• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI GAYA BELAJAR VISUAL, AUDITORI, DAN KINESTETIK DI KELAS VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI GAYA BELAJAR VISUAL, AUDITORI, DAN KINESTETIK DI KELAS VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI GAYA BELAJAR VISUAL, AUDITORI, DAN KINESTETIK DI KELAS VIII SMP PASUNDAN 4 BANNDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Seni Tari

Disusun oleh : SUMIYARTI

0906421

(2)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013 PERNYATAAN

Dengan ini saya nyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutupan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, juni 2013.

Yang membuat pernyataan,

(3)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

SUMIYARTI 0906421

PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI GAYA BELAJAR VISUAL, AUDITORI, DAN KINESTETIK DI KELAS VIII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Heny Rohayani, S,Sen, M.Si NIP.195901121985032001

Pembimbing II

Ace Iwan Suryawan,S.Pd.,M.Hum. NIP. 197203042001121002

Mengetahui :

(4)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen., M.Si. NIP. 195710181985032001

Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya

Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik Di

Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung

Oleh Sumiyarti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Sumiyarti 2013

(5)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(6)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduiii ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik Di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung”. Gaya belajar siswa perlu diperhatikan, oleh karena itu memudahkan seorang guru dan siswa dalam proses pembelajaran agar tercapai sesuai harapan. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk: 1. mengetahui dan mendeskripsikan karakteristik gaya belajar siswa pada pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung, 2. mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara penyebaran angket, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Responden yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung. Diperoleh beberapa temuan yang dapat disimpulkan mengenai Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya Belajar Visual, Auidtori, dan Kinestetik Di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung. Dari hasil pengolahan data didapat persentase rata-rata tiap aspek sebesar 68,85 % untuk Visual, 71,59 % untuk Auditori, dan 84,38 % untuk Kinestetik, sehingga dapat ditafsirkan hampir seluruhnya cenderung lebih cepat menangkap pelajaran dengan model gaya belajar kinestetik. Berkaitan dengan Proses pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung, para siswa nampak lebih bersemangat dan bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan gaya belajar kinestetik.

(7)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduiii Abstract

Research which was conducted by the writer was entitled ”Dance Learning Through Visual, Auditory, and Kinesthetic Learning Styles for Eighth grade students in SMP Pasundan 4 Bandung”. Student’s learning style should be under control and noticed because it helps the students and teachers to reach what they expect in the learning process. The purposes of the research are; 1. Knowing and

describing the characteristic of students’ learning style on dance’s lesson in eighth

grade in SMP Pasundan 4 Bandung, 2. Knowing and describing the learning

process of dance’s lesson in eighth grade in SMP Pasundan 4 Bandung. Descriptive method was used to support the writer to finish this research. Descriptive method is a method which describes a kind of situation which is happening when the research is being conducted accordance to the fact. The data were collected by giving questionnaires, observation, interview and documentation study. The respondents who involved in this study were the students in eighth grade in SMP Pasundan 4 Bandung. The writer got some results concerning the students’ learning style. From the data processing, the writer obtained its percentage of each aspect, 68,85% for visual, 71,59 % for Auditory, and 84,38 % for kinesthetic. So it can be assumed that most of the students in the class tend to be faster with kinesthetic learning style. Related to the process of learning the dance art for eighth grade students in SMP Pasundan 4 Bandung, the students appear to be more excited and enthusiastic in following the learning process by using kinesthetic learning style.

(8)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Struktur Organisasi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Konsep Pembelajaran ... 7

a. Hakikat Pembelajaran ... 7

b. Belajar Sebagai Suatu Proses ... 7

B. Teori Belajar... 8

a. Beberapa Teori Belajar Menurut Djamarah ... 8

b. Beberapa Teori Belajar Menurut Para Ahli ... 15

C. Gaya Belajar ... 21

a. Pengertian Gaya Belajar ... 22

b. Tipe Gaya Belajar ... 25

(9)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii

D. Pembelajaran Seni Tari ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Metode Penelitian... 32

B. Definisi Oprasional ... 32

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 33

a. Lokasi Penelitian ... 33

b. Subjek Penelitian ... 33

D. Populasi ... ` 33

E. Sampel ... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ... 34

G. Instrumen Penelitian... 43

H. UJi Coba Instrumen Penelitian ... 43

1. Uji Validitas Angket ... 36

2. Uji Reliabilitas Angket ... 37

I. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 43

2. Karakteristik Gaya Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tari di Pasundan 4 Bandung ... 48

a. Analisis Data Penelitian Karakteristik Gaya Belajar Siswa ... 49

3. Proses Pembelajaran Seni Tari di SMP Pasundan 4 Bandung ... 58

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

1. Karakteristik Gaya Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tari Di Pasundan 4 Bandung ... 60

2. Deskripsi Data ... 63

a. Analisis Data Angket ... 64

(10)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii

c. Analisis Data Wawancara ... 66

3. Proses Pembelajaran Seni Tari di SMP Pasundan 4 Bandung ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

DAFTAR FUSTAKA ... 78

(11)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Persentase Aspek Visual ... 50

Tabel 4.2 Indikator Apresiasi video pembelajran tari di kelas... 51

Tabel 4.3 Indikator Melihat gambar busana tari ... 51

Tabel 4.4 Persentase Aspek Auditori ... 52

Tabel 4.5 Indikator mendengarkan ceramah guru ... 53

Tabel 4.6 Indikator Mendengarkan musik tari ... 54

Tabel 4.7 Persentase Aspek Kinestetik ... 55

Tabel 4.8 Indikator Meniru gerakan tari ... 56

(12)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Belajar ... 8

Gambar 4.1. Presentase aspek Visual ... 50

Gambar 4.2. Persentase indikator Apresiasi video pembelajran tari di kelas .. 51

Gambar 4.3. Persentase indikator Melihat gambar busana tari ... 52

Gambar 4.4. Persentase Aspek Auditori ... 53

Gambar 4.5. Persentase indikator mendengarkan ceramah guru ... 54

Gambar 4.6. Persentase Indikator Mendengarkan musik tari ... 55

Gambar 4.7. Persentase Aspek Kinestetik ... 56

Gambar 4.8. Persentase indikator Meniru gerakan tari ... 57

Gambar 4.9. Persentase indikator Aktif dalam praktek ... 58

Gambar 4.10.Pembelajaran Seni Tari dengan Gaya Belajar Visual dengan apresiasi video tari... 72

Gambar 4.11. Pembelajaran Seni Tari dengan Gaya Belajar Visual dengan apresiasi gambar busana tari ... 72

Gambar 4.12. Pembelajaran Seni Tari dengan Gaya Belajar Auditori dengan mendengarkan ceramah Guru ... 73

Gambar 4.13. Pembelajaran Seni Tari dengan Gaya Belajar Auditori dengan mendengarkan musik tari ... 73

Gambar 4.14.Pembelajaran Seni Tari dengan Gaya Belajar Kinestetik dengan praktek tari ... 74

(13)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 81

Lampiran 1.2 Lembar Validasi Instrumen Observasi ... 82

Lampiran 1.3 Lembar Validasi Instrumen Angket ... 85

Lampiran 1.4 Lembar Instrumen Wawancara ... 87

Lampiran 2.1 Valid dan Reliabilitas Uji Coba ... 88

Lampiran 2.2 Reliabilitas Uji Coba Angket ... 89

Lampiran 2.3 Validasi Angket ... 90

Lampiran 2.4 Data Observasi ... 91

Lampiran 2.5 Persentase Angket Per aspek ... 92

Lampiran 2.6 persentase Observasi Per aspek ... 94

Lampiran 2.7 Gabungan Angket dan Observasi ... 96

(14)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan terdiri dari input—proses—output. Maksudnya yaitu

pendidikan terdiri input yaitu siswa dengan berbagai latar belakangnya, proses

yaitu kegiatan pembelajaran yang di dalamnya mencakup pemberian materi, cara

mengajar guru dan gaya belajar siswa. Proses pembelajaran tersebutlah yang akan

menentukan baik buruknya suatu output baik berupa kemampuan siswa maupun

prestasi.

Proses belajar salah satunya dipengaruhi oleh gaya belajar siswa. Gaya

belajar siswa yang berbeda-beda akan menghasilkan hasil belajar yang berbeda

pula. Sama halnya dengan belajar pada umumnya, pembelajaran seni tari pun

dipengaruhi oleh gaya belajar siswa. Gaya belajar yang baik akan menghasilkan

hasil belajar berupa kemampuan seni tari yang baik, begitu pun sebaliknya. Satu

hal yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwa setiap manusia memiliki cara

menyerap dan mengolah informasi yang diterimanya dengan cara yang berbeda

satu sama lainnya, ini sangat tergantung pada gaya belajarnya. Oleh karena itu,

gaya belajar setiap orang tidak sama, hal ini sangat tergantung pada faktor yang

mempengaruhi individu itu sendiri baik secara internal maupun eksternal.

Pengaruh secara internal misalnya bakat, minat, motivasi, dan kemampuan

pengetahuannya dan pengaruh secara eksternal karena lingkungan, media

pembelajaran, ataupun guru.

Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki (2007:112) ―Pada awal

pengalaman belajar, salah satu di antara langkah-langkah pertama kita adalah

mengenali modalitas seseorang sebagai modalitas visual, auditorial, atau

kinestetik (VAK)‖. Istilah gaya belajar tersebut merupakan kecerdasan yang

dimiliki setiap orang yakni orang visual belajar melalui apa yang mereka lihat,

orang auditori belajar melalui apa yang mereka dengar, dan kinestetik belajar

(15)

2

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggunakan ketiga aspek ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih

cenderung pada salah satu diantara ketiganya.

Secara umum ada dua kategori utama tentang bagaimana kita belajar.

Pertama, bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah dan kedua, cara kita

mengatur dan mengolah informasi tersebut. Jika kita mengetahui gaya belajar

sendiri, kita dapat mengambil langkah-langkah penting untuk membantu diri kita

belajar lebih cepat dan lebih mudah.

Karateristik gaya belajar siswa pada umumnya terdiri dari gaya belajar

visual, auditori, dan kinestetik. Macam-macam gaya belajar tersebut dapat di

amati dalam proses pembelajaran seni tari. Hal tersebut melatarbelakangi

pentingnya guru perlu mengenali gaya belajar siswa agar dapat mengetahui

kesulitan siswa dalam belajar, khususnya dalam pembelajaran seni tari. Dengan

begitu, guru akan bisa menentukan metode mengajar yang sesuai dengan gaya

belajar siswa agar tujuan pembelajaran khususnya pada pembelajaran seni tari

dapat tercapai.

Dalam setiap kegiatan proses pembelajaran, setiap siswa memiliki gaya

belajar yang berbeda, dalam hal ini gaya belajar bisa ditinjau dan diamati baik dari

segi daya respons siswa, maupun dari metode pembelajaran yang di gunakan oleh

guru, sehingga hasil belajar pun bisa beragam khususnya dalam pembelajan seni

tari di sekolah.

Proses pembelajaran di sekolah cenderung ke teori sedangkan untuk proses

kegiatan praktek siswa sangat miskin pengalaman. Hal ini terjadi karena di

antaranya bisa dari latar belakang guru baik dari aspek pendidikan, pengetahuan

maupun pengalaman yang kurang dalam arti lain kompetensi profesionalismenya

dirasakan kurang optimal. Selain itu, bisa pula dikarenakan kurang bahan ajar

yang tidak sesuai, media pembelajaran yang kurang mendukung, dan arah

kebijakan pemimpin sekolah serta faktor pemahaman dan implementasi

kurikulum yang kurang relevan. Dengan demikian proses pembelajaran tari di

sekolah masih berhadapan dengan berbagai problematik dan perlu adanya

penanganan yang baik sehingga proses pembelajaran tersebut dapat berlangsung

(16)

3

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Fenomena yang terjadi di kelas, sering kali guru seni tari memberikan

pelajaran seni tari tanpa memperhatikan gaya belajar setiap siswa sehingga

berdampak pada terjadinya tujuan pembelajaran yang tidak sesuai harapan.

Masalahnya mungkin ada ketidakcocokan antara gaya belajar siswa dengan gaya

mengajar gurunya. Sudah tentu hal ini akan mengakibatkan hasil yang kurang

optimal dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Berbeda halnya ketika seorang guru mengetahui berbagai karakteristik

gaya belajar siswa, pembelajaran seni tari akan terasa lebih menarik, tidak

terkesan monoton, dan memungkinkan untuk memberi ruang pada proses

pembelajaran yang kreatif. Ketika guru mengetahui karakteristik gaya belajar

siswa yang berbeda-beda, guru akan mampu mengatur kapan harus menggunakan

metode pembelajaran A, B, atau C. Apabila seorang siswa mengetahui tentang

bagaimana cara belajarnya, maka siswa tersebut diharapkan bisa belajar sesuai

dengan kemampuannya dalam menyerap dan menerima berbagai materi

pembelajaran.

Pentingnya mengetahui karakteristik gaya belajar siswa tersebut,

melatarbelakangi penelitian mengenai keterkaitan gaya belajar siswa pada

pemebelajaran seni tari. Penelitian yang dilakukan berjudul “Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya Belajar Visual, Auidtori, dan Kinestetik Di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah di maksudkan untuk menemukan sumber–sumber yang

menjadi indikatornya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di

identifikasikan masalahnya sebagai berikut :

1. Siswa memiliki kecenderungan gaya belajar yang berbeda-beda.

2. Gaya belajar siswa pada pembelajaran seni tari dapat diamati melalui auditori,

visual, dan kinestetik.

3. Guru cenderung tidak mengetahui berbagai macam karakteristik gaya belajar

(17)

4

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Batasan masalah disini sangat diperlukan untuk menghindari terlalu luasnya

bahasan dalam penelitian, adapun batasan masalahnya terfokus kepada gaya

belajar siswa berdasarkan gaya belajar VAK (Visual, Auditori, Kinestetik) pada

pembelajaran seni tari.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah dan batasan masalah yang

dikemukakan di atas, maka peneliti merumuskan beberapa masalah dalam bentuk

pertanyaan, sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik gaya belajar siswa pada pembelajaran seni tari di

kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung?

2. Bagaimana proses pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan 4

Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian ini untuk :

1. Mengetahui dan mendeskripsikan karakteristik gaya belajar siswa pada

pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung.

2. Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran seni tari di kelas VIII

SMP Pasundan 4 Bandung.

E. Manfaat Penelitian 1. Peneliti

a. Menambah pengetahuan dan wawasan untuk lebih mendalami teori-teori

mengenai gaya belajar siswa.

b. Mengetahui lebih dalam mengenai keanekaragaman karakteristik gaya

(18)

5

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Siswa

Dapat memberikan informasi mengenai gaya belajar sehingga siswa dapat

menyesuaikan gaya belajar yang tepat dan cocok.

3. Guru

Dapat dijadikan contoh, inspirasi dan masukan yang positif terutama dalam

menyikapi gaya belajar siswa yang berbeda-beda agar hasil belajar siswa

pada pembelajaran seni tari meningkat.

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi penelitian (skripsi) terdiri dari lima bab, yaitu :

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN berisi tentang

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Batasan dan Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Struktur Organisasi

BAB II KAJIAN FUSTAKA berisi tentang teori-teori yang mendukung penlitian,

A. Konsep Pembelajaran

B. Teori Belajar

C. Gaya Belajar

D. Pembelajaran Seni Tari

(19)

6

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu A. Metode

B. Definisi Oprasional

C. Lokasi dan subjek Penelitian

D. Populasi

E. Sampel

F. Teknik Pengumpulan Data

G. Instrumen Penelitian

H. Uji Coba Instrumen

I. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

(20)

2

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

(21)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan

terhadap berbagai permasalahan dalam penelitian. Pada metode penelitian ini

penulis memakai metode deskriprif, karena metode ini meneliti suatu kejadian

yang sedang berlangsung untuk mengetahui pembelajaran seni tari melalui gaya

belajar visual, auditori, dan kinestetik di kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung.

Hal ini sesuai penyataan Arikunto (2010:29), “apabila peneliti bermaksud

mengetahui keadaan sesuatu apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana dan

sebagainya, maka penelitian bersifat deskriptif yaitu menjelaskan dan menerangkan peristiwa”.

Dengan menggunakan metode deskriptif, tidak hanya menggambarkan

mengenai fenomena – fenomena yang ada, tetapi memberikan gambaran

keterkaitan variabel yang di teliti, pengujian hipotesis,dan pembuatan prediksi

untuk memperoleh hasil dari masalah yang di pecahkan.

2. Definisi Operasional

Untuk mempertegas definisi kajian yang di tetili, agar menghindari dari

kesalahan penafsiran, penulis memberikan penjelasan tentang beberapa istilah

dalam bentuk definisi operasional dari judul penelitian yang diangkat, sebagai

berikut:

Dalam penelitian ini yang di maksud gaya belajar, menurut Nasution

(2010:94) Gaya belajar adalah cara konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan

memecahkan soal. Dengan demikian gaya belajar, merupakan cara siswa untuk

mengolah suatu informasi agar menghasilkan suatu prestasi.

Berkaitan dengan gaya belajar tersebut, pada pembelajaran seni tari

(22)

33

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan

siswa sebagai penerima informasi. Sedangkan seni merupakan hasil karya. Jadi

pembelajaran seni tari merupakan proses belajar kreatif siswa dan

berkreasi/bergerak dengan indah atau penggunaan bahasa kedalam gerakan yang

indah yang bisa menghasilkan karya seni yang elok.

3. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SMP PASUNDAN 4, Jl Kebon Jati No. 31

Bandung.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu yang didalam dirinya melekat atau

terkandung objek penelitian. Atau pihak-pihak yang di jadikan sebagai sampel

dalam sebuah penelitian, subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek

yang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel

dan teknik sampling yang digunakan. Berikut adalah penjelasan populasi dan

sampel penelitian :

4. Populasi

Populasi adalah keselurusan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian

ini adalah murid kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung, yang berjumlah 200 orang.

5. Sampel

Dalam penelitian ini sampel menggunakan jenis purposive sampling,

sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu

diambil dengan sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu

memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya, jenis penelitian ini di

kenal dengan judgement.

Judgement sampling sampel ini dipilih karena peneliti menilai bahwa

seseorang tersebut merupakan pihak yang baik untuk dijadikan sampel

(23)

34

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

data suatu efektivitas buku sejarah baru yang digunakan oleh murid, maka ia

memilih 6 guru untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judgemnt sampling pada

umumnya merupakan memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai “information rich”.

Pada penelitian ini sampelnya adalah siswa kelas VIII SMP Pasundan 4

yang berjumlah sekitar 200 siswa dan di ambil 20% dari keseluruhan siswa kelas

VIII yaitu sebanyak 40 orang.

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data yang

nantinya akan berguna untuk penelitian. Adapun teknik yang digunakan adalah :

1. Angket

Angket atau kuesioner menurut Suharsimi Arikunto adalah, “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka yang disebut angket adalah

seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh responden untuk

memperoleh data yang diperlukan. Data yang dimaksud adalah data

kuantitatif. Yang di ajukan untuk murid kelas VIII SMP Pasundan 4

Bandung.

2. Observasi

Teknik observasi adalah suatu teknik untuk memperoleh data dengan

menggunakan pengamatan (gejala-gejala) yang diselidiki. Berdasarkan

pendapat-pendapat dapat dikemukakan bahwa Observasi adalah merupakan

tekhnik atau metode untuk mengadakan penelitian dengan cara mengamati

langsung terhadap kejadian, baik di sekolah maupun di luar sekolah dan

hasilnya dicatat secara sempurna.

Dengan teknik ini peneliti mengadakan pengamatan secara langsung

terhadap obyek penelitian, dalam hal ini yang diamati adalah lokasi atau

(24)

35

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam kegiatan penelitian ini. Peneliti akan masuk ke dalam kelas

pembelajaran seni tari sehingga keobjektifitasan akan tercipta.

3. Wawancara

Teknik wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan

peneliti untuk memperoleh data tentang SMP Pasundan 4 Bandung.

4. Studi Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan transkrip, agenda dan sebagainya. Peneliti

menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh data tentang SMP

Pasundan 4 Bandung.

7. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian

ini adalah angket dan daftar checklist. Angket dan daftar checklist yang digunakan

berupa daftar pertanyaan yang berkaitan dengan gaya belajar siswa pada

pembelajaran seni tari.

1. Angket yang dipilih adalah angket tertutup yang telah disediakan oleh

peneliti. Skor yang diberikan pada setiap jawaban pertanyaan dilakukan

dengan menggunakan skala rikert. Dimana skala rikert ini digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. (untuk lembar angket lihat

pada lampiran)

2. Daftar checklist yang di tujukan untuk siswa menggunakan skala Guttman.

Dimana jawaban yang digunakan bersifat tegas, karena peneliti langsung

melihat proses pembelajaran dikelas. (untuk lembar observasi lihat lampiran).

8. UJi Instrumen Penelitian

Sebelum mengolah data apalagi menafsirkan data diperlukan analisis

instrumen penelitian. Hal ini disebabkan jika data yang diperoleh tidak valid atau

(25)

36

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

itu angket perlu diuji cobakan dengan maksud untuk mengetahui kekurangan atau

kelemahan angket yang telah disusun sebelumnya untuk dikoreksi.

Secara rinci penjabaran uji validitas dan reliabilitas angket penelitian

adalah sebagai berikut :

b. Uji Validitas Angket

Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dengan tepat dan

mengenai gejala-gejala tertentu.

Validitas penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur

penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Tes validitas digunakan

untuk mengukur sampai seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dalam melakukan fungsinya. Untuk menguji tingkat validitas maka digunakan

rumus pearson product moment. Adapun langkah-langkah dalam menggunakan

tes validitas adalah sebagai berikut:

1) Menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus pearson product

moment.

 

 

2 2 2 2

) )( ( i i i i i i i hitung Y Y n X X n Y X Y X n r            Keterangan :

r hitung = Koefisien korelasi

n = Jumlah Responden ΣX = Jumlah skor item

ΣY = jumlah skor total (seluruh item) (Riduwan, 2009: 98)

Contoh :

n = 40 ΣY =3177 ΣXY =8853

ΣX = 110 Σ(Y)2 =2625 (ΣX)2 = 12100

Σ(X)2

(26)

37

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

40.366 12100(40.256091 10093329

) 3177 )( 110 ( 8853 . 40     i hitung

r = 0,328

2) Menghitung harga thitung

2 1 2 r n r t    Dimana :

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

(Riduwan, 2009: 98)

Contoh : 138 , 2 328 , 0 1 2 40 328 , 0 2     t

3) Mencari dengan menggunakan uji taraf signifikansi untuk (�) = 0,05

dan dk=(n-2)

Contoh :

dk = n-2 = 40-2=38

4) Membuat keputusan dengan membandingkan thitungdengan ttabel

thitung> ttabel = item soal dinyatakan valid

thitung< ttabel = item soal dinyatakan tidak valid.

Contoh :

Didapat ttabel =1,73 Ternyata thitung> ttabel , dapat dinyatakan bahwa item

no satu valid dan dapatdiunakan sebagai instrumen penelitian.

Selanjutnya no item yang lainnya dihitung dengan menggunakan cara

yang sama pada perhitungan sebelumnya. Hasil perhitungan

menunjukan dari 25 item soal semuanya valid dan dapat digunakan

untuk penelitian. (untuk perhitungan lihat pada lampiran)

(27)

38

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam mengukur keabsahan data selain mengukur validitas, juga

dilakukan pengujian reliabilitas instrumen. Reliabilitas instrumen untuk mengukur

sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat

dipercaya tentang kemampuan seseorang.

Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

reliabel, maka dilakukan uji reliabilitas instrumen. Metode mencari realibilitas

internal yaitu menganalisis realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus

yang digunakan adalah alpha. Langkah-langkah pengujian reliabilitas instrumen

sebagai berikut ini.(Riduwan, 2009: 115)

1) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :

N N X X S i i i

  2 2 2 ) ( Dimana : 2 i

S = varians skor tiap-tiap item

2

Xi = jumlah kuadrat item Xi

2 )

(

Xi = jumlah item Xi dikuadratkan

N = jumlah responden

(Riduwan, 2009: 116)

Contoh :

n = 40 Σ(X)2

= 336 (ΣX)2 =

(28)

39

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Menghitung harga varians total dengan rumus:

Dimana :

2

t

S = varians total

2

Xt

 = jumlah kuadrat X total

2

) Xt

( = jumlah X total yang dikuadratkan N = jumlah responden

(Riduwan, 2009: 115)

Contoh :

n = 40

ΣY = 3177

Σ(Y)2 = 256091

(ΣY)2 = 100932329

94437 , 93 40 40 100932329 256091    t S

3) Masukkan nilai alpha dengan rumus:

r11=

 





t i

S

S

k

k

1

1

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas

k = Jumlah item pertanyaan

(Riduwan, 2009: 116)

Contoh :

k = 25

(29)

40

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ΣSi = 13,768

St = 82,047

r11=

0

,

727

94437

,

93

01063

,

28

1

1

25

25

1

1





 





 





t i

S

S

k

k

Hasil perhitungan menyatakan besarnya r11> rtabel, dengan

demikian maka semua data yang dianalisis dengan metode Alpha

adalah Reliabel.

Selanjutnya nilai r11di atas dikonsultasikan dengan pedoman

kriteria penafsiran menurut Riduwan (2009: 138).

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0 ,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

< 0,200 Sangat rendah

Setelah dikonsultasikan ternyata nilai r11= 0,727 berada pada

indeks korelasi antara 0,600-0,799 dan termasuk dalam reliabilitas

tinggi. (untuk perhitungan lihat pada lampiran)

1. Teknik Analisis Data

Suharsimi Arikunto (2010:278) mengatakan setelah data terkumpul dari

hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti. Dalam arti lain

analisis data bisa disebut juga pengolahan data. Secara garis besar teknik analisa

data meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1) Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah :

a) Mengecek kelengkapan data angket yang berisi soal, lembar

jawaban danlembar isian dokumentasi.

b) Menyebarkan angket kepada responden.

(30)

41

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d) Mengecek kelengkapan angket yang telah kembali dari responden.

2) Tabulasi

Tabulasi data adalah pengelompokan data sesuai kebutuhan

pengolahan data. Bentuknya berupa nomor,alternative jawaban,

frekuensi jawaban, dan presentase.

3) Analisis dan Penafsiran data

Hasil tabulasi kembali dianalisis dan ditafsirkan

sesuaisistematika data yang diperlukan. Dalam menganalisis data,

teknik yang digunakan adalah presentase (%) yaitu dengan melihat

perbandingan frekuensi dari tiap item jawaban yang muncul dari

responden.

Rumus pengolahan data

% 100 x N fo P

Keterangan :

P = Presentase jawaban

Fo = Frekuensi jawaban

N = jumlah jawaban responden

(untuk perhitungan lihat pada lampiran)

4) Penarikan kesimpulan

Hasil penafsiran dari setiap item kemudian dikelompokan

berdasarkan data yang diperlukan untuk memberikan jawaban

terhadap perumusan masalah penelitian yang diajukan. Kegiatan ini

merupakan usaha penarikan kesimpulan dalam penelitian, sehingga

dapat diperoleh gambaran dari keseluruhan data yang diperoleh

(31)

42

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk menafsirkan setiap data jawaban selanjutnya digunakan

kriteria dari perhitungan presentase sebagai berikut :

0 % : ditafsirkan tidak seorangpun

1-30% : ditafsirkan sebagian kecil

31-49% : ditafsirkan hampir setengahnya

50% : ditafsirkan setengahnya

51-80% : ditafsirkan sebagian besar

81-99% : ditafsirkan hampir seluruhnya

100% : ditafsirkan seluruhnya

(32)

33

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

(33)

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya

Belajar VisuL, Auditori, dan Kinestetik Di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung,

diperoleh beberapa temuan yang dapat disimpulkan mengenai Gaya Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Seni Tari Di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung. Dari hasil

pengolahan data didapat persentase rata-rata tiap aspek sebesar 68,85 % untuk

Visual, 71,59 % untuk Auditori, dan 84,38 % untuk Kinestetik, sehingga dapat

ditafsirkan hampir seluruhnya cenderung lebih cepat menangkap pelajaran dengan

model gaya belajar kinestetik.

Hal tersebut menunjukan bahwa model gaya belajar kinestetik cenderung

lebih di minati para siswa karena mereka dapat mengekspresikan potensi dirinya

dalam kegiatan belajar mengajar pendidikan seni tari. Oleh karena itu, model gaya

belajar kinestetik seyogianya menjadi rujukan penting bagi guru dalam

melaksanakan proses KBM sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran tari

seperti yang diharapkan.

Berkaitan dengan Proses pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan

Bandung, para siswa nampak lebih bersemangat dan bergairah dalam mengikuti

proses pembelajaran dengan menggunakan gaya belajar kinestetik. Hal ini,

dikarenakan para siswa cenderung belajar praktek tari dengan metode yang

bervariatif dari guru yang memberikan pembelajaran tersebut. Dengan demikian

proses gaya belajar kinestetik menuntut peran guru yang lebih aktif, kreatif, dan

inovatif serta kemampuan praktek menari dari guru tersebut pula sangat

menentukan berjalannya proses belajar yang diharapkan. Oleh karena itu, guru

seyogianya senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalisme keguruan

(34)

77

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Saran

Setelah menarik kesimpulan, peneliti memiliki bebarapa saran yang

diharapkan bisa menjadi masukan yang bermanfaat bagi semua pihak. Adapun

saran yang ingin disampaikan adalah sebagai berikut :

1) Bagi Guru

Keberhasilan dari proses pembelajaran adalah dilhat dari prestasi

belajar yang telah dicapai oleh siswa. oleh karena itu seorang guru harus

melakukan keterampilan dasar mengajar guru terutama dalam hal

mengetahui cara belajar atau gaya belajar siswa. Untuk guru yang telah

mengetahui gaya belajar siswa agar bisa diperhatikan atau mungkin bisa

lebih ditingkatkan kembali keterampilan yang dimilikinya dalam

memberikan model pembelajaran di kelas. Sedangkan bagi guru yang

belum mengetahui gaya belajar dan karakteristik siswa diharapkan bisa

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan gaya belajarnya siswa agar

tercapai sesuai dengan harapan khususnya pembelajaran dalam seni tari

menjadi lebih baik.

2) Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa yang ingin bekerja sebagai tenaga pendidik

hendaknya mengikuti perkuliahan dengan baik dan mempelajari masalah

dalam dunia pendidikan. Sedangkan bagi mahasiswa yang ingin mengkaji

dan menelaah kembali secara lebih luas yang ada hubungannya dengan

penelitian ini, sebaiknya meneliti faktor-faktor lain yang berkaitan dengan

karakteristik siswa, sehingga diperoleh hasil penelitian baru atau menjadi

(35)

77

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

(36)

78

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (1982). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung

Angkasa.

Akhbar, Ramadhan.M. (2012). pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar

siswa pada kelompok mata pejaran produktif smkn 1 cilaku cianjur.

Skripsi Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto,Suharsimi.(2010).Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike. (2007). Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Hamalik,Oemar. (2006). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Liana, Lia. (2011). Pembelajaran Seni Tari disekolah Rintisan Standar nasional

(Study Tentang Implmentasi KTSP di Kelas VII SMPN 2 Ngamprah

Kab. Bandung Barat). Skripsi Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Marsunah, Juju. (2012). Bahan Ajar Mata Kuliah Tari Pendidikan. UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Musfiqon, H.M. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian

Pendidikan.Jakarta: PT. Prestasi Pustakataraya.

Nasution.(2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Soejoso, Muhammad Agung. (2012). Hubungan Gaya Belajar Mahasiswa

terhadap prestasi Belajar Pada Mata Kuliah Statistika Terapan. UPI

Bandung : tidak di terbitkan.

Sumber Lain

Admin.(2012). Gaya Belajar. [Online].

http://www.ut.ac.id/html/Strategi-bjj/gaya3.htm (9-November-2012)

Admin.(2012). Macam Macam Gaya Belajar. [Online].

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/

(8-November-2012)

(37)

79

SUMIARTI, 2013

Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

janaku.com/2010/12/teori-belajar.html (8 November 2012).

Asmilarasati.(2010). Gaya Belajar Siswa.[Online]

http://www.squidoo.com/gaya-belajar-siswa (8 November 2012)

Blog Artikel Indonesia.(2011). Definisi Hasil Belajar. [Online].

http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-Belajar.

html(8-November-2012).

Indah, F. (2011). Definisi Pembelajaran Menurut Para Ahli.[Online].

http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_

ahli_info507.html (9 November 2012).

Krishna, (2012). Tujuan Pembelajaran. [Online].

http://dataserverku.blogspot.com/2012/02/tujuan-pembelajaran.html (9

November 2012).

Rudi.(2012). Pentingnya Pendidikan Seni.[Online].

http://www.kotalayakanak.org/index.php?option=com_content&view=a

rticle&id=1050:pentingnya-pendidikan-seni&catid=41:lampung-selatan&Itemid=70 (9-November-2012)

Sudrajat, A .(2012). Gaya Belajar Siswa.[Online].

Gambar

Tabel 4.1 Persentase Aspek Visual .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Pokok Menulis Narasi di Kelas V SDN Pucung II Kabupaten

[r]

Pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan model jigsaw dalam penelitian ini dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumya walaupun

[r]

Ketiga : Segala biaya yang diperlukan berkenaan dengan diterbitkannya keputusan ini dibebankan kepada RKA Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan. Keempat

Memahami aspek-aspek Pengelolaan Sumber daya Manusia dalam Organisasi, cetakan pertama, Grasindo, Jakarta.. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,

Di samping pola dasar pembelajaran kewirausahaan, skenario dan prosedur implementasi desain pembelajaran kewirausahaan hendaknya dapat dijadikan 2 pilar utama dalam

Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012, dengan kami ini minta kepada Saudara Direktur untuk hadir dalam melakukan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa berkas asli data perusahaan pada