BAB V
PELAKSANAAN PENGENDALIAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN
1. Realisasi penanaman
Berapa prosentase (%) realisasi rencana penanaman di lahan kritis dan
kawasan berfungsi lindung tahun 2015 terhadap output/hasil?
Tabel 21. Realisasi Penanaman
No. Lokasi Nama Kecamatan
Target luasan (ha)
Realisasi (%)
1 2 3 4 5
1. Lahan Kritis
1. Ngraho 2. Margomulyo 3. Tambakrejo 4. Ngambon 5. Sekar 6. Bubulan 7. Gondang 8. Temayang 9. Sugihwaras 10. Kedungadem 11. Kepohbaru 12. Baureno 13. Kanor 14. Sumberrejo 15. Balen 16. Kapas
-10 -20 -10 5 -5
-100 %
-100 %
-100 % 100 %
-100 %
-1 2 3 4 5
17. Sukosewu 18. Trucuk
19.Dander 20. Ngasem 21. Kalitidu 22. Gayam 23. Malo 24. Purwosari
25.Padangan 26. Kasiman 27. Kedewan 28. Bojonegoro
-8 -5
-100 %
-100 %
-2. Kelerengan >40% --- ---
---3. Sempadan Sungai --- ---
---4. Sekitar Danau/Waduk --- ---
---5. Sempadan Pantai --- ---
---Keterangan : Data Realisasi Penanaman Tahun 2015
Sumber : Dinas Hutbun Kabupaten Bojonegoro
2. Pembinaan SKPD, masyarakat dan dunia usaha
a. Apakah ada koordinasi dengan SKPD lainnya dalam pelaksanaan
pengendalian kerusakan lingkungan?
Ya, mekanisme koordinasinya dengan SKPD lainnya dalam
pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan yaitu sesuai
dengan TUPOKSI SKPD yang terkait, kalau masalah pengendalian
pencemaran air Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro,
Daya MineralKabupaten Bojonegoro dan kalau masalah
pengendalian pencemaran udara berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dan Dinas Perhubungan
Kabupaten Bojonegoro, sedangkan masalah pengendalian
pencemaran tanah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten
Bojonegoro, Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten
Bojonegoro dan Dinas Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten
Bojonegoro.
b. Apakah pemerintah kabupaten melakukan inventarisasi kearifan lokal
yang diterapkan masyarakat?
Ya, Inventarisasi kearifan lokal yaitu :
Tabel 22. Kearifan Lokal
No. Jenis Kearifan
Lokal Nama Kearifan Lokal Kampung/Desa
Status (diterapkan
atau tidak)
1 2 3 4 5
1. Pelestarian Hutan 1. Saminisme (AjaranSamin) Ds. MargomulyoKec.Margomulyo Diterapkan 2.
Pelestarian
Mata Air 1.sendang Sumberjo
Desa Sumberjo
Kec.Trucuk Diterapkan
2.sendang Ngunut Desa Ngunut Kec.Dander Diterapkan
3.sendang Dander Desa Dander Kec.Dander Diterapkan
6.Sendang Buntalan Desa Buntalan Kec.Temayang Diterapkan
7.Sendang Gayam Desa Belun
8.Sendang Jono Desa Jono Kec.Temayang Diterapkan
9.Sendang Cancung Desa Cancung Kec.Bubulan Diterapkan
10.Sendang Clebung Desa Clebung Kec.Bubulan Diterapkan
1 2 3 4 5
11.Sendang Bubulan Desa Bubulan Kec.Bubulan Diterapkan
12.Sendang Duwel Desa Bondol Kec.Gambon Diterapkan
13.Sendang Tlatah Desa Tlatah Kec.Purwosari Diterapkan
14.Sendang Atas
Angin Desa Sekar Kec.Sekar Diterapkan
15.Sendang Klino Desa Klino Kec.Sekar Diterapkan
3.
Perlindungan sungai/danau/w aduk/situ
1. --- ---
---2. --- ---
---3. --- ---
---4. Perlindungan
pesisir dan laut
1. --- ---
---2. --- ---
---Keterangan : Bojonegoro Dalam Angka
Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro
Kearifan lokal merupakan pengetahuan yang dikembangkan oleh
para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka dan
menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya serta
Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat
cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga
aturan atau hukum setempat. Kearifan lokal yang ada di Kabupaten
Bojonegoro, berupa kegiatan perlindungan mata air, Perlindungan
Hutan dan Keanekaragaman hayatinya.
Secara umum mata air dipercaya oleh hampir seluruh
masyarakat desa memiliki kesakralan, sehingga apabila terjadi
kerusakan mereka percaya akan mengakibatkan bencana. Beberapa
kearifan Lokal yang saat ini masih terjaga adat istiadatnya di
Kabupaten Bojonegoro antara lain :
1. Kayangan Api.
Nama Kayangan Api Adalah berupa sumber api yang tak
kunjung padam yang terletak pada kawasan hutan lindung di Desa
Sendangharjo Kecamatan Ngasem, sebuah desa yang memiliki
kawasan hutan sekitar 42,29% dari luas desa.Sumber Api oleh
masyarakat sekitarnya masih ada yang menganggap keramat dan
menurut cerita, api tersebut hanya boleh diambil jika ada
upacara-upacara penting seperti yang telah dilakukan pada masalalu.
Dari berbagai sumber cerita, maka Kayangan Api yang
letakya sekitar 25 km dari ibukota Bojonegoro dijadikan sebagai
obyek wisata alam dan dijadikan tempat untuk upacara penting
yakni Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro, ruwatan masal dan
Wisuda Waranggono. Tempat wisata ini telah dibenahi dengan
berbagai fasilitas seperti pendopo, tempat jajanan, jalan
penghubung ke lokasi dan fasilitas lainnya. Lokasi kayangan api
sangat baik untuk kegiatan sebagai lokasi wisata alam
bebas(outbound).
2. Masyarakat Samin.
Ajaran Samin (Saminisme) yang disebarkan oleh
Samin Surosentiko (1859-1914), adalah sebuah konsep penolakan terhadap budaya kolonial Belanda dan penolakan
terhadap kapitalisme yang muncul pada masa
penjajahan Belandaabad ke-19 di Indonesia. Sebagai gerakan
melawan kesewenangan Belanda yang merampas tanah-tanah
dan digunakan untuk perluasan hutan jati.
Ajaran Saminisme muncul sebagai akibat atau reaksi
dari pemerintah kolonial Belanda yang
sewenang-wenang.Perlawanan dilakukan tidak secara fisik tetapi berwujud
penentangan terhadap segala peraturan dan kewajiban yang
harus dilakukan rakyat terhadap Belanda misalnya dengan tidak
membayar pajak. Terbawa oleh sikapnya yang menentang tersebut mereka membuat tatanan, adat istiadat dan
kebiasaan-kebiasaan tersendiri.
Orang-orang Samin sebenarnya kurang suka dengan
sebutan “Wong Samin” sebab sebutan tersebut mengandung arti
tidak terpuji yaitu dianggap sekelompok orang yang tidak mau
membayar pajak, sering membantah dan menyangkal aturan yang
telah ditetapkan sering keluar masuk penjara, sering mencuri kayu jati dan perkawinannya tidak dilaksanakan menurut hukum Islam. Para pengikut Saminisme lebih suka disebut “Wong Sikep“,
artinya orang yang bertanggung jawab sebutan untuk orang yang
berkonotasi baik dan jujur.
3. Sumber Mata Air.
Kabupaten Bojonegoro mempunyai beberapa Sumber
dianggap sebagai berkah yang selalu dijaga kelestariannya,
sehingga keberadaan Sumber mata air tersebut tetap lestari dan
tidak ada yang berani mengubah apapun yang ada di sekitarnya.
Adapun Sumber Mata Air tersebut antara lain :
1. Sumber Mata Air Ngunut di Kecamatan Dander yang
dimanfaatkan sebagai Sumber Air PDAM.
2. Sumber Mata Air Dander digunakan untuk Pertanian dan
Pemandian.
3. Sumber Mata Air Bubulan digunakan sebagai air baku PDAM.
4. Sumber Air Cancung digunakan sebagai sumber air pertanian.
5. Sumber air Buntalan Kecamatan Temayang digunakan untuk
keperluan air minum dan pertanian masyarakat sekitar.
6. Sumber Mata Air Atas Angin di Kecamatan sekar digunakan
untuk keperluan air minum masyarakat sekitar dan Pertanian.
7. Sumber Mata Air Jono Kec. Temayang
c. Apakah pemerintah kabupaten mengintegrasikan penerapan kearifan
lokal kedalam kebijakan pelestarian kawasan berfungsi lindung,
pengendalian kerusakan lingkungan dan penanganan perubahan
iklim?
Ya, Kabupaten Bojonegoro mengintegrasikan penerapan kearifan
lokal kedalam kebijakan pelestarian kawasan berfungsi lindung,
pengendalian kerusakan lingkungan dan penanganan perubahan
iklim dalam bentuk Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 14 Tahun
2013 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Hak / Kayu Rakyat di
Kabupaten Bojonegoro.
Peraturan Bupati Bojonegoro tersebut mengatur tentang Penebangan
Pohon yang diuraikan dalam BAB VI PELESTARIAN LINGKUNGAN
Pasal 13 ayat 1 s/d 4 sebagaimana berikut :
(1) Setiap individu/masyarakat, badan usaha, dan lembaga/instansi
yang akan melakukan penebangan pohon ditanah milik,
pohonyang berada dibahu jalan tanah negara, ditempat sumber
air/mata air dan makam harus mempertimbangkan faktor
konservasi serta kelestarian alam/lingkungan;
(2) Setiap individu/masyarakat, badan usaha dan lembaga/instansi
yang melakukan penebangan pohon diharuskan untuk menanam
kembali dan/atau mengganti bibit tanaman kayu-kayuan paling
sedikit sebanyak 3 (tiga) kali dari jumlah pohon yang ditebang.
(3) Bibit tanaman kayu-kayuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah tanaman kayu-kayuan dengan kriteria :
a. Jenis : jati atau mahoni;
b. Tinggi : paling rendah 30 cm.
(4) Penggantian bibit tanaman kayu-kayuan sebagaimana
dimaksudpada ayat (3) diserahkan pada Desa/Kelurahan untuk
selanjutnya menjadi kewenangan Pemerintah Desa/Kelurahan
dalam pendistribusian dalam rangka penanaman di wilayah
Desa/Kelurahan setempat.
d. Apakah pemerintah kabupaten melibatkan masyarakat dalam
rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung?
Ya, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melibatkan masyarakat dalam
rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung yang terbentuk
dalam sejumlah kelompok masyarakat binaan yang tersebar se
Kabupaten Bojonegoro, sebagaimana tabel berikut :
No. Nama Kelompok Jumlah
Anggota Desa/Kecamatan
Luas Pangkua
n (ha)
1 2 3 4 5
1. Wana Bhakti 35 Kanten/Trucuk 607,1 2. Wana Tirta 83 Dander/Dander 1.443,6 3. Wana Abadi 45 Ngunut/Dander 956,1 4. Jati Arum 45 Sumberarum/Dander 676,4 5. Wono Agung 53 Sumberagung/Dander 799,1
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
34. Kwangen Makmur 36 Leran/Kalitidu 181,8 35. Kedung Wono Jati 50 Kedungrejo/Malo 136,7 36. Karya Wana S 43 Tinawun/Malo 144,5 37. Podo Trisno 21 Trembes/Malo 152,6 38. Sumber Makmur 15 Sukorejo/Malo 208,7
39. Jati Mas 50 Malo/Malo 51,1
40. Wana Bhakti 37 Ketileng/Malo 80,5 41. Wono Dadi 31 Semlaran/Malo 139,2 42. Wono Makmur 76 Tanggir/Malo 661,6
43. Jati Langgeng - Petak/Malo
-44. Jati Arum 55 Sumberjo/Malo 121,9 45. Asa Wana Lestari 65 Tambakromo/Malo 548,3 46. Wana Manunggal I 200 Setren/Ngasem 175,7 47. Soko Maju 41 Sendangharjo/Ngasem 705,0 48. Argo Mulyo 80 Setren/Ngasem 974,2 49. Jati Rahayu 200 Ngadiluwih/Ngasem 172,2 50. Wono Lestari 200 Ngantru/Ngasem 91,7 51. Tani Makmur 100 Bareng/Ngasem 205,6 52. Rimba Tani 350 Bandungrejo/Ngasem 797,0 53. Wana Manunggal II 300 Setren/Ngasem 557,2 54. Wana Mulyo 42 Butoh/Ngasem 335,8 55. Setyo Utomo 36 Butoh/Ngasem 542,8 56. Tumbuh Jaya 33 Wadang/Ngasem 386,4 57. Makmur Jaya 45 Tengger/Ngasem 585,8 58. Sumur Agung 309 Gayam/Ngasem 323,7 59. Dukoh Jaya Makmur 250 Dukoh kidul/Ngasem 127,3 60. Wono Langgeng 250 Mojodelik/Ngasem 255,8 61. Tani Maju Mandiri 27 Mediyunan/Ngasem
-1 2 3 4 5
70. Jati Mulyo 65 Ngeper/Padangan 648,0 71. Jati Makmur 60 Sonorejo/Padangan 83,5 72. Rimba Makmur 65 Kendung/Padangan 204,2 73. New Wana 56 Tambakmerak/Kasiman 515,4 74. Jati Mulyo 64 Kawengan/Kasiman 571,5 75. Wana Asri 75 Kasiman/Kasiman 358,1
76. Lewana 70 Sekaran/Kasiman 643,0
77. Wono Makmur 330 Ngrejeng/Purwosari 289,3 78. Sido Makmur 335 Donan/Purwosari 203,4 79. Ngudi Makmur 440 Kaliombo/Purwosari 742,8 80. Jati Langgeng 225 Pelem/Purwosari 191,2 81. Jati Mas 50 Tobo/Purwosari 103,8 82. Tunas Harapan 836 Tobo/Purwosari 404,6 83. Manunggal Tani Jaya 100 Tobo/Purwosari 67,7 84. Wono Sari 75 Sugihwaras/Ngraho 429,6 85. Jati Arum 309 Nganti/Ngraho 1.041,0
86. Wono Asri 49 Jumok/Ngraho 172,2
87. Wana Lestari 309 Luwihaji/Ngraho 389,2 88. Tani Makmur 50 Bancer/Ngraho 114,8 89. Jati Agung 50 Sumberagung/Ngraho 120,0
1 2 3 4 5
107. Jati Jaya 75 Ngrancang/Tambakrejo 1.760,2 108. Jati Lestari 45 Pengkol/Tambakrejo 272,0 109. Madya Wana Lestari 100 Malingmati/Tambakrejo 1.334,6 110. Jati Sejahtera 107 Napis/Tambakrejo 249,2 111. Kusuma Indah 350 Karangmangu/Ngambon 804,7 112. Harapan Makmur 65 Nglampin/Ngambon 2.629,4 113. Sumber Jati 50 Bondol/Ngambon 47,3 114. Wono Makmur 27 Wonocolo/Kedewan 356,0 115. Wono Bakti 80 Beji/Kedewan 241,8 116. Wono Lestari 96 Kedewan/Kedewan 204,8 117. Wono Makmur 75 Wonocolo/Kedewan 430,2
1 2 3 4 5
118. Wana Bhakti 75 Beji/Kedewan 877,4 119. Wana Lestari 67 Kedewan/Kedewan 545,0 120. Jati Mulyo 32 Hargomulyo/Kedewan 1.294,4 121. Argo Lestari 682 Pajeng/Gondang 849,0 122. Wana Lestari 150 Krondonan/Gondang 1.058,7 123. Tani Rimba Mulya 125 Sambongrejo/Gondang 1.340,2 124. Tunas Lestari 182 Jari/Gondang 1.017,0 125. Sumber Rejeki 55 Gondang/Gondang 145,5 126. Wono Sido Mulyo 110 Senganten/Gondang 482,9 127. Rimba Sejahtera 110 Jari/Gondang 481,9 128. Wana Asri 100 Pragelan/Gondang 148,8 129. Pandan Arum 830 Klino/Sekar 494,0 130. Wana Bhakti 250 Bareng/Sekar 1.199,3 131. Wana Hijau 150 Deling/Sekar 879,0 132. Karya Usaha 75 Bobol/Sekar 625,6 133. Wono Lestari 431 Bareng/Sekar 363,6 134. Wono Makmur 455 Miyono/Sekar 1.874,6 135. Wono Joyo Kusumo 623 Sekar/Sekar 1.398,2 136. Karya Usaha 76 Bobol/Sekar 3.037,7
Keterangan : Data LMDH Tahun 2015
Sumber : Dinas Hutbun Kabupaten Bojonegoro
e. Apakah pemerintah kabupaten memberikan bantuan bibit, biaya
Ya, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam Tahun Anggaran 2015
menganggarkan memberikan bantuan berupa bibit kayu-kayuan dan
buah-buahan kepada masyarakat bojonegoro sedangkan biaya
penanaman dan pemeliharaannya dilakukan secara swadaya
masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian kepada lingkungan.
Selain itu pemerintah juga memberikan bantuan berupa bibit jahe dan
kunyitkepada LMDH tetapi tidak bisa dilaksanakan karena LMDH
tidak mempunyai Sertifikat Badan Hukum dari Kementerian Hukum
Dan Ham Republik Indonesia,sebagaimana tabel berikut :
Tabel 24. Data Bantuan Bibit
No. Nama Kelompok Desa / Kecamatan Jenis Bibit Volume
1 2 3 4 5
1. LMDH -- --
--2. LMDH -- --
--Keterangan : Data Tahun 2015
Sumber : Dinas Hutbun Kabupaten Bojonegoro
f. Apakah ada produk-produk hasil hutan non kayu yang dikembangkan
oleh kelompok masyarakat sebagai bentuk alternatif pendapatan atas
upaya pelestarian kawasan berfungsi lindung?
Ya, Produk-produk hasil hutan non kayu yang dikembangkan oleh
kelompok masyarakat sebagai bentuk alternatif pendapatan atas
upaya pelestarian kawasan berfungsi lindung, sebagaimana tabel
berikut :
Tabel 25.Produk hasil hutan non kayu
No. Nama
Kelompok Desa / Kecamatan
Produk yang dikembangkan
1 2 3 4 5
1. Wana Abadi Ngunut/Dander Produksi Kompos Rp.5.750.000/ha 2. Sumber
Makmur Soko/Temayang
Budidaya Porang
Rp.15.000.000/h a
1 2 3 4 5
3. Ngudi
Raharjo Pandantoyo/Temayang
Produksi
Empon-empon Rp.9.500.000/ha 4. Barokah
Sumber Jati Kedungsumber/Temayang Budidaya Jarak Rp.7.000.000/ha 5. Gangsen
Lestari Kedungsari/Temayang
Produk
Empon-empon Rp.9.500.000/ha 6. Jati Sampang Buntalan/Temayang Usaha Pertanian Rp.9.700.000/ha 7. Karya Wana S Tinawun/Malo Produksi
Kompos Rp.5.750.000/ha 8. Soko Maju Sendangharjo/Ngasem Produksi Kripik Rp.8.250.000/ha 9. Wana Lestari Bubulan/Bubulan Budidaya
Porang
Rp.15.000.000/h a
10. Wana Karya Cancung/Bubulan Budidaya
Porang/Jarak Rp.7.000.000/ha 11. Jati Barokah Sumberbendo/Bubulan Budidaya
Porang/Jarak Rp.7.000.000/ha 12. Jati Arum Nganti/Ngraho Produksi Kripik Rp.8.250.000/ha 13. Pandan Arum Klino/Sekar Budidaya
Porang
Rp.15.000.000/h a
Keterangan : Data Tahun 2015
Sumber : Dinas Hutbun Kabupaten Bojonegoro
g. Apakah pemerintah kabupaten melibatkan kegiatan usaha dalam
rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung?
Ya, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melibatkan kegiatan usaha
dalam rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung
sebagaimana tabelberikut :
Tabel 26. Nama kegiatan usaha, lokasi dan luasan
No. Nama Kegiatan usaha Lokasi penanaman
( Kecamatan )
Luasan (ha)
1 2 3 4
1. Pemkab Bojonegoro
Trembesi :500 1 Kecamatan Mahoni :1.250
- 2 Kecamatan
Kelengkeng :7.850
- 4Kecamatan
Alpukat :1.000
- 1Kecamatan
1,25
3
19,5
2,5
2. Kementrian Kehutanan (APBN)
a. KBR Tahun 2014
Jati :35.000
- 3 Kecamatan
Mahoni :45.000
- 3 Kecamatan
Sersat :30.000
- 3 Kecamatan
Jambu Biji :22.500
- 3 Kecamatan
Alpukat :30.000
- 3 Kecamatan
Nangka:25.000
- 3 Kecamatan
Jambu Mete :10.000
- 1 Kecamatan
Asem :2.300
- 3 Kecamatan
87,5 3. Balai Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai (BP-DAS) Solo Alpukat :150- 1Kecamatan
Kluwek :200
- 4Kecamatan
Gayam :500
- 6Kecamatan
Sawo :400
- 2 Kecamatan
Jeruk Nipis :400
- 2 Kecamatan
Sersat :1.500
- 7 Kecamatan
Mahoni :1.000
- 2 Kecamatan
Gemilina :1.500
- 9 Kecamatan
4. Perum Perhutani Bibit :4.908.592
- 28 Kecamatan 12.300
Keterangan : Data Tahun 2015
Sumber : Dinas Hutbun Kabupaten Bojonegoro
h. Apakah ada pemanfaatan jasa lingkungan yang dikembangkan oleh
pemerintah kabupaten?
Ya,Pemanfaatan Jasa Lingkungan yang dikembangkan oleh
Sumber-sumber air dilakukan secara swadaya oleh desa itu sendiri untuk
kepentingan masyarakat desa itu sendiri sehingga keberadaan
sumber-sumber air tersebut tetap terjaga dan terpelihara
sebagaimana sumber air yang ada di Desa Ngorogunung Kecamatan
Bubulan dan Desa Sumberejo Kecamatan Trucuk yang dikelola oleh
desa disalurkan kepada masyarakat dengan membayar iuran sesuai
dengan kesepakatan antar warga dan pemerintah desa.
Sedangkan sumber-sumber air yang lainnya juga sudah ada yang
dikelola sebagaimana diatas, dan data sumber-sumber air yang ada
di Kabupaten Bojonegoro serta kegunaannya sebagaimana tabel
berikut :
Tabel 27.Sumber-sumber Air.
No. Sumber Air Lokasi/Desa Pengelola Kegunaan
1 2 3 4 5
I KEC. DANDER
1 Pirang Sumberarum
Kunci
Pemda Sawah+Tambak+Air
Minum + Mandi
2 Ngunut Nginut Pemda Sawah+PAM
3 Dander Dander Pemda Sawah+Air Minum
4 Bruloh Ngunut Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
5 Biru Sendangrejo Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
II KEC.KEPOHBARU
6 Cawak Cawak Pemda Sawah
7 Pejok Pejok Swasta/Desa Air Minum+Mandi
1 2 3 4 5
8 Sendang nini Pejok Swasta/Desa Air Minum+Sawah
9 Jampet Jampet Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
10 Patak Buto Jampet Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
IV KEC.KALITIDU
11 Sawen Sumengko Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
12 Jimat Sumengko Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
13 Ngunden Mayanggeneng Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
14 Mojoroto Mojosari Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
V KEC.MALO
15 Guo Sumberejo Swasta/Desa Air Minum+Mandi
16 Tinawun Tinawun Swasta/Desa Air Minum+Mandi
17 Tuangan Tuangan Swasta/Desa Air Minum+Mandi
18 Ketileng Ketileng Swasta/Desa Air Minum+Mandi
19 Trember Trembes Swasta/Desa Air Minum+Mandi
20 Semlaran Semlaran Swasta/Desa Air Minum+Mandi
21 Nylenuk Tanggir Swasta/Desa Air Minum+Mandi
22 Kanten Kanten Swasta/Desa Air Minum+Mandi
23 Kedungbrak Tambakromo Swasta/Desa Air Minum+Mandi
VI KEC.PADANGAN
24 Brujul Kebonagung Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
1 2 3 4 5
25 Sadung Sonorejo Swasta/Desa Air Minum+Mandi
26 Sonorejo Sonorejo Swasta/Desa Air Minum+Mandi
27 Purworejo Purworejo Swasta/Desa Air Minum+Mandi
28 Ngasinan Ngasinan Swasta/Desa Air Minum+Mandi
29 Cendono Cendono Swasta/Desa Air Minum+Mandi
30 Ngeper Ngeper Swasta/Desa Air Minum+Mandi
31 Sedah Ngeper Swasta/Desa Air Minum+Mandi
33 Ijo Kendung Swasta/Desa Air Minum+Mandi
VII KEC.KEDEWAN
34 Tumo Hargomulyo Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
35 Beji Beji Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
VIII KEC.KASIMAN
36 Sambeng Sambeng Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
37 Pengilen Kuangen Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
38 Sekaran Sekaran Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
39 Besah Besah Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
40 Tambak Merak Tambak Merak Swasta/Desa Air Minum+Mandi
IX KEC.GONDANG
41 Rondomori Sambongrejo Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
42 Legok Sambongrejo Swasta/Desa Sawah
1 2 3 4 5
43 Pajeng Pajeng Swasta/Desa Air Minum+Mandi
44 Dodol Pajeng Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
45 Sumber Jari Jari Swasta/Desa Air Minum+Sawah
X KEC.BUBULAN
46 Bobolan Bubulan Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
47 Cancung Cancung Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
48 Blabak Tlotok Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
49 Sumber Bendo Sumberbendo Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
50 Geneng Clebung Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
XI KEC.SEKAR
51 Klino Klino Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
52 Molekat Klino Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
53 Sekar Sekar Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
55 Bandotan Krondonan Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
XII KEC.SUKOSEWU
56 Pudak Sumberejokidul Swasta/Desa Air Minum+Mandi
XIII KEC.BAURENO
57 Gunungsari Gunungsari Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
58 Baureno Baureno Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
59 Sraturejo Sraturejo Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
1 2 3 4 5
XIV KEC.PURWOSARI
60 Pojok Pojok Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
XV KEC.TEMAYANG
61 Joko Towo Bakulan Swasta/Desa Sawah
62 Soko Soko Swasta/Desa Mandi+Sawah
63 Gayam Belun Swasta/Desa Mandi+Sawah
64 Papringan Papringan Swasta/Desa Mandi+Sawah
65 Giling Wesi Jono Swasta/Desa Air Minum+Mandi+Sawah
66 Sampang Sampang Swasta/Desa Mandi+Sawah
67 Pendem Temayang Swasta/Desa Mandi+Sawah
Keterangan : Data Tahun 2015
Sumber : Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro
3. Pengawasan
a. Sebutkan produk hukum yang dimiliki kabupaten Saudara.
Produk Hukum yang dimiliki Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai
berikut :
Tabel 28. Produk hukum
No. Komponen
Bentuk peraturan
dan atau pedoman teknis
Nomor dan tanggal
1 2 3 4 5
1. Pengelolaan
lingkungan hidup
Keputusan Bupati Bojonegoro
Nomor:188/032/KEP/ 412.37/2010 Tahun : 2010
Pokja
Penanaman Satu Milyar Pohon Kabupaten Bojonegoro Tahun 2010
1 2 3 4 5
Keputusan Bupati Bojonegoro
Nomor:188/035/412.3 7/2010 Tahun : 2010
Posko Penyediaan dan Penyaluran Bibit Tanaman Kabupaten Bojonegoro Tahun 2010
Keputusan Bupati Bojonegoro
Nomor:188/357/KEP/ 412.11/2010 Tahun : 2010
Tim Gerakan Total Menanam Pohon Kabupaten Bojonegoro Tahun 2010/2011 Keputusan
Bupati Bojonegoro
Nomor : 188/68/ KEP/412.11/2014 Tgl:03-2-2014
Tim Pembahas Daftar Isian Program Menuju Indonesia Hijau Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014
2. Pengendalia
n kerusakan hutan dan lahan
Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro
Nomor : 31 Tahun : 2003
Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) Peraturan
Daerah Kabupaten Bojonegoro
Nomor : 32Tahun : 2003
Penetapan Kawasan Lindung di Kabupaten Bojonegoro Keputusan
Bupati Bojonegoro
Nomor : 188/07/ KEP/412.12/2008 Tgl. 02-01-2008
Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro
Nomor : 11 Tahun : 2010
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Kabupaten Bojonegoro
1 2 3 4 5
Peraturan Bupati Bojonegoro
Nomor : 53 Tahun : 2010
Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Keputusan
Bupati Bojonegoro
Nomor : 188/15/ KEP/412.11/2010 Tahun : 2010
Komisi Penilai AMDAL dan Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Keputusan
Bupati Bojonegoro
Nomor : 188/16/ KEP/412.11/2010 Tahun : 2010
Komisi Pengarah Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro
Nomor : 26 Tahun : 2011
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011-2031 Peraturan
Bupati Bojonegoro
Nomor : 28 Tahun : 2012
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bojonegoro Tahun2013
3. Pengendalia
n kerusakan perairan
Peraturan Daerah
Nomor : 7Tahun : 2012
darat (sungai, danau, waduk, rawa, gambut)
Kabupaten Bojonegoro
1 2 3 4 5
Peraturan Bupati Bojonegoro
Nomor : 14 Tahun : 2013
Tentang
Penatausahaan Hasil Hutan Hak / Kayu Rakyat di Kabupaten Bojonegoro Peraturan
Daerah Kabupaten Bojonegoro
Nomor : 7 Tahun : 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018
Peraturan Bupati Bojonegoro
Nomor : 37Tahun : 2009
Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Peraturan
Bupati Bojonegoro
Nomor : 31 Tahun : 2013
Tentang Pembuatan Resapan Air
4. Pengendalia
n kerusakan pesisir dan laut
--- ---
---5. Perlindungan
tumbuhan dan satwa dilindungi dan endemik
Keputusan Bupati Bojonegoro
Nomor:188/11/KEP/4 12.11/2004 Tahun : 2004
Tentang
Penetapan Flora dan Fauna Kabupaten Bojonegoro
Keterangan : Produk Hukum
b. Apakah ada pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian
kerusakan lingkungan?
Ya, lampirkan bukti-bukti hasil pengawasan/laporan pelaksanaan
(pulbaket)
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah melakukan pengawasan
dalam kegiatan pengendalian kerusakan lingkungan yang
dialokasikan anggarannya dalam APBD Tahun Anggaran 2015 pada
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sebagaimana tabel
berikut :
Tabel. 29. Alokasi Anggaran Pengawasan
No Jenis Pelayanan Program/Kegiatan Pagu APBD 2014 (Rp.)
1 2 3 4
1 Pencegahan pencemaran air
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup :
- Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
219.606.500,0 0 2 Pencegahan
pencemaran udara dari sumber tidak bergerak 3 Tindak lanjut
pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan
Lingkungan Hidup 4 Informasi status
kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa
-Keterangan : Alokasi Anggaran Pengawasan
Sumber : BLH Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2015 telah melakukan pengawasan dan pengendalian
kerusakan lingkungan pada perusahaan-perusahaan :
1. PT. Mobil Cepu Ltd.;
2. PT. Petrochina;
3. MPS Koperasi Kareb;
4. RS. Aisiyah;
5. RS. Ibnu Shina.
Sebagaimana tercantum dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2015(Lampiran 14).
c. Apakah hasil-hasil pengawasan tersebut ditindaklanjuti?
Ya, hasil-hasil pengawasan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro sebagaimana tercantum
dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2015(Lampiran14).
4. Pencegahan dan penanggulangan bencana
a. Jumlah kejadian bencana 3 tahun terakhir. Tabel 30. Kejadian bencana
No. BencanaKejadian
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Lokasi Kecamatan
Desa
Jumlah kejadian
Lokasi Kecamatan
Desa
Jumlah kejadian
Lokasi Kecamatan
Desa
Jumlah kejadian
1 2 3 4 5 6 7 8
I. Banjir Bengawan Solo
Balen
1. Sarirejo
2. Kedungdowo 11
Tidak Ada Kejadian Banjir Bengawan
Solo
Tidak Ada Kejadian Banjir Bengawan
3. Sekaran 4. Kedungbendo 5. Mulyoagung
1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Mulyorejo 7. Pilanggede 8. Lengkong 9. Prambatan
Trucuk
1. Kandangan 2. Sumbangtimun 3. Guyangan 4. Trucuk 5. Mori 6. Tulungrejo 7. Padang 8. Kanten 9. Banjarsari 10. Sranak 11. Sumberejo 12. Pagerwesi 13. Sukoharjo
Kapas
1. Semenpinggir 2. Ngampel 3. Kalianyar 4. Bogo 5. Sambiroto 6. Wedi 7. Kedaton 8. Sukowati 9. Bakalan 10. Tikusan
Dander
1. Ngablak 2. Ngulanan 1. Sumbertlaseh
Bojonegoro
1. Pacul 2. Kadipaten 3. Kepatihan 4. Sukorejo 5. Ngrowo 6. Semanding 7. Kalirejo 8. Mulyoagung 9. Campurejo 10. Jetak 11. Ledokwetan 12. Kauman 13. Banjarjo 14. Ledokkulon 15. Klangon 16. Sumbang
Kanor
1. Kedungprimpen 2. Gedongarum 3. Sumberwangi 4. Simorejo 5. Piyak 6. Temu 7. Canga’an 8. Sarangan 9. Tejo 10. Pilang 11. Prigi 12. Kabalan 13. Kanor 14. Tambahrejo 15. Semambung 16. Sedeng 17. Simbatan
Baureno
1. Pucangarum 2. Kedungrejo 3. Lebaksari 4. Tanggungan 5. Kalisari 6. Kauman 7. Karangdayu
8. Pomahan
9. Gunungsari 11
1 2 3 4 5 6 7 8
10. Gajah 11. Tulungagung 12. Bumiayu 13. Trojalu 14. Sembunglor 15. Sraturejo 16. Sumuragung 17. Tlogoagung
Kalitidu
1. Sukoharjo 2. Mojosari
3. Pilangsari 4. Mayangrejo 5. Mojo 6. Leran 7. Panjunan 8. Mlaten 9. Talok 10. Brenggolo 11. Pungpungan 12. Ngringinrejo 13. Sumengko 14. Kalitidu
Malo
1. Dukohlor 2. Kemiri 3. Ngujung 4. Semlaran 5. Tanggir 6. Tulungagung 7. Malo 8. Trembes 9. Sudah 10. Kacangan 11. Kliteh 12. Petak 13. Rendeng 14. Tinawung 15. Ketileng 16. Kedungrejo
17. Banaran
Padangan
1. Tebon 2. Prangi 3. Dengok 4. Kuncen 5. Nguken 6. Sidorejo 7. Banjarejo 8. Purworejo 9. Kebonagung 10. Padangan
Margomulyo
1. Ngelo 2. Kalangan
Purwosari 1. Purwosari
Kasiman
1. Betet 2. Batokan 3. Tembeling
Gayam
1. Beged 2. Ngraho 3. Sudu 4. Cengungklung 5. Manukan 6. Begadon 7. Katur
Sumberrejo
1. Sumuragung 1
15 Kecamatan
1. Kanten
Temayang
1. Kedungsumber
Sekar
1. Miyono 2. Sekar 3. Bobol
Gondang 1. Pajeng
2. Gondang
Padangan
1. Kuncen
Sukosewu
1. Sukosewu 2. Klepek 3. Kalicilik 4. Semawot 5. Sitiaji
Dander
1. Kunci
1
1. Bobol 2. Klino
Gondang
1. Sambongrejo 2. Senganten 3. Gondang 4. Pragelan
Balen
1. Sidobandung 2. Ngadiluhur 3. Kabunan 4. Sobontoro
Temayang 1. Kedungsumber
Sukosewu
1. Sukosewu 2. Jumput 3. Semen kidul 4. Sidodadi
Ngasem
1. Bandungrejo
Sumberejo
1. Mlinjeng 2. Karangdowo 3. Pejambon 4. Bogangin 5. Talun 6. Sumberejo 7. Sumuragung
Kanor
1. Samberen 2. Simbatan 3. Pesen 4. Palembon 5. Piyak 6. Sedeng 7. Tejo
Kepohbaru
1. Sidomukti 2. Woro 3. Sugihwaras 4. Sumbergede 5. Krangkong
Malo
1. Sumberejo 2. Ketileng 3. Banaran 4. Sukorejo 5. Tanggir
Kedungadem
1. Duwel 2. Drokilo 3. Kedungadem
Baureno
1. Sumuragung 2. Tlogoagung 3. Selorejo
Dander
1. Dander 2. Sendangrejo 3. Sumberarum 4. Ngumpakdalem
Bojonegoro
1. Pacul 2. Sukorejo 3. Mojokampung 4. Kepatihan 5. Kadipaten
Kapas
1. Sembung 2. Bangilan
2
1. Kedungsumber 2. Papringan
Dander
1. Karangsono 2. Sendangrejo 3. Sumberarum 4. Dander 5. Kunci
Kedewan
1. Beji
Gondang 1. Gondang
2. Sambongrejo
3. Krondonan
4. Senganten
5. Pragelan
Kanor
1. Simbatan 2. Piyak 3. Palembon
2
Jumlah =
14 Desa 60 Desa 16 Desa
1 2 3 4 5 6 7 8
III. Longsor Bojonegoro
1. Jetak 2. Banjarejo
Kedungadem
1. Kepohkidul 2. Geger
Sumberejo
1. Sumberejo 2. Bogangin
Trucuk
1. Guyangan
Balen
1. Penganten
Purwosari
1. Pojok
Tambakrejo
1. Malingmati
Sekar
1. Bareng 2. Bobol
Dander
1. Dander 2. Ngablak
Padangan
1. Banjarejo
Baureno
1. Ngemplak
Bubulan
1. Clebung
Kepohbaru
1. Mojosari
1
1. Babat 2. Tumpang 3. Megale 4. Duwel 5. Sidomulyo 6. Kepohkidul 7. Drokilo
Balen
1. Sarirejo 2. Kedungbondo
Sekar
1. Klino
Sugihwaras
1. Bareng
Temayang
1. Kedungsumber
Gondang
1. Sambongrejo
Bojonegoro
1. Semanding 2. Kauman
Purwosari
1. RT.01/RW.05
Ngasem
1. Trenggulunan
Malo
1. Sukorejo
Sukosewu
1. Klepek
Ngraho
1. Blimbinggede
1
1. Kedungsumber 2. Papringan
Sekar
1. Klino
Gondang
1. Sambongrejo 2. Pragelan
Kalitidu
1. Brenggolo
Malo
1. Malo 2. Ngujung 3. Tinawun 4. Sumberejo 5. Tanggir
Balen
1. Mulyoagung
Purwosari
1. Purwosari 2. Kaliombo
Kasiman
1. Tambakmerak
Kepohbaru
1. Kepohbaru
Dander
1. Ngunut 2. Ngablak
Ngasem
2. Tengger
Padangan
1. Banjarjo
Sumberrejo
1. Kedungrejo
Trucuk
1. Sranak
Bubulan
1. Clebung
1
Jumlah = 13 Kecamatan 18 Desa
Jumlah = 12 Kecamatan 20 Desa
Jumlah = 15 Kecamatan 23 Desa
IV. Kebakaran hutan dan lahan
HUTAN dan LAHAN : Kecamatan : 1. Malo 2. Bubulan 3. Dander 4. Gondang 5. Kedungadem 6. Ngasem 7. Temayang 8. Padangan 9. Kedewan
1
HUTAN dan LAHAN : Kecamatan : 1. Tambakrejo 2. Margomulyo 3. Kasiman 4. Kedewan 5. Bubulan 6. Dander 7. Gondang 8. Kedungadem 9. Ngambon 10. Ngasem 11. Sekar 12. Sugihwaras 13. Temayang
1
HUTAN dan LAHAN : Kecamatan : 1. Bojonegoro 2. Kepohbaru 3. Padangan 4. Kalitidu 5. Baureno 6. Kedewan 7. Sumberrejo 8. Sugihwaras 9. Margomulyo 10. Tambakrejo 11. Trucuk 12. Purwosari 13. Gayam
2
Keterangan : Data Kejadian Bencana2013s/d 2015
Sumber : BPBD Kabupaten Bojonegoro
b. Apakah pemerintah kabupaten memiliki peta rawan bencana banjir,
longsor dan kebakaran hutan dan lahan?
Ya, Kabupaten Bojonegoro memilikipeta rawan bencana banjir,
Gambar 8. Peta rawan bencana
Gambar 10. Peta rawan bencana longsor
c. Apakah pemerintah kabupaten memiliki rencana pencegahan dan
penanggulangan bencana banjir, longsor dan kebakaran hutan
dan lahan?
Ya,Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah memiliki rencana
pencegahan dan penanggulangan bencana banjir, longsor dan
kebakaran hutan dan lahan yangtertuang dalam Perda Nomor 7
Tahun 2012 tentang Penanggulangan Bencana sebagaimana