MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK LARI ESTAFET MELALUI PERMAINAN
MEMINDAHKAN BENDA
(di Kelas V SDN Sukadana II Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Aji Munaji
0902771
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK LARI ESTAFET MELALUI PERMAINAN
MEMINDAHKAN BENDA
(di Kelas V SDN Sukadana II Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka)
Oleh Aji Munaji
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan Penjas
© Aji Munaji 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
vi LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR DIAGRAM ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah ... 9
1. Rumusan Masalah ... 9
2. Pemecahan Masalah ... 10
C. Tujuan Penelitian ... 11
D. Manfaat Penelitian ... 12
E. Batasan Istilah ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14
A. Kajian Teoritis ... .14
1. Hakikat Pembelajaran ... .14
a. Pengertian Pendidikan Jasmani ... .14
b. Tujuan Pendidikan Jasmani ... .16
c. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... .19
2. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... .20
vii
b. Manfaat dan Tujuan Atletik ... 25
c. Lari Estafet ... 26
4. Permainan Memndahkan Benda ... 30
5. Pembelajaran Lari Estafet melalui Permainan Memindahkan Benda.. 31
B. Kajian Praktisi ... 32
C. Hipotesis Tindakan ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
1. Lokasi Penelitian ... 35
2. Waktu Penelitian ... 36
B. Subjek Penelitian ... 37
C. Metode dan Desain Penelitian ... 37
1. Metode Penelitian ... 37
2. Desain Penelitian ... 39
D. Prosedur Penelitian ... 43
1. Tahapan Perencanaan Tindakan ... 43
2. Tahapan Pelaksanaan ... 44
3. Tahapan Observasi ... 44
4. Tahapan Analisis dan Refleksi ... 45
E. Instrument Penelitian ... 45
1. Observasi ... 45
a. Format IPGK 1 ... 45
b. Format IPKG 2 ... 50
c. Format Aktivitas Siswa ... 53
d. Format Tes Hasil Belajar Siswa ... 54
2. Wawancara ... 56
viii
1. Teknik Pengolahan Data ... 58
2. Analisis Data ... 60
G. Validasi Data...62
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 64
A. Paparan Data Awal ... 64
1. Paparan Data Awal Perencanaan ... 64
2. Paparan Data Awal Pelaksanaa ... 67
3. Paparan Data Awal Aktivitas Siswa ... 69
4. Paparan Data Awal Hasil Belajar Lari Estafet ... 70
B. Paparan Data Tindakan ... 73
1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 73
a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 73
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 77
c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus I ... 80
d. Paparan Data Hasil Belajar Siklus I ... 82
e. Catatan Lapangan ... 85
f. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 85
2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 91
a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 92
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 95
c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus II ... 99
d. Paparan Data Hasil Belajar Siklus II ... 101
e. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 104
3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 110
a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 110
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ... 115
ix
1. Pembahasan Tahap Perencanaan ... 128
2. Pembahasan Kinerja Guru ... 129
3. Pembahasan Aktivitas Siswa ... 131
4. Pembahasan Hasil Tes Belajar Siswa ... 133
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 135
B. Saran ... 139
DAFTAR PUSTAKA ... 142
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 144
RIWAYAT HIDUP ... 184
x
Tabel Halaman
3.1 Jadwal Penelitian...36
3.2 Format Isntrumen Perencanaan Kinerja Guru...46
3.3 Format Isntrumen Pelaksanaan Kinerja Guru...51
3.4 Format Aktivitas Siswa...53
3.5 Format Penilaian Tes Lari Estafet...54
3.6 Format Wawancara Guru...56
3.7 Format Wawancara Siswa...57
3.8 Format Catatan Lapangan...58
4.1 Data Awal Hasil Oservasi Perencanaan Pembelajaran... 65
4.2 Data Awal Obsevasi Pelaksanaan Kinerja Guru...67
4.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa...69
4.4 Data Awal Observasi Pelaksanaan Lari Estafet...71
4.5 Format Instrumen Perencanaan Kineja Guru Siklus I...75
4.6 Format Instrumen Pelaksanaan Kineja Guru Siklus I...78
4.7 Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...80
4.8 Hasil Data Tes Pembelajaran Lari Estafet Siklus I...83
4.9 Rekapitulasi Persentase Perencanaan Pembelajaran Siklus I...86
4.10Rekapitulasi Persentase Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...87
4.11Rekapitulasi Data Peningkatan Aktivitas Siswa Data Awal dan Siklus I...88
4.12Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Data Awal dan Siklus I...89
4.13Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II...93
4.14Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II...97
4.15Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II...99
xi
Siklus II ... 106
4.19 Rekapitulasi Persentase Peningkatan Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I dan Siklus II ... 107
4.20 Rekapitulasi Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Data Awal, Siklus I dan Siklus II ... 108
4.21 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 113
4.22 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 117
4.23 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 119
4.24 Data Observasi Hasil Tes Pembejaran Lari Estavet Siklus III ... 121
4.25 Rekapitulasi Persentase Peningkatan Perencanaan Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 123
4.26 Rekapitulasi Persentase Peningkatan Pelaksanaan Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 124
4.27 Rekapitulasi Persentase Peningkatan Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 125
xii
4.1. Hasil Observasi Data Awal Perencanaa ... 66
4.2. Hasil Observasi Data Awal Pelaksanaan... 68
4.3. Hasil Observasi Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 73
4.4. Perencanaan Data Awal, Siklus I dan Target ... 76
4.5. Hasil IPKG II pada Siklus Data Awal dan Siklus I ... 79
4.6. Hasil Peningkatan Aktivitas Siswa pada Data Awal dan Siklus I ... 82
4.7. Hasil Belajar Siswa pada Data Awal dan Siklus I ... 85
4.8. Peningkatan Perencanaan Data Awal, Siklus I dan Siklus II ... 94
4.9. Peninkatan Hasil Kinerja Guru pada Data Awal, Siklus I dan II ... 98
4.10.Hasil Perbandingan Aktivitas Data Awal,Siklus I dan Siklus II ... 101
4.11.Hasil Belajar Siswa pada Data Awal,Siklus I dan Siklus II ... 104
4.12.Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 114
4.13.Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 118
4.14.Hasil Peningkatan Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 120
4.15.Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 123
4.16.Data Hasil Peningkatan Perencanaan Pembelajaran dari Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 128
4.17.Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 130
4.18.Hasil Peningkatan Aktivitas Siswa dari Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 132
xiii
2.1.Tongkat Estafet ... 27
2.2.Linatasan Lari Estafet ... 27
2.3.Penerimaan Tongkat Cara Visual ... 29
2.4.Penerimaan Tongkat Cara Non Visual ... 29
3.1. Denah Sekolah ... 35
xiv
2. Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus I... 148
3. Hasil Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus I ... 149
4. Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 150
5. Data Observasi Hasil Tes Pelaksanaan Pembelajaran Lari Estafet ... 151
6. RPP Siklus II ... 152
7. Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 156
8. Hasil Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus II ... 157
9. Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 157
10.Data Observasi Hasil Tes Pelaksanaa Pembelajaran Lari Estafet II... 159
11.RPP Siklus III ... 160
12.Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 164
13.Hasil Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus III ... 165
14.Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 166
15.Data Observasi Hasil Tes Pelaksanaa Pembelajaran Lari Estafet III ... 167
16.Lembar Wawancara Guru ... 168
17.Lembar Wawancara Siswa ... 179
18.Catatan Lapangan ... 170
19.Surat Keterangan Penelitian ... 171
20.Surat Izin Penelitian ... 172
21.Surat Penerimaan Penelitian ... 173
22.Daftar Monitoring Bimbingan Skripsi ... 174
23.Foto-foto ... 175
24.Riwayat Hidup ... 184
1 A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
sistem pendidikan yang bertujuan untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani,
mental, emosional, dan sosial yang selaras dengan upaya membentuk
mengembangkan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap membiasakan hidup sehat,
sesuai dengan pendapat Aip Syaripudi (Wili Wildani 1994 : 1) “ pendidikan
jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dalam mencapai
tujuan pendidikan”.
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah
mempunyai peranan yang sangat penting yaitu memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar yang
dilakukan secara sistematis.
Sesuai dengan pendapat Rusli Ibrahim (Yayan Rodiana, 2001:1)
menyatakan bahwa, ’’pendidikan jaasmani (penjas) merupakan suatu pendidikan
yang dilakukan terhadap anak-anak, agar mereka dapat belajar bergerak, dan
belajar melakukan gerak, serta berkepribadian yang tangguh, sehat jasmani dan
rohani”.
Kuranganya aktivitas fisik sering menjadi persoalan yang dihadapi setiap
individu dalam kehidupan, Pendidikan bahkan cendrung menjadi budaya.
Pendidikan merupakan alat untuk mendorong perkembangan keterampilan
motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap,
mental, emosional, spiritual, sosial) dan pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang
Sehingga dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh ungkapan
yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai
ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil memilki kebugaran jasmani, kebiasaan
Olahraga dan bermain yang dirancang dalam suatu proses pembelajaran
yang kodusip diyakini dapat menghasilkan rasa senang bagi siswanya, tempat
teduh, edukatif, menarik atau menantang selain itu dapat membina kesehatan dan
percaya diri.
Sesuai dengan pendapat Rusli Ibrahim (Yayan Rodiana, 2001:10)
menyatakan “bahwa pada hakikatnya anank-anak senang bermain atau mengikuti
kegiatan jasmani, apalagi permainannya mengandung unsur kegembiraan atau
kesenangan”.
Dalam suatu pembelajaran dapat akan lebih menarik apa bila mengandung
unsur rekreasi sehingga melibatkan aktivitas siswa. Sharman (1963:15) juga
menyatakan bahwa: “Pendidikan jasmani (secara umum) merupakan bagian dari
pendidikan yang berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak
tubuh dan menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan”.
Sehingga melalui bergerak apa yang dilakukan dalam bermain tentu saja
disertai kegembiraan, suasana gembira ini mempunyai pengaruh besar terhadap
keluarnya hormon-hormon pertumbuhan badan. Saesuai dengan pendapat Bucher
(1955:48) “menyatakan bahwa permainan yang telah lama dikenal oleh
anak-anak, orang tua, laki-laki maupun perempuan, mampu menggerakan untuk
melatih, bergembira dan rileks”.
Oleh karena itu, semua bahan-bahan penyajian pendidikan jasmani baik
berupa permainan ataupun latihan yang lain, diusahakan dalam suasana yang
menggembirakan. Sehingga bermain dapat dimanfaatkan oleh guru pendidikan
jasmani sebagai salah satu bentuk penyajian pembelajaran.
Namun anak zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang, dimana
permainan sekarang banyak yang menggunakan alat elektronik dalam
pelaksanaannya, bahkan sudah merambah kepelosok desa, sedangkan permainan
eletronik ini sanagt jarng sekali memerlukanbanyak bergerak artinya cuma tangan
dan pikiran yang berjalan, serta kurang aktif dalam melakukan kegiatan jasmani
sehingga aktivitas jarang dilakukan. Kuranganya aktivitas fisik sering menjadi
persoalan yang dihadapi setiap individu dalam kehidupan, Pendidikan bahkan
perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran,
penghayatan nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial) dan pembiasaan
pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta
perkembangan yang seimbang. Dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar sesuai
dengan prinsip “Developmentally Appropriate Practice” (DAP) atau praktek
yang disesuikan dengan perkembangan anak, hendaknya dipertimbangkan aspek
pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan anak usia sekolah dasar ini.
Dalam perkembangan jasmani anak tidak bergantung pada proses
kematanagan saja, tetapi perkembangan itu juga dipengaruhi oleh pengalaman
gerak mereka baik ditinjau aspek mutu maupun banyaknya pengalaman itu. Anak
harus memperloleh kesempatan yang banyak untuk bergerak dan bermain. Belajar
melalui pengalaman gerak untuk mencapai tujuan pengajaran, merupakan ciri
unik dari pendidikan jasmani yang mencakup psikomotor, kognitif dan afekif.
Sesuai dengan pendapat Cowell dan Holzeltn (Sukintaka 1995:1946) “
menyatakan bahwa untuk membawa anak kepada cita-cita pendidikan, maka perlu
adanya usaha peningkatan kaadaan jasmani, sosial mental dan moral anak yang
optimal”.
Jadi untuk menggapai suatu pendidikan ( cita-cita) harus berusaha untuk
mencapainya dengan semangat yang ditimbul dari diri sendiri maupun dari luar
sehingga dapat meningkatkan keterampilan yang ada di dalam diri melalui
permainan.
Menurut Teori Buhler ( 1992 : 5 ) mangatakan bahwa:
Permainan itu kecuali mempelajari fungsi hidup (teori Groos), juga
merupakan “Funktion Lust” (nafsu berfungsi), dan juga merupakn “Aktivitas
Drang” (kemampuan untuk aktif). seanjutnya menyatakan bahwa bila
perbuatan seperti berjalan, lari dan lompat itu mempunyai kegunaan bagi kehidupannya kelak, di samping itu haruslah anak mempunyai kemapuan untuk berjalan, lari dan lompat.
Jadi melalui bermain dapat berfungsi sebagai pendidik atau pembinaan diri
anak baik jasmani maupun rohani, sehingga menghasilakn jiwa yang sehat dan
Ruang lingkup KTSP mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan meliputi aspek-aspek berkut : (1) permainan dan olahraga meliputi:
olahraga tradisional, permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor,
non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippres, sepak bola, bola
basket, bola voli, tenis meja, tanis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta
aktivitas lainnya; (2) aktivitas pangembangan; (3) aktivitas senam; (4) aktivitas
ritmik; (5) aktivitas air; (6) pendidikan luar kelas; (7) kesehatan. Sesuai yang
terdapat dalam KTSP (2008 : 195).
Kata Istilah atletik berasal dari kata athlon dan athlum, dari bahasa Yunani.
Kedua kata tersebut mengandung makna pertandingan, perlombaan, pergulatan
atau perjuangan. Jadi, atletik merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat
diperlombakan atau dipertandingkan dalam bentuk kegiatanjalan, lari, lempar dan
lompat. Atletik juga merupakan kegiatan manusia sehari-hari yang dapat
dikembangkan menjadi kegiatan bermain atau olahraga yang diperlombakan
dalam bentuk jalan, lari lempar dan lompat. Karena atletik merupakan dasar bagi
pembinaan olahraga, maka atletik sangat penting dan perlu di ajarkan kepada
anak-anak sejak usia dini.
Tatang Muhtar ( 2009:1) mengatakan bahwa” atletik adalah sebagai salah
satu cabang olahraga yang dipertandingkan atau diperlombakan, yang meliputi
atas nomor lari, lompat dan lempar”.
“Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat”.
(Http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=lompat&action=edit%redlink// )
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa olaharaga altetik
merupakan salah satu olahraga yang memiliki bentuk kegiatan fisik yang beragam
seperti jalan, lari, lempar dan lompat serta banyak orang yang menggunakannya
sebagai media untuk memulai kegiatan fisik pada hampir semua cabang olahraga.
Pelaksanaan pembelajaran penjas di SDN Sukadana II kurang berjalan
dengan baik karena situasi dan kondisi yang kurang kondusif, tenaga ahli kurang
penelitian berdasarkan hasil boservasi awal pada pembelajaran atletik. Siswa
kurang mampu melakukan gerak dasar lari estafet yang benar.
Pada pendidikan sekolah dasar olahraga atletik merupakan salah satu jenis
olahraga yang kurang diminati oleh anak, pada dasarnya anak-anak menyukai
olahraga melalui permainan yang menyenangkan anak bisa mengikuti
pembelajaran. Bukan hanya itu olaharaga atletik juga sangat bagus untuk melatih
keterampilan motorik dasar anak.
Mengajarkan anak cara berlatih atau bermain atletik khususnya lari estafet
sangat sulit karena banyak teknik-teknik yang harus anak kuasai seperti start,
teknik pemberian tongkat, teknik penerimaan tongkat, dan lain-lain. Tugas kita
sebagai guru penjas harus mendampingi mereka pada saat melakukan latihan, dan
memberikan latihan khusus supaya anak cepat menguasai lari estafet dan tidak
mengalami kesulitan pada saat melakukannya.
Pada kenyataannya, terjadi kesenjangan antara teori dan hasil observasi.
Hasil observasi awal tidak sesuai dengan teori. Sedangkan menurut Tatang
Muhtar (2009:34) menyatakan :
Lari estafet atau lari sambung adalah lomba lari beregu dengan cara pembagian jarak tempuh diantara para peserta lari dari regu yang bersangkutan, dan pada akhir bagiannya masing-masing menyerahkan tongkat pada peserta berikutnya.
Jadi lari sambung atau lari estafet merupakan lari yang dilakukan secara
berkelompok kemudian menyerahkan tongkat kepada pelari berikutnyahingga
pada garis finish. Sesuai dengan pendapat Arum Yuli Ambarkati (2012)
menyatakan bahwa :
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai. Dalam satu regu lari sambung ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari kesatu kepada pelari berikutnya.
(http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/lari-sambung-estafet.html)
Nomor lari sambung yang sering diperlombakan adalah nomor 4x100 meter
yang perlu diperhatikan, tetapi pemberian dan menerima tongkat di zona (daerah)
pergantian seperti penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk
meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor
diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk
meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api Olimpiade berasal
dari tradisi Yunani tersebut.
Suksesnya lari estafet sangat bergantung dari kelancaran penggantian
tongkat. Waktu yang dicapai akan lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat
estafet berlangsung dengan baik pula. Suatu regu lari estafet yang terjadi dari
pelari-pelari yang baik hanya akan dapat memenangkan perlombaan, jika mampu
melakukan pergantian tongkat estafet dengan sukses.
Adapun teknik-teknik yang harus dikuasai dalam pembelajaran lari estafet
sebagai berikut :
1. Teknik Start
2. Teknik Pemberian Tongkat
a. Pemberian tongkat dari bawah
b. Pemberian tongkat dari atas
3. Teknik Pemberian Tongkat
a. Penerimaan dengan cara dilihat
b. Penerimaan dengan cara tidak dilihat
Dalam melakukan teknik lari estafet yang benar menurut Tatang Muhtar
(2009: 15-44).
1. Teknik Start
a. Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua tangan di samping badan dan
pandangan lurus ke depan, setelah aba-aba “bersedia” langkahkan kaki kiri
kedepan, ibu jari kaki lurus ke depan. Letakan lutut kaki kanan di samping
ibu jari kaki jaraknya kira-kira satu kepal, badan tegak paha lurus, antara
paha dan lutut bawah kir-kira membentuk 90°. Jatuhkan badan kedepan dan
badan hampir seluruhnya berada pada kedua lengan, leher lemas dan
pandangan lurus ke depan.
b. Ketika aba- aba “siap”, angakat pinggul ke atas hingga pantat lebih tinggi
dari pada pundak. Lutut kaki yang depan kira-kira membentuk sudut 90°
dan kaki kanan membetuk 120°. Kedua lengan etap lurus, berat baban
bertumpu pada kedua tangan , leher tetap lemas dan kepala mengikuti
gerakan pinggul.
c. Setelah mendengar bunyi pistol lari secepat-cepatnya dengan menekan kaki
pada balok start.
2. Teknik pemberian tongkat dari bawah
a. Pemberian tongkat dari bawah dengan cara mengayunkan tangan kiri yang
memegang tongkat.
b. Arahnya dari belakang ke depan melalui bawah ketangan kanan yang akan
menerima tongkat.
c. Pemberian tongkat diserahakan kepada pelari berikutnya.
3. Teknik penerimaan tongkat denga cara melihat
a. Penerima tongkat kemudian berlari setelah melihat atau mendengar aba-aba
pelari yang akan memberikan tongkat.
b. Sambil berlari melihat ke belakang sambil mengayunkan tangan ke
belakang kepada pelari yang akan memberikan tongkat.
c. Apabila tongkat sudah di terima dan dipegang dengan baik, maka terus
dibawa lari.
Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan pada siswa pada siswa kelas V di
SDN Sukadana II Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka pada saat
melakuakan lari estafet anak-anak kesulitan dalam melakukan gerak dasar lari
estafet terlihat kaku dan kurang bisa menguasainya. Adapun nilai yang diperoleh
Tabel 1.1
Data Tes Awal Siswa Kelas V SDN Sukadana II
No Nama
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Ket
Start Pemberian Tongkat
Penerimaan
Tongkat T TB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Andi √ √ √ 8 67 BT
2 Reni √ √ √ 9 75 T
3 Sahrul √ √ √ 5 42 BT
4 Ulil √ √ √ 9 75 T
5 Susi √ √ √ 7 58 BT
6 Dadi √ √ √ 9 75 T
7 Ifan √ √ √ 7 75 BT
8 Citra √ √ √ 5 42 BT
9 Ahmad √ √ √ 9 75 T
10 Meli √ √ √ 5 42 BT
11 Raihan √ √ √ 10 83 T
12 Yudi √ √ √ 5 42 BT
13 Iqbal √ √ √ 9 75 T
14 Adam √ √ √ 6 50 BT
15 Sity √ √ √ 5 42 BT
16 Reza √ √ √ 10 83 T
17 Cecep √ √ √ 5 42 BT
18 Yoga √ √ √ 6 50 BT
19 Agus √ √ √ 6 50 BT
20 Mumud √ √ √ 9 75 T
21 Agis √ √ √ 9 75 T
22 Novi √ √ √ 6 50 BT
23 Doni √ √ √ 6 50 BT
24 Rudi √ √ √ 9 75 T
Jumlah 10 14
Persentase (%) 41.67
%
58.33
Berdasarkan tes data awal yang telah dilakukan di atas dapat ditarik rata-rata
dari 24 siswa yang melakukan tes lari estafet hanya 10 siswa atau 41.67 % yang
memenuhi kriteria. sedangkan 14 siswa atau 58.33 % yang tidak memenuhi
kriteria.
Ketidak tercapainya KKM yang telah ditentukan disebabkan adanya
gejala-gejala kesenjangan yang mencolok di antaranya : (1) kurangnya minat anak
terhadap pembelajaran teknik dasar lari estafet karena lebih menyukai pemainan
yang populer, seperti sepak bola dan bola voli; (2) Pada saat pembelajaran
berlangsung guru tidak menarik dalam menyajikan pembelajarannya sehingga
siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran; (3) kurangnya sarana dan
prasarana.(4) tidak sesuianya gerakan siswa dengan teori para ahli.
Dilihat dari permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang pentingnya pembelajaran gerak dasar atletik khususnya lari
estafet pada siswa disekolah dasar, karena penyampaian pembelajaran yang belum
maksimal oleh guru penjas, maka diperlukan suatu cara untuk menyelesaikan
masalah di atas Oleh karena itu penulis terdorong untuk mencoba mengadakan
penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Estafet Melalui Permainan Memindahkan Benda di Kelas V SDN Sukadana II Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka “.
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan
masalah peneliti sebagai berikut:
a) Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar atletik lari estafet melalui
permainan memindahkan benda di kelas V di SDN Sukadana II Kecamatan
Malausma Kabupaten Majalengka ?
b) Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar
atletik lari estafet dengan permainan memindahkan benda di kelas V di SDN
c) Bagaimna aktivitas siswa dalam melakukan pembelajaran gerak dasar atletik
lari estafet melalui permainan memindahkan benda di kelas V SDN Sukadana
II Kecamatan Malausma Kabupaten majalengka ?
d) Bagaimana hasil pembelajaran dalam melakukan gerak dasar atletik lari
estafet melalui permainan memindahkan benda di kelas V di SDN Sukadan II
Kecamatan Malausma Kabupaten majalengka ?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang muncul yaitu siswa kurang antusisas dalam
melakukan pembelajaran dan siswa kurang terorganisir sehingga keadaan saat
pembelajaran menjadi kurang kondusif hal ini berdampak pada hasil belajar siswa
yang rendah. Untuk dapat tercapainya tujuan pembelajaran berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka penulis mencoba beberapa cara supaya anak bisa
melakukan gerak dasar lari estafet dengan baik, yaitu :
1. Tahap Perencanaan
a) Membuat perencana latihan yang menarik dan tidak membosankan, dalam
pelaksanaan lari estafet.
b) Membuat alat evaluasi maupun catatan lapangan untuk melihat kinerja guru,
aktivitas siswa dan peningkatan hasil belajar selama proses pembelajaran
atletik lari estafet melalui permainan memindahkan benda di kelas V SDN
Sukadana II.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kodusif.
b) Guru memotivasi siswa supaya mereka semangat dalam setiap
pembelajaran.
c) Guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran untuk
mengetahui pemahaman siswa.
d) Menginformasikan tujuan dalam pembelajaran.
e) Memilih metode dan bentuk permainan yang cocok serta harus mengingat
pada tujuan yang hendak dicapai.
f) Menjelaskan materi yang akan dilaksanakan dan membimbing siswa dalam
3. Observasi
Guru dan peneliti mangamati setiap aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran lari estafet melalui permainan memindahkan benda di kelas V SDN
Sukadana II. Aktivitas siswa yang berkaitan dengan sikap dan perilaku sebelum (
pada tahap persiapan ), selama dan sesudah melaksanakan pembelajaran, termasuk
untuk memperoleh gambaran minat dan motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Melalui perminan memindahakan benda dalam pembelajaran lari
estafet diharapkan aktivitas siswa dapat meningkat.
4. Refleksi
Dalam tahap ini setiap pembelajaran selesai diadakan refeksi untuk
mengetahui hasil kinerja guru dan aktivitas siswa dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi ataupun catatan lapangan kinerja guru dan
aktivitas siswa. Setelah menyampaikan materi, siswa melakukan postes untuk
mengetahui perkembangan kemampuan setiap individu ataupun kelompok dalam
pembelajaran lari estafet.
Adapun target proses dan hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas ini yaitu:
a) Proses Pembelajaran
Penelitian ini dikatakan berhasil jika kinerja guru telah mencapai 90 % dan
aktivitas siswa meningkat menjadi 80 % sesuai dengan format yang telah
ditentukan.
b) Target Hasil Pembelajaran
Target yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah 20 siswa yang
dinyatakan tuntas dari 24 siswa atau 83 % mendapatkan nilai di atas KKM
yaitu 70.
C. Tujuan Penelitian
Melalui permainan memindahkan benda pada pembelajaran gerak dasar
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar atletik lari estafet
melalui permainan memindahkan benda di kelas V SDN Sukadana II
Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka ?
2. Untuk mengetaui kinerja guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran
gerak dasar atletik lari estafet dengan permainan memindahkan benda di
kelas V SDN Sukadana II Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka?
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam melakukan pembelajaran gerak
dasar atletik lari estafet melalui permainan memindahkan benda di kelas V
SDN Sukadana II Kecamatan Malausma Kabupaten majalengka ?
4. Untuk mengetahui hasil pembelajaran dalam melakukan gerak dasar atletik
lari estafet melalui permainan memindahkan benda di kelas V SDN
Sukadan II Kecamatan Malausma Kabupaten majalengka ?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, di
antaranya :
a. Bagi Sekolah
Untuk meningkatkan mutu layanan pembelajaran, khususnya olahraga atletik
supaya dapat terus menggali potensi anak untuk berprestasi.
b. Bagi Siswa
Berlatih atletik khususnya lari estafet sangat baik untuk anak selain
mengembangkan potensi, barlatih sangat baik untuk perkembangan dan
pertumbuhan anak karena melibatkan semua motorik serta berpengaruh
terhadap kehidupan sehari-hari.
c. Bagi Lembaga
Bagi UPI PGSD Sumedang, yaitu hasil Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai
masukan dan bahan acuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk
menghasilkan tenga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi, khususnya
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari multi penapasiran terhadap pokok permasalahan yang
diteliti ini, berikut ini akan dijelaskan secara oprasional beberapa istilah yang
perlu diketahui kejelasannya sebagai berikut :
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa
untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang
bersifat internal. ( Gagne dan Briggs, 1979:3 )
Atletik adalah sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan atau diperlombakan, yang meliputi atas nomor lari, lompat dan lempar (Tatang
Muhtar, 2009:1)
Lari estafet atau lari sambung adalah lomba lari beregu dengan cara pembagian jarak tempuh diantara para peserta lari dari regu yang bersangkutan, dan pada
akhir bagiannya masing-masing menyerahkan tongkat pada peserta berikutnya
(Tatang Muhtar, 2009: 34)
Permainan memindahkan benda adalah memindahkan benda dari suatu tempat ke tempat lain. Adapun cara pelaksanaan permainan ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa di bagi kedalam 2 kelompok.
2. Setiap kelompok berdiri saling berhadapan di belakang garis yang telah di
tentukan.
3. Pada pelaksanaannya siswa yang membelakangi pelari yang akan
memberikan tongkat sambil bergerak lari kedepan.
4. Pada isyarat tertentu pelari pertama dari kelompok A lari menuju garis yang
telah ditentukan kira-kira 20 m di depannya.
5. Pelari ini kemudian memberikan benda(botol aqua) kepada pelari pertama
dari keompok B.
6. Kemudian pelari B berlari ketempat kelompok A berdiri, begitu pelari
pertama dari kelompok B tiba di kelompok A maka pelari kedua dari
kelompok A setelam menerima benda (botol aqua) dari pelari grup B,
kemudian berlari ke tempat kelompok B demikian peristiwa itu berulang
35 A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Peneliti mengambil lokasi penelitian di SDN Sukadana II yang beralamat di
Desa Sukadana II Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka. Alasan yang
pertama pemilihan lokasi tersebut karena SDN Sukadana II merupakan tempat
peneliti menimba ilmu pada masa sekolah dasar, kedua peneliti bisa lebih
memahami karakteristik sekolah sehingga memudahkan memperoleh data
peneliti, ketiga SDN Sukadana II terbuka untuk inovasi dalam pembelajaran, serta
untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai teknik dalam pembelajaran
atletik khususnya lari estafet. Berdasarkan hasil data awal SDN Sukadana II
kurang memahami pembelajaran atletik khususnya lari estafet. Oleh karena itu,
peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di SDN Sukadana II, agar
pembelajaran atletik di SDN Sukadana II menjadi meningkat.
Gambar 3.1 Denah Sekolah KELAS I
KELAS
IV KELAS II
KELAS II
GUANG
GURU
KELAS
VI
GUDANG WC
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitan terhadap peningkatan keterampilan gerak
dasar atletik lari estafet melalui permainan memindahkan benda di kelas V SDN
Sukadan II Kecamatan Malausama Kabupaten Majalengka, akan dilaksanakan
dalam waktu empat bulan terhitung dari bulan Januari hingga bulan April. Karena
penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar.
Maka kegiatan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus sehingga permasalahn
yang muncul dapat diselesaikan. Untuk itu diperlukan waktu yang relatif lama
untuk melakukan penelitian ini. Dengan jadwal jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
NO URAIAN KEGIATAN
WAKTU PELAKSANAAN
Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Perencanaan
3 Pelaksanaan siklus I
4 Pelaksanaan siklus II
5 Pelaksanaan siklus III
6 Pengolahan data
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sukadana II tahun
ajaran 2012/2013. Jumlah siswa sebanyak 24 orang yang terdiri siswa perempuan
6 orang dan jumlah siswa laki-laki sebanyak 18 orang. Peneliti menggunakan
kelas V dikarenakan ditemukan masalah pada materi atletik khususnya lari estafet.
Sebagian siswa kuang mengerti dalam melakukan lari estafet sehingga materi
pembelajaran atletif khususnya lari estafet tidak tercapai tujuan pembelajaran,
dengan nilai KKM sebesar 70.
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Bekal dari keinginan peneliti dalam memperbaiki pembelajaran penjas pada
pembelajaran atletik hkususnya lari estafet, dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi
kelas yang lazim dikenal dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research).
Hopkins (1993), (Wiraatmadja 2005:12) menyatakan bahwa :
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah kajian yang sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dalam melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Dari definsi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan suatu bentuk tindakan yang dilakukan secara teroganisasi kondisi
dalam pembelajarannya untuk merefleksi tindakan hasil sebelumnya.
Adapun mengenai penelitian tindakan kelas, yang dikemukakan oleh
Wiraatmadja (2005: 13), sebagai berikut:
Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, dimana mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Penggunaan PTK ditujukan untuk kepentingan praktisi di lapangan dalam
dapat mendorong dan membangkitkan para praktisi di lapangan agar memiliki
kesadaran diri untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap aktivitas
kinerja profesionalnya guna meningkatkan iklim belajar dan situasi sosial di
sekolah menuju arah yang lebih baik.
Hal tersebut menjadi alasan penulis untuk memilih metode penelitian ini
karena bermanfaat sekali untuk mengembangkan pembelajaran yang berlangsung
selama ini disekolah. Penelitian tindakan kelas juga memberi pengaruh positif
terhadap peningkatan kerja guru dalam memberikan pelayanan pendidikan yang
telah baik dengan kemampuan untuk membagi kelas dalam kelompok kerja dan
diskusi. Disamping itu bagi siswa terjadi peningkatan belajar dalam bentuk
kelompok dan bukan hanya belajar individual, kerjasama, membuat dan
melaksanakan tugas, berpartisipasi dalam diskusi kelompok dan kerja dengan
mengemukakan pendapat dan bertanya, serta belajar menghargai pendapat siswa
yang lainnya.
Dengan demikian, penelitian tindakan menekankan pada kegiatan (tindakan)
denga mengujicobakan suatu ide kedalam praktek atau situasi nyata dengan
harapan tindakan tersebut mampu meperbaiki dan meningkatkan kualitas pada
situasi nyata tersebut.
Ada beberapa metode penelilitian yang biasanya digunakan dalam
penelitian tindakan kelas diantaranya :
a. Metode Penelitian Kulitatif
Jelas dalam sebuah penenelitian diperlukan pengkajian yang lebih
mendalam karena sangat berpengaruh untuk memperoleh suatu hasil yang
maksimal sehingga penelitian berhasil. Senada juga dikatakan Zainal Arifin
(2011:29) yaitu :
Penelitian kulitatif adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam koteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama adta kualitaif.
b. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode peneitian kuantitatif Adalah metode yang lebih menekankan pada
aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social.
(http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-metode-penelitian-kualitatif.html). Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di
jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Setiap
variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol – symbol angka
yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan
variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut, teknik
perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat
menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.
Menurut Zainal Arifin (2011:29 menyatakan bahwa :
Penelitan kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalaan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lapas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.
2. Desain Penelitian
Desaian penelitian merupakan gambaran rangkaian kegiatan yang akan
dilakukan dalam sebuah penelitian dari mulai menentukan ide dan menyusun
perencanaan, menentukan langkah-langkah pelaksanaan penelitian, observasi dan
sampai pada tahap akhir yaitu refleksi. Desain penelitian yang digunakan
(Kasbolah. 1998:114) yang dimulai dari suatu perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi, kemudian mengadakan perencanaan kambali untuk siklus
selanjutnya. Pelaksanaan siklus dilakukan secara berulang-ulang sampai
peningkatan yang diharapkan tercapai. Untuk merujuk pada siklus model Spiral
Kemmis dan Mc. Taggart gambaran prosedur atau alur penelitian ini tampak pada
[image:32.595.115.506.257.645.2]gambar berikut :
Gambar 3.2
Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berbentuk
siklus. Terlihat jelas dari gambar di atas jalur aktivitas dalam penelitian tindakan
REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN
OBSERVASI PERENCANAAN
SIKLUIS I PELAKSANAAN
REFLEKSI
OBSERVASI
PERENCANAAN
kelas pada setiap siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan releksi.
a. Perencanaan Tindakan
Perencaan tindakan (planning) yaitu recana tindakan yang akan
dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau perubahan perilaku sebagai
solusi. Dimana tahapan perencanaan ini merupakan tahapan awal dalam sebuah
penelitian. Perencanaan tindakan diakukan agar sebuah penelitian lebih terarah
dan terkontrol agar dapat mempengaruhi hasil penelitian. Apabila perencanaan
dilakukan secara matang maka hasil yang diinginkan akan memuaskan, begitu
juga sebaliknya apabila perencanaan dilakukan tidak diklakukan secara tidak
matang maka hasil yang diperoleh pun tidak memuaskan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan (action) yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya perbaikan, perubahan, dan peningkatan yang dinginkan.
Tahapan pelaksanaan ini tindakan ini berupa seraingkaian kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah di buat. Tahap ini dilakukan
dalam bentuk kegiatan yang langkah-langkahnya sesuai tindakan yang dipilih
dalam bentuk sebuah penelitian.
c. Obsevasi
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data dalam sebuah penelitian.
Tahap observasi ini dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung untuk
memperhatikan seluruh aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
d. Refleksi
Dalam tahap refleksi merupakan kegiatan memikirkan suatu upaya evaluasi
yang sudah terjadi selama pelaksanaan tindakan, dengan menganalisis data dari
hasil observasi yang digunakan untuk kemudian temuan-temuannya yang dapat
dijadikan acuan dalam perbaikan perencanaan berikutnya. Dari refleksi ini, akan
ditentukan suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya. Maka rencana
tindakan selanjutnya mengulang suatu tindakan dengan terus memperbaiki dari
tercapai. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan
secara optimal.
Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pelajaran lari estapet melalui
permainan memindahkan benda dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai
berikut :
1. Perencanaa tindakan (planning)
Tindakan dalam penelitian tindakan kelas disusun berdasarkan
permasalahan yang hendak dipecahkan. Adapun langkah-langkah kegiatan yang
dilakukan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan satu adalah sebagai
berikut:
a. Membuat skenario pembelajaran.
b. Membuat alat evaluasi belajar, untuk melihat peningkatan kemampuan
siswa dalam pembelajaran.
c. Membuat lembar observasi maupun catatan lapangan.
d. Menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran.
2. Penerapan Tindakan
a. Kegiatan Awal Pembelajaran
1) Guru melakukan apresiasi mengenai olahraga atletik lari estafet sebelum
kegiatan pembelajaran.
2) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
3) Mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif memutuskan
perhatian siswa terhadap pembelajaran melalui permainan.
b. Kegiatan Inti
1) Guru mendemonstrasikan teknik lari estafet yang benar.
2) Guru melaksanakan pembelajaran lari estafet melalui permainan
memindahkan benda.
3) Siswa melakukan permainan memindahkan benda menggunakan botol
aqua.
4) Seluruh siswa diminta untuk melakukan secar kelompok berumlah 4-5
c. Kegiatan Akhir
1) Siswa melakukan pelemasan sesuai dengan petujuk guru.
2) Guru mengevaluasi pembelajaran dengan mengoreksi
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa saat pembelajarn berlangsung.
3) Siswa duduk rileks dan mendengarkan pejelasan guru mengenai materi
yang telah di ajarkan.
3. Obsevasi
Observasi atau pengamatan dalam tindakan kelas ini betujuan untuk
mendaapatkan informasi dan keterangan mengenai proses pembelajaran.
Informasi hasil pengamatan yang terkumpul adalah data mengenai pelaksanaan
tindakan dan hal-hal yang perlu dioptimalkan. Berdasarkan data atau informasi
tersebut dapat disajikan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan selajutnya
sehingga tercapai peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran lari estafet.
4. Refleksi
Langkah ini merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan
eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksaan
tindakan. Informasi yang diperoleh atau terkumpul perlu diuraikan, dicari
katannya antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman
sebelumnya. Melalui proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan
yang mantap dan tajam untuk menentukan tindakn berikutnya atau siklus kedua.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan Penelitian
Berdasarkan hasil observasi awal, maka peneliti merencanakan perbaiakan
terhadap kondisi awal yang dianggap kurang baik dan tidak memuasakan dalam
pelaksanaan kegiata pembelajaan olahraga atletik gerak dasar lari estafet melalui
melalui sebuah RPP perbaiki. Membuata lembar observasi yang bertujuan untuk
mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa. Membuat alat evaluasi yang sesuai
untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa dalam materi yang
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Siswa dibariskan menjadi empat bersap.
2) Berdo’a.
3) Mengecek kehadiran siswa.
4) Menegur siswa yang tidak memakai pakaian lengkap seragam olahraga.
5) Melakukan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti.
b. Kegiatan Inti (50 menit)
1) Guru menjelaskan dan mendemostrasikan materi yang akan dipelajari.
2) Melakukan latihan gerakan start jongkok sambil memegang tongkat
estafet (yang dimodifikasi) dilakukan secara perorangan maupun
kelompok.
3) Melakukan permainan memindahakan benda dilakukan secara dua
kelompok dan bergiliran.
4) Siswa melakukan secara bersama-sama dengan aba-aba dari guru.
5) Uji kompetensi lari estafet.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1) Siswa dikumpulkan sambil duduk dan kaki dilunjurkan.
2) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang materi yang telah
dipelajari.
3) Melakukan tanya jawab beserta para siswa.
4) Setelah kegiatan selesai siswa bedo’a dan bubar untuk mengikuti
pelajaran selanjutnya.
3. Tahap Observasi
Dengan observasi peneliti melakukan kegiatan mengamati seluruh aktivitas
siswa selama proses pembelajaran. Adapun fokus yang diamati dalam
pembelajaran ini gerak dasar lari estafet mulai dari gerakan start sampai gerakan
finish adalah kinerja guru dan aktivitas siswa. Pengamatan yang dilakukan
berpedoman pada lembar observasi untuk kinerja guru dan lembar observasi untuk
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Adapun langkah-langkah analisis dan refleksi yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Pengecekan kelengkapan data yang terjaring selama proses pembelajaran
berlangsung.
b. Analisis, sintesis, dan interpretasi terhadap semua informasi atau data yang
diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.
c. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan
tindakan.
d. Mendiskusikan dan pemaknaan data yang dilakukan antara guru, peneliti
dan pihak lain yang terlibat.
e. Penyusunan kembali perencanaan untuk tindakan berikutnya yang
dirumuskan berdasakan pada analisis data proses pembelajran atau
tindakan sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah
dilakukan.
E. Instrumen Penelitiaan 1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan langsung dengan mengunakan
penglihatan, penciuman, pendengaran, dan peraba jika paerlu penciuman.
Obsevasi dilakukan untuk memperoleh gambaran dan informasi proses
pembelajaran lari estafet mengenai aktifitas siswa dan kinerja guru dalam
pembelajaran lari estafet di kelas V SDN Sukadan II.
a. Format Isnrtumen Perencanaan Kinerja Guru
Pengumpulan data ini didapatkan dari mengobservasi perencanaan yang
telah dibuat oleh seorang guru sebelum melakukan pembelajaran. Perencanaan itu
meliputi perumusan tujuan, mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
media, sumber belajar dan metode pembelajaran, merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran, merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian, serta
Tabel 3.2
INSTRUMEN PERENCANAAN KINERJA GURU( IPKG I) (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)
NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN
Aspek yang
dinilai Tapsiran
1 2 3 4 K C B BS
A. RUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Merumuskan tujuan pembelajaran 2. Kejelasan rumusan
3. Kejelasan cakupan rumusan
4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar JUMLAH
B.
MENGEMBANGKAN DAN
MENGORGANISASIKAN MATERI MEDIA SUMBERBELAJAR DAN METODE
PEMBELAJARAN
1 2 3 4
1. Mengembangkan dan mengorganisasian materi pembelajaran
2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran
3. Memilih sumber belajar 4. Memilih sumber pembelajaran
JUMLAH
C. MERENCANAKAN SEKENARIO KEGIATAN
PEMBELAJARAN 1 2 3 4
1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran
2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran
3. Menentukan alokasi wwaktu pembelajran
4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran
5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik JUMLAH
D. MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN
MENYIAPKAN ALAT PENELITIAN 1 2 3 4
1. Menentukan proses penelitian dan jenis penelitian
1. Membuat alat penelitian
2. Menentukan kriteria penilaian
JUMLAH
E. TAMPILAN DOKUMEN RENCANA
PEMBELAJARAN 1 2 3 4
1. Kebersiahan dan keterampilan 2. Penggunaan bahasa
Deskriptor Perencanaan Pembelajaran A. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
a. Rumusan pembelajran tidak jelas dan tidak lengkap.
b. Rumusan tujuan pembelajaran jelas tapi tidak jelas atau tidak jelas tapi
lengkap.
c. Rumusan tujuan pembelajaran jelas dan lengkap, jelas dan logis atau
lengkap dan logis.
d. Rumusan tujuan pembelajaran lengkap dan disusun dengan logis.
B. Mengembangkan dan Mengordinasikan Materi, Media ( alat bantu pembelajaran ) Metode Pembelajaran dan Sumber Pembelajaran 1. Mengembangkan dan mengoordinasikan materi pembelajaran.
a. Cakupan materi
b. Sistematika materi
c. Kesesuaian dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
d. Kemutakhiran atau kesesuaian dengan pengembangan terakhir dalam
bidangnya.
2. Menentukan dan mengembangkan alat pembelaajran
a. Direncanakan penggunaan satu macam media tapi tidak sesuai dengan
tujuan.
b. Direncanakan penggunaan lebih dari satu media tapi tidak sesuai
dengantujuan.
c. Direncanakan satu macam media media sesuai dengan tujuan.
d. Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media yang sesuai
dengan tujuan
3. Memilih sumber belajar
a. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan.
b. Kesesuaian sumber belajar dengan perkembanga siswa
c. Kesesuaian sumber belajar dengan materi yang akan di ajarkan.
4. Memilih metode pembelajaran
a. Direncanakan menggunakan satu macam media tetapi tidak sesuai dengan
tujuan.
b. Direncanakan menggunakan lebih dari satu macam media tetapi tidak
sesuai dengan tujuan.
c. Direncanakan menggunakan satu macam media yang sesuai dengan
tujuan.
d. Direncanakan penggunaan media yang sesuai dengan tujuan.
C. Merencanakan Sekenario Kegiatan Pembelajaran 1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran
a. Sesuai dengan tujuan
b. Sesuai dengan tujuan perkembangan anak
c. Sesuai dengan bahan yang diajarkan
d. Sesuai dengan waktu yang tersedia
2. Menyusun langkah-langkah pembelajran
a. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup tetapi tidak rinci.
b. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci tetapi
tidak sesuai dengan tujuan dan meteri pembelajaran.
c. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci dan
sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.
d. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci serta
sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.
3. Menentukan alokasi waktu
a. Alokasi waktu secara keseluruhan dicantumkan pada rencana
pembelajaran.
b. Alokasi waktu untuk setiap langkah (kegiatan pembuaan, inti dan penutup)
dicantumkan.
c. Alokasi waktu kegiatan inti lebih besar dari pada jumlah waktu kegiatan
d. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam langkah-langkah pembelajaran
dirici secara proporsional.
4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan
a. Dicantumkan strategi pembelajaran digunakan.
b. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan.
c. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan.
d. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan secar
rinci.
5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik
a. Dicantumkan metode, materi yang memudahkan peserta didik.
b. Dicantumkan metode, materi yang dapat didemonstrasikan peserta didik.
c. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan peserta
didik.
d. Dicantumkan metode, materi yang dapat enyebabkan perubahan watak,
sikap dan keterampilan peserta didik.
D. Merencanakan Prosedur, Jenis dan Menyiapkan Alat Penilaian 1. Merencankan prosedur dan jenis penilaian
a. Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja tetapi tidak sesuai dengan
tujuan.
b. Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja yang sesuai dengan tujuan.
c. Tercantum prosedur atau jenis penilaian salah satu diantaranya sesuai
dengan tujuan.
d. Tercantum prosedur atau jenis penilaian keduanya sesuai dengan tujuan.
2. Membuat alat penilaian sesuai dengan tujuan
a. Tidak tercantum alat penilaian yang sesuai dengan bentuk penilaan.
b. Alat penilaian ad tetapi tidak sesuai dengan bentuk perubahan dan tidak
lengakap.
c. Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan tetapi tidak lengkap.
d. Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan dan lengkap.
a. Menuliskan deskriptor keberhasilan secara jelas.
b. Kriteria penilaian ditulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
c. Tafsiran penilaian mewakili hasil kegiatan.
d. Deskriptor atau kunci jawaban jelas dan sesuai dengan alat penilaian.
E. Tampilan Dokumen Rencana Pembelajaran 1. Keberhasilan dan keterampilan
a. Tulisan dapat dibaca dengan mudah.
b. Tidak banyak coretan.
c. Bentuk dan tulisan baku.
d. Tulisan tegak bersambung.
2. Penggunaan bahasa tulis
a. Bahasa komutatif, mudah dimengerti dan dilaksanakan.
b. Pilihan kata tepat.
c. Stuktur kaliamat baku.
d. Struktur penulisan sesuai dengan EYD.
b. Format Insrtumen Pelaksanaan Kinerja Guru
Pengumpulan data observasi kinerja guru dilakukan pada saat guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sebelumnya telah direncanakan.
Kinerja guru dilihat dari cara guru itu membawakan suatu pembelajaran dan juga
kesesuaian atara rencana yang telah dibuat dengan pelaksanaannya. Penilaiannya
meliputi pra pembelajaran, membuka pembelajaran, mengelola inti pembelajaran,
mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas,
Tabel 3.3
INSTRUMEN PELAKSAAN KINERJA GURU(IPKG II) (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)
No Aspek yang Dinilai Penilaian Tafsiran
1 2 3 4 SB B C K
A PRA PEMBELAJARAN
1 Kesipan ruang, alat dan media pembelajaran 2 Memeriksa kesiapan siswa
JUMLAH
B MEMBUKA PEMBELAJARAN
1 Melakukan kegiatan apresepsi dan pemanasan
2 Menyiapakan komponen tujuan yang akan dicapai dan rencan kegiatan
JUMLAH
C MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN
1
Memberikan petunjuk dan contoh gerakan strat jonkok, cara pemberian tongkat dan penrimaan tongkat dalam
pembelajarana lari estafet
2 Mengenai respon dan pertanyaan siswa
3 Melakukan komunikasi lisan, isyarat dan gerakan badan
4 Menjaga dan memelihara ketertiban siswa
5 Memantapkan keterampilan gerak dasar lari estafet
JUMLAH
D MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN KHUSUS
DALAM PEMBELAJARAN PENJAS 1 Meranglai gerakan
2 Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan aktivitas siswa
3 Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktivitas gerak
4 Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan
5 Mengunakan alat dan media pembelajaran JUMLAH
E MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN HASIL
BELAJAR
1 Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir pembelajaran
2 Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran JUMLAH
F KESAN UMUM KINERJA GURU
1 Keefektifan proses pembelajaran 2 Penempilan guru dalam pembelajan
Deskriptor Kinerja Guru A. Pra Pembelajran
1 = satu deskriptor tampak
2 = Dua deskriptor tampak
3 = Tiga deskriptor tampak
4 = Empat deskriptor tampak
B. Membuka Kegiatan Pembelajran a. Menarik perhatian anak.
b. Memotivasi anak.
c. Mengaitkan materi dengan pengalam anak.
d. Mengarah pada kegiatan inti.
C. Mengelola Inti Pembelajran
a. Isi kegiatan yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang.
b. Penyampaian lancar tidak tersendat-sendat.
c. Penyampaian sistematis.
d. Materinya benar dan mudah dimengerti anak.
D. Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas a. Melakukan gerakan persiapan, pelaksanaan dan akhir.
b. Leluasa melakukan aktivitas siswa.
c. Mengarahkan dan mengoreksi gerakan.
d. Membantu atan menentukan solusi pada siswa.
E. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar
a. Melaksanakan penilaian/pengamatan selama kegiatan berlangsung sesuai
dengan bentuk penilaian yang sudah ada.
b. Menilai kemampuan anak secara individual.
c. Mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan berlangsung.
d. Memberi balikan dan perbaikan dari hasil penialaian.
F. Kesan umum kinerja guru
a. Guru terlibat langsung dalam pembelajaran.
b. Guru memberi kesempatan untuk leluasa pada siswa.
d. Menutup pembelajaran dengan waktu yang telah ditentukan.
c. Format Aktivitas Siswa
Pengumpulan data lembar aktivitas siswa diperoleh pada saat pembelajaran
berlangsung. Data yang diperoleh dari aktivitas siswa saat mengikuti proses
[image:45.595.92.532.250.768.2]kegiatan pembelajaran. Penilaiannya meliputi disiplin, kerjasama dan kejujuran.
Tabel 3.4
Lembar Ativitas Siswa
No Nama
Aspek yang dinilai
Jml Skor
Tafsiran Disisplin Kerjasama Kejujuran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 K C B BS 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Persentase %
Keterangan :
1. Disiplin
a. Mematuhi perintah.
b. Mengikuti kesapakatan bersama.
c. Tidak mengganggu teman.
d. Mengikuti permainan.
2. Kerjasama
a. Saling membantu.
b. Saling mengingatkan.
c. Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melakukan
pembelajaran.
3. Kejujuran
a. Tidak melanggar aturan
b. Melewati patok yang telah ditentukan.
c. Tidak menjemput tongkat sebelum nyampe pada garis yang ditentukan.
d. Tidak melemparkan benda yang akan dipindahkan.
d. Format Tes Hasil Belajar Lari Estafet
Tes praktek ini digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar dalam
pembelajaran, khususnya penguasaan teknik dasar lari estafet. Tes yang dilakukan
ini sesudah pebelajaran untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Pencapaian keberhasilan siswa dalam menguasai pembelajaran yang telah
dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsusng dan sesudah
pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilakukan guru dengan
menobservasi siswa selama pembelajaran, sedangkan penilaian sesudah proses
[image:46.595.107.551.317.739.2]adalah hasil belajar siswa yaitu penilaian tes individu yang berupa tes perbuatan.
Tabel 3.5
Format Penilaian Tes Lari Estafet
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
Skor Nilai
Ket
star Pemberian Tongkat
Penerimaan
Tongkat T BT
Deskiptor Penilaian 1. Start
a. Letakan lutut kaki kanan di samping ibu jari kaki kiri jaraknya
kira-kira satu kepal. Jatuhkan badan kedepan dan letakan kedua tangan
dibelakang garis start.
b. Posisi siap kedua tangan menopang berat badan kedua lengan tetap
lurus, berat baban bertumpu pada kedua tangan.
c. Angkat pantat sampai membentuk sudut 90° dan sedikit lebih tinggi
dari bahu pandangan kedepan
d. Pada aba-aba “ Yaa” angkat tangan dari tanah dengan serentak, tarik
kaki kiri kedepan dengan cepat dan lari secepat-cepatnya.
2. Pemberian Tongkat
a. Pelari membawa tongkat dengan tangan kiri yang memegang tongkat.
b. Sambil berlari diberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri.
c. Saat menberikan tongkat ayunkan tangan kiri arahnya dari belakang ke
depan melalui bawah ketangan kanan yang akan menerima tongkat.
d. Tongkat diserahakan kepada pelari berikutnya.
3 Penerimaan Tongkat
a. Start yang digunakan adalah start melayang
b. Sambil berlari melihat ke belakang sambil mengayunkan tangan ke
belakang kepada pelari yang akan memberikan tongkat.
c. Posisi telapak tangan mengadap kebawah dengan, ibu jari terbuka
lebar, sementara jari-jari yang lainnya dirapatkan. Tangan penerima
berada di bawah pinggang.
d. Segera ambil tongkat apabila tongkat sudah berada di telapak tangan
pegang dengan baik.
Keterangan Penilaian :
4 = Jika semua muncul dalam pelakasanaan
3 = Jika hanya tiga yang muncul
2 = Jika hanya dua yang muncul
Kriteria Penskoran : Skor ideal adalah 12
Kriteria Penilaian :
Nilai = Sekor yang diperoleh X 100%
Skor ideal
2. Wawancara
Wawancara dilakukan peneliti yang bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai kondisi pembelajaran yang sebelumnya dilakukan oleh guru penjas
pada saat pembelajaran, selian itu wawancara dilakukan pada saat meneliti.
[image:48.595.86.504.315.706.2]a. Format Wawancara Guru
Tabel 3.6
Format Wawancara Guru
Nama Guru :
Hari / Tanggal :
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana menurut bapak apakah siswa/siswi
kelas V menyenangi pelajaran atletik khususnya
lari estafet ?
2 Apakah siswa/siswi kelas V mengalami
kesulitan dalam pembelajaran atletik khusunya
lari estafet ?
3 Faktor apa saja yang menyebabkan siswa tidak
senang dalam mengikuti pembelajaran atletik ?
4 Bagaimana pembelajaran atletik khususnya lari
estate yang dilakukan pada saat KBM ?
5 Apakah pada saat pembelajaran siswa
b. Format Wawancara Siswa
Tabel 3.7
Format Wawancara Siswa Nama siswa :
Hari/Tanggal :
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah dalam belajar lari estafet mengalami
kesulitan?
2 Faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan untuk melakukan lari sprint?
3 Bagaimana pembelajaran lari estafet yang
dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar?
4 Apakah melalui permainan memindahkan benda, kegiatan pembelajaran lari estafet lebih
menyenagkan?
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan berisi tentang rekaman perkembangan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran digunakan untuk mendapatkan data yang
dilihat, didengar,dan diamati untuk dianalisis.CATATAN lapangan juga
digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting yang terjadi ketika pembelajaran
berlangsung dari etiap siklus sehingga akan tergambar peningkatan dari setiap
Tabel 3.8
FORMAT CATATAN LAPANGAN
Pelakasnaan Tindakan :
Hari/Tanggal/Bulan/Tahun :
Waktu :
Pertemuan Ke :
Fokus Deskripsi Proses Belajar Komentar
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Evaluasi
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Dat