tahun 2015 yang dilampiri dengan data nominatif per Kabupaten/Kota;

2) Surat perjanjian kerjasama antara Direktorat Pembinaan SMK dengan Lembaga Penyalur.

b. Bendahara Pengeluaran melalui Pejabat Penandatanganan SPM Direktorat Pembinaan SMK menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM)

c. SPM tersebut disampaikan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

d. Dana disalurkan oleh KPPN ke Lembaga Penyalur. Selanjutnya Lembaga Penyalur memindah bukukan dan menyalurkan dana langsung ke rekening siswa penerima. Teknis penyaluran dana tersebut diatur dalam Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Pembinaan SMK dengan Lembaga Penyalur.

(15)

E. PENGAMBILAN DANA BSM/BEASISWA SMK PERTANIAN/KEMARITIMAN

Pengambilan dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman dapat diambil oleh siswa penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman setelah menerima pemberitahuan dari Direktorat Pembinaan SMK dan/atau Lembaga Penyalur.

2. Dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman diambil langsung oleh siswa penerima bantuan dengan syarat :

a. Menunjukkan tanda pengenal siswa (kartu pelajar/surat keterangan kepala sekolah yang bersangkutan) dan atau Kartu Indonesia Pintar (KIP);

b. Siswa yang bersangkutan termasuk dalam Surat Keputusan Siswa Penerima Dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman Tahun 2015 yang diinformasikan oleh Direktorat Pembinaan SMK/Lembaga Penyalur setempat;

c. Menandatangani bukti penerimaan dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman yang disediakan oleh Lembaga Penyalur setempat.

3. Bagisiswa yang berada di daerah yang sulit untuk mengakses ke Lembaga Penyalur (tidak ada Kantor Lembaga Penyalur di kecamatan sekolah berada), maka pengambilan dana bantuan dapat dikuasakan kepada kepala sekolah, dan selanjutnya kepala sekolah mendistribusikan kepada siswa yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan dengan syarat:

a. Surat kuasa kolektif dari siswa penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman tahun 2015 telah ditandatangani oleh siswa bersangkutan;

b. Penerima kuasa kolektif adalah Kepala Sekolah yang bersangkutan dengan diketahui oleh Komite Sekolah;

(16)

9

F. PEMANFAATAN, PEMBATALAN, DAN LARANGAN

1. Dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman dapat dimanfaatkan untuk:

a. Pembelian buku dan alat tulis sekolah;

b. Pembelian pakaian dan perlengkapan sekolah (sepatu, tas, dll); c. Transportasi siswa ke sekolah;

d. Uang saku siswa ke sekolah; e. Iuran bulanan sekolah.

2. BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman dapat dibatalkan jika yang bersangkutan:

a. Terbukti melakukan pelanggaran tata tertib sekolah atau

b. Terbukti melakukan tindakan kriminal/kejahatan, mengkonsumsi minuman keras, dan atau menggunakan/mengedarkan Narkoba atau bahan zat adatif lainya yang dikategorikan barang terlarang/haram.

3. Penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman tidak diperkenankan menggunakan dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan kegiatan sekolah, seperti tindak kejahatan, judi, narkoba, miras dan tindak konsumtif lainnya.

G. KEWAJIBAN SISWA PENERIMA BSM/BEASISWA SMK

PERTANIAN/KEMARITIMAN

Siswa penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman mempunyai kewajiban sebagai berikut:

1. Belajar dengan rajin dan fokus;

2. Menunjukkan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah; 3. Menunjukkan kepribadian terpuji dan tidak melakukan perbuatan yang

tercela;

(17)

BAB III

PEMBAGIAN TUGAS DAN PERAN

A. TINGKAT PUSAT

Pengelola BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman tingkat pusat adalah Direktorat Pembinaan SMK.

Tugas-tugas yang dilaksanakan adalah:

1. Mengembangkan dan menetapkan mekanisme pelaksanaan program yang dituangkan dalam bentuk Petunjuk Teknis;

2. Menetapkan kuota/alokasi BSM Kabupaten/Kota berdasarkan antara lain:

a. Data siswa penerima BSM tahun sebelumnya, b. Jumlah siswa miskin di tiap Kab/Kota,

c. Usulan calon siswa penerima yang disetujui kepala sekolah dan atau Kepala Dinas Pendidikan setempat;

3. Melakukan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan Program BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman;

4. Melakukan pendataan siswa penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman;

5. Menetapkan siswa penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman berdasarkan data hasil identifikasi dan verifikasi oleh sekolah yang disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan atau dari DAPODIKMEN;

6. Menyalurkan dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman kepada siswa penerima bantuan melalui lembaga penyalur;

7. Melakukan pemantauan pelaksanaan Program BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman;

8. Menerima laporan pelaksanaan dari lembaga penyalur. B. TINGKAT PROVINSI

Tugas-tugas yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi adalah:

1. Mengikuti kegiatan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan pembinaan tingkat pusat;

2. Menginformasikan Petunjuk Teknis Program BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman kepada Dinas Pedidikan Kabupaten/Kota dan SMK di wilayahnya;

3. Melaksanakan pemantuan terhadap pelaksanaan Program BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman;

(18)

11 C. TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Pengelola BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman tingkat Kabupaten/Kota adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Tugas-tugas yang dilaksanakan adalah:

1. Melakukan pendataan dan analisis kebutuhan BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman per SMK;

2. Mengadakan sosialisasi dan koordinasi dengan SMK dan provinsi mengenai Program BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman; 3. Memverifikasi data usulan siswa calon penerima BSM/Beasiswa SMK

Pertanian/Kemaritiman dari SMK;

4. Menyetujui data usulan siswa calon penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman dari SMK;

5. Membantu pelaksanaan pemantauan penyaluran dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman;

6. Mendorong dan Memastikan setiap SMK telah mengisi data sekolah dalam DAOPDIKMEN dan telah mengirim ke Kemdikbud;

7. Melaporkan setiap tindak penyimpangan pelaksanaan BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman dari SMK kepada Direktorat Pembinaan SMK dan instansi terkait (bila ada).

D. TINGKAT SMK

Pengelola BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman tingkat sekolah adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru yang ditunjuk dan Komite Sekolah.

Tugas-tugas yang dilaksanakan adalah:

1. Melaksanakan sosialisasi Program BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman kepada warga sekolah dan orang tua siswa; 2. Bersama dengan Komite Sekolah mengidentifikasi dan memverifikasi

siswa calon penerima BSM yang akan diusulkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai persyaratan dan berdasarkan prioritas sebagai membuat pernyataan bahwa siswa yang diusulkan benar-benar dari keluarga kurang mampu secara ekonomi dan atau sebagai keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau Kartu Perlindungan Sosial (KPS);

3. Mengajukan daftar usulan nama siswa calon penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman beserta kelengkapannya ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

(19)

5. Mengisi bio data Sekolah ke dalam DAPODIKMEN secara lengkap termasuk NISN dari setiap siswanya;

6. Khusus SMK yang siswanya sulit untuk mengakses ke lembaga penyalur (tidak ada lembaga penyalur di kecamatan sekolah berada) maka pengambilan dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman dapat dilakukan secara kolektif oleh kepala sekolah yang diketahui oleh Komite Sekolah. Selanjutnya, kepala sekolah menyerahkan dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman kepada siswa penerima.

E. LEMBAGA PENYALUR

Tugas-tugas yang dilaksanakan adalah:

1. Menandatangani Surat Perjanjian Penyaluran Dana dengan Direktorat Pembinaan SMK;

2. Menerima daftar nama siswa penerima bantuan;

3. Menyalurkan dana bantuan kepada setiap siswa penerima sesuai dengan ketentuan;

4. Menyampaikan informasi kepada sekolah bahwa siswa telah menerima bantuan dana Beasiswa.

5. Mempertanggungjawabkan penyaluran dana ke rekening siswa dan segera menyetor sisa dana yang tidak tersalurkan ke kas Negara; 6. Membuat laporan berkala dan laporan akhir tentang penyaluran dana

(20)

13 BAB IV PELAPORAN

A. PELAPORAN 1. Sekolah

Sekolah dapat menyampaikan laporan penerimaan dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman yang diketahui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan dikirimkan; 1 (satu) asli sebagai pertinggal di Sekolah, 1 (satu) copy tembusan untuk Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, 1 (satu) copy tembusan untuk Dinas Pendidikan Provinsi dan 1 (satu) disampaikan ke Direktorat Pembinaan SMK. Khusus untuk laporan ke Direktorat Pembinaan SMK ditujukan kepada :

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan u.p. Kepala Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik

Komplek Kemdikbud, Gedung E lantai 12 Jalan Jenderal Sudirman - Senayan

Jakarta Pusat 10270

2. LembagaPenyalur

Lembaga Penyalur wajib melaporkan secara berkala dan laporan akhir dan/atau laporan sewaktu-waktu diperlukan tentang penyaluran dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman kepada Direktorat Pembinaan SMK.

3. DirektoratPembinaan SMK

Direktorat Pembinaan SMK membuat laporan pelaksanaan program BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman.

B. PENYAMPAIAN DAN PENGADUAN MASALAH

Laporan dan pengaduan ke Direktorat Pembinaan SMK dapat disampaikan melalui:

e-mail : bsm.smk@ditpsmk.net

cc : bsm.smk2014@gmail.com

Telepon : 021 5725469/5725477

Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik Komplek Kemdikbud, Gedung E Lantai 12

(21)

BAB V

PENGAWASAN DAN SANKSI

A. PENGAWASAN

Pengawasan terhadap pelaksanan Program BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman dilakukan oleh instansi terkait antara lain: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) Provinsi dan Kabupaten/Kota.

B. SANKSI

Penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara dan/atau sekolah dan/atau siswa akan dikenakan sanksi sebagai berikut:

1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;

2. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pada tahun berikutnya kepada Kabupaten/Kota, atau sekolah, bilamana terbukti melakukan pelanggaran yang dilakukan secara sengaja dan sistematik untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok, atau golongan;

3. Sekolah yang melakukan penyalahgunaan dana BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman akan dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat untuk mendapat perhatian.

(22)

15 BAB VI PENUTUP

Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman Tahun 2015 ini merupakan bukti komitmen dan keberpihakan Pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat terutama siswa dari keluarga yang kurang mampu untuk mengikuti pendidikan dan terhindar dari putus sekolah. Sasaran Kabupaten/Kota penerima BSM/Beasiswa SMK Pertanian/Kemaritiman didasarkan atas jumlah siswa miskin dan siswa SMK Pertanian/Kemaritiman di tiap sekolah atau Kabupaten/Kota dan atau usulan siswa/sekolah yang diterima dari berbagai lembaga/instansi.

(23)

FORMULIR 1: KHUSUS SISWA PENERIMA KPS

PENERIMA KKS/KPS/KIP

DAFTAR SISWA MISKIN YAG DIUSULKAN UNTUK MENDAPATKAN BSM

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

No. HP Kepala Sekolah : No. Telpon Sekolah : Alamat Email

Sekolah/Kepsek :

N

Nama Siswa Tempa t Lahir Kepala Dinas Pendidikan

(24)

17

FORMULIR 2a: USULAN BSM (NON KPS) UNTUK SISWA BIDANG NON PERTANIAN DAN PELAYARAN/KEMARITIMAN

DILUAR PENERIMA KKS/KPS/KIP

DAFTAR SISWA MISKIN YAG DIUSULKAN UNTUK MENDAPATKAN BSM

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

No. HP Kepala Sekolah : No. Telpon Sekolah : Alamat Email Sekolah/Kepsek :

No.

Ibu Nama Ayah Keterangan

Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota…….

Komite

Sekolah Kepala Sekolah

(...) (...) (...) NIP ...

NIP

(25)

FORMULIR 2b: USULAN BSM (NON KPS) UNTUK SISWA BIDANG PERTANIAN DAN PELAYARAN/KEMARITIMAN

DILUAR PENERIMA KKS/KPS/KIP

DAFTAR SISWA MISKIN YAG DIUSULKAN UNTUK MENDAPATKAN BSM

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

No. HP Kepala Sekolah : No. Telpon Sekolah : Alamat Email Sekolah/Kepsek :

No. Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota………

Komite

Sekolah Kepala Sekolah

... ... (...) NIP ...

NIP

(26)

19

FORMULIR 3

FORMAT REKAP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA

DAFTAR REKAPITULASI PENERIMA BSM PER SEKOLAH

PERIODE

:

Provinsi

:

Kabupaten/Kota

:

Alamat

:

Nama Penanggungjawab BSM

Nomor Handphone

:

Nomor Telpon Kantor

:

Alamat Email Penanggungjawab

:

No.

Nama Sekolah

NPSN

Jumlah Siswa

Penerima

KKS/KPS/KIP

Jumlah Siswa

Penerima Diluar

KKS/KPS/KIP

Jumlah Siswa

Penerima Kartu

Calon Penerima

BSM (jika ada)

Jumlah Usulan

Sekolah

Keterangan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

...

...

Referensi

Dokumen terkait

La entrevista socr´atica, en las investigaciones que se han llevado a cabo hasta el momento, ha sido el medio m´as adecuado para realizar el seguimiento de la construcci´on y

Sehubungan dengan keikutsertaan perusahaan Saudara dalam pelaksanaan paket pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor BPP/UPT Kecamatan Mataru pada Kelompok Kerja Jasa Konstruksi I

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis potensi penerimaan, kemudian efektivitas Pajak Penerangan Jalan dan daya pajaknya (tax effort) di Kabupaten Garut,

This region contains the most highly divergent sequences in mtDNA with the exceptions of three small conserved sequence blocks near the 5' ends of D-loop strands, a 225

pengungkapan CSR yang diukur dengan debt to equity ratio , dapat diketahui bahwa variabel Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Oleh karena itu

Undangan ini disampaikan Secara Elektronik oleh Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Aceh Tenggara

best ski resorts, skiing tips, skiing vacations, ski tips, ski lesson, ski instruction, beginner skiing, skiing clothing, skiing clothes, snow ski equipment, ski terms, cheap

[r]