• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENSTRA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 2015"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

(RENSTRA-SKPD)

2010-2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(2)

- 1 -

RENCANA STRATEGIS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN MUSI RAWAS

TAHUN 2010-2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang

dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan

yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat,

disamping adanya globalisasi. Pola-pola lama dalam penyelenggaraaan pemerintahan

telah tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang saat ini berubah. Oleh karenanya,

tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan telah seharusnya direspon oleh Pemerintah

dengan melakukan perubahan yang terarah, pada terwujudnya penyelenggaraan

pemerintahan yang baik.

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah maka daerah mempunyai

kewenangan yang lebih luas untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Konsekuensi dari

pelaksanaan Undang-Undang tersebut adalah bahwa Pemerintah Daerah harus dapat

lebih meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,

dan pelayanan kepada masyarakat.

Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik tercermin dalam sistem

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas merupakan perwujudan

(3)

- 2 -

pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui

pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (LAKIP). Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Rawas sebagai salah satu instansi pemerintah

daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu Kepala Daerah dalam

penyelenggaraan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan, berkewajiban juga

menyusun rencana strategis.

Dengan demikian diharapkan agar dapat menentukan arah perkembangan dalam

meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan

strategis baik lokal regional, nasional, maupun global.

Rencana strategis yang disusun oleh Bappeda merupakan langkah awal untuk

melaksanakan mandat tersebut di atas, yang dalam penyusunannya perlu melaksanakan

analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah

yang penting dengan memperhitungan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness),

peluang (opportunities), dan tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun

waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik sumberdaya

manusia maupun sumberdaya alam, kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan

yang dihadapi.

Rencana strategis disusun untuk jangka waktu lima tahun, dan

diimplementasikan ke dalam rencana kerja (Renja) tahunan. Dengan adanya Peraturan

Bupati Kabupaten Musi Rawas Nomor 01 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, dan Peraturan Bupati Musi Rawas

Nomor 16. Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Rawas, maka Rencana Strategis Badan

Perencanaan Daerah Kabupaten Musi Rawas perlu direvisi sesuai dengan perkembangan

kebutuhan.

Pembangunan Daerah merupakan subsistem dari pembangunan nasional dan

rencana strategis SKPD merupakan subsistem dari Perencanaan Pembangunan Daerah

oleh karenanya penyusunan Rencana strategis SKPD harus sinergis dengan dokumen

(4)

- 3 -

Gambar 1.1

Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

(5)

- 4 -

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah :

1. Landasan Idiil : Pancasila

2. Landasan Konstitusional : UUD 1945

3. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Negara

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

10.Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

11.Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom

12.Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan

(6)

- 5 -

13.Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah

14.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Tahun 2007

15.Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2004 - 2009

16.Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP)

17.Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 11 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2005 – 2010 18.Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 01 Tahun 2008 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

19.Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 16 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Rawas

20.Perda Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 – 2015

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Musi Rawas adalah :

1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya

2. Untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang perencanaan pembangunan,

sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun

waktu 2010 - 2015 dapat tercapai.

3. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi

terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal.

4. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang rencana pembangunan tahunan.

5. Menjadi kerangka dasar bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam

(7)

- 6 -

Tujuan penyusunan dari Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah adalah :

1. Merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks.

2. Mengelola keberhasilan organisasi secara sistemik.

3. Memanfaatkan perangkat manajerial dalam pengelolaan pemerintahan dan

pembangunan.

4. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada masa depan.

5. Memudahkan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menghadapi masa depan.

6. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima.

7. Meningkatkan komunikasi antar pemangku kepentingan (stakeholders).

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi

(8)

- 7 -

BAB I P E N D A H U L U A N

Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang yang menguraikan secara

ringkas: Mengemukakan secara ringkas: Pengertian Renstra SKPD,

Fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,

Proses penyusunan Renstra SKPD, Keterkaitan Renstra SKPD dengan

RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota, dan dengan Renja

SKPD,

Landasan Hukum memuat : Memuat penjelasan tentang

Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan

peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD,

serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan

dan penganggaran SKPD.

Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra berisi tentang: penjelasan

tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD.

Sitematika Renstra memuat tentang; pokok bahasan dalam penulisan

Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Pada bab ini menguraikan tentang; informasi tentang peran (tugas dan

fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,

mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD

dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan

capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra

SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas

SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode

sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih

(9)

- 8 -

Bab ini juga memuat Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD.

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD menguraikan secara

singkat; Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan

SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai

dengan satu eselon di bawah Kepala SKPD. Uraian tentang struktur

organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah

personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).

Sumberdaya memuat; penjelasan ringkas tentang macam sumber daya

yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup

sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih

operasional

Kinerja SKPD memuat; tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan

sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk

urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau

indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh

Pemerintah.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD; Bagian ini

mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD

Kabupaten/Kota, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis

terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang berimplikasi sebagai

tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima

tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan,

perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi

(10)

- 9 -

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab ini memuat:Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi Pelayanan SKPD; Pada bagian ini dikemukakan

permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang

mempengaruhinya.Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih ; Bagian ini mengemukakan apa saja tugas

dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan

identifikasi permasalahan pelayanan SKPD dipaparkan apa saja

faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat

mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah tersebut

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis memuat; apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong

dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan

SKPD ditinjau dari implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis.

Penentuan Isu-isu Strategis ; Pada bagian ini direview kembali

faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan

pelayanan SKPD ditinjau dari: gambaran pelayanan SKPD,sasaran

jangka menengah pada Renstra K/L ,sasaran jangka menengah dari

Renstra SKPD Kabupaten/Kota, dan implikasi RTRW bagi pelayanan

SKPD , implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD

Strategi Kebijakan memuat; rumusan pernyataan strategi dan kebijakan

SKPD dalam lima tahun mendatang

(11)

- 10 -

Bab ini menjelaskan pernyataan visi dimana visi ditetapkan oleh SKPD.

Visi pada hakikatnya merupakan pernyataan kehendak tentang apa

yang ingin dan mungkin dapat dicapai dalam kurun waktu lima tahun.

Visi disusun mengacu pada visi RPJMD Kabupaten/kota. Misi disusun

untuk menjabarkan visi yang telah ditetapkan. Misi dijabarkan menjadi

tujuan dan sasaran. Untuk mencapai tujuan dan sasaran ditetapkan

strategi yaitu cara mencapai tujuan dan sasaran, yang terdiri atas

kebijakan, program dan kegiatan.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini menguraikan pengertian program yaitu instrumen kebijakan

yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Bab ini juga berisi

rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran,

dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif).

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Penetapan indicator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan

sasaran,Pada bagian dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima

tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian

tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada

(12)

- 11 -

BAB VII PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang penutup yang meliputi kaidah pelaksanaan

(13)

- 62 -

BAB VII

PENUTUP

Demikianlah Rencana Strategis (RENSTRA) Bappeda Musi Rawas 2010-2015 yang merupakan Dokumen Perencanaan di SKPD sebagaimana yang diamanatkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai penjabaran, pelaksanaan dan penerjemahan dari Program dan Prioritas serta Pelaksanaan Visi dan Misi dalam RPJMD Kabupaten Musi Rawas 2010-2015.

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 – 2015 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur Bappeda dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada.

Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Bappeda yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas. Dengan melaksanakan Rencana Strategis ini sangat diperlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur Bappeda, karena akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Rencana Strategis ini nantinya bukan hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh

stakeholders sesuai dengan visi dan misi daerah yang ingin dicapai.

Diharapkan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat dijadikan acuan dalam Penyusunan Rencana Kerja SKPD Bappeda Kabupaten Musi

Rawas setiap tahunnya mulai dari tahun 2011 sampai 2015. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan msukkan , saran dan kritik sehingga Rencana Strateguis Bappeda Musi Rawas tahun 2010 – 2015 menjadi lebih baik.

Muara Beliti, 2011

KEPALA BAPPEDA MUSI RAWAS

Ir. SUHARTO, MM

Pembina Tingkat 1

Gambar

Gambar 1.1 Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil Berita Acara Pembukaan Penawaran nomor : 050/026/BAPP/PILSUNG/P2JJ/K/DPU/2014 tanggal 23 Juni 2014, maka Pokja Pengadaan Kontruksi ULP

Bersama ini diharapkan kehadiran saudara untuk Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya Paket Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan Handel pada :. Hari : Selasa Tanggal

Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh Pokja meliputi Koreksi Aritmatik, Evaluasi Administrasi, EvaluasiTeknis, Evaluasi Harga, Evaluasi Kualifikasi,

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran Nomor : 32/BA-EV.P/ULP-PIV/DKP/2015 Tanggal 06 Juli 2015, maka Pokja ULP Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Jaya yang

Summary of transgenic plants produced from eight pea geno- types transformed using three Agrobacterium vectors with different chemical selection regimes a.. Plant genotype

– Genetik (hasil penelitian kemampuan VO2max 93,4% ditentukan oleh faktor genetik. Faktor Genetik yang berperan dapat membedakan -  kapasitas jantung, paru, sel darah merah, Hb,

Apabila pada saat pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data isian, maka perusahaan akan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan jika tidak

Karena fungsi alat-alat tubuh berubah antara keadaan istirahat dan keadaan kerja, maka SEHAT menurut ilmu istirahat dan keadaan kerja, maka SEHAT menurut ilmu faal dibagi dalam