• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keputusan Presiden no 77 th 2001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keputusan Presiden no 77 th 2001"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia agar lebih berhasil guna dan berdaya guna, dipandang perlu

menyempurnakan organisasi dan tata kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2001;

Mengingat:

1.

Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

2.

Pasal 30 Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

3.

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor VI/MPR/2000 tentang Pemisahan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

4.

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia;

5.

Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

(2)

Beberapa ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia diubah sebagai berikut :

1.

Ketentuan Pasal 5 diubah, sehingga seluruhnya berbunyi sebagai berikut :

"Pasal 5

Mabes Polri terdiri dari :

a.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

b.

Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

c.

Sekretariat Jenderal;

d.

Inspektorat Jenderal;

e.

Deputi Operasional;

f.

Deputi Sumber Daya Manusia;

g.

Deputi Logistik;

h.

Deputi Pendidikan dan Pelatihan;

i.

Unit Organisasi Lainnya."

2.

Dalam BAB II, SUSUNAN ORGANISASI, diantara Bagian Ketiga, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Bagian Keempat, Sekretariat Jenderal, disisipkan 1 (satu) Bagian baru, sebagai berikut :

"Bagian Ketiga A

Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 6A

(1) Kapolri dibantu oleh seorang Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia atau disingkat Wakapolri.

(2) Wakapolri mempunyai tugas :

a.

membantu Kapolri dalam melaksanakan tugasnya;

b.

memimpin Polri sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam hal Kapolri berhalangan;

c.

melaksanakan tugas lain atas perintah Kapolri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku."

3.

Susunan Jabatan dan Kepangkatan Polri dalam Lampiran diubah, sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Presiden ini.

(3)

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Juni 2001

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ABDURRAHMAN WAHID

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II

ttd,

(4)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 77 Tahun 2001

TANGGAL : 21 Juni 2001

SUSUNAN JABATAN DAN KEPANGKATAN POLRI

No JABATAN PANGKAT

A. TINGKAT PUSAT

MABES POLRI

I 1 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Pati Bintang-4

2 WAKIL KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Pati Bintang-3

II SEKRETARIAT JENDERAL

1 Sekretaris Jenderal Pati Bintang-3

2 Wakil Sekretaris Jenderal Pati Bintang-2

III INSPEKTORAT JENDERAL

1 Inspektur Jenderal Pati Bintang-3

2 Wakil Inspektur Jenderal Pati Bintang-2

IV DEPUTI OPERASIONAL

1 Deputi Kapolri Bidang Operasional Pati Bintang-3

2 Sekretaris Deputi Kapolri Bidang Operasional Pati Bintang-2

3 Komandan Korps Brigade Mobil Pati Bintang-2

V DEPUTI SUMBER DAYA MANUSIA

1 Deputi Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Pati Bintang-3

2 Sekretaris Deputi Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Pati Bintang-2

VI DEPUTI LOGISTIK

1 Deputi Kapolri Bidang Logistik Pati Bintang-3

2 Sekretaris Deputi Kapolri Bidang Logistik Pati Bintang-2

VII DEPUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

(5)

4 Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Pati Bintang-2

VIII STAF AHLI

1 Koordinator Staf Ahli Pati Bintang-2

IX KORPS RESERSE

1 Kepala Korps Reserse Pati Bintang-2

X BADAN INTELIJEN KEAMANAN

1 Kepala Badan Intelijen Keamanan Pati Bintang-2

XI BADAN PEMBINAAN HUKUM

1 Kepala Badan Pembinaan Hukum Pati Bintang-2

XII BADAN HUBUNGAN MASYARAKAT

1 Kepala Badan Hubungan Masyarakat Pati Bintang-2

XIII PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISIAN

1 Gubernur/Kepala Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Pati Bintang-2

B. TINGKAT DAERAH

XIV POLDA

1 Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Tipe A Pati Bintang-2

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ABDURRAHMAN WAHID

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II

ttd,

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Demikian juga saya menyampaikan , agar seluruh daerah , seluruh anggota khususnya yang sudah semakin matang pemikirannya , senantiasa berjaga-jaga , peduli dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melaluimodel pembelajaran talking

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan harga, maka dengan ini kami mengundang perusahaan Saudara untuk menghadiri klarifikasi, negosiasi dan

The weaning period is a crucial stage in the growth and development of the infant and child. The timing of weaning, the choice of foods, their methods of preparation, and how

LAMPI RAN I .2 PERDA PERTANGGUNGJAWABAN - RI NCI AN LAPORAN REALI SASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERI NTAHAN DAERAH, ORGANI SASI , PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBI AYAAN. BULUKUMBA,

Dalam rangka penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah Tahun Pelajaran 2015/2016, saya Kepala SD Negeri 3 Tarub UPTD Pendidikan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten

Item 15, 22, 24 and 26 have DDIF but should be retained from the instrument because both new and old district teachers must able to understanding lesson plan, knowledge

Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa pembinaan karakter adalah suatu bagian program dalam pendidikan karakter yang berusaha untuk membentuk, membangun,