Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN
LAPANGAN (PPL)
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Guru TIK)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Oleh:
SAMWIEL AGUS NUGRAHA 0606140
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penguasaan Kompetensi Pedagogik
Mahasiswa Calon Guru dalam
Pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan (PPL)
Oleh
Samwiel Agus Nugraha
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Samwiel Agus Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Samwiel Agus Nugraha (0606140) Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL). (studi deskriptif pada mahasiswa pendidikan guru TIK jurusan kurtekpend-UPI).
Penelitian ini bertolak dari rumusan umum, yaitu: “Bagaimana Tingkat
Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan (PPL)?”. Secara lebih khusus, rumusan masalah
dalam deskripsi ini meliputi tentang: Pertama, Bagaimana Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru pendidikan guru TIK dalam penguasaan karakteristik peserta didik? Kedua, Bagaimana Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru pendidikan guru TIK dalam pengembangan kurikulum di sekolah? Ketiga, Bagaimana Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas? Keempat, Bagaimana Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru pendidikan guru TIK dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi Tingkat Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, konsentrasi Pendidikan Guru TIK angkatan 2009. Jumlah sampel adalah 33 orang mahasiswa praktikan guru TIK. Teknik analisis data menggunakan kai kuadrat dan persentase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil simpulan bahwa tingkat Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan di sekolah termasuk dalam kategori menguasai. Adapun simpulan khusus dari penelitian ini adalah 1) Tingkat penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam penguasaan karakteristik peserta didik memiliki persentase sebesar 81,2% termasuk dalam kriteria menguasai. 2) Tingkat penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pengembangan kurikulum di sekolah memiliki skor persentase sebesar 82,75% termasuk dalam kriteria sangat menguasai. 3) Tingkat penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas memiliki persentase sebesar 79,76% termasuk dalam kriteria menguasai. 4) Tingkat penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa calon guru pendidikan guru TIK dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran memiliki persentase sebesar 78,61% termasuk dalam kriteria menguasai.
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Samwiel Agus Nugraha (0606140). Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher in the Implementation of Field Experience Program (PPL). (Descriptive study on College students of ICT teacher education kurtekpend-UPI department).
The research question of this research is “How the level of Mastering Pedagogic
Competence on College Student as Future Teacher in the Implementation of Field
Experience Program (PPL)?”. Specifically, the research questions are: First, How
the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Mastering Students Characteristic? Second, How the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Developing Curriculum in School? Third, How the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Learning Process in Classroom? Fourth, How the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Implementation of Learning Evaluation? Aim of the Study is to get information of the level of mastering pedagogic competence in student college as future teacher in Field Experience Program (PPL). This research is descriptive study with quantitative approach. In collecting data, this research used questionnaire, observation, and documentation study. Sample of this research is college students of Curriculum and Education Technology Department, ICT teacher education concentration 2009. Samples are 33 college students of ICT teacher education. In analyzing data, this research used Chi Square and percentage. Based on the finding, the conclusion is the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher in the Implementation of Field Experience Program is school is in master category. Specifically, 1) the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Mastering Students Characteristic is 81,2%, it is in master criteria. 2) the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Developing Curriculum in School is 82,75%, it is in expert criteria. 3) the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Learning Process in Classroom is 79,76%, it is in master criteria. 4) the level of Mastering Pedagogic Competence on College Student as Future Teacher of ICT Teacher Education in Implementation of Learning Evaluation is 78,61%, it is in master criteria.
vi
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ……….………... i
KATA PENGANTAR ...……… ii
UCAPAN TERIMA KASIH ..………. iii
DAFTAR ISI ...………. vi
DAFTAR TABEL ………... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...…….……….………… 1
B. Perumusan Masalah ………...………. 10
C. Tujuan Penelitian ....………. 10
D. Manfaat Hasil Penelitian .……… 11
E. Definisi Operasional .………... 12
BAB II PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Kompetensi Guru ...………. . 14
1. Pengertian Kompetensi ………... 14
2. Guru ...………. 15
a. Pengertian Guru ... 15
b. Tugas dan Tanggung Jawab Guru ... 17
vii
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Standar Kompetensi Guru ... 19
b. Kompetensi Pedagogik ... 20
c. Komponen Kompetensi Pedagogik ... 21
B. Tinjauan Tentang Program Pengalaman Lapangan (PPL) ... 42
1. Pengertian Program Pengalaman Lapangan ……….. 42
2. Tujuan Program Pengalaman Lapangan ……….... 43
3. Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan …………... 44
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ...……….. 49
1. Pendekatan Penelitian………. 50
2. Metode Penelitian………. 50
B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ……… 51
1. Lokasi Penelitian ... 50
2. Populasi Penelitian ……….. 51
3. Sampel Penelitian ...……….... 52
C. Instrumen Penelitian ……… 52
1. Angket ……….. 53
2. Panduan Pengamatan (Observasi) ..………. 55
3. Pedoman Dokumentasi ……….. 56
D. Pengembangan Instrumen ... 57
1. Uji Validitas ... 57
viii
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kai Kuadrat ...……….... 62
2. Perhitungan Persentase ..………... 64
F. Langkah-Langkah Penelitian ...……….. 66
1. Tahap Pra Lapangan ...……….. 66
2. Tahap Penyusunan Instrumen ……….... 67
3. Tahap Pengumpulan Data ...………..... 69
4. Tahap Pengolahan Data ……….. 69
5. Tahap Pelaporan ... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian………... 70
1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ……… 70
2. Deskripsi Hasil Penelitian Instrumen Angket …………..... 75
3. Deskripsi Hasil Penelitian Instrumen Pendukung ... 123
a. Deskripsi Hasil Pedoman Observasi ... 123
b. Deskripsi Hasil Studi Dokumentasi ... 133
B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 147
1. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Pendidikan Guru Tik dalam Penguasaan Karakteristik Peserta Didik ... 148
ix
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guru Pendidikan Guru TIK dalam Penyelenggaraan
Pembelajaran di Kelas ………... 156
4. Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Pendidikan Guru TIK dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran ………...………...………… 159
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ……….. 162
1. Simpulan Umum ... 162
2. Simpulan Khusus ...…... 162
B. Rekomendasi………. 163
1. Mahasiswa Praktikan ... 163
2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ..………… 164
3. Peneliti Selanjutnya……….. 165
x
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NO.
TABEL
KETERANGAN HAL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Penyusunan RPP Berdasarkan Buku Panduan
PPL UPI 2013 45
Tabel 2.2 Langkah-langkah dalam Melaksanakan Penampilan Mengajar 47
Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa praktikan pendidikan guru TIK di Sekolah 51
Tabel 3.2 Rentang Skala Model Likert 54
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai
r
61Tabel 3.4 Rentang Kriteria 66
Tabel 4.1 Perhitungan Uji Validitas 72
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Angket 75
Tabel 4.3 Analisis Data Skor Setiap Responden Untuk item 1 77
Tabel 4.4 Memastikan semua peserta didik mendapatkan kesempatan
yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran 78
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kai-Kuadrat Kesiapan
Mahasiswa Pendidikan Guru TIK dalam Penguasaan
Karakteristik Peserta Didik 79
Tabel 4.6 Tanggapan responden terhadap Kesiapan Mahasiswa
Pendidikan Guru TIK dalam Penguasaan Karakteristik Peserta
xi
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.8 Sebelum melaksanakan pembelajaran TIK,
Menyusun RPP terlebih dahulu
88
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kai-Kuadrat Kesiapan
Mahasiswa Pendidikan Guru TIK dalam Penguasaan
Karakteristik Peserta Didik 89
Tabel 4.10 Tanggapan responden terhadap Kesiapan Mahasiswa
Pendidikan Guru TIK dalam Pengembangan Kurikulum 97
Tabel 4.11 Analisis Data Skor Setiap Responden Untuk item 24 99
Tabel 4.12 Sebelum melaksanakan pembelajaran TIK,
Menyusun RPP terlebih dahulu 100
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kai-Kuadrat Kesiapan
Mahasiswa Pendidikan Guru TIK dalam Penyelenggaraan
Pembelajaran di Kelas 101
Tabel 4.14 Tanggapan responden terhadap Kesiapan Mahasiswa
Pendidikan Guru TIK dalam Penyelenggaraan Pembelajaran di
Kelas 112
Tabel 4.15 Analisis Data Skor Setiap Responden Untuk item no. 41 114
Tabel 4.16 Menyelenggarakan Penilaian dan Evaluasi Proses dan Hasil
Belajar 115
Tabel 4.17 Kesiapan Mahasiswa Pendidikan Guru TIK dalam Pelaksanaan
Evaluasi Pembelajaran 116
Tabel 4.18 Tanggapan Responden terhadap Kesiapan Mahasiswa
Pendidikan Guru TIK dalam Pelaksanaan Evaluasi
Pembelajaran 121
Tabel 4.19 Aspek dalam Kegiatan Observasi 124
1
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu proses, di dalamnya terdapat interaksi yang
mengarahkan kepada suatu pencapaian yaitu tujuan pendidikan. Proses interaksi
dalam pembelajaran memungkinkan adanya subjek yang saling terkait antara
pendidik atau disebut juga guru dan peserta didik. Guru sebagai pendidik
mempunyai peran utama mengajar yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
dalam mengelola pembelajaran, sedangkan peserta didik sebagai individu yang
mengalami keterlibatan aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam
pembelajaran.
Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat ditentukan oleh berbagai
komponen, yaitu: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Setiap
komponen-komponen tersebut memiliki keterkaitan dan saling memengaruhi satu sama lain.
Masing-masing komponen tersebut tidak dapat berjalan sendiri-sendiri atau
terpisah, tetapi harus sejalan, saling melengkapi, dan berkesinambungan.
Sehingga pembelajaran dapat dikatakan suatu aktifitas sistematis yang terdiri dari
berbagai komponen. Maka dari itu untuk mensinergikan setiap komponen
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengelolaan pembelajaran pada dasarnya sebagai upaya mengatur aktifitas
pembelajaran yang mempertimbangkan bagaimana mengorganisasikan
pembelajaran, bagaimana menyampaikan isi pembelajaran dan bagaimana menata
interaksi antar komponen pembelajaran supaya berfungsi secara optimal.
Mengingat guru sebagai agen pembelajaran, maka sudah sewajarnya guru
mempunyai peran dan tugas dalam mengatur segala aktifitas pembelajaran. Guru
harus mempertimbangkan strategi belajar mengajar, pengelolaan kelas,
pemanfaatan sumber belajar, dan perencanaan penilaian dalam pembelajaran yang
seluruhnya disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Maka agar pengelolaan
pembelajaran berjalan dengan baik guru dituntut memiliki pengetahuan,
keterampilan dan kompetensi yang memadai dalam pengelolaan pembelajaran.
Peran dan tugas yang diemban seorang guru ini tentunya harus dikuasai dari
awal oleh calon guru dengan optimal. Penguasaan yang optimal dari seorang
calon guru diharapkan dapat menjamin kualitas profesionalisme guru dengan
meningkatkan kualitas kompetensinya. Hal ini disebabkan karena tantangan
kehidupan di era globalisasi ini sangatlah dinamis dan kompleks yang
menghendaki adanya perubahan secara signifikan terhadap proses pendidikan
dengan ditandainya pergeseran tugas dan peran guru sebagai agen pembelajaran.
Implikasinya dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah berbagai
penyesuaian terhadap lingkungan sekitar, pengelolaan pembelajaran, pemahaman
terhadap karakteristik peserta didik dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi. Berdasarkan kondisi tersebut, guru dituntut untuk meningkatkan
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebagai upaya untuk menjamin kualitas guru, pemerintah telah mengaturnya
dalam Undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8
“Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan pendidikan
nasional”. Berdasarkan hal tersebut sudah jelas bahwa untuk menjadi guru
minimal harus memenuhi kriteria seperti diatas khususnya kompetensi guru yang
meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Kompetensi utama yang harus dikuasai seorang guru baik secara teori dan
praktik dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik agar proses pembelajaran
efektif dan dinamis adalah penguasaan terhadap kompetensi pedagogik.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan, salah
satunya mengindikasikan bahwa guru sekurang-kurangnya harus mampu
menguasai kompetensi pedagogik yang meliputi penguasaan terhadap
karakteristik peserta didik, kemampuan mengembangkan perencanaan
pembelajaran, kemampuan dalam penyelenggaraan pembelajaran, dan melakukan
evaluasi serta penilaian pembelajaran.
Berdasarkan kenyataan di lapangan, hasil Uji Kompetensi Guru (UKG)
tahun 2012 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kualitas
kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik dan profesional di Indonesia
belum sepenuhnya memenuhi harapan. Seperti yang dikemukakan oleh Bambang
Sulistio (2012) bahwa:
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.I Yogyakarta menempati urutan pertama dari segi nilai maksimal (83,00) dan nilai rata-rata secara keseluruhan (48,75)
Maluku Utara mendapat jumlah rata-rata paling rendah dengan angka 34,15
Lebih dari 70% provinsi banyak yang mendapat nilai minimal = 0 (kemungkinan ada kesalahan dalam hal teknis).
Tingkat ke-profesionalitasan guru di seluruh Indonesia dari segi kompetensi profesional dan pedagogik yang dilihat dari hasil UKG bisa dikatakan masih rendah. Terbukti dari rata-rata yang dihasilkan yaitu hanya 40 , yang masih jauh dari nilai yang dikehendaki pemerintah yaitu 70 poin.
Berdasarkan pemaparan di atas menunjukkan bahwa masih belum
meratanya kualitas kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional di Indonesia sesuai dengan apa yang diharapkan. Belum
tercapainya kualitas kompetensi guru tersebut menjadi cerminan realitas
pendidikan di Indonesia pada saat ini. Maka dari itu, peranan lembaga pendidikan
seperti perguruan tinggi mempunyai andil yang cukup besar dalam mewujudkan
tujuan pendidikan nasional dengan meningkatkan kualitas lulusannya terutama
calon guru yang profesional.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai salah satu Lembaga
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia mempunyai peranan
penting dalam menyiapkan calon tenaga pendidik khususnya guru profesional
melalui bidang pendidikan dan pengajaran. Sesuai dengan salah satu misi UPI
(2011-2015) dalam Pedoman Akademik UPI (2011:2) yaitu “ mengembangkan
pendidikan profesional guru yang terintegrasi dalam pendidikan akademik dan
profesi untuk semua jalur dan jenjang pendidikan”. Maka dari itu, mahasiwa UPI
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempersiapkan diri untuk mencapai kompetensi dan kualifikasi akademik yang
sesuai.
Jurusan kurikulum dan Teknologi Pendidikan (Kurtekpend) merupakan
bagian integral dari LPTK yang ada di lingkungan UPI merasa perlu untuk
mendukung upaya tersebut. Dengan adanya Konsentrasi Pendidikan Guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di jurusan Kurtekpend ini diharapkan
dapat menjawab tantangan global di bidang pendidikan dengan berusaha
meningkatkan mutu lulusannya, khususnya konsentrasi pendidikan Guru TIK
yang dipersiapkan untuk menjadi Guru TIK pada berbagai jenis dan jenjang
pendidikan, terutama pendidikan dasar dan menengah.
Untuk menunjang kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik yang
profesional, Jurusan Kurtekpend FIP-UPI harus memberikan bekal khususnya
kepada mahasiswa pendidikan guru TIK dengan berbagai ilmu kependidikan salah
satunya melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL). Sesuai dengan penjelasan
dalam buku panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan dan
tenaga pendidik UPI (2012:1) bahwa:
Melalui PPL, para mahasiswa tidak hanya menggunakan dan memantapkan pengetahuan dan keterampilan profesi kependidikan, mereka juga diharapkan memiliki kesiapan yang lebih baik untuk memasuki profesi sebagai pendidik ataupun tenaga kependidikan, dan mencapai sukses dalam perkembangan karirnya.
Pembekalan untuk menjadi seorang guru profesional merupakan tugas
pokok setiap LPTK, berdasarkan pemaparan diatas PPL memiliki fungsi dan
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
profesional. Maka untuk memenuhi harapan tersebut mahasiswa calon guru perlu
dibekali dengan perangkat kompetensi yang disiapkan dengan baik diantaranya
melalui kegiatan PPL.
Manfaat dari kegiatan PPL bagi mahasiswa pendidikan guru TIK jurusan
Kurtekpend sebagai kesiapan menguasai kompetensi sebagai calon guru dapat
memberikan pengalaman baik secara teori dan praktek meliputi sikap,
pengetahuan, keterampilan dalam penyelenggaran pendidikan dan pembelajaran
dengan penuh tanggung jawab.
Penelitian yang dilakukan oleh Nita Hindayanti (2011) dengan judul
“Pengaruh Program Latihan Profesi Terhadap Kompetensi Mengajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi”. Penelitian tersebut menunjukkan
persentase kompetensi mengajar mahasiswa yang belum PPL sebesar 72,82%,
sehingga dapat disimpulkan sesuai dengan kriteria bahwa mahasiswa yang belum
PPL mempunyai empat kompetensi dengan kategori kuat dan persentase
kompetensi mengajar mahasiswa yang sudah PPL sebesar 83,44%. Hasil tersebut
menunjukkan mahasiswa yang sudah PPL mempunyai empat kompetensi dengan
kategori sangat kuat sehingga kegiatan PPL mempunyai pengaruh terhadap
kompetensi mengajar. Pengaruh tersebut memberikan manfaat yang besar
terhadap kesiapan mahasiswa untuk mengemban tugas utama guru dalam
mengajar.
Penelitian diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan PPL mempunyai
pengaruh terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa khususnya dalam
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada hakikatnya melakukan aktivitas belajar dengan bekerja pada suatu
sekolah/lembaga pendidikan tertentu dan menyiapkan mahasiswa untuk mulai
beradaptasi dari lingkungan berbasis kampus menuju lingkungan berbasis sekolah
dengan mengaplikasikan teori yang didapat di bangku kuliah.
Idealnya kegiatan praktik pembelajaran di kelas yang baik dapat dilihat dari
pengelolaan pembelajaran yang dimiliki calon guru praktikan PPL. Pengelolaan
pembelajaran yang baik dipengaruhi oleh penguasaan standar kompetensi
khususnya kompetensi pedagogik yang erat kaitannya dengan tugas utama guru
yaitu mengajar. Sedangkan penguasaan kompetensi pedagogik dipengaruhi oleh
tingkat kesiapan calon guru praktikan PPL. Karena tingkat kesiapan seorang guru
dalam mengajar dapat mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang
kondusif. Sehingga tingkat penguasaan kompetensi dalam mengelola
pembelajaran setidaknya menjadi indikator dalam pencapaian kompetensi
pedagogik seorang guru dalam mengajar.
Pelaksanaan PPL bagi mahasiswa praktikan dinilai dari beberapa aspek
yaitu bidang praktik keguruan (pembelajaran di kelas) dan bidang praktik
kependidikan. Khusus untuk bidang praktik keguruan atau pembelajaran di kelas
diharapkan mahasiswa praktikan mampu menyusun persiapan mengajar (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) dan melaksanakan pembelajaran di kelas atau
disebut juga proses penampilan mengajar. Penguasaan RPP yang baik dapat
mendukung terciptanya suasana kelas yang kondusif selama proses pelaksanaan
pembelajaran dikelas. Maka proses pelaksanaan pembelajaran di kelas seharusnya
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penguasaan pengelolaan kelas dan proses penampilan mengajar menjadi
bagian utama yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai tujuan dalam
pelaksanaan PPL di sekolah. Apabila aspek tersebut tidak dikuasai dengan baik
akan berpengaruh terhadap kinerja seorang praktikan dalam proses pembelajaran.
Mulyasa (2011:9) berpendapat bahwa:
…sedikitnya terdapat tujuh indikator yang menunjukkan lemahnya kinerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya mengajar (teaching), yaitu: (a) rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran, (b) kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas, (c) rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan penelitian tindakan kelas (classroom action research), (d) rendahnya motivasi berprestasi, (e) kurang disiplin, (f) rendahnya komitmen profesi, (g) serta rendahnya kemampuan manajemen waktu.
Indikator-indikator lemahnya kinerja guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas seperti diuraikan di atas merupakan salah satu lemahnya
kompetensi pedagogik seorang guru. Hal ini juga sering dihadapi oleh mahasiswa
praktikan dalam pelaksanaan PPL di sekolah khususnya berkaitan dengan bidang
praktik keguruan (pembelajaran di kelas). Kendala tersebut dialami dengan
beragam latar belakang permasalahan yang dihadapi dari setiap individu
mahasiswa praktikan. Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah tingkat
penguasaan mahasiswa praktikan PPL dalam pemahaman tentang teori belajar,
kurikulum yang berlaku, kecakapan, dan tingkat penguasaan teori dan praktek
yang berbeda dari setiap individu.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis melalui
wawancara terhadap mahasiswa pendidikan guru TIK jurusan Kurtekpend
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
optimalnya kesiapan mahasiswa ketika melaksanakan bidang latihan terutama
bidang praktik keguruan (pembelajaran di kelas) selama pelaksanaan PPL di
sekolah. Hal utama yang menjadi sorotan kurang optimalnya kesiapan mahasiswa
tersebut adalah dalam pengelolaan pembelajaran yang mendidik seperti
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan proses Penampilan
Mengajar.
Mahasiswa pendidikan guru TIK sebagai calon guru profesional seharusnya
memiliki tingkat kesiapan yang optimal dalam menguasai kompetensi guru
khususnya kompetensi pedagogik. Karena guru dalam era globalisasi seperti saat
ini memiliki tugas dan fungsi yang lebih komplek dalam mengelola pembelajaran.
Sedangkan dalam pengelolaan pembelajaran guru harus memperhatikan sisi
pedagogi dari peserta didiknya. Apalagi sebagai guru mata pelajaran TIK, guru
harus mampu mengintegrasikan perkembangan teknologi dan komunikasi dari
kehidupan sehari-hari ke dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan peserta didik. Begitu pun sebaliknya bagaimana pembelajaran TIK
dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut berdampak pada
penguasaan kompetensi khususnya kompetensi pedagogik yang menuntut guru
untuk mampu mengelola pembelajaran sebagai fungsi manajerial yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
berdasarkan latar belakang seperti yang diungkap di atas maka mendorong
penulis untuk mengetahui bagaimana gambaran penguasaan kompetensi
pedagogik mahasiswa praktikan sebagai calon guru dan mengangkat masalah ini
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan di jurusan Kurtekpend. Dengan demikian maka fokus penelitian ini
adalah mengenai Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru
Pendidikan Guru TIK dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL).
B. Perumusan Masalah
Permasalahan umum dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah tingkat
Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan (PPL)”.
Berdasarkan permasalahan umum tersebut, maka dirumuskan suatu fokus
masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru
pendidikan guru TIK dalam penguasaan karakteristik peserta didik?
2. Bagaimana penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru
pendidikan guru TIK dalam pengembangan kurikulum di sekolah?
3. Bagaimana penguasaan kompetensi medagogik mahasiswa calon guru
pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas?
4. Bagaimana penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru
pendidikan guru TIK dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran?
C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran serta
informasi mengenai tingkat Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan:
1. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon
guru pendidikan guru TIK dalam menguasai karakteristik peserta didik.
2. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon
guru pendidikan guru TIK dalam pengembangan kurikulum di sekolah.
3. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon
guru pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas.
4. Menggambarkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik mahasiswa calon
guru pendidikan guru TIK dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian deskriptif tentang Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa
Calon Guru dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) diharapkan
dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan oleh semua
pihak khususnya sebagai acuan dalam pelaksanaan PPL oleh mahasiswa di
jurusan Kurtekpend.
1. Secara Teoritis
Secara teoritis manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian yang
dilakukan adalah dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi
Mahasiswa Pendidikan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
khususnya pada aspek kompetensi pedagogik saat ini dalam Pelaksanaan
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk perbaikan mahasiswa
pendidikan guru TIK dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai calon pendidik.
2. Secara Praktis
Bagi pihak mahasiswa, dapat digunakan sebagai masukan dalam
pelaksanaan PPL guna mempersiapkan diri menjadi calon guru profesional
khususnya dalam kompetensi pedagogik.
Bagi pihak jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan diharapkan
dapat memberikan sumbangan pikiran dalam mempersiapkan kompetensi
mahasiswanya khususnya konsentrasi pendidikan guru TIK.
Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan acuan dan pertimbangan
dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.
E. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini dipandang perlu
dijelaskan secara operasional yaitu:
1. Kompetensi Pedagogik
Salah satu kompetensi dari empat kompetensi utama yang harus dimiliki
seorang guru profesional adalah kompetensi pedagogik. Dalam Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional penjelasan pasal 28 ayat
(3) butir (a) menyatakan bahwa kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evalusi hasil belajar dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Kompetensi Pedagogik dalam konteks penelitian ini meliputi, penguasaan
karakteristik peserta didik, pengembangan kurikulum di sekolah, penyelenggaraan
pembelajaran di kelas, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
2. Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan latihan kependidikan
secara faktual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan
yang profesional. Kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh mahasiswa konsentrasi
pendidikan Guru TIK jurusan Kurtekpend dapat membantu mahasiswa dalam
mengembangkan potensi akademik di lingkungan sebenarnya. Bentuk dari
kegiatan PPL yang dilaksanakan diantaranya: a. Bidang praktik keguruan yang
meliputi penyusunan persiapan mengajar (pengelolaan pembelajaran) dan
49
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana
pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisaan data
hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan statistik. Seperti
yang dikemukakan Zainal Arifin (2012: 29)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.
Penelitian kuantitatif digunakan apabila masalah yang merupakan titik tolak
penelitian sudah jelas dengan yang terjadi. Peneliti ingin mendapatkan
informasi/data yang akurat berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur
dari suatu populasi. Dalam hal ini yang menjadi sampelnya adalah mahasiswa
pendidikan Guru TIK jurusan Kurtekpend angkatan 2009 yang sedang
melaksanakan PPL di sekolah.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah. Metode penelitian adalah suatu
cara sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu
penelitian. Sugiyono (2010: 3) menjelaskan, “metode penelitian diartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Menurut Zainal Arifin (2012: 54) penelitian deskriptif adalah “penelitian
yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu
fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam
variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel”.
Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, menggambarkan suatu
fakta-fakta, dan hubungan antara fenomena secara sistematis secara faktual dan
akurat. Dalam penelitian ini penulis akan mendeskripsikan Bagaimanakah tingkat
Penguasaan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan (PPL).
B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk
memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Penelitian tentang Penguasaan
Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru dalam Pelaksanaan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan di lingkungan kampus UPI lebih
tepatnya di jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (Kurtekpend) Fakultas
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40154. Selain itu penelitian ini dilakukan pula di sekolah-sekolah tempat
mahasiswa pendidikan guru TIK melaksanakan PPL di kota Bandung.
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa konsentrasi Pendidikan
Guru TIK jurusan Kurtekpend FIP UPI angkatan 2009 yang belum lulus dan
sedang melaksanakan PPL di Sekolah sebanyak 33 orang. Arikunto (2006:130)
menjelaskan “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Berdasarkan pendapat tersebut
maka menjadi acuan penulis dalam menentukan populasi penelitian. Untuk lebih
jelasnya populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Populasi Mahasiswa praktikan pendidikan guru TIK di Sekolah
No. Nama Sekolah Mahasiswa
1. SMPN 1 Bandung 3
2. SMPN 26 Bandung 3 3. SMPN 29 Bandung 3 4. SMPN 43 Bandung 3 5. SMPN 1 Lembang 3
6. SMP Lab School 2 7. SMAN 14 Bandung 2 8. SMK Pasundan 1 3
9. MAN 1 Bandung 3
10. SMK YPPT 3
11. SMAN 3 Bandung 3 12. SMAN 5 Bandung 2
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mahasiswa konsentrasi Pendidikan Guru TIK jurusan
Kurtekpend angkatan 2009 yang belum lulus dan sedang melaksanakan PPL tahun
2013 di Sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 33 orang atau total sampling.
Adapun sampel dari penelitian ini adalah seluruh populasi yang disebut juga
sampel total, sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:134) menyatakan “untuk
sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah
subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.
C. Instrumen Penelitian
Penelitian pada dasarnya membutuhkan data, dalam pengumpulan data
diperlukan suatu pengukuran dengan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam suatu
penelitian biasanya dianamakan instrumen penelitian. Sugiyono (2010:148)
menjelaskan “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
disebut variabel penelitian”.
Penggunaan instrumen penelitian dalam bidang pendidikan sering disusun
secara mandiri termasuk dalam menguji validitas dan reliabilitasnya karena
instrumen penelitian pendidikan yang sudah baku sulit ditemukan. Sehingga
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Angket
Angket atau sering disebut juga kuesioner merupakan salah satu teknik
pengumpulan data. Zainal Arifin (2012:228) memaparkan “angket adalah
instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk
menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai
dengan pendapatnya”.
Teknik pengumpulan data yang paling utama digunakan dalam penelitian ini
yaitu melalui angket. Penggunaan teknik angket diharapkan dapat mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan dengan cara tidak memberikan pertanyaan atau
jawaban secara langsung. Sesuai dengan pendapat Nana Syaodih (2007:219)
angket atau kuesioner merupakan “suatu teknik atau cara pengumpulan data
secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan
responden)”. Bentuk angket yang digunakan adalah angket berstruktur dengan
bentuk jawaban tertutup dimana jawabannya telah tersedia dan responden hanya
menjawab setiap pernyataan dengan cara memilih alternatif jawaban yang telah
disediakan.
Angket dengan menggunakan model skala likert ini akan memudahkan
responden dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan yang telah disediakan
dalam angket tersebut. Sugiyono (2010:134) mengemukakan “skala likert
digunakan untuk mengukur sikap,pendapat, dan persepsi seseorang atau
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skala model likert dalam penelitian ini menggunakan skala rentang
penilaian (selalu, sering, jarang, tidak pernah). Berikut digambarkan rentang skala
pada model likert dalam penelitian ini:
Tabel 3.2
Rentang Skala Model Likert
Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
Positif 4 3 2 1
Negative 1 2 3 4
Alasan peneliti menggunakan angket tertutup adalah:
1. Memudahkan responden dalam memberikan jawaban pada alternatif jawaban
yang disediakan.
2. Angket tertutup dapat menghimpun data dalam waktu yang relatif singkat.
3. Memudahkan peneliti dalam menganalisis jawaban yang telah diperoleh.
4. Pengumpulan data akan lebih efisien dari segi biaya, tenaga dan biaya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan angket pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan dan menetapkan batasannya
2. Menjabarkan variabel penelitian menjadi sub-variabel yang lebih spesifik
3. Merumuskan indikator-indikator yang akan dijadikan pertanyaan atau
pernyataan melalui kisi-kisi instrumen penelitian
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk memudahkan penyusunan Angket digunakan Kisi-Kisi Angket yang
terdiri dari variabel penelitian beserta indikator yang akan diukur, yang kemudian
akan dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam angket. Untuk lebih
jelasnya kisi-kisi angket dapat dilihat pada halaman lampiran.
2. Panduan Pengamatan (Observasi)
Observasi dalam penelitian ini sebagai sumber data penunjang dan dapat
dijadikan sebagai pelengkap data di lapangan apabila ada hal yang tidak bisa
terungkap melalui alat pengumpul data utama. Zainal arifin (2012: 231)
mengungkapkan “observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis objektif dan
rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu”.
Observasi sebagai teknik pendukung dalam pengumpulan data digunakan
dengan mengamati langsung kondisi di lapangan, diantaranya; mengamati
penyelenggaraan pembelajaran di kelas, mengamati pengelolaan dan aktifitas di
dalam kelas dan interaksi-komunikasi antara guru praktikan dengan peserta didik.
Tujuan dilakukannya observasi dalam penelitian ini adalah untuk melihat secara
langsung kondisi yang sebenarnya mengenai sub variabel yang diteliti di lapangan
yaitu mengenai Penguasaan kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru
pendidikan guru TIK dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas.
Teknik observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi nonpartisipan (nonparticipatory observation). Pelaksanaan observasi
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktifitas yang sedang diamati di sekolah tempat mahasiswa praktikan pendidikan
guru TIK melakukan PPL, artinya peneliti hanya sebagai pengamat tanpa ikut
campur pada kegiatan atau kondisi di kelas yang diamati tersebut. Hal ini sesuai
dengan yang di sampaikan oleh Sugiyono (2010: 204), “…dalam observasi
nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.”
Observasi pada penelitian ini diawali dengan menetapkan aspek-aspek yang
akan diamati, kemudian dibuatlah pedoman supaya memudahkan dalam
pelaksanaan observasinya. Selanjutnya observer sebagai peneliti mengamati dan
mencatat fenomena-fenomena yang muncul dari informasi yang diperoleh di
lapangan.
3. Pedoman Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah salah satu teknik penunjang
dalam pengumpulan data dengan menghimpun dokumen-dokumen yang daoat
mendukung serta melengkapi data penelitian.
Zainal Arifin (2012: 243) mengemukakan “Studi dokumentasi adalah teknik
untuk mempelajari dan menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah,
seperti: silabus, program tahunan, program bulanan, program mingguan, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), catatan pribadi peserta didik,…”. Data yang
dikumpulkan melalui studi dokumentasi dalam penelitian ini yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh mahasiswa praktikan
pendidikan guru TIK jurusan Kurtekpend dan foto-foto kegiatan penyelenggaran
pembelajaran dikelas oleh mahasiswa praktikan serta dokumen lain yang relevan
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas
Penelitian yang baik salah satunya didukung oleh validnya hasil instrumen
penelitian. Instrumen yang valid berarti dapat mengungkap data dari suatu
variabel yang diteliti melalui suatu pengukuran yang tepat. Sugiyono berpendapat
(2008:173) “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur”. Suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila
mampu mengukur dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Sebelum angket digunakan untuk menghimpun data pada sampel
sebenarnya, terlebih dahulu angket diujikan kepada sampel lain yang mempunyai
karakter sama dengan sampel penelitian yaitu kepada mahasiswa praktikan selain
mahasiswa praktikan pendidikan guru TIK. Kemudian skor-skor yang diperoleh
dari instrumen angket tersebut ditabulasikan untuk dicari tingkat kevalidannya
dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Karl
Pearson. Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut:
√ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
= Koefisien Korelasi
∑ = hasil kali x dan y setiap responden ∑ = skor x total
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑
=
kuadrat skor x total∑ = kuadrat skor y total
N = jumlah responden
Penelitian ini menggunakan instrumen non-test yang bersifat menghimpun
data sehingga tidak perlu standarisasi instrumen, cukup dengan validitas isi dan
validitas konstruk.
1) Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi menunjukan kemampuan instrumen penelitian dalam
mengungkap atau mewakili semua isi yang hendak diukur. Pengujian validitas isi
instrumen pada penelitian ini menggunakan pendapat para ahli (experts judgement).
Peneliti meminta bantuan kepada dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) khususnya dosen Ahli Pedagogik, serta dosen pembimbing skripsi untuk
menelaah apakah materi instrumen telah sesuai dengan konsep yang akan diukur.
Pengujian validitas isi instrumen dengan cara experts judgement adalah melalui
menelaah kisi-kisi terutama kesesuaian dengan tujuan penelitian dan butir-butir
pertanyaan.
Setelah dilakukan experts judgement, maka dilakukan uji coba instrumen
bukan pada sampel penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:183)
yang menyatakan “Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut,
setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan, dan dianalisis
dengan analisis item atau uji beda.”
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Zainal Arifin (2012: 247) mengemukakan “ validitas konstruk berkenaan
dengan pertanyaaan hinggamana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan
mengukur…”. Validitas konstruk berkenaan dengan kesanggupan instrumen
penelitian dalam mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi
yang diukurnya. Pengujian validitas konstruk hampir sama dengan pengujian
validitas isi yaitu dengan menggunakan bantuan ahli (experts judgement). Setelah
pengujian konstruksi dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan
selesai, maka diteruskan dengan ujicoba instrumen. Setelah dilakukan ujicoba
instrumen maka selanjutnya adalah menguji analisis faktor, seperti yang
dikemukakan Sugiyono (2010:177) bahwa setelah data ditabulasikan, maka
pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan
mengkorelasikan antar skor tiap item instrumen dalam suatu faktor, dan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
2. Reliabilitas instrumen
Arikunto (2006:178) menjelaskan “reliabilitas menunjuk pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data”. Instrument yang digunakan pada penelitian ini
selain valid juga harus dipercaya (reliabel). Sesuai dengan pendapat Zainal Arifin
(2012:248) bahwa suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu
memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu
atau kesempatan yang berbeda.
Pengujian reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah bukan skor 0 (nol), melainkan menggunakan rentang nilai 1-4. Sebagaimana
dijelaskan Arikunto (2006:196) “rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.”
Lngkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Mencari varians total :
Keterangan :
= Varians total
= Jumlah Kuadrat skor total setiap respinden
= Jumlah kuadrat seluruh skor total dari setiap responden
= Jumlah responden uji coba
2) Mencari harga-harga varians setiap item
Keterangan :
= Varians butir setiap varians
= Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians
= Jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item
= Jumlah responden uji coba
3) Menguji korelasi setiap butir pernyataan penulis menggunakan rumus Alpha.
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rii = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
2b
= Jumlah variansi butir
2 1
= Variansi total
Dari perolehan harga r tersebut diperoleh maka kemudian 11
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai rsebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0.600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (tidak berkorelasi)
(Arikunto S, 2006: 276)
Hasil penghitungan r11 dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata α = 5%,
dengan kriteria sebagai berikut :
Jika r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel
Jika r11 < rtabel, maka instrumen tersebut tidak reliabel
Setelah dilakukan penghitungan hasil uji coba, dapat disimpulkan bahwa
instrumen angket pada penelitian ini adalah reliabel. Secara lebih rinci hasil dari
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Analisis Data
Instrumen penelitian setelah diketahui dan dinyatakan valid dan reliabel,
kemudian teknik analisis data diarahkan untuk mendeskripsikan dan menjawab
rumusan masalah yang diajukan. Tujuan dari analisis data adalah
menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan
yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang
sebelumnya telah dikumpulkan.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan perhitungan
kai kuadrat dan persentase.
1. Kai Kuadrat
Pengolahan data hasil penelitian dari instrumen angket dilakukan juga
dengan uji Kai Kuadrat. Zainal Arifin (2012:288) mengemukakan “teknik Kai Kuadrat digunakan untuk menguji perbedaan antara frekuensi yang diobservasi (observed frequency) dan frekuensi yang diharapkan (expected frequency)”. Kai
Kuadrat mempunyai fungsi untuk menguji apakah ada perbedaan antara
frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan sehingga diketahui
proporsi atau frekuensi jawaban yang diberikan responden.
Untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan atau berarti antara
frekuensi yang diobsevasi dengan frekuensi yang diharapkan, digunakan rumus
sebagai berikut :
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Zainal Arifin, 2012:288)
Keterangan :
X2 = Chi-Kuadrat
fo = frekuensi hasil pengamatan
fe = frekuensi teoritik atau ekspektasi/harapan
Dengan menggunakan rumus di atas, perbedaaan proporsi jawaban baik
yang berarti maupun tidak, pada setiap pertanyaan dapat diketahui nilai-nilai
Chi-kuadratnya. Jika perbedaan berarti (signifikan) maka kesimpulan yang ditarik
analisis itu secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah-langkah yang digunakan untuk mencari nilai chi kuadrat adalah
sebagai berikut :
a) Mengelompokan setiap alternatif jawaban dari setiap item.
b) Mentabulasi data untuk mengetahui frekuensi yang di observasi (fo) secara
keseluruhan dari setiap kategori jawaban yang terdapat pada alternatif
jawaban.
c) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan membagi seluruh jumlah
alternatif jawaban dengan frekuensi yang diperoleh.
d) Menghitung chi kuadrat setelah memperoleh nilai fo dan fe.
e) Menentukan derajat kebebasan (dk), yaitu jumlah alternatif jawaban
dikurangi satu (dk = n-1).
f) Melihat tabel harga kritik chi kuadrat (kolom dk) pada tingkat kepercayaan
95% (0,95) sebagai batas bawah, dan 99% (0,99) sebagai batas atas untuk
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g) Menafsirkan atau menguji hasil perhitungan chi kuadrat dengan perhitungan
kriteria sebagai berikut :
Jika berarti terdapat perbedaan yang signifikan.
Jika berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara frekuensi yang diperoleh dengan frekuensi yang diharapkan.
2. Perhitungan persentase
Selanjutnya, untuk mengetahui seberapa besar kontribusi indikator terhadap
variabel maka dipergunakan skor rata-rata dalam presentase dengan persamaan
sebagai berikut:
=
x 100%
Keterangan:
Skor hasil penelitian = frekuensi tanggapan (f) x bobot nilai
Skor ideal = skor tertinggal xjumlah responden x jumlah item
Kemudian sebagai pedoman dalam menentukan kriteria jawaban
responden dipergunakan skala penilaian dan kategori pengukuran variabel
sebagaimana dikemukakan Sugyiono (2008:102), yaitu:
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pendapat diatas penulis berusaha untuk menyesuaikan kriteria
jawaban responden. Penelitian ini hanya menggunakan empat pilihan jawaban
(Selalu, Sering, Jarang dan Tidak Pernah), maka skor akhir akan berkisar antara
25% - 100% dari skor maksimum adalah 75. Maka didapat jarak kriteria adalah 75
dibagi 4 yaitu 18,75 angka.
Pedoman pengkategorisasian untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah:
1. Kategori I = Sangat menguasai (Selalu)
2. Kategori II = Menguasai (Sering)
3. Kategori III = Cukup (Jarang)
4. Kategori IV = Tidak menguasai (Tidak Pernah)
Dari langkah tersebut, dapat dibuat tabel klasifikasi kategori tingkatan
dalam bentuk presentase sebagai berikut:
Persentase Max = (4:4)x100%=100%
Persentase Min = (4:1)x100%=25%
Rentang = 100%-25%=75%
Panjang kelas interval = 75:4=18.75%
Dengan persentase minimal 25% dan panjang kelas interval 18,75, maka
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4
Rentang kriteria
No Persentase kriteria
1 81,28% - 100% Selalu (sangat siap)
2 62,52% - 81,27% Sering (siap)
3 43,76% - 62,51% Jarang (kurang siap)
4 25% - 43,75% Tidak Pernah (Tidak siap)
F. Langkah-langkah Penelitian 1. Tahap Pra Lapangan
Tahap pra lapangan merupakan kegiatan awal dalam mempersiapkan
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran fokus penelitian, dan
masalah penelitian. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan yaitu kegiatan awal dalam menentukan permasalahan
yang ditemukan dilokasi. Studi pendahuluan dilakukan dengan cara studi
dokumentasi laporan hasil PPL dan metode wawancara kepada mahasiswa yang
telah melaksanakan kegiatan PPL yaitu mahasiswa konsentrasi Pendidikan Guru
TIK Jurusan Kurtekpend Angkatan 2007-2008. Setelah melakukan identifikasi
masalah, dan melalui studi dokumentasi, maka peneliti menemukan permasalahan
yang dapat dijadikan latar belakang masalah dalam melakukan penelitian serta
dijadikan fokus penelitian yang selanjutnya dijabarkan dalam proposal penelitian.
b. Menyusun Proposal Penelitian
Setelah melalui studi pendahuluan di lapangan, proposal penelitian disusun
Samwiel Agus Nugraha, 2013
Penguasaan Komputer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, setelah melalui beberapa kali revisi
dari dosen pembimbing maupun dewan skripsi hingga proposal penelitian
disetujui.
c. Menyiapkan Surat Perijinan Penelitian
Surat perijinan yang harus dipersiapkan antara lain :
1) SK Pengangkatan Pembimbing
2) Surat Permohonan Ijin Penelitian kepada Rektor Universitas Pendidikan
Indonesia
3) Surat permohonan penelitian kepada lembaga dari direktorat UPI
2. Tahap Penyusunan Instrumen a. Penyusunan Kisi-kisi Penelitian
Penyusunan kisi-kisi penelitian adalah acuan dalam pembuatan alat
pengumpul data berupa angket. Kisi-kisi penelitian ini disusun secara sistematis
sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah ditetapkan, kemudian dijabarkan
berdasarkan indikatornya, sehingga memudahkan dalam pembuatan angket.
b. Penyusunan Angket
Angket merupakan instrument utama yang digunakan peneliti untuk
digunakan dalam pengumpulan data. Setiap item pernyataan dalam angket ini
merupakan penjabaran dari indikator indikator dalam kisi-kisi instrumen yang
dikembangkan menjadi pertanyaan. Untuk lebih jelasnya penyusunan angket
sebagai alat pengumpul data yang utama disusun menurut langkah-langkah