• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATEGORISASI RISIKO MP HPIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KATEGORISASI RISIKO MP HPIK"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu

dan Keamanan Hasil Perikanan

Pusat Karantina Ikan

2012

KATEGORISASI TINGKAT RISIKO

(2)

KATEGORISASI TINGKAT RISIKO

MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT

IKAN KARANTINA (HPIK)

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU

DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

PUSAT KARANTINA IKAN

(3)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa

Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan Kategorisasi Tingkat Risiko Media

Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dapat diselesaikan

dengan baik.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. S.Budi

Prayitno, M.Sc., Prof. Drh. Bambang Pontjo P, MS. PhD. Ap.Vet., Drs.

Hardjono, M.Aq. MMA., dan semua pihak yang telah memberikan bantuan

dan dukungannya dalam penyusunan Kategorisasi Tingkat Risiko Media

Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK).

Kami menyadari dalam penyusunan Kategorisasi Tingkat Risiko

Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa kami

harapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhirnya,

semoga Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit

Ikan Karantina (HPIK) ini bermanfaat dan dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Jakarta, Desember 2012

Kepala Pusat Karantina Ikan

(4)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa

Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) ii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Tujuan ... 3

D. Definisi dan Istilah ... 3

BAB II. KRITERIA DAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO ... 6

A. Kriteria Tingkat Risiko ... 6

B. Kategorisasi Media Pembawa ... 6

1. Media Pembawa Risiko Tinggi ... 6

2. Media Pembawa Risiko Sedang... 7

3. Media Pembawa Risiko Rendah ... 7

4. Media Pembawa Risiko Dapat Diabaikan ... 8

BAB III. PERSYARATAN DAN TINDAKAN KARANTINA ... 11

A. Kategori Risiko Tinggi ... 11

1. Media Pembawa Ikan ... 11

2. Media Pembawa Benda Lain ... 12

B. Kategori Risiko Sedang ... 14

1. Media Pembawa Ikan ... 14

2. Media Pembawa Benda Lain ... 16

C. Kategori Risiko Rendah ... 18

1. Media Pembawa Benda Lain berupa Pakan Ikan Buatan, Pakan Ikan Alami yang Sudah Diproses dan Bahan Pembuat Pakan Ikan ... 18

D. Kategori Risiko Dapat Diabaikan ... 18

1. Media Pembawa Ikan berupa Ikan yang Telah Diolah (Matang) ... 18

2. Media Pembawa Bentuk Lain Diluar Ikan dan Benda Lain yang Berasal Dari Bagian Tubuh Ikan ... 19

BAB IV. PENUTUP ... 20

(5)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa

Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) iii

DAFTAR TABEL

(6)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa

Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Jenis Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan

Karantina (HPIK) Berdasarkan Tingkat Risiko... 21

Lampiran 2. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Nomor:

KEP. 02 / BKIPM/2013 tentang Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan

(7)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdagangan komoditas perikanan antar negara memberikan

dampak positif terhadap perolehan devisa dan pembangunan

perekonomian suatu negara. Pada sisi lain, disadari atau tidak

perdagangan antar negara juga memiliki risiko terhadap berpindahnya

hama dan penyakit ikan karantina (HPIK) melalui media pembawa yang

diperdagangkan. Berkaitan dengan adanya risiko tersebut, banyak

negara memberlakukan persyaratan atau ketentuan importasi yang ketat

agar komoditas perikanan bebas dari penularan HPIK yang tidak

dikehendaki oleh negara pengimpor.

Secara umum pencegahan masuknya HPIK dilakukan dengan

menerapkan persyaratan-persyaratan administratif maupun teknis

terhadap importasi suatu komoditas perikanan. Persyaratan yang

dikenakan merupakan hasil penilaian secara menyeluruh suatu HPIK

yang kemungkinan dapat berasosiasi pada media pembawa yang akan

dimasukkan melalui proses yang dikenal sebagai “Analisis Risiko Hama

dan Penyakit Ikan (ARHPI)”.

Dalam menyusun ARHPI diperlukan informasi penting terkait

dengan status media pembawa yang akan diimpor dan data keberadaan

suatu HPIK di negara asalnya, khususnya data tentang besarnya

kerusakan dan kerugian secara ekonomi yang ditimbulkan, daerah sebar

dan biologi HPIK. Berdasarkan data tersebut, maka negara pengimpor

dapat menentukan besaran risiko berdasarkan pengetahuan tentang

HPIK di negara pengekspor, sehingga potensi masuknya HPIK

bersamaan dengan media pembawa yang diimpor dan tindakan sanitary

dapat ditentukan untuk mengurangi risiko.

Berkaitan dengan HPIK yang berpotensi dapat terbawa

(8)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

2

penentuan tingkat risiko untuk masing-masing komoditas, dalam bentuk

“Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)” yang berfungsi sebagai dasar untuk penetapan

persyaratan serta standar tindakan karantina ikan yang harus dilakukan

jika memiliki risiko atau berpotensi membawa HPIK.

Melalui penerapan tindakan karantina ikan berdasarkan

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa HPIK tersebut, maka

pelaksanaan tindakan karantina ikan dapat lebih mudah dan terarah,

lancar, efektif, efisien, tepat sasaran, serta dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah. Kategorisasi tingkat risiko media pembawa HPIK dilakukan

dengan tetap mengacu pada peraturan perundangan karantina ikan,

standar internasional yang berlaku, serta berbagai referensi ilmiah terkait.

B. Dasar Hukum

Dasar hukum yang dijadikan acuan dalam Kategorisasi Tingkat

Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

adalah:

1. Undang-undang nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan,

dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992

nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor

3482);

2. Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 2002 tentang Karantina Ikan.

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 nomor 36,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4197);

3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor

PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina Terhadap Pemasukan

Media Pembawa ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia atau

Antar Area di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia,

4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor

PER.29/MEN/2008 tentang Persyaratan Pemasukan Media Pembawa

(9)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

3

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor

PER. 16/MEN/2011 tentang Analisis Risiko Importasi Ikan dan Produk

Perikanan.

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

PER. 10/MEN/2012 tentang Kewajiban Tambahan Karantina Ikan.

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor

PER. 11/MEN/2011 tentang Instalasi Karantina Ikan.

8. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor KEP.

03/MEN/2010 tentang Penetapan Jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan

Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya.

C. Tujuan

Tujuan penyusunan kategorisasi tingkat risiko media pembawa

HPIK adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kategori tingkat risiko media pembawa HPIK (risiko

tinggi, risiko sedang, risiko rendah, dan risiko dapat diabaikan)

berlandaskan potensi risiko yang dapat ditimbulkan.

2. Menentukan persyaratan dan tindakan karantina yang diterapkan

terhadap media pembawa berdasarkan tingkat risiko media pembawa.

D. Definisi dan Istilah

1. Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) adalah semua hama dan

penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau telah terdapat hanya di

area tertentu di wilayah Republik Indonesia yang dalam waktu relatif

cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau yang dapat

membahayakan kesehatan masyarakat.

2. Hama dan Penyakit Ikan Karantina Golongan I adalah semua Hama

dan Penyakit Ikan Karantina yang tidak dapat disucihamakan atau

disembuhkan dari Media Pembawanya karena teknologi perlakuannya

(10)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

4

3. Hama dan Penyakit Ikan Karantina Golongan II adalah semua Hama

dan Penyakit Ikan Karantina yang dapat disucihamakan dan/atau

disembuhkan dari Media Pembawanya karena teknologi perlakuannya

sudah dikuasai.

4. Media pembawa adalah ikan dan/atau benda lain yang dapat

membawa hama dan penyakit ikan karantina

5. Ikan adalah semua biota perairan yang sebagian atau seluruh

hidupnya berada di dalam air, dalam keadaan hidup atau mati,

termasuk bagian-bagiannya.

6. Benda Lain adalah Media Pembawa selain ikan yang mempunyai

potensi penyebaran Hama dan Penyakit Ikan Karantina.

7. Pemasukan adalah memasukkan media pembawa dari luar negeri ke

dalam wilayah Republik Indonesia atau dari suatu area ke area lain di

dalam wilayah Republik Indonesia.

8. Tindakan karantina ikan adalah kegiatan yang dilakukan untuk

mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina

dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau

keluarnya hama dan penyakit ikan dari dalam wilayah Republik

Indonesia.

9. Risiko adalah peluang atau peluang kejadian dan penilaian besarnya

konsekuensi dari suatu kejadian buruk (wabah) terhadap kesehatan

hewan dan manusia di suatu negara dalam selang waktu.

10. Kategorisasi adalah penyusunan, klasifikasi, penggolongan, atau

pengelompokkan media pembawa berdasarkan tingkat risiko atau

peluang membawa HPIK.

11. Analisis risiko adalah rangkaian kegiatan untuk mengevaluasi peluang

dan konsekuensi biologis dan ekonomis dari pemasukan suatu

komoditi ikan dari suatu negara atau antar area di wilayah Negara

(11)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

5

12. Instalasi Karantina Ikan adalah tempat beserta segala sarana dan

fasilitas yang ada padanya yang digunakan untuk melaksanakan

tindakan karantina.

13. Health Certificate adalah adalah dokumen resmi yang dikeluarkan

oleh otoritas kompeten atau lembaga yang berwenang yang

menyatakan bahwa media pembawa yang tercantum didalamnya

bebas dari HPIK.

14. Certificate of Origin atau CoO adalah dokumen yang membuktikan

barang yang tercantum didalamnya telah sepenuhnya diproduksi,

diproduksi, diolah atau berasal dari suatu negara tertentu.

15. Certificate of Analysis atau CoA adalah dokumen yang dikeluarkan

oleh otoritas yang tepat yang mengesahkan kualitas dari suatu

(12)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

6

BAB II

KRITERIA DAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO

A. Kriteria Tingkat Risiko

Kriteria penetapan tingkat risiko media pembawa didasarkan atas:

1. Bentuk media pembawa yang dibedakan menjadi hidup dan non

hidup;

2. Media pembawa yang berupa bahan olahan dibedakan berdasarkan

cara dan proses pengolahannya;

3. Benda lain yang berupa bahan patogenik, bahan biologik dan sarana

pengendali hayati dibedakan berdasarkan status registrasi yaitu

teregistrasi atau tidak terregistrasi;

4. Bentuk lainnya yang dibedakan berdasarkan peruntukan dan proses

pengolahannya.

B. Kategorisasi Media Pembawa

Kategorisasi tingkat risiko media pembawa dibedakan menjadi

empat, yaitu risiko tinggi, risiko sedang, risiko rendah dan risiko dapat

diabaikan.

1. Media Pembawa Risiko Tinggi

Media pembawa yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi

adalah sebagai berikut:

a. Media pembawa berupa ikan (Pisces, Crustacea, Coelenterata,

Amphibia, Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata, Algae)

dalam keadaan hidup dalam semua stadia.

b. Media pembawa (Pisces, Crustacea, Coelenterata, Amphibia,

Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata, Algae) dalam bentuk

segar, basah, beku, baik dalam keadaan utuh maupun

bagian-bagian tubuh lainnya.

c. Media pembawa (Pisces, Crustacea, Coelenterata, Amphibia,

(13)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

7

olahan yang cara pengolahannya belum mematikan

mikroorganisme patogen.

d. Media pembawa benda lain berupa bahan patogenik, dan bahan

biologik serta sarana pengendali hayati yang tidak diregistrasi.

e. Media pembawa benda lain berupa bahan pembuat pakan ikan

yang proses pembuatannya tidak mematikan mikroorganisme

patogen.

2. Media Pembawa Risiko Sedang

Media pembawa yang termasuk dalam kelompok risiko sedang

adalah sebagai berikut:

a. Media pembawa berupa ikan (Pisces, Crustacea, Coelenterata,

Amphibia, Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata, Algae)

dalam keadaan sudah diolah namun masih dapat membawa

mikroorganisme patogen.

b. Media pembawa benda lain berupa bahan pembuat pakan ikan

yang proses pembuatannya masih dapat membawa

mikroorganisme patogen.

c. Media pembawa benda lain berupa bahan biologik dan sarana

pengendali hayati yang telah diregistrasi.

3. Media Pembawa Risiko Rendah

Media pembawa yang termasuk dalam kelompok risiko rendah

adalah sebagai berikut:

a. Media pembawa berupa ikan (Pisces, Crustacea, Coelenterata,

Amphibia, Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata, Algae)

dalam keadaan sudah diolah dan masih memungkinkan memiliki

potensi membawa mikroorganisme patogen.

b. Media pembawa benda lain berupa bahan pembuat pakan ikan

yang proses pembuatannya masih memungkinkan memiliki potensi

(14)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

8

4. Media Pembawa Risiko Dapat Diabaikan

Media pembawa yang termasuk dalam kelompok risiko dapat

diabaikan adalah sebagai berikut:

a. Media pembawa berupa ikan (Pisces, Crustacea, Coelenterata,

Amphibia, Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata, Algae)

dalam keadaan sudah diolah dan dipastikan sudah mematikan

mikroorganisme patogen.

b. Media pembawa bentuk lainnya yang proses pengolahannya

dipastikan sudah mematikan mikroorganisme patogen.

Rincian kategorisasi tingkat risiko media pembawa Hama dan

Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa*)

No. Golongan MP

Bentuk Media Pembawa

Kategori Tingkat Risiko

Keterangan masih dapat membawa

(15)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

9

Pakan ikan alami yang proses pengolahannya masih dapat membawa

mikroorganisme

Pakan ikan alami yang proses pengolahannya

Berasal dari bahan mentah atau telah diproses tetapi proses

pengolahannya tidak

Berasal dari bahan yang telah diproses tetapi pengolahannya masih dapat membawa

(16)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

10

Bahan pembuat pakan ikan

Berasal dari bahan yang telah diproses tetapi pengolahannya masih memungkinkan

memiliki potensi membawa mikroorganisme

patogen

5. Bentuk Lain

Bentuk lain diluar ikan dan

benda lain, yang berasal

dari bagian tubuh ikan

√ peruntukan dan proses Tergantung pengolahannya

*) Keterangan:

(17)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

11

BAB III

PERSYARATAN DAN TINDAKAN KARANTINA

A. Kategori Risiko Tinggi 1. Media Pembawa Ikan

a. Persyaratan 1) Wajib

a) Dilengkapi dengan sertifikat kesehatan ikan (Health

Certificate/ HC).

b) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

c) Dilengkapi surat izin pemasukan (Rekomendasi).

d) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina untuk

keperluan tindakan karantina.

e) Dimasukkan ke Instalasi Karantina Ikan.

2) Tambahan

a) Dilengkapi Certificate of Origin (CoO).

b) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway

bill/bill of loading, invoice.

b. Tindakan Karantina

1) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen

(pemeriksaan jenis, jumlah dan ukuran media pembawa).

2) Pengasingan di instalasi karantina ikan untuk kepentingan

pengamatan.

3) Pengamatan secara visual untuk mengetahui gejala klinis pada

media pembawa baik secara eksternal maupun internal.

4) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk pemeriksaan

secara laboratoris.

5) Perlakuan dilakukan apabila hasil pemeriksaan angka 4)

(18)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

12

6) Dilakukan penahanan apabila persyaratan wajib huruf a), b), d)

dan e) tidak terpenuhi.

7) Penolakan dilakukan apabila persyaratan wajib huruf c) tidak

dipenuhi dan setelah penahanan selama 3 (tiga) hari,

persyaratan wajib huruf a), b), d) dan e) tidak dapat dipenuhi.

8) Pemusnahan dilakukan apabila setelah pemeriksaan angka 4)

ditemukan HPIK golongan I atau setelah diberi perlakuan angka

5), media pembawa tidak bebas dari HPIK golongan II atau

setelah 3 (tiga) hari dilakukan penolakan angka 7), media

pembawa tidak dikirim kembali ke negara asal.

9) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan

angka 1), dokumen lengkap, sah dan benar, dan setelah

pemeriksaan angka 4) media pembawa bebas dari HPIK.

2. Media Pembawa Benda Lain a. Persyaratan

1) Wajib

a) Dilengkapi dengan Certificate of Analysis (CoA) bagi bahan

pembuat pakan ikan dan surat keterangan/sertifikat produk

untuk bahan patogenik, biologik dan sarana pengendali hayati.

b) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

c) Dilengkapi surat izin pemasukan dari Instansi yang berwenang

bagi pemasukan bahan patogenik, bahan biologik dan sarana

pengendali hayati.

d) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.

e) Dimasukkan ke instalasi karantina ikan bagi media pembawa

berupa bahan patogenik, bahan biologik, sarana pengendali

hayati, pakan ikan alami hidup dan beku serta bahan pembuat

(19)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

13

2) Tambahan

a) Dilengkapi surat kesanggupan untuk mengamankan media

pembawa bahan patogenik, biologik dan sarana pengendali

hayati.

b) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway

bill/Bill of Loading, invoice.

b. Tindakan Karantina

1) Bahan Patogenik, Biologik dan Sarana Pengendali Hayati a) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran

dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).

b) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk

pemeriksaan secara laboratoris (jika diperlukan);

c) Disimpan di Instalasi Karantina;

d) Penolakan dilakukan apabila persyaratan wajib tidak dipenuhi;

e) Pemusnahan dilakukan apabila setelah 3 (tiga) hari dilakukan

penolakan media pembawa tidak dikirim kembali ke negara

asal.

2) Pakan Ikan Alami Hidup dan Beku serta Bahan Pembuat Pakan Ikan

a) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran

dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).

b) Pengasingan di instalasi karantina ikan untuk kepentingan

pengamatan.

c) Pengamatan secara visual.

d) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk

pemeriksaan secara laboratoris.

e) Perlakuan dilakukan apabila hasil pemeriksaan angka 2)

(20)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

14

f) Dilakukan penahanan apabila persyaratan wajib huruf a), b),

d) dan e) tidak terpenuhi.

g) Penolakan dilakukan apabila persyaratan wajib huruf c) tidak

dipenuhi dan setelah penahanan selama 3 (tiga) hari,

persyaratan wajib huruf a), b), d) dan e) tidak dapat dipenuhi.

h) Pemusnahan dilakukan apabila setelah pemeriksaan angka

2) huruf d), ditemukan HPIK golongan I atau setelah diberi

perlakuan angka 2) huruf e), media pembawa tidak bebas

dari HPIK golongan II atau setelah 3 (tiga) hari dilakukan

penolakan angka 2) huruf g), media pembawa tidak dikirim

kembali ke negara asal.

i) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan

angka 2) huruf a), dokumen lengkap, sah dan benar, dan

setelah pemeriksaan angka 2) huruf d) media pembawa

bebas dari HPIK.

B. Kategori Risiko Sedang 1. Media Pembawa Ikan

a. Persyaratan 1) Wajib

a) Dilengkapi dengan sertifikat kesehatan ikan (Health

Certificate/ HC).

b) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

c) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina untuk

keperluan tindakan karantina.

d) Dimasukkan ke Instalasi Karantina Ikan.

2) Tambahan

(21)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

15

b) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway

bill/bill of loading, invoice.

b. Tindakan Karantina

1) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen

(pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).

2) Pengasingan di instalasi karantina ikan untuk kepentingan

pengamatan.

3) Pengamatan secara visual.

4) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk pemeriksaan

secara laboratoris.

5) Perlakuan dilakukan apabila hasil pemeriksaan angka 4)

ditemukan HPIK golongan II.

6) Dilakukan penahanan apabila persyaratan wajib huruf a), b), c)

dan d) tidak terpenuhi.

7) Penolakan dilakukan apabila setelah penahanan selama 3 (tiga)

hari, persyaratan wajib huruf a), b), c) dan d) tidak dapat

dipenuhi.

8) Pemusnahan dilakukan apabila setelah pemeriksaan angka 4),

ditemukan HPIK golongan I atau setelah diberi perlakuan angka

5), media pembawa tidak bebas dari HPIK golongan II atau

setelah 3 (tiga) hari dilakukan penolakan angka 7), media

pembawa tidak dikirim kembali ke negara asal.

9) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan

angka 1), dokumen lengkap, sah dan benar, dan setelah

(22)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

16

2. Media Pembawa Benda Lain a. Persyaratan

1) Wajib

a) Dilengkapi dengan Certificate of Analysis (CoA) untuk bahan

pembuat pakan ikan dan/atau surat keterangan/sertifikat

produk dari instansi berwenang/perusahaan untuk bahan

biologik dan sarana pengendali hayati yang sudah diregistrasi.

b) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

c) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.

d) Dimasukkan ke instalasi karantina ikan.

2) Tambahan

a) Dilengkapi surat kesanggupan untuk mengamankan media

pembawa bahan patogenik, biologik dan sarana pengendali

hayati.

b) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway

bill/Bill of Loading, invoice.

b. Tindakan Karantina

1) Bahan Biologik dan Sarana Pengendali Hayati yang Sudah Diregistrasi

a) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran

dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).

b) Disimpan di Instalasi Karantina;

c) Penolakan dilakukan apabila persyaratan wajib tidak dipenuhi;

d) Pemusnahan dilakukan apabila setelah 3 (tiga) hari dilakukan

penolakan media pembawa tidak dikirim kembali ke negara

(23)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

17

2) Pakan Ikan Alami yang Sudah Diproses dan Bahan Pembuat Pakan Ikan

a) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran

dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).

b) Pengasingan di instalasi karantina ikan untuk kepentingan

pengamatan.

c) Pengamatan secara visual.

d) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk

pemeriksaan secara laboratoris dilakukan apabila hasil

pengamatan angka 2) huruf c) media pembawa

terkontaminasi atau diduga terkontaminasi/ rusak/busuk.

e) Perlakuan dilakukan apabila hasil pemeriksaan angka 2)

huruf d) ditemukan HPIK golongan II.

f) Dilakukan penahanan apabila persyaratan wajib huruf a), b),

c) dan d) tidak dapat dipenuhi.

g) Penolakan dilakukan apabila setelah penahanan selama 3

(tiga) hari, persyaratan wajib tidak dapat dipenuhi.

h) Pemusnahan dilakukan apabila setelah pemeriksaan angka

2) huruf d), ditemukan HPIK golongan I atau setelah diberi

perlakuan angka 2) huruf e), media pembawa tidak bebas

dari HPIK golongan II, rusak/busuk atau setelah 3 (tiga) hari

dilakukan penolakan angka 2) huruf g), media pembawa tidak

dikirim kembali ke negara asal.

i) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan

angka 2) huruf a), dokumen lengkap, sah dan benar, dan

setelah pemeriksaan angka 2) huruf d) media pembawa

(24)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

18

C. Kategori Risiko Rendah

1. Media Pembawa Benda Lain berupa Pakan Ikan Buatan, Pakan Ikan Alami yang Sudah Diproses dan Bahan Pembuat Pakan Ikan a. Persyaratan

1) Wajib

a) Dilengkapi dengan Certificate of Analysis (CoA).

b) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

c) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.

2) Tambahan

a) Dilengkapi Certificate of Origin (CoO).

b) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway

bill/bill of loading, invoice.

b. Tindakan Karantina

1) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen

(pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).

2) Pengamatan secara visual.

3) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk pemeriksaan

secara laboratoris jika diperlukan.

4) Penolakan dilakukan apabila persyaratan wajib tidak dapat

dipenuhi.

5) Pelepasan dilakukan apabila semua persyaratan wajib dapat

dipenuhi.

D. Kategori Risiko Dapat Diabaikan

1. Media Pembawa Ikan berupa Ikan yang Telah Diolah (Matang) a. Persyaratan

1) Wajib

(25)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

19

b) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.

2) Tambahan

a) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway

bill/bill of loading, invoice.

b. Tindakan Karantina

1) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran

dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).

2) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan

media pembawa memenuhi semua persyaratan wajib.

2. Media Pembawa Bentuk Lain Diluar Ikan dan Benda Lain yang Berasal Dari Bagian Tubuh Ikan

a. Persyaratan 1) Wajib

a) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

b) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.

2) Tambahan

Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway bill/bill

of loading, invoice.

b. Tindakan Karantina

1) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran

dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).

2) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan

(26)

Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

20

BAB IV PENUTUP

Kategorisasi Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan

Karantina (HPIK) berfungsi sebagai dasar untuk penetapan persyaratan

serta tindakan karantina yang harus dilakukan yang memiliki risiko atau

berpotensi membawa HPIK.

Kategorisasi Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan

Karantina (HPIK) ini diharapkan dapat menjadi acuan Petugas Karantina

Ikan, agar lebih selektif dalam melakukan tindakan karantina di pintu

pemasukan dengan tidak mengesampingkan tujuan utama penyelenggaraan

karantina yaitu mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan

karantina ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia, sehingga tindakan

karantina ikan yang dilakukan tidak menghambat kelancaran kegiatan

(27)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

A. Ikan Hias Tawar

1 Arwana Super Red, Arwana Golden Red, Arwana Hijau

(Scleropages formosus) √

2 Belida (Notopterus chitala)

3 Black Ghost (Afteronotus albifrons) √ 4 Black lancer (Bagrichthys macracanthus) √

5 Botia (Botia macracantha )

6 Buntal (Diodon holocanthus) √

7 Chocolate Gourami (Sphaerichthys osphromenoides)

8 Cupang / Fighting Fish (Beta splendens )

9 Discus (Symphisodon discus )

10 Frontosa (Cyphotilapia frontosa) √

11 Gabus (Channa gachua)

12 Guppy (Poecilia reticulata)

13 Koi (Cyprinus carpio)

14 Koki (Carrasius auratus)

15 Louhan (Cichlasoma sp) √

16 Naga (polypterus senegalus)

17 Neon Tetra (Paracheirodon innesi) √

18 Oscar (Astronotus ocellatus)

19 Sapu-sapu (Hypostomus plecostomus)

20 Seluang (Devario aequipinnatus)

21 Silver dollar (Metynnis argenteus) √ 22 Wrestling Halfbeak (Dermogenys pusilla)

23 Jenis ikan hias tawar lainnya √

B. Ikan Hias Laut

1 Angel Fish (Chaetodontoplus spp)

2 Botana Biru (Acanthurus spp) √

3 Buntal (Colomesus psittacus) √

4 Butterfly Fish (Chaetodon spp) √

5 Clown fish (Amphiprion ocellaris) √

6 Foxaface (Siganus vulpinus) √

7 Lion Fish (Pterois volitans) √

8 Pari (Himantura spp) √

9 Teira Batfish (Platax teira) √

10 Yellowfin parorfish (Scarus flavipectoralis) √

11 Jenis ikan hias laut lainnya √

Tingkat Risiko

Lampiran 1. Jenis Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) Berdasarkan Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan I. PISCES

1.1. KELOMPOK IKAN HIDUP (Semua Stadia)*

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

(28)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan C. Ikan Konsumsi Tawar

1 Bawal (Colossoma macropomum Cuvier) √

2 Belut (Monophterus albus)

3 Betutu (Oxyeleotris marmorata) √

4 Gabus (Channa spp)

5 Grass carp (Stenopharyngodon idella) √

6 Gurami (Osphronemus gouramy) √

7 Jelawat (Leptobarbus hoeveri) √

8 Lele (Clarias spp)

9 Mas (Cyprinus carpio)

10 Mujair (Oreochromis mossambicus) √

11 Nila (Oreochromis niloticus )

12 Patin (Pangasius spp )

13 Sidat (Anguilla sp.) √

14 Jenis ikan konsumsi tawar lainnya √

D. Ikan Konsumsi Laut

1 Kerapu (Cromileptes altivelis; Epinephelus fuscoguttatus; Epinephelus heniochus; Epinephelus merra; Epinephelus

tauvina; Cephalophodis boenack; Plectropomus leopardus)

2 Kakap (Lutjanus spp, Lates spp) √

3 Bawal (Cornio niger; Pampus argenteus)

4 Belut laut (Gymnothorax sp) √

5 Napolleon wrasse (Cellinus undulatus)

6 Jenis ikan konsumsi laut lainnya √

1.2. KELOMPOK IKAN NON HIDUP (Semua Stadia)* A Ikan Segar dan Beku (Air Tawar)

1 Belut (Monophterus albus)

2 Bawal/Redpaku (Colossoma macropomum Cuvier) √

3 Betutu (Oxyeleotris marmorata) √

4 Gabus (Channa spp)

5 Grass carp (Stenopharyngodon idella) √

6 Gurami (Osphronemus gouramy) √

7 Jelawat (Leptobarbus hoeveri) √

8 Lele (Clarias spp)

9 Mas (Cyprinus carpio)

10 Mujair (Oreochromis mossambicus) √

11 Nila (Oreochromis niloticus )

12 Patin (Pangasius spp )

13 Sepat (Trichogaster pectolaris) √

14 Sidat (Anguilla sp.) √

15 Tambakan (Helostoma temminckii) √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

(29)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

16 Tawes (Punctius javanicus), dan √

17 Jenis ikan segar dan beku air tawar lainnya √

B Ikan Segar dan Beku (Air Laut)

1 Alaska Pollack (Theragra chalcogramma) √

2 Alaska Pollack Milt √

3 Anchovy (Stelophorus spp)

4 Angeler Fish √

5 Bandeng (Chanos-chanos)

6 Baramundi √

7 Baronang (Siganus spp.) √

8 Barracuda besar (Sphyraena barracuda)

9 Bawal (Cornio niger; Pampus argenteus)

10 Belanger’s croakers (Johnius belangerii), √

11 Big Eye Fish √

12 Bigeye croakers (Pennahia anea)

13 Black Cod √

14 Black Pompret √

15 Blue whitings (Micromesistius poutassou, Micromesistius

australis)

16 Bluntnose lizardfish (Trachinocephalus myops) √

17 Capelin (Mallotus villosus)

18 Catla (Catla catla)

19 Cencaru √

20 Chilian Trout √

21 Clam √

22 Coalfish (Pollachius virens)

23 Cobia (Rachycentron canadum) √

24 Cod (Gadus morhua, Gadus ogac, Gadus macrocephalus) √

25 Conger Eel √

26 Crimson Snapper √

27 Cuttle Fish √

28

Ekor Kuning (Caesio erythrogasher; Seriola qunqueradiata) √

29 Emperor √

30 Emperor Snapper √

31 Flying Fish √

32 Greenland Hallibut √

33 Grey Mullet Fish √

34 Haddock (Melanogrammus aeglefinus) √ 35 Hake (Merluccius spp., Urophycis spp.) √ 36 Halibut (Hippoglossus hippoglossus)

37 Harditail/Kembung √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

(30)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

38 Harditail/Scad √

39 Herring (Clupea harengus, Clupea pallasii) √ 40 Kakap merah (Lutjanus argentimaculatus )

41 Kakap putih (Lates calcarifer) √

42 Kembung (Rastrelliger canagurta; Scomber neglectus) √

43

Kerapu (Cromileptes altivelis; Epinephelus fuscoguttatus; Epinephelus heniochus; Epinephelus merra; Epinephelus

tauvina; Cephalophodis boenack; Plectropomus leopardus)

44 Kisu (Sillago sp)

45 Kue (Caranx sexpasciatus) √

46 Layang (Decapterus russeli) √

47 Layur (Trichiurus savala) √

48 Longfin mojarra (Pentaprion longimanus) √

49 Marlin (Istiophorus sp)

50 Mayong Fish √

51 Pacific Saury (Cololabis saira)

52 Pari dan skates (Rajidae) √

53 Pedang (Xiphias gladius) √

54 Pelaling Fish √

55 Pollack √

56 Pomfret hitam (Parastromatus niger) √ 57 Pomfret perak (Pampus argenteus) √

58 Reeve’s croakers (Chrysochir aureus) √

59 Roes of Cod √

60 Rohu (Labeo rohita) √

61 Round Scad √

62 Ruby Fish (Plagiogeneion rubiginosum)

63 Sable Fish √

64 Saddle Fish √

65 Saddletail Fish √

66 Sail Fish √

67 Savalai hairtails (Lepturacanthus savala) √

68 Scad / Layang √

69 Scad torpedo (Megalaspis cordyla) √

70 Scarlet Snapper √

71 Sea bream (Fammily Sparidae) √

72 Seabass (Dicentrarchus spp.) √

73 Selar Fish √

74 Selar Kuning Fish √

75 Selayang √

76 Jenis Ikan segar dan beku (air laut) lainnya √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

(31)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan C. Ikan Olahan (Penjemuran, Pengasapan, dll)

1 Dried Anchovy √

2 Dried Arrow Squid √

3 Dried Assorted Anchovies √

4 Dried Fish Bombay Duck √

5 Dried Fish Fillet √

6 Dried Fish Maw √

7 Dried Fish Scale √

8 Dried Fish Tilapia (Head On) √

9 Dried Fish Waste √

10 Dried Gurame Fish √

11 Dried Herring Fish √

12 Dried Kembung Fish √

13 Dried Laver √

14 Dried Patin √

15 Dried Pollack √

16 Dried Round Scad √

17 Dried Salted Patin √

18 Dried Sardine Refused √

19 Dried Scad √

20 Dried Shark Fin √

21 Dried Shell Meat √

22 Dried Small Mackerel Fish √

23 Dried Tilapia Fish √

24 Dried Tilapia Scale Fish √

25 Frozen Barramundi Fillet √

26 Frozen Blood Meat √

27 Frozen Cleaned Squid Tubes √

28 Frozen Cod Steak √

29 Frozen Crepe √

30 Frozen Crumbed Fillet √

31 Frozen Dried Alaska Pollack √

32 Frozen Dried Boiled Anchovy √

33 Frozen Fish Fillet in Block √

34 Frozen Fish Fillet Samosa √

35 Frozen Fry Pan Bream √

36 Frozen Grouper Fillet √

37 Frozen Kakap Fillet √

38 Frozen Lemon Sole Gutted √

39 Frozen Marlin Loin √

40 Frozen Pangasius Fillet √

41 Frozen Pink Fillet √

42 Frozen Salmon Gutted √

43 Frozen Snapper Fillet √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Proses pengolahannya masih dapat membawa mikroorganisme patogen

(32)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

44 Frozen Squid Rings √

45 Frozen Squid Tubes √

46 Frozen Stripped Marlin √

47 Frozen Sutchi Fillet √

48 Frozen Todarodes Squid Tube √

49 Frozen Tuna Blood Meat √

50 Frozen Tuna Loins √

51 Frozen Tuna Saku √

52 Frozen Yellowfin Tuna Steak √

53 Patin Fillet √

54 Rossy Snapper Fillet √

55 Smoke Salmon Fish √

56 Smoked Fish √

57 Tuna Fillet √

58 Tuna Ground Meat √

59 Whole Round Tuna Bullet √

60 Yellow Fin Tuna Steak √

61 Jenis ikan olahan (penjemuran, pengasapan, dll) lainnya √

D Ikan Olahan (Pengeringan, Pengasapan, dll)

1 Dried Anchovy √

2 Dried Arrow Squid √

3 Dried Assorted Anchovies √

4 Dried Fish Bombay Duck √

5 Dried Fish Fillet √

6 Dried Fish Maw √

7 Dried Fish Scale √

8 Dried Fish Tilapia (Head On) √

9 Dried Fish Waste √

10 Dried Gurame Fish √

11 Dried Herring Fish √

12 Dried Kembung Fish √

13 Dried Laver √

14 Dried Patin √

15 Dried Pollack √

16 Dried Round Scad √

17 Dried Salted Patin √

18 Dried Sardine Refused √

19 Dried Scad √

20 Dried Shark Fin √

21 Dried Shell Meat √

22 Dried Small Mackerel Fish √

23 Dried Tilapia Fish √

24 Dried Tilapia Scale Fish √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Proses pengolahannya masih dapat membawa mikroorganisme patogen

Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan dokumen

Proses pengolahannya masih memungkinkan memiliki potensi

membawa mikroorganisme patogen

(33)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

25 Patin Fillet √

26 Rossy Snapper Fillet √

27 Salted Fish √

28 Seasoned Laver √

29 Smoke Salmon Fish √

30 Smoked Fish √

31 Sushi Ebi √

32 Tuna Cube Cut √

33 Tuna Fillet √

34 Tuna Ground Meat √

35 Whole Round Tuna Bullet √

36 Yellow Fin Tuna Steak √

37 Jenis ikan olahan (pengeringan, pengasapan, dll.) lainnya √

E Ikan Olahan (Pengalengan, Pemindangan, dll)

1 Bandeng Presto √

2 Boiled Dried Anchovy √

3 Canned baby Clams √

4 Canned Fish √

5 Canned Fresh Tuna √

6 Canned Horse Mackerel √

7 Canned Jack Mackerel in tomato sauce √

8 Canned Mackerel √

9 Canned Mackerel Boiled √

10 Canned Mackerel In Tomato sauce √

11 Canned Mackerel Pike √

12 Canned Mackerel Pike Boiled √

13 Canned Pasteurized Mud √

14 Canned Salmon √

15 Canned Sardine √

16 Canned Solid White Tuna √

17 Canned Tuna √

18 Cuttlefish Ball √

19 Dan Lao Salted Fish √

20 Deli Salmon Mayonnaise √

21 Deli Tuna Mayonnaise √

22 Dried Boiled Anchovy √

23 Dried Boiled Scad √

24 Fillet Anchovy in Olive Oil √

25 Fillet Anchovy in Vegetable Oil √

26 Fish Ball / Bakso Ikan √

27 Fish Cake √

28 Fish Patty Breaded √

Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan dokumen

Proses pengolahannya masih memungkinkan memiliki potensi

membawa mikroorganisme patogen

Pemeriksaan fisik dan dokumen

Proses pengolahannya dipastikan sudah mematikan

mikroorganisme patogen

(34)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

29 Fish Sausage √

30 Fish Soluble Paste √

31 Flavoured Squid Roll √

32 Fried Fish Cake √

33 Fried Seafood Tofu √

34 Hajima Crispy Salmon √

35 Horse Mackerel in Tomatto Sauce √

36 Jelly Fish Products √

37 Mackerel in Chili Sauce √

38 Mackerel in Padang Sauce √

39 Mackerel in Sauce √

40 Mackerel in Tomato Sauce √

41 Sardine Curry Puff √

42 Sardine in Tomato Sauce √

43 Sardine Small Oval in Tomato Sauce √

44 Scallop Fish Cake √

45 Seafood Salad √

46 Seafood Tofu √

47 Seasoned Laver √

48 Tuna in Oil √

49 Tuna in Tomato √

50 Tuna in Tomato Chili √

51 Tuna With Kimchi Sauce √

52 Jenis ikan olahan (pengalengan, pemindangan, dll) lainnya √

A. Crustacea Hias Hidup (Tawar)

1 Black Bee √

2 Black Cherry √

3 Blue Cherry √

4 Blue Yabby √

5 Blueberry blue √

6 Celebes beauty √

7 Clarkii Merah √

8 Clarkii Ungu √

9 Crystal Poso √

10 Kepiting hias irian √

11 Mambo Bee √

12 Mexico Shrimp √

13 Mosura √

14 Red Cherry √

15 Red Claw √

16 Red Crystal √

Pemeriksaan fisik dan dokumen

Proses pengolahannya dipastikan sudah mematikan

mikroorganisme patogen

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

II. CRUSTACEA

2.1. KELOMPOK CRUSTACEA HIDUP (Semua Stadia)*

(35)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

17 Red Line √

18 Red Marlboro √

19 Red Orcid √

20 Snow White √

21 Tiger papua √

22 Tigi Clone √

23 White Orchid √

24 Yellow Check √

25 Yellow Nose √

26 Jenis Crustacea hias hidup (tawar) lainnya √

B. Crustacea Hias Hidup (Laut)

1 Black Kinkong Shrimp √

2 Black Panda Shrimp √

3 Blue Bolt Shrimp √

4 Lobster hias √

5 Ninja Shrimp √

6 Panda Taiwan Bee (Caridena cantonensis) √

7 Red Ruby Shrimp √

8 Red, Black mosura Shrimp √

9 Udang hias √

10 White Bee √

11 Yamato Shrimp (Caridena japonica) √ 12 Jenis crustacea hias hidup (laut) lainnya √

C. Crustacea Konsumsi (Tawar)

1 Udang galah (Macrobrachium rossenbergii) √

2 Lobster air tawar (Cherax sp.) √

3 Jenis crustacea konsumsi tawar lainnya √

D. Crustacea Konsumsi (Laut)

1 Kepiting bakau (Scylla serrata)

2 Kepiting biru (Callinectes sapidus) √ 3 Kepiting Kenari/kelapa (Birgus latro) √ 4 Kepiting rajungan ( Portunus pellagicus)

5 Lobster (Panulirus sp.; Homerus sp.) √ 6 Udang biru (Litopenaeus stylirostris) √

7 Udang coklat (Penaeus aztecus) √

8 Udang dogol (Metapenaeus endeavouri) √ 9 Udang kecil dan udang biasa air dingin (Pandalus spp,

Crangon crangon) √

10 Udang kembang (Metapenaeus monoseros) √ 11 Udang kipas/ronggeng (Squilla mantis) √ 12 Udang krosok (Parapenaeopsis sculptitis) √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

(36)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

13 Udang pasir (Tenus orientalis) √

14 Udang putih/banana/jerbung (Penaeus marguensis) √ 15 Udang raja (Penaeus latisulcatus) √ 16 Udang vannamei (Litopenaeus vannamei)

17 Udang werus/api-api (Metapenaeus elegance)

18 Udang windu/pacet/tiger (Penaeus monodon)

19 Jenis crustacea konsumsi (laut) lainnya √

A. Crustacea Segar dan Beku (Tawar)

1 Udang galah (Macrobrachium rossenbergii) √ 2 Jenis crustacea segar dan beku (tawar) lainnya √

B. Crustacea Segar dan Beku (Laut)

1 Kepiting rajungan ( Portunus pellagicus)

2 lobster (Panulirus sp.; Homerus sp.) √ 3 Udang biru (Litopenaeus stylirostris) √

4 Udang coklat (Penaeus aztecus) √

5 Udang dogol (Metapenaeus endeavouri) √ 6 Udang kecil dan udang biasa air dingin (Pandalus spp,

Crangon crangon) √

7 Udang kembang (Metapenaeus monoseros) √ 8 Udang kipas/ronggeng (Squilla mantis) √ 9 Udang Krosok (Parapenaeopsis sculptitis) √

10 Udang pasir (Tenus orientalis) √

11 Udang putih/banana/jerbung (Penaeus marguensis) √ 12 Udang raja (Penaeus latisulcatus) √ 13 Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) √ 14 Udang werus/api-api (Metapenaeus elegance)

15 Udang windu/pacet/tiger (Penaeus monodon) √ 16 Jenis crustacea segar dan beku (laut) lainnya √

C. Crustacea Olahan (Segar, Basah dan Kering)

1 Udang rebon/ebi √

3 Daging kepiting bakau (Scylla serrata) √

4 Daging Rajungan (Portunus pelagicus) √

5 Jenis crustacea olahan mentah lainnya √

D. Crustacea Olahan Matang (Basah dan Kering)

1 Canned Crab Meat Pasteurized √

2 Chincaluk (Shrimp Paste) √

3 Crab Cake √

4 Crab Finger √

5 Crab Flavour √

Proses pengolahannya dipastikan sudah mematikan

mikroorganisme patogen Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan fisik dan dokumen Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

2.2. KELOMPOK CRUSTACEA NON HIDUP (Semua Stadia)*

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

(37)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

6 Crab Flavour Cake √

7 Crab Meat - Pasteurized √

8 Crab Meat in Tofu Sheet √

9 Crab Stick √

10 Frozen Cooked Baby Clam √

11 Frozen Cooked Brown Shrimps √

12 Frozen Cooked Crab Bodies √

13 Frozen Cooked Crab Claws √

14 Frozen Cooked Crab Joint √

15 Frozen Cooked Crab Meat √

16 Frozen Cooked Mussels √

17 Frozen Cooked Shell √

18 Frozen Cooked Shrimp Crangon √

19 Frozen Cooked Whole Shrimp IQF √

20 Frozen King Crab √

21 Imitation Crab √

22 Imitation Crab Meat √

23 Imitation Crab Stick √

24 Imitation FD Crab Meat √

25 Shrimp Flavouring √

26 Jenis crustacea olahan matang lainnya √

A. Mollusca Hias (Laut)

1 Tiram Mutiara (Pinctada margarittifera, P. maxima,

P.functata)

2 Jenis mollusca hias (laut) lainnya √

B. Mollusca Konsumsi (Tawar)

1 Bekicot (Achatia fulica / A. variegata) √

2 Escargot (Helix pomatia) √

3 Remis (Corbicula javanica) √

4 Jenis mollusca konsumsi (tawar) lainnya √

C. Mollusca Konsumsi (Laut)

1 Kerang darah (Anadara granosa) √

2 Kerang hijau / green mussel (Perna viridis)/Mytilus viridis) √ 3 Jenis mollusca konsumsi (laut) lainnya √

A. Mollusca Segar dan Beku (Air Laut)

1 Abalone √

2 Cumi - cumi (Loligo sp.) √

Proses pengolahannya dipastikan sudah mematikan

mikroorganisme patogen

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan Pemeriksaan fisik dan dokumen

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

III. MOLLUSCA

3.1. KELOMPOK MOLLUSCA HIDUP (Semua Stadia)*

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

3.2. KELOMPOK MOLLUSCA NON HIDUP (Semua Stadia)*

(38)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

3 Gurita (Octopus sp.) √

4 Illex Squid (Loligo spp)

5 Kerang bambu / lorjuk (Razor clam) √

6 Kerang darah (Anadara granosa) √

7 Kerang hijau / green mussel (Perna viridis)/Mytilus viridis) √ 8 Limpet / kerang topi (Keluarga Patellidae) √

9 Lokan (Polymesoda placans) √

10 Nautilus (Chambered nautilus dan Paper nautilus) √ 11 Pacific Oyster (Crassostrea gigas)

12 Scallop (Annachlamys flabellata)

13 Sotong / Cuttlefish (Sepia officinalis) √

14 Tiram (Oyster) √

15 Tiram batu (Aemaea sp), dan √

16 Jenis mollusca segar dan beku (air laut) lainnya √

B. Mollusca Kering dan Olahan Mentah lainnya

1 Capiz (Placuna placenta) √

2 Cumi - cumi (Loligo sp.) √

3 Escargot (Helix pomatia) √

4 Gurita (Octopus sp.) √

5 Mother Pearl of Shell (simping) √

6 Nautilus √

7 Siput laut √

8 Sotong / Cuttlefish (Sepia officinalis) √

9 Tiram (Oyster) √

10 Tiram batu (Aemaea sp) √

11 Tiram mutiara (Pinctada margaritifera) √

12 Jenis mollusca kering dan olahan mentah lainnya √

IV. COELENTERATA

4.1. KELOMPOK COELENTERATA (Seluruh Stadia)* A. Coelenterata Hias (Laut)

1 Acropora spp

2 Montipora spp

3 Pocillopora spp

4 Seriatopora spp

5 Favia spp

6 Favites spp

7 Porites spp

8 Goniopora spp

9 Claustrea sp

10 Echinophyllia aspera

11 Echinophyllia lamellose

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

(39)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

12 Euphyllia glabrescens

13 Euphyllia paraancora

14 Galaxea astreata

15 Galaxea fascicularis

16 Turbinaria mesenterina

17 Turbinaria peltata

18 Turbinaria reniformis

19 Turbinaria stellulata

20 Jellyfish √

21 Jenis anemone dan softcoral √

22 Jenis Coelenterata hias laut lainnya √

V. ECHINODERMATA

5.1. KELOMPOK ECHINODERMATA HIDUP (Seluruh Stadia)* A. Echinodermata Konsumsi (Laut)

1 Teripang (Holothuroidea spp.) √

2 Bulu babi (Diadema spp) √

3 Jenis Echinodermata konsumsi (laut) lainnya √

5.1. KELOMPOK ECHINODERMATA NON HIDUP (Seluruh Stadia)* A. Echinodermata Segar dan Beku (Laut)

1 Teripang (Holothuroidea spp.) √

2 Bulu babi (Diadema spp) √

3 Bintang Laut (Asteroidea sp, Asteropecten irregularis,

Crossaster sp, Culeitin sp, Acanthaster sp, Linckia sp,

Pentaceros sp)

4 Jenis Echinodermata segar dan beku (laut) lainnya √

B. Echinodermata Kering dan Olahan Mentah Lainnya

1 Teripang (Holothuroidea spp.) √

2 Bulu babi (Diadema spp) √

3

Bintang Laut (Asteroidea sp, Asteropecten irregularis,

Crossaster sp, Culeitin sp, Acanthaster sp, Linckia sp,

Pentaceros sp)

4 Jenis Echinodermata kering dan olahan mentah lainnya √

VI. AMPHIBIA

6.1. KELOMPOK AMPHIBIA HIDUP (Seluruh Stadia)* A. Amphibia Konsumsi (tawar)

1 Bull Frog/Kodok Lembu (Rana catesbiana)

2 Jenis Amphibia konsumsi (tawar) lainnya √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

(40)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

B. Amphibia Segar dan Beku (tawar)

1 Paha Kodok √

2 Jenis Amphibia segar dan beku (tawar) lainnya √

A. Reptilia Hias (tawar)

1 Kura-kura √

2 Kura-kura leher panjang √

3 Jenis Reptilia hias tawar lainnya √

B. Reptilia Hias (laut)

1 Penyu Hijau (Chelonia mydas)

2 Penyu Belimbing (Dermochelys coriecea) √ 3 Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) √

4 Penyu Pipih (Natator depresus) √

5 Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) √

6 Penyu Tempayan (Caretta caretta) √

7 Ular Laut √

8 Jenis Reptilia hias laut lainnya √

VIII. MAMALIA

8.1. KELOMPOK MAMALIA HIDUP (Seluruh Stadia)* A. Mamalia Air Tawar

1 Pesut (Oracella brevirostris) √

2 Jenis Mamalia Air Tawar lainnya √

B. Mamalia Laut

1 Dugong (Dugong dugon) √

2 Lumba-lumba (Delphinus delphis) √

3 Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) √ 4 Lumba-lumba totol (Stenella attenuata) √ 5 Lumba-lumba paruh panjang (Stenella longisrostris) √ 6 Lumba-lumba bergaris (Stenella coeruleoalba) √

7 Blue Whale (Balaenoptera whale) √

8 Fin Whale (Balaenoptera physalus)

9 Northern Right Whale (Eubalena glacialis)

10 Sei Whale (Balaenoptera borealis)

11 Bowhead or Greenland Right Whale (Balaena mysticetus)

12 Munke Whale (Balaenoptera acutorostrata) √ 13 Humpback Whale (Megaptera novaeangliae) √ 14 Bairds Beaked (Berardius bairdii) √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

VII. REPTILIA

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

7.1. KELOMPOK REPTILIA HIDUP (Seluruh Stadia)* 6.2. KELOMPOK AMPHIBIA NON HIDUP (Seluruh Stadia)*

(41)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

15 Beluga (Delphinapterus leucas) √

16 Narwhal (Monodon monoceros)

17 Killer Whale (Orcinus orca)

18 Gray Whale (Eschrichtius robutus)

19 Sperm Whale (Physeter catodon) √

20 Jenis Mamalia Laut lainnya √

IX. ALGA

9.1. KELOMPOK ALGA HIDUP (Seluruh Stadia)* A. Alga Konsumsi

1 Red Algae (Eucheuma spp, Gracillaria spp, Gelidium spp,

etc) √

2 Green Algae (Chorella spp, Spirullina spp, Caulerpa spp,

etc) √

3 Brown Algae (Sargassum spp, etc) √

4 Jenis Alga konsumsi lainnya √

9.2. KELOMPOK ALGA NON HIDUP (Seluruh Stadia)* A. Alga Segar dan Beku

1 Red Algae (Eucheuma spp, Gracillaria spp, Gelidium spp,

etc) √

2 Green Algae (Halimeda spp, Caulerpa spp, etc) √ 3 Brown Algae (Sargassum spp, etc) √

4 Jenis Alga segar dan beku lainnya √

B. Alga Olahan (pengeringan, dll)

1 Crispy Seaweed √

2 Dried Seaweed Staem √

3 Dry Seaweed Vegetables √

4 Instant Seaweed Soup √

5 Roasted Seaweed √

6 Salted Seaweed Steam √

7 Seaweed Flake √

8 Tempura Seaweed √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

√ Pemeriksaan fisik dan dokumen Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan fisik dan dokumen

Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan dokumen

Jenis Alga olahan (pengeringan, dll) lainnya 9

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan dokumen

Proses pengolahannya masih memungkinkan memiliki potensi

membawa mikroorganisme

Proses pengolahannya dipastikan sudah mematikan

mikroorganisme patogen

Proses pengolahannya masih memungkinkan memiliki potensi

membawa mikroorganisme Proses pengolahannya dipastikan sudah mematikan

mikroorganisme patogen

(42)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

1 Bahan patogenik

2 Bahan biologik dan sarana pengendali hayati yang sudah

diregistrasi √

3 Bahan biologik dan sarana pengendali hayati yang tidak

diregistrasi √

1 Daphnia/Moina

2 Chlorella

3 Pakan hidup untuk ikan / udang lainnya √

1 Frozen Blood worm

2 Frozen Daphnia / Moina

3 Pakan ikan alami beku lainnya √

√ Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Kualitas rendah, tingkat kebersihan rendah, kadar air

relatif masih cukup tinggi

3 Pakan ikan buatan (pellet komersial) √

4 Dried Blood Worm √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Pakan ikan (dalam keadaan kering) lainnya

5

10.2. PAKAN HIDUP UNTUK IKAN/UDANG

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

10.3. PAKAN IKAN ALAMI BEKU

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

10.4. PAKAN IKAN (dalam keadaan kering)

1

2

Artemia

Koi Feed, Kelp Meal, Krill Meal, Fish Feed, Fish Food, Dried Hikari Fish Food, Ikura, Kaori, Sakai Koi Food, Ornamental Fish Pellet, Ornamental Koi Food

Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan dokumen

X. BENDA LAIN

10.1. KELOMPOK BAHAN PATOGENIK, BAHAN BIOLOGIK DAN SARANA PENGENDALI HAYATI

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Proses pengolahannya masih memungkinkan memiliki potensi

membawa mikroorganisme patogen

Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan dokumen

Proses pengolahannya masih dapat membawa mikroorganisme patogen

Kualitas tinggi, tingkat kebersihan baik.

Proses pengolahannya masih memungkinkan memiliki potensi

membawa mikroorganisme patogen

Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan dokumen

(43)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

1 Frozen Mix Fish Paste √

2 Frozen Waste Fish √

3 Frozen Waste Fish Meat √

4 Frozen Waste Fish Meat for Bait √

5 Frozen Waste Tuna Meat

6 Squid Soluble Paste √

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Kadar air relatif rendah, kemasan tembus udara dan tingkat kebersihan rendah, serta

proses pengolahannya masih dapat membawa mikroorganisme patogen

Kemasan kedap udara dan tingkat kebersihan baik, serta

proses pengolahannya dipastikan sudah mematikan

mikroorganisme patogen Pemeriksaan fisik dan dokumen

Lobster Extract Powder, Chilean Steam Dried Meal, Crab Extrax Powder, Mexican Steam Dried Fish Meal, Oyster Extract Powder, Peruvian Steam Dried,

8

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

√ Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan

dokumen 9

(keadaan basah dan kering)

7

Capelin Oil, Chilean Salmon Oil, Cod Liver Oil, Fish Oil, Indian Fish Oil, Indonesia Fish Oil, Peruvian Fish Oil, Salmon Oil, Sardine Oil, Squid Liver Oil, Win Epa (Fish oil)

Acadian Seaplants Kelp Meal, Anchovy Powder, Antartic Krill Meal, Canadian Hydrolized Feather Meal, Cod Fish Meal, Cod Fish Soft Roe Powder, Ez Mate Meal, Fish Meal, Fish Meal Enhancher, Fish Meal Superior, Menhaden Fish Meal, Spirulina Powder, Pangasius Fish Meal, Peruvian Squid Meal, Prime Squid Meal, Protein Fish Meal, Scallop Liver Powder, Shrimp baby Powder, Seaweed Extract, Seaweed Meal, Shrimp Powder. Tuna Fish Meal, Vietnamese Fish Meal, White Fish Powder.

Pemeriksaan fisik dan dokumen

10.5. BAHAN PEMBUAT PAKAN IKAN

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Kemasan kedap udara dan tingkat kebersihan baik, serta

proses pengolahannya dipastikan sudah mematikan

mikroorganisme patogen

Proses pengolahannya masih memungkinkan memiliki potensi

membawa mikroorganisme patogen

Kadar air relatif masih cukup tinggi, kemasan tembus udara, tingkat kebersihan rendah, serta

proses pengolahannya tidak mematikan mikroorganisme

patogen

(44)

Tinggi Sedang Rendah Diabaikan

1 2 3 4 5 6 7 8

Tingkat Risiko

No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan

1 Accesories shell √

2 Aqua Mineral Compound √

3 Aqua Mineral Compound Bin √

4 Aqua Trace Mineral √

5 Aqua Vitamin Premix √

6 Aquastab Feed Suplements √

7 Aquasterol √

8 Aquazyme √

9 Betaine Hydrochlorin √

10 Calcium Lactat √

11 Chiloropsis nano √

12 Choline Chloride √

13 Coral Calcium √

14 Coral Dolomite √

15 Decorated Spinefoot √

16 DHA Neloquid 30 √

17 DHA Powder √

18 Dicalcium Phosphat √

19 Dicalcium Phosphat Powder √

20 Dimethyl Beta Propiothetin √

21 Driphorm Hidha (DHA) √

22 Driphorm Hidha Powder √

23 Drimphorm LCP 50 Powder √

24 Driphorm LCP OIL Infant √

25 Economy Flake √

26 EPA/DHA (OMEGA 3) √

27 Epibal √

28 Epicin Ponds √

29 EPIZYM AGP-C √

Pemeriksaan fisik dan dokumen

11

10 √

Crude Fish Oil, Peruvian Crude Fish Oil

Pemeriksaan fisik dan dokumen Medical Cod Liver Oil, Medical Fish Oil

10.6. BENDA LAINNYA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA PEMBAWA HPIK

Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan

Proses pengolahannya tidak mematikan mikroorganisme

patogen

Kemasan kedap udara dan tingkat kebersihan baik, telah

diproses yang mematikan mikroorganisme patogen, serta layak sebagai bahan dasar obat

untuk dikonsumsi manusia

Gambar

Tabel 1. Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa*)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis jaringan tanaman merekomendasikan untuk melakukan pemupukan pada tanaman perkebunan dengan 150 gram N, 75 gram P2O5, dan 150 gram K2O pertanaman.. Dari

Sehubungan dengan pelaksanaan Evaluasi Kualifikasi Seleksi Seder hana Peker jaan Pengadaan Jasa Konsultansi Per encanaan Peker jaan Pembangunan Ruang Sidang/ Samping

Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar matematika adalah hasil usaha yang diperoleh siswa melalui proses belajar pada operasi hitung campuran meng- gunakan model

kelompok) diberikan tugas untuk mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada terkait agribisnis dan peluang usaha  Mahasiswa mendiskusikan dalam kelompok (4-5

Mahasiswa mampu memahami karakteristik riil sistem elektro melalui percobaan dalam laboratorium yang merupakan implementasi teori yang diperoleh.

When viewed from the average learning outcomes of mathematics in the group of students with high self efficacy taught with STAD learning model is higher than the

Penyederhanaan analisis segmen dinding geser dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan momen kritis untuk keseluruhan bidangn momen dinding geser

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Proyeksi