• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD PROF. DR. MA. HANAFIAH, SM BATUSANGKAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD PROF. DR. MA. HANAFIAH, SM BATUSANGKAR."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD

PROF. DR. MA. HANAFIAH, SM BATUSANGKAR

Penelitian Manajemen Keperawatan

FRISKA LADIO ZONEDY BP. 1010322031

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

(2)

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS Juli 2014

Nama : Friska Ladio Zonedy BP : 1010322031

Hubungan Perilaku Bullying dengan Motivasi Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD. Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar

ABSTRAK

Perilaku bullying banyak terjadi di tempat kerja, termasuk di pelayanan keperawatan. Namun bullying di tempat kerja jarang mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak. Perilaku bullying merupakan perilaku berulang yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain ataupun kelompok lain, yang bertujuan untuk mengintimidasi, merendahkan, maupun menyinggung. Salah satu dampak dari perilaku bullying adalah penurunan motivasi kerja. Perilaku bullying sangat rentan dialami oleh perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Perilaku Bullying dengan Motivasi Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD. Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 85 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 69,4% perawat mengalami bullying, dan 74,1% perawat mengalami penurunan motivasi kerja. Berdasarkan uji statistik Chi-Square, terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku bullying (p=0,00) dengan motivasi kerja perawat. Saran dalam penelitian ini, diharapkan peran manager dalam memonitor, mengawasi, dan mengevaluasi penurunan motivasi kerja perawat, serta memantau sekaligus memperingatkan perilaku bullying yang dilakukan perawat terhadap rekan kerjanya agar tidak berlanjut.

Kata Kunci: perilaku bullying, motivasi kerja, perawat

Daftar Pustaka: 48 (2004-2014)

(3)

NURSING FACULTY ANDALAS UNIVERSITY July, 2014

Name : Friska Ladio Zonedy

Number of Student : 1010322031

The Correlation Between Bullying Behavior and Work Motivation of Nurses at Inpatient Unit in RSUD. Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar

ABSTRACT

Bullying behavior occurs in many workplaces, including nursing services. However, workplace bullying rarely getting special attention from various parties.Bullying behavior is repeated behavior that is performed by a person or group of persons to another person or another group, which aims to intimidate, humiliate, or offensive. One of the effects of bullying behavior is a decrease in work motivation. Bullying behavior is very vulnerable doing by nurses. This study aims to determine the correlation between bullying behavior and work motivation of nurses at inpatient unit in RSUD. Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar. Type of research is a descriptive study with cross sectional analytic with a total sample of 85 respondents. The results showed there were 59 people experiencing bullying nurses, and 63 nurses decreased motivation to work. Based on Chi-Square statistical test, there is a significant relationship between bullying behavior (p =0.00) with the nurse work motivation. Suggestions in this study, the expected role of the manager to monitor, supervise, and evaluate the work of nurses decreased motivation, and monitor at the same time warned that bullying behavior towards co-workers do nurses not to continue.

Keywords: bullying behavior, motivation, nurse

Bibliography: 48 (2004-2014)

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prestasi kerja perawat di rumah sakit sangat erat kaitannya dengan motivasi. Menurut Winardi (2007), motivasi merupakan karakteristik

psikologi manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Natsir (2010) berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan suatu

kondisi yang dapat mempengaruhi, membangkitkan, dan menggerakkan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuan. Jadi, motivasi merupakan komitmen seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya.

Motivasi kerja perawat pelaksana di rumah sakit dapat dilihat dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Danim (2004,

dikutip dari Kurniadi, 2013) faktor internal meliputi prestasi kerja, pengakuan, pekerjaan, tanggung jawab, dan kemajuan. Sedangkan faktor eksternal meliputi hubungan interpersonal, supervisi, kebijakan organisasi,

kondisi kerja, dan pendapatan atau gaji. Jadi, kerja perawat tidak hanya berasal dari dalam diri perawat, namun juga berasal dari luar atau lingkungan

pekerjaan.

Beberapa hasil penelitian tentang motivasi kerja perawat di rumah sakit sangat bervariasi. Penelitian Noor dan Kapalawi (2013) melaporkan motivasi

(5)

2

Siregar (2008) di RSUD Swadana Tarutung Tapanuli Utara, bahwa motivasi

kerja perawat sebagian besar dalam kategori baik (71,4%), tetapi masih ditemukan (28,6%) perawat dengan motivasi kerja yang kurang. Penelitian

yang dilakukan oleh Yanti dan Warsito (2013) di RSUD di Semarang memberikan gambaran mengenai motivasi dokumentasi perawat menunjukkan bahwa sebanyak 52,8% perawat memiliki motivasi yang tidak

baik.

Motivasi kerja perawat yang rendah akan menyebabkan kualitas

pelayanan keperawatan yang diberikan tidak bermutu. Menurut McClelland dan Murray (1957 dikutip dari Askolani, 2008), motivasi kerja perawat yang rendah akan tampak dalam beberapa hal, yaitu; kurang memiliki tanggung

jawab pribadi dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan, memiliki program kerja tetapi tidak didasarkan pada rencana dan tujuan yang realistik,

serta tidak bersemangat melaksanakannya,bersikap apatis dan tidak percaya diri, ragu-ragu dalam mengambil keputusan, tindakannya kurang terarah pada tujuan.

Rendahnya motivasi kerja perawat disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut ERG Theory, terdapat tiga hierarki yaitu; existance (eksistansi)

terbagi atas semua tipe keinginan-keinginan fisiologikal dan material,

relatedness (hubungan/keterkaitan) mencangkup hubungan sosial dan

hubungan antarpribadi, serta growth (pertumbuhan) meliputi kebutuhan untuk

(6)

3

hierarki tersebut tidak terpenuhi, akan menyebabkan penurunan motivasi

kerja.

Relatedness/hubungan pada hierarki kedua dalam ERG Theory

memegang peranan penting dalam menjalin suatu hubungan yang baik. Suatu hubungan akan berjalan dengan baik jika terjadi kerjasama yang baik. Kerja sama yang baik dibutuhkan oleh perawat dalam menjalankan perannya dalam

menyelesaikan pelayanan keperawatan. Hal ini terlihat dalam lingkungan pekerjaan seperti saling mendukung dan memberikan perhatian, merasa puas,

dan secara teknis mampu melaksanakan upaya dengan baik. Hubungan yang tidak baik akan menimbulkan permasalahan-permasalahan. Salah satu permasalahan hubungan yang terjadi di tempat kerja adalah bullying (Murray,

2009).

Menurut Australian Nursing Federation (2006), bullying merupakan

perilaku berulang, menciptakan risiko kesehatan psikologis atau fisik. National Health Services Employers (2006) berpendapat, bullying merupakan perilaku berbahaya, dimaksudkan untuk merusak atau melukai penerima.

Jadi, bullying merupakan tindakan negatif di sengaja dan berulang dari satu orang atau lebih kepada orang lain, seperti menghina, mengintimidasi, atau

penyalahgunaan kekuasaan dimaksudkan untuk merusak, mempermalukan, atau melukai penerima sehingga menyebabkan cedera atau kerusakan fisik atau emosional orang lain.

(7)

4

kata-kata kasar, berteriak, pelecehan, bergosip, menyalahkan,

mempermalukan, mengisolasi, pengabaian, memukul, menampar, dan sebagainya. Namun bullying di tempat kerja jarang mendapatkan perhatian

khusus dari berbagai pihak.

Berbagai penelitian mengenai bullying pada perawat telah dilakukan di beberapa negara. Di Inggris, sebanyak 35% responden telah menjadi korban

bullying (Dellasega, 2009), sedangkan di Amerika, 27% responden telah

menjadi korban bullying (Johnson, 2009 dikutip dari Stelmaschuk, 2010).

Sebuah studi perawat klinis di Taiwan oleh Pai dan Lee (2011 dikutip dari Lowenstein, 2013) melaporkan angka tinggi insiden yang melibatkan intimidasi di tempat kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2013) di

RSUP M. Djamil Padang, menjelaskan bahwa sebanyak 42,2% perawat mengalami bullying verbal.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. DR. M.A Hanafiah SM Batusangkar merupakan rumah sakit tipe C sebagai pusat rujukan kesehatan di Kabupten Tanah Datar. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. M.A

Hanafiah SM Batusangkar didirikan pada tahun 1989. Jenis pelayanan di Prof. DR. M.A Hanafiah SM Batusangkar dibagi dalam beberapa instalansi,

yaitu instalasi rawat jalan berfungsi untuk melaksanakan pelayanan pemulihan pemeliharaan dan pengobatan, pelayanan penunjang medik dan non medik. Instalasi rawat inap meliputi pelayana medis, pelayanan

(8)

5

penyuluhan, kegiatan penelitian dan pengembangan serta kegiatan

administrasi. Instalasi gawat darurat, dan intalasi penunjang untuk memberikan pelayan kepada pasien meliputri instalansi labor, radiologi,

farmasi, gizi dan instalansi sarana rumah sakit, rekam medik, bank darah, dan informasi.

Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 26 Februari hingga 5

Maret 2014 di RSUD Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar dengan cara pengambilan data serta melakukan wawancara. Data yang diperoleh

diantaranya persentase keterlambatan perawat adalah 20%, persentase perawat yang pulang lebih cepat 25%, persentase absen perawat adalah 10%, dan dokumentasi yang dilakukan perawat adalah 70%. Wawancara dilakukan

dengan 7 orang perawat yang berasal dari masing-masing ruang rawat inap yang ada di RSUD Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar dengan masa

kerja yang berbeda-beda. Data yang didapatkan dari hasil wawancara mengenai motivasi kerja diantaranya; hubungan interpersonal antara sesama perawat maupun perawat dengan kepala ruangan kurang baik, kurangnya

kontrol dan kerjasama dari atasan atau kepala ruangan dengan perawat pelaksana, kondisi lingkungan kerja tidak mengganggu pekerjaan perawat,

kurangnya sosialisasi mengenai kebijakan-kebijakan di rumah sakit, perawat mengaku gaji atau pendapatan tidak sebanding dengan beban kerja yang dihadapi, kurangnya tanggung jawab pribadi dalam menjalankan pekerjaan

(9)

6

didapatkan mengenai bullying melalui wawancara tersebut adalah pengakuan

dari perawat yang diwawancarai bahwa telah melihat perilaku bullying di ruang rawat inap RSUD Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar, yaitu

bullying secara verbal seperti, berkata kasar, memanggil dengan nama yang

tidak menyenangkan, menyebarkan gosip, berteriak, kritikan tajam, serta bullying secara relasional seperti mendiamkan, dan memandang dengan sinis.

Berdasarkan data dan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk melihat hubungan antara perilaku bullying dengan

motivasi kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar.

B. Penetapan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan perilaku

bullying dengan motivasi kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit

Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara perilaku bullying dengan motivasi kerja perawat di

(10)

7

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya distribusi frekuensi karakteristik perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar.

b. Diketahuinya distribusi frekuensi perilaku bullying perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar. c. Diketahuinya distribusi frekuensi jenis-jenis perilaku bullying

perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar.

d. Diketahuinya distribusi frekuensi penyebab perilaku bullying perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar.

e. Diketahuinya tingkat motivasi kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar.

f. Diketahuinya hubungan perilaku bullying dengan motivasi kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Prof. Dr. MA. Hanafiah, SM Batusangkar.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perawat

(11)

8

2. Bagi Pengelola/Pimpinan Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan data dasar dan informasi bagi pihak pengelola/pimpinan rumah sakit untuk mengkaji

ulang, mengatasi, serta mengelola perilaku bullying yang terjadi di lingkungan kerja.

3. Bagi peneliti

Diharapkan menjadi pengalaman belajar yang berharga dalam mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama melakukan studi,

Referensi

Dokumen terkait

Variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana adalah budaya organisasi artinya perawat pelaksana yang memiliki budaya organisasi mempunyai

Hasil wawancara peneliti pada 10 orang perawat September 2014 mengenai kinerja perawat menunjukkan bahwa banyak perawat yang belum melengkapi format pengkajian ataupun

Hasil analisa data diperoleh bahwa dari 74 perawat mengatakan bahwa perawat telah melakukan komunikasi interpersonal dengan baik sebanyak 66 perawat (89,2%) dan dari 99

pengamatan di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Gambaran komunikasi interpersonal perawat pelaksana menurut persepsi. perawat dan klien di

Hubungan antarakarakteristik perawat dengan motivasi perawat pelaksana dalam menerapkan komunikasi terapeutik pada fase kerja di rumah sakit islam sultan agung

1) Gaji anggota yang melakukan pembiayaan harus sesuai persyaratan minimal 25% atau Rp. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pihak KPN Syariah menetapkan persyaratan gaji

Fenomena yang ada belum menunjukkan seberapa baik kinerja perawat dimana perawat belum mampu memberikan pelayanan keperawatan yang terbaik kepada pasien, karena

Persepsi pasien tentang peran perawat pelaksana dalam pelaksanaan discharge planning postpartum sectio caesarea di ruang seureune 3 RSUDZA Banda Aceh, Fakultas Keperawatan