Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
PREPARASI DAN KARAKTERISASI KERAMIK
TERIMPREGNASI GARAM FATTY IMIDAZOLINIUM SEBAGAI
MATERIAL BIFUNGSIONAL MEMBRAN-ELEKTROLIT PADA
SEL BAHAN BAKAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Sains di Bidang Program Studi Kimia
Oleh:
RAISA KHAIRANI
1002897
PROGRAM STUDI KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
LEMBAR PENGESAHAN
PREPARASI DAN KARAKTERISASI KERAMIK TERIMPREGNASI GARAM FATTY IMIDAZOLINIUM SEBAGAI MATERIAL BIFUNGSIONAL
MEMBRAN-ELEKTROLIT PADA SEL BAHAN BAKAR
Oleh:
Raisa Khairani
1002897
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Dr. rer.nat. Asep Supriatna, M.Si. NIP. 196605021990031005
Pembimbing II
Dr. rer.nat. Ahmad Mudzakir, M.Si. NIP. 196611211991031002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
PREPARASI DAN KARAKTERISASI KERAMIK TERIMPREGNASI GARAM
FATTY IMIDAZOLINIUM SEBAGAI MATERIAL BIFUNGSIONAL
MEMBRAN-ELEKTROLIT PADA
SEL BAHAN BAKAR
Oleh
Raisa Khairani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Raisa Khairani 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
ABSTRAK
Material komposit keramik-fatty imidazolinium iodida berbahan baku alumina telah disintesis dengan metode impregnasi pada variasi waktu 6 jam, 12 jam, 1 hari, 3 hari, 5 hari, dan 7 hari. Material hasil sintesis diharapkan dapat menjadi material alternatif membran sel bahan bakar (fuel cell). Struktur fatty
imidazolinium iodida divariasikan dengan tiga gugus alkil R yang berbeda yakni oleil cis [cis-ω-9-CH3(CH2)16CH2-], stearil [CH3(CH2)16-CH2-], dan palmitil
[CH3(CH2)14-CH2-]. Material komposit keramik-cairan ionik (membran keramik)
yang dihasilkan berupa spesimen silinder (pellet) dengan ketebalan ±0,37 cm dan diameter 1,3 cm. Untuk mengetahui karakteristik membran keramik hasil sintesis dilakukan pengujian yang meliputi karakterisasi FTIR untuk mengetahui keberhasilan sintesis dan impregnasi, uji Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) untuk mengetahui konduktivitas membran, uji kapasitas penukar ion (KPI) untuk mengetahui kapasitas pertukaran proton pada membran, karakterisasi TG/DTA untuk mengetahui kestabilan termal membran keramik dan karakterisasi Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengetahui morfologi membran. Hasil karakterisasi gugus fungsi dengan FTIR menunjukkan keberhasilan sintesis material dan proses impregnasi cairan ionik pada keramik. Konduktivitas ionik tertinggi ditunjukkan pada membran keramik terimpregnasi cis-oleil imidazolinium iodida (Ol-Imz-I) selama 3 hari yaitu 0,2277 µS/cm pada suhu 60 oC dan nilai kapasitas pertukaran proton 0,0156 mmol/gram.
Karakterisasi TG/DTA menunjukkan membran keramik/Ol-Imz-I memiliki kestabilan termal yang tinggi dengan suhu dekomposisi 340,56 oC. Gambaran SEM menunjukkan adanya perbedaan antara keramik sebelum dan setelah diimpregnasi. Morfologi membran keramik memiliki struktur yang berpori dengan ukuran pori sekitar 0,083 µm (83 nm), sedangkan membran keramik/Ol-Imz-I memiliki struktur yang lebih rapat dan tidak berpori.
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
ABSTRACT
Ceramic-fatty imidazolinium iodide composite material made from alumina has been synthesized by impregnation method at the variation within 6 hours, 12 hours, 1 day, 3 days, 5 days, and 7 days. The material are expected to be an alternative fuel cell membrane’s material. Structure of fatty imidazolinium iodide varied by three different alkyl group R cis-oleil [cis-ω-9-CH3(CH2)16CH2-],
stearyl [CH3(CH2)16-CH2-], and palmityl [CH3(CH2)14-CH2-]. The composite
ceramic-ionic liquid materials (ceramic membrane) is a cylindrical specimen (pellets) with a thickness of ± 0.37 cm and a diameter of 1.3 cm. To determine the characteristics of the ceramic membrane synthesis results that include FTIR characterization to determine the successful synthesis and impregnation, Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) to determine the membrane’s conductivity, ion exchange capacity (KPI) to determine the proton exchange capacity of the membrane, TG / DTA characterization to determine the thermal stability of ceramic membranes and of Scanning Electron Microscope (SEM) characterization to determine the membrane’s morphology. The results of FTIR analisys show the material synthesis and impregnation process has been successed. Highest ionic conductivity value is shown in ceramic impregnated by cis- oleil imidazolinium iodide (Ol-mz-I) membrane for 3 days is 0.2277 μS/cm at 60 °C and proton exchange capacity value 0.0156 mmol/gram. Characterization of TG/DTA shows ceramic /Ol-Imz-I membrane have a high thermal stability with a decomposition temperature of 340.56 oC. SEM picture showing the difference between before and after impregnated ceramic. Morphology of ceramic membrane
have a porous structure with pore sizes approximately 0.083 μm (83 nm), while
the ceramic/Ol-Imz-I membrane have a denser structure and non-porous.
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
1.3 Batasan Masalah Penelitian ... 6
1.4 Tujuan Penelitian ... 6
1.5 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Sel Bahan Bakar (Fuel Cell) ... 8
2.2 Membran ... 10
2.2.1 Membran Keramik ... 10
2.2.2 Alumina ... 17
2.3 Cairan Ionik (Ionic Liquid) ... 21
2.3.1 Sifat-Sifat Cairan Ionik ... 23
2.3.2 Toksisitas Cairan Ionik ... 24
2.3.3 Senyawa Fatty Imidazoline dan Turunannya ... 25
2.4 Modifikasi Membran dengan Cairan Ionik ... 26
2.5 Membran Keramik Terimpregnasi Cairan Ionik ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 30
3.2 Sistematika Penelitian... 30
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
3.3.1 Alat ... 32
3.3.2 Bahan ... 32
3.4 Sintesis Fatty Imidazolinium Iodida... 33
3.4.1 Sintesis Fatty Imidazolin ... 33
3.4.2 Sintesis Fatty Imidazolinium Iodida ... 35
3.5 Preparasi Membran Keramik ... 36
3.6 Impregnasi Membran Keramik dengan Fatty Imidazolinium Iodida ... 37
3.7 Tahapan Karakterisasi ... 38
3.7.1 Karakterisasi Struktur dengan FTIR ... 38
3.7.2. Uji Karakter Fisikokimia ... 38
3.7.2.1 Tahap Uji Daya Hantar Ionik dengan EIS ... 38
3.7.2.2 Tahap Uji Kapasitas Penukar Ion (KPI) ... 39
3.7.3 Karakterisasi Kestabilan Termal ... 40
3.7.4 Analisis SEM ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Sintesis Fatty Imidazolinium Iodida ... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1 Kesimpulan ... 62
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN ... 67
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbandingan Nilai Konduktivitas Membran Kitosan ... 3
Tabel 2.1 Sifat Keramik dan Aplikasinya ... 14
Tabel 4.1 Perbandingan Randemen Fatty imidazolinium Iodida ... 43
Tabel 4.2 Penambahan Massa Membran Keramik pada Proses Impregnasi .... 46
Tabel 4.3 Perbandingan Nilai KPI Membran ... 51
Tabel 4.4 Data Tahanan Fatty Imidazolinium Iodida Penelitian
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Fuel Cell ... 7
Gambar 2.2 Struktur Molekul Aluminium Oksida ... 17
Gambar 2.3 Struktur Kristal Al2O3 ... 18
Gambar 2.4 Berbagai Jenis Kation Cairan Ionik ... 21
Gambar 2.5 Kelarutan Beberapa Jenis Anion Cairan Ionik Di Dalam Air... 22
Gambar 2.6 Struktur Molekul dari (i) Fatty Imidazoline dan (ii) Kation Fatty Imidazolinium... 25
Gambar 3.1 Desain Penelitian ...30
Gambar 3.2 Sintesis Senyawa Fatty Imidazolin ...33
Gambar 3.3 Sintesis Senyawa FattyImidazolinium Iodida ...34
Gambar 3.4 Preparasi Membran Keramik ...35
Gambar 3.5 Proses Impregnasi Membran Keramik ... 36
Gambar 4.1 Pal-Imz I (kiri), Ol-Imz I (tengah), dan St-Imz I (kanan) ... 41
Gambar 4.2 Reaksi Sintesis Fatty Imidazolinium Iodida ... 42
Gambar 4.3 Proses Impregnasi Membran Keramik Dengan Larutan Fatty Imidazolinium ... 45
Gambar 4.4 Kiri ke kanan : Membran Keramik; Membran Keramik/Ol-imz-I; Membran Keramik/Pa-imz-I; Membran Keramik/St-imz-I ... 47
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
Gambar 4.6 Perbandingan Spektra FTIR Membran Keramik Terimpregnasi
Fatty Imidazolinium Iodida ... 50
Gambar 4.7 Grafik Nilai Konduktivitas Membran Keramik/Oleil-Imz-I ... 53
Gambar 4.8 Grafik Nilai Konduktivitas Membran Keramik/Palmitil-Imz-I
Dan Keramik/Stearil-Imz-I ... 54
Gambar 4.9 Kurva TG/DTA Dari Membran Keramik/Oleil-Imz-I
3 Hari... 58
Gambar 4.10 Morfologi Membran Keramik (a); Morfologi Membran
Keramik/Ol-Imz-I (b) ... 59
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Perhitungan dan Data Konduktifitas Ionik Membran Keramik ... 67
LAMPIRAN 2
Spektra FTIR Fatty Imidazolinium Iodida ... 71
LAMPIRAN 3
Spektra FTIR Membran Keramik ... 73
LAMPIRAN 4
Kurva TG/DTA Membran Keramik/Ol-Imz-I (3 hari) ... 74
LAMPIRAN 5
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Konsumsi dunia terhadap energi listrik kian meningkat seiring pesatnya
teknologi elektronika. Alternatif yang menarik datang dari fuel cell, yang diharapkan dapat menghasilkan energi listrik dengan efisiensi tinggi dan
gangguan lingkungan yang minimal. Fuel cell merupakan sumber energi alternatif pengganti minyak bumi yang bersifat dapat diperbaharui, ramah lingkungan, dan
mempunyai efisiensi tinggi. Fuel cell dapat langsung mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi listrik seperti halnya baterai (Ledyastuti, 2007). Pada
elektrolisis, arus listrik digunakan untuk menguraikan air menjadi hidrogen dan
oksigen. Dengan membalik proses ini, hidrogen dan oksigen direaksikan dalam
fuel cell untuk memproduksi air dan arus listrik.
Fuel cell adalah pembangkit yang berupa sel bahan bakar yang menghasilkan listrik melalui proses elektrokimia dengan mengkombinasikan gas
hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Fuel cell sudah dikembangkan sejak tahun 1839 oleh William R. Groove (“Gaseous Voltaic Battery”) dan kini sedang
dikembangkan industri untuk mengatasi ketergantungan terhadap bahan bakar
minyak yang semakin kritis. (Dewi, et al, 2008). Konversi energi fuel cell
biasanya lebih effisien daripada jenis pengubah energi lainnya. Efiensi konversi
energi dapat dicapai hingga 60-80%. Keuntungan lain fuel cell adalah mampu
2
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
hanya mampu mengandung material bahan bakar yang terbatas, fuel cell dapat secara kontinu diisi bahan bakar (hidrogen) dan oksigen dari sumber luar. Fuel
cell merupakan sumber energi ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polutan dan sungguh-sungguh dapat digunakan terus-menerus jika ada suplai
hidogen yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui
(Mahasiswanegarawan, 2007).
Walaupun Fuel Cell telah mulai digunakan dalam berbagai bidang
kegiatan, masih mahalnya beberapa komponen utama fuel cell, membuat teknologi ini kurang kompetitif secara ekonomis dalam pemanfatannya. Salah satu
permasalahan yang masih dicarikan solusinya agar fuel cell dapat mencapai produk target yang ekonomis dan memiliki efisiensi tinggi adalah pengembangan
bahan membran dan elektrolit/katalis.
Saat ini, penggunaan fuel cell seperti pada otomotif, beroperasi pada suhu sekitar 200 oC dan material yang digunakan biasanya polimer komposit atau
polimer nonkomposit. Saat ini membran yang banyak digunakan untuk aplikasi
fuel cell adalah membran yang terbuat dari polimer fluoro dengan menambahkan
rantai cabang yang mengandung gugus sulfonat, yang dikenal dengan nama
dagang Nafion. Kemampuan Nafion untuk penghantar proton sudah cukup baik
dengan konduktivitas sekitar 0,1 S/cm [Informasi produk DuPontTM] (Dewi et al,
2007). Nafion masih memiliki kekurangan yaitu konduktivitas proton semakin
menurun dengan meningkatnya humiditas udara akibat suhu yang semakin tinggi (
>80 oC), dimana syarat membran untuk konduktivitas proton yaitu harus kering.
3
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
permeabilitas yang tinggi terhadap metanol. Karena adanya aliran crossover
metanol melalui membran menuju katoda, kinerja fuel cell terkadang mengalami
penurunan. Karena alasan inilah maka penggunaan membran polimer organik
untuk fuel cell kurang ideal, dan diperlukan penemuan solusi baru. (Hennige et
al, 2004).
Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan oleh Sumirat, 2010 yang
mensintesis membran kitosan sulfonat dan dimodifikasi dengan cairan ionik fatty
imidazolinium sebagai membran pada sel bahan bakar (fuel cell). Hasil penelitian menunjukkan bahwa impregnasi fatty imidazolinium dapat meningkatkan
konduktivitas dan kapasitas pertukaran proton membran, dengan data sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Perbandingan Nilai Konduktivitas Membran Kitosan
Jenis Membran Nilai Konduktivitas Ion
Membran Kitosan 2,84 x 10-5
Membran Kitosan Sulfonat 2,87 x 10-5
Komposit Kitosan Sulfonat/Str-Imdzn-I 2,93 x 10-5
Komposit Kitosan Sulfonat/Pal-Imdzn-I 2,95 x 10-5
Komposit Kitosan Sulfonat/Ole-Imdzn-I 3,10 x 10-5
Membran kitosan tersebut mengalami peningkatan konduktivitas dengan adanya
penambahan fatty imidazolinium. Namun membran tersebut memiliki kestabilan
mekanik dan termal yang rendah sehingga mudah mengalami penggembungan
(swelling) dan dapat mengakibatkan konduktivitas membran menurun.
Telah ditemukan bahwa keramik, membran penghantar ion yang
4
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
bahkan pada suhu di atas 100 ° C. Selain itu, membran tersebut juga menunjukkan
permeabilitas metanol yang kecil dan tetap gastight bahkan pada tekanan tinggi.
Untuk meningkatkan daya hantar ionnya, membran keramik dapat diimpregnasi
dengan cairan ionik, yang memiliki titik didih lebih tinggi dari air. Dengan
menggunakan membran tersebut memungkinkan untuk menghasilkan fuel cell
dengan kinerja baik pada temperatur tinggi dalam kondisi lingkungan yang tetap
kering (Hennige et al, 2004).
Pada penelitian yang diusulkan akan dilakukan pengembangan material
membran dan elektrolit dalam bentuk komposit membran keramik dan cairan
ionik. Cairan ionik (Ionic Liquids, ILs) merupakan salah satu elektrolit yang potensial digunakan pada fuell cell, dikarenakan memiliki rentang cair yang sangat lebar, tidak menguap (non volatile), tidak terbakar (non flammable),
stabilitas panas, stabilitas kimia, dan stabilitas elektrokimia yang tinggi (dalam
bebarapa kasus mempunyai stabilitas termal sampai 400 °C), nilai tekanan uap
yang dapat diabaikan, kemampuan melarutkan banyak senyawa organik dan
anorganik serta sifat kedapatlarutan (miscibility) yang beragam dengan pelarut air dan pelarut organik (Davis, et al., 2003). Sifat dari cairan ini dapat disesuaikan
dengan mengubah struktur kation dan anionnya (tailored-made solvents)(Gordon, 2003). Sel bahan bakar yang menggunakan sistem komposit membran-elektrolit
cairan ionik ini dikenal sebagai ionic liquids fuel cell (ILFs) (Souza, 2003).
Hasil penelitian sebelumnya (Kosmulski et al, 2005) menunjukkan matriks komposit keramik berbasis alumina yang dimodifikasi dengan cairan ionik
5
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
menghasilkan konduktivitas hingga 684 µS/cm. Selain itu, material komposit
tersebut juga memiliki ketahanan mekanik yang tinggi serta kestabilan termal di
atas suhu 200 oC.
Cairan ionik yang akan dikompositkan pada penelitian ini adalah garam
organik berbasis kation fatty imidazolinium. Garam ini bersifat biodegradable; dapat disintesis dari sumber terbarukan lokal (asam lemak) dengan metode
gelombang mikro yang lebih green (Bajpai dan Tyagi, 2008); memiliki stabilitas
panas, stabilitas kimia, dan stabilitas elektrokimia yang tinggi; dan memiliki daya
hantar ionik yang juga tinggi (Mudzakir, et al., 2008).
Komposit membran-elektrolit keramik-fatty imidazolinium yang akan dikembangkan pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi komposit
membran-elektrolit lokal yang ekonomis, ramah lingkungan dan memiliki efisiensi tinggi
sehingga dapat bermanfaat untuk aplikasi dan pengembangan ionic liquids fuel cells (ILFs) maupun sistem fuel cell pada umunya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, rumusan masalah
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mempreparasi komposit membran-elektrolit berbasis
keramik-fatty imidazolinium dengan memvariasikan tiga substitusi gugus alkil pada struktur kation elektrolit dengan gugus oleil cis [cis-ω
-9-CH3(CH2)16CH2-], stearil [CH3(CH2)16-CH2-], dan palmitil [CH3(CH2)14-CH2
6
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
2. Bagaimana karakteristik fisikokimia (daya hantar ionik, kestabilan termal, dan
kapasitas penukar ion) serta morfologi dari komposit membran-elektrolit
keramik-fatty imidazolinium tersebut?
1.3 Batasan Masalah Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan material membran-elektrolit
keramik-fatty imidazolinium untuk sel bahan bakar beserta karakter fisikokimia
dan morfologinya. Adapun material yang akan dibuat adalah kristal cair ionik
berbasis garam fatty imidazolinium dengan memvariasikaann tiga substitusi gugus
alkil pada kation dengan gugus palmitil [CH3(CH2)14-CH2-], stearil [CH3(CH2)16
-CH2-], dan oleil cis [cis-ω-9-CH3(CH2)16CH2-] dengan anion iodida; dan matriks
keramik berbasis alumina (Al2O3).
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendapatkan material komposit membran-elektrolit berbasis keramik-fatty
imidazolinium dengan memvariasikan tiga substitusi gugus alkil pada kation
elektrolit dengan gugus oleil cis [cis-ω-9-CH3(CH2)16CH2-], stearil
[CH3(CH2)16-CH2-], dan palmitil [CH3(CH2)14-CH2-], dengan anion iodida
(I-).
2. Mengetahui karakter fisikokimia dan morfologi dari komposit keramik-fatty
7
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan bagi perkembangan teknologi industri di Indonesia terutama dalam
material membran-elektrolit baru pada fuel cell yang memiliki berbagai kelebihan
dibanding membran dan elektrolit sebelumnya. Dengan demikian, fuel cell
memiliki efisiensi tinggi dan ramah lingkungan dengan biaya produksi murah
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai Oktober 2012.
Tahapan sintesis dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material
Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Tahapan karakterisasi material dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik
Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA dan di Department of Chemical
Engineering Hiroshima University Jepang.
3.2 Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah
sintesis garam fatty imidazolinium sebanyak tiga jenis, yaitu dengan
memvariasikan tiga substitusi gugus alkil pada kation dengan gugus oleil cis
[cis-ω-9-CH3(CH2)16CH2-], stearil [CH3(CH2)16-CH2-], dan palmitil [CH3(CH2)14-CH2
-] dengan anion iodida (I-). Tahap kedua adalah sintesis matriks keramik dari bahan
alumina (Al2O3) dan dextrin. Tahap ketiga adalah proses impregnasi fatty
imidazolinium iodida terhadap matriks keramik sehingga menghasilkan membran
keramik. Seluruh produk sebelum dan setelah impregnasi dilakukan karakterisasi
struktur dengan menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR) Spectroscopy. Membran keramik yang telah diimpregnasi dilakukan karakterisasi fisikokimia
31
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
Ion/Proton (KPI), karakterisasi kestabilan termal menggunakan Thermal Gravimetric / Differntial Thermal Analysis (TG/DTA), dan karakterisasi
morfologi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Gambar 3.1. memperlihatkan diagram alur yang dilakukan.
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
KERAMIK
ASAM LEMAK + DETA ALUMINA + DEXTRIN
Diberi gelombang microwave 800 W hingga suhu maksimum
Direfluks 30 menit oleh etil asetat
Filtrat ditrefluks kembali oleh larutan metil iodida selama 4 jam
Ditimbang sebanyak 1
gram
Dicetak dan dipress dengan tekanan 60 gauge Dikeringkan pada suhu
60oC selama 1 hari
Disintering pada suhu
32
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat
Peralatan yang digunakan untuk tahapan preparasi dan sintesis kristal cair
ionik fatty imidazolinium antara lain: microwave 800W, alat-alat gelas, satu set
alat refluks, termometer raksa, magnetic stirrer, pemanas listrik, corong Buchner, pompa vakum, satu set alat rotary evaporator, neraca analitik, aluminium foil, kertas saring. Sedangkan untuk karakterisasi struktur, studi elektrokimia, analisis
termal dan morfologi digunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR, SHIMADZU FTIR-8400) Spectrophotometer, Electrochemical Impedance
Spectroscope, Kapasitas Penukar Ion (KPI), Thermal Gravimetric/Differential Thermal Analyzer (TG/DTA, Shimadzu DTG-60A), dan Scanning Electron
Microscope (SEM, S-5000 Hitachi).
3.3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk keseluruhan penelitian ini adalah:
asam oleat-cis ekstrak pure produk Merck, asam stearat p.a produk Merck, asam palmitat p.a produk Merck, metil iodida p.a produk Aldrich, dietilenatriamina p.a
produk Aldrich, metilen klorida teknis produk Bratachem, etil asetat teknis produk
Bratachem, metanol teknis produk Bratachem, n-heksana teknis produk
Bratachem, alumina p.a produk Merck, dextrin teknis produk Bratachem,
33
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
3.4 Sintesis Fatty Imidazolinium Iodida
Sintesis kristal cair ionik fatty imidazolinium dibagi ke dalam dua tahap
diantaranya sintesis fatty imidazolin dan metilasi-kuartenerisasi. Dalam sintesis
fatty imidazolin seringkali digunakan metode refluks, namun pada penelitian ini
digunakan metode microwave yang berhasil diujicobakan oleh Divya Bajpai dan Tyagi (2008) dan hasilnya sangat baik. Sedangkan dalam sintesis fatty
imidazolinium (metilasi-kuatenerisasi) digunakan metode refluks sesuai dengan
yang digunakan dalam penelitian Divya Bajpai dan Tyagi, 2008.
3.4.1 Sintesis Fatty Imidazolin
Ke dalam gelas kimia pyrex ukuran 50 mL, dimasukkan 2,06 gram (20
mmol) dietilenatriamina dan 40 mmol asam lemak (asam palmitat, asam stearat,
atau asam oleat-cis) secara hati-hati lalu diaduk hingga merata. Campuran
pereaksi diiradiasi menggunakan microwave dengan daya 800W selama waktu
tertentu dan suhu akhir dicatat. Pertama kali, dilakukan penentuan waktu optimal
reaksi dengan cara mengukur suhu dari campuran setiap 30 detik. Setelah
menunjukkan dua suhu maksimum, maka kemudian reaksi dihentikan. Setelah
waktu optimal reaksi diketahui, untuk reaksi selanjutnya microwave di set pada waktu tersebut. Campuran reaksi dibiarkan hingga mencapai suhu ruangan.
Kemudian campuran dipindahkan ke dalam labu dasar bulat leher tiga. Etilasetat
ditambahkan sebanyak 80 mL dan campuran kemudian dipanaskan sampai
mendekati titik didih (40oC) etilasetat, kurang lebih dibutuhkan waktu 30 menit.
34
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
dihubungkan dengan pompa vakum. Kemudian filtrat dipekatkan dengan
evaporator dengan cara memisahkan pelarut etil asetat. Gambar 3.2
memperlihatkan diagram alur sintesis senyawa fatty imidazolin yang telah dilakukan.
Gambar 3.2 Sintesis Senyawa Fatty Imidazolin
2,06 gram DETA (20 mmol)
campuran berwarna putih (lapisan bawah) dan coklat kekuningan (lapisan atas)
Dimasukkan ke dalam gelas kimia pyrex 50 mL
Ditambahkan 40 mmol asam lemak
Diaduk hingga merata dengan batang pengaduk
Diiradiasi dalam microwave (800W) selama selang waktu tertentu
Dibiarkan hingga mendekati suhu ruangan
Campuran digerus hingga halus (untuk stearil dan palmitil)
Dipindahkan ke dalam labu dasar bulat leher tiga 500 ml
Ditambahkan 80 mL etilasetat
Di refluks hingga mendekati titik didih etil asetat ±30 menit
Disaring dengan corong Buchner dalam keadaan panas
Dievaporasi pada suhu 80 oC selama 2 jam
Filtrate dikeringkan dalam keadaan vakum
Cis oleil imidazolin (cairan kental berwarna coklat)
Stearil imidazolin (padatan berwarna coklat kekuningan)
35
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
3.4.2 Sintesis Fatty Imidazolinium Iodida
1 mol fatty imidazolin ditambahkan metilen klorida hingga larut dan
kemudian dimasukkan ke dalam labu dasar bulat leher tiga. Ke dalam labu dasar
bulat ditambahkan 2 mol metil iodida, selanjutnya campuran di refluks pada suhu
konstan 40oC sambil diaduk dengan magnetic stirrer kurang lebih selama 4 jam. Kemudian hasilnya didinginkan hingga mencapai suhu ruangan, dan selanjutnya
dikeringkan dengan menggunakan evaporator pada suhu 80oC kurang lebih
selama 1 jam. Gambar 3.3 memperlihatkan diagram alur sintesis senyawa fatty
imidazolinium iodida yang telah dilakukan.
Gambar 3.3 Sintesis Senyawa Fatty Imidazolinium Iodida
1 mol fatty imidazoline
Dilarutkan dalam metilen klorida
Dimasukkan dalam labu dasar bulat leher tiga
Ditambahkan 2 mol metil iodida
Direfluks selama 4 jam sambil diaduk dengan magnetic stirrer
Larutan fatty imidazoline
Larutan hasil refluks
Dievaporasi pada suhu 80oC selama 2 jam
produk hasil evaporasi
Dimurnikan
36
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
3.5 Preparasi Membran Keramik
Suspensi alumina dengan konsentrasi 20 vol% dicampurkan dengan
larutan dextrin 3 wt% kemudian diaduk dengan magnetic stirrer. Campuran didekantasi dan dipisahkan dari pelarut (aquabides), kemudian dikeringkan.
Serbuk campuran ditimbang sebanyak 1 gram kemudian dipress dan dicetak
menjadi spesimen silinder (pellet) dengan tekanan 60 gauge. Spesimen
dikeringkan pada temperatur 60oC selama 1 hari kemudian disintering pada
temperatur 1100oC selama 2 jam. Gambar 3.4. memperlihatkan diagram alur
preparasi membran keramik yang telah dilakukan.
Gambar 3.4 Preparasi Membran Keramik
Suspensi alumina 20 vol%
Ditimbang sebanyak 1 gram
37
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
3.6 Impregnasi Membran Keramik dengan Fatty Imidazolinium Iodida
Modifikasi membran keramik dilakukan dengan cara perendaman
membran dengan cairan ionik fatty imidazolinium iodida dalam metanol. Cairan ionik fatty imidazolinium iodida ditimbang sebanyak 10 gram dilarutkan dengan
40 ml methanol. Perendaman dilakukan dengan variasi waktu selama 6 jam, 12
jam, 1 hari, 3 hari, 5 hari, dan 7 hari pada suhu ruang, kemudian membran
dikeringkan dengan vacum selama ±10 menit. Gambar 3.5 memperlihatkan
proses impregnasi membran keramik yang telah dilakukan.
Gambar 3.5 Proses Impregnasi Membran Keramik Fatty imidazolinium
iodida 10 gram
Larutan Fatty
imidazolinium iodida Keramik
Keramik terimpregnasi
fatty imidazolinium iodida
Impregnasi selama 6 jam, 12 jam, 1 hari, 3 hari, 5 hari, dan 7 hari pada suhu ruang.
Dikeringkan dengan vacum ±10 menit
38
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
3.7 Tahapan Karakterisasi
3.7.1 Karakterisasi Struktur dengan FTIR
Pada penentuan struktur atau gugus fungsi dari fatty imidazolinium dan matriks keramik dilakukan analisis menggunakan metode spektroskopi Fourier
Transform Infra Red (FTIR) di Laboratorium Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung. Analisis tersebut bertujuan untuk menentukan
gugus fungsi suatu senyawa.
Hal yang diterapkan pada karakterisasi ini yaitu dengan membandingkan
spektra sebelum dan sesudah sintesis, adanya kesesuaian ataupun perbedaan
puncak yang teramati dapat menjelaskan struktur senyawa yang dihasilkan.
3.7.2 Uji Karakter Fisikokimia
3.7.2.1 Tahapan Uji Daya Hantar Ionik Dengan EIS
Untuk menentukan daya hantar ion dari membran keramik-fatty
imidazolinium dilakukan analisis menggunakan alat Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Analisis ini bertujuan untuk menentukan seberapa besar arus yang dapat dihantarkan melalui pengukuran tahanan dari fatty imidazolinium.
Pada tahapannya, membran diukur ketebalan dan luas permukaannya. Kemudian
membran dijepit dengan elektroda yang telah dihubungkan dengan sumber daya
dan multimeter. Sumber tegangan diatur sebesar 20V, lalu dicatat arus yang
dihasilkan. Nilai konduktivittas dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai
39
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
dengan :
σ = konduktivitas (S/cm)
l = tebal membran (cm) A = luas permukaan (cm2)
I = kuat arus (ampere)
V = tegangan (volt)
3.7.2.2 Tahap Uji Kapasitas Penukar Ion (KPI)
Pada pengujian kapasitas penukar ion, membran direndam dalam 50 ml
HCl 0,01M selama 24 jam yang sudah dibakukan konsentrasinya dengan NaOH
0,01M standar yang sebelumnya telah distandarisasi dengan menggunakan asam
oksalat. Setelah itu, larutan HCl hasil rendaman membran dipipet sebanyak 10 ml,
kemudian dititrasi NaOH standar menggunakan indikator fenolpthalein. Nilai KPI
dapat diperoleh dengan menghitung hasil volume NaOH yang diperlukan untuk
titrasi.
KPI = (vblanko – vsampel) x [basa] x f
m
Keterangan:
m = massa membran (gram)
v = volume (mL)
40
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
[basa] = konsentrasi NaOH yang digunakan (M)
f = 5 (jika diambil aliquot 10 ml dari 50 ml)
3.7.3 Karakterisasi Kestabilan Termal
Tahapan studi karakter stabilitas termal dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui suhu dekomposisi dari membran keramik yang terimpregnasi fatty
imidazolinium yang disintesis. Analisis terhadap karakter stabilitas termal
menggunakan teknik termogravimetri. Termogravimetri adalah teknik untuk
mengukur perubahan berat dari suatu senyawa sebagai fungsi dari suhu ataupun
waktu. Pada prinsipnya, sampel dengan berat beberapa miligram dipanaskan pada
laju konstan (berkisar 1-20oC/menit), kemudian pemanasan dihentikan setelah
sampel terdekomposisi seluruhnya atau hingga berat tertentu (tidak menunjukkan
lagi dekomposisi).
Pengujian karakter kestabilan termal ini dilakukan di Laboratorium Kimia
Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Indonesia. Spesifikasi instrumen yaitu Simultaneous DTA-TG Apparatus
Shimadzu tipe DTG-60A. Rangkaian alat dikondisikan pada temperatur kamar,
perningkatan suhu dari 28oC – 550oC, dialiri gas nitrogen dengan laju
260mL/menit, dan laju pemanasan (heating rate) 10oC/menit.
3.7.4 Analisis SEM
Karakterisasi morfologi untuk membran keramik-fatty imidazolinium
41
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
S-5000 Hitachi di Department of Chemical Engineering Hiroshima University
Jepang. Analisis Scanning Elektron Microscopy (SEM) dilakukan untuk
mengetahui gambaran permukaan membran serta mengetahui ukuran pori-pori
membran, sehingga dapat diketahui pengaruh dari impregnasi fatty imidazolinium
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Komposit membran keramik-fatty imidazolinium iodida telah berhasil dipreparasi dengan metode impregnasi fatty imidazolinium iodida yang dilarutkan dalam methanol terhadap keramik berbasis alumina, dengan variasi
waktu impregnasi 6 jam, 12 jam, 1 hari, 3 hari, 5 hari, 7 hari.
2. Daya hantar ionik dan kapasitas penukar proton terbaik dimiliki membran
keramik terimpregnasi oleil imidazolinium iodida selama 3 hari, dengan nilai
konnduktivitas yaitu 0,2277 µS/cm pada suhu 60 oC dan nilai kapasitas
penukar ion sebesar 0,0156 mmol/gram. Membran ini memiliki kestabilan
termal yang tinggi, ditunjukkan oleh puncak terjadinya dekomposisi pada
suhu 340,56 oC. Dari hasil analisis SEM membran tersebut juga memiliki
struktur permukaan yang lebih rapat dan tidak berpori.
5.2 Saran
1. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai kinerja membran keramik
terimpregnasi fatty imidazolinium iodida pada prototipe sel bahan bakar (fuel
62
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
2. Perlu dilakukan karakterisasi lebih lanjut berkaitan dengan karakter mekanis
dan permeabilitas terhadap metanol (sebagai Direct Methanol Fuel Cell,
DMFC).
3. Perlu penelitian lebih lanjut untuk memvariasikan bahan pembuatan membran
maupun bahan pembuatan cairan ionik, agar menghasilkan membran dengan
karakter fisikokimia yang lebih baik, tahan terhadap suhu tinggi, dan lebih
elastis.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan nilai transport
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
DAFTAR PUSTAKA
Aluminium Oksida [Online]. Tersedia : http: //id. wikipedia. org/wiki/ Aluminium
_oksida. (29 September 2012).
Anshari, Dedi. (2009). Impregnasi Asap Cair Tempurung Kelapa, Poliester Tak Jenuh Yukalac 157 Bqtn-Ex Dan Toluena Diisosianat Terhadap Kayu Kelapa Sawit. Tesis. Universitas Sumatra Utara.
Bajpai, D. and Tyagi, V. K. (2006). Fatty Imidazolines: Chemistry, Synthesis, Properties, and Their Industrial Applications. J. Oleo Scie., 55, (7), 319-329.
Carter, C.B, dan Norton, M.G. (2007). Ceramic Materials / Science and
Engineering. Springer.
Doyle, Marc, Choi, Susan K, dan Proulx, Grant. (2000). High-Temperature Proton Conducting Membranes Based on Perfluorinated Ionomer Membrane-Ionic Liquid Composites. Journal of The Electrochemical Society.
Gordon, C. M., (2003). Synthesis and Purification of ionik Liquid, dalam Ionik Liquid in Synthesis. P. Wasserscheid dan T. Welton (Eds.), Wiley Verlag, Frankfurt.
Handayani, S, et al. (2007). Preparasi Membran Elektrolit Berbasis Poliaromatik untuk Aplikasi Sel Bahan Bakar Metanol Langsung Suhu Tinggi. Jurnal Sains Materi Indonesia.
64
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
Hennige, V., et al. (2004). Cation-Conducting or Proton-Conducting Ceramic Membrane Infiltrated with An Ionic Liquid, Method for the Production Thereof and Use of the Same. US Patent Application Publication.
Hermanutz, Frank, Meister, Frank, dan Uerdingen, Eric. (2006). New Developments in the Manufacture of Cellulose Fibers with Ionic Liquids. Chemical Fibers International.
http://www.lenntech.com/ceramic-membranes.htm, (16 Oktober 2011)
Kosmulski, M, Szafran, M, Saneluta, M, Marczewska-Boczkowska, M. (2005).
Low-Temperature Ionic Liquids Immobilized in Porous Alumina. Department of Electrochemistry, Lublin University of Technology,
Poland.
Ladelta, Viko. (2007). Direct Methanol Fuel Cell (DMFC): Baterai Laptop tanpa Charger (online). Tersedia
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/berita/direct_methanol_fuel_cell_dmfc_baterai_lapto
p_tanpa_charger/ (16 Oktober 2011)
Ledyastuti, Mia. (2007). Sintesis Dan Karakterisasi Membran Berbasis Kitosan
Dalam Aplikasi Fuel Cell. Thesis. Institut Teknologi Bnadung.
Listiani Dewi, Eniya, Ismujanto, Tjutjuk, dan Tri Chandrasa, Ganesha. Pengembangan dan Aplikasi Fuel Cell. Jakarta : Pusat Teknologi Material, Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi
Mahasiswanegarawan. (2007). Sel Bahan Bakar (Fuel Cell) Sebuah Energi
Alternatif Berkelanjutan Dan Ramah Lingkungan [online]. Tersedia:
http://mahasiswanegarawan.wordpress.com/2007/08/18/sel-bahan-bakar-fuel-cell-sebuah-energi-alternatif-berkelanjutan-dan-ramah-lingkungan/
65
Raisa Khairani, 2013
Preparasi Dan Karakterisasi Keramik Terimpregnasi Garam Fatty Imidazolinium Sebagai Material Bifungsional Membran-Elektrolit Pada Sel Bahan Bakar
pada Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan
Kimia FPMIPA UPI.
Mulder, M. (1996). Basic Principles of Membrane Technology. Netherland: Kluwer Academic Publishers.
Murugesan, S, dan Lindhart R, J. (2005). Ionic Liquids in Carbohydrate Chemistry – Current Trends and Future Directions. Department of Chemical and Biological Engineering, Department of Chemistry and
Chemical Biology and Department of Biology, Rensselaer Polytechnic
Institute, Troy, New York, USA
Souza, F.R., Padilha, J., Goncalves, R., Dupont, J., “Room Temperature dialkylimidazolium ionic liquids –based fuel cell” Laboratory of Molecular
Catalysis and laboratory of Electrochemistry, Institute of Chemistry,
Brazil.
Sumirat,T. (2010). Pengaruh Impregnasi Cairan Ionik Fatty imidazolinium
Terhadap Morfologi Dan Karakter Elektrokimia Membran Polielektrolit Kitosan Sulfonat. Skripsi. Universitas pendidikan Indonesia.
Taufika, Rhama. (2011). Sel Bahan Bakar (Fuel Cell) [Online]. Tersedia: http://umeblogsite.blogspot.com/2012/03/sel-bahan-bakar-fuel-cell.html.
(8 Oktober 2012)
Toma, G., Gotov, B., dan Solcaniova, E. (2000). Enantioselective Allylic Substitution Catalyzed by Pd0–Ferrocenylphosphine Complexes in [Bmim][PF6] IonicLiquid. Green Chem. 2000, 2, 149.
Ulyani, Visti. (2008). Reaksi Katalisis. Skripsi. FPMIPA Universitas Indonesia.