Studi Deskriptif Efektivitas Sudut Tembakan Tiga Angka Dalam Kompetisi Bola Basket L.A Campus League 2013 Bandung
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh
Fardiansyah Mufti Nasution 0906167
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Studi Deskriptif Efektivitas Sudut Tembakan Tiga Angka Dalam Kompetisi Bola Basket L.A Campus League 2013 Bandung
Oleh
Fardiansyah Mufti Nasution
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
© Fardiansyah Mufti Nasution 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang,difoto kopi, atau cara lainya tanpa ijin
FARDIANSYAH MUFTI NASUTION
STUDI DESKRIPTIF EFEKTIVITAS SUDUT TEMBAKAN TIGA ANGKA DALAM KOMPETISI BOLA BASKET L.A CAMPUS LEAGUE 2013
BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
(Drs. Dadan Mulyana, M.Pd) NIP: 195801171989031001
Pembimbing II,
(Alen Rismayadi, M.Pd) NIP: 197612282008121002
Mengetahui:
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
ABSTRAK
Studi Dekritptif Efektivitas Sudut Tembakan Tiga Angka Dalam Kompetisi Bola Basket L.A Campus League 2013 Bandung
Pembimbing: 1. Drs. Dadan Mulyana, M.Pd
2. Alen Rismayadi, M.Pd
Fardiansyah Mufti Nasution*
Latar belakang dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas tembakan tiga angka yang dilakukan dari berbagai sudut tembakan pada pertandingan bola basket, karna dalam suatu pertandingan, tentu saja kondisinya berbeda jika dibandingkan dengan pada saat latihan. Pada pertandingan yang sesungguhnya pemain mendapatkan penjagaan dari pemain lawan, ditambah lagi jika harus melakukan tembakan tiga angka pada detik-detik terakhir, disaat kondisi fisik mulai menurun, tentu saja sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan tembakan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu variabel secara mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lainnya, adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah shotchart, box scrore-full game dari panitia kompetisi. Populasi dalam penelitian ini adalah para pemain yang bertanding dalam 31 pertandingan bola basket putra pada kompetisi L.A Campus League 2013 di Bandung yang diikuti 288 pemain dari 24 Tim Perguruan Tinggi di Jawa Barat, dengan menggunakan teknik sampel populasi.
Dari perhitungan nilai rata-rata efektivitas tingkat efektifitas tembakan tiga angka pada kompetisi L.A Campus League 2013, maka dapat disimpulkan bahwa sudut dengan efektifitas paling tinggi di kompetisi tersebut adalah di A.
*MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
v
BAB II KAJIAN PUSTAKA DANKERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka ... 13
1. Sejarah Bola Basket ... 13
vi
3. Teknik Shoot ... 16
4. Daerah Tembakan ... 18
5. Three Point Shoot ... 19
6. Statiska ... 19
B. Anggapan Dasar ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23
B. Definisi Operasional ... 24
C. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 25
D. Desain Penelitian ... 25
E. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 25
F. Instrument Dan Teknik Pengumpulan Data ... 28
1. Instrument ... 28
2. Teknik Pengumpulan Data ... 29
G. Teknik Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 33
1. Diskusi Penemuan ... 34
vii
Fardiansyah Mufti Nasution, 2013
A. Kesimpulan ... 43
B. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia olahraga saat ini jauh lebih maju dibandingkan masa
sebelumnya.Hal ini dapat dilihat dari dinamika kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diimplementasikan ke dunia olahraga, sehingga menghasilkan prestasi
maksimal.Baik olahraga perorangan maupun kelompok, saat ini sudah menjadi hal
yang sangat menarik bagi para penikmat olahraga.Hal ini dikarenakan dunia olahraga
sudah mulai menjadi industri hiburan yang selalu ditunggu setiap penggemarnya.
Berbeda dengan olahraga lainnya yang merupakan pengembangan dari
olahraga tradisional yang lebih bertujuan kepada survival, yaitu mempunyai tujuan yang ada hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia, seperti ketangkasan,
berlari, berenang, dan olahraga beregu lainnya yang bertujuan untuk menjalin
kerjasama seperti halnya orang berburu di masa lalu. Bola basket murni diciptakan di
era modern yang memang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh dan menjadi
sarana hiburan, baik untuk pemain yang terlibat di dalamnya maupun untuk
penonton, oleh sebab itu bola basket dapat berkembang lebih pesatdibandingkan
dengan cabang olahraga lainnya telah ada. Penggemar bola basket tidak hanya berasal
dari suatu kalangan tertentu ataupun kelompok umur tertentu saja, tetapi merata di
Sejak pertama kali diciptakan pada musim gugur tahun 1891 oleh dr. James
Naismith, seorang guru pendidikan olahraga di YMCA International Training School
(kini Spingfield College), bola basket langsung menerima sambutan hangat dari para
penggemar olahraga. Naismith diberi tugas oleh penyelianya, Luther H Gulick, untuk
menciptakan sebuah permainan dalam ruangan tertutup untuk membantu para siswa
agar tetap aktif dan bugar,pada musim dingin di Massachhusetts.Naismith
menggunakan bola sepak dan keranjang buah persik untuk menciptakan versi pertama
olahraga dalam ruangan itu. Dia menggantung keranjang – keranjang buah persik itu
setinggi 12 inci atau sekitar 3,05 m dan membagi siswa ke dalam dua tim. Tujuannya
adalah mencetak skor atau memasukkan bola lebih banyak daripada tim lawan. Para
siswa merasakan bahwa permainan ini sangat menyenangkan, aktif, dan menghibur.
Ketika permainan itu diperkenalkan kepada guru – guru dan sekolah – sekolah lain,
popularitasnya meningkat dan berangsur – angsur menyebar ke Negara – Negara
bagian lainnya di wilayah timur laut Amerika Serikat. Setelah itu kemudian
permainan bola basket berkembang sehingga menjadi salah satu permainan yang
paling populer di dunia, selain sepakbola tentunya.
Bola basket termasuk dalam salah satu olahraga yang mempunyai
karakteristik saling menyerang yang dimainkan oleh dua regu atau tim yang tiap
regunyaberanggotakan lima orang pemain. Menurut Perbasi (2010:1) “permainan
3
pemain. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah
regu lain mencetak angka.”
Dibandingkan dengan permainan sepakbola yang menggunakan kaki, bola
basket adalah olahraga yang menggunakan tangan, sehingga relatif lebih mudah
untuk meningkatkan skill para pemainnya, sehingga permainan menjadi lebih menarik dan mampu menciptakan skor yang besar dan kompetitif, bahkan hingga
detik-detik terakhir. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta olahraga,
dan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan bola basket menjadi olahraga yang
bisa berkembang dengan sangat cepat.
Menurut Jon Oliver (2007:vi) menjelaskan bahwa :“Keterampilan
perseorangan seperti tembakan, umpan, dribble, dan rebound, serta kerja tim untuk menyerang atau bertahan, adalah prasyarat agar berhasil dalam memainkan olahraga
ini.”
Semua keterampilan tersebut sangat penting, tetapi yang paling penting adalah
kemampuan menembak, karena satu-satunya cara untuk menghasilkan angka adalah
dengan melakukan tembakan, oleh karena itulah maka teknik shooting menjadi salah
satu teknik yang paling penting dalam olahraga ini. Seperti yang dijelaskan Kosasih
(2006:46) “ shooting adalah kemampuan dasar bola basket yang paling dikenal dan paling digemari karena hampir setiap pemain pasti mempunyai naluri untuk mencetak
Menurut Jon Oliver (2007:13) menjelaskan bahwa : “Para pemain bola basket
yang melakukan sebagian tembakan mereka dalam posisi yang dekat dengan ring
basket biasanya memiliki ketepatan tembakan paling tinggi, 55 hingga 60 persen
berhasil dari semua usaha tembakan mereka.”
Penembak yang hebat sering disebut pure shooter karena kehalusannya, tembakan yang meluncur bebas tanpa menyentuh ring. Beberapa pemain beranggapan
pure shooter adalah anugerah alam dan merupakan bakat sejak lahir. Ini adalah
anggapan yang salah.Penembak yang handal adalah hasil latihan bukan dari lahir.
Menurut Satriya Dkk, (2007:27) menjelaskan bahwa : “Latihan adalah proses yang
sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaannya.”
Menurut Wissel (1996:460), “Hampir semua pemain menembak dengan tujuh
teknik dasar tembakan: one hand set shoot (tembakan satu tangan), free throw (lemparan bebas), jump shoot (tembakan sambil melompat), three point shoot
(tembakan tiga angka), hook shoot (tembakan mengait), layup, dan runner.”
Salah satu jenis tembakan atau shooting dalam bola basket adalah three point
shoot.Menurut Perbasi (2010:4):
Daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka suatu tim (Gambar 1.1), merupakan seluruh daerah lantai dari lapangan permainan, kecuali untuk daerah di dekatkeranjang lawan yang dibatasi oleh dan termasuk:
5
2. Busur dengan jari-jari 6,75 m diukur dari titik di lantai tepat di bawah titik tengahkeranjang lawan terhadap sisi luar busur. Jarak titik ini di lantai dari sisi dalam titiktengah endline adalah 1,575 m. Busur terhubung dengan garis paralel.
Garis tiga-angka bukan bagian dari daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka”. Seperti tertera pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1
Daerah Tembakan Tiga Angka (Sumber: Peraturan Resmi Perbasi 2010)
Tembakan tiga angka sangat penting peranannya dalam permainan bola
basket, karena selain poin yang dihasilkan adalah poin maksimal, yaitu tiga,
tembakan tiga angka juga sangat bermanfaat dalam suatu pertandingan yang ketat,
terutama di detik-detik terakhir yang pemenangnya bisa saja ditentukan oleh
keberhasilan dari tembakan tiga angka tersebut.
Dalam suatu pertandingan, tentu saja kondisinya berbeda jika dibandingkan
mendapatkan penjagaan dari pemain lawan, ditambah lagi jika harus melakukan
tembakan tiga angka pada detik-detik terakhir, di saat kondisi fisik mulai menurun,
tentu saja sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan tembakan.
Peneliti beranggapan bahwa selain yang disebutkan di atas, tingkat
keberhasilan menembak juga ditentukan oleh posisi penembak dari keranjang, yaitu
sudut tembakan.
Sudut dalam geometri adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu titik
pangkalnya ke posisi yang lain. Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang beraturan,
sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis lurus yang saling
berpotongan.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan sudut oleh peneliti adalah daerah yang
terbentuk antara endline dan garis khayal yang dibentuk dengan hasil putaran searah
7
Gambar 1.2
Sudut Tembakan Tiga Angka
Dari penjelasan diatas, maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
efektivitastembakan tiga angka, khususnya sudut tembakan, hal tersebut menggugah
penulis untuk mengadakan penelitian tentang “Studi Deskriptif Efektivitas Sudut
Tembakan Tiga Angka dalam Kompetisi Bola Basket L.A Campus League 2013
Bandung.”
B. Masalah Penelitian
Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan dan analisis data tersebut, pada akhirnya akan
menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan uraian latar
belakang masalah, maka masalah penelitian yang penulis rumuskan adalah :
1. Seberapabesar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut 0°- 40°
dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung ?
2. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut 40°- 80°
dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung ?
3. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut80°- 120°
dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung ?
4. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut 120°- 160°
5. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angkadisudut 160°- 200°
dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung ?
6. Sudut tembakan tiga angka manakah yang palingdominan di kompetisi bola
basket L.A Campus League 2013 di Bandung ?
C. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan tersebut, penulis merumuskan tujuan dalam penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 0º-40° pada
daerah tembakan tiga angka.
2. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 40º-80° pada
daerah tembakan tiga angka.
3. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 80º-120° pada
daerah tembakan tiga angka.
4. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 120º-160° pada
daerah tembakan tiga angka.
5. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 160º-200° pada
daerah tembakan tiga angka.
6. Untuk mengetahui sudut mana yang paling dominan dalam tembakan tiga
9
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang
diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat secara teoritis
a. Dapat dijadikan sumber informasi keilmuan bagi pelatih.
b. Dapatdijadikan sumber informasi bagi atlet supaya lebih meningkatkan teknik
menembak dalam olahraga bola basket khususnya.
2. Manfaat secara praktis
a. Khusus untuk pelatih diharapkan penelitian ini sebagai rujukan tentang
pentingnya tembakan tiga angka di dalam permainan bola basket.
b. Khusus untuk atlet diharapkan penelitian ini sebagai acuan untuk lebih
meningkatkan akurasi tembakan tiga angka.
E. Batasan penelitian
Batasan masalah sangat perlu dinyatakan sebagai pembatasan masalah
penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu
gambaran yang jelas. Oleh karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada tembakan tiga angka di
posisi sudut0°-40°, 40°-80°, 80°-120°, 120°-160° dan 160°-200°di kompetisi
bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung.
3. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua atlet putra di
kompetisi L.A Campus League 2013 di Bandung.
4. Jarak three point shootadalah 6,75 m.
F. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka peneliti
membuat batasan istilah agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam
judul penelitian ini. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tembakan. Menurut Perbasi (1999:52) tembakan adalah memegang bola
dengan satu atau dua tangan kemudian mengarahkan bola menuju keranjang.
2. Tembakan tiga angka. Menurut Perbasi (2010:4) tembakan tiga angka adalah
tembakan yang dilakukan dari daerah tembakan tiga angka.
3. Daerah tembakan tiga angka, menurut Perbasi (2010:4) Daerah tembakan
untukmencetak tiga-angka suatu tim (Gambar 1.1), merupakan seluruh daerah
lantai dari lapangan permainan, kecuali untuk daerah di dekat keranjang lawan
yang dibatasi oleh dan termasuk:
a. Dua (2) garis sejajar memanjang dari dan tegak lurus dengan endline,
dengan sisiterluar 0,90 m dari sisi dalam sideline.
b. Busur dengan jari-jari 6,75 m diukur dari titik di lantai tepat di bawah
11
lantai dari sisi dalam titiktengah endline adalah 1,575 m. Busur
terhubung dengan garis paralel.
Garis tiga-angka bukan bagian dari daerah tembakan untuk mencetak
tiga-angka.”
4. Bola basket. Menurut Wissel (1996:2) bola basket adalah permainan yang
dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain per tim yang bertujuan memasukkan
bola ke keranjang lawan dan mencegah tim lawan melakukan hal serupa.
5. Sudut dalam geometri adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu titik
pangkalnya ke posisi yang lain. Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang
beraturan, sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis
lurus yang saling berpotongan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sudut
oleh peneliti adalah daerah yang terbentuk antara endline dan garis khayal yang dibentuk dengan hasil putaran searah jarum jam yang berpusat tepat
dibawah keranjang. (Gambar 1.2 ). Peneliti membagi sudut tembakan menjadi
5 bagian yang sama besar, yaitu A 0°-40°, B 40°-80°, C 80°-120°, D
120°-160° dan E 120°-160°-200°.
6. Menurut Komaruddin (2000;269) efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan dalam mencapai
7. Menurut (Sukmadinata, 2006:72) deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
G. Struktur Organisasi
Untuk mengetahui tentang penulisan dari setiap bab dan bagian bab. Penulis
memaparkan rincian sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang
masalah, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian,
definisi operasional, dan struktur organisasi. Bab II Kajian Pustaka dan Anggapan
Dasar yang berisi sejarah bola basket, teknik dasar bola basket teknik shot, daerah tembakan, dan three point shot. Bab III Metodologi Penelitian yang berisi metode
penelitian, definisi operasional, tempat dan waktu penelitian, desain penelitian,
populasi dan sampel penelitian, instrumen dan pengumpulan data, dan teknik analisis
data. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan yang berisi deskripsi data, pengujian
BAB III
Metodologi Penelitian
A. Metode Penelitian
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk
melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli.
Menurut Nasir (1988:51) “Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan
peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
diajukan.” Menurut Sugiyono (2004:1) “Metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuanya itu rasional, empiris dan
sistematis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
teknik survei. Menurut Nazir (2003:56) “teknik survei adalah penyelidikan yang
24
keterangan-keterangan secara faktual.” Teknik survei membedah dan menguliti serta
mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang
berlangsung. Dalam teknik survei juga dikerjakan evaluasi serta
perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi
atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana
dan pengambilan keputusan dimasa mendatang.
B. Definisi Operasional
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur efektivitas tembakan tiga angka
dengan sudut yang telah ditentukan yaitu pada A: 0°-40°, B: 40° - 80°,C: 80°-120°,
D: 120° - 160°,dan E: 160° - 200°. Seperti tertera pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1
Variabel penelitian yang digunakan adalah tembakan tiga angka pada sudut A:
0° - 40°, B: 40° - 80°, C: 80°-120°, D: 120° - 160°,dan E: 160° - 200°. Di Kompetisi
Bola Basket L.A Campus League 2013 Bandung.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan dilapangan Gor C-Tra Arena di Bandung. Waktu
penelitian dilakukan pada tanggal 1 – 12 April 2013 dimulai pada pukul 15.00 s/d
selesai.
D. Desain Penelitian
Menurut pola atau desain untuk melaksanankan penelitian ini merupakan hal
yang penting. Hal ini untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam suatu penelitian, sehingga terdapat alur yang menjadi pegangan agar penelitian
tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan, sehingga dapat mencapai tujuan
yang diharapkan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain deskriptif,
dimana sampel seluruhnya sebagai obyek penelitian.Oleh karena itu peneliti
26
Gambar 3.2 Desain Penilitian (Sumber : Sugiyono 2010:42)
Keterangan :
X1 : Tembakan tiga angka 0º - 40° X2 : Tembakan tiga angka 40° - 80° X3 : Tembakan tiga angka 80° - 120° X4 : Tembakan tiga angka 120° - 160° X5 : Tembakan tiga angka 160° - 200° Y : Hasil tembakan tiga angka
Setelah desain penelitian ditentukan oleh peneliti, selanjutnya peneliti
menyusun langkah – langkah penelitian sebagaimana tertera pada Gambar 3.3. X1
Y X3
X2
X4
Gambar 3.3
28
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan sumber data, dan
pada umumnya disebut populasi dan sampel penelitian. Berdasarkan kutipan populasi
adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi
sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang
sama (SutrisnoHadi, 1981: 220). Dalam penelitian ini populasinya ialah para pemain
yang bertanding dalam 31 pertandingan bola basket putra dalam kompetisi L.A
Campus League 2013 di Bandung yang diikuti 288 pemain dari 24 Tim Perguruan
Tinggi di Jawa Barat.
Menurut Suharsini Arikunto (1998:107) apabila subyeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pertandingan putra dari berbagai tim bola
basket yang mengikuti kompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung
yang berjumlah 31 Pertandingandan 24 tim bola basket yang mengikuti kompetisi
L.A Campus League 2013 di Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah dengan cara mengobservasi seluruh pertandingan menjadi sampel. Jadi
teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah sampel populasi.
F. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen
Instrumen dalam penelitian digunakan sebagai alat ukur untuk memperoleh
data ini kemudian akan dijadikan sebagai sebuah kesimpulan dari hasil penelitian,
dan akan menjawab permasalahan yang ada. Hal ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Suharsini Arikunto (2002:136) “Instrumen ialah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik.” Dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah untuk diolah.
Ada beberapa instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti di dalam
penelitian ini, yaitu shoot chart dari panitia kompetisi, box scrore full game dari panitia yang memakai atau menggunakan software data base FIBA.
Prosedur pengambilan data :
1. Berkoordinasi dengan panitia kompetisi L.A Campus League 2013 di Bandung
tentang jadwal dan pencatatan yang dilakukan panitia.
2. Melakukan observasi pada setiap pertandingan.
3. Meminta salinan shot chart dan box score tiap pertandingan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian proses pengumpulan data sangat penting, karena
dengan hasil yang diperoleh dari pengukuran, dapat dilihat gejala atau perkembangan
yang terjadi pada sampel yang diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian observasi dan dokumentasi. “Metode observasi adalah
30
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki” (Supardi, 2006:88).
Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi
kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan
secara ilmiah.Menurut Sugiyono (2008:83) “studi dokumen merupakan pelengkap
dari penggunaan metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.”
Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan
atau menggunakan studi dokumen ini dalam metode penelitian kualitatifnya.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberi tanda atau kode, dan mengkategorikan data sehingga dapat ditemukan dan
dirumuskan hipotesis kerja berdasarkan data yang diperoleh.
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“.Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan.
Secara definisi ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its constituent
components to reveal its characteristic elements and structure” Ian Dey (1995:30).
Agar data bias dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi
bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya bersama
untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling
vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa
dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan
kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis
data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak
dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data
yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi
untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu.
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan
verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variable dan
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah
terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam bukunya
Metode Penelitian Survei (1987:231) adalah “menyederhanakan data dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi.” Dalam penelitian strukturalistik, data
yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian
dianalisis secara statistika bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis
kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori
baru. Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bias berupa kata-kata maupun
32
dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman
yang dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru.
Karena data yang diperoleh adalah dari hasil penelitian ini adalah berupa
angka maka metode analisis datayang dipakai dalam pengolahan data ialah metode
analisis data statistik. Teknik yang dipakai untuk memperoleh data penelitian adalah
statistik deskripsi dengan metode analisis deskriptif prosentase. Berikut
penghitungannya :
1. Penghitungan Deskriptif Prosentase
Keterangan :
DF = Klasifikasi Nilai
BAB V
Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka
dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Prosentase tembakan tiga angka di sudut 0°- 40° dikompetisi bola basket L.A
Campus League 2013 di Bandung adalah 22.06%.
2. Prosentase tembakan tiga angka di sudut 40°- 80° dikompetisi bola basket L.A
Campus League 2013 di Bandung adalah 16.13%.
3. Prosentase tembakan tiga angka di sudut 80°- 120° dikompetisi bola basket L.A
Campus League 2013 di Bandung adalah 13.48%.
4. Prosentase tembakan tiga angka di sudut 120°- 160° dikompetisi bola basket L.A
Campus League 2013 di Bandung adalah 13.55%.
5. Prosentase tembakan tiga angka di sudut 160°- 200° dikompetisi bola basket L.A
Campus League 2013 di Bandung adalah 14.60%.
6. Sudut tembakan tigaangka yang palingdominan di kompetisi bola basket L.A
Campus League 2013 di Bandung adalah di sudut 0°- 40° dengan prosentase
44
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka, peneliti dapat memberikan
beberapa saran, khususnya kepada para pelatih, pembina dan klub bola basket, yaitu:
1. Pada para pelatih disarankan, untuk tidak terlalu sering menginstruksikan
tembakan tigaa ngka, walaupun tembakan tiga angka memberikan poin
maksimal, yaitu 3, tembakan tersebut prosentasenya kecil dalam
pengumpulan poin secara keseluruhan.
2. Jika memangkondisi pertandingan memaksa untuk dilakukannya
tembakan tiga angka, maka tidak perlu untuk memilih posisi tembakan.
3. Kepada para pemain disarankan supaya dapat meningkatkan efektifitas
tembakan tiga angka dengan banyak melakukan latihan.
Demikian yang dapat disimpulkan dan saran-saran yang dapat peneliti
sampaikan, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang terlibat di dunia basket
45
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT. Rineka Cipta Bandung.
Darmawan, Pasha(2008).Skripsi Perbandingan Clear Shoot dan Bank Shoot Terhadap Produktivitas Angka Pada Daerah Tembakan Dua Angka Dalam Permainan Bola Basket. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Dikdik. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: FPOK UPI.
Mardalis. (1999). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Nazir, Mohammad (1999). Metode Penelitiaan. Jakarta: Erlangga.
Nurhasan, at al. (2008). Modul Matakuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI Bandung.
Nurhasan. (2007). Modul Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung.
Oliver, Jon. (2007). Dasar – Dasar Bola Basket. Bandung : PT Intan Sejati.
Perbasi (1999). Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta : PB Perbasi.
Perbasi (2010). Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta : PB Perbasi.
Satriya, Dkk. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukintaka (1979). Permainan Dan Metodik. Jakarta : Direktorat Jenderal Pemuda dan Olahraga.
Supardi, M.d, 2006. Metodologi Penelitian, Mataram : Yayasan Cerdas Press.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI.
Wissel, Hal. (1996). Bola Basket. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Purves (2013), Rendahnya Akurasi Tembakan Tiga Angka, Tersedia di :
Michael Jordan (2013), Quotes, Tersedia di: https:// www.coachup.com /resources/ basketball/improve-your-shooting. Diakses tanggal 1 Oktober 2013.
Stephen Curry (2013), 3-Point Tips, Tersedia di : http://www.cbssports.com/nba/eye- on-basketball/21716576/3-point-shooting-tips-from-stephen-curry-and-steve-novak. Diakses 5 Oktober 2013
____ (2013), Basketball reference, Tersedia di : http:// www.basketballreference.com/ about/glossary.html. Diakses 5 Oktober 2013.
____(2013), Biomekanik, Tersedia di : https:// sites.google.com/site/biomechanicszjb/ science-of-the-3. Diakses 16 Oktober 2013.
Perbasi (2013), Peraturan Resmi 2010. Tersedia di: http://www.perbasi.or.id. Diakses
5 Oktober 2013.