PENDAHULUAN
Ilmu komunikasi dari hari ke hari berkembang semakin pesat. Manusia berusaha mengembangkan cara berpikir mereka untuk mengembangkan teori-teori komunikasi agar dapat berguna dalam menunjang ranah pekerjaan yang ditekuni. Salah satu buah dari ilmu komunikasi adalah Public Relations. Departemen PR dalam perusahaan merupakan salah satu faktor yang menentukan berjalannya komunikasi terhadap eksternal maupun internal perusahaan. Komunikasi yang dilakukan tentu saja tidak terlepas dari promosi produk penjualan dari sebuah perusahaan. Atria Hotel Gading Serpong menempatkan Public Relations dalam Departemen Sales & Marketing.
Penempatan PR kedalam Departemen SM merupakan bukti bahwa salah satu peran PR adalah mengkomunikasikan promosi produk yang disediakan oleh Atria Hotel Gading Serpong, dengan kata lain PR di sini tugasnya berorientasi pada pemasaran, maka disebut sebagai Marketing Public Relations (MPR).
Selama ini Atria Hotel Gading Serpong mempercayakan seorang MPR untuk bertanggung jawab terhadap promosi produk lewat media sosial, media cetak, radio, dan iklan lainnya (billboard, LED Board, dll). Promosi yang dilakukan oleh MPR dianggap sebagai salah satu hal yang menentukan grafik penjualan.
Salah satu produk andalan dari Atria Hotel Gading Serpong adalah Ballroom, kemudian Ballroom ini dikembangkan menjadi lebih besar dan lebih bagus lewat proses renovasi. Tentu saja wajah baru dari Ballroom Atria yang kemudian berubah nama menjadi Grand Ballroom Atria Hotel Gading Serpong. Sekarang ini Ballroom Atria sudah selesai dari proses renovasinya, semua ini perlu dipromosikan dengan strategi yang baik karena diharapkan dengan promosi yang baik maka Ballroom Atria ini akan menjadi salah satu asset dari Atria Hotel Gading Serpong yang nantinya akan menaikan grafik penjualan.
Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat bahwa peran MPR dalam mempromosikan produknya sangatlah penting. Diharapkan Grand Ballrom yang diklaim sebagai Ballroom terbesar dikawasan CBD Gading Serpong akan memikat perusahaan- perusahaan, instansi pemerintah, bahkan masyarakat sekitar Atria Hotel Gading Serpong. Grand Ballrooom yang setelah direnovasi kemudian sanggup menampung 1500 orang perlu dipromosikan dengan strategi yang matang oleh Departemen Sales
& Marketing terutama dengan menggunakan media promosi ATL dan BTL.
Penelitian ini akan melihat bagaimana strategi Marketing Public Relations dari Atria Hotel Gading Serpong menggunakan promosi ATL dan BTL, dalam memasarkan atau mempromosikan Grand Ballroom untuk membangun citra positif sebagai hotel yang mewah dikawasan CBD Gading Serpong.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maribeth Jenita Mahasiswi Universitas Bunda Mulia tahun (2016) dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran PT Holdak Anugerah Citarasa dalam Memasarkan Restoran (Studi Deskriptif pada Strategi Komunikasi Pemasaran di Restoran Cepat Saji Holdak Ferai Mall Central Jakarta)”.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Komunikasi pemasaran di PT Holdak Anugerah Citarasa adalah bagian subsistem dari sistem organisasi atau sistem perusahaan. Posisinya berada pada tataran menengah (mezo), karena di dalamnya ada sub-sub sistem yang membentuk sistem komunikasi pemasaran itu, seperti tujuan promosi, positioning target sasaran promosi, anggaran komunikasi pemasaran, riset dan evaluasi, strategi komunikasi (periklanan, direct marketing, internet marketing, sales promotion, public relations, personal selling) dan khalayak sasaran. Holdak menggunakan media internet marketing untuk memberikan informasi mengenai produk dan promo-promo yang berlaku, berinteraksi kepada pengguna internet maupun pelanggan Holdak, serta memberikan hiburan dan ucapan pada hari-hari raya besar. Holdak juga turut melakukan pengembangan promotional mix berupa pemasangan iklan, promosi-promosi penjualan, internet marketing di media sosial, menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi seperti GO-JEK (Humas) hingga personal selling. Metode keseimbangan kompetitif pilihan dalam menetapkan biaya anggaran promosi agar mendapat cost yang minim dengan hasil yang maksimal.
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Christian Tulis dan Lina Sinatra Wijaya (2019) dengan judul “Strategi Marketing Public Relations (MPR) Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Kepulauan Talaud-Sulawesi Utara.” Melalui penelitian ini, penulis menguraikan bahwa strategi paling efektif yang digunakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Talaud dalam meningkatkan jumlah kunjungannya adalah dengan membuat berbagai macam event sebagai program utama mereka. Namun dikarenakan keterbatasan jaringan internet dan sumber daya manusia, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Talaud kurang memaksimalkan penggunaan surat kabar, Public Service Activity dan identitas media dalam implemetasi strategi MPR sebagai strategi promosi.
Dari penelitian ini disimpulkan bahwa kedua penelitian tersebut menyebutkan bahwa guna meningkatkan jumlah konsumen, masing-masing perusahaan mengadakan event dan menggunakan media sosial sebagai sarana memberikan informasi promosi yang sedang dijalankan. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti lebih menekankan pada promosi yang dilakukan Marketing Public Relations guna mendapatkan peningkatan citra Atria Hotel Gading Serpong melalui re-launching Grand Ballroom tersebut.
Marketing Public Relations
Dalam buku yang berjudul The Marketer's Guide to Public Relations yang ditulis oleh Thomas Harris (Harris, 1998) konsep mengenai MPR adalah sebagai berikut:
Marketing public relations is the process of planning and evaluating programs, that encourage purchase and customer through credible communication of information and impression that identify companies and their products with the needs, concerns of customer.”
Marketing Public Relations secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan konsumen. (Ruslan 2005:239).
Proses yang terjadi dalam Maketing Public Relations adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
b. Pelaksanaan
Suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan.
c. Evaluasi Program
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan
Menurut Kasali (2003:77) Marketing public relations dapat diartikan sebagai pengelolaan komunikasi untuk mendorong pembelian, dan kepuasan pelanggan, konsumen, dan masyarakat. Marketing public relations menunjukan adanya proses komunikasi dua arah mengenai produk atau organisasi.
Media Promosi
Kotler (2002) mendefinisikan bahwa promosi merupakan bagian dan proses strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi bauran promosi (promotional mix). Berdasarkan definisi tersebut Kotler menjabarkan bauran promosi terdiri dari:
a. Advertising, merupakan bentuk dari sebuah presentasi non-personal akan ide, barang, atau layanan oleh sponsor yang teridentifikasi.
b. Sales Promotion, merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong penjualan akan suatu produk, baik barang maupun jasa.
c. Personal Selling, merupakan interaksi pribadi antara konsumen dan pihak penjualan dari suatu perusahaan dengan tujuan menarik konsumen, membuat penjualan hingga membangun hubungan yang baik dengan konsumen.
d. Public Relations, merupakan usaha untuk membangun hubungan baik dengan public, dengan cara mendapatkan publisitas yang menguntungkan, membangun citra peusahaan yang baik serta menanganin rumor-rumor yang tidak baik.
e. Event & Experiences, merupakan kegiatan dan program yang dirancang untuk menciptakan harian perusahaan yang disponsori atau khusus terkait merek interaksi dengan konsumen, termasuk olahraga, seni, hiburan dan acara couse serta kegiatan yang kurang formal lainnya.
f. Direct & Digital Marketing, adalah terlibat secara langsung dengan konsumen yang ditargetkan untuk mendapatkan tanggapan langsung dan membangun hubungan dengan konsumen dalam jangka waktu yang panjang.
Media promosi periklanan adalah komunikasi langsung yang didesain untuk pelanggan antar bisnis. Bentuk iklan ini dibiayai oleh sponsor tertentu yang dikategorikan sebagai komunikasi massa karena perusahaan sponsor tersebut berkomunikasi dengan penerima pesan yang beranekaragam. Walaupun iklan pada umumnya digunakan oleh perusahaan bisnis, iklan juga digunakan oleh berbagai organisasi-organisasi nirlaba, profesional, dan lembaga sosial. Periklanan terbagi menjadi tiga bagian yaitu Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL).
Menurut Eva (Ayunira, 2016) strategi promosi melalui media iklan above the line (ATL) dan below the line (BTL) merupakan salah satu strategi promosi dalam bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang digunakan dalam memperkenalkan produk dan eksistensi produk. Berikut merupakan definisi dari ATL, BTL, dan TTL:
A. Above The Line
Above The Line (ATL) media lini atas, merupakan media yang terdiri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak, media elektronik (tv, radio dan bioskop) serta media luar ruang (papan reklame dan angkutan). Media lini atas ini bersifat tidak langsung mengenai audiens, karena terbatas pada penerimaan audien media. Media lini atas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Target audiens yang luas
b. Lebih mudah untuk menjelaskan sebuah konsep dan ide c. Tidak ada interaksi langsung dengan audiens
B. Below The Line
Below The Line (BTL) media lini bawah merupakan media promosi secara langsung mengena pada audiens karena sifatnya yang memudahkan audiens langsung menyerap produk atau pesan. Contohnya: direct mail, pameran, point of sale display material, calendar, agenda, gantungan kunci atau tanda mata. Media lini bawah memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
a. Target audiens yang terbatas
b. Media atau kegiatan memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh maupun berinteraksi bahkan dapat langsung melakukan pembelian
c. Media yang digunakan antara lain: event, sponsorship, sampling, point of sale, materials, consumer promotion, trade promotion dan lain-lain.
d.Biaya produksi yang lebih besar daripada tayang.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian secara kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk mengerti fenomena apa yang dialami oleh subjek yang diteliti, seperti perilaku, motivasi, tindakan, pada konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilimiah (Moleong, 2010). Penelitian kualitatif ini bergantung kepada tindakan yang terlihat dengan cara mendeskripsikannya datanya dalam bentuk kata-kata dan bahasa daripada dalam bentuk data-data statistik (Elliot & Timulak, 2005).
Pada penelitian ini, Atria Hotel Gading Serpong merupakan subjek penelitian dengan target sasaran publik disekitar AHGS. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terhadap tim marcomm AHGS. Selain itu, pada penelitian ini dilakukan juga metode observasi. Dimana Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004, h.104). Kedua metode ini dilakukan untuk melihat bagaimana strategi marketing public relations yang digunakan oleh tim marcomm AHGS melalui media Above The Line (ATL) dan Below The Lone (BTL) dalam upaya memprmosikan Grand Ballroom baru dari Atria Hotel Gading Serpong.
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Atria Hotel Gading Serpong
Atria Hotel Gading Serpong adalah hotel bintang 4 berstandar internasional yang dibangun di jantung CBD (Central Business District) Serpong untuk melayani kebutuhan pasar lokal untuk konferensi, liburan, perjalanan bisnis dan MICE (Meetings, Incentives, Conference, & Exhibitions). Ini adalah kebutuhan yang berkembang di Jakarta Barat, Tangerang dan sekitarnya. Atria Hotel Gading Serpong dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan adanya hotel
berbintang dan ballroom yang mampu menampung hingga 2000 orang. Atria Hotel Gading Serpong merupakan salah satu hotel yang termasuk dalam manajemen Parador Group. Parador Group berada di bawah manajemen induk PT. Paramount Enterprise yang bergerak dalam bidang hotel dan resorts.
Strategi pemasaran Public Relations dalam kegiatan-kegiatan promosi re- launching Grand Ballroom Atria Hotel Gading Serpong.
Seperti yang sudah dikemukakan diawal bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Promosi Grand Ballroom Atria Hotel Gading Serpong yang baru, maka dilakukanlah penelitian secara terstruktur dan menggunakan tehnik wawancara yang melibatkan responden yaitu Elsa Mariyana Iyan sebagai Public Relation Manager. Dari hasil wawancara dan pemaparan tersebut dapat memperjelas bagaimana Strategi Promosi ATL dan BTL dari Atria Hotel Gading Serpong untuk mempromosikan Grand Ballroom yang baru. Berikut sajian temuan data serta analisis hal- hal penting sebagai berikut:
Media ATL dan BTL yang digunakan dalam Mempromosikan Grand Ballroom Atria Hotel Gading Serpong
Dalam mempromosikan re-launching Grand Ballroom Atria Hotel Gading Serpong, Public Relations dari Atria Hotel Gading Serpong menggunakan media promosi ATL dan BTL seperti:
ATL (Above The Line)
Promosi dapat dikatakan berhasil apabila telah mempengaruhi keberadaan merek dari barang atau jasa dari sebuah perusahaan. Semakin menarik promosi yang dilakukan oleh perusahaan maka konsumen akan menyadari keberadaan produk tersebut, dan akan membuat merek menjadi dikenal oleh konsumen (Juwitasari, 2015). Atria Hotel Gading Serpong dalam promosi ATL nya menggunakan media antara lain:
1. Radio
Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran sehingga isi siarannya bersifat sepintas lalu dan tidak dapat diulang audience. Dengan tarif yang secara umum dapat dinegoisasikan serta tarif yang tidak terlalu mahal dibanding media elektronik lainnya, Atria Hotel Gading Serpong sering kali melakukan talkshow atau sekedar memasang iklan di radio lokal seperti Star Radio, Radio Cakrawala, Mandarin Station, dan Heartline FM. Talkshow dan pemasangan iklan di radio tidak rutin dilakukan oleh marketing communication, hal tersebut dilakukan jika ada beberapa promo hightlight terbaru atau produk yang menjadi fokus untuk didorong
tingkat penjualannya oleh hotel, dalam hal ini yang menjadi focus utama adalah Relaunching Grand Ballroom Atria Hotel Gading Serpong.
Menurut hasil wawancara dengan Public Relations Manager Atria Hotel Gading Serpong:
“Atria Hotel Gading Serpong memanfaatkan beberapa kesempatan talkshow dengan radio yang sudah bekerja sama dengan Atria diantaranya Staradio dan Mandarin Station. Kami memilih radio tersebut karena memang target kami pendengar dikawasan tersebut (Tangerang).”
Dari pernyataan diatas terlihat bahwa talkshow dimedia sangat besar pengaruhnya karena didalam talkshow ada interaksi tanya jawab antara pendengar dengan narasumber talkshow (Wati & Habibah, 2017). Sehingga dengan tanya jawab ini pendengar dapat mengetahui informasi tentang perusahaan dengan lebih jelas.
2. Koran (Newspaper)
Koran atau surat kabar adalah media yang menyediakan kumpulan informasi bagi khalayak untuk menjangkau semua lapisan masyarakat. Public Relation Manager Hotel Atria Gading Serpong sering bekerja sama dengan media cetak lokal dan nasional seperti Media Indonesia, Kompas Media, dan Whats New Indonesia untuk mempromosikan atau memamerkan produk Atria Hotel Gading Serpong.
Hal ini dipertegas dengan pernyataan Ibu Elsa Mariyana sebagai Public Relations Manager Atria Hotel Gading Serpong, yang mengatakan:
“Biasanya kerjasama media bisa dilakukan dalam bentuk barter uang atau bahkan bisa didapatkan oleh AHGS secara cuma-cuma tergantung kesepakatan dengan mereka (Media). Untuk pasang iklan di koran, kita harus menempatkan pesanan media di mana pesanan media dalam hal ini berisi iklan tentang garis besar perubahan Grand Ballroom baru AHGS yang akan ditayangkan oleh mereka (Media)...”
Disini terlihat bahwa kerja sama dengan media diperlukan dilakukan oleh AHGS terutama dalam mempromosikan Grand Ballroom tersebut, karena dengan kerjasama dengan media makan akan meningkatkan publisitas dari perusahaan kita (Susanti, 2018).
3. Billboard
Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang (outdoor advertising) dan memiliki ukuran yang besar. Dalam arti yang sebenarnya billboard adalah bentuk poster dengan ukuran yang besar dan diletakkan di tempat tertentu yang ramai
dilalui orang (Melinda, 2017). Billboard termasuk model reklame media luar ruang yang paling banyak digunakan.
Public Relation Manager Atria Hotel Gading Serpong memberikan jadwal untuk pemasangan billboard selama 6 bulan sebelum acara peresmian Grand Ballroom AHGS dilaksanakan.
Dalam wawancara Bersama Director of Sales Marketing, Ibu Diah mengatakan:
“…kami pakai Billboard. Sudah ada beberapa titik yang memang bekerja sama dengan kami. Dari dulu penggunaaan billboard ini sangat berdampak untuk penjualan kami, setiap pasang billboard pasti revenue item yang dipromosikan naik.”
Billboard merupakan salah satu media promosi yang efektif untuk digunakan karena dapat membuat masyarakat menyadari akan suatu brand yang akan diluncurkan (Melinda, 2017). Tentu saja ini merupakan alasan AHGS dalam rangka akan meluncurkan Grand Ballrom yang baru agar masyarakat dan perusahaan sekitar menyadari AHGS memiliki Grand Ballroom yang baru dan kemudian akan muncul ketertarikan (action) untuk datang melihat Grand Ballroom tersebut.
BTL (Below The Line)
Promosi below the line yang dilakukan umumnya akan lebih dipilih oleh konsumen dalam rangka keputusan pembelian impulsif, karena lebih menarik dan menguntungkan konsumen dimana jika konsumen mencapai pembelian tertentu akan mendapatkan bonus menarik, potongan harga dan juga undian berhadiah yang membuat konsumen senang berbelanja sekaligus mendapatkan keuntungan lainnya (Akbar, 2020). Ini merupakan alasan kenapa Promosi Below the Line juga memegang peran penting dalam mempromosikan Relaunching Grand Ballroom AHGS. Media BTL yang digunakan oleh AGHS antara lain:
1. Flyer
Flyer adalah lembaran yang tercetak secara tunggal (tidak ada lipatan) dan digunakan untuk menarik perhatian publik terhadap sebuah acara, pelayanan, produk, ataupun ide. Flyer memuat informasi atau menjelaskan tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah, atau dimaksudkan sebagai sarana beriklan (Triadi & Bharata, 2010).
Public Relation Manager Atria Hotel Gading Serpong rutin membuat dan mencetak flyer yang memuat tentang segala bentuk promo baik dari room atau f&b khususnya promosi terkait relaunching Grand Ballroom AHGS yang baru.
Flyer tersebut di rancang oleh Graphic Design yang berkoordinasi langsung dengan Public Relation Manager yang disetujui oleh DOSM, dicetak lalu didistribusikan kepada sales dan ditempatkan di beberapa sudut hotel agar tamu yang hadir dapat membaca dan membawa pulang. Flyer ini juga di sebarkan
dibeberapa titik PT. Paramount Enterprise diantaranya Head Office Paramount dan Rumah Sakit Bethsaida Gading Serpong.
Flyer dapat meningkatkan kesadaran akan produk saat customer melihatnya, tentu saja melalui desain flyer yang unik dan simple dan membuat target audience menyimpan informasi tersebut (Setiani & Warsini, 2020) flyer ini akan efektif saat didukung oleh media promosi lainnya yang diletakan di tempat lainnya yang akan mempengaruhi target audience yang dimaksud.
2. Product Launching
Product Launching merupakan perpanjangan bentuk dari press conference, pada tahap perkenalan produk atau promo perusahaan memperkenalkan produknya kepada calon pelanggan dengan tingkat penerimaan produk yang diharapkan lebih baik dibandingkan teknik marketing lainnya (Thian, 2021) hanya saja ditambah dengan event peluncuran produk. Posisi Public Relations Manager harus kuat dalam panitia peluncuran produk karena Public Relations Manager harus mampu menempatkan wartawan dalam satu posisi yang memudahkan untuk peliputan. Dalam hal ini, Public Relations Manager AHGS bertugas untuk mengundang media partner, membuat press release, membangun hubungan baik dengan tamu yang datang serta mengenalkan produk. Di Atria Hotel Gading Serpong tidak semua produk baru akan dibuatkan product launching tetapi hanya beberapa produk yang merupakan produk andalan dari pihak food beverage AHGS. Seperti lunch, dinner package atau breakfasting package dan Relaunching Grand Ballroom AHGS.
Menurut Public Relation Manager AHGS Ibu Elsa:
“Event ini (Product Launching Grand Ballroom AHGS) kami buat sebagai bentuk nyata kepada public agar lebih bisa merasakan kalau Grand Ballroom kami ini benar-benar sudah ready untuk digunakan. Kami sandingkan langsung vendor kenalan kami untuk buat booth, dengan begini media bisa dapat berita bagus untuk promoin Ballroom kami…”
Keseluruhan unsur penerapan strategi pemasaran dalam product launching menjadikan keyakinan dalam pemilihan para media sampai pengunjung yang hadir khususnya bagi para calon customer yang mencari vendor sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka (Pritasari et al., 2021).
Product launching ini cukup efektif karena dapat menghasilkan audience yang dealing atau melakukan Down Payment pada saat Event Product Launching ini dilakukan.
3. Social Media Instagram
Media social khususnya Instagram adalah salah satu cara Atria Hotel Gading Serpong dalam mempromosikan promo, event, produk terbaru, ataupun dalam hal ini relaunching Grand Ballroom AHGS sehingga melalui Instagram semua hal
yang Atria punya dapat secara langsung dan gratis diunggah. Efektivitas promosi produk di media Instagram pada kategori tinggi, artinya kegiatan promosi yang dilakukan mampu menimbulkan perhatian (attention), ketertarikan (Interest), dan feedback (desire), dan sebagian melakukan kegiatan membeli/menggunakan produk dari folowers (Khairani, 2018). Penggunaan media social Instagram untuk promosi pun sangatlah terjadwal karena Public Relations Manager telah mempersiapkan social media calendar setiap bulan untuk sosial media Instagram Atria Hotel Gading Serpong.
Dalam wawancara Ibu Elsa sebagai Public Relation Manager AHGS menyatakan bahwa:
“Sejauh ini medsos yang menjadi andalan kami untuk promosi itu Instagram.
Karna fenomena sekarang kalau ga main Instagram ga update. Melihat fenomena ini dapat dibuktikan dengan insight statistic Instagram kami yang angkanya bagus dan kami yakin ini efektif…”
Pernyataan ini dipertegas oleh statement Penggunaan Instagram dipilih karena Instagram merupakan salah satu media sosial yang sangat populer di kalangan masyarakat. Efektivitas promosi melalui media sosial Instagram ini berhubungan dengan aktivitas promosi yang dilakukan yaitu tingkat daya tarik pesan, gaya pesan, tingkat keakuratan dan kejelasan pesan, dan frekuensi penyampaian pesan (Ramadan, 2021).
Berdasarkan beberapa penerapan strategi marketing communication Atria Hotel Gading Serpong dalam mempromosikan Grand Ballroom yang telah dijelaskan, maka Public Relations Manager AHGS menerapkan strategi yang dapat digolongan berdasarkan dua kelompok yaitu Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL).
Ada 3 bagian promosi yang masuk dalam kelompok ATL yaitu Radio, Koran (Newspaper), dan Billboard. Kemudia dalam kelompok BTL ada 3 promosi juga yang dilakukan yaitu Flyer, Product Launching (Press Conference), dan Social Media Instagram. Strategi promosi melalui media iklan above the line (ATL) dan below the line (BTL) merupakan salah satu strategi promosi dalam bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang digunakan dalam memperkenalkan produk baru atau eksistensi produk (Ayunira, 2016). Dalam hal ini PRM AHGS ingin memaksimalkan bentuk promosi ATL dan BTL dalam proses relaunching Grand Ballroom AHGS yang baru.
SIMPULAN
Penerapan strategi promosi dari Marketing Public Relations Atria Hotel Gading Serpong dalam Relaunching Grand Ballroom menggunakan berbagai media ATL dan BTL sebagai upaya mempromosikan Grand Ballroom AHGS yang baru dan dapat digolongan dalam bauran promosi yaitu : (1) ATL: Radio, Koran, dan Billboard.
(2) BTL: Flyer, Product Launching (Press Conference), dan Social Media Instagram.
Namun untuk bauran promosi penjualan personal belum diterapkan oleh team Public Relations Manager dari AHGS. Dari beberapa penerapan strategi tersebut dapat disimpulkan bahwa Public Relation Manager yang bergerak dibawah Sales &
Marketing AHGS telah melaksanakan tugasnya sebagai salah satu cara mempromosikan Atria Hotel Gading Serpong, dengan menerapkan strategi promosi melalui ATL & BTL yang tentu sangat menunjang untuk lebih mempromosi Relaunching Grand Ballroom Atria Hotel Gading Serpong.
Strategi yang digunakan tim PRM AHGS untuk relaunching Grand Ballroom AHGS yang baru adalah dengan memanfaatkan media ATL dan BTL secara maksimal khususnya yang sesuai dengan target sasarannya. Manfaat yang didapat dari hasil promosi menggunakan media ATL dan BTL beragam mulai dari kesadaran akan target audience terhadap renovasi Grand Ballroom AHGS yang dulu hanya untuk 300 pax sehingga saat ini diklaim menjadi Grand Ballroom terbesar dikawasan CBD Gading Serpong. Hal tersebut didapatkan melalui Iklan Billboard yang dipasang pada beberapa titik Kawasan Gading Serpong kemudian melalui Talkshow beberapa stasiun radio, serta lewat newspaper yang tentu bisa memberikan info lebih detail kepada calon customer. Selain itu, promosi media BTL diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih nyata untuk AHGS khususnya melalui Flyer dan Social media Instagram.
Salaes Promotion yang diberikan diharapkan dapat menghasilkan customer yang menggunakan fasilitas Grand Ballroom AHGS yang baru. Salah satu hal yang membuat target audience untuk segera melakukan action untuk menggunakan adalah dengan dibuatnya Product Launching yang dilakukan bersamaan dengan Press Conference serta pameran beberapa vendor yang akan menjalin kerja sama dengan pihak AHGS.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, S. F., Tricahyadinata, I., & Asnawati. (2020). Pengaruh Display Produk, Promosi Below the Line dan Motivasi Belanja Hedonis Terhadap Keputusan Pembelian Impulsif. JURNAL MANAJEMEN, 12.
Ayunira, E. (2016). Penerapan Periklanan Above The Line (Atl) Dan Below The Line (Btl) Dalam Meningkatkan Traffic Pengunjung The Park Mall. 67.
Elliot, & Timulak, L. (2005). Descriptive and Interpretive approaches to Qualitative Research.
Harris, T. L. (1998). Value Added PR - The Secret Weapon of Intergrated Marketing.
Jenita, M. (2016). Strategi Komunikasi Pemasaran PT Holdak Anugerah Citarasa dalam Memasarkan Restoran.
Kasali, R. (2003). Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Grafiti.
Khairani, Z., Efrita, S., & Aznuriyandi. (2018). Efektivitas Promosi Melalui
Instagram Pada Umkm Sektor Makanan Dan Minuman Di Kota Pekanbaru.
Jurnal Benefita, 3(2).
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran (10th ed.). Erlangga.
Melinda, S. (2017). Efektivitas Billboard Dan Signboard Sebagai Media Promosi Suroboyo Carnival Park. Jurnal E-Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya, 5(1).
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Pritasari, O., Wilujeng, B., & Kusstianti, N. (2021). Penerapan Strategi Pemasaran Pameran Exhibition“Traditional Wedding Royal Plaza Surabaya” Di Era Pandemi Covid 19. Jurnal Tata Rias, 10(2).
Ramadan, A. (2021). Efektivitas Instagram Sebagai Media Promosi Produk
“Rendang Uninam.” Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat, 5(1).
Ruslan, R. (2005). Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi). PT. Raja Grafindo Persada.
Setiani, D., & Warsini. (2020). Efektivitas Promosi Kesehatan Menggunakan Media Video Dan Leaflet Terhadap Tingkatpengetahuan
Tentangpencegahanosteoporosis. Jurnal Kesehatan Holistic, 4(2).
Susanti, V. (2018). Strategi Media Relation Dalam Melaksanakan Publisitas (Studi Di Humas Kantor Walikota Jambi). Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Thian, D. A. (2021). Pengantar Bisnis. Penerbit Andi.
Triadi, D., & Bharata, A. S. (2010). Ayo Bikin Iklan: Memahami Teori & Praktek Iklan Media Lini Bawah. Elex Media Komputindo.
Tulis, C., & Wijaya, L. (2019). Strategi Marketing Public Relations Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Kepulauan Talaud-Sulawesi Utara. Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran Dan Penelitian, 5(1), 107–117.
Wati, R., & Habibah, U. (2017). Talkshow Radio Sebagai Progam Favorit Pendengar (Study Terhadap Progam Friday Talkshow Pada Radio Siaran Rumoh Pmi).
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian Dan Pengembangan Ilmu Dakwah. Published by Center for Research and Community Service (LP2M) and Faculty of Da’wah And Communication, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia., 23.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/view/2497