• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

FREQUENTLY ASKED QUESTIONSFREQUENTLY ASKED QUESTIONSFREQUENTLY ASKED QUESTIONSFREQUENTLY ASKED QUESTIONS PERATURAN B

PERATURAN BPERATURAN B

PERATURAN BANK INDONESIA NO. 1ANK INDONESIA NO. 1ANK INDONESIA NO. 11/ANK INDONESIA NO. 11/1/1/121212/PBI/200912/PBI/2009/PBI/2009/PBI/2009

TENTANG TENTANG TENTANG

TENTANG UANG ELEKTRONIK (UANG ELEKTRONIK (UANG ELEKTRONIK (UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEYELECTRONIC MONEYELECTRONIC MONEY)))) ELECTRONIC MONEY

---

1. Mengapa Uang Elektronik diatur tersendiri dan terpisah dari PBI APMK

Salah satu ciri dari Uang Elektronik sebagai alat pembayaran adalah adanya kegiatan prabayar dari Pemegang kepada Penerbit Uang Elektronik, sebelum Pemegang menggunakannya untuk kepentingan transaksi pembayaran. Uang dari Pemegang disimpan secara elektronik dalam bentuk suatu chip atau dalam suatu media server yang dikelola oleh Penerbit. Dengan media penyimpan chip maka bentuk uang elektronik tidak selalu berupa kartu, sehingga kurang tepat jika uang elektronik masuk sebagai APMK. Untuk itu maka Uang Elektronik diatur sendiri dan pula karena karakteristiknya yang beda dengan APMK sehingga diperlukan pengaturan tersendiri. 2. Apakah Uang Elektronik dapat dimanfaatkan untuk melakukan transfer dana

dan tarik tunai?

Pada dasarnya Uang Elektronik adalah sebagai alat pembayaran untuk kepentingan transaksi pembayaran. Namun demikian, sistem Uang Elektronik dapat digunakan sebagai media untuk transfer dana. Jika Uang Elektronik tersebut diterbitkan oleh Lembaga Selain Bank, dan dalam sistemnya akan disediakan fasilitas transfer dana dan tarik tunai, maka Penerbit Uang Elektronik tersebut wajib memperoleh izin pula dari Bank Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang (KUPU). Di sisi lain, jika Penerbitnya berasal dari Bank, maka fasilitas transfer dana melalui Uang Elektronik dapat langsung diberikan tanpa izin sebagai penyelenggara KUPU terlebih dahulu.

3. Apakah ada pembatasan tentang nilai uang yang dapat disimpan dalam kegiatan Uang Elektronik?

Sebagai kegiatan prabayar, maka nilai uang yang dapat disimpan dalam Uang Elektronik dibatasi nilai maksimumnya oleh Bank Indonesia sesuai dengan jenis Uang Elektronik yang dikeluarkan oleh Penerbit. Batas maksimum nilai Uang Elektronik tersebut diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia.

4. Apakah setiap penerbitan Uang Elektronik harus memperoleh izin dari Bank Indonesia?

Penerbitan Uang Elektronik baik oleh Bank maupun Lembaga Selain Bank wajib memperoleh izin dari Bank Indonesia, namun bagi Lembaga Selain Bank kewajiban memperoleh izin tersebut berlaku jika nilai dana float-nya telah mencapai nilai tertentu atau direncanakan mencapai nilai tertentu. Batasan minimal nilai dana float diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia.

5. Apakah izin sebagai Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring dan/atau Penyelenggara Penyelesaian Akhir dapat dialihkan?

Pengalihan izin hanya dapat dilakukan atas izin Bank Indonesia dan dalam hal terjadi penggabungan, peleburan atau pemisahan.

6. Dengan berlakunya PBI ini, apa yang harus dilakukan oleh pihak-pihak yang telah melakukan kegiatan sebagai Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring dan Penyelenggara Penyelesaian Akhir Uang Elektronik dan telah memperoleh izin atau penegasan dari Bank Indonesia?

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Guru diharapkan mampu memiliki keterampilan untuk memanfaatkan ICT dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa terutama kondisi pandemic covid-19 yang mengharuskan

Cendrawasih Raya B7/P Bintaro

pamaknaan terhadap bahasa yang digunakan orang tergantung konteks situasi. Misalnya, kita menggunakan kata ‘bunga’ dalam satu percakapan. Makna kata.. ‘bunga’ tersebut

Untuk poin a yang seharusnya serikat buruh berfungsi sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan industrial, baik Serikat

Tabel 2.1 Jumlah penduduk dunia dan beberapa wilayah utama pada tahun 2015, serta proyeksi pada tahun 2030, 2050, dan 2100 ...17 Tabel 2.2 Perkiraan kebutuhan tanaman obat dalam

Sehubungan dengan proses pasca kualifikasi pekerja kontruksi yang Perusahaan Saudara sampaikan kepada Kelompok Kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Utara melalui

Dan pada konsentrasi limbah cair garam 30˚ Be dengan konsentrasi 50 persen diperoleh kndungan NaCl murni sebesar 15,478 persen, namun untuk kontrol yang

Berdasarkan pembahasan dari penelitian ten tang Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Buku Cetak dapat diambil ke- simpulan bahwa pembuatan laporan kredit buku