SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI GAYA BELAJAR VISUAL, AUDITORI, DAN KINESTETIK DI KELAS VIII SMP PASUNDAN 4 BANNDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Seni Tari
Disusun oleh : SUMIYARTI
0906421
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013 PERNYATAAN
Dengan ini saya nyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutupan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, juni 2013.
Yang membuat pernyataan,
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
SUMIYARTI 0906421
PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI GAYA BELAJAR VISUAL, AUDITORI, DAN KINESTETIK DI KELAS VIII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Heny Rohayani, S,Sen, M.Si NIP.195901121985032001
Pembimbing II
Ace Iwan Suryawan,S.Pd.,M.Hum. NIP. 197203042001121002
Mengetahui :
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen., M.Si. NIP. 195710181985032001
Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya
Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik Di
Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung
Oleh Sumiyarti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Sumiyarti 2013
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduiii ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik Di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung”. Gaya belajar siswa perlu diperhatikan, oleh karena itu memudahkan seorang guru dan siswa dalam proses pembelajaran agar tercapai sesuai harapan. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk: 1. mengetahui dan mendeskripsikan karakteristik gaya belajar siswa pada pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung, 2. mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara penyebaran angket, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Responden yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung. Diperoleh beberapa temuan yang dapat disimpulkan mengenai Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya Belajar Visual, Auidtori, dan Kinestetik Di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung. Dari hasil pengolahan data didapat persentase rata-rata tiap aspek sebesar 68,85 % untuk Visual, 71,59 % untuk Auditori, dan 84,38 % untuk Kinestetik, sehingga dapat ditafsirkan hampir seluruhnya cenderung lebih cepat menangkap pelajaran dengan model gaya belajar kinestetik. Berkaitan dengan Proses pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung, para siswa nampak lebih bersemangat dan bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan gaya belajar kinestetik.
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.eduiii Abstract
Research which was conducted by the writer was entitled ”Dance Learning Through Visual, Auditory, and Kinesthetic Learning Styles for Eighth grade students in SMP Pasundan 4 Bandung”. Student’s learning style should be under control and noticed because it helps the students and teachers to reach what they expect in the learning process. The purposes of the research are; 1. Knowing and
describing the characteristic of students’ learning style on dance’s lesson in eighth
grade in SMP Pasundan 4 Bandung, 2. Knowing and describing the learning
process of dance’s lesson in eighth grade in SMP Pasundan 4 Bandung. Descriptive method was used to support the writer to finish this research. Descriptive method is a method which describes a kind of situation which is happening when the research is being conducted accordance to the fact. The data were collected by giving questionnaires, observation, interview and documentation study. The respondents who involved in this study were the students in eighth grade in SMP Pasundan 4 Bandung. The writer got some results concerning the students’ learning style. From the data processing, the writer obtained its percentage of each aspect, 68,85% for visual, 71,59 % for Auditory, and 84,38 % for kinesthetic. So it can be assumed that most of the students in the class tend to be faster with kinesthetic learning style. Related to the process of learning the dance art for eighth grade students in SMP Pasundan 4 Bandung, the students appear to be more excited and enthusiastic in following the learning process by using kinesthetic learning style.
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Struktur Organisasi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Konsep Pembelajaran ... 7
a. Hakikat Pembelajaran ... 7
b. Belajar Sebagai Suatu Proses ... 7
B. Teori Belajar... 8
a. Beberapa Teori Belajar Menurut Djamarah ... 8
b. Beberapa Teori Belajar Menurut Para Ahli ... 15
C. Gaya Belajar ... 21
a. Pengertian Gaya Belajar ... 22
b. Tipe Gaya Belajar ... 25
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii
D. Pembelajaran Seni Tari ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
A. Metode Penelitian... 32
B. Definisi Oprasional ... 32
C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 33
a. Lokasi Penelitian ... 33
b. Subjek Penelitian ... 33
D. Populasi ... ` 33
E. Sampel ... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ... 34
G. Instrumen Penelitian... 43
H. UJi Coba Instrumen Penelitian ... 43
1. Uji Validitas Angket ... 36
2. Uji Reliabilitas Angket ... 37
I. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Hasil Penelitian ... 43
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 43
2. Karakteristik Gaya Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tari di Pasundan 4 Bandung ... 48
a. Analisis Data Penelitian Karakteristik Gaya Belajar Siswa ... 49
3. Proses Pembelajaran Seni Tari di SMP Pasundan 4 Bandung ... 58
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
1. Karakteristik Gaya Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tari Di Pasundan 4 Bandung ... 60
2. Deskripsi Data ... 63
a. Analisis Data Angket ... 64
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii
c. Analisis Data Wawancara ... 66
3. Proses Pembelajaran Seni Tari di SMP Pasundan 4 Bandung ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 77
DAFTAR FUSTAKA ... 78
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Persentase Aspek Visual ... 50
Tabel 4.2 Indikator Apresiasi video pembelajran tari di kelas... 51
Tabel 4.3 Indikator Melihat gambar busana tari ... 51
Tabel 4.4 Persentase Aspek Auditori ... 52
Tabel 4.5 Indikator mendengarkan ceramah guru ... 53
Tabel 4.6 Indikator Mendengarkan musik tari ... 54
Tabel 4.7 Persentase Aspek Kinestetik ... 55
Tabel 4.8 Indikator Meniru gerakan tari ... 56
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Belajar ... 8
Gambar 4.1. Presentase aspek Visual ... 50
Gambar 4.2. Persentase indikator Apresiasi video pembelajran tari di kelas .. 51
Gambar 4.3. Persentase indikator Melihat gambar busana tari ... 52
Gambar 4.4. Persentase Aspek Auditori ... 53
Gambar 4.5. Persentase indikator mendengarkan ceramah guru ... 54
Gambar 4.6. Persentase Indikator Mendengarkan musik tari ... 55
Gambar 4.7. Persentase Aspek Kinestetik ... 56
Gambar 4.8. Persentase indikator Meniru gerakan tari ... 57
Gambar 4.9. Persentase indikator Aktif dalam praktek ... 58
Gambar 4.10.Pembelajaran Seni Tari dengan Gaya Belajar Visual dengan apresiasi video tari... 72
Gambar 4.11. Pembelajaran Seni Tari dengan Gaya Belajar Visual dengan apresiasi gambar busana tari ... 72
Gambar 4.12. Pembelajaran Seni Tari dengan Gaya Belajar Auditori dengan mendengarkan ceramah Guru ... 73
Gambar 4.13. Pembelajaran Seni Tari dengan Gaya Belajar Auditori dengan mendengarkan musik tari ... 73
Gambar 4.14.Pembelajaran Seni Tari dengan Gaya Belajar Kinestetik dengan praktek tari ... 74
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 81
Lampiran 1.2 Lembar Validasi Instrumen Observasi ... 82
Lampiran 1.3 Lembar Validasi Instrumen Angket ... 85
Lampiran 1.4 Lembar Instrumen Wawancara ... 87
Lampiran 2.1 Valid dan Reliabilitas Uji Coba ... 88
Lampiran 2.2 Reliabilitas Uji Coba Angket ... 89
Lampiran 2.3 Validasi Angket ... 90
Lampiran 2.4 Data Observasi ... 91
Lampiran 2.5 Persentase Angket Per aspek ... 92
Lampiran 2.6 persentase Observasi Per aspek ... 94
Lampiran 2.7 Gabungan Angket dan Observasi ... 96
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan terdiri dari input—proses—output. Maksudnya yaitu
pendidikan terdiri input yaitu siswa dengan berbagai latar belakangnya, proses
yaitu kegiatan pembelajaran yang di dalamnya mencakup pemberian materi, cara
mengajar guru dan gaya belajar siswa. Proses pembelajaran tersebutlah yang akan
menentukan baik buruknya suatu output baik berupa kemampuan siswa maupun
prestasi.
Proses belajar salah satunya dipengaruhi oleh gaya belajar siswa. Gaya
belajar siswa yang berbeda-beda akan menghasilkan hasil belajar yang berbeda
pula. Sama halnya dengan belajar pada umumnya, pembelajaran seni tari pun
dipengaruhi oleh gaya belajar siswa. Gaya belajar yang baik akan menghasilkan
hasil belajar berupa kemampuan seni tari yang baik, begitu pun sebaliknya. Satu
hal yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwa setiap manusia memiliki cara
menyerap dan mengolah informasi yang diterimanya dengan cara yang berbeda
satu sama lainnya, ini sangat tergantung pada gaya belajarnya. Oleh karena itu,
gaya belajar setiap orang tidak sama, hal ini sangat tergantung pada faktor yang
mempengaruhi individu itu sendiri baik secara internal maupun eksternal.
Pengaruh secara internal misalnya bakat, minat, motivasi, dan kemampuan
pengetahuannya dan pengaruh secara eksternal karena lingkungan, media
pembelajaran, ataupun guru.
Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki (2007:112) ―Pada awal
pengalaman belajar, salah satu di antara langkah-langkah pertama kita adalah
mengenali modalitas seseorang sebagai modalitas visual, auditorial, atau
kinestetik (VAK)‖. Istilah gaya belajar tersebut merupakan kecerdasan yang
dimiliki setiap orang yakni orang visual belajar melalui apa yang mereka lihat,
orang auditori belajar melalui apa yang mereka dengar, dan kinestetik belajar
2
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menggunakan ketiga aspek ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih
cenderung pada salah satu diantara ketiganya.
Secara umum ada dua kategori utama tentang bagaimana kita belajar.
Pertama, bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah dan kedua, cara kita
mengatur dan mengolah informasi tersebut. Jika kita mengetahui gaya belajar
sendiri, kita dapat mengambil langkah-langkah penting untuk membantu diri kita
belajar lebih cepat dan lebih mudah.
Karateristik gaya belajar siswa pada umumnya terdiri dari gaya belajar
visual, auditori, dan kinestetik. Macam-macam gaya belajar tersebut dapat di
amati dalam proses pembelajaran seni tari. Hal tersebut melatarbelakangi
pentingnya guru perlu mengenali gaya belajar siswa agar dapat mengetahui
kesulitan siswa dalam belajar, khususnya dalam pembelajaran seni tari. Dengan
begitu, guru akan bisa menentukan metode mengajar yang sesuai dengan gaya
belajar siswa agar tujuan pembelajaran khususnya pada pembelajaran seni tari
dapat tercapai.
Dalam setiap kegiatan proses pembelajaran, setiap siswa memiliki gaya
belajar yang berbeda, dalam hal ini gaya belajar bisa ditinjau dan diamati baik dari
segi daya respons siswa, maupun dari metode pembelajaran yang di gunakan oleh
guru, sehingga hasil belajar pun bisa beragam khususnya dalam pembelajan seni
tari di sekolah.
Proses pembelajaran di sekolah cenderung ke teori sedangkan untuk proses
kegiatan praktek siswa sangat miskin pengalaman. Hal ini terjadi karena di
antaranya bisa dari latar belakang guru baik dari aspek pendidikan, pengetahuan
maupun pengalaman yang kurang dalam arti lain kompetensi profesionalismenya
dirasakan kurang optimal. Selain itu, bisa pula dikarenakan kurang bahan ajar
yang tidak sesuai, media pembelajaran yang kurang mendukung, dan arah
kebijakan pemimpin sekolah serta faktor pemahaman dan implementasi
kurikulum yang kurang relevan. Dengan demikian proses pembelajaran tari di
sekolah masih berhadapan dengan berbagai problematik dan perlu adanya
penanganan yang baik sehingga proses pembelajaran tersebut dapat berlangsung
3
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Fenomena yang terjadi di kelas, sering kali guru seni tari memberikan
pelajaran seni tari tanpa memperhatikan gaya belajar setiap siswa sehingga
berdampak pada terjadinya tujuan pembelajaran yang tidak sesuai harapan.
Masalahnya mungkin ada ketidakcocokan antara gaya belajar siswa dengan gaya
mengajar gurunya. Sudah tentu hal ini akan mengakibatkan hasil yang kurang
optimal dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berbeda halnya ketika seorang guru mengetahui berbagai karakteristik
gaya belajar siswa, pembelajaran seni tari akan terasa lebih menarik, tidak
terkesan monoton, dan memungkinkan untuk memberi ruang pada proses
pembelajaran yang kreatif. Ketika guru mengetahui karakteristik gaya belajar
siswa yang berbeda-beda, guru akan mampu mengatur kapan harus menggunakan
metode pembelajaran A, B, atau C. Apabila seorang siswa mengetahui tentang
bagaimana cara belajarnya, maka siswa tersebut diharapkan bisa belajar sesuai
dengan kemampuannya dalam menyerap dan menerima berbagai materi
pembelajaran.
Pentingnya mengetahui karakteristik gaya belajar siswa tersebut,
melatarbelakangi penelitian mengenai keterkaitan gaya belajar siswa pada
pemebelajaran seni tari. Penelitian yang dilakukan berjudul “Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya Belajar Visual, Auidtori, dan Kinestetik Di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah di maksudkan untuk menemukan sumber–sumber yang
menjadi indikatornya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di
identifikasikan masalahnya sebagai berikut :
1. Siswa memiliki kecenderungan gaya belajar yang berbeda-beda.
2. Gaya belajar siswa pada pembelajaran seni tari dapat diamati melalui auditori,
visual, dan kinestetik.
3. Guru cenderung tidak mengetahui berbagai macam karakteristik gaya belajar
4
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah
Batasan masalah disini sangat diperlukan untuk menghindari terlalu luasnya
bahasan dalam penelitian, adapun batasan masalahnya terfokus kepada gaya
belajar siswa berdasarkan gaya belajar VAK (Visual, Auditori, Kinestetik) pada
pembelajaran seni tari.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah dan batasan masalah yang
dikemukakan di atas, maka peneliti merumuskan beberapa masalah dalam bentuk
pertanyaan, sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik gaya belajar siswa pada pembelajaran seni tari di
kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung?
2. Bagaimana proses pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan 4
Bandung?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini untuk :
1. Mengetahui dan mendeskripsikan karakteristik gaya belajar siswa pada
pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung.
2. Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran seni tari di kelas VIII
SMP Pasundan 4 Bandung.
E. Manfaat Penelitian 1. Peneliti
a. Menambah pengetahuan dan wawasan untuk lebih mendalami teori-teori
mengenai gaya belajar siswa.
b. Mengetahui lebih dalam mengenai keanekaragaman karakteristik gaya
5
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Siswa
Dapat memberikan informasi mengenai gaya belajar sehingga siswa dapat
menyesuaikan gaya belajar yang tepat dan cocok.
3. Guru
Dapat dijadikan contoh, inspirasi dan masukan yang positif terutama dalam
menyikapi gaya belajar siswa yang berbeda-beda agar hasil belajar siswa
pada pembelajaran seni tari meningkat.
F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi penelitian (skripsi) terdiri dari lima bab, yaitu :
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN berisi tentang
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan dan Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Struktur Organisasi
BAB II KAJIAN FUSTAKA berisi tentang teori-teori yang mendukung penlitian,
A. Konsep Pembelajaran
B. Teori Belajar
C. Gaya Belajar
D. Pembelajaran Seni Tari
6
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu A. Metode
B. Definisi Oprasional
C. Lokasi dan subjek Penelitian
D. Populasi
E. Sampel
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Instrumen Penelitian
H. Uji Coba Instrumen
I. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
2
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan
terhadap berbagai permasalahan dalam penelitian. Pada metode penelitian ini
penulis memakai metode deskriprif, karena metode ini meneliti suatu kejadian
yang sedang berlangsung untuk mengetahui pembelajaran seni tari melalui gaya
belajar visual, auditori, dan kinestetik di kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung.
Hal ini sesuai penyataan Arikunto (2010:29), “apabila peneliti bermaksud
mengetahui keadaan sesuatu apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana dan
sebagainya, maka penelitian bersifat deskriptif yaitu menjelaskan dan menerangkan peristiwa”.
Dengan menggunakan metode deskriptif, tidak hanya menggambarkan
mengenai fenomena – fenomena yang ada, tetapi memberikan gambaran
keterkaitan variabel yang di teliti, pengujian hipotesis,dan pembuatan prediksi
untuk memperoleh hasil dari masalah yang di pecahkan.
2. Definisi Operasional
Untuk mempertegas definisi kajian yang di tetili, agar menghindari dari
kesalahan penafsiran, penulis memberikan penjelasan tentang beberapa istilah
dalam bentuk definisi operasional dari judul penelitian yang diangkat, sebagai
berikut:
Dalam penelitian ini yang di maksud gaya belajar, menurut Nasution
(2010:94) Gaya belajar adalah cara konsisten yang dilakukan oleh seorang murid
dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan
memecahkan soal. Dengan demikian gaya belajar, merupakan cara siswa untuk
mengolah suatu informasi agar menghasilkan suatu prestasi.
Berkaitan dengan gaya belajar tersebut, pada pembelajaran seni tari
33
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan
siswa sebagai penerima informasi. Sedangkan seni merupakan hasil karya. Jadi
pembelajaran seni tari merupakan proses belajar kreatif siswa dan
berkreasi/bergerak dengan indah atau penggunaan bahasa kedalam gerakan yang
indah yang bisa menghasilkan karya seni yang elok.
3. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMP PASUNDAN 4, Jl Kebon Jati No. 31
Bandung.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu yang didalam dirinya melekat atau
terkandung objek penelitian. Atau pihak-pihak yang di jadikan sebagai sampel
dalam sebuah penelitian, subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek
yang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel
dan teknik sampling yang digunakan. Berikut adalah penjelasan populasi dan
sampel penelitian :
4. Populasi
Populasi adalah keselurusan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian
ini adalah murid kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung, yang berjumlah 200 orang.
5. Sampel
Dalam penelitian ini sampel menggunakan jenis purposive sampling,
sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu
diambil dengan sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu
memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya, jenis penelitian ini di
kenal dengan judgement.
Judgement sampling sampel ini dipilih karena peneliti menilai bahwa
seseorang tersebut merupakan pihak yang baik untuk dijadikan sampel
34
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
data suatu efektivitas buku sejarah baru yang digunakan oleh murid, maka ia
memilih 6 guru untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judgemnt sampling pada
umumnya merupakan memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai “information rich”.
Pada penelitian ini sampelnya adalah siswa kelas VIII SMP Pasundan 4
yang berjumlah sekitar 200 siswa dan di ambil 20% dari keseluruhan siswa kelas
VIII yaitu sebanyak 40 orang.
6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data yang
nantinya akan berguna untuk penelitian. Adapun teknik yang digunakan adalah :
1. Angket
Angket atau kuesioner menurut Suharsimi Arikunto adalah, “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka yang disebut angket adalah
seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh responden untuk
memperoleh data yang diperlukan. Data yang dimaksud adalah data
kuantitatif. Yang di ajukan untuk murid kelas VIII SMP Pasundan 4
Bandung.
2. Observasi
Teknik observasi adalah suatu teknik untuk memperoleh data dengan
menggunakan pengamatan (gejala-gejala) yang diselidiki. Berdasarkan
pendapat-pendapat dapat dikemukakan bahwa Observasi adalah merupakan
tekhnik atau metode untuk mengadakan penelitian dengan cara mengamati
langsung terhadap kejadian, baik di sekolah maupun di luar sekolah dan
hasilnya dicatat secara sempurna.
Dengan teknik ini peneliti mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap obyek penelitian, dalam hal ini yang diamati adalah lokasi atau
35
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dalam kegiatan penelitian ini. Peneliti akan masuk ke dalam kelas
pembelajaran seni tari sehingga keobjektifitasan akan tercipta.
3. Wawancara
Teknik wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan
peneliti untuk memperoleh data tentang SMP Pasundan 4 Bandung.
4. Studi Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan transkrip, agenda dan sebagainya. Peneliti
menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh data tentang SMP
Pasundan 4 Bandung.
7. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian
ini adalah angket dan daftar checklist. Angket dan daftar checklist yang digunakan
berupa daftar pertanyaan yang berkaitan dengan gaya belajar siswa pada
pembelajaran seni tari.
1. Angket yang dipilih adalah angket tertutup yang telah disediakan oleh
peneliti. Skor yang diberikan pada setiap jawaban pertanyaan dilakukan
dengan menggunakan skala rikert. Dimana skala rikert ini digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. (untuk lembar angket lihat
pada lampiran)
2. Daftar checklist yang di tujukan untuk siswa menggunakan skala Guttman.
Dimana jawaban yang digunakan bersifat tegas, karena peneliti langsung
melihat proses pembelajaran dikelas. (untuk lembar observasi lihat lampiran).
8. UJi Instrumen Penelitian
Sebelum mengolah data apalagi menafsirkan data diperlukan analisis
instrumen penelitian. Hal ini disebabkan jika data yang diperoleh tidak valid atau
36
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
itu angket perlu diuji cobakan dengan maksud untuk mengetahui kekurangan atau
kelemahan angket yang telah disusun sebelumnya untuk dikoreksi.
Secara rinci penjabaran uji validitas dan reliabilitas angket penelitian
adalah sebagai berikut :
b. Uji Validitas Angket
Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dengan tepat dan
mengenai gejala-gejala tertentu.
Validitas penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur
penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Tes validitas digunakan
untuk mengukur sampai seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsinya. Untuk menguji tingkat validitas maka digunakan
rumus pearson product moment. Adapun langkah-langkah dalam menggunakan
tes validitas adalah sebagai berikut:
1) Menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus pearson product
moment.
2 2 2 2
) )( ( i i i i i i i hitung Y Y n X X n Y X Y X n r Keterangan :
r hitung = Koefisien korelasi
n = Jumlah Responden ΣX = Jumlah skor item
ΣY = jumlah skor total (seluruh item) (Riduwan, 2009: 98)
Contoh :
n = 40 ΣY =3177 ΣXY =8853
ΣX = 110 Σ(Y)2 =2625 (ΣX)2 = 12100
Σ(X)2
37
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40.366 12100(40.256091 10093329
) 3177 )( 110 ( 8853 . 40 i hitung
r = 0,328
2) Menghitung harga thitung
2 1 2 r n r t Dimana :
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
(Riduwan, 2009: 98)
Contoh : 138 , 2 328 , 0 1 2 40 328 , 0 2 t
3) Mencari dengan menggunakan uji taraf signifikansi untuk (�) = 0,05
dan dk=(n-2)
Contoh :
dk = n-2 = 40-2=38
4) Membuat keputusan dengan membandingkan thitungdengan ttabel
thitung> ttabel = item soal dinyatakan valid
thitung< ttabel = item soal dinyatakan tidak valid.
Contoh :
Didapat ttabel =1,73 Ternyata thitung> ttabel , dapat dinyatakan bahwa item
no satu valid dan dapatdiunakan sebagai instrumen penelitian.
Selanjutnya no item yang lainnya dihitung dengan menggunakan cara
yang sama pada perhitungan sebelumnya. Hasil perhitungan
menunjukan dari 25 item soal semuanya valid dan dapat digunakan
untuk penelitian. (untuk perhitungan lihat pada lampiran)
38
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam mengukur keabsahan data selain mengukur validitas, juga
dilakukan pengujian reliabilitas instrumen. Reliabilitas instrumen untuk mengukur
sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat
dipercaya tentang kemampuan seseorang.
Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
reliabel, maka dilakukan uji reliabilitas instrumen. Metode mencari realibilitas
internal yaitu menganalisis realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus
yang digunakan adalah alpha. Langkah-langkah pengujian reliabilitas instrumen
sebagai berikut ini.(Riduwan, 2009: 115)
1) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :
N N X X S i i i
2 2 2 ) ( Dimana : 2 iS = varians skor tiap-tiap item
2
Xi = jumlah kuadrat item Xi2 )
(
Xi = jumlah item Xi dikuadratkanN = jumlah responden
(Riduwan, 2009: 116)
Contoh :
n = 40 Σ(X)2
= 336 (ΣX)2 =
39
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Menghitung harga varians total dengan rumus:
Dimana :
2
t
S = varians total
2
Xt
= jumlah kuadrat X total
2
) Xt
( = jumlah X total yang dikuadratkan N = jumlah responden
(Riduwan, 2009: 115)
Contoh :
n = 40
ΣY = 3177
Σ(Y)2 = 256091
(ΣY)2 = 100932329
94437 , 93 40 40 100932329 256091 t S
3) Masukkan nilai alpha dengan rumus:
r11=
t iS
S
k
k
1
1
Keterangan :r11 = Koefisien reliabilitas
k = Jumlah item pertanyaan
(Riduwan, 2009: 116)
Contoh :
k = 25
40
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ΣSi = 13,768
St = 82,047
r11=
0
,
727
94437
,
93
01063
,
28
1
1
25
25
1
1
t iS
S
k
k
Hasil perhitungan menyatakan besarnya r11> rtabel, dengan
demikian maka semua data yang dianalisis dengan metode Alpha
adalah Reliabel.
Selanjutnya nilai r11di atas dikonsultasikan dengan pedoman
kriteria penafsiran menurut Riduwan (2009: 138).
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0 ,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
< 0,200 Sangat rendah
Setelah dikonsultasikan ternyata nilai r11= 0,727 berada pada
indeks korelasi antara 0,600-0,799 dan termasuk dalam reliabilitas
tinggi. (untuk perhitungan lihat pada lampiran)
1. Teknik Analisis Data
Suharsimi Arikunto (2010:278) mengatakan setelah data terkumpul dari
hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti. Dalam arti lain
analisis data bisa disebut juga pengolahan data. Secara garis besar teknik analisa
data meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1) Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah :
a) Mengecek kelengkapan data angket yang berisi soal, lembar
jawaban danlembar isian dokumentasi.
b) Menyebarkan angket kepada responden.
41
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d) Mengecek kelengkapan angket yang telah kembali dari responden.
2) Tabulasi
Tabulasi data adalah pengelompokan data sesuai kebutuhan
pengolahan data. Bentuknya berupa nomor,alternative jawaban,
frekuensi jawaban, dan presentase.
3) Analisis dan Penafsiran data
Hasil tabulasi kembali dianalisis dan ditafsirkan
sesuaisistematika data yang diperlukan. Dalam menganalisis data,
teknik yang digunakan adalah presentase (%) yaitu dengan melihat
perbandingan frekuensi dari tiap item jawaban yang muncul dari
responden.
Rumus pengolahan data
% 100 x N fo P
Keterangan :
P = Presentase jawaban
Fo = Frekuensi jawaban
N = jumlah jawaban responden
(untuk perhitungan lihat pada lampiran)
4) Penarikan kesimpulan
Hasil penafsiran dari setiap item kemudian dikelompokan
berdasarkan data yang diperlukan untuk memberikan jawaban
terhadap perumusan masalah penelitian yang diajukan. Kegiatan ini
merupakan usaha penarikan kesimpulan dalam penelitian, sehingga
dapat diperoleh gambaran dari keseluruhan data yang diperoleh
42
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk menafsirkan setiap data jawaban selanjutnya digunakan
kriteria dari perhitungan presentase sebagai berikut :
0 % : ditafsirkan tidak seorangpun
1-30% : ditafsirkan sebagian kecil
31-49% : ditafsirkan hampir setengahnya
50% : ditafsirkan setengahnya
51-80% : ditafsirkan sebagian besar
81-99% : ditafsirkan hampir seluruhnya
100% : ditafsirkan seluruhnya
33
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 76 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pembelajaran Seni Tari Melalui Gaya
Belajar VisuL, Auditori, dan Kinestetik Di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung,
diperoleh beberapa temuan yang dapat disimpulkan mengenai Gaya Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Seni Tari Di Kelas VIII SMP Pasundan 4 Bandung. Dari hasil
pengolahan data didapat persentase rata-rata tiap aspek sebesar 68,85 % untuk
Visual, 71,59 % untuk Auditori, dan 84,38 % untuk Kinestetik, sehingga dapat
ditafsirkan hampir seluruhnya cenderung lebih cepat menangkap pelajaran dengan
model gaya belajar kinestetik.
Hal tersebut menunjukan bahwa model gaya belajar kinestetik cenderung
lebih di minati para siswa karena mereka dapat mengekspresikan potensi dirinya
dalam kegiatan belajar mengajar pendidikan seni tari. Oleh karena itu, model gaya
belajar kinestetik seyogianya menjadi rujukan penting bagi guru dalam
melaksanakan proses KBM sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran tari
seperti yang diharapkan.
Berkaitan dengan Proses pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Pasundan
Bandung, para siswa nampak lebih bersemangat dan bergairah dalam mengikuti
proses pembelajaran dengan menggunakan gaya belajar kinestetik. Hal ini,
dikarenakan para siswa cenderung belajar praktek tari dengan metode yang
bervariatif dari guru yang memberikan pembelajaran tersebut. Dengan demikian
proses gaya belajar kinestetik menuntut peran guru yang lebih aktif, kreatif, dan
inovatif serta kemampuan praktek menari dari guru tersebut pula sangat
menentukan berjalannya proses belajar yang diharapkan. Oleh karena itu, guru
seyogianya senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalisme keguruan
77
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Saran
Setelah menarik kesimpulan, peneliti memiliki bebarapa saran yang
diharapkan bisa menjadi masukan yang bermanfaat bagi semua pihak. Adapun
saran yang ingin disampaikan adalah sebagai berikut :
1) Bagi Guru
Keberhasilan dari proses pembelajaran adalah dilhat dari prestasi
belajar yang telah dicapai oleh siswa. oleh karena itu seorang guru harus
melakukan keterampilan dasar mengajar guru terutama dalam hal
mengetahui cara belajar atau gaya belajar siswa. Untuk guru yang telah
mengetahui gaya belajar siswa agar bisa diperhatikan atau mungkin bisa
lebih ditingkatkan kembali keterampilan yang dimilikinya dalam
memberikan model pembelajaran di kelas. Sedangkan bagi guru yang
belum mengetahui gaya belajar dan karakteristik siswa diharapkan bisa
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan gaya belajarnya siswa agar
tercapai sesuai dengan harapan khususnya pembelajaran dalam seni tari
menjadi lebih baik.
2) Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa yang ingin bekerja sebagai tenaga pendidik
hendaknya mengikuti perkuliahan dengan baik dan mempelajari masalah
dalam dunia pendidikan. Sedangkan bagi mahasiswa yang ingin mengkaji
dan menelaah kembali secara lebih luas yang ada hubungannya dengan
penelitian ini, sebaiknya meneliti faktor-faktor lain yang berkaitan dengan
karakteristik siswa, sehingga diperoleh hasil penelitian baru atau menjadi
77
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
78
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. (1982). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung
Angkasa.
Akhbar, Ramadhan.M. (2012). pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar
siswa pada kelompok mata pejaran produktif smkn 1 cilaku cianjur.
Skripsi Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Arikunto,Suharsimi.(2010).Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike. (2007). Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Hamalik,Oemar. (2006). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Liana, Lia. (2011). Pembelajaran Seni Tari disekolah Rintisan Standar nasional
(Study Tentang Implmentasi KTSP di Kelas VII SMPN 2 Ngamprah
Kab. Bandung Barat). Skripsi Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Marsunah, Juju. (2012). Bahan Ajar Mata Kuliah Tari Pendidikan. UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Musfiqon, H.M. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian
Pendidikan.Jakarta: PT. Prestasi Pustakataraya.
Nasution.(2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Soejoso, Muhammad Agung. (2012). Hubungan Gaya Belajar Mahasiswa
terhadap prestasi Belajar Pada Mata Kuliah Statistika Terapan. UPI
Bandung : tidak di terbitkan.
Sumber Lain
Admin.(2012). Gaya Belajar. [Online].
http://www.ut.ac.id/html/Strategi-bjj/gaya3.htm (9-November-2012)
Admin.(2012). Macam Macam Gaya Belajar. [Online].
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/
(8-November-2012)
79
SUMIARTI, 2013
Pembelajaran seni tari melalui gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik din kelas VII SMP PASUNDAN 4 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
janaku.com/2010/12/teori-belajar.html (8 November 2012).
Asmilarasati.(2010). Gaya Belajar Siswa.[Online]
http://www.squidoo.com/gaya-belajar-siswa (8 November 2012)
Blog Artikel Indonesia.(2011). Definisi Hasil Belajar. [Online].
http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-Belajar.
html(8-November-2012).
Indah, F. (2011). Definisi Pembelajaran Menurut Para Ahli.[Online].
http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_
ahli_info507.html (9 November 2012).
Krishna, (2012). Tujuan Pembelajaran. [Online].
http://dataserverku.blogspot.com/2012/02/tujuan-pembelajaran.html (9
November 2012).
Rudi.(2012). Pentingnya Pendidikan Seni.[Online].
http://www.kotalayakanak.org/index.php?option=com_content&view=a
rticle&id=1050:pentingnya-pendidikan-seni&catid=41:lampung-selatan&Itemid=70 (9-November-2012)
Sudrajat, A .(2012). Gaya Belajar Siswa.[Online].