• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksplorasi Umum Endapanbarit Di Daerah Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Eksplorasi Umum Endapanbarit Di Daerah Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPLORASI UMUM ENDAPANBARIT

DI DAERAH KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA,

PROVINSI MALUKU

Djadja Turdjaja, ST, Ir. AbdulFatah Yusuf Kelompok Program Penelitian Mineral

SARI

Hasil eksplorasi barit dijumpai tersingkap di daerah sekitar Lerokis dan kalikuning Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluki. Secara geografis, terletak di antara daerah yang dibatasi oleh koordinat : 126°20’35” – 126°29”50,16” Bujur Timur dan -7°49’44” s/d -7°55’48 ” Lintang Selatan ( gambar 1).

Endapan barit terdapat pada satuan batuan Lava bersusunan dasitik dan breksi volkanik yang umumnya telah terubah dan setempat pada satuan batuan Lava bersusunan andesitik sampai basaltik dan sedimen volkanik.

Urut-urutan stratigrafi daerah penyelidikan mulai dari musa sampai tua adalah sebagai berikut ; Aluvium, Batugamping koral, Lava yang bersusunan andesitik dan sedimen klastik gunungapi, Pusat erupsi gunungapi yang bersusunan dasitik, Lava bersusunan dasitik dan breksi volkanik, umumnya telah terubah, Lava bersusunan andesitik dan tuf, Lava bersusunan andesitik sampai basaltik dan sedimen volkanik.

(2)

PENDAHULUAN

Dalam rangka pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2009, Pusat Sumber Daya Geologi, mengadakan kegiatan Eksplorasi Umum Endapan Barit di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.

Melalui kegiatan eksplorasi umum ini diharapkan potensi endapan barit yang terdapat di daerah tersebut dapat dievaluasi, baik kualitas maupun kuantitasnya serta sebaran.

Eksplorasi umum barit endapan di daerah kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, dimaksudkan untuk mendapatkan data guna mengetahui lebih jauh sebaran dan kualitas endapan barit di daerah tersebut dengan tujuan membantu pemerintah kabupaten untuk mengungkap potensi daerahnya dalam rangka mengembangkan sumber daya alam serta prospek pengembangannya

Secara administratif lokasi eksplorasi umum terletak di Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan Kabupaten baru, pemekaran dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yang diresmikan pada akhir 2008. Secara geografis daerah lokasi penyelidikan terletak di antara garis-garis koordinat 126°20’35” – 126°29”50,16” Bujur Timur dan -7°49’44” s/d -7°55’48 ” Lintang Selatan ( gambar 1).

GEOLOGI DAN BAHAN GALIAN

Berdasarkan Peta Geologi bersistem, Indonesia skala 1:250.000, wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat termasuk ke dalam Lembar Wetar Timur, Nusa Tenggara dan Lembar Alor dan Wetar Barat, Nusa Secara singkat geologi umum wilayah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Gambar 7) : dari satuan muda ke tua.

Aluvium (Qal) : kerikil, kerakal, pasir, lanau, berupa endapan sungai dan pantai.

Batugamping Koral (Ql) : batugamping koral dan breksi koral, menindih takselaras Batuan Gunungapi Tua. Berumur Holosen

Batuan Gunungapi Tua (QTv) : lava, breksi dan tuf berbatuapung. Berumur Plio-Plistosen. Satuan ini menindih takselaras Formasi Alor.

Formasi Alor (Tmpa) : lava dan breksi bersusunan andesit sampai basal, bersisipan batupasir dan tuf, bagian bawah menjemari dengan Formasi Naumatang. Berumur Akhir-Pliosen Awal

(3)

Batuan Terobosan (Tm) :diorit (di), granodiorit (gd), granit (gr) dan dasit (da). Batuan terobosan ini menerobos Formasi Tihu (Tmt) dan Batuan Gunungapi Riolit (Tmv), berumur Miosen Tengah.

Batuan Gunungapi Riolit Sakir (Tmvs) :lava riolit. Satuan ini diterobos oleh retas dasit dan menindih selaras Formasi Tanahau, berumur Miosen Tengah.

Formasi Tanahau (Tmt) : breksi, lava dan tuf bersusunan andesit basal, berumur Miosen Awal.

Granodiorit Tamenang (Ttgd) : granodiorit, kelabu kehijauan; bersturktur porfir. Berumur Miosen Awal.

Kegiatan gunungapi yang terjadi pada Miosen Awal-awal Miosen Tengah telah menghasilkan Formasi Tihu dan Batuan Gunungapi Riolit, kemudin terjadi pengangkatan disertai penerobosm diorit, granit, granodiorit dan dasit pada Miosen Tengah. Pada awal Miosen Akhir terjadi lagi kegiatan gunungapi yang menghasilkan batuan bersusunan dasit dan membentuk Formasi Naumatang,serta batuan bersusunan andesit sampai basal Formasi Alor. Pada kala Plio-Plistosen terjadi lagi penangkatan. dan kemudian diperkirakan terjadi kegiatan gunungapi di pantai selatan bagian barat Lembar, yang menghasilkan batuan gunungapi tua. Ketika itu P. Wetar merupakan daratan. Pengangkatan tersebut berlangsung hingga sekarang.

Mineralisasi di daerah Wetar merupakan mineralisasi logam mulia dengan tipe

Volcanogenic Massive Sulfide (VMS) dan endapan barit, yang menghasilkan sekitar 17 ton emas. Mineral polymetallic massive sulfides didominasi oleh pyrit (setempat arsenan), dengan sejumlah kecil kalkopyrit, covellite, kalkosit, tenantit-tetrahedrit, enargit, bornit dan sfalerit rendah-Fe. Endapan barit berkembang pada sayap (pinggiran) tubuh sulfida dan setempat ditindih tubuh sulfida, terdiri dari mineral barit yang rapuh dengan sedikit sulfida, tersemenkan oleh komplek mineral arsenat, oksida, hydroksida dan sulfat bersama butiran emas halus (lebih kecil dari 10 mikrometer).

POTENSI ENDAPAN BAHAN GALIAN

Endapan barit yang dijumpai di luar daerah Lerokis dan Kalikuning, setempat-setempat dan diperkirakan berbentuk lensa pada batuan breksi tuf dan breksi lava dasitik terubah, kandungan barit yang terdapat dalam satuan batuan pembawa tersebut relatif kecil, tidak merata disatu tempat dengan tempat yang lain, sehingga perhitungan sumberdaya sukar dilakukan. Pada zona mineralisasi logam sulfida kandungan barit lebih tinggi, sehingga penambangan barit dapat dilakukan sebagai mineral ikutan (by product) pada proses pengolahan tambang logam.

(4)

sendiri secara ekonomis sulit untuk dilakukan karena keberadaan mineral barit itu sendiri bersama dengan mineral logam sulfida.

Hasil analisa kimia terhadap 31 conto batuan yang mengandung barit, kandungan BaO berkisar antara :1,97 – 59,13 %, harga kandungan BaO terendah terdapat di lokasi Ba 24, di wilayah daerah Meron, dan tertinggi di lokasi 06, di daerah Lerokis, pinggiran barat bekas tambang, dengan kandungan BaO rata-rata = 27,53%. Harga kandungan SO3 berkisar antara : 0,99 –

31,60%, terendah terdapat di lokasi Ba 24 dan tertinggi di lokasi Ba 06, SO3 rata-rata

= 15,95%. Kandungan mineral barit pada setiap conto batuan berkisar antara : 3 – 90%, terendah di lokasi Ba 24 dan tertinggi di dalokasi Ba 06,kandungan barit rata-rata = 41,91%. Berat jenis conto batuan berkisar antara : 2,82 – 5,00, berat jenis terendah terdapat di lokasi Ba 26, di daerah Meron, tertinggi di lokasi Ba 01, di lokasi bekas tambang emas Lerokis, berat jenis rata-rata = 3,67.

Berdasarkan distribusi kandungan BaO, daerah tertinggi terdapat di daerah sekitar bekas tambang Lerokis mencapai 50% dan di Kalikuning mencapai 35% (gambar 2). Kajian terhadap hasil analisa kimia menunjukkan bahwa kandungan mineral barit terkonsentrasi di daerah bekas tambang Lerokis mencapai 70% dan di daerah Kalikuning mencapai 50% (gambar 3). Distribusi berat jenis tertinggi terdapat di wilayah Lerokis mencapai 4,2 dan di daerah Kalikuning mencapai 3,8 (gambar 4). Berdasarkan distribusi tersebut di atas

konsentrasi mineral barit sesuai dengan mineralisasi sulfida di daerah penyelidikan, hal ini ditunjukan dengan terkonsentrasinya distribusi persentase barit, BaO dan berat jenis di wilayah bekas tambang emas, yang merupakan daerah alterasi kuat dengan mineralisasi logam sulfida.

Kandungan besi terendah (0%), terdapat di lokasi Ba 17, di daerah pinggir timur bekas tambang emas Lerokis, dengan kandungan BaO = 45,53%, atau setara dengan kandungan barit 69,30%, berat jenis 4,17 mengandung lempung dan silika, conto relatif rapuh. Kandungan besi tertinggi (16,58%) terdapat di lokasi Ba 30, di sekitar D. Tihu, kandungan BaO = 35,68% atau setara dengan kandungan barit 54,31%, dengan berat jenis 3,92 conto berwarna merah padu, tersemenkan oleh besi oksida.

PROSPEK PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN

(5)

barit skemanya dapat dilihat pada gambar 16.

Untuk tambang emas dari lokasi Lerokis dan Kalikuning PT. Lirang Mining memproduksi barit sebagai mineral ikutan sekitar 130 ribu ton pertahun, dari data tersebut endapan barit cukup ekonomis untuk ditambang bila sebagai mineral ikutan pada penambangan logam lainnya seperti emas atau tembaga, karena endapan barit terbentuk bersama dengan mineral logam sulfida.

Pada prinsipnya pengolahan barit adalah pemisahan dengan cara gravity (perbedaan berat jenis antara mineral barit dan mineral pengotor).Peralatan yang digunakan untuk mengolah barit berupa Cyclone, spiral sentrifuga, mill dan alat pengering. Produk akhir dari proses pengolahan barit ini berupa tepung barit

Perusahaan tambang yang masih beroperasi di wilayah penyelidikan dan sekitarnya adalan PT. Batutua Tembaga Raya, yang beroperasi disektor tambang tembaga.

Problems 1985, Edition, Bureau of Mines, Bulletin 675, United States

Department of Interior. 2. Austin,

G.T., Shreve’s Chemical

Process

Industries, Fifth Edition,

McGraw-: Geologi Lembar Alor dan Wetar Barat, Nusa

(6)

Geology,

Mineralogy and Geochemistry of Mineral Deposits,

Springer-Verlag 2005, 10.1007/s00126-005-0468-x

5. Supriana S dan

M.Arifin,19 97

: Bahan Galian Industri,Puslitban

(7)

Gambar 2. Peta sebaran distribusi kandungan BaO di daerah penyelidikan Gambar 1. Lokasi Eskpolrasi Umum Endapan Barit di Daerah Kabupaten

(8)

Gambar 3. Peta sebaran distribusi kandungan mineral barit di daerah penyelidikan

Gambar

Gambar 1. Lokasi Eskpolrasi Umum Endapan Barit di Daerah Kabupaten
Gambar 3. Peta sebaran distribusi kandungan mineral barit di daerah penyelidikan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesiapsiagaan warga sekolah bagi Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di kecamatan Lembang, aspek struktural Sekolah Aman Bencana dan

O Bapa yang terkasih, Allah Yang Maha Tinggi, kami anak- anakMu yang hina ini bersujud di hadapan Kemuliaan TahtaMu di Surga.Kami mohon agar Engkau membebaskan

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat kita lihat bahwa pelabuhan Sorong untuk keadaan sekarang maupun keadaan di 5 tahun dan 10 tahun yang akan datang

Oleh karena itu, penelitian yang bertujuan untuk mempelajari kemampuan bakteri hidrokarbonoklastik asal rizofer mangrove dalam menurunkan kadar TPH pada tanah

[r]

Parameter yang digunakan mulai dari geometri dasar panel segi enam, segi lima dan segi tiga, dimensi panel, susunan organisasi bentuk, sudut kemiringan, jarak

User Isi Data Pegawai Login <<include>> <<include>> <<include>> Laporan Pegawai Laporan Flatform <<include>> Laporan

Menurut para ulama yang dimaksud dengan ilmu Tajwid adalah pengetahuan mengenai kaidah-kaidah membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar. Lalu, yang dimaksud dengan