• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION PRIVATE LABEL KERTAS KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION PRIVATE LABEL KERTAS KERJA"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION PRIVATE

LABEL

Oleh:

NAMA : ANDRE KRISTIANTO HESKIA NIM : 212010115

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi MOTTO

“Mereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan membuat mereka berbahagia di dunia ini, yaitu; seseorang untuk dicintai, sesuatu untuk dilakukan, dan sesuatu untuk diharapkan. ~ (Tom Bodett)

“Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.” (Mazmur 127: 1)

(7)

vii SARIPATI

Produk private label adalah salah satu cara peritel atau pengecer untuk memenangkan persaingan untuk merebut pasar atau segmen konsumen dengan cara memilih strategi price sensitive. Perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian produk private label dipengaruhi oleh faktor individu seperti persepsi konsumen dan sikap konsumen. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh persepsi konsumen dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk private label fashion Matahari Depatement Store. Populasi penelitian ini adalah responden yang pernah membeli produk private label dalam bentuk fashion di Matahari Department Store Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidiental sampling. Jumlah sampel sebanyak 200 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistic deskriptif kuantitatif dan alat analisis menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan persepsi konsumen dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang

Keywords: persepsi konsumen, sikap konsumen, keputusan pembelian

(8)

viii ABSTRACT

Private label products are one way retailers or retailers to win the competition to grab market or customer segment by choosing the strategy of price sensitive. Consumer behavior in deciding the purchase of private label products is influenced by individual factors such as consumer perceptions and attitudes of consumers. The purpose of this study was to examine the influence of consumer perception and consumer attitudes toward private label product purchase decisions fashion sun Depatement Store. The study population was respondents who have bought private label products in the form of fashion in Matahari Department Store Semarang. The sampling technique in this research is accidiental sampling. The total sample of 200 respondents. The analysis technique used in this research is using quantitative descriptive statistics and analysis tools using multiple regression. The research shows consumer perceptions and attitudes influence consumer purchasing decisions fashion private label products in Matahari Department Store Semarang

Keywords: consumer perceptions, consumer attitudes, purchase decision

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Dengan berubahnya zaman diikuti pula dengan berubahnya perilaku manusia yang ingin serba mudah, praktis dan tidak repot. Demikian pula dalam hal memilih tempat berbelanja untuk membeli keperluan sehari-hari. Masyarakat Indonesia yang awal mulanya merupakan konsumen dari pasar tradisional, sekarang bergeser menjadi lebih memilih pasar modern sebagai tempat untuk berbelanja. Adanya perubahan perilaku masyarakat seperti ini mendorong bertumbuhnya ritel-ritel yang ada di Indonesia, hal ini membuat persaingan bisnis dibidang ritel kian ketat. Ritel sendiri memberi harga produk yang relatif murah, selalu terlihat menarik dan segar pada display produknya, tersedianya jenis produk yang lengkap dan tentu luasnya tempat berbelanja. Penulis berharap, kiranya persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk private label fashion Matahari Departement Store ini bermanfaat bagi pembaca umum dan pihak-pihak yang bersangkutan khususnya, maupun peneliti lain. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran sangat penulis hargai dengan suka cita, karena semuanya akan menyempurnakan karya ini dan berguna untuk penelitian lanjut dalam topik yang sama.

Salatiga, 3 November 2016

Penulis

(10)

x

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia, cinta, hikmat, berkat, anugrah serta pertolongan yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai kelengkapan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam program studi Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan, petunjuk, serta kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Albert Kriestian N.A.N, SE, MM, PhD selaku Kaprodi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana dan juga selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan yang baik kepada penulis.

2. Eristia Lidia Paramita, SE, MM, S.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan inspirasi dan motivasi, berusaha dengan sabar dan cermat dalam membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

3. Dr. Sri Sulandjari, SE, MSIE selaku Wali Studi yang telah memberikan dorongan, masukan dan bimbingan selama penulis menempuh perkuliahan, serta memberikan pengetahuan kepada penulis.

4. Roos Kities Andadari, SE, MBA, PhD selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan yang bermanfaat kepada penulis.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang tak ternilai.

6. Staf dan Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberi bantuan administrasi dan teknis kepada penulis selama kuliah.

(11)

xi

7. Papa dan Mama terima kasih atas bimbingan, sarana, dorongan semangat, serta dukungan yang diberikan dan yang tidak kalah penting adalah doa yang tidak ada hentinya kepada penulis.

8. Papa Jimmy dan Mama Ruth terima kasih untuk jasanya dalam mengantarkan penulis untuk mendaftar di UKSW dan menjadi titik awal keberhasilan penulis menyelesaikan tugas akhir.

9. My brother Billy dan Sheren terima kasih untuk motivasi, semangat dan doa yang di berikan kepada penulis.

10. Special thanks for my love, Hana Christiana terima kasih untuk motivasi, semangat dan doa yang selalu diberikan kepada penulis.

11. Geng kontrakan David, Dias, Bayu, Bonny, Gega, Ganang, Koh Rio, Timoty dan feri terima kasih untuk kebersamaannya selama masa kuliah yang sudah diberikan dan dirasakan kepada penulis.

12. Teman-teman FEB angkatan 2010, terima kasih atas doa dan dukungan yang selalu diberikan dan juga adik-adik angkatan 2011, 2012, 2013 dan masih banyak yang tidak bisa disebutkan oleh penulis, terima kasih doa dan semangatnya.

13. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Surat Pernyataan Tidak Pelagiat ... ii

Halaman Persetujuan/Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi...iv

Lembar Pengesahan ... v

Moto ... vi

Saripati ... vii

Abstract ... viii

Kata Pengantar ... ix

Ucapan Terima Kasih ... x

Daftar Isi... xii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Masalah Penelitian ... 3

Persoalan Penelitian ... 3

Tujuan Penelitian ... 3

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Konsumen ... 3

Private label ... 4

Persepsi Konsumen ... 4

Sikap Konsumen ... 5

Keputusan Pembelian ... 5

Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian ... 5

Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian ... 6

Model Penelitian ... 7

(13)

xiii METODE PENELITIAN

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 7

Instrumen dan Metode Pengumpulan Data ... 7

Variabel, Definisi Operasional dan Indikator Empirik ... 7

Analisis Data ... 10

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Pretest ... 11

Profil Responden ... 11

Uji Asumsi Klasik ... 14

Pengujian Hipotesis ... 14

Pembahasan ... 16

KESIMPULAN Kesimpulan ... 18

Implikasi Teoritis ... 18

Implikasi Terapan... 18

Keterbatasan Penelitian ... 18

Penelitian Yang Akan Datang ... 19

DAFTAR PUSTAKA... 20

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUESIONER ... 24

LAMPIRAN 2 INPUT DAN OLAHN DATA PRETEST ... 28

LAMPIRAN 3 INPUT DATA DAN STATISTIK DESKRIPTIF ... 36

LAMPIRAN 4 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ... 46

LAMPIRAN 5 UJI ASUMSI KLASIK ... 48

(14)

xiv

LAMPIRAN 6 UJI REGRESI BERGANDA ... 51

(15)

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Kemajuan teknologi diikuti dengan kemajuan dibidang bisnis yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi berdampak pada tumbuh suburnya bisnis ritel di Indonesia. Bisnis ritel dapat dikatakan sebagai seluruh aktivitas yang terkait dengan usaha untuk menambah nilai barang dan jasa yang dijual langsung kepada konsumen akhir untuk digunakan secara pribadi, bukan untuk penggunaan bisnis (Utami, 2006). Bisnis ritel terus bertumbuh dari mulai peritel lokal bahkan peritel asing ikut meramaikan bisnis peritelan di Indonesia. Dibuktikannya dengan gerai ritel di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang positif dalam 10 tahun terakhir dari tahun 2004 sampai 2014, baik ritel swalayan maupun ritel non swalayan yang mencapai lebih dari 765 ribu gerai (Deny, 2014). Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi peritel asing dikarenakan jumlah penduduk mencapai 253.609.643 juta jiwa yang menempati peringkat ke empat dengan penduduk terbanyak di dunia (Purnomo, 2014)

Hal ini yang mendorong bertumbuhnya peritel lokal dan juga tidak ketinggalan banyaknya peritel asing berbondong-bondong masuk ke Indonesia. Apalagi berbelanja menjadi budaya baru dan sangat digemari masyarakat di Indonesia karena dengan berbelanja membuat seseorang terhibur dan tidak menjadi stres akibat rutinitas sehari-hari. Jaringan peritel modern terus bertumbuh di Indonesia dikarenakan konsepnya yang dinilai cocok dengan karakter konsumen di Indonesia yang menjadikan belanja sebagai bagian dari rekreasi (Purba, 2012).

Saat ini konsumen menginginkan tempat untuk berbelanja yang aman, lokasi yang mudah dijangkau, produk yang bervariasi, dan juga dapat dijadikan sebagai tempat berekreasi (Utami, 2006).

Dengan berubahnya zaman diikuti pula dengan berubahnya perilaku manusia yang ingin serba mudah, praktis dan tidak repot. Demikian pula dalam hal memilih tempat berbelanja untuk membeli keperluan sehari-hari. Masyarakat Indonesia yang awal mulanya merupakan konsumen dari pasar tradisional, sekarang bergeser menjadi lebih memilih pasar modern sebagai tempat untuk berbelanja (Listiyani, 2011). Adanya perubahan perilaku masyarakat seperti ini mendorong bertumbuhnya ritel-ritel yang ada di Indonesia, hal ini membuat persaingan bisnis dibidang ritel kian ketat. Ritel sendiri memberi harga produk yang relatif murah, selalu terlihat menarik dan segar pada display produknya, tersedianya jenis produk yang lengkap dan tentu luasnya tempat berbelanja (Hartanto & Haryanto, 2012).

(16)

2

Melihat situasi seperti ini peritel membuat produk mereka sendiri dan memberi merek sesuai dengan nama ritel tersebut atau dapat dikatakan dengan private label atau private label brand.

Private label merupakan langkah untuk membedakan diri atau identitas merek dengan pesaing dan melalui private label, peritel juga akan mendapatkan keuntungan yang cukup banyak (Diallo, 2003). Strategi private label dipakai karena dapat meningkatkan loyalitas pada toko, kontrol terhadap ruang pemajangan produk, menuai marjin yang lebih besar, dan meningkatkan kekuatan penawaran pada perusahaan manufaktur (Hadi, 2009).

Berdasarkan fenomena mengenai private label tersebut, perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian produk private label dipengaruhi oleh faktor individu seperti persepsi konsumen dan sikap konsumen. Penelitian Hadi (2009) dan Cahyono (2010), menyatakan bahwa persepsi mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa semakin baik persepsi konsumen terhadap sebuah merek akan menjadikan konsumen memutuskan untuk membeli merek tersebut. Schifman dan Kanuk (2007) menyatakan bahwa persepsi adalah suatu proses dimana seseorang dapat memilih, mengatur dan menyatakan rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran keadaan dunianya yang penuh arti dan saling terkait.

Faktor individu lain yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu sikap konsumen.

Penelitian Saputra (2013) menemukan adanya pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian.

Hal ini berarti jika konsumen memiliki sikap positif terhadap merek akan menjadikan konsumen memutuskan untuk membeli merek tersebut. Sikap konsumen adalah penilaian evaluatif yang berhubungan dengan obyek, orang atau suatu peristiwa (Robbins, 2006:169).

Penelitian ini akan mengadopsi penelitian Hadi (2009) dan Cahyono (2010) mengenai persepsi konsumen dan Saputra (2013) mengenai sikap konsumen. Untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini akan mengambil objek Matahari Departement Store di Kota Semarang. Di Matahari Departemen Store ini menyediakan produk private label beberapa diantaranya yaitu Nevada, Cole, St. Yves dan Connexion (Ihalauw, 2009). Matahari departement store tersebar di 140 toko yang terletak di 66 kota (http://www.matahari.co.id/about). Visi matahari adalah “Menjadi Peritel Pilihan Uta ma di Indonesia” dan misi matahari adalah “Secara konsisten menyediakan beragam produk fashion yang tepat serta layanan terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen”

(http://www.matahari.co.id/about/index/visi-dan-misi).

(17)

3 Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh persepsi konsumen dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk fashion private label Matahari Departement Store.

Persoalan Penelitian Persoalan Penelitian:

1) Apakah persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion private label?

2) Apakah sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion private label?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh persepsi konsumen dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk fashion private label Matahari Depatement Store.

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan kegiatan individu secara langsung yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan tersebut (Engel, Blackwell & Miniard, 1994). Sedangkan Loudon dan DellaBitta (1993) mengemukakan bahwa perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau membuang barang dan jasa. Untuk dapat sukses dalam persaingan, suatu perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya. Meskipun pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah pekerjaan yang mudah, namun bila hal tersebut dilakukan maka perusahaan yang bersangkutan akan dapat meraih keuntungan yang relatif lebih besar daripada pesaingnya, karena perusahaan dapat memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya.

(18)

4 Private label

Konsep private label sebenarnya adalah pengembangan dari konsep merek (brand). Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari halhal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari sang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa milik pesaing (Kotler, 1994).

Ihalauw (2009) menyebutkan bahwa ada 4 jenis private label. Jenis private label tersebut yaitu:

1. Generic Private Label

Dipakai untuk produk-produk murah, berkualitas rendah dan bahkan tidak mencantumkan nama gerai.

2. Copycat Brands

Private label yang meniru national brand ternama dan menempatkan sedekat mungkin dengan national brand sehingga pembelanja membandingkan dan membuat mereka bingung dan terkecoh.

3. Permium Store Brands

Private label yang lebih baik (premium) dibandingkan dengan Copycat Brands dan menjadi trends yang paling populer.

4. Value Innovators

Dalam hal ini retailer berusaha memberi nilai tambah untuk konsumen dengan cara menjual produk dengan kualitas lebih baik tetapi dengan harga yang terbilang sangat baik.

Persepsi Konsumen

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) persepsi adalah proses bagaimana seseorang memilih dan mengintepretasi rangsangan menjadi gambaran nyata. Koster dan Mojet (2007), persepsi konsumen tidaklah tetap dan dapat berubah. Persepsi konsumen sangat dinamis dan ada perbedaan antara apa yang konsumen rasakan dan perilaku mereka. Sementara itu persepsi merek merupakan persepsi konsumen terhadap suatu merek yang akan mempengaruhi preferensi terhadap merek-merek yang muncul dihadapannya (Simamora, 2003 : 20).

Sementara itu, rangsangan pemasar dapat dibagi menjadi dua. Pertama adalah rangsangan intrinsik, yang meliputi produk dan komponen (isi kemasan dan kelengkapan fisik). Kedua adalah rangsangan ekstrinsik, yang meliputi kata, gambar dan simbol yang berhubungan dengan produk (harga, toko dan penjual). Cahyono (2010), mengungkapkan bahwa indikator persepsi konsumen meliputi ruangan tempat belanja, ketersediaan produk, bahan kemasan produk, kualitas produk manfaat yang lebih baik, promosi, dan harga produk terjangkau

(19)

5 Sikap Konsumen

Menurut Nugroho (2008 : 214), sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku. Sedangkan menurut Ferrinadewi (2008:

94), sikap adalah proses pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi, kognitif yang bersifat jangka panjang dan berkaitan dengan aspek lingkungan disekitarnya. Nugroho (2008 : 214) menganalogikan dengan sikap konsumen yaitu mempelajari kecenderungan konsumen untuk mengevaluasi merek baik yang disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten.

Sementara, Kotler (2008), sikap konsumen merupakan kecenderungan konsumen untuk mengevaluasi merek baik yang disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten.

Pengertian ini mengandung makna bahwa sikap mempelajari kecenderungan konsumen untuk mengevaluasi merek baik disenangi ataupun tidak disenangi secera konsisten. Sikap konsumen dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator yang meliputi: merek produk, pengetahuan tentang produk, dan perasaan seseorang terhadap produk (Saputra,2013).

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi (Pramono, 2012). Menurut Sumarwan (2002) mendefinisikan suatu keputusan pembelian sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sedangkan menurut Kotler (2007) menyatakan bahwa keputusan pembelian sebagai preferensi yang dibentuk oleh pelanggan atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan.

Berdasarkan definisi keputusan pembelian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.

Indikator pengukuran keputusan pembelian dari Kotler dan Keller (2007) pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan dealer, saat melakukan pembelian, dan jumlah pembelian.

Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Penelitian Hadi (2009) dan Cahyono (2010), menyatakan bahwa persepsi konsumen mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa semakin baik persepsi konsumen terhadap sebuah merek akan menjadikan konsumen memutuskan untuk membeli merek

(20)

6

tersebut.. Konsumen didasari adanya kebutuhan dan keinginan untuk membeli produk tertentu, setelah konsumen mengetahui apa yang akan di beli maka konsumen tersebut akan mencari informasi pada produk tersebut dan memulai untuk menimbang nilai yang bisa dia dapat dari suatu produk.

Persepsi seseorang terhadap kualitas produk merek privat dapat dibangun melalui bentuk kemasan dari produk merek privat yang dijual oleh peritel. Kualitas adalah sesuatu yang dipikirkan konsumen, ini berhubungan dengan keinginan konsumen itu sendiri. Kualitas produk merek privat sulit diukur karena banyaknya variasi harapan dan kinerja yang dirasakan konsumen. Persepsi mengenai kualitas adalah subyektif, karena kualitas dibentuk dari kesan.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut:

H1: Persepsi konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2003) ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal: (1). Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan (2). Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain

tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyelesaikan tujuan pembeliannnya.

Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah pernyataanpernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa. Penelitian Saputra (2013) menemukan bahwa sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut:

H2: Sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

(21)

7 Model Penelitian

Gambar 1

Model Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah responden yang pernah membeli produk private label dalam bentuk fashion di Matahari Department Store Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2005) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu responden yang mengetahui fashion private label. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 200 responden, yang mengacu pada Malhorta (2004), yang mana sampel minimal untuk penelitian produk adalah 200 responden. Sampel 200 ini merupakan responden yang kebetulan bisa ditemui.

Instrumen dan Metode Pengumpulan Data

Instrument utama dalam pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner yang diajukan untuk responden merupakan pertanyaan tertutup, di mana responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia pada kuesioner. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Malhotra (2004) menyatakan bahwa skala likert meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai obyek stimulus. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel diukur dengan lima kategori derajat persetujuan yaitu: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = cukup setuju, 4 = setuju, 5 = sangat setuju

Variabel, Definisi Operasional, Indikator Empirik

Berikut tabel yang menyajikan variabel, definisi operasional dan indikator empirik variabel persepsi konsumen, sikap konsumen dan keputusan pembelian.

Keputusan Pembelian (Y) Persepsi

konsumen (X1)

Sikap konsumen (X2)

(22)

8 Tabel 1

Variabel, Definisi Operasional, Indikator Empirik

Konsep Definisi Konsep Indikator Indikator Empirik Sumber

Persepsi konsumen

Merupakan persepsi konsumen terhadap suatu merek yang akan mempengaruhi

preferensi terhadap merek-merek yang muncul dihadapannya (Simamora, 2003 : 20).

1. Mutu produk (product quality) 2. Ciri atau gaya

produk (product features)

3. Desain produk (product design) 4. Sifat-sifat produk 5. Rangsangan

produk

1. Merek produk yang tahan lama (awet) 2. Merek produk dengan

bahan kain yang berkualitas

3. Merek produk tersebut memiliki desain yang unik

4. Merek produk dengan banyak ukuran

5. Warna dari merek tersebut yang menarik 6. Merek prodk dengan

logo yang mudah dikenali

7. Kondisi merek produk tersebut dapat mempengaruhi selera untuk membeli

8. Merek produk dengan model yang eksklusif 9. Harga merek produk

tersebut yang murah 10. Adanya jaminan merek

produk yang tidak mudah rusak

11. Kemudahan

mendapatkan merek produk tersebut

Cahyono (2010)

Sikap konsumen

Kecendrungan

konsumen untuk mengevaluasi merek baik yang disenangi

1. Komponen kognitif

2. Komponen afektif 3. Komponen konatif

1. Bersedia membeli merek produk tersebut dibandingkan produk lain

Saputra (2013)

(23)

9 ataupun tidak

disenangi secara konsisten (Kotler, 2009).

(Kotler, 2009).

2. Menggunakan merek produk tersebut memiliki kepuasan tersendiri

3. Merasa loyal terhadap merek produk tersebut 4. Menyukai merek

produk tersebut dibandingkan produk lain

5. Varian model yang cocok

6. Memakai merek produk tersebut untuk keseharian

7. Membeli merek produk tersebut karena modelnya

Keputusan Pembelian

Pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian. Artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan harus lah tersedia beberapa alternatif pilihan (Kotler, 2005).

1. Tahap Pengenalan Masalah

2. Pencarian Masalah 3. Evaluasi Terhadap

Merek

4. Sikap Keputusan 5. Kepuasan Dan

Ketidakpuasan (Kotler, 2005).

1. Membeli merek produk tersebut karena kebutuhan saya sendiri 2. Mencari informasi

sehubungan dengan merek produk tersebut sebelum membelinya 3. Memilih merek produk

karena memiliki sesuatu manfaat/kegunaan tertentu

4. Memutuskan untuk membeli merek produk ini karena ada rekomendasi dari orang lain

5. Merasa puas dengan merek produk tersebut

Hadi (2009)

(24)

10 Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistic deskriptif kuantitatif dan alat analisis menggunakan regresi berganda. Sebelum melangkah ke uji regresi berganda data diuji kebsahanya sehingga dapat di uji lebih lenjut yaitu menggunakan Uji Validitas dan realibilitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah data valid atau tidak. Data dikatakan valid jika memiliki Corrected item-total correlation (r hitung) lebih besar 0.3 (Ghozali, 2005). Uji realibilitas diperlukan untuk menunjuk sejauh mana suatu hasil pengukuran 10elative konsisten jika diulangi berapa kali. Instrumen dikatakan reliable bila memiliki Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.

Berdasarkan uji Pretest yang dilakukan terhadap 30 responden, diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan indikator dari variabel persepsi konsumen, sikap konsumen dan keputusan pembelian memiliki nilai pearson correlation yang lebih besar dari 0,3 sehingga data dapat dikatakan valid (Ghozali, 2005).

a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov smirnov dengan cara membandingkan nilai probabilitas (p-value) yang diperoleh dengan taraf signifikan yang sudah ditemukan yaitu 0,05.

2) Uji multikolinearitas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variable-variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat diketahui dengan melihat angka variance inflation factor (VIF) dan tolerance. Model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas apabila memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih besar dari 0,10 (Ghozali, 2005).

3) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah analisi regresi berganda terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisits dapat dilihat dari hasil uji gletser yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variable independen. Apabila variable independen signifikan secara statistic mempengaruhi variable dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

(25)

11 b. Regresi

Model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji Hipotesis ini adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana :

Y : Keputusan pembelian X1 : Persepsi konsuumen X2 : Sikap konsumen e :Error / Residual

a : Konstanta, perpotongan pada garis sumbu X b : Koefesien regresi

Selanjutnya dengan menggunakan SPSS 11.0 for windows, akan dihasilkan output regresi yang akan dijelaskan mengenai: R square (R2) yaitu seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Uji F, uji signifikansi apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika p- value lebih kecil dari 0,05 maka secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap vaeriabel dependen.Uji t, uji signifikansi apakah variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan p-value dengan tingkat signifikansi. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka hipotesa diterima demikian sebaliknya.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Pretest

Berdasarkan uji Pretest yang dilakukan terhadap 30 responden, diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan indikator dari variabel persepsi konsumen, sikap konsumen dan keputusan pembelian memiliki nilai pearson correlation yang lebih besar dari 0,3 sehingga data dapat dikatakan valid (Ghozali, 2005).

Profil Responden

Berikut profil responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan perbulan.

(26)

12 Tabel 2. Profil Responden

Profil Responden Jumlah Prosentase

Jenis Kelamin

Laki-laki 131 65.50%

Perempuan 69 34.50%

Total 200 100.00%

Usia

< 20 tahun 13 6.50%

Usia 20 tahun - 30 tahun 110 55.00%

Usia 31 tahun - 40 tahun 37 18.50%

Usia 41 tahun - Usia 50 tahun 20 10.00%

> Usia 50 tahun 20 10.00%

Total 200 100.00%

Pendidikan Terakhir

SD 8 4.00%

SMP 17 8.50%

SMA 120 60.00%

Diploma 15 7.50%

Sarjana 40 20.00%

Total 200 100.00%

Pekerjaan

Pelajar/Mahasiswa 73 36.50%

PNS 12 6.00%

Pegawai Swasta 58 29.00%

Wiraswasta 39 19.50%

Ibu Rumah Tangga 18 9.00%

Total 200 100.00%

Pendapatan Perbulan

< Rp. 1.000.000,00 27 13.50%

Rp. 1.000.000,00 - Rp. 3.000.000,00 105 52.50%

> Rp. 3.000.000,00 68 34.00%

Total 200 100.00%

Produk Private Label

Nevada 114 57.00%

Cole 54 27.00%

Connextion 21 10.50%

St.Yves 11 5.50%

Total 200 100.00%

(27)

13

Dari Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (65,50 %) jika dilihat dari usia responden sebagian besar berusia 20 tahun – usia 30 tahun sebesar 55 % . Pendidikan terakhir respondensebagian besar adalah SMA sebesar 60 %.

Sebagian besar pekerjaan responden adalah pelajar atau mahasiswa sebesar 36,50 % . Pendapatan perbulan responden sebagian besar Rp. 1.000.000,00 - Rp. 3.000.000,00 52,50 %.

Dan jika dilihat dari produk fashion privare label yang dibeli konsumen paling besar adalah Nevada sebesar 57 %.

Sementara itu untuk melihat distribusi karakteristik responden dengan produk fashion private label yang di beli responden di Matahari Departement Store Semarang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3

Distribusi Silang Karakteristik Dengan Produk Fashion Private Label

Karakteristik Responden

Produk Fashion Private Label

Total Nevada Cole Connextion St.

Yves Jenis

Kelamin

Laki-laki 71 42 11 7 131

Perempuan 43 12 10 4 69

Jumlah 114 54 21 11 200

Usia

< 20 tahun 9 1 2 1 13

Usia 20 tahun - 30 tahun 75 24 7 4 110

Usia 31 tahun - 40 tahun 29 5 3 0 37

Usia 41 tahun - Usia 50 tahun 1 11 5 3 20

> Usia 50 tahun 0 13 4 3 20

Total 114 54 21 11 200

Pekerjaan

Pelajar/Mahasiswa 45 13 11 4 73

PNS 5 4 2 1 12

Pegawai Swasta 31 24 2 1 58

Wiraswasta 26 8 3 2 39

Ibu Rumah Tangga 7 5 3 3 18

Total 114 54 21 11 200

(28)

14

Tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden baik laki-laki maupun perempuan sebagian besar membeli produk fashion Nevada. Jika dilihat dari usia responden sebagian besar usia 20 tahun – 30 tahun yang banyak membeli fashion Nevada. Pelajar atau mahasiswa merupakan responden yang paling banyak membeli produk Nevada sebanyak 45 orang.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Hasil uji validitas variabel persepsi konsumen, sikap konsumen dan keputusan pembelian diperoleh nilai Item-Total Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya data valid dan dapat dianalisis lebih lanjut. Hasil uji reliabilitas berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α), menunjukkan dari masing-masing variabel persepsi konsumen, sikap konsumen dan keputusan pembelian memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha (α) lebih besar dari 0,60. Dengan demikian, maka semua indikator dari variabel persepsi konsumen, sikap konsumen dan keputusan pembelian dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.

Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, Uji multikolinearitas dan uji heterokedasitas. Uji normalitas menggunakan uji kolmogorof smirnov yang diperoleh nilai signifikansi 0,308 yang lebih besar dari 0,05 sehingga data dikatakan normal (Ghozali, 2005). Uji multikolienaritas diperoleh nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1, sehingga dapat dikatakan data tidak ada masalah multikolinearitas(Ghozali, 2005. Uji heterokedasitas menggunakan uji gletser yang diperoleh nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sehingga data dikatakan tidak ada masalah heterokedasitas (Ghozali, 2005). Berdasarkan uji asumsi klasik tersebut sehingga data dapat di uji selanjutnya (lampiran 5).

Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis pengaruh persepsi konsumen, sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang diketahui hasilnya sebagai berikut.

(29)

15 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.597 1.449 4.554 .000

Persepsi konsumen .126 .030 .266 4.149 .000

Sikap konsumen .260 .046 .358 5.596 .000

a. Dependent Variable: Keputusan pembelian

Pengaruh persepsi konsumen dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang dapat dinyatakan dengan persamaan:

Y = 6,579 +0,126. X1 + 0,260 X2

Angka-angka koefisien pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pengaruh persepsi konsumen dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang. Jadi apabila terjadi kenaikan persepsi konsumen dan sikap konsumen maka akan meningkatkan pula keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang.

Secara parsial terdapat pengaruh persepsi konsumen dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang. Secara simultan terdapat pengaruh persepsi konsumen dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang.

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1150.393 2 575.196 32.926 .001a

Residual 3441.427 197 17.469

Total 4591.820 199

a. Predictors: (Constant), Sikap Konsumen, Persepsi Konsumen

(30)

16 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1150.393 2 575.196 32.926 .001a

Residual 3441.427 197 17.469

Total 4591.820 199

b. Dependent Variable: Keputusan pembelian

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .501a .451 .473 4.180

a. Predictors: (Constant), Sikap konsumen, Persepsi konsumen b. Dependent Variable: Keputusan pembelian

Nilai adjusted R square adalah 0,473 hal ini berarti bahwa persepsi konsumen dan sikap konsumen mampu menjelaskan keputusan pembelian sebesar 47,30 % dan sisanya sebesar 52,70 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian.

Pembahasan

Pengaruh Persepsi konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang. Hasil ini sejalan dengan penelitian penelitian Fauzi (2011) dan Hidayat (2015) menyatakan bahwa persepsi mempengaruhi keputusan pembelian.

Hal ini berarti bahwa semakin baik persepsi terhadap sebuah merek akan menjadikan konsumen memutuskan untuk membeli merek tersebut..Konsumen didasari adanya kebutuhan dan keinginan untuk membeli produk tertentu, setelah konsumen mengetahui apa yang akan di beli maka konsumen tersebut akan mencari informasi pada produk tersebut dan memulai untuk menimbang nilai yang bisa didapat dari suatu produk. Hal ini didukung dengan perhitungan skor rata-rata tertinggi yaitu merek produk tersebut memiliki desain yang

(31)

17

unik (gambar yang menarik) sebesar 3,850, kemudahan mendapatkan merek produk tersebut sebesar 3,780, warna dari merek produk tersebut yang menarik dan merek produk dengan model yang eksklusif sebesar 3,740. Berdasarkan temuan tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Sumarwan (2010; 96) menyatakan bahwa konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk berawal dari persepsinya terhadap produk terebut. Hal ini berarti bahwa untuk memahami persepsi merupakan hal penting bagi suatu perusahaan pemasar.

Konsumen yang menerima dan memperhatikan stimulus yang sama, mungkin akan mengartikan stimulus tersebut berbeda. Kebutuhan mempengaruhi seorang konsumen secara langsung, karena kebutuhan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Apa yang dipersepsikan seorang konsumen tentang lingkungannya, bagaimana perasaannya, aktivitas-aktivitas yang dilakukan semua proses tersebut dipengaruhi oleh kebutuhannya.

Pengaruh Sikap konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Sikap konsumen berpengaruh terhadap terhadap keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang. Hasil ini sejalan dengan penelitian penelitian Wahyuni (2008) dan juga Sasongko & Khasanah (2012) menemukan bahwa sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa semakin baik sikap terhadap sebuah merek akan menjadikan konsumen memutuskan untuk membeli merek tersebut. Jika dilihat dari karakteristik responden sebagian besar responden baik laki-laki maupun perempuan sebagian besar membeli produk fashion Nevada. Jika dilihat dari usia responden sebagian besar usia 20 tahun – 30 tahun yang banyak membeli fashion Nevada.

Pelajar atau mahasiswa merupakan responden yang paling banyak membeli produk Nevada sebanyak 45 orang. Hal ini didukung dengan perhitungan skor rata-rata tertinggi yaitu merasa loyal terhadap merek produk fashion tersebut sebesar 3,860, varian model merek produk fashion yang cocok sebesar 3,770, memakai merek produk fashion tersebut untuk keseharian sebesar 3,600 dan menggunakan merek produk fashion tersebut memiliki kepuasan tersendiri sebesar 3,540. Sikap memiliki konsep paling penting dalam mempengaruhi sikap konsumen kerena pemasar berharap konsumen dapat terpengaruh untuk melakukan keputusan pembelian. Sikap juga diartikan untuk mengungkapkan ekpresi perasaan seseorang untuk mencerminkan perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu obyek, obyek yang dimaksud berupa merek, layanan, pengecer dan perilaku tertentu. Hal ini berarti bahwa, sikap merupakan konsep yang penting. Setiap menajer pemasaran menghabiskan biaya yang besar untuk meneliti sikap konsumen terhadap produk serta merek. Dengan mempengaruhi sikap konsumen, para pemasar berharap dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen

(32)

18

(Simamora, 2004: 152). Sikap sangat erat kaitannya dengan perasaan seseorang dan hal ini dapat mempengaruhi terhadap perilaku konsumen untuk membeli suatu produk atau pun jasa tertentu. Konsep ini sesuai dengan definisi sikap konsumen menurut Simamora (2004: 152) yang mengungkapkan bahwa sikap merupakan ekpresi perasaan, yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak setuju terhadap merek.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1) Persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang.

2) Sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion private label di Matahari Departement Store Semarang.

Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Fauzi (2011) dan Hidayat (2015), yang menemukan bahwa persepsi konsumen dan sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini beararti bahwa semakin baik persepsi dan sikap konsumen terhadap produk private label terutama produk fashion, maka akan meningkatkan keputusan pembelian produk fashion private label.

Implikasi Terapan

Nilai statistik deskriptif pada variabel persepsi konsumen adalah jaminan merek produk yang tidak mudah rusak. Oleh sebab itu bagi Matahari Departemen Store Semarang untuk lebih memperhatikan produk fashion private label untuk dari sisi kualitas terutama keawetan produk. Selain itu, sikap merupakan variabel dengan nilai rata-rata terendah sebesar 3,390, oleh sebab itu bagi pihak Matahari Departemen Store memperbaiki model Fashion privete label karena menurut sikap konsumen, konsumen membeli merek produk fashion tersebut karena modelnya merupakan indikator yang terendah.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak menambahkan responden yang belum mengetahui fashion private label di Matahari Departemen Store, yang mana responden ini dapat digunakan sebagai control grup responden yang belum mengetahui fashion private label di Matahari Departemen Store.

(33)

19

Keterbatasan lain yaitu, dalam mencari responden yang berada di Matahari Departement Store yang sedang membeli produk Fashion private label terkadang sulit untuk diberi kuesioner atau banyak alasannya seperti bersikap cuek, merasa bukan hal yang penting, terburu-buru akan berbelanja lainnya dll.

Saran Untuk Penelitian Yang Akan Datang

Bagi penelitian selanjutnya yang akan mengangkat topik yang sama, disarankan untuk perlu mempertimbangkan variabel-variabel lain, yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, selain dari yang sudah diteliti pada penelitian ini seperti; pengetahuan dan motivasi yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Atau meneliti produk private label lain seperti convenience dan specialty, selain dari yang sudah diteliti. Selain itu untuk penelitian yang akan datang dapat menambahkan responden yang belum mengetahui fashion private label di Matahari Departemen Store, untuk memastikan responden mau untuk mengisi kuesioner, untuk penelitian yang akan datang diharapkan untuk memberikan souvenir atau kenang- kenangan kepada responden, sehingga responden lebih tertarik untuk mengisi kuesioner.

(34)

20 DAFTAR PUSTAKA

AG. Suyono, Sri Sukmawati, Pramono. 2012. Pertimbangan Dalam Membeli Produk Barang Maupun Jasa. Intidayu Press. Jakarta.

Cahyono, H, 2010. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Produk Store Brand dan Tingkatan Store Loyalty Pada Minimarket Indomaret Salatiga. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universtas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Deny, S, 2014. “765 Ribu Gerai Ritel Menjamur di Indonesia”.

http://bisnis.liputan6.com/read/814452/765-ribu-gerai-ritel-menjamur-di-indonesia.

Diunduh Januari 2014.

Engel, James, Blackwell,R.,and Miniard, P.W., 1994, Perilaku Konsumen,Edisi Keenam, Terjemahan F.X. Budiyanto, Jilid 1, Binarupa Aksara,Jakarta.

Fauzi, Muhammad. 2011. Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Hand And Body Lotion Vaseline For Man di Kelurahan Gaharu

Ferrinadewi, Erna, 2008. Merek dan Psikologi Konsumen, Graha Ilmu, Yogyakarta

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hadi, K, 2009. Pengaruh Persepsi Nilai Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Private Label . Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hartanto, A & Haryanto, J, O, 2012. Pengaruh Display, Kepercayaan Merek,

Keakraban Merek, Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian. Pekan Ilmiah Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

(35)

21

Hidayat, H. NANDAN AHMAD, SE.,MM. 2015. PENGARUH PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI MOTIVASI KONSUMEN. Vol.1, No.1.

Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir.

Ihalauw, John JOI, 2009. Retail Private label, Graduate Certificate Program Level II.

J. Setiadi, Nugroho, SE., MM., 2003, “Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran”. Jakarta: Kencana.

Kotler, Philip. 1994. Marketing management: Analysis, Planing, Implementation, Control.

Ed. 8, New jersey: Prentice Hall, Inc.

. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 12, PT Indeks, New Jersey.

. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta; Erlangga.

Kotler dan Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT. Indeks, Jakarta

Köster, E. P. and Mojet, J. (2007) Theories of food choice development. In: Frewer L and Van Trijp H C M, (eds.): Understanding consumers of food products, Abbington

Cambridge UK, Woodhead Publishing, 93-124.

Listiyani, 2011. Pengaruh Karakteristik Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Private Label. Tesis Program S2 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (tidak dipublikasikan).

Loudon, D.L, dan Della Bitta, A.J, 1993, Consumer Behavior: Concepts and Application, Singapore: Mc.Grow-Hill, Inc.

(36)

22

Malholtra, N.K. (2004). Marketing Research (4th ed.). prentice Hall: Pearson Education, Inc.

Mbaye-Fall, Diallo, 2003. “Perception Of Private label Brand Image : A Comparison Between Three Different Nationality Consumer Groups” University Paul Cézanne AixMarseille III (Aix-en-Provence) & University Institute of Technology ofMarseille.

Nugroho 2008. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Cetakan ketiga, Kencana Media Group. Jakarta

Purba, Johanes S., 2012. Analisis Pengaruh Persepsi Nilai Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Private label Hypermarket Carrefour Di Kota Semarang. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan).

Purnomo, Herdaru, 2014. “Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia, RI Masuk 4 Besar”. http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara-dengan penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar. Diunduh Maret 2014.

Robbins, Stephen, 2006, Perilaku Organisasi, 2006 Perilaku organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia.

Saputra, R, 2013. Analisis Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Xenia di Sidoarjo. Jurnal Manajemen Pemasaran.

Sasongko & Khasanah (2012). Jurnal: Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian PC Tablet iPad (Studi Pada Konsumen iPad di Semarang). Vol. 1 (1): 283-300. Semarang: Universitas Diponegoro.

Schifman, Leon G. dan Lesli Lazar Kanuk, 2007. Consumer Behavior, 7th Edition, Prentice Hall Inc, Upper Saddle Rivera, New Jersey.

Simamora, Bilson, 2003. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

(37)

23

. 2004. Riset Pemasaran, Jakarta, Gramedia Utama.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: alfabeta

. 2012. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Alfabeta, Bandung.

Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran).

Bogor: Ghalia Indonesia.

. 2010. Pemasaran Strategik (Prespektif Value-Based Marketing &

Pebgukurab Kinerja). IPB Pres. Bogor.

Utami, C., 2006. Manajemen Ritel. Salemba Empat:Jakarta.

Wahyuni, Dewi Urip (2008), Pengaruh Motivasi, Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” Di Kawasan Surabaya Barat, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 10 No. 1.

www.matahari.co.id

(38)

24 LAMPIRAN 1

KUESIONER

Saya, ……… (…………..) adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi UKSW yang datang menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion Private Label”. Penulisan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW.

Sehubungan dengan hal tersebut, Saya memohon kepada Bapak/ Ibu/ Sdr berkenan dapat membantu saya dengan berpartisipasi mengisi kuisioner dibawah ini.

Partisipasi Anda, sangat membantu dalam penyelesaian studi saya. Atas bantuan dan partisipasinya, saya ucapkan terimakasih.

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

2. Usia : a. < 20 Tahun

b. 20 Tahun – 31 Tahun

c. 31 Tahun – 41 Tahun

d. 41 Tahun – 50 Tahun

e. > 50 Tahun

3. Pendidikan terakhir : a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Diploma

e. Sarjana

4. Pendapatan : a. Rp. < Rp. 1.000.000,00

b. Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.500.000,00 c. > Rp. 2.500.000,00

(39)

25 5. Jenis Pekerjaan:

a. Pelajar dan Mahasiswa b. Wiraswasta

c. Karyawan Swasta d. Profesional

e. lainnya : ……...

6. Apakah Anda pernah membeli produk private label (Fashion) di Matahari Departemen Store?

a. Ya (lanjut mengisi kuesioner) b. Tidak (berhenti mengisi kuesioner)

7. Jika jawaban Anda Ya, produk fashion apa yang Anda Beli?

a. Nevada b. Cole c. Connextion d. St. Yves

(40)

26

Berilah Tanda Centang Pada Jawaban Yang Sesuai Dengan Jawaban Anda

” Sangat Tidak Setuju (STS)”

” Tidak Setuju (TS)”

” Netral (N)”

” Setuju (S)”

” Sangat Setuju (SS)”

PERSEPSI KONSUMEN

No Saya membeli Produk Private Label (fashion) karena: STS TS N S SS 1 Merek produk yang tahan lama (awet)

2 Merek produk dengan bahan kain yang berkualitas 3 Merek produk tersebut memiliki desain yang unik 4 Merek produk dengan banyak ukuran

5 Warna dari merek produk tersebut yang menarik 6 Merek prodk dengan logo yang mudah dikenali

7 Kondisi merek produk tersebut dapat mempengaruhi selera untuk membeli

8 Merek produk dengan model yang eksklusif 9 Harga merek produk tersebut yang murah

10 Adanya jaminan merek produk yang tidak mudah rusak 11 Kemudahan mendapatkan merek produk tersebut

(41)

27 SIKAP KONSUMEN

No PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Saya bersedia membeli merek produk fashion tersebut dibandingkan produk lain

2 Saya menggunakan merek produk fashion tersebut memiliki kepuasan tersendiri

3 Saya merasa loyal terhadap merek produk fashion tersebut

4 Saya menyukai merek produk fashion tersebut dibandingkan produk lain

5 Menurut saya varian model merek produk fashion yang cocok 6 Saya memakai merek produk fashion tersebut untuk keseharian 7 Saya membeli merek produk fashion tersebut karena modelnya

KEPUTUSAN PEMBELIAN

No PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Saya membeli merek produk fashion tersebut karena kebutuhan saya sendiri

2

Sebelum saya membeli merek produk fashion, saya mencari informasi sehubungan dengan merek produk fashion tersebut

3 Saya memilih merek produk fashion karena memiliki sesuatu manfaat/kegunaan tertentu

4 Saya memutuskan untuk membeli merek produk fashion ini karena ada rekomendasi dari orang lain

5 Saya merasa puas dengan merek produk fashion tersebut

TERIMA KASIH

(42)

28 LAMPIRAN 2

INPUT DAN OLAH DATA PRETEST

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 total

1 4 4 3 5 5 5 4 3 4 3 5 45

2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 41

3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 47

4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 46

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43

7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

8 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43

9 3 3 3 4 4 4 4 1 3 3 4 36

10 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 38

11 3 4 3 4 4 4 5 4 3 3 3 40

12 3 4 3 4 3 4 5 2 3 3 3 37

13 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 38

14 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 48

15 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 43

16 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 40

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

18 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 40

19 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 38

20 5 5 3 3 4 4 5 3 2 4 3 41

21 4 4 4 4 5 5 5 4 2 3 4 44

22 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 53

23 4 5 3 4 4 3 3 4 2 4 3 39

24 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

27 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 36

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

30 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 39

NO Persepsi Konsumen

(43)

29

1 2 3 4 5 6 7 total

1 3 4 4 3 3 5 3 25

2 3 3 3 3 4 4 4 24

3 5 5 5 5 4 4 4 32

4 5 5 4 4 4 4 4 30

5 4 4 4 4 4 4 4 28

6 4 4 4 4 4 4 4 28

7 5 5 5 5 5 5 5 35

8 4 4 4 4 4 4 4 28

9 3 3 3 3 3 4 3 22

10 4 4 4 3 3 4 4 26

11 4 4 3 3 3 3 3 23

12 3 3 3 3 4 4 3 23

13 3 3 3 3 3 4 3 22

14 5 5 5 5 5 5 4 34

15 4 4 3 3 4 4 4 26

16 3 4 3 4 3 4 4 25

17 4 4 3 3 4 4 4 26

18 4 4 3 3 4 3 3 24

19 3 3 3 3 4 4 3 23

20 4 4 3 4 4 2 5 26

21 4 5 3 4 4 3 4 27

22 5 5 5 5 5 3 5 33

23 4 4 3 3 3 2 5 24

24 4 4 3 4 4 3 4 26

25 4 4 4 4 4 4 4 28

26 4 4 4 4 4 4 4 28

27 4 4 4 4 4 4 4 28

28 4 4 4 4 4 4 4 28

29 4 4 4 4 4 3 4 27

30 3 3 3 4 4 4 4 25

NO Sikap Konsumen

(44)

30

1 2 3 4 5 total

1 4 2 3 2 4 15

2 4 3 4 2 4 17

3 3 3 4 4 4 18

4 5 5 5 4 4 23

5 4 4 4 4 4 20

6 4 4 4 2 4 18

7 4 2 5 2 5 18

8 4 4 4 4 4 20

9 3 3 3 3 4 16

10 4 3 4 2 4 17

11 4 3 4 3 3 17

12 4 3 4 2 3 16

13 4 3 4 2 3 16

14 5 3 4 2 5 19

15 4 3 4 4 4 19

16 4 3 4 3 4 18

17 3 3 3 3 3 15

18 4 3 4 3 3 17

19 4 3 4 2 3 16

20 5 3 4 2 5 19

21 4 4 4 2 4 18

22 5 5 5 3 5 23

23 5 4 4 2 4 19

24 4 3 4 4 4 19

25 3 3 3 2 4 15

26 4 4 4 4 4 20

27 5 5 3 4 4 21

28 4 4 4 4 4 20

29 4 4 4 4 4 20

30 4 2 4 3 3 16

NO Keputusan Pembelian

(45)

31 PROFIL RESPONDEN

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 1 3.3 3.3 3.3

Perempuan 29 96.7 96.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20 tahun - 31 tahun 22 73.3 73.3 73.3

31 tahun - 41 tahun 5 16.7 16.7 90.0

41 tahun - 50 tahun 2 6.7 6.7 96.7

> 50 tahun 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SMA 2 6.7 6.7 6.7

Diploma 27 90.0 90.0 96.7

Sarjana 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Rp. 1.000.000 - Rp.

2.500.000 16 53.3 53.3 53.3

> Rp. 2.500.000 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang paling signifikan untuk mengetahui perbedaan penguasaan bahasa Inggris mahasiswa semester akhir STIE Swadaya meliputi delapan faktor yang melatarbelakagi

Ke Kemenanga menangan &amp;epang atas ' n &amp;epang atas 'ussia #1( ussia #1()*$, akib )*$, akibat dari teka at dari tekad bangsa &amp;e d bangsa &amp;epang untuk mela pang

Tahap pengamatan pada siklus I, guru kolaborator melakukan penilaian terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran dengan skor 3.16 dengan kategori baik, proses

Didalam pertunjukannya tidaklah seperti tari per- gaulan lainya, seperti tari Tayub yang da- lam pertunjukannya penari laki-laki (pe- ngibing) boleh ikut menari bersama penari

Penelitian ini membandingkan harga satuan jadi untuk upah pekerjaan, antara hasil analisa SNI dan harga satuan jadi di lapangan dengan menggunakan indeks tenaga,

1) Tanggapan pengunjung terhadap keberadaan pasar tradisional Cemara Responden yang berkunjung ke pasar tradisional Cemara memberikan tanggapan yang beragam terkait keberadaan

Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa peningkatan suhu aktivasi karbon menyebabkan ukuran pori karbon yang dihasilkan lebih kecil karena partikel karbon terpecah menjadi bagian yang