• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN KARAWANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN KARAWANG."

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN

KARAWANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan padaProgram Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bsnis

Oleh :

MISLI NIM. 0801039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN

KARAWANG

Oleh: Misli

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Misli 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

NIM. 0801039

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN

KARAWANG

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd. NIP. 195704011984031003

Pembimbing II

Adman, S.Pd., M.Pd. NIP.197404122001121002

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

FPEB UPI

(4)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN

KARAWANG

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:

Penguji I

Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si. NIP. 196101061987032002

Penguji II

Drs. Budi Santoso, M.Si. NIP. 196008261987031001

Penguji III

(5)

ABSTRAK

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN

KARAWANG

Oleh:

Misli 0801039

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd. dan Adman, S.Pd., M.Pd.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah tingkat disiplin kerja pegawai pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yang ditandai dengan tingkat ketidakhadiran pegawai, tidak tercapainya target pencapaian kinerja yang telah ditetapkan sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan organisasi tersebut,serta pelanggaran disiplin lainnya.

Penelitian ini dilakukan pada pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengawasan melekat, tingkat disiplin kerja pegawai, serta adakah pengaruh dari pengawasan melekat terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.

Penelitian ini menggunakan metode descriptif survey dan explanatory

survey, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview), angket

(kuisioner), observasi dan studi kepustakaan. Instrument yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 57 orang pegawai sebagai sampel.

(6)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

ABSTRACT

EFFECT OF SUPERVISION ATTACHED EMPLOYEE DISCIPLINE OF DEPARTMENT OF HIGHWAYS AND IRRIGATION DISTRICT

KARAWANG

by: Misli 0801039

This thesis is guided by:

Drs. H. Ade Sobandi, M.Sc., M.Pd. and Adman, S.Pd., M.Pd.

The problems studied in this research is the discipline level of the employee at the Department of Highways and Irrigation District Karawang which is characterized by level of employee absence, the achievement of attainment targets that have been set so that the work could potentially be a barrier to achieving the organization's objectives, and other disciplinary offenses.

The research was conducted at the Department of Highways employee and Irrigation district Karawang. This study aims to reveal the inherent supervision, level of employee discipline, and is there any influence of supervision attached to employee discipline at Department of Highways and Irrigation District Karawang,

This study uses descriptive and explanatory survey, techniques of data collection by interview (interview), questionnaires (questionnaires), observations and literature study. Instrument used was a questionnaire modified Likert scale models. The data analysis technique used is simple linear regression analysis. Data was collected using questionnaires obtained from a sample of 57 employees.

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.

BERITA ACARA SIDANG ... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK...E

rror! Bookmark not defined.

ABSTRACT...E

rror! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI...xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Error! Bookmark not defined.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS...E

rror! Bookmark not defined.

2.1 Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Pengawasan Melekat .. Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not defined.

2.1.3 Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin

Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Studi Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

BAB III DESAIN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3. 1Operasional Variabel Pengawasan MelekatError! Bookmark not defined.

3.3. 2Operasional Variabel Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not defined.

3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... Error! Bookmark not

defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.7. 1Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7. 2Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8. 1Teknik Analisis Data DeskriptifError! Bookmark not defined.

3.8. 2Teknik Analisis Data InferensialError! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not

defined.

4.1.Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Profil Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten

Karawang ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Visi dan Misi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Hasil Uji Coba Kuesioner ... Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(9)

4.1.8 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pengawasan Melekat ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Disiplin Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja

Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 2 KUESIONER ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 3 UJI INSTRUMEN (UJI VALIDITAS DAN UJI

RELIABILITAS) ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 4 DATA INTERVAL (MSI) ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 5 DATA HASIL PENYEBARAN ANGKET .Error! Bookmark not

defined.

LAMPIRAN 6 SKOR FREKUENSI ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 7 UJI NORMALITAS DATA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 8 UJI HOMOGENITAS DATA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 9 UJI REGRESI LINIER SEDERHANA ...Error! Bookmark not

defined.

LAMPIRAN 10 FREKUENSI BIMBINGAN ... Error! Bookmark not defined.

(10)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Disiplin Progresif ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku S-O-B-C ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Perilaku Individu dalam konteks Perilaku Organisasi ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2.5 Model Kausalitas Variabel Penelitian Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.1 Contoh Grafik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Karawang ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.5 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Tanggapan Responden terhadap Pengawasan Melekat ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator Sosialisasi Waskat .. Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Persiapan Waskat ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.9 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pemantauan

Pelaksanaan Waskat ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Evaluasi

(11)

Gambar 4.11 Tanggapan Responden terhadap Indikator Tindak Lanjut ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.12 Tanggapan Responden terhadap Disiplin Kerja Pegawai ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.13 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kehadiran ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.14 Tanggapan Responden terhadap Indikator Ketaatan

Pada Peraturan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.15 Tanggapan Responden terhadap Indikator Ketaatan Pada

standar Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.16 Tanggapan Responden terhadap Indikator Tingkat

Kewaspadaan Tinggi ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.17 Tanggapan Responden terhadap Indikator Bekerja Etis ... Error!

(12)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekap ketidakhadiran apel pagi Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Karawang Tahun 2012 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Rekap ketidakhadiran apel sore Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Karawang Tahun 2012 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.3 Rekap Absensi Kehadiran Pegawai Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.4 Penilaian Capaian Kinerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.5 Catatan Pelanggaran Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.6 Tabel Pelaksanaan Pengawasan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Perspektif Disiplin Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Operasional Variabel (X) Pengawasan

Melekat...Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Operasional Variabel (Y) Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not

defined.

Tabel 3.3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Penyebaran Proporsi Sampel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X & Y (Pengaruh

Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja Pegawai)Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.7 Interprestsi Koefisien Korelasi nilai r .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.10 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.11 Ringkasan Anova Variabel X dan Y untuk Uji Linieritas ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin...Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark

(13)

Tabel 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Jumlah Item Kuesioner Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Validitas Variabel X (Pengawasan Melekat) ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.7 Validitas Variabel Y (Disiplin Kerja Pegawai).... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y. Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.9 Kriteria Analsis Data ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel X

(Pengawasan Melakat) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Sosialisasi Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Persiapan Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Pemantauan Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Evaluasi

Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.15 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tindak

Lanjut Pengawasan Melakat... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.16 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel X

(Disiplin Kerja Pegawai) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.17 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Kehadiran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.18 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Ketaatan Pada Peraturan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

(14)

xix

Tabel 4.20 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tingkat

Kewaspadaan Tinggi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.21 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Bekerja

Etis ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.22 Tabel Distribusi Liliefors Test pada Perhitungan Uji Normalitas

Variabel Pengawasan Melekat ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.23 Tabel Distribusi Liliefors Test pada Perhitungan Uji Normalitas

Variabel Disiplin Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.24 Tabel Uji Barlett Pengawasan Melekat Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians Gabungan,

Nilai B, 2

hitung dan 2 tabel Variabel Pengawasan MelekatError! Bookmark not define Tabel 4.26 Tabel Uji Barlett Disiplin Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians Gabungan,

Nilai B, 2 hitung dan 2 tabel Variabel Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not def Tabel 4.28 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Pengawasan Melekat ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja Pegawai ... Error!

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan

ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana

teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia

yang kompeten yang memiliki semangat dan kedisiplinan yang tinggi dalam

menjalankan peran dan fungsinya baik untuk individual maupun tujuan

organisasial.

Sumber Daya Manusia yang disebut disini salah satunya adalah Pegawai

Negeri Sipil (PNS). PNS sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur

negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan

tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap

disiplin yang tinggi, kinerja yang baik serta sikap dan perilakunya yang penuh

dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik,

profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik serta mampu

menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk mewujudkan ini semua perlu adanya disiplin kerja yang baik yang

dilakukan oleh para pegawai. Namun pada kenyataannya tidak semua pegawai

instansi pemerintah memiliki disiplin kerja yang baik bagi instansi pemerintah,

hal ini salah satunya terjadi karena disiplin kerja mereka berbeda-beda.

Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil tersebut

(16)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan

Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah

dan abdi masyarakat diharapkan selalu siap sedia menjalankan tugas yang telah

menjadi tanggung jawabnya dengan baik, namun realitanya sering terjadi dalam

suatu instansi pemerintah, para pegawainya melakukan pelanggaran yang

menimbulkan ketidakefektifan kinerja pegawai yang bersangkutan.

Peraturan disiplin pegawai negeri sipil adalah peraturan yang mengatur

kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban-kewajiban tidak ditaati atau

dilanggar oleh Pegawai Negeri Sipil. Dengan maksud untuk mendidik dan

membina pegawai negeri sipil, bagi mereka yang melakukan pelanggaran atas

kewajiban dan larangan dikenakan sanksi berupa hukuman disiplin.

Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dalam menjalankan

roda pemerintahan dituntut untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai abdi

negara dan abdi masyarakat. Pegawai Negeri Sipil juga harus bisa menjunjung

tinggi martabat dan citra kepegawaian demi kepentingan masyarakat dan negara

namun kenyataan di lapangan berbicara lain dimana masih banyak ditemukan

Pegawai Negeri Sipil yang tidak menyadari akan tugas dan fungsinya tersebut

sehingga seringkali timbul ketimpangan-ketimpangan dalam menjalankan

tugasnya dan tidak jarang pula menimbulkan kekecewaan yang berlebihan pada

masyarakat.

Nampaknya masalah tersebut di atas ada relevansinya dengan kondisi

disiplin pegawai yang ada di lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Karawang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan

(17)

langsung dan wawancara secara informal dengan sekretaris Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kabupaten Karawang Bapak H. Ruskandar. Penulis mempertanyakan

tentang disiplin pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten

Karawang, beliau menjawab:

Masalah kedisiplinan memang sudah menjadi masalah serius yang harus segera dibenahi, karena tingkat kedisiplinan pegawai di sini masih dirasakan rendah terutama dapat dilihat dari frekuensi kehadiran pegawai serta banyaknya pegawai yang keluar kantor pada saat jam kerja.

Adapun jenis-jenis pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai

dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang adalah sebagai berikut:

1. Masih terdapat pegawai yang terlambat masuk kerja dan lebih awal pulang

masuk kerja, padahal jam masuk kerja dan jam pulang kerja di lingkungan

Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang sudah ditentukan

masuk pukul 07.30 pagi dan pulang pukul 15.30. Ini bisa dilihat melalui tabel

1.1 yaitu tentang rekapitulasi absensi apel pagi dan tabel 1.2 yaitu tentang

(18)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang Tabel 1.1

Rekap ketidakhadiran apel pagi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

Sumber : Daftar Presensi Apel Pagi Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

Tabel 1.2

Rekap ketidakhadiran apel sore Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

Sumber : Daftar Presensi Apel Sore Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

No. Bagian Pegawai

Wajib apel Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 Bag. Keuangan dan kepegawaian 10 2 3 1 4 6 1 - 2 4 6 4 2

2 Bag. Umum dan perlengkapan 5 - 1 - - 2 - - 2 1 3 2 1

3 Bag. Evaluasi dan pelaporan 4 - - 2 1 2 - - 1 - 1 2 -

4 Bag. Perencanaan 17 4 3 3 2 4 1 4 3 6 4 2 8

5 Bag. Wasbang 15 5 4 6 5 4 5 3 3 3 1 2 3

6 Bag. Pemeliharaan 13 3 1 4 2 3 4 6 2 2 2 1 1

7 Bag. Pengairan 12 1 3 2 - 2 4 3 1 4 2 7 2

8 Para UPTD 16 6 4 3 1 - 2 5 2 2 5 1 4

Jumlah 92 21 19 21 15 23 17 21 16 22 24 21 21

Jumlah (%) 22,82% 20,65% 22,82% 16,30% 25% 18,47% 22,82% 17,39% 23,91% 26,08% 22,82% 22,82%

No. Bagian Pegawai

Wajib apel Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 Bag. Keuangan dan kepegawaian 10 3 5 2 4 6 3 - 7 4 8 6 3

2 Bag. Umum dan perlengkapan 5 2 3 1 - 2 - - - 4 2 1 1

3 Bag. Evaluasi dan pelaporan 4 2 2 - - 1 2 - 3 4 - 2 1

4 Bag. Perencanaan 17 6 4 2 3 5 3 2 2 6 7 3 4

5 Bag. Wasbang 15 3 6 3 5 4 - 3 4 3 4 6 9

6 Bag. pemeliharaan 13 2 3 3 2 8 5 5 4 1 - 2 -

7 Bag. Pengairan 12 - 2 7 3 2 - 3 1 6 2 4 3

8 Para UPTD 16 4 - 3 5 1 - 4 2 2 3 - 5

Jumlah 92 22 25 21 22 29 13 17 23 30 26 24 26

(19)

2. Masih terdapat pegawai yang keluyuran dan bersantai di area kantor pada saat

jam kerja sehingga waktu kerja menjadi terbuang percuma dan nantinya bisa

berimbas kepada pekerjaan yang dihasilkan.

3. Frekuensi kehadiran pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten

Karawang masih rendah yang ditunjukkan dengan tingkat absensi yang cukup

tinggi. Ini bisa dilihat melalui tabel 1.3 yaitu tentang rekap absensi kehadiran

pegawai sebagai berikut:

Tabel 1.3

Rekap Absensi Kehadiran Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

No Bulan Ketidakhadiran Rata-rata

Ketidakhadiran (%) S I TK Total

1 Januari 9 13 3 25 15,82%

2 Februari 7 12 5 24 15,18%

3 Maret 8 12 6 26 16,45%

4 April 3 7 5 15 9,49%

5 Mei 4 4 2 10 6,32%

6 Juni 7 9 5 21 13,29%

7 Juli 4 7 2 13 8,22%

8 Agustus 5 10 6 21 13,29%

9 September 2 17 13 32 20,25%

10 Oktober 2 11 1 14 8,86%

11 November 13 10 0 23 14,55%

12 Desember 4 5 1 9 5,69%

Sumber : Daftar Presensi Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

Keterangan: S : Sakit I : Izin

TK : Tanpa Keterangan

Berdasarkan tabel 1.3, menunjukkan bahwa frekuensi kehadiran pegawai di

Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang masih rendah yang

ditunjukkan dengan tingkat absensi yang cukup tinggi. Terlihat jelas bahwa

setiap bulannya ada saja pegawai yang tidak masuk kerja, baik itu karena ijin,

(20)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

4. Masih terdapat beberapa pekerjaan yang tidak mencapai target yang telah

ditetapkan sebelumnya. Ini dibuktikan dengan tabel 1.4 tentang hasil

penilaian capaian kinerja sebagai berikut:

Tabel 1.4

1. KEBIJAKAN TEKNIS KEGIATAN Program Kegiatan Fisik

1.1.  Terlaksananya Peningkatan Jalan Kabupaten

Panjang Jalan yang meningkat konstruksinya 80,00 km 80,00 km 100,00% Baik

1.2.

 Terlaksananya Rehabilitasi Jalan & Bahu Jalan Kabupaten

 Panjang Jalan yang meningkat konstruksinya

20,00 km 18,18 km 90,90% Baik

1.3.

 Terlaksananya Pembangunan Jembatan Kabupaten

 Jumlah Jembatan Kabupaten yang Terbangun

2,000 m' 1,389 m' 69,45% Cukup

1.4.

 Terlaksananya Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong

 Panjang Saluran Drainase yang Terbangun

1,500 m' 1,500 m' 100,00% Baik

1.5.

 Terlaksananya Pembangunan Turap/Talud/Bronjong

 Panjang Turap/Talud/Bronjong yang Terbangun

2,000 m' 1,233 m' 61,65% Cukup

1.6.

 Terlaksananya Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan Kabupaten

 Panjang Jalan Kabupaten yang Direhabilitasi dan Dipelihara

350,00 km 175,72 km 50,21% Kurang

1.7.

 Terlaksananya Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jembatan Kabupaten

 Panjang Jembatan Kabupaten yang Dipelihara

800,0 m' 616,0 m' 77,00% Sedang

1.8.

 Terlaksananya Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan

 Jumlah Kegiatan Tanggap Darurat Jalan, Jembatan dan Pengairan yang dilaksanakan

7 kegiatan 7 kegiatan 100,00% Baik

1.9.

 Terlaksananya Pengelolaan Normalisasi dan Pemeliharaan/ Rehabilitasi Jaringan Irigasi  Panjang Jaringan Irigasi yang Diperbaiki

21,00 km 14,00 km 66,67% Cukup

1.10.  Terlaksananya Normalisasi Saluran/ Kali Pembuang

 Panjang Saluran yang Diperbaiki

15,00 km 10,88 km 72,53% Cukup

1.11.

 Terlaksananya Pembuatan/ Perbaikan Bangunan Pelengkap Irigasi

 Jumlah Bangunan Pelengkap Irigasi yang Dibangun/Diperbaiki

9,00 unit 9,00 unit 100,00% Baik

Program Kegiatan Non Fisik

1.12.

 Terlaksananya Penyusunan DED/ Perencanaan Fisik Kegiatan Tertentu

 Jumlah Perencanaan Kegiatan Fisik Tertentu yang Selesai Disusun

(21)

SASARAN

Program Peningkatan Kapasitas

Perencanaan

Program Pembangunan Sistem

Informasi/Data Base Jalan, Jembatan dan Pengairan

2.1.

 Meningkatnya Kapasitas Perencanaan Kegiatan

 Prosentase Jumlah Proyek sesuai Spesifikasi Teknis dan Tepat Waktu

450 kegiatan 352 kegiatan 78,22% Sedang

3.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI YANG BAIK

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3.1.

 Meningkatnya Pengelolaan Sistem Administrasi dan Koordinasi

 Prosentase Pengelolaan dan Perbaikan Sistem Pengadministrasian

80% 80% 100,00% Baik

Sumber : Data Penilaian Capaian Kinerja Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

Target dan realisasi dilakukan dengan skala pengukuran ordinal yang

diasumsikan sebagai berikut :

oleh pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang

mencapai target yang sudah direncanakan. Ada beberapa pekerjaan yang

tidak sinkronisasi antara rencana tingkat capaian dengan realisasi pekerjaan

yang telah dilakukan, bahkan ada beberapa pekerjaan yang penilaiannya

kurang.

5. Terdapat beberapa kasus pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai

dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang seperti tidak masuk

kerja, terlambat masuk kerja, pulang lebih awal, cara berpakaian, cara

berbicara serta pelanggaran pekerjaan lainnya, ini bisa dilihat melalui tabel

(22)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Tabel 1.5

Catatan Pelanggaran Pegawai

No Jenis Pelanggaran Kasus Pelanggaran

Tahun 2011 Tahun 2012

1 Pelanggaran Disiplin

a. Tidak masuk kerja 34 kasus 49 kasus

b. Terlambat masuk kerja 219 kasus 241 kasus c. Pulang lebih awal 244 kasus 278 kasus

d. Cara berpakaian 39 kasus 45 kasus

e. Cara berbicara 3 kasus 4 kasus

2 Pelaksanaan pekerjaan

a. Perencanaan pekerjaan - -

b. Pelaksanaan pekerjaan 4 kasus 6 kasus

c. Laporan pekerjaan 4 kasus 6 kasus

Sumber : Bagian evaluasi dan pelaporan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2011 dan Tahun 2012

Dari data diatas bisa dilihat tingkat pelanggaran yang terjadi yang dilakukan

oleh pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang dari

tahun ke tahun cenderung meningkat.

Beranjak dari permasalahan yang ada, kemudian timbul pertanyaan

mengenai permasalahan tersebut, yaitu mengapa disiplin kerja seorang pegawai

bisa seperti itu? Dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan disiplin kerja

pegawai bisa seperti itu?

Pentingnya permasalahan disiplin kerja pegawai yang terjadi di Dinas

Bina Marga Kabupaten Karawang untuk dikaji yaitu tidak terlepas dari fungi dan

kedudukan pegawai dalam organisasi/lembaga. Pegawai merupakan aset

organisasi/lembaga yang utama sebagai perencana dan pelaku aktif dari setiap

aktivitas organisasi/lembaga. Organisasi/lembaga harus benar-benar

memperhatikan kondisi pegawainya, terutama disiplin dalam bekerja yang

dilakukan oleh pegawainya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus

dihadapi oleh organisasi/lembaga, untuk selalu senantiasa mengawasi para

(23)

pelanggaran-pelanggaran disiplin dalam bekerja, sehingga kualtitas kerja pegawai

dapat terjaga demi tercapainya tujuan organisasi dalam memberikan pelayanan

pada masyarakat.

Banyak faktor yang menyebabkan maslah disiplin kerja ini terjadi pada

pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yang

menyebabkan kurang maksimalnya pegawai dalam bekerja, mulai dari besar

kecilnya pemberian kompensasi, ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam

perusahaan/organisasi, ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan,

keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan, ada tidaknya pengawasan

pemimpin, ada tidaknya perhatian kepada para karyawan, serta diciptakan

kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.

Melihat pada fenomena diatas, kondisi seperti ini tentunya tidak boleh

dibiarkan terus terjadi. Dalam upaya Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten

Karawang untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, Dinas Bina Marga

dan Pengairan Kabupaten Karawang dihadapkan pada permasalahan mengenai

disiplin pegawai yang dilami oleh pegawainya.

Maka untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan adanya sebuah

dorongan yang dapat mengurangi permasalahan disiplin kerja pegawai. Salah satu

cara atau upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pengawasan, yaitu

khususnya pengawasan yang melekat. Hal ini dikarenakan dengan adanya

pengawasan yang melekat, maka pegawai akan merasa dirinya terawasi dan akan

bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Jika kondisi ini sudah bisa

(24)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

pada pegawai. Hal ini juga akan berdamapak pada pencapaian tujuan organisasi

yang telah di rencanakan sebelumnya.

Tujuan pengawasan melekat sesuai dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun

1989 yaitu terciptanya kondisi yang mendukung kelancaran dan ketepatan

pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan, kebijaksanaan,

sencana dan peraturan perundangundangan yang berlaku yang dilakukan oleh

atasan langsung. Hal ini senada dengan tujuan pengawasan melekat yang

dijelaskan dalam Kepmen No.23 tahun 2002 dalam pasal 7 ayat (2), yaitu :

“Pengawasan melekat diarahkan pada terbentuknya suatu sistem kerja

yang mampu dan sasaran organisasi serta mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang, penyimpangan, pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Berdasarkan wawancara dengan sekretaris Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kabupaten Karawang. Diketahui bahwa jenis pengawasan yang

dilakukan di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang ada 3 (tiga)

macam yakni:

1. Pengawasan pegawai

Pengawasan pegawai adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan

tertinggi atau atasan langsung terhadap sikap, kerapihan serta kedisiplinan

bawahannya. Agar dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang

dan penyimpangan dari ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan

kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

2. Pengawasan pekerjaan

Pengawasan pekerjaan adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan

tertinggi atau atasan langsung terhadap pekerjaan serta hasil kerja

(25)

dan penyimpangan dari ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan

kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

3. Pengawasan anggaran

Pengawasan anggaran adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan

tertinggi atau atasan langsung serta dibantu oleh bagian keuangan terhadap

anggaran operasional kerja. Agar dapat mencegah terjadinya

penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan dari ketentuan-ketentuan,

peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

Dari ketiga jenis pengawasan di atas jenis pengawasan pegawailah yang

akan menjadi fokus penelitian ini, yakni tentang disiplin kerja pegawai Dinas Bina

Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Pengawasan yang dilakukan disini

adalah pengawasan yang dilakukan oleh kepala bagian dari masing-masing bagian

yang di bawahinya, sebab yang bertanggung jawab langsung atas pegawai adalah

kepala bagiannya masing-masing. Hal ini senada dengan pernyataan yang

dilontarkan oleh sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten

Karawang yakni Bapak H. Ruskandar, beliau mengungkapkan:

“Pengawasan melekat itu dilakukan secara berjenjang, untuk pengawasan

sekretaris dinas, kepala sub bagian (KASUBAG), kepala bidang (KABID) serta kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) itu diawasi oleh kepala dinas secara langsung. Tetapi untuk pengawasan pegawai itu dilakukan oleh atasannya langsung yakni kepala sub bagian (KASUBAG) , kepala bidang (KABID) serta kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) nya

masing-masing.”

Sistem pengawasan yang dilakukan kepada pegawai adalah sistem

pengawasan intern dimana pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan

yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Sistem

(26)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

dilakukan secara rutin oleh pimpinan langsung yang nantinya akan dilaporkan

kepada kepala dinas.

Pengawasan melekat merupakan salah satu cara pengawasan yang paling

efektif, karena jarak antara objek dengan subjek pengawasan adalah begitu dekat

sehingga setiap gejala penyimpangan kerja pegawai akan lebih mudah dan lebih

cepat terlihat. Oleh karena itu pengawasan melekat dapat berjalan baik jika

terdapat peran aktif dari pimpinan langsung.

Adapun jadwal pengawasan yang sering dilakukan oleh kepala bagian

yang ada di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang adalah

sebagai berikut:

Tabel 1.6

Tabel Pelaksanaan Pengawasan

No Kegiatan yang di awasi Pelaksanaan pengawasan

1 Apel pagi dan sore Satu minggu sekali pada akhir minggu

2 Presensi pegawai Dua minggu sekali pada

akhir minggu

3 Kinerja pegawai Satu bulan sekali pada akhir bulan

Sumber : Hasil wawancara dengan sekeretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang

Untuk pengawasan apel pagi dan sore dilakukan setiap seminggu sekali

pada akhir minggu dilakukan perhitungan frekuensi pegawai yang tidak mengikuti

apel pagi dan apel sore selanjutnya dibuat laporan perminggu sebagai gambaran

untuk para pimpinan langsung dalam hal ini kepala bagian agar bisa menentukan

sikap atau tindakan terhadap pegawai yang tidak datang apel pagi dan sore.

Dilaksanakannya pengawasan apel pagi dan sore ini adalah agar dapat

memonitoring siapa saja pegawai yang datang terlambat dan pegawai yang datang

(27)

pimpinan langsung tidak di gubris maka akan ada pelaporan langsung kepada

kepala dinas untuk selanjutnya diberikan tindakan berupa sanksi atas pelanggaran

yang dilakukan. Untuk pengawasan presensi dan kinerja dilaksanakan setiap satu

bulan sekali pada akhir bulan, proses pelaksanaannya sama seperti pengawasan

apel pagi dan sore.

Meskipun pengawasan sudah dilakukan secara berkala tetapi masih

terdapat beberapa kendala yang terjadi di lapangan, diantaranya:

1. Kurang tegasnya pimpinan dalam menyikapi pegawai yang melakukan

tindakan indisipliner, sehingga masih terdapat pelanggaran-pelanggaran yang

dilakukan oleh pegawai. Ini bisa dibuktikan dengan data pelanggaran yang

dilakukan oleh pegawai meningkat dari tahun sebelumnya, angka pelanggaran

ini bisa ditekan seandainya pimpinan bisa memberikan sanksi yang lebih

tegas kepada pegawai yang melakukan pelanggaran dan nantinya bisa

memberikan efek jera kepada pegawai yang melanggar disiplin.

Dalam melaksanakan pengawasan melekat menurut Hadari Nawawi (1993:

43) para pimpinan harus mempunyai:

1. Kemauan, tekad dan keberanian untuk melakukan pengawasan dan melaksanakan tindak lanjutnya;

2. Kesungguhan dan kecermatan melakukan secara nyata kegiatan pengawasan yang menjadi tanggung jawabnya;

3. Kemampuan untuk melaksanakan pengawasan, baik kemampuan manajerial maupun penguasaan teknis tentang kegiatan yang dilaksanakan bawahan.

2. Kurang sadarnya pegawai dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan,

sehingga mengakibatkan seringnya mengulang-ulang kesalahan yang sama.

(28)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

pagi dan sore sehingga pegawai merasa biasa tidak melakukan kewajibannya

yakni mengikuti apel pagi dan sore.

Studi pendahuluan yang dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai

disiplin pegawai, Nonince Irianti (2007: 83) pengendalian kerja/pengawasan dapat

berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai meskipun pengaruh yang diberikan

hanya (13,7%) saja, sedangkan sisanya yaitu (86,3%) ditentukan oleh

faktor-faktor lain. Rosmiyati Husniah (2011: 134) pengaruh pengawasan terhadap

disiplin kerja sebesar (77 %). Dapat di tarik kesimpulan bahwa variabel

pengawasan memiliki pengaruh terhadap disiplin kerja sebesar (77 %) dan sisanya

(23 %) adalah pengaruh dari faktor lain. Yadi Septiadi (2011: 124) menunjukan

Koefisien determinasi dari variabel pengawasan terhadap variabel disiplin

pegawai adalah (21%), jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan memiliki

pengaruh terhadap disiplin kerja pegawai sebesar (21%) dan sisanya dipengaruhi

faktor lain.

Hasil penelitian-penelitian di atas menggambarkan masih banyak pegawai

yang kurang berdisiplin terhadap peraturan yang ada. Jika kondisi seperti terus

dibiarkan tanpa ada tindakan tepat akan menimbulkan masalah bagi para pegawai

dalam bekerja dan terganggunya tujuan organisasi/lembaga yang telah ditetapkan.

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bedjo Siswanto Sastrohadiwiryo (2005 :

292) bahwa:

(29)

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, penelitian yang penulis

lakukan sifatnya adalah melanjutkan penelitian yang sudah ada dan diharapkan

ada penemuan-penemuan baru yang peneliti temukan nanti.

Oleh karena itu, dalam upaya memahami dan memecahkan masalah

fenomena disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten

Karawang dan hubungannya dengan masalah pengawasan melekat, maka

diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan

permaslahan yang dikaji, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan stimulus.

Luthans (1985) dan Gibson, et al. (1997), dalam Sambas (2011:63)

mengungkapkan bahwa konsep dasar psikologi pada dasarnya dilandasi oleh

proses-proses psikis pada diri individu atau organisme di dalam lingkungan

tertentu. Dimana perilaku tergantung pada individu dan lingkungan yang

dihadapinya. Artinya, individu dan lingkungan akan selalu berada dalam satu

hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Satu hal yang perlu dikemukakan, perilaku

yang muncul sebagai akibat interaksi antara stimulus dan organisme.

Dalam konteks penelitian ini, pengawasan melekat mewakili situasi yang

menyediakan stimulus yang dapat diamati, dihayatai, dan dialami oleh organisme

atau individu, melahirkan persepsi atau interpretasi terhadap stimuli yang pada

akhirnya melahirkan kemampuan tertentu berupa perilaku khususnya perilaku

didiplin. Selanjutnya perilaku disiplin yang ditampilkan individu akan

menimbulkan perubahan dilingkungannya berupa hasil dari perilaku disiplin

tersebut. Dengan demikian berdasarkan model teori perilaku ini, pengawasan

(30)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, dan dalam upaya memahami

dan memecahkan masalah disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kabupaten Karawang, maka perlu dan penting untuk dilakukan

penelitian tentang pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai. Inilah

yang menarik penulis untuk mengadakan penelitian, dan selanjutnya akan

dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Karawang”.

1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah

Inti kajian dalam permasalahan ini adalah disiplin kerja pegawai Dinas

Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Aspek ini yang menjadi

permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius dan penting ditangani agar

sikap atau perilaku disiplin pegawai dapat terus terjaga dengan baik, demi

tercapainya kinerja pegawai yang maksimal dalam pencapaian tujuan organisasi

dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya

suatu pendekatan tertentu terhadap pegawai agar permasalahan disiplin pegawai

dapat dihindari atau bahkan ditiadakan.

Banyak faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Oleh karena

itu, perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap para pegawai agar pegawai

menjadi lebih disiplin. Menurut pendapat Gouzali Saydam (2005:291) terdapat

tujuh hal yang dapat mempengaruhi disiplin kerja pegawai yaitu sebagai berikut:

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi.

2. Ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam perusahaan/organisasi. 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.

4. Keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan. 5. Ada tidaknya pengawasan pemimpin.

(31)

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.

Berdasarkan hasil kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat disiplin pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang,

diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap tingkat disiplin

pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yaitu faktor

pengawasan. Pengawasan khususnya pengawasan melekat ini perlu ditingkatkan

lagi sejak saat ini juga melalui proses pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan.

Dengan lebih meningkatkan pengawasan melekat yang dilakukan oleh pimpinan,

pegawai tidak akan bisa lagi mencari-cari alasan untuk bermain-main dalam

bekerja. Dengan pengawasan yang melekat diharapkan agar tujuan dan sasaran

kegiatan usaha unit-unit pemerintah dapat tercapai secara efektif dan efisien,

dilaksanakan sesuai dengan tugas, fungsi rencana atau programnya, pembagian

dan pendelegasian tugas, rumusan kerja, pedoman pelaksanaan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, masalah disiplin kerja

pegawai dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif pengawasan melekat.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam

pernyataan maslah (problem statement) sebagai berikut: “Pengawasan yang ada di

Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang belum sepenuhnya efektif,

sehingga hal ini menyebabkan timbulnya masalah disiplin kerja pegawai yang

terjadi di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Kondisi

semacam ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak ditanggulangi, akan

memberikan dampak terhadap menurunnya kinerja pegawai dan tersendatnya

(32)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Kabupaten Karawang dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap

masyarakat tidak berjalan secara maksimal.

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah

dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian

(research question) sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran efektivitas Pengawasan Melekat pada Dinas Bina

Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang?

2. Bagaimana gambaran tingkat Disiplin Kerja Pegawai Pada Dinas Bina

Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang?

3. Adakah pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai

Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan

dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh pengawasan melekat

terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten

Karawang. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh pengawasan

melekat terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Karawang.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, peranan pengawasan melekat bagi

pegawai diharapkan dapat mewujudkan dan menumbuhkan perilaku yang positif.

Namun secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran efektivitas Pengawasan Melekat.

(33)

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pengawasan Melekat

Terhadap Disiplin Kerja Pegawai.

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dan praktis.

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi

kajian yang lebih komprehensif untuk pengembangan ilmu pengetahuan di

bidang manajemen, khususnya bidang Manajemen Sumber Daya Manusi

(MSDM).

2. Secara Praktis

Bagi organisasi, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi

organisasi untuk dijadikan informasi dan bahan penilaian dalam

memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengawasan melekat

dalam mengurangi resiko pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh

pegawai.

Bagi peneliti, penelitian ini berfungsi sebagai tambahan pengetahuan dan

pengalaman sehingga dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk

mencoba menganalisis fakta, data, gejala, dan peristiwa yang terjadi untuk

(34)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi sasaran penelitian.

Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel pengawasan melekat sebagai

independen dan variabel disiplin kerja pegawai sebagai dependen.

Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah seluruh karyawan

Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.

3.2Metode Penelitian

Melaksanakan suatu penelitian tentunya diperlukan sejumlah data yang

dapat membantu membahas masalah penelitian tersebut. Suatu metode

pengumpulan data akan memperoleh informasi yang tepat dan dapat dijadikan

pedoman bagi penulis untuk mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, metode

merupakan hal penting dalam sebuah penelitian.

Winarno Surakhmad (1998:131), mengemukakan

Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik mempertimbangkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sugiyono (2002:12), mengemukakan

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliable dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu untuk

melihat keterkaitan antara dua variabel atau lebih melalui analisa data yang

(35)

dari penelitian deskriftif adalah membuat deskripsi gambaran, atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta sifat-sifat serta

hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki.”

Winarno Surakhmad (1998:140), mengemukakan cirri-ciri dari metode

deskriptif sebagai berikut :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang sedang aktual.

2. Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilaksanakan melalui

pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitiannya adalah metode survey

explanatory. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap

sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan

secara faktual melalui gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya

dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan.

Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data (Uep Tatang Sontani dan

Sambas Ali Muhidin, 2011:6).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan percatatan dan

menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan

juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan

variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk

(36)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

3.3 Operasional Variabel

Definisi operasioanl variabel adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel atau dapat dikatakan

sebagai petunjuk pelaksanaan bagaimana mengukur variabel. Definisi operasional

ini diperlukan untuk mempermudah dan memperjelas apa yang dimaksud dengan

variabel-variabel dalam penelitian.

Definisi operasional variabel dalam suatu karangan ilmiah sangat perlu

untuk dibahas terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kesamaan

pandangan dalam karangan ilmiah tersebut, dan juga untuk menghindari

kesimpangsiuran dan kekeliruan pengertian pembaca dengan maksud yang

dikemukakan oleh penulis. Operasioanl variabel berisikan indikator-indikator dari

setiap variabel.

Seperti terungkap di dalam objek penlitian, terdapat dua variabel yang

dikaji dalam penelitian ini, yaitu (1) Pengawasan Melekat, dan (2) Disiplin Kerja

Pegawai.

Kedudukan variabel Pengawasan Melekat sebagai variabel independen

(variabel bebas/variabel X), sedangkan variabel Disiplin Kerja Pegawai sebagai

variabel dependen (variabel terikat/variabel Y)

3.3. 1 Operasional Variabel Pengawasan Melekat

Pengawasan melekat merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan

oleh pimpinan secara terus menerus atau berkala dalam rangka melakukan

pemantauan, pemeriksaan, penilaian dan perbaikan agar bawahan dapat bekerja

secara efektif, efisien dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini

(37)

Sujamto dalam (Sofyan S. Harahap, 2004:23), Hadari Nawawi (1993: 15), Malayu

S. P Hasibuan (1997: 215).

Waskat dimaksudkan agar tujuan dan sasaran kegiatan usaha unit-unit

pemerintah dapat tercapai secara efektif dan efisien, dilaksanakan sesuai dengan

tugas, fungsi rencana atau programnya, pembagian dan pendelegasian tugas,

rumusan kerja, pedoman pelaksanaan dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Ukuran-ukuran untuk mengukur variabel pengawasan melekat dalam

penelitian ini diadaptasi dari Kepmen No. 26 tahun 2004, Waskat dilakukan

melalui berbagai cara, antara lain :

a) Sosialisasi WASKAT

Sosialisasi WASKAT bertujuan untuk memberikan pemahaman yang tepat tentang pengertian dan cara pelaksanaan WASKAT tanpa mengurangi pemahaman pentingnya pengawasan pimpinan kepada staf karena WASKAT merupakan sistem pengendalian yang melekat pada seluruh kegiatan organisasi. Sosialisasi dilakukan secara berjenjang dan bertahap kepada seluruh Pimpinan dan Pegawai di lingkungan instansi pemerintah.

b) Persiapan dan Pelaksanaan Unsur WASKAT

Sebelum WASKAT dilaksanakan, Pimpinan Instansi/unit kerja perlu menyiapkan unsur WASKAT yang meliputi pengorganisasian, personil, kebijakan, perencanaan, prosedur, pencatatan, pelaporan, supervisi dan review intern.

c) Pemantauan Pelaksanaan WASKAT

Pemantauan merupakan rangkaian tindakan mengikuti pelaksanaan suatu kegiatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk mengetahui secara dini kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap kebijakan maupun program yang telah ditetapkan.

d) Evaluasi Pelaksanaan WASKAT

Proses evaluasi pelaksanaan WASKAT dapat menggunakan beragam teknik evaluasi.

e) Tindak Lanjut

(38)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Agar lebih memudahkan dalam memahami variabel tersebut maka dari itu

acuan operasional variabel penulis jabarkan pada tebel berikut:

Tabel 3.1

Operasional Variabel (X) Pengawasan Melekat

Variabel X Indikator Ukuran Skala

Pengukuran sosialisasi Waskat Kepala bagian kepada para pegawai

2. Tingkat efektivitas

sosialisai jadwal

(39)

Variabel X Indikator Ukuran Skala

pemantauan pekerjaan serta kegiatan yang dilakukan pegawai

2. Tingkat efektivitas

pemantauan disiplin kerja serta kehadiran pegawai

lingkungan kerja serta kendala yang dihadapi pegawai

Ordinal Evaluasi

1. Tingkat efektivitas

mengevaluasi hasil pekerjaan dengan standar yang berlaku

2. Tingkat efektivitas

mengevaluasi kedisiplinan pegawai serta kehadiran pegawai

mengevaluasi kendala yang dihadapi pegawai dalam penyelesaian pekerjaan

Tindak Lanjut

1. Tingkat efektivitas

pemberian penghargaan bagi pegawai yang berprestasi

2. Tingkat efektivitas

pemberian sangsi atas pelanggaran yang dilakukan pegawai

3. Tingkat efektivitas

memotivasi semangat kerja pegawai

4. Tingkat efektivitas

(40)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

3.3. 2 Operasional Variabel Disiplin Kerja Pegawai

Disiplin dalam penelitian ini dibatasi pada kepatuhan pegawai dalam

melaksanakan peraturan atau tata tertib karena didorong oleh pengawasan

pimpinan. Dengan kata lain, disiplin kerja dapat diartikan sebagai suatu sikap

patuh, taat yang harus dmiliki oleh pegawai terhadap peraturanperaturan, baik

peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang ditetapkan oleh

organisasi/lembaga untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung

jawab. Oleh Sondang P. Siagian (2005:305),Henry Simamora (2004:610),Bedjo

Siswanto S (2005:291), Veithzal Rivai (2004:444), Malayu Hasibuan (2007:193).

Secara lebih spesifik, dalam penelitian ini disiplin kerja pegawai adalah kontrol

pegawai dalam menaati tata tertib atau peraturan lain yang ada organisasi/instansi,

sehingga pegawai mampu perperilaku disiplin dalam bekerja.

Indikator untuk mengukur variabel disiplin kerja pegawai dalam penelitian

ini diadaptasi dari pendapat Veithzal Rivai (2005: 444), ia menjelaskan bahwa

disiplin kerja memiliki beberapa komponen seperti:

a) Kehadiran. Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat dalam bekerja.

b) Ketaatan pada peraturan kerja. Karyawan yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.

c) Ketaatan pada standar kerja. Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab karyawan terhadap tugas yang diamanahkan kepadanya. d) Tingkat kewaspadaan tinggi. Karyawan memiliki kewaspadaan tinggi akan

selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan ketelitian dalam bekerja, serta selalu menggunakan sesuatu secara efektif dan efisien.

(41)

Tabel 3.2

Operasional Variabel (Y) Disiplin Kerja Pegawai

Variabel Y Indikator Ukuran Skala

Pengukuran

1. Frekuensi kehadiran di tempat kerja

2. Tingkat ketepatan waktu di tempat kerja

3. Frekuensi mengikuti apel pagi dan sore

4. Tingkat komitmen

pegawai untuk selalu berada di kantor selama pegawai atas peraturan kerja

2. Tingkat Kesadaran pegawai untuk taat terhadap peraturan 3. Tingkat Kesesuaian hasil

pekerjaan dengan aturan kerja

3. Tingkat ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan dan perawatan fasilitas kantor

2. Tingkat efisiensi dan efektivitas pemakaian peralatan kerja

3. Tingkat kewaspadaan dan kehati-hatian serta

ketelitian dalam

(42)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Variabel Y Indikator Ukuran Skala

Pengukuran sesama pegawai dalam bekerja

2. Tingkat Kesopanan pegawai dengan atasan dalam bekerja

3. Tingkat kejujuran dalam bekerja

4. Tingkat pemahaman pegawai terhadap etika kerja

5. Tingkat Efisiensi pembinaan etika kerja

pegawai oleh

memberikan data kepada pengumpul data yang didapat dari wawancara dan

angket. Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data yang didapat dari literatur-literatur,

dokumen/berkas dan narasumber.

1. Sumber data primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara

langsung dari objek penelitian, yang menjadi sumber data primer dalam penelitian

ini adalah seluruh pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten

(43)

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang subjeknya tidak

berhubungan langsung dengan objek penelitian, yang menjadi sumber data

sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari luar responden

penelitian yang sifatnya mendukung, seperti dokumen-dokumen dan

laporan-laporan yang ada di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi

Kata populasi (population/universe) dalam statistik merujuk pada

sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam

suatu penelitian (pengamatan). Menurut Sugiyono (2005:57) bahwa “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud

dengan populasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di

wilayah penelitian.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kabupaten Karawang. Perincian jumlah pegawai tersebut terlihat pada

table 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Populasi Penelitian

No. Bagian Jumlah

Pegawai 1 Bag. Keuangan dan kepegawaian 10

2 Bag. Umum dan perlengkapan 5

3 Bag. Evaluasi dan pelaporan 4

(44)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

No. Bagian Jumlah

Pegawai

5 Bag. Wasbang 15

6 Bag. pemeliharaan 13

7 Bag. Pengairan 12

8 UPTD Bina Marga Wilayah I 8

9 UPTD Pengairan Wilayah I 6

10 UPTD Bina Marga Wilayah II 7

11 UPTD Pengairan Wilayah II 5

12 UPTD Bina Marga Wilayah III 10

13 UPTD Pengairan Wilayah III 4

14 UPTD Bina Marga Wilayah IV 12

15 UPTD Pengairan Wilayah IV 6

Jumlah Pegawai 134

Sumber: Data Kepegawaian Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang

3.5.2 Sampel

Menurut Somantri dan Muhidin (2006:63) bahwa “Sampel adalah bagian

kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga

dapat mewakili populasinya”. Sedangkan menurut Sugiarto (2000:115) bahwa

“Sampel adalah bagian dari populasi”. Berdasarkan pendapat di atas maka sampel

adalah bagian populasi yang dikenai penelitian.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Menurut Arikunto (1998:161) “ Sampel adalah sebagian atau wakil dari

populasi yan gditeliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2007:73) yang dimaksud

dengan sampel adalah : “Bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tertentu”. Riduwan (2007:56) mengatakan bahwa :” Sampel penelitian

adalah sebagian dair populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat

mewakili seluruh populasi”. Sudjana (2002:72) mengatakan bahwa :”Besarnya

sampel tidak ada ketentuan yang baku, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat

dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, bukan pada besarnya atau

Gambar

Gambar 4.14 Tanggapan     Responden     terhadap      Indikator      Ketaatan
Tabel 1.1  Rekap ketidakhadiran apel pagi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012
Tabel 1.3 Rekap Absensi Kehadiran Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan
Tabel 1.4 Penilaian Capaian Kinerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif (signifikan) antara disiplin kerja dan pengawasan kerja terhadap efektivitas kerja pegawai pada Badan Kepegawaian

Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai, pengawasan melekat dan pengawasan fungsional berpengaruh positif signifikan baik secara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sistem pengawasan dengan produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja

Penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini dilakukan untuk menganalisis Korelasi antara Pengawasan Melekat dan Komitmen Kerja dengan Disiplin Kerja Pegawai.Latar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh pengawasan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Perhubungan

Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Hubungan antara pengawasan melekat dengan akuntabilitas kerja pegawai pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sistem pengawasan dengan produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan

Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis ...153 4.2.3 Pengaruh Pengawasan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat