• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRESTASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII PADA JURUSAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 11 BANDUNG TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PRESTASI PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII PADA JURUSAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 11 BANDUNG TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.3.1 Maksud Penelitian ... 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori yang Relevan ... 13

2.1.1 Pendidikan Sistem Ganda ... 13

2.1.2 Kompetensi Keahlian Akuntansi sebagai Acuan Dalam Praktek Kerja Industri ... 32

2.1.3 Minat ... 34

2.2 Tinjauan Hubungan Prestasi Prakerin terhadap Minat Berwirausaha ... 44

2.3 Kerangka Pemikiran ... 46

2.4 Kajian Penelitian Sebelumnya ... 50

2.5 Hipotesis Penelitian ... 52

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 54

(2)

3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 72

4.1.1 Sejarah Singkat Perkembangan SMK Negeri 11 Bandung ... 72

4.1.2 Struktur Organisasi SMK Negeri 11 Bandung ... 73

4.1.3 Visi dan Misi SMK Negeri 11 Bandung ... 74

4.1.4 Bidang Studi Keahlian dan Program Studi Keahlian ... 74

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 75

4.2.1 Gambaran Umum Prestasi Praktek Kerja Industri ... 75

4.2.2 Gambaran Umum Minat Berwirausaha ... 76

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 82

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA

(3)

Tabel 2.1 Ciri-ciri dan Watak (Karakteristik) Kewirausahaan ... 40

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 51

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 56

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas XII Jurusan Akuntansi SMKN 11 Bandung ... 57

Tabel 3.3 Sampel Tiap Kelas ... 59

Tabel 3.4 Rekapitulasi Ukuran Variabel Minat Berwirausaha ... 63

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas ... 65

Tabel 3.6 Rekapitulasi Pengujian Realibilitas ... 68

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Prestasi Prakerin ... 75

Tabel 4.2 Ketertarikan terhadap Kegiatan Wirausaha ... 77

Tabel 4.3 Keinginan untuk Berwirausaha ... 78

Tabel 4.4 Perasaan Senang untuk Terlibat dalam Kegiatan yang Berhubungan dengan Wirausaha ... 79

Tabel 4.5 Kesediaan untuk Mengikuti Kegiatan yang Berhubungan dengan wirausaha ... 80

(4)

Gambar 2.1 Perjumpaan Lembaga Pendidikan Kejuruan dengan

Dunia Industri ... 21

Gambar 2.2 Proses Evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda ... 32

Gambar 2.3 Model Kerangka Pemikiran Pengaruh Prestasi Prakerin terhadap Minat Berwirausaha ... 49

Gambar 2.4 Paradigma Penelitian ... 50

Gambar 3.1 Skala Numerikal ... 61

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Prestasi Prakerin ... 76

Gambar 4.2 Deskripsi Minat Berwirausaha Siswa SMK N 11 Bandung ... 81

Gambar 4.3 Grafik Q-Q Plot Prestasi Prakerin ... 82

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Selain itu pengangguran terjadi disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan jumlah pencari kerja. Ketersediaan lapangan kerja yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Dalam hal pengangguran, Indonesia berada di peringkat 75 dari 200 negara dengan tingkat pengangguran tertinggi. Sedangkan untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada di peringkat tiga dengan tingkat pengangguran tertinggi, dibawah negara Timor Leste dan Philipina. Tingginya angka pengangguran di Indonesia tidak hanya menimbulkan masalah di bidang ekonomi melainkan juga menimbulkan berbagai masalah di bidang sosial seperti kemiskinan dan kejahatan. (Sumber:http://10daftarsaya.blogspot.com)

(6)

10,43%, lulusan SMP sebesar 8,37%, serta lulusan universitas 8,02%, lulusan Diploma I/II/III sebesar 7,16% dan lulusan SD ke bawah sebesar 3,56%. (Sumber: http://www.bps.go.id/)

Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa lulusan SMA dan SMK menempati posisi teratas dalam hal jumlah pengangguran. Hal ini bertentangan dengan posisi SMK menurut Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 15 dan pasal 18 yang menyebutkan bahwa “satuan pendidikan menengah kejuruan sebagai lanjutan dari pendidikan dasar yang bertujuan mempersiapkan peserta didik terutama dalam bidang pekerjaan

tertentu”. Dengan kata lain SMK dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau

lulusan yang siap pakai di lapangan kerja dan mudah terserap kerja. Namun hal ini belum terbukti, justru lulusan SMK menjadi salah satu yang terbanyak dalam jumlah pengangguran.

(7)

Hal tersebut sebenarnya dapat diperkecil, dengan cara para lulusan memilih untuk berwirausaha dibandingkan dengan terus mengharapkan pekerjaan dari orang lain. Wirausaha menjadi salah satu solusi yang baik untuk mengatasi persoalan ekonomi yang ada di Indonesia demi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran. Namun disisi lain jumlah wirausaha di Indonesia masing sangat sedikit.

Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto dalam Dunia Bisnis

tanggal 13 Desember 2011 berjudul “Entrepreneur Indonesia Hanya 0,2% dari Jumlah Penduduk” mengatakan bahwa ”jumlah entrepreneur atau wirausahawan Indonesia saat ini dinilai masih sangat minim atau hanya 0,2% dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa. Padahal, suatu negara dikatakan makmur jika jumlah entrepreneur sedikitnya 2% dari jumlah penduduk”. Hal ini membuktikan bahwa minat berwirausaha masyarakat Indonesia masih kurang dibandingkan dengan negara-negara lain. (Sumber:http://www.medanbisnisdaily.com)

(8)

(sumber:http://www.pikiran-rakyat.com)

Gambar 1.1

Presentase Wirausaha Beberapa Negara

Di sebuah negara setidaknya jumlah wirausahanya minimal dua sampai empat persen dari jumlah penduduk. Dengan demikian bisa membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran ataupun meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hendaknya pemerintah mendukung penuh atas kegiatan-kegiatan yang menunjang dan mendukung masyarakat untuk berwirausaha, misalnya dengan memberikan modal dengan proses yang mudah dan bunga kredit yang rendah.

Fenomena rendahnya jumlah wirausaha tersebut terjadi pula pada lulusan SMK Negeri 11 Bandung, yang terungkap pada hasil penelusuran dokumentasi Bimbingan dan Konseling sekolah tersebut. Tabel dibawah ini menyajikan data sebagai berikut:

Tabel 1.1

Rekapitulasi Penelusuran Tamatan Siswa SMK Negeri 11 Bandung Tahun

Lulus

Program Keahlian

(9)

2009/2010

Sumber: Bimbingan Konseling SMK Negeri 11 Bandung

Berdasarkan tabel 1.1, menunjukkan bahwa persentase siswa lulusan SMK Negeri 11 Bandung yang berwirausaha sangat kecil. Pada siswa lulusan tahun 2008/2009, hanya ada 2% lulusan yang berwirausaha. Dan pada tahun 2009/2010 lulusan yang melakukan kegiatan wirausaha menjadi menurun yaitu hanya sebesar 1% siswa lulusan.

Hal ini diperkuat dengan hasil kuesioner yang dilakukan peneliti yang diberikan kepada 35 orang siswa kelas XII jurusan akuntansi SMK Negeri 11

Bandung yang dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 24 Februari 2012

menunjukan hasil yang cukup merisaukan tentang minat mereka setelah lulus dari sekolah. Terlihat pada gambar dibawah ini:

(Sumber: Data hasil pra-riset tahun 2012)

(10)

Dari gambar 1.2 terlihat bahwa kebanyakan siswa memilih untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi yakni sebesar 48,6% siswa. Serta 34,3% siswa memilih untuk bekerja di perusahaan dan 17,1% memilih untuk kuliah sambil bekerja. Dan yang sangat mengkhawatirkan, tidak ada siswa yang memilih untuk berwirausaha setelah mereka lulus dari sekolah.

Secara rinci menurut kurikulum KTSP 2006, tujuan SMK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Berdasarkan tujuan tersebut, seorang siswa diharapkan dapat memiliki kompetensi yang utuh, dapat bersaing di lapangan kerja serta mampu mengembangkan diri serta tidak terpaku pada apa yang didapat di sekolah. Keterampilan dan pengetahuan yang di dapat di sekolah diharapkan dapat membantu siswa hidup mandiri di kemudian hari.

Begitu besar harapan pemerintah terhadap SMK untuk dapat

menanggulangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun di sisi lain kinerja SMK yang telah ada dewasa ini masih belum optimal.

Belum optimalnya kinerja SMK ini menurut Suyanto (2007) ditandai oleh

pencapaian indikator keberhasilan pendidikan di SMK yang belum optimal.

Indikator-indikator keberhasilan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Terserapnya tamatan di dunia kerja sesuai dengan kompetensi pada program keahliannya.

2. Mampu mengembangkan diri dalam berwirausaha sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru.

(11)

Kesenjangan yang terjadi antara harapan pemerintah dengan data yang

disajikan di atas merupakan suatu permasalahan yang sangat penting untuk

ditanggulangi. Jika melihat kembali tabel 1.1 terlihat bahwa jumlah wirausaha

lulusan SMKN 11 Bandung sangat sedikit, serta minat siswa sekarang untuk

berwirausaha sangat kecil. Hal ini membuktikan bahwa indikator keberhasilan

SMK untuk mengembangkan diri siswa dalam berwirausaha belum optimal.

Salah satu solusi untuk mengembangkan diri siswa dalam berwirausaha

diantaranya adalah melalui pemahaman pendidikan kewirausahaan yang

diselenggarakan disetiap tingkat pendidikan serta menanamkan jiwa

entrepreneurship dengan mengubah mindset siswa tentang wirausaha dan

menumbuhkan minat siswa untuk melakukan wirausaha. Penumbuhan minat ini

sangat penting karena minat merupakan hal yang pokok untuk menentukan

keberhasilan seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Selain itu minat juga

memegang peranan penting dalam menentukana arah, cara berpikir seseorang

dalam segala tindakannya termasuk juga dalam belajar. Menurut teori karir

kognitif sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura minat karir dibentuk

melalui pengalaman langsung atau berkesan yang menyediakan peluang bagi

individu untuk berlatih, menerima umpan balik, dan mengembangkan

keterampilan yang mengarah pada kompetensi personal dan harapan dari hasil

yang memuaskan.

Demikian juga dengan minat berwirausaha, minat siswa untuk

berwirausaha tidak bisa timbul begitu saja tanpa adanya faktor-faktor yang

(12)

Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor individu yang memicu kewirausahaan adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan.

Melalui pendidikan maka siswa dapat meraih kecakapan vokasional yang tinggi. Kecakapan vokasional tersebut dapat diraih melalui pengetahuan dan pengalaman yang didapat siswa di sekolah. Sehingga dapat meningkatkan

kemampuan dan pola pikir siswa dalam berinovasi. Sedangkan inovasi merupakan titik awal berkembangnya wirausaha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara tidak langsung pendidikan menjadi salah satu pemicu adanya wirausaha.

Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan mengembangkan diri di kemudian hari. Bagi anak lulusan SMK di sekolah telah dibekali pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan program keahlian masing-masing, sehingga diharapkan siswa dapat memiliki kecakapan vokasional yang mumpuni.

(13)

atau keahlian dalam mengelola keuangan merupakan salah satu faktor penyebab keberhasilan berwirausaha. Pelaksanaan Praktek kerja industri dalam meningkatkan kemampuan siswa program keahlian akuntansi diharapkan akan semakin menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha.

Pelaksanaan praktik kerja industri secara tidak langsung akan memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Bekerja bukan berarti harus mencari pekerjaan tetapi dapat juga melakukan pekerjaan secara mandiri dalam arti berwirausaha. Selain mempelajari cara mendapatkan pekerjaan juga belajar bagaimana memiliki pekerjaan yang relevan dengan bakat dan minatnya. Pengalaman kerja inilah yang akan menentukan minat siswa untuk berwirausaha karena didalam industri siswa diajarkan untuk bekerja dengan kemampuan sendiri sehingga mereka akan mandiri.

Prestasi pengalaman praktik kerja industri tersebut diharapkan akan berhubungan terhadap minat siswa berwirausaha. Prestasi pengalaman yang didapat dan dipahami dengan baik akan memungkinkan tingginya minat berwirausaha, sebaliknya siswa yang prestasi pengalaman praktik kerja industrinya rendah memungkinkan rendahnya minat berwirausaha, jadi minat berwirausaha tersebut akan timbul jika sebelumnya siswa memiliki prestasi pengalaman praktik kerja industri yang baik.

Beberapa studi tentang minat berwirausaha (Haryo Guntoro, 2007; Isky

Fadli Fu’adi, dkk, 2009) menunjukan bahwa Prestasi Praktek Kerja Industri

(14)

berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Lain halnya dengan hasil penelitian Roni Ramdani (2011) yang menyebutkan bahwa tingkat prestasi praktek kerja industri tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha siswa. Penelitian terdahulu tersebut menggunakan indikator minat berwirausaha lebih kompleks yaitu dari segi psikis, pisik dan lingkungan. Berdasarkan penelitian terdahulu, penelitian ini merupakan penelitian yang sejalan dengan penelitian sebelumnya. Namun yang membedakan dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan indikator minat yang lebih spesifik yaitu fokus pada indikator psikis objek penelitian, yang diharapkan dapat memperjelas mengenai pengaruh prestasi praktek kerja industri terhadap minat wirausaha dan memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan.

Dari uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Prestasi Praktek Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII pada Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.”

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

(15)

2. Bagaimana gambaran tingkat minat berwirausaha siswa kelas XII pada jurusan akuntansi di SMK Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2011/2012. 3. Bagaimana pengaruh prestasi Praktek Kerja Industri (Prakerin) terhadap

minat berwirausaha siswa kelas XII di SMK Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2011/2012.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan variabel prestasi Praktek Kerja Industri (Prakerin) dan variabel minat berwirausaha serta pengaruh antar kedua variabel tersebut.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

a. Memperoleh gambaran mengenai prestasi Praktek Kerja Industri (Prakerin) siswa kelas XII pada jurusan akuntansi di SMK Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2011/2012.

b. Memperoleh gambaran mengenai tingkat minat berwirausaha siswa kelas XII pada jurusan akuntansi di SMK Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2011/2012. c. Mengetahui seberapa besar pengaruh prestasi Praktek Kerja Industri

(16)

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan memberikan dua kegunaan, yaitu sebagai berikut:

1. Kegunaan teoritis, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan terutama bagi peneliti lain dan masyarakat luas dalam mengembangkan bidang kajian sejenis.

2. Kegunaan praktis:

a. Bagi SMK, penelitian ini diharapkan memberi informasi yang bermanfaat untuk mengambil kebijakan dalam peningkatan minat berwirausaha siswa setelah lulus sekolah.

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dapat diartikan sebagai rencana dan struktur yang merupakan penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk usulan proposal penelitian. Desain penelitian sebagai strategi merupakan penjelasan secara rinci tentang apa yang akan dilakukan peneliti dalam pelaksanaan penelitian.

Pemilihan dan penentuan metode yang dipergunakan dalam suatu penelitian sangat berguna bagi peneliti karena dengan pemilihan dan penentuan metode yang tepat dapat membantu dalam mencapai tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian survey,

dimana menurut Sugiyono (2011: 6) “Metode survey digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi

peneliti menggunakan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya”.

Metode survey merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

memperoleh kesimpulan dengan cara meneliti objek penelitian yang diambil dari

data sampel. Hal ini dinyatakan oleh kerlinger (dalam Riduwan 2007:49), bahwa:

(18)

yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi berdasarkan persepsi siswa mengenai gambaran minat berwirausaha.

3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. F. N Kerlinger (Arikunto, 2010:159) menyebutkan “variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran”. Sedangkan menurut

Sugiyono (2010:38) “variabel penelitian itu adalah suatu atribut atau sifat atau

aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan ”.

Variabel yang terkandung dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Variabel bebas (Independent)

(19)

2. Variabel terikat (Dependent)

Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Sesuai dengan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel terikat (Y) adalah minat berwirausaha. Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta belajar dari kegagalan.

Agar lebih jelas dan mendapatkan data seakurat mungkin, variabel-variabel penelitian di atas terlebih dahulu perlu di definisikan secara operasional. Berikut tabel 3.1 menjelaskan operasionalisasi variabel penelitian yang dimaksud.

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Prestasi Prakerin (Variabel X)

Skor Penilaian Prakerin Interval

Minat

3. Perasaan senang untuk terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan wirausaha

4. Kesediaan untuk mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan wirausaha.

(20)

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi penelitian menurut Sugiyono (2010:80) “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Pendapat yang sama dikatakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:173) bahwa: “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek yang akan diteliti dengan sifat yang relatif sama.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Jurusan Akuntansi yang telah melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di SMK Negeri 11 Bandung yang terdiri dari empat kelas yang berjumlah 141 siswa. Adapun data jumlah masing-masing kelas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Jumlah siswa kelas XII Jurusan Akuntansi SMKN 11 Bandung

Kelas Jumlah siswa

XII AK 1 37

XII AK 2 34

XII AK 3 35

XII AK 4 35

Jumlah 141

3.3.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2010:81) adalah “Bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sedangkan menurut Sudjana

(21)

Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan sampel random dengan sistem undian dengan maksud agar setiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian. Penentuan ukuran sampel diambil berdasarkan rumus slovin yang di kemukakan oleh Riduwan (2007:65) sebagai berikut:

n= �

� 2+1

keterangan:

n = Ukuran sampel keseluruhan

N= Ukuran populasi

d2= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan/presisi (5%)

Dengan menggunakan rumus tersebut, maka didapat sampel siswa sebagai

berikut:

1,3525 = 104,251386322 di bulatkan menjadi 105

responden

Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian

ini adalah 105 orang.

Setelah menentukan ukuran sampel keseluruhan, selanjutnya

mengalokasikan atau menyebarkan satuan-satuan sampling ke dalam strata

dengan menggunakan alokasi proposional, dengan rumus:

ni= ��

(22)

Keterangan:

ni = Jumlah sample Kelompok/ menurut kelas

N = Jumlah Populasi Keseluruhan

Ni = jumlah populasi menurut kelas

n = Jumlah Sampel

Dengan demikian terdapat sampel tiap kelas seperti berikut:

Tabel 3.3

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Simple Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dimana

seluruh populasi mempunyai kemungkinan terpilih menjadi sampel.

Sebelum penyebaran angket dilakukan, sampel yang akan dikocok / diundi

terlebih dahulu sesuai dengan jumlah angket yang akan disebar agar adil. Berikut

prosedur pengambilan sampling secara random:

1. Buat daftar nama satuan sampling

(23)

3. Nomor urut satuan sampling ditulis pada lembaran-lembaran kertas

berukuran kecil

4. Gulung kertas-kertas tersebut

5. Ambil gulungan kertas tersebut satu persatu dari kotak sampai mencapai

sejumlah ukuran sampel yang telah ditentukan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Sugiono (2010:224) menjelaskan bahwa:

“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan”. Dalam penelitian ini, penulis melakukan teknik pengumpulan data yang terdiri dari:

3.4.1 Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Studi ini digunakan untuk mencari atau memperoleh hal-hal atau variabel-variabel berupa catatan, laporan serta dokumentasi yang berkaitan dengan permasalahan yang akan di bahas. Studi dokumentasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini berupa nilai siswa kelas XII jurusan akuntansi tahun ajaran 2011/2012 yang telah melaksanakan Prakerin.

3.4.2 Studi kepustakaan

(24)

untuk memperoleh data yang bersifat teoritis. Disamping itu dengan menggunakan studi pustaka penulis dapat memperoleh informasi tentang teknik-teknik penelitian yang diharapkan, sehingga pekerjaan peneliti tidak merupakan duplikasi.

3.4.3 Angket

Angket yaitu terdiri dari sejumlah pertanyaan yang semuanya menunjukan terhadap suatu objek yang akan diukur yang disebarkan kepada responden. Dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah siswa kelas XII jurusan akuntansi SMK Negeri 11 Bandung, untuk mendapatkan informasi mengenai minat berwirausaha siswa. Dalam pengisian angket, responden tinggal memilih alternatif jawaban dengan cara melingkari atau memberi tanda pada salah satu alternatif yang sesuai dengan keinginannya.

Untuk memperoleh data mengenai minat berwirausaha dibuat beberapa pernyataan yang disusun dalam bentuk Skala Numerik (numerical scale). Menurut Sekaran (2011 : 33)

Skala numerikal ( numerical scale) mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya, ini juga merupakan skala interval

1 2 3 4 5

(25)

Dalam penelitian ini, instrumen utama yang akan digunakan untuk pengumpulan data adalah angket. Prosedur yang dilakukan dalam penyusunan angket dan pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Langkah-langkah penyusunan angket

a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket.

b. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran angket. c. Menyusun urutan pernyataan atau pertanyaan.

d. Membuat format.

Format angket harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan responden dalam mengisinya.

e. Membuat petunjuk pengisian.

Petunjuk pengisian dibuat sesuai dengan format yang mencerminkan cara mengisi angket.

(26)

3.5 Analisis Deskriptif Angket

Untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel Y (minat berwirausaha), maka dibuatkan tabel rekapitulasi ukuran variabel minat berwirausaha.

Tabel 3.4

Rekapitulasi Ukuran Variabel Minat Berwirausaha

No Indikator Skor Frekuensi Presentase

1 Ketertarikan/keingintahuan diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Menghitung frekuensi untuk setiap skor dari setiap indikator b. Jumlahkan frekuensi yang didapat dari skor 5,4,3,2, dan 1

c. Untuk perhitungan presentase, frekuensi

(27)

d. Setelah angka presentase didapat, carilah presentase yang paling tinggi, itu akan mewakili sebagian besar jawaban dari responden.

e. Untuk kategorisasi, cukup dilihat presentase yang paling tinggi tersebut berada pada alternatif jawaban yang mana.

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Teknik Analisis Data

3.6.1.1Teknik Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi (2009:64) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Dalam penelitian ini untuk mengetahui validitas instrumen, peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut:

� =

�∑ − ∑ ∑

�∑ 2− ∑ 2 �∑ 2− ∑ 2

Keterangan:

rxy : koefesien korelasi antara variabel X dan Y X : jumlah skor item

Y : jumlah skor total item N : Jumlah responden uji coba

(28)

Perhitungan merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan kedalam tabel harga product moment dengan taraf signifikansi atau kepercayaan 95%.

Dalam penelitian ini terlebih dahulu akan dilakukan uji coba angket kepada 30 orang responden diluar sampel. Hal ini bertujuan untuk mengetahui valid, reliabel atau tidaknya pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Setelah pertanyaan yang diujikan valid dan reliabel, selanjutnya pertanyaan akan diujikan kepada sampel. Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal peneliti menggunakan program Microsoft office Excel 2007.

(29)

Berdasarkan tabel 3.6, diketahui bahwa dalam angket penelitian yang mengukur minat berwirausaha terdapat 1 item yang tidak valid. Item yang tidak valid akan dihilangkan, sedangkan 19 item lainnya yang dinyatakan valid akan digunakan untuk penelitian dan diujicobakan kepada sampel.

3.6.1.2Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksakan pada waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha yaitu:

�11 =

1(1−

∑ ��2

�2 )

(Riduwan, 2004 : 125-126) Keterangan :

�11 = Nilai Reliabilitas

∑ �

�2 = Jumlah varian skor tiap-tiap item

2 = Varians total

K = Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode alpha sebagai berikut:

(30)

=

∑�

(∑�)²

(Riduwan, 2010 :126) Dimana :

Si = Varians skor tiap-tiap item

∑Xi2 = Jumlah kuadrat item

(∑Xi)² = Jumlah item � dikuadratkan N = Jumlah responden

Langkah 2 : Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

∑�

=

1

+

2

+

3

...

Dimana :

∑��

=

Jumlah varians semua item

�1 + �2 + �3...�� = Varians item ke 1, 2, 3...n Langkah 3 : Menghitung Varians total dengan rumus :

� = ∑�

(∑� )²

� �

Dimana :

= Varians total

∑Xt2 = Jumlah kuadrat X total

(∑Xt)² = Jumlah X total dikuadratkan N = Jumlah responden

(31)

�11 =

1(1−

∑ ��2

�2 )

Hasil �11 ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r Product Moment dengan signifikansi 5%.

Keputusan dengan membandingkan �11 dengan � Kaidah keputusan : Jika �11 > � berarti reliabel �11 ≤ � berarti tidak reliabel

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.6

Rakapitulasi Pengujian Reliabilitas

Variabel

�� Keterangan

Minat

Berwirausaha

0,882 0,361 Reliabel

Berdasarkan tabel 3.7 , dapat diketahui bahwa reliabilitas instrumen penelitian angket minat berwirausaha diperoleh nilai �ℎ� �� = 0,882, sedangkan

� = 0,361 yang diperoleh dari tabel r dengan n = 30, dan α = 0,05

3.6.2 Pengujian Hipotesis 3.6.2.1 Uji Normalitas

(32)

distribusi normal, tetapi jika tidak berdistribusi normal maka statistik parametrik tidak dapat digunakan. Oleh karena itu peneliti harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS Statistics 20 for Window.

3.6.2.2 Analisis Korelasi

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan mencari derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi product-moment dengan rumus:

� =

�∑ − ∑ ∑

�∑ 2− ∑ 2 �∑ 2 − ∑ 2

(Suharsimi, 2010:317) Keterangan:

rxy : koefesien korelasi antara variabel X dan Y X : Variabel bebas

Y : Variabel terikat

N : Jumlah responden uji coba

(33)

dan begitu pula sebaliknya. Ketentuan dari kenaikan dan penurunan nilai dari X dan Y dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.

- Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

- Jika nilai r = 0 atau mendekatai 0, maka korealasi variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

3.6.2.3 Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar variabel X berpengaruh terhadap variabel Y, maka dicari koefisien determinasi dengan rumus:

KD = r2 x 100%

Persentase koefisien determinasi itu diartikan sebagai besarnya pengaruh yang diberikan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat yang disebabkan oleh variabel yang lainnya.

3.6.2.4 Pengujian hipotesis (Uji t)

Sebelum melakukan hipotesis maka terlebih dahulu harus melakukan penjabaran terhadap hipotesis kerja menjadi hipotesis statistik. Seperti diuraiakan sebagai berikut:

(34)

H0: r ≠ 0 : Prestasi Praktek kerja industri (Prakerin) tidak berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha.

Untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan uji t, dimana untuk menguji hipotesis dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

thitung= �− 2

1−�2 (Riduwan, 2010:229)

Keterangan:

r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel

t = thitung yang selanjutnya dibandingkan dengan ttabel

Distribusi (ttabel) untuk α = 0.05 derajat kebebasan (dk=n-2), dengan kaidah:

 Jika thitung ≥ ttabel , maka prestasi Prakerin memiliki pengaruh positif terhadap minat berwirausaha.

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Siswa kelas XII Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 11 Bandung sebagian besar memiliki prestasi praktek kerja industri pada kategori tinggi, sedangkan frekuensi terendah berada pada kategori cukup dan sisanya berada pada kategori baik sekali.

b. Sebagian besar siswa kelas XII Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 11 Bandung memiliki minat berwirausaha pada kategori tinggi, sedangkan frekuensi terendah berada pada kategori rendah dan sisanya berada pada kategori sedang.

c. Prestasi praktek kerja industri (Prakerin) berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat memberikan Saran atau masukan sebagai berikut:

(36)

b. Minat berwirausaha yang sudah tinggi sebaiknya dapat dioptimalkan, yaitu diantaranya dengan cara menyalurkan minat yang sudah tersebut ke dalam aktivitas praktis berwirausaha.

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri Djamarah, Syaiful. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Kasmir. (2011). Kewirausahaan - Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Mulyadi, Ajang. (2004). Akuntansi Untuk SMA Kelas XI. Bandung: grafindo Media Pratama

Riduwan. (2010). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2004). Statistika untuk Ekonomi dan Bisnis II. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surya. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis:Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Wena, Made. (1996). Pendidikan Sistem Ganda. Bandung: Tarsito.

__________ (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara

(38)

Sumber Dokumen:

Badan Pusat Statistik. (2012). Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Jakarta: Badan Pusat Statistik

Departemen Pendidikan Menengah dan Kejuruan. (2011). Pedoman Pelaksanaan Prakerin. Jakarta: Dikmenjur.

Departemen Pendidikan Nasional. (2011). Jurnal Kegiatan Siswa Praktek Kerja Industri. Bandung: Tidak Diterbitkan

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Pengembangan Kurikulum Sekolah

Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdiknas.

Sumber Karya Tulis:

Dewangga. (2011). Pengaruh Prestasi Prakerin (Praktek Kerja Industri) terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII pada Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nurwakhid. (1995). Usaha Pengembangan Minat Murid SMK Terhadap Kewirausahaan di Kota Semarang (Laporan Penelitian). Semarang : IKIP Semarang.

Purwanto, Iwan. (2002). Pengaruh Pelatihan Kerja Industri terhadap Sikap Kewirausahaan Siswa SMK Negeri 2 Majalengka. Tesis pada FPLS PPS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Ramliani, Rini. (2011). Studi Minat Berwirausaha Siswa Program Studi Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 5 Bandung. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Santoso. (1993). Lingkungan tempat tinggal dalam menentukan minat berwiraswasta FKIP UNS (Laporan Penelitian). Surakarta: UNS.

Sukartini. (1986). Kontribusi Minat Akademik Orangtua Dan Guru terhadap Konsep Diri Siswa. Tesis Magister Pada PPS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

(39)

Artikel Elektronik:

Jarno (2011) Program Wirausaha Mandiri Young Technopreneur 2011. (online). Tersedia: http://jarno.web.id/general/program-wirausaha-mandiri-young-technopreneur-2011.html#axzz1jumXuoGt [19 januari 2012]

Daniel pekuwali. (2011). Entrepreneur Indonesia Hanya 0,2% dari Jumlah

Penduduk. (online). Tersedia:

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/12/13/7126/entrepren eur_indonesia_hanya_02persen_dari_jumlah_penduduk/ [22 februari 2012].

_________.(2011). Jumlah Pengusaha Indonesia Hanya 0.24 Persen dari Total Penduduk. (Online). Tersedia: http://www.pikiran-rakyat.com/node/138107 [22 februari].

______.(2008). Minat. Bintang Bangsaku. (Online). Tersedia: http://bintangbangsaku.com/artikel/2008/Minat.html [2 Oktober 2012].

Dari Internet:

Guntoro, Haryo. 2007. Hubungan Prestasi Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas II SMK Yapin Bekasi Tahun Ajaran

2006/2007. (Online). Tersedia:

www.digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH012a/ .../doc.pdf [19 Januari 2012]

Suyanto. (2007). Perumusan Manajemen Berbasis Sekolah. [Online]. Tersedia: http://media.diknas.go.id/media/document/4268.pdf.

Dari Jurnal:

Gambar

Tabel 1.1 Rekapitulasi Penelusuran Tamatan Siswa SMK Negeri 11 Bandung
Gambar 1.2 Minat Siswa Setelah Lulus
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.2 Jumlah siswa kelas XII Jurusan Akuntansi SMKN 11 Bandung
+6

Referensi

Dokumen terkait

This study used a quasi experimental research design using pre-post test design to identify the effect of nutritional therapy palm against short-term memory elementary school

The aim of this research is knowing the effect of product quality and price of Internet High Speed INDIHOME towards purchasing decision to students of the Faculty of

[r]

Metode merupakan suatu cara yang digunakan oleh peniliti untuk memperoleh suatu hasil kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam

Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda (X) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi yang bapak/ibu rasakan berdasarkan skala 1 sampai

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. © Triani Puspitasari 2014 Universitas

Formulir BOP 03 ( Surat pernyataan pengiriman rekening ) 4.. Formulir BOP 10 ( Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan