PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN
KARAWANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan padaProgram Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bsnis
Oleh :
MISLI NIM. 0801039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN
KARAWANG
Oleh: Misli
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
©Misli 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
NIM. 0801039
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN
KARAWANG
Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing I
Drs. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd. NIP. 195704011984031003
Pembimbing II
Adman, S.Pd., M.Pd. NIP.197404122001121002
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran
FPEB UPI
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN
KARAWANG
Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:
Penguji I
Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si. NIP. 196101061987032002
Penguji II
Drs. Budi Santoso, M.Si. NIP. 196008261987031001
Penguji III
ABSTRAK
PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN
KARAWANG
Oleh:
Misli 0801039
Skripsi ini dibimbing oleh:
Drs. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd. dan Adman, S.Pd., M.Pd.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah tingkat disiplin kerja pegawai pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yang ditandai dengan tingkat ketidakhadiran pegawai, tidak tercapainya target pencapaian kinerja yang telah ditetapkan sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan organisasi tersebut,serta pelanggaran disiplin lainnya.
Penelitian ini dilakukan pada pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengawasan melekat, tingkat disiplin kerja pegawai, serta adakah pengaruh dari pengawasan melekat terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.
Penelitian ini menggunakan metode descriptif survey dan explanatory
survey, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview), angket
(kuisioner), observasi dan studi kepustakaan. Instrument yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 57 orang pegawai sebagai sampel.
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
ABSTRACT
EFFECT OF SUPERVISION ATTACHED EMPLOYEE DISCIPLINE OF DEPARTMENT OF HIGHWAYS AND IRRIGATION DISTRICT
KARAWANG
by: Misli 0801039
This thesis is guided by:
Drs. H. Ade Sobandi, M.Sc., M.Pd. and Adman, S.Pd., M.Pd.
The problems studied in this research is the discipline level of the employee at the Department of Highways and Irrigation District Karawang which is characterized by level of employee absence, the achievement of attainment targets that have been set so that the work could potentially be a barrier to achieving the organization's objectives, and other disciplinary offenses.
The research was conducted at the Department of Highways employee and Irrigation district Karawang. This study aims to reveal the inherent supervision, level of employee discipline, and is there any influence of supervision attached to employee discipline at Department of Highways and Irrigation District Karawang,
This study uses descriptive and explanatory survey, techniques of data collection by interview (interview), questionnaires (questionnaires), observations and literature study. Instrument used was a questionnaire modified Likert scale models. The data analysis technique used is simple linear regression analysis. Data was collected using questionnaires obtained from a sample of 57 employees.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.
BERITA ACARA SIDANG ... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK...E
rror! Bookmark not defined.
ABSTRACT...E
rror! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI...xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Error! Bookmark not defined.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS...E
rror! Bookmark not defined.
2.1 Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Pengawasan Melekat .. Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not defined.
2.1.3 Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin
Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Studi Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
BAB III DESAIN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.3. 1Operasional Variabel Pengawasan MelekatError! Bookmark not defined.
3.3. 2Operasional Variabel Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not defined.
3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... Error! Bookmark not
defined.
3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7. 1Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7. 2Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.8. 1Teknik Analisis Data DeskriptifError! Bookmark not defined.
3.8. 2Teknik Analisis Data InferensialError! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not
defined.
4.1.Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Profil Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Karawang ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Visi dan Misi ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Hasil Uji Coba Kuesioner ... Error! Bookmark not defined.
4.1.6 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.8 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Pengawasan Melekat ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Disiplin Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja
Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 2 KUESIONER ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 3 UJI INSTRUMEN (UJI VALIDITAS DAN UJI
RELIABILITAS) ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 4 DATA INTERVAL (MSI) ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 5 DATA HASIL PENYEBARAN ANGKET .Error! Bookmark not
defined.
LAMPIRAN 6 SKOR FREKUENSI ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 7 UJI NORMALITAS DATA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 8 UJI HOMOGENITAS DATA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 9 UJI REGRESI LINIER SEDERHANA ...Error! Bookmark not
defined.
LAMPIRAN 10 FREKUENSI BIMBINGAN ... Error! Bookmark not defined.
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Disiplin Progresif ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku S-O-B-C ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 2.3 Perilaku Individu dalam konteks Perilaku Organisasi ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian ... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2.5 Model Kausalitas Variabel Penelitian Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.1 Contoh Grafik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Karawang ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia Error! Bookmark
not defined.
Gambar 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.5 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.6 Tanggapan Responden terhadap Pengawasan Melekat ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator Sosialisasi Waskat .. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Persiapan Waskat ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.9 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pemantauan
Pelaksanaan Waskat ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Evaluasi
Gambar 4.11 Tanggapan Responden terhadap Indikator Tindak Lanjut ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.12 Tanggapan Responden terhadap Disiplin Kerja Pegawai ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.13 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kehadiran ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.14 Tanggapan Responden terhadap Indikator Ketaatan
Pada Peraturan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.15 Tanggapan Responden terhadap Indikator Ketaatan Pada
standar Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.16 Tanggapan Responden terhadap Indikator Tingkat
Kewaspadaan Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.17 Tanggapan Responden terhadap Indikator Bekerja Etis ... Error!
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rekap ketidakhadiran apel pagi Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Karawang Tahun 2012 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.2 Rekap ketidakhadiran apel sore Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Karawang Tahun 2012 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.3 Rekap Absensi Kehadiran Pegawai Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.4 Penilaian Capaian Kinerja ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.5 Catatan Pelanggaran Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.6 Tabel Pelaksanaan Pengawasan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.1 Perspektif Disiplin Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Operasional Variabel (X) Pengawasan
Melekat...Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Operasional Variabel (Y) Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not
defined.
Tabel 3.3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Penyebaran Proporsi Sampel ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian . Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X & Y (Pengaruh
Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja Pegawai)Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.7 Interprestsi Koefisien Korelasi nilai r .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.10 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.11 Ringkasan Anova Variabel X dan Y untuk Uji Linieritas ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin...Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark
Tabel 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Jumlah Item Kuesioner Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Validitas Variabel X (Pengawasan Melekat) ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.7 Validitas Variabel Y (Disiplin Kerja Pegawai).... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y. Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.9 Kriteria Analsis Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel X
(Pengawasan Melakat) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator
Sosialisasi Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.12 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator
Persiapan Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.13 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator
Pemantauan Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.14 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Evaluasi
Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.15 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tindak
Lanjut Pengawasan Melakat... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.16 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel X
(Disiplin Kerja Pegawai) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.17 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator
Kehadiran ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.18 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator
Ketaatan Pada Peraturan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.19 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator
xix
Tabel 4.20 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tingkat
Kewaspadaan Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.21 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Bekerja
Etis ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.22 Tabel Distribusi Liliefors Test pada Perhitungan Uji Normalitas
Variabel Pengawasan Melekat ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.23 Tabel Distribusi Liliefors Test pada Perhitungan Uji Normalitas
Variabel Disiplin Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.24 Tabel Uji Barlett Pengawasan Melekat Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians Gabungan,
Nilai B, 2
hitung dan 2 tabel Variabel Pengawasan MelekatError! Bookmark not define Tabel 4.26 Tabel Uji Barlett Disiplin Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians Gabungan,
Nilai B, 2 hitung dan 2 tabel Variabel Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not def Tabel 4.28 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Pengawasan Melekat ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja Pegawai ... Error!
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan
ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana
teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia
yang kompeten yang memiliki semangat dan kedisiplinan yang tinggi dalam
menjalankan peran dan fungsinya baik untuk individual maupun tujuan
organisasial.
Sumber Daya Manusia yang disebut disini salah satunya adalah Pegawai
Negeri Sipil (PNS). PNS sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur
negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan
tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap
disiplin yang tinggi, kinerja yang baik serta sikap dan perilakunya yang penuh
dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik,
profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik serta mampu
menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk mewujudkan ini semua perlu adanya disiplin kerja yang baik yang
dilakukan oleh para pegawai. Namun pada kenyataannya tidak semua pegawai
instansi pemerintah memiliki disiplin kerja yang baik bagi instansi pemerintah,
hal ini salah satunya terjadi karena disiplin kerja mereka berbeda-beda.
Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil tersebut
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah
dan abdi masyarakat diharapkan selalu siap sedia menjalankan tugas yang telah
menjadi tanggung jawabnya dengan baik, namun realitanya sering terjadi dalam
suatu instansi pemerintah, para pegawainya melakukan pelanggaran yang
menimbulkan ketidakefektifan kinerja pegawai yang bersangkutan.
Peraturan disiplin pegawai negeri sipil adalah peraturan yang mengatur
kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban-kewajiban tidak ditaati atau
dilanggar oleh Pegawai Negeri Sipil. Dengan maksud untuk mendidik dan
membina pegawai negeri sipil, bagi mereka yang melakukan pelanggaran atas
kewajiban dan larangan dikenakan sanksi berupa hukuman disiplin.
Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dalam menjalankan
roda pemerintahan dituntut untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai abdi
negara dan abdi masyarakat. Pegawai Negeri Sipil juga harus bisa menjunjung
tinggi martabat dan citra kepegawaian demi kepentingan masyarakat dan negara
namun kenyataan di lapangan berbicara lain dimana masih banyak ditemukan
Pegawai Negeri Sipil yang tidak menyadari akan tugas dan fungsinya tersebut
sehingga seringkali timbul ketimpangan-ketimpangan dalam menjalankan
tugasnya dan tidak jarang pula menimbulkan kekecewaan yang berlebihan pada
masyarakat.
Nampaknya masalah tersebut di atas ada relevansinya dengan kondisi
disiplin pegawai yang ada di lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Karawang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan
langsung dan wawancara secara informal dengan sekretaris Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Karawang Bapak H. Ruskandar. Penulis mempertanyakan
tentang disiplin pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Karawang, beliau menjawab:
Masalah kedisiplinan memang sudah menjadi masalah serius yang harus segera dibenahi, karena tingkat kedisiplinan pegawai di sini masih dirasakan rendah terutama dapat dilihat dari frekuensi kehadiran pegawai serta banyaknya pegawai yang keluar kantor pada saat jam kerja.
Adapun jenis-jenis pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai
dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang adalah sebagai berikut:
1. Masih terdapat pegawai yang terlambat masuk kerja dan lebih awal pulang
masuk kerja, padahal jam masuk kerja dan jam pulang kerja di lingkungan
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang sudah ditentukan
masuk pukul 07.30 pagi dan pulang pukul 15.30. Ini bisa dilihat melalui tabel
1.1 yaitu tentang rekapitulasi absensi apel pagi dan tabel 1.2 yaitu tentang
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang Tabel 1.1
Rekap ketidakhadiran apel pagi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012
Sumber : Daftar Presensi Apel Pagi Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012
Tabel 1.2
Rekap ketidakhadiran apel sore Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012
Sumber : Daftar Presensi Apel Sore Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012
No. Bagian Pegawai
Wajib apel Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
1 Bag. Keuangan dan kepegawaian 10 2 3 1 4 6 1 - 2 4 6 4 2
2 Bag. Umum dan perlengkapan 5 - 1 - - 2 - - 2 1 3 2 1
3 Bag. Evaluasi dan pelaporan 4 - - 2 1 2 - - 1 - 1 2 -
4 Bag. Perencanaan 17 4 3 3 2 4 1 4 3 6 4 2 8
5 Bag. Wasbang 15 5 4 6 5 4 5 3 3 3 1 2 3
6 Bag. Pemeliharaan 13 3 1 4 2 3 4 6 2 2 2 1 1
7 Bag. Pengairan 12 1 3 2 - 2 4 3 1 4 2 7 2
8 Para UPTD 16 6 4 3 1 - 2 5 2 2 5 1 4
Jumlah 92 21 19 21 15 23 17 21 16 22 24 21 21
Jumlah (%) 22,82% 20,65% 22,82% 16,30% 25% 18,47% 22,82% 17,39% 23,91% 26,08% 22,82% 22,82%
No. Bagian Pegawai
Wajib apel Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
1 Bag. Keuangan dan kepegawaian 10 3 5 2 4 6 3 - 7 4 8 6 3
2 Bag. Umum dan perlengkapan 5 2 3 1 - 2 - - - 4 2 1 1
3 Bag. Evaluasi dan pelaporan 4 2 2 - - 1 2 - 3 4 - 2 1
4 Bag. Perencanaan 17 6 4 2 3 5 3 2 2 6 7 3 4
5 Bag. Wasbang 15 3 6 3 5 4 - 3 4 3 4 6 9
6 Bag. pemeliharaan 13 2 3 3 2 8 5 5 4 1 - 2 -
7 Bag. Pengairan 12 - 2 7 3 2 - 3 1 6 2 4 3
8 Para UPTD 16 4 - 3 5 1 - 4 2 2 3 - 5
Jumlah 92 22 25 21 22 29 13 17 23 30 26 24 26
2. Masih terdapat pegawai yang keluyuran dan bersantai di area kantor pada saat
jam kerja sehingga waktu kerja menjadi terbuang percuma dan nantinya bisa
berimbas kepada pekerjaan yang dihasilkan.
3. Frekuensi kehadiran pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Karawang masih rendah yang ditunjukkan dengan tingkat absensi yang cukup
tinggi. Ini bisa dilihat melalui tabel 1.3 yaitu tentang rekap absensi kehadiran
pegawai sebagai berikut:
Tabel 1.3
Rekap Absensi Kehadiran Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012
No Bulan Ketidakhadiran Rata-rata
Ketidakhadiran (%) S I TK Total
1 Januari 9 13 3 25 15,82%
2 Februari 7 12 5 24 15,18%
3 Maret 8 12 6 26 16,45%
4 April 3 7 5 15 9,49%
5 Mei 4 4 2 10 6,32%
6 Juni 7 9 5 21 13,29%
7 Juli 4 7 2 13 8,22%
8 Agustus 5 10 6 21 13,29%
9 September 2 17 13 32 20,25%
10 Oktober 2 11 1 14 8,86%
11 November 13 10 0 23 14,55%
12 Desember 4 5 1 9 5,69%
Sumber : Daftar Presensi Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012
Keterangan: S : Sakit I : Izin
TK : Tanpa Keterangan
Berdasarkan tabel 1.3, menunjukkan bahwa frekuensi kehadiran pegawai di
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang masih rendah yang
ditunjukkan dengan tingkat absensi yang cukup tinggi. Terlihat jelas bahwa
setiap bulannya ada saja pegawai yang tidak masuk kerja, baik itu karena ijin,
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
4. Masih terdapat beberapa pekerjaan yang tidak mencapai target yang telah
ditetapkan sebelumnya. Ini dibuktikan dengan tabel 1.4 tentang hasil
penilaian capaian kinerja sebagai berikut:
Tabel 1.4
1. KEBIJAKAN TEKNIS KEGIATAN Program Kegiatan Fisik
1.1. Terlaksananya Peningkatan Jalan Kabupaten
Panjang Jalan yang meningkat konstruksinya 80,00 km 80,00 km 100,00% Baik
1.2.
Terlaksananya Rehabilitasi Jalan & Bahu Jalan Kabupaten
Panjang Jalan yang meningkat konstruksinya
20,00 km 18,18 km 90,90% Baik
1.3.
Terlaksananya Pembangunan Jembatan Kabupaten
Jumlah Jembatan Kabupaten yang Terbangun
2,000 m' 1,389 m' 69,45% Cukup
1.4.
Terlaksananya Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong
Panjang Saluran Drainase yang Terbangun
1,500 m' 1,500 m' 100,00% Baik
1.5.
Terlaksananya Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
Panjang Turap/Talud/Bronjong yang Terbangun
2,000 m' 1,233 m' 61,65% Cukup
1.6.
Terlaksananya Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan Kabupaten
Panjang Jalan Kabupaten yang Direhabilitasi dan Dipelihara
350,00 km 175,72 km 50,21% Kurang
1.7.
Terlaksananya Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jembatan Kabupaten
Panjang Jembatan Kabupaten yang Dipelihara
800,0 m' 616,0 m' 77,00% Sedang
1.8.
Terlaksananya Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan
Jumlah Kegiatan Tanggap Darurat Jalan, Jembatan dan Pengairan yang dilaksanakan
7 kegiatan 7 kegiatan 100,00% Baik
1.9.
Terlaksananya Pengelolaan Normalisasi dan Pemeliharaan/ Rehabilitasi Jaringan Irigasi Panjang Jaringan Irigasi yang Diperbaiki
21,00 km 14,00 km 66,67% Cukup
1.10. Terlaksananya Normalisasi Saluran/ Kali Pembuang
Panjang Saluran yang Diperbaiki
15,00 km 10,88 km 72,53% Cukup
1.11.
Terlaksananya Pembuatan/ Perbaikan Bangunan Pelengkap Irigasi
Jumlah Bangunan Pelengkap Irigasi yang Dibangun/Diperbaiki
9,00 unit 9,00 unit 100,00% Baik
Program Kegiatan Non Fisik
1.12.
Terlaksananya Penyusunan DED/ Perencanaan Fisik Kegiatan Tertentu
Jumlah Perencanaan Kegiatan Fisik Tertentu yang Selesai Disusun
SASARAN
Program Peningkatan Kapasitas
Perencanaan
Program Pembangunan Sistem
Informasi/Data Base Jalan, Jembatan dan Pengairan
2.1.
Meningkatnya Kapasitas Perencanaan Kegiatan
Prosentase Jumlah Proyek sesuai Spesifikasi Teknis dan Tepat Waktu
450 kegiatan 352 kegiatan 78,22% Sedang
3.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI YANG BAIK
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.1.
Meningkatnya Pengelolaan Sistem Administrasi dan Koordinasi
Prosentase Pengelolaan dan Perbaikan Sistem Pengadministrasian
80% 80% 100,00% Baik
Sumber : Data Penilaian Capaian Kinerja Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012
Target dan realisasi dilakukan dengan skala pengukuran ordinal yang
diasumsikan sebagai berikut :
oleh pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang
mencapai target yang sudah direncanakan. Ada beberapa pekerjaan yang
tidak sinkronisasi antara rencana tingkat capaian dengan realisasi pekerjaan
yang telah dilakukan, bahkan ada beberapa pekerjaan yang penilaiannya
kurang.
5. Terdapat beberapa kasus pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai
dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang seperti tidak masuk
kerja, terlambat masuk kerja, pulang lebih awal, cara berpakaian, cara
berbicara serta pelanggaran pekerjaan lainnya, ini bisa dilihat melalui tabel
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
Tabel 1.5
Catatan Pelanggaran Pegawai
No Jenis Pelanggaran Kasus Pelanggaran
Tahun 2011 Tahun 2012
1 Pelanggaran Disiplin
a. Tidak masuk kerja 34 kasus 49 kasus
b. Terlambat masuk kerja 219 kasus 241 kasus c. Pulang lebih awal 244 kasus 278 kasus
d. Cara berpakaian 39 kasus 45 kasus
e. Cara berbicara 3 kasus 4 kasus
2 Pelaksanaan pekerjaan
a. Perencanaan pekerjaan - -
b. Pelaksanaan pekerjaan 4 kasus 6 kasus
c. Laporan pekerjaan 4 kasus 6 kasus
Sumber : Bagian evaluasi dan pelaporan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2011 dan Tahun 2012
Dari data diatas bisa dilihat tingkat pelanggaran yang terjadi yang dilakukan
oleh pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang dari
tahun ke tahun cenderung meningkat.
Beranjak dari permasalahan yang ada, kemudian timbul pertanyaan
mengenai permasalahan tersebut, yaitu mengapa disiplin kerja seorang pegawai
bisa seperti itu? Dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan disiplin kerja
pegawai bisa seperti itu?
Pentingnya permasalahan disiplin kerja pegawai yang terjadi di Dinas
Bina Marga Kabupaten Karawang untuk dikaji yaitu tidak terlepas dari fungi dan
kedudukan pegawai dalam organisasi/lembaga. Pegawai merupakan aset
organisasi/lembaga yang utama sebagai perencana dan pelaku aktif dari setiap
aktivitas organisasi/lembaga. Organisasi/lembaga harus benar-benar
memperhatikan kondisi pegawainya, terutama disiplin dalam bekerja yang
dilakukan oleh pegawainya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus
dihadapi oleh organisasi/lembaga, untuk selalu senantiasa mengawasi para
pelanggaran-pelanggaran disiplin dalam bekerja, sehingga kualtitas kerja pegawai
dapat terjaga demi tercapainya tujuan organisasi dalam memberikan pelayanan
pada masyarakat.
Banyak faktor yang menyebabkan maslah disiplin kerja ini terjadi pada
pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yang
menyebabkan kurang maksimalnya pegawai dalam bekerja, mulai dari besar
kecilnya pemberian kompensasi, ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam
perusahaan/organisasi, ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan,
keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan, ada tidaknya pengawasan
pemimpin, ada tidaknya perhatian kepada para karyawan, serta diciptakan
kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Melihat pada fenomena diatas, kondisi seperti ini tentunya tidak boleh
dibiarkan terus terjadi. Dalam upaya Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Karawang untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, Dinas Bina Marga
dan Pengairan Kabupaten Karawang dihadapkan pada permasalahan mengenai
disiplin pegawai yang dilami oleh pegawainya.
Maka untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan adanya sebuah
dorongan yang dapat mengurangi permasalahan disiplin kerja pegawai. Salah satu
cara atau upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pengawasan, yaitu
khususnya pengawasan yang melekat. Hal ini dikarenakan dengan adanya
pengawasan yang melekat, maka pegawai akan merasa dirinya terawasi dan akan
bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Jika kondisi ini sudah bisa
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
pada pegawai. Hal ini juga akan berdamapak pada pencapaian tujuan organisasi
yang telah di rencanakan sebelumnya.
Tujuan pengawasan melekat sesuai dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun
1989 yaitu terciptanya kondisi yang mendukung kelancaran dan ketepatan
pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan, kebijaksanaan,
sencana dan peraturan perundangundangan yang berlaku yang dilakukan oleh
atasan langsung. Hal ini senada dengan tujuan pengawasan melekat yang
dijelaskan dalam Kepmen No.23 tahun 2002 dalam pasal 7 ayat (2), yaitu :
“Pengawasan melekat diarahkan pada terbentuknya suatu sistem kerja
yang mampu dan sasaran organisasi serta mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang, penyimpangan, pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Berdasarkan wawancara dengan sekretaris Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Karawang. Diketahui bahwa jenis pengawasan yang
dilakukan di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang ada 3 (tiga)
macam yakni:
1. Pengawasan pegawai
Pengawasan pegawai adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan
tertinggi atau atasan langsung terhadap sikap, kerapihan serta kedisiplinan
bawahannya. Agar dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang
dan penyimpangan dari ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.
2. Pengawasan pekerjaan
Pengawasan pekerjaan adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan
tertinggi atau atasan langsung terhadap pekerjaan serta hasil kerja
dan penyimpangan dari ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.
3. Pengawasan anggaran
Pengawasan anggaran adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan
tertinggi atau atasan langsung serta dibantu oleh bagian keuangan terhadap
anggaran operasional kerja. Agar dapat mencegah terjadinya
penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan dari ketentuan-ketentuan,
peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.
Dari ketiga jenis pengawasan di atas jenis pengawasan pegawailah yang
akan menjadi fokus penelitian ini, yakni tentang disiplin kerja pegawai Dinas Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Pengawasan yang dilakukan disini
adalah pengawasan yang dilakukan oleh kepala bagian dari masing-masing bagian
yang di bawahinya, sebab yang bertanggung jawab langsung atas pegawai adalah
kepala bagiannya masing-masing. Hal ini senada dengan pernyataan yang
dilontarkan oleh sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Karawang yakni Bapak H. Ruskandar, beliau mengungkapkan:
“Pengawasan melekat itu dilakukan secara berjenjang, untuk pengawasan
sekretaris dinas, kepala sub bagian (KASUBAG), kepala bidang (KABID) serta kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) itu diawasi oleh kepala dinas secara langsung. Tetapi untuk pengawasan pegawai itu dilakukan oleh atasannya langsung yakni kepala sub bagian (KASUBAG) , kepala bidang (KABID) serta kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) nya
masing-masing.”
Sistem pengawasan yang dilakukan kepada pegawai adalah sistem
pengawasan intern dimana pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan
yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Sistem
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
dilakukan secara rutin oleh pimpinan langsung yang nantinya akan dilaporkan
kepada kepala dinas.
Pengawasan melekat merupakan salah satu cara pengawasan yang paling
efektif, karena jarak antara objek dengan subjek pengawasan adalah begitu dekat
sehingga setiap gejala penyimpangan kerja pegawai akan lebih mudah dan lebih
cepat terlihat. Oleh karena itu pengawasan melekat dapat berjalan baik jika
terdapat peran aktif dari pimpinan langsung.
Adapun jadwal pengawasan yang sering dilakukan oleh kepala bagian
yang ada di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.6
Tabel Pelaksanaan Pengawasan
No Kegiatan yang di awasi Pelaksanaan pengawasan
1 Apel pagi dan sore Satu minggu sekali pada akhir minggu
2 Presensi pegawai Dua minggu sekali pada
akhir minggu
3 Kinerja pegawai Satu bulan sekali pada akhir bulan
Sumber : Hasil wawancara dengan sekeretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang
Untuk pengawasan apel pagi dan sore dilakukan setiap seminggu sekali
pada akhir minggu dilakukan perhitungan frekuensi pegawai yang tidak mengikuti
apel pagi dan apel sore selanjutnya dibuat laporan perminggu sebagai gambaran
untuk para pimpinan langsung dalam hal ini kepala bagian agar bisa menentukan
sikap atau tindakan terhadap pegawai yang tidak datang apel pagi dan sore.
Dilaksanakannya pengawasan apel pagi dan sore ini adalah agar dapat
memonitoring siapa saja pegawai yang datang terlambat dan pegawai yang datang
pimpinan langsung tidak di gubris maka akan ada pelaporan langsung kepada
kepala dinas untuk selanjutnya diberikan tindakan berupa sanksi atas pelanggaran
yang dilakukan. Untuk pengawasan presensi dan kinerja dilaksanakan setiap satu
bulan sekali pada akhir bulan, proses pelaksanaannya sama seperti pengawasan
apel pagi dan sore.
Meskipun pengawasan sudah dilakukan secara berkala tetapi masih
terdapat beberapa kendala yang terjadi di lapangan, diantaranya:
1. Kurang tegasnya pimpinan dalam menyikapi pegawai yang melakukan
tindakan indisipliner, sehingga masih terdapat pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan oleh pegawai. Ini bisa dibuktikan dengan data pelanggaran yang
dilakukan oleh pegawai meningkat dari tahun sebelumnya, angka pelanggaran
ini bisa ditekan seandainya pimpinan bisa memberikan sanksi yang lebih
tegas kepada pegawai yang melakukan pelanggaran dan nantinya bisa
memberikan efek jera kepada pegawai yang melanggar disiplin.
Dalam melaksanakan pengawasan melekat menurut Hadari Nawawi (1993:
43) para pimpinan harus mempunyai:
1. Kemauan, tekad dan keberanian untuk melakukan pengawasan dan melaksanakan tindak lanjutnya;
2. Kesungguhan dan kecermatan melakukan secara nyata kegiatan pengawasan yang menjadi tanggung jawabnya;
3. Kemampuan untuk melaksanakan pengawasan, baik kemampuan manajerial maupun penguasaan teknis tentang kegiatan yang dilaksanakan bawahan.
2. Kurang sadarnya pegawai dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan,
sehingga mengakibatkan seringnya mengulang-ulang kesalahan yang sama.
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
pagi dan sore sehingga pegawai merasa biasa tidak melakukan kewajibannya
yakni mengikuti apel pagi dan sore.
Studi pendahuluan yang dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai
disiplin pegawai, Nonince Irianti (2007: 83) pengendalian kerja/pengawasan dapat
berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai meskipun pengaruh yang diberikan
hanya (13,7%) saja, sedangkan sisanya yaitu (86,3%) ditentukan oleh
faktor-faktor lain. Rosmiyati Husniah (2011: 134) pengaruh pengawasan terhadap
disiplin kerja sebesar (77 %). Dapat di tarik kesimpulan bahwa variabel
pengawasan memiliki pengaruh terhadap disiplin kerja sebesar (77 %) dan sisanya
(23 %) adalah pengaruh dari faktor lain. Yadi Septiadi (2011: 124) menunjukan
Koefisien determinasi dari variabel pengawasan terhadap variabel disiplin
pegawai adalah (21%), jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan memiliki
pengaruh terhadap disiplin kerja pegawai sebesar (21%) dan sisanya dipengaruhi
faktor lain.
Hasil penelitian-penelitian di atas menggambarkan masih banyak pegawai
yang kurang berdisiplin terhadap peraturan yang ada. Jika kondisi seperti terus
dibiarkan tanpa ada tindakan tepat akan menimbulkan masalah bagi para pegawai
dalam bekerja dan terganggunya tujuan organisasi/lembaga yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bedjo Siswanto Sastrohadiwiryo (2005 :
292) bahwa:
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, penelitian yang penulis
lakukan sifatnya adalah melanjutkan penelitian yang sudah ada dan diharapkan
ada penemuan-penemuan baru yang peneliti temukan nanti.
Oleh karena itu, dalam upaya memahami dan memecahkan masalah
fenomena disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Karawang dan hubungannya dengan masalah pengawasan melekat, maka
diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan
permaslahan yang dikaji, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan stimulus.
Luthans (1985) dan Gibson, et al. (1997), dalam Sambas (2011:63)
mengungkapkan bahwa konsep dasar psikologi pada dasarnya dilandasi oleh
proses-proses psikis pada diri individu atau organisme di dalam lingkungan
tertentu. Dimana perilaku tergantung pada individu dan lingkungan yang
dihadapinya. Artinya, individu dan lingkungan akan selalu berada dalam satu
hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Satu hal yang perlu dikemukakan, perilaku
yang muncul sebagai akibat interaksi antara stimulus dan organisme.
Dalam konteks penelitian ini, pengawasan melekat mewakili situasi yang
menyediakan stimulus yang dapat diamati, dihayatai, dan dialami oleh organisme
atau individu, melahirkan persepsi atau interpretasi terhadap stimuli yang pada
akhirnya melahirkan kemampuan tertentu berupa perilaku khususnya perilaku
didiplin. Selanjutnya perilaku disiplin yang ditampilkan individu akan
menimbulkan perubahan dilingkungannya berupa hasil dari perilaku disiplin
tersebut. Dengan demikian berdasarkan model teori perilaku ini, pengawasan
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, dan dalam upaya memahami
dan memecahkan masalah disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Karawang, maka perlu dan penting untuk dilakukan
penelitian tentang pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai. Inilah
yang menarik penulis untuk mengadakan penelitian, dan selanjutnya akan
dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Karawang”.
1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah
Inti kajian dalam permasalahan ini adalah disiplin kerja pegawai Dinas
Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Aspek ini yang menjadi
permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius dan penting ditangani agar
sikap atau perilaku disiplin pegawai dapat terus terjaga dengan baik, demi
tercapainya kinerja pegawai yang maksimal dalam pencapaian tujuan organisasi
dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya
suatu pendekatan tertentu terhadap pegawai agar permasalahan disiplin pegawai
dapat dihindari atau bahkan ditiadakan.
Banyak faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Oleh karena
itu, perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap para pegawai agar pegawai
menjadi lebih disiplin. Menurut pendapat Gouzali Saydam (2005:291) terdapat
tujuh hal yang dapat mempengaruhi disiplin kerja pegawai yaitu sebagai berikut:
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi.
2. Ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam perusahaan/organisasi. 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.
4. Keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan. 5. Ada tidaknya pengawasan pemimpin.
7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Berdasarkan hasil kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat disiplin pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang,
diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap tingkat disiplin
pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yaitu faktor
pengawasan. Pengawasan khususnya pengawasan melekat ini perlu ditingkatkan
lagi sejak saat ini juga melalui proses pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan.
Dengan lebih meningkatkan pengawasan melekat yang dilakukan oleh pimpinan,
pegawai tidak akan bisa lagi mencari-cari alasan untuk bermain-main dalam
bekerja. Dengan pengawasan yang melekat diharapkan agar tujuan dan sasaran
kegiatan usaha unit-unit pemerintah dapat tercapai secara efektif dan efisien,
dilaksanakan sesuai dengan tugas, fungsi rencana atau programnya, pembagian
dan pendelegasian tugas, rumusan kerja, pedoman pelaksanaan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, masalah disiplin kerja
pegawai dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif pengawasan melekat.
Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam
pernyataan maslah (problem statement) sebagai berikut: “Pengawasan yang ada di
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang belum sepenuhnya efektif,
sehingga hal ini menyebabkan timbulnya masalah disiplin kerja pegawai yang
terjadi di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Kondisi
semacam ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak ditanggulangi, akan
memberikan dampak terhadap menurunnya kinerja pegawai dan tersendatnya
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
Kabupaten Karawang dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap
masyarakat tidak berjalan secara maksimal.
Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah
dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian
(research question) sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran efektivitas Pengawasan Melekat pada Dinas Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang?
2. Bagaimana gambaran tingkat Disiplin Kerja Pegawai Pada Dinas Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang?
3. Adakah pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan
dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh pengawasan melekat
terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Karawang. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh pengawasan
melekat terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Karawang.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, peranan pengawasan melekat bagi
pegawai diharapkan dapat mewujudkan dan menumbuhkan perilaku yang positif.
Namun secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran efektivitas Pengawasan Melekat.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pengawasan Melekat
Terhadap Disiplin Kerja Pegawai.
1.4Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dan praktis.
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
kajian yang lebih komprehensif untuk pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang manajemen, khususnya bidang Manajemen Sumber Daya Manusi
(MSDM).
2. Secara Praktis
Bagi organisasi, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi
organisasi untuk dijadikan informasi dan bahan penilaian dalam
memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengawasan melekat
dalam mengurangi resiko pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh
pegawai.
Bagi peneliti, penelitian ini berfungsi sebagai tambahan pengetahuan dan
pengalaman sehingga dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk
mencoba menganalisis fakta, data, gejala, dan peristiwa yang terjadi untuk
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
BAB III
DESAIN PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi sasaran penelitian.
Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel pengawasan melekat sebagai
independen dan variabel disiplin kerja pegawai sebagai dependen.
Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah seluruh karyawan
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.
3.2Metode Penelitian
Melaksanakan suatu penelitian tentunya diperlukan sejumlah data yang
dapat membantu membahas masalah penelitian tersebut. Suatu metode
pengumpulan data akan memperoleh informasi yang tepat dan dapat dijadikan
pedoman bagi penulis untuk mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, metode
merupakan hal penting dalam sebuah penelitian.
Winarno Surakhmad (1998:131), mengemukakan
Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik mempertimbangkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Sugiyono (2002:12), mengemukakan
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliable dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu untuk
melihat keterkaitan antara dua variabel atau lebih melalui analisa data yang
dari penelitian deskriftif adalah membuat deskripsi gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki.”
Winarno Surakhmad (1998:140), mengemukakan cirri-ciri dari metode
deskriptif sebagai berikut :
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang sedang aktual.
2. Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian
dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).
Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitiannya adalah metode survey
explanatory. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap
sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan
secara faktual melalui gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya
dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan.
Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data (Uep Tatang Sontani dan
Sambas Ali Muhidin, 2011:6).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan percatatan dan
menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan
juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan
variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
3.3 Operasional Variabel
Definisi operasioanl variabel adalah unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel atau dapat dikatakan
sebagai petunjuk pelaksanaan bagaimana mengukur variabel. Definisi operasional
ini diperlukan untuk mempermudah dan memperjelas apa yang dimaksud dengan
variabel-variabel dalam penelitian.
Definisi operasional variabel dalam suatu karangan ilmiah sangat perlu
untuk dibahas terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kesamaan
pandangan dalam karangan ilmiah tersebut, dan juga untuk menghindari
kesimpangsiuran dan kekeliruan pengertian pembaca dengan maksud yang
dikemukakan oleh penulis. Operasioanl variabel berisikan indikator-indikator dari
setiap variabel.
Seperti terungkap di dalam objek penlitian, terdapat dua variabel yang
dikaji dalam penelitian ini, yaitu (1) Pengawasan Melekat, dan (2) Disiplin Kerja
Pegawai.
Kedudukan variabel Pengawasan Melekat sebagai variabel independen
(variabel bebas/variabel X), sedangkan variabel Disiplin Kerja Pegawai sebagai
variabel dependen (variabel terikat/variabel Y)
3.3. 1 Operasional Variabel Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan
oleh pimpinan secara terus menerus atau berkala dalam rangka melakukan
pemantauan, pemeriksaan, penilaian dan perbaikan agar bawahan dapat bekerja
secara efektif, efisien dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini
Sujamto dalam (Sofyan S. Harahap, 2004:23), Hadari Nawawi (1993: 15), Malayu
S. P Hasibuan (1997: 215).
Waskat dimaksudkan agar tujuan dan sasaran kegiatan usaha unit-unit
pemerintah dapat tercapai secara efektif dan efisien, dilaksanakan sesuai dengan
tugas, fungsi rencana atau programnya, pembagian dan pendelegasian tugas,
rumusan kerja, pedoman pelaksanaan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Ukuran-ukuran untuk mengukur variabel pengawasan melekat dalam
penelitian ini diadaptasi dari Kepmen No. 26 tahun 2004, Waskat dilakukan
melalui berbagai cara, antara lain :
a) Sosialisasi WASKAT
Sosialisasi WASKAT bertujuan untuk memberikan pemahaman yang tepat tentang pengertian dan cara pelaksanaan WASKAT tanpa mengurangi pemahaman pentingnya pengawasan pimpinan kepada staf karena WASKAT merupakan sistem pengendalian yang melekat pada seluruh kegiatan organisasi. Sosialisasi dilakukan secara berjenjang dan bertahap kepada seluruh Pimpinan dan Pegawai di lingkungan instansi pemerintah.
b) Persiapan dan Pelaksanaan Unsur WASKAT
Sebelum WASKAT dilaksanakan, Pimpinan Instansi/unit kerja perlu menyiapkan unsur WASKAT yang meliputi pengorganisasian, personil, kebijakan, perencanaan, prosedur, pencatatan, pelaporan, supervisi dan review intern.
c) Pemantauan Pelaksanaan WASKAT
Pemantauan merupakan rangkaian tindakan mengikuti pelaksanaan suatu kegiatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk mengetahui secara dini kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap kebijakan maupun program yang telah ditetapkan.
d) Evaluasi Pelaksanaan WASKAT
Proses evaluasi pelaksanaan WASKAT dapat menggunakan beragam teknik evaluasi.
e) Tindak Lanjut
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
Agar lebih memudahkan dalam memahami variabel tersebut maka dari itu
acuan operasional variabel penulis jabarkan pada tebel berikut:
Tabel 3.1
Operasional Variabel (X) Pengawasan Melekat
Variabel X Indikator Ukuran Skala
Pengukuran sosialisasi Waskat Kepala bagian kepada para pegawai
2. Tingkat efektivitas
sosialisai jadwal
Variabel X Indikator Ukuran Skala
pemantauan pekerjaan serta kegiatan yang dilakukan pegawai
2. Tingkat efektivitas
pemantauan disiplin kerja serta kehadiran pegawai
lingkungan kerja serta kendala yang dihadapi pegawai
Ordinal Evaluasi
1. Tingkat efektivitas
mengevaluasi hasil pekerjaan dengan standar yang berlaku
2. Tingkat efektivitas
mengevaluasi kedisiplinan pegawai serta kehadiran pegawai
mengevaluasi kendala yang dihadapi pegawai dalam penyelesaian pekerjaan
Tindak Lanjut
1. Tingkat efektivitas
pemberian penghargaan bagi pegawai yang berprestasi
2. Tingkat efektivitas
pemberian sangsi atas pelanggaran yang dilakukan pegawai
3. Tingkat efektivitas
memotivasi semangat kerja pegawai
4. Tingkat efektivitas
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
3.3. 2 Operasional Variabel Disiplin Kerja Pegawai
Disiplin dalam penelitian ini dibatasi pada kepatuhan pegawai dalam
melaksanakan peraturan atau tata tertib karena didorong oleh pengawasan
pimpinan. Dengan kata lain, disiplin kerja dapat diartikan sebagai suatu sikap
patuh, taat yang harus dmiliki oleh pegawai terhadap peraturanperaturan, baik
peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang ditetapkan oleh
organisasi/lembaga untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung
jawab. Oleh Sondang P. Siagian (2005:305),Henry Simamora (2004:610),Bedjo
Siswanto S (2005:291), Veithzal Rivai (2004:444), Malayu Hasibuan (2007:193).
Secara lebih spesifik, dalam penelitian ini disiplin kerja pegawai adalah kontrol
pegawai dalam menaati tata tertib atau peraturan lain yang ada organisasi/instansi,
sehingga pegawai mampu perperilaku disiplin dalam bekerja.
Indikator untuk mengukur variabel disiplin kerja pegawai dalam penelitian
ini diadaptasi dari pendapat Veithzal Rivai (2005: 444), ia menjelaskan bahwa
disiplin kerja memiliki beberapa komponen seperti:
a) Kehadiran. Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat dalam bekerja.
b) Ketaatan pada peraturan kerja. Karyawan yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
c) Ketaatan pada standar kerja. Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab karyawan terhadap tugas yang diamanahkan kepadanya. d) Tingkat kewaspadaan tinggi. Karyawan memiliki kewaspadaan tinggi akan
selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan ketelitian dalam bekerja, serta selalu menggunakan sesuatu secara efektif dan efisien.
Tabel 3.2
Operasional Variabel (Y) Disiplin Kerja Pegawai
Variabel Y Indikator Ukuran Skala
Pengukuran
1. Frekuensi kehadiran di tempat kerja
2. Tingkat ketepatan waktu di tempat kerja
3. Frekuensi mengikuti apel pagi dan sore
4. Tingkat komitmen
pegawai untuk selalu berada di kantor selama pegawai atas peraturan kerja
2. Tingkat Kesadaran pegawai untuk taat terhadap peraturan 3. Tingkat Kesesuaian hasil
pekerjaan dengan aturan kerja
3. Tingkat ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan dan perawatan fasilitas kantor
2. Tingkat efisiensi dan efektivitas pemakaian peralatan kerja
3. Tingkat kewaspadaan dan kehati-hatian serta
ketelitian dalam
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
Variabel Y Indikator Ukuran Skala
Pengukuran sesama pegawai dalam bekerja
2. Tingkat Kesopanan pegawai dengan atasan dalam bekerja
3. Tingkat kejujuran dalam bekerja
4. Tingkat pemahaman pegawai terhadap etika kerja
5. Tingkat Efisiensi pembinaan etika kerja
pegawai oleh
memberikan data kepada pengumpul data yang didapat dari wawancara dan
angket. Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data yang didapat dari literatur-literatur,
dokumen/berkas dan narasumber.
1. Sumber data primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara
langsung dari objek penelitian, yang menjadi sumber data primer dalam penelitian
ini adalah seluruh pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang subjeknya tidak
berhubungan langsung dengan objek penelitian, yang menjadi sumber data
sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari luar responden
penelitian yang sifatnya mendukung, seperti dokumen-dokumen dan
laporan-laporan yang ada di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi
Kata populasi (population/universe) dalam statistik merujuk pada
sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian (pengamatan). Menurut Sugiyono (2005:57) bahwa “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan populasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di
wilayah penelitian.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Karawang. Perincian jumlah pegawai tersebut terlihat pada
table 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Populasi Penelitian
No. Bagian Jumlah
Pegawai 1 Bag. Keuangan dan kepegawaian 10
2 Bag. Umum dan perlengkapan 5
3 Bag. Evaluasi dan pelaporan 4
Misli , 2013
Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang
No. Bagian Jumlah
Pegawai
5 Bag. Wasbang 15
6 Bag. pemeliharaan 13
7 Bag. Pengairan 12
8 UPTD Bina Marga Wilayah I 8
9 UPTD Pengairan Wilayah I 6
10 UPTD Bina Marga Wilayah II 7
11 UPTD Pengairan Wilayah II 5
12 UPTD Bina Marga Wilayah III 10
13 UPTD Pengairan Wilayah III 4
14 UPTD Bina Marga Wilayah IV 12
15 UPTD Pengairan Wilayah IV 6
Jumlah Pegawai 134
Sumber: Data Kepegawaian Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang
3.5.2 Sampel
Menurut Somantri dan Muhidin (2006:63) bahwa “Sampel adalah bagian
kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga
dapat mewakili populasinya”. Sedangkan menurut Sugiarto (2000:115) bahwa
“Sampel adalah bagian dari populasi”. Berdasarkan pendapat di atas maka sampel
adalah bagian populasi yang dikenai penelitian.
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Menurut Arikunto (1998:161) “ Sampel adalah sebagian atau wakil dari
populasi yan gditeliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2007:73) yang dimaksud
dengan sampel adalah : “Bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tertentu”. Riduwan (2007:56) mengatakan bahwa :” Sampel penelitian
adalah sebagian dair populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat
mewakili seluruh populasi”. Sudjana (2002:72) mengatakan bahwa :”Besarnya
sampel tidak ada ketentuan yang baku, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat
dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, bukan pada besarnya atau