• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DEKRITPTIF EFEKTIVITAS SUDUT TEMBAKAN TIGA ANGKA DALAM KOMPETISI BOLA BASKET L.A CAMPUS LEAGUE 2013 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI DEKRITPTIF EFEKTIVITAS SUDUT TEMBAKAN TIGA ANGKA DALAM KOMPETISI BOLA BASKET L.A CAMPUS LEAGUE 2013 BANDUNG."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Deskriptif Efektivitas Sudut Tembakan Tiga Angka Dalam Kompetisi Bola Basket L.A Campus League 2013 Bandung

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

Fardiansyah Mufti Nasution 0906167

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Studi Deskriptif Efektivitas Sudut Tembakan Tiga Angka Dalam Kompetisi Bola Basket L.A Campus League 2013 Bandung

Oleh

Fardiansyah Mufti Nasution

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Fardiansyah Mufti Nasution 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang,difoto kopi, atau cara lainya tanpa ijin

(3)

FARDIANSYAH MUFTI NASUTION

STUDI DESKRIPTIF EFEKTIVITAS SUDUT TEMBAKAN TIGA ANGKA DALAM KOMPETISI BOLA BASKET L.A CAMPUS LEAGUE 2013

BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

(Drs. Dadan Mulyana, M.Pd) NIP: 195801171989031001

Pembimbing II,

(Alen Rismayadi, M.Pd) NIP: 197612282008121002

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

(4)

ABSTRAK

Studi Dekritptif Efektivitas Sudut Tembakan Tiga Angka Dalam Kompetisi Bola Basket L.A Campus League 2013 Bandung

Pembimbing: 1. Drs. Dadan Mulyana, M.Pd

2. Alen Rismayadi, M.Pd

Fardiansyah Mufti Nasution*

Latar belakang dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas tembakan tiga angka yang dilakukan dari berbagai sudut tembakan pada pertandingan bola basket, karna dalam suatu pertandingan, tentu saja kondisinya berbeda jika dibandingkan dengan pada saat latihan. Pada pertandingan yang sesungguhnya pemain mendapatkan penjagaan dari pemain lawan, ditambah lagi jika harus melakukan tembakan tiga angka pada detik-detik terakhir, disaat kondisi fisik mulai menurun, tentu saja sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan tembakan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu variabel secara mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lainnya, adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah shotchart, box scrore-full game dari panitia kompetisi. Populasi dalam penelitian ini adalah para pemain yang bertanding dalam 31 pertandingan bola basket putra pada kompetisi L.A Campus League 2013 di Bandung yang diikuti 288 pemain dari 24 Tim Perguruan Tinggi di Jawa Barat, dengan menggunakan teknik sampel populasi.

Dari perhitungan nilai rata-rata efektivitas tingkat efektifitas tembakan tiga angka pada kompetisi L.A Campus League 2013, maka dapat disimpulkan bahwa sudut dengan efektifitas paling tinggi di kompetisi tersebut adalah di A.

*MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

(5)

v

BAB II KAJIAN PUSTAKA DANKERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka ... 13

1. Sejarah Bola Basket ... 13

(6)

vi

3. Teknik Shoot ... 16

4. Daerah Tembakan ... 18

5. Three Point Shoot ... 19

6. Statiska ... 19

B. Anggapan Dasar ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23

B. Definisi Operasional ... 24

C. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 25

D. Desain Penelitian ... 25

E. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 25

F. Instrument Dan Teknik Pengumpulan Data ... 28

1. Instrument ... 28

2. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 33

1. Diskusi Penemuan ... 34

(7)

vii

Fardiansyah Mufti Nasution, 2013

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

(8)

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia olahraga saat ini jauh lebih maju dibandingkan masa

sebelumnya.Hal ini dapat dilihat dari dinamika kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang diimplementasikan ke dunia olahraga, sehingga menghasilkan prestasi

maksimal.Baik olahraga perorangan maupun kelompok, saat ini sudah menjadi hal

yang sangat menarik bagi para penikmat olahraga.Hal ini dikarenakan dunia olahraga

sudah mulai menjadi industri hiburan yang selalu ditunggu setiap penggemarnya.

Berbeda dengan olahraga lainnya yang merupakan pengembangan dari

olahraga tradisional yang lebih bertujuan kepada survival, yaitu mempunyai tujuan yang ada hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia, seperti ketangkasan,

berlari, berenang, dan olahraga beregu lainnya yang bertujuan untuk menjalin

kerjasama seperti halnya orang berburu di masa lalu. Bola basket murni diciptakan di

era modern yang memang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh dan menjadi

sarana hiburan, baik untuk pemain yang terlibat di dalamnya maupun untuk

penonton, oleh sebab itu bola basket dapat berkembang lebih pesatdibandingkan

dengan cabang olahraga lainnya telah ada. Penggemar bola basket tidak hanya berasal

dari suatu kalangan tertentu ataupun kelompok umur tertentu saja, tetapi merata di

(9)

Sejak pertama kali diciptakan pada musim gugur tahun 1891 oleh dr. James

Naismith, seorang guru pendidikan olahraga di YMCA International Training School

(kini Spingfield College), bola basket langsung menerima sambutan hangat dari para

penggemar olahraga. Naismith diberi tugas oleh penyelianya, Luther H Gulick, untuk

menciptakan sebuah permainan dalam ruangan tertutup untuk membantu para siswa

agar tetap aktif dan bugar,pada musim dingin di Massachhusetts.Naismith

menggunakan bola sepak dan keranjang buah persik untuk menciptakan versi pertama

olahraga dalam ruangan itu. Dia menggantung keranjang – keranjang buah persik itu

setinggi 12 inci atau sekitar 3,05 m dan membagi siswa ke dalam dua tim. Tujuannya

adalah mencetak skor atau memasukkan bola lebih banyak daripada tim lawan. Para

siswa merasakan bahwa permainan ini sangat menyenangkan, aktif, dan menghibur.

Ketika permainan itu diperkenalkan kepada guru – guru dan sekolah – sekolah lain,

popularitasnya meningkat dan berangsur – angsur menyebar ke Negara – Negara

bagian lainnya di wilayah timur laut Amerika Serikat. Setelah itu kemudian

permainan bola basket berkembang sehingga menjadi salah satu permainan yang

paling populer di dunia, selain sepakbola tentunya.

Bola basket termasuk dalam salah satu olahraga yang mempunyai

karakteristik saling menyerang yang dimainkan oleh dua regu atau tim yang tiap

regunyaberanggotakan lima orang pemain. Menurut Perbasi (2010:1) “permainan

(10)

3

pemain. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah

regu lain mencetak angka.”

Dibandingkan dengan permainan sepakbola yang menggunakan kaki, bola

basket adalah olahraga yang menggunakan tangan, sehingga relatif lebih mudah

untuk meningkatkan skill para pemainnya, sehingga permainan menjadi lebih menarik dan mampu menciptakan skor yang besar dan kompetitif, bahkan hingga

detik-detik terakhir. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta olahraga,

dan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan bola basket menjadi olahraga yang

bisa berkembang dengan sangat cepat.

Menurut Jon Oliver (2007:vi) menjelaskan bahwa :“Keterampilan

perseorangan seperti tembakan, umpan, dribble, dan rebound, serta kerja tim untuk menyerang atau bertahan, adalah prasyarat agar berhasil dalam memainkan olahraga

ini.”

Semua keterampilan tersebut sangat penting, tetapi yang paling penting adalah

kemampuan menembak, karena satu-satunya cara untuk menghasilkan angka adalah

dengan melakukan tembakan, oleh karena itulah maka teknik shooting menjadi salah

satu teknik yang paling penting dalam olahraga ini. Seperti yang dijelaskan Kosasih

(2006:46) “ shooting adalah kemampuan dasar bola basket yang paling dikenal dan paling digemari karena hampir setiap pemain pasti mempunyai naluri untuk mencetak

(11)

Menurut Jon Oliver (2007:13) menjelaskan bahwa : “Para pemain bola basket

yang melakukan sebagian tembakan mereka dalam posisi yang dekat dengan ring

basket biasanya memiliki ketepatan tembakan paling tinggi, 55 hingga 60 persen

berhasil dari semua usaha tembakan mereka.”

Penembak yang hebat sering disebut pure shooter karena kehalusannya, tembakan yang meluncur bebas tanpa menyentuh ring. Beberapa pemain beranggapan

pure shooter adalah anugerah alam dan merupakan bakat sejak lahir. Ini adalah

anggapan yang salah.Penembak yang handal adalah hasil latihan bukan dari lahir.

Menurut Satriya Dkk, (2007:27) menjelaskan bahwa : “Latihan adalah proses yang

sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan

kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaannya.”

Menurut Wissel (1996:460), “Hampir semua pemain menembak dengan tujuh

teknik dasar tembakan: one hand set shoot (tembakan satu tangan), free throw (lemparan bebas), jump shoot (tembakan sambil melompat), three point shoot

(tembakan tiga angka), hook shoot (tembakan mengait), layup, dan runner.”

Salah satu jenis tembakan atau shooting dalam bola basket adalah three point

shoot.Menurut Perbasi (2010:4):

Daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka suatu tim (Gambar 1.1), merupakan seluruh daerah lantai dari lapangan permainan, kecuali untuk daerah di dekatkeranjang lawan yang dibatasi oleh dan termasuk:

(12)

5

2. Busur dengan jari-jari 6,75 m diukur dari titik di lantai tepat di bawah titik tengahkeranjang lawan terhadap sisi luar busur. Jarak titik ini di lantai dari sisi dalam titiktengah endline adalah 1,575 m. Busur terhubung dengan garis paralel.

Garis tiga-angka bukan bagian dari daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka”. Seperti tertera pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Daerah Tembakan Tiga Angka (Sumber: Peraturan Resmi Perbasi 2010)

Tembakan tiga angka sangat penting peranannya dalam permainan bola

basket, karena selain poin yang dihasilkan adalah poin maksimal, yaitu tiga,

tembakan tiga angka juga sangat bermanfaat dalam suatu pertandingan yang ketat,

terutama di detik-detik terakhir yang pemenangnya bisa saja ditentukan oleh

keberhasilan dari tembakan tiga angka tersebut.

Dalam suatu pertandingan, tentu saja kondisinya berbeda jika dibandingkan

(13)

mendapatkan penjagaan dari pemain lawan, ditambah lagi jika harus melakukan

tembakan tiga angka pada detik-detik terakhir, di saat kondisi fisik mulai menurun,

tentu saja sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan tembakan.

Peneliti beranggapan bahwa selain yang disebutkan di atas, tingkat

keberhasilan menembak juga ditentukan oleh posisi penembak dari keranjang, yaitu

sudut tembakan.

Sudut dalam geometri adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu titik

pangkalnya ke posisi yang lain. Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang beraturan,

sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis lurus yang saling

berpotongan.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan sudut oleh peneliti adalah daerah yang

terbentuk antara endline dan garis khayal yang dibentuk dengan hasil putaran searah

(14)

7

Gambar 1.2

Sudut Tembakan Tiga Angka

Dari penjelasan diatas, maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

efektivitastembakan tiga angka, khususnya sudut tembakan, hal tersebut menggugah

penulis untuk mengadakan penelitian tentang “Studi Deskriptif Efektivitas Sudut

Tembakan Tiga Angka dalam Kompetisi Bola Basket L.A Campus League 2013

Bandung.”

B. Masalah Penelitian

Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan dan analisis data tersebut, pada akhirnya akan

menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan uraian latar

belakang masalah, maka masalah penelitian yang penulis rumuskan adalah :

1. Seberapabesar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut 0°- 40°

dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung ?

2. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut 40°- 80°

dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung ?

3. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut80°- 120°

dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung ?

4. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut 120°- 160°

(15)

5. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angkadisudut 160°- 200°

dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung ?

6. Sudut tembakan tiga angka manakah yang palingdominan di kompetisi bola

basket L.A Campus League 2013 di Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Dari permasalahan tersebut, penulis merumuskan tujuan dalam penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 0º-40° pada

daerah tembakan tiga angka.

2. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 40º-80° pada

daerah tembakan tiga angka.

3. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 80º-120° pada

daerah tembakan tiga angka.

4. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 120º-160° pada

daerah tembakan tiga angka.

5. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 160º-200° pada

daerah tembakan tiga angka.

6. Untuk mengetahui sudut mana yang paling dominan dalam tembakan tiga

(16)

9

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang

diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis

a. Dapat dijadikan sumber informasi keilmuan bagi pelatih.

b. Dapatdijadikan sumber informasi bagi atlet supaya lebih meningkatkan teknik

menembak dalam olahraga bola basket khususnya.

2. Manfaat secara praktis

a. Khusus untuk pelatih diharapkan penelitian ini sebagai rujukan tentang

pentingnya tembakan tiga angka di dalam permainan bola basket.

b. Khusus untuk atlet diharapkan penelitian ini sebagai acuan untuk lebih

meningkatkan akurasi tembakan tiga angka.

E. Batasan penelitian

Batasan masalah sangat perlu dinyatakan sebagai pembatasan masalah

penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu

gambaran yang jelas. Oleh karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada tembakan tiga angka di

posisi sudut0°-40°, 40°-80°, 80°-120°, 120°-160° dan 160°-200°di kompetisi

bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung.

(17)

3. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua atlet putra di

kompetisi L.A Campus League 2013 di Bandung.

4. Jarak three point shootadalah 6,75 m.

F. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka peneliti

membuat batasan istilah agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam

judul penelitian ini. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tembakan. Menurut Perbasi (1999:52) tembakan adalah memegang bola

dengan satu atau dua tangan kemudian mengarahkan bola menuju keranjang.

2. Tembakan tiga angka. Menurut Perbasi (2010:4) tembakan tiga angka adalah

tembakan yang dilakukan dari daerah tembakan tiga angka.

3. Daerah tembakan tiga angka, menurut Perbasi (2010:4) Daerah tembakan

untukmencetak tiga-angka suatu tim (Gambar 1.1), merupakan seluruh daerah

lantai dari lapangan permainan, kecuali untuk daerah di dekat keranjang lawan

yang dibatasi oleh dan termasuk:

a. Dua (2) garis sejajar memanjang dari dan tegak lurus dengan endline,

dengan sisiterluar 0,90 m dari sisi dalam sideline.

b. Busur dengan jari-jari 6,75 m diukur dari titik di lantai tepat di bawah

(18)

11

lantai dari sisi dalam titiktengah endline adalah 1,575 m. Busur

terhubung dengan garis paralel.

Garis tiga-angka bukan bagian dari daerah tembakan untuk mencetak

tiga-angka.”

4. Bola basket. Menurut Wissel (1996:2) bola basket adalah permainan yang

dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain per tim yang bertujuan memasukkan

bola ke keranjang lawan dan mencegah tim lawan melakukan hal serupa.

5. Sudut dalam geometri adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu titik

pangkalnya ke posisi yang lain. Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang

beraturan, sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis

lurus yang saling berpotongan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sudut

oleh peneliti adalah daerah yang terbentuk antara endline dan garis khayal yang dibentuk dengan hasil putaran searah jarum jam yang berpusat tepat

dibawah keranjang. (Gambar 1.2 ). Peneliti membagi sudut tembakan menjadi

5 bagian yang sama besar, yaitu A 0°-40°, B 40°-80°, C 80°-120°, D

120°-160° dan E 120°-160°-200°.

6. Menurut Komaruddin (2000;269) efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan dalam mencapai

(19)

7. Menurut (Sukmadinata, 2006:72) deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik

fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa

berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan

perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.

G. Struktur Organisasi

Untuk mengetahui tentang penulisan dari setiap bab dan bagian bab. Penulis

memaparkan rincian sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang

masalah, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian,

definisi operasional, dan struktur organisasi. Bab II Kajian Pustaka dan Anggapan

Dasar yang berisi sejarah bola basket, teknik dasar bola basket teknik shot, daerah tembakan, dan three point shot. Bab III Metodologi Penelitian yang berisi metode

penelitian, definisi operasional, tempat dan waktu penelitian, desain penelitian,

populasi dan sampel penelitian, instrumen dan pengumpulan data, dan teknik analisis

data. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan yang berisi deskripsi data, pengujian

(20)
(21)

BAB III

Metodologi Penelitian

A. Metode Penelitian

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan

yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut

masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk

melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan

penelitian. Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli.

Menurut Nasir (1988:51) “Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan

peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

diajukan.” Menurut Sugiyono (2004:1) “Metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuanya itu rasional, empiris dan

sistematis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

teknik survei. Menurut Nazir (2003:56) “teknik survei adalah penyelidikan yang

(22)

24

keterangan-keterangan secara faktual.” Teknik survei membedah dan menguliti serta

mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang

berlangsung. Dalam teknik survei juga dikerjakan evaluasi serta

perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi

atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana

dan pengambilan keputusan dimasa mendatang.

B. Definisi Operasional

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur efektivitas tembakan tiga angka

dengan sudut yang telah ditentukan yaitu pada A: 0°-40°, B: 40° - 80°,C: 80°-120°,

D: 120° - 160°,dan E: 160° - 200°. Seperti tertera pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1

(23)

Variabel penelitian yang digunakan adalah tembakan tiga angka pada sudut A:

0° - 40°, B: 40° - 80°, C: 80°-120°, D: 120° - 160°,dan E: 160° - 200°. Di Kompetisi

Bola Basket L.A Campus League 2013 Bandung.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan dilapangan Gor C-Tra Arena di Bandung. Waktu

penelitian dilakukan pada tanggal 1 – 12 April 2013 dimulai pada pukul 15.00 s/d

selesai.

D. Desain Penelitian

Menurut pola atau desain untuk melaksanankan penelitian ini merupakan hal

yang penting. Hal ini untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan

dalam suatu penelitian, sehingga terdapat alur yang menjadi pegangan agar penelitian

tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan, sehingga dapat mencapai tujuan

yang diharapkan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain deskriptif,

dimana sampel seluruhnya sebagai obyek penelitian.Oleh karena itu peneliti

(24)

26

Gambar 3.2 Desain Penilitian (Sumber : Sugiyono 2010:42)

Keterangan :

X1 : Tembakan tiga angka 0º - 40° X2 : Tembakan tiga angka 40° - 80° X3 : Tembakan tiga angka 80° - 120° X4 : Tembakan tiga angka 120° - 160° X5 : Tembakan tiga angka 160° - 200° Y : Hasil tembakan tiga angka

Setelah desain penelitian ditentukan oleh peneliti, selanjutnya peneliti

menyusun langkah – langkah penelitian sebagaimana tertera pada Gambar 3.3. X1

Y X3

X2

X4

(25)

Gambar 3.3

(26)

28

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan sumber data, dan

pada umumnya disebut populasi dan sampel penelitian. Berdasarkan kutipan populasi

adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi

sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang

sama (SutrisnoHadi, 1981: 220). Dalam penelitian ini populasinya ialah para pemain

yang bertanding dalam 31 pertandingan bola basket putra dalam kompetisi L.A

Campus League 2013 di Bandung yang diikuti 288 pemain dari 24 Tim Perguruan

Tinggi di Jawa Barat.

Menurut Suharsini Arikunto (1998:107) apabila subyeknya kurang dari 100,

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pertandingan putra dari berbagai tim bola

basket yang mengikuti kompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung

yang berjumlah 31 Pertandingandan 24 tim bola basket yang mengikuti kompetisi

L.A Campus League 2013 di Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah dengan cara mengobservasi seluruh pertandingan menjadi sampel. Jadi

teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah sampel populasi.

F. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen

Instrumen dalam penelitian digunakan sebagai alat ukur untuk memperoleh

(27)

data ini kemudian akan dijadikan sebagai sebuah kesimpulan dari hasil penelitian,

dan akan menjawab permasalahan yang ada. Hal ini sesuai dengan apa yang

dikemukakan oleh Suharsini Arikunto (2002:136) “Instrumen ialah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik.” Dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah untuk diolah.

Ada beberapa instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti di dalam

penelitian ini, yaitu shoot chart dari panitia kompetisi, box scrore full game dari panitia yang memakai atau menggunakan software data base FIBA.

Prosedur pengambilan data :

1. Berkoordinasi dengan panitia kompetisi L.A Campus League 2013 di Bandung

tentang jadwal dan pencatatan yang dilakukan panitia.

2. Melakukan observasi pada setiap pertandingan.

3. Meminta salinan shot chart dan box score tiap pertandingan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian proses pengumpulan data sangat penting, karena

dengan hasil yang diperoleh dari pengukuran, dapat dilihat gejala atau perkembangan

yang terjadi pada sampel yang diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian observasi dan dokumentasi. “Metode observasi adalah

(28)

30

mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki” (Supardi, 2006:88).

Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi

kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan

secara ilmiah.Menurut Sugiyono (2008:83) “studi dokumen merupakan pelengkap

dari penggunaan metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.”

Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan

atau menggunakan studi dokumen ini dalam metode penelitian kualitatifnya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,

memberi tanda atau kode, dan mengkategorikan data sehingga dapat ditemukan dan

dirumuskan hipotesis kerja berdasarkan data yang diperoleh.

Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“.Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan.

Secara definisi ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its constituent

components to reveal its characteristic elements and structure” Ian Dey (1995:30).

Agar data bias dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi

bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya bersama

untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling

vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa

(29)

dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan

kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis

data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak

dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data

yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi

untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu.

Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data

adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan

verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variable dan

jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah

terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam bukunya

Metode Penelitian Survei (1987:231) adalah “menyederhanakan data dalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi.” Dalam penelitian strukturalistik, data

yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian

dianalisis secara statistika bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis

kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori

baru. Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bias berupa kata-kata maupun

(30)

32

dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman

yang dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru.

Karena data yang diperoleh adalah dari hasil penelitian ini adalah berupa

angka maka metode analisis datayang dipakai dalam pengolahan data ialah metode

analisis data statistik. Teknik yang dipakai untuk memperoleh data penelitian adalah

statistik deskripsi dengan metode analisis deskriptif prosentase. Berikut

penghitungannya :

1. Penghitungan Deskriptif Prosentase

Keterangan :

DF = Klasifikasi Nilai

(31)

BAB V

Kesimpulan Dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka

dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosentase tembakan tiga angka di sudut 0°- 40° dikompetisi bola basket L.A

Campus League 2013 di Bandung adalah 22.06%.

2. Prosentase tembakan tiga angka di sudut 40°- 80° dikompetisi bola basket L.A

Campus League 2013 di Bandung adalah 16.13%.

3. Prosentase tembakan tiga angka di sudut 80°- 120° dikompetisi bola basket L.A

Campus League 2013 di Bandung adalah 13.48%.

4. Prosentase tembakan tiga angka di sudut 120°- 160° dikompetisi bola basket L.A

Campus League 2013 di Bandung adalah 13.55%.

5. Prosentase tembakan tiga angka di sudut 160°- 200° dikompetisi bola basket L.A

Campus League 2013 di Bandung adalah 14.60%.

6. Sudut tembakan tigaangka yang palingdominan di kompetisi bola basket L.A

Campus League 2013 di Bandung adalah di sudut 0°- 40° dengan prosentase

(32)

44

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka, peneliti dapat memberikan

beberapa saran, khususnya kepada para pelatih, pembina dan klub bola basket, yaitu:

1. Pada para pelatih disarankan, untuk tidak terlalu sering menginstruksikan

tembakan tigaa ngka, walaupun tembakan tiga angka memberikan poin

maksimal, yaitu 3, tembakan tersebut prosentasenya kecil dalam

pengumpulan poin secara keseluruhan.

2. Jika memangkondisi pertandingan memaksa untuk dilakukannya

tembakan tiga angka, maka tidak perlu untuk memilih posisi tembakan.

3. Kepada para pemain disarankan supaya dapat meningkatkan efektifitas

tembakan tiga angka dengan banyak melakukan latihan.

Demikian yang dapat disimpulkan dan saran-saran yang dapat peneliti

sampaikan, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang terlibat di dunia basket

(33)

45

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT. Rineka Cipta Bandung.

Darmawan, Pasha(2008).Skripsi Perbandingan Clear Shoot dan Bank Shoot Terhadap Produktivitas Angka Pada Daerah Tembakan Dua Angka Dalam Permainan Bola Basket. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Dikdik. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: FPOK UPI.

Mardalis. (1999). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Nazir, Mohammad (1999). Metode Penelitiaan. Jakarta: Erlangga.

Nurhasan, at al. (2008). Modul Matakuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Nurhasan. (2007). Modul Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung.

Oliver, Jon. (2007). Dasar – Dasar Bola Basket. Bandung : PT Intan Sejati.

Perbasi (1999). Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta : PB Perbasi.

Perbasi (2010). Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta : PB Perbasi.

Satriya, Dkk. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukintaka (1979). Permainan Dan Metodik. Jakarta : Direktorat Jenderal Pemuda dan Olahraga.

Supardi, M.d, 2006. Metodologi Penelitian, Mataram : Yayasan Cerdas Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI.

Wissel, Hal. (1996). Bola Basket. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Purves (2013), Rendahnya Akurasi Tembakan Tiga Angka, Tersedia di :

(34)

Michael Jordan (2013), Quotes, Tersedia di: https:// www.coachup.com /resources/ basketball/improve-your-shooting. Diakses tanggal 1 Oktober 2013.

Stephen Curry (2013), 3-Point Tips, Tersedia di : http://www.cbssports.com/nba/eye- on-basketball/21716576/3-point-shooting-tips-from-stephen-curry-and-steve-novak. Diakses 5 Oktober 2013

____ (2013), Basketball reference, Tersedia di : http:// www.basketballreference.com/ about/glossary.html. Diakses 5 Oktober 2013.

____(2013), Biomekanik, Tersedia di : https:// sites.google.com/site/biomechanicszjb/ science-of-the-3. Diakses 16 Oktober 2013.

Perbasi (2013), Peraturan Resmi 2010. Tersedia di: http://www.perbasi.or.id. Diakses

5 Oktober 2013.

Gambar

Gambar 1.1 Daerah Tembakan Tiga Angka
Gambar 1.2 Sudut Tembakan Tiga Angka
Gambar 3.1 Sudut Tembakan Tiga Angka
Gambar 3.2 Desain Penilitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji benedict, hasil positif menunjukan perubahan warna menjadi merah bata , hasil itu di buktikan oleh sampel maltosa, jagung dan dedak yang menandakan sampel tersebut

350.000.000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah) Tahun Anggaran 2015, maka bersama ini kami Kelompok Kerja III Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah

Penguraian protein juga berlangsung secara enzimatis oleh enzim aminpeptidase yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat yang digunakan sebagai bakteri

Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan osmoregulasi dengan sampel ikan nila Oreocromis niloticus yang dimasukkan kedalam air tawar 30 ppt diperoleh bahwa pada 15

Dalam penyebaran informasi melalui non- elektronik diberi arahan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap pada website (ppid.probolinggokota.go.id). Sampai saat

Pada hari ini Selasa, tanggal Dua Puluh Empat bulan Juni tahun Dua Ribu Empat Belas berdasarkan hasil Evaluasi Panitia Lelang Pemilihan Langsung Penataan Halaman

Percobaan dengan judul “Penentuan Asam Asetat dengan Titrasi Asidi-Alkalimetri” yang bertujuan untuk menentukan kadar asam asetat dalam cuka Anggur “Tahesta” dengan

Penulis merasa data sekunder dari instansi yang sudah didapat masih kurang untuk penulis jadikan sebagai landasan pelaksanaan penelitian, oleh karena itu dari hasil