• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sehingga dalam prakteknya problem atau masalah pada sebuah kualitas daya listrik perlu difokuskan disebabkan beberapa alasan yang urgent yaitu:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sehingga dalam prakteknya problem atau masalah pada sebuah kualitas daya listrik perlu difokuskan disebabkan beberapa alasan yang urgent yaitu:"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar

2.1.1 Kualitas daya listrik

Penjabaran dari kualitas sebuah daya listrik adalah gagal atau adanya masalah pada operasi alat-alat atau mesin-mesin listrik yang digunakan oleh pelanggan atau pengguna listrik diakibatkan penyimpangan pada salah satu atau keseluruhan tegangan, arus atau frekuensi. [1]. Sejak 1980 akhir permasalah dalam penangan masalah daya listrik telah dilakukan. Dari masa tersebut hingga saat ini industri listrik mencurahkan upaya, daya dan biaya supaya bagaimana permasalahan ini teratasi dengan baik dan optimal. Permasalahan-permasalah yang sering terjadi adalah lonjakan tegangan yang akan disuplai kepada pengguna sedangkan faktor dayanya mengalami masalah. Sehingga dapat menjadikan masalah pada mesin-mesin listrik atau alat-alatnya. Akhirnya perusahaan penyedia layanan harus wajib memperhatikan dan focus pada masalah kualitas dan keoptimalan daya listrik. Pada industri itu sendiri sangat rentan terjadinya lonjakan karena mesin-mesin yang digunakan sangat sensitif.

Sebuah keandalan daya listrik dalam mengatasi masalah tersebut dapat dikatan baik jika dalam kerjanya sistem tersebut dapat diandalkan.

Sehingga dalam prakteknya problem atau masalah pada sebuah kualitas daya listrik perlu difokuskan disebabkan beberapa alasan yang urgent yaitu:

(2)

8

1. Lonjakan yang signifikan jika ditekan untuk sebuah sistem atau efisiensi daya listrik yang menyeluruh dapat mengakibatkan masalah atau problem pada cara kerja atau meningkatnya tingkatan efisiensi yang digunakan pada alat listrik tersebut.

Sebagai sebuah contoh, lonjakan itu dapat berwujud harmonisa di dalam sistem yang menjadi konsen diberbagai bidang ahli yang masalahnya dapat diakibatkan oleh pengaturan kecepatan motor listrik hingga pemakaian kapasitor bank guna menyusutkan kerugian yang muncul ketika mengoreksi faktor daya.

2. Lonjakan untuk alat listrik yang menggunakan basis mikroprosesor serta perangkat lunak elektronika daya lainnya harus dijaga sehingga sensifitasnya dan kualitas terhadap daya listrik senantiasa stabil.

3. Para pelanggan sebuah daya listrik pada saat ini harus mendapatkan info tentang pentingnya sebuah permasalahan kualitas daya listrik. Sags, dan transient switching adalah salah satu permasalah yang harus dikuasai sehingga mengharapkan kualitas daya dari utilitas penyedia daya listrik tersebut dapat diatasi.

4. kegagalan di komponen dapat terjadi karena saat ini telah dilakukan interkoneksi antar sebuah jaringan.

Berbagai kerusakan atau kegagalan pada mesin-mesin listrik dapat disebabkan oleh perubahan yang sangat drastis sehingga perawatan dan penyelesaian masalah harus dilakukan sehingga tidak terjadi atau timbul masalah listrik. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan yang berada dalam bidang tenaga listrik harus melakukan jaminan sehingga meminimalisir kerugian terhadap pelanggan.

2.1.2 Berbagai Nama-nama Beban Listrik

Rangkaian listrik searah sangat berbeda dengan rangkaian listrik lainnya. Lebih khusus rangkaian AC atau arus bolak-balik. Beban resistif, induktif, dan kapasitif ada dalam rangkaian listrik AC dan semuanya saling mempunyai karekter yang berlainan.

• Beban Listrik Resistif

(3)

9

Resistif atau dapat disebut resistor adalah jenis beban yang memiliki sifat resist atau penolakan dan mempunyai tahanan murni sendiri. Sedangkan bila mempunyai sifat menghalang elektron yang melewatinya dapat dikatan tahanan murni itu sendiri.

Sehingga dapat dikatakan yang tidak memproduksi energi listrik melainkan hanya menyerap penuh energi listrik. Dengan sifat yang dihasilkan oleh resistor ini maka mengakibatkan pada energi listrik yang bakal diserap atau dikonversikan dalam bentuk panas dan hasil akhirnya adalah tidak akan mengubah pada bentuk gelombang listrik bolak-balik tersebut.

Gambar 2. 1 Contoh Gelombang Listrik AC bila dihadapkan dengan Beban Resistif

Dapat dilihat pada gambar di atas maka terlihat bahwa gelombang arus dan tegangan selalu dalam waktu yang beriringan. Dan nilai dari daya di gambar di atas selalu berbentuk positif sehingga sifat pada beban yang resistif setiap saat menyerap penuh daya nyata seperti yang terlihat pada gambar di atas..

• Beban Listrik Induktif

Sifat yang menciptakan medan magnet pada proses kerjanya dinamakan sifat induktif. Bila medan magnet diperlukan untuk menggerakkan sesuatu dan memanfaatkan kerjanya, maka artinya beban listrik induktif yang digunakan. Sehingga akibat adanya belitan atau kumparan kawat maka dapat menimbulkan medan magnet.

Motor listrik, transformator, dan rele adalah beban listrik yang bersifat induktif.

(4)

10

Pada sebuah motor induksi AC contohnya, mesin tersebut memanfaatkan stator yang ada medan magnetnya. Medan magnet tersebut akhirnya difungsikan untuk menginduksi rotor dan karenanya tercipta sebuah medan magnet yang saling melawan mengikuti medan magnet bergerak berputar pada sisi stator.

Daya reaktif dari sumber listrik bolak-balik dapat menghasilkan induksi yang diperlukan pada energi listrik. Daya nyata sangat diperlukan untuk memutar beban yang dikopling dengan porosnya. Dari hasil resultan tersebut daya nyata dan daya reaktif inilah akan timbul daya yang dinamakan daya semu.

.

Gambar 2. 2 Contoh Bentuk Beban Induktif Pada Rangkaian AC

Sifat pada kumparan atau belitan adalah berguna untuk menghalang berganti atau berubahnya nilai pada arus listrik tersebut. Gelombang sinusoidal dibentuk dengan naik turunya nilai pada rangkaian listrik AC. Perubahan ini lah yang dihalangi dan dibatasi oleh belitan atau pada kumparan itu sendiri sehingga nilai arus listrik dapat tertinggal oleh tegangan.

Gambar 2. 3 Contoh Bentuk Gelombang listrik AC terhadap Beban Induktif Murni

Gambar 2.3 Contoh Bentuk Gelombang listrik AC terhadap Beban Induktif Murni

(5)

11

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwasanya arus tersebut tertinggal dari tegangan sebesar 90 derajat. Dikarenakan oleh hal tersebut maka beban induktif disebut terjadi lagging dan juga mengakibatkan beban listrik yang bersifat induktif itu tidak dapat mengkonsumsi daya nyata dan pada akhirnya yang terjadi adalah mengkonsumsi daya reaktif.

• Beban Listrik Kapasitif

Induktif adalah berlawan dengan kapasitif. Jika kapasitif menghalangi tegangan maka induktif menghalangi nilai arus. Dapat dikatan bahwa, beban kapasitif adalah beban yang mempunyai sifat menghalangi tegangan yang berubah pada nilainya. Sehingga sifat pada kapasitif inilah yang dapat menyimpan tegangan sementara.

Gambar 2. 4 Contoh Rangkaian Listrik AC berhadapan dengan Beban Kapasitif

Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dimana beban listrik kapasitif murni pada rangkaian listrik AC. Dimana pada rangkaian ini tegangan naik turun sehingga pada sifat kapasitif ini mengakibatkan kerjanya menyimpan dan mengeluarkan tegangan sesuai denga berubahnya tegangan yang ada. Maka hal tersebutlah yang akan mengakibatkan arus akan mendahului tegangan (leading)

(6)

12

Gambar 2. 5 Contoh Gelombang listrik AC Bila Berhadapan dengan Beban Kapasitif

Dari contoh gambar ilustrasi diatas maka dapat disimpulkan adalah bentuk gelombang sinus tegangan dan arus pada listrik AC terhadap beban murni kapasitif. Berbentuk sinus berguna untuk menyokong beban kapasitif dari daya listrik. Dikeluarkan pada nilai gelombang setengah pertama dan dikeluarkan pada nilai setengah gelombang kedua.

2.2 Daya Listrik

Daya listrik dapat dijabarkan sebagai berikut. Dinamakan daya listrik karena terdapat sebuah hantaran energi yang melalui rangkaian listrik tersebut. Karena terdapat adanya energi yang melalui atau menghantarkan pada ornament sehingga mengakibatkan adanya arus yang melalui lintasan pada rangkaian ditambah. Sedangkan dengan adanya hambatanlah yang membuatnya bekerja. Sedangkan putaran, panas, cahaya, dan suara adalah hasil dari konversi dari hal-hal yang disebutkan di atas.

Sedangkan daya listrik dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Daya Nyata (P)

Daya nyata adalah daya yang sedang beropasi sesungguhnya yang bila dinotasikan maka daya nyata akan menghasilkan notasi P. Energi gerak, panas, cahaya, dan suara adalah daya yang bisa dikonversikan atau diubah melalui daya tersebut. Diketahui juga bahwa satuan yang diperoleh dari daya nyata adalah Watt. Sedangkan rumus daya nyata itu sendiri ialah :

(7)

13

…………..…….. (2.1) Didapat persamaan tentang daya aktif di sebuah sistem tiga fasa ialah:

𝑃 = √3 . 𝑉𝐿. 𝐼𝐿. 𝑐𝑜𝑠 𝜑………..(2.2) Pelanggan lebih rata-rata mengkonsumsi daya nyata ini.

2. Daya Reaktif (Q)

Untuk daya yang kedua daya yang akan dibahas adalah daya reaktif. Sedangkan perngertian daya reaktif sendiri adalah daya yang diperlukan guna menciptakan medan magnet. Fluks magent akan timbul setelah adanya medan magnet tersebut. Sedangkan motor induksi, transformator adalah contoh dari peralatan yang menggunakan daya reaktif dalam kerjanya. Sedangkan untuk satuan dari daya reaktif memiliki satuan Volt Ampere Reactive (VAR)

Sedangkan sebuah Persamaan guna memperoleh nilai daya reaktif di dalam sistem satu fasa iaalah:

………(2.3)

Lain dengan yang satu fasa. Guna memperoleh persamaan dari daya reaktif dalam sistem tiga fasa ialah:

𝑄 = √3. 𝑉𝐿. 𝐼𝐿. 𝑠𝑖𝑛 𝜑………..(2.4)

3. Daya Semu (S)

Untuk daya yang terakhir atau daya ketiga itu sendiri adalah daya semu. Daya semu yang bila dinotasikan maka akan diperoleh notasi Volt Ampere (VA). Sedangkan

(8)

14

pengertiannya adalah daya yang diperoleh dari perkalian tegangan root mean square disertai arus yang melalui di dalam sebuah rangkaian. Atau bisa juga disebutkan dengan hasil trigonometri dari daya aktif dan daya reaktif.

2.3 Faktor Daya

Untuk pembahasan selanjutnya. Penulis akan membahas tentang faktor daya.

Sedangkan dalam pengertiannya, faktor daya adalah perbandingan daya aktif dan daya reaktif atau perbandingan antara sebuah arus untuk mendapatkan perubahan dalam suatu rangkaian terhadap arus total yang akan memasuki dalam rangkaian. Sedangkan dalam notasinya faktor daya dapat dinotasikan dengan cos φ.

Untuk selanjutnya dapat dibahasa tentang pergeseran faktor daya. Pergeseran tersebut merupakan dari kosinus sudut antara arus dan tegangan. Sedangkan pada sebuah daya reaktif (Q) dapat diketahui bahwa ialah daya yang didapat oleh efek induksi elektromagnetik dari karakteristik beban yang induktif lagging atau arus yang leading atau mengawali. Sedangkan memperbaiki faktor daya dalam sistem kelistrikan itu sendiri adalah salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas daya listrik. Hal itu bias dikerjakan dengan pemasangan kompesator berupa kapasitor bank yang sudah dihitung kapasitas kapasitornya sehingga dapat dipasang dengan benar di salah satu lokasi sistem kelistrikan itu sendiri.

Di bawah ini adalah contoh Vektor daya reaktif dan daya aktif yang dijumlahkan disebut daya semu yang dapat kita lihat digambar 2.6 di bawah ini.

Gambar 2. 6 Contoh Sebuah Vektor diagram segitiga daya

(9)

15 Dalam gambar yang tersaji pada pada Gambar 2.6

daya semu dinotasikan = S, sehingga 𝑆 adalah = √𝑃2 + 𝑄2 ...(2.5)

sehingga bisa disimpulkan mendapatkan hasil rumus untuk segitiga daya : ... (2.6)

... (2.7)

...(2.8)

Sehingga dapat di dapatkan nilai faktor daya. Sedangkan faktor daya dipatkan dari dari perbandingan daya aktif dan daya semu.

Jika semakin mendekati angka satu maka faktor daya tersebut dinilai baik. Maka jika nilai faktor daya besar maka semakin baiklah sebuah sistem kelistrikan tersebut.

Penurunan faktor dayanya juga dapat dipengaruhi oleh banyak besarnya beban induktif.

Pada pengertian faktor daya itu sendiri dapat dibagi menjadi faktor daya lagging atau tertinggal dan leading atau mendahului. Sedangkan untuk pengertian faktor daya lagging adalah faktor daya yang memiliki karakteristik dibawah ini :

1. Gambar dibawah adalah contoh dari Arus tertinggal (lagging) dari tegangan, dan tegangan mendahului (leading) arus sebesar sudut φ

(10)

16

Gambar 2. 7 Contoh dari Arus tertinggal Tegangan Sebesar Sudut ϴ.

Gambar 2. 8 Contoh dari Gelombang Faktor daya Lagging

Sedangkan untuk pembahasan selanjutnya adalah pembahasan tentang faktor daya leading atau mendahului. Dan faktor-faktor yang dapat menghasilkan faktor daya mengalami leading adalah :

1. Beban listrik atau peralatan yang dibutuhkan lebih banyak memerlukan daya reaktif atau biasa disebut dengan daya bersifat kapasitif

2. Arus yang mendahului (leading) tegangan (V), tegangan tertinggal (lagging) dari arus sebesar sudut θ.

Gambar 2. 9 Contoh Dari Arus yang mendahului tegangan sebesar sudut θ.

Nilai dari faktor daya dapat dihitung dari kisaran antara 0 sampai 1. Bila sebuah faktor daya lebih mendekati dari pada menjahui angka satu maka faktor daya tersebut bisa dikatan baik atau optimal. Sedangkan untuk faktor daya yang memenuhi syarat adalah minimal memiliki 0,85 persen faktor daya.

………..(2.9)

(11)

17

Pada dasarnya sebuah daya aktif mempunyai sifat konstan atau dalam komponen daya semu dan daya reaktif berganti atau berubah sesuai dengan perubahan faktor daya itu sendiri :

Daya Reaktif (Q) = Daya nyata (P) x Tan φ ………..(2.10)

Adapun untuk sebuah persamaan mencari menghitung rating kapasitor untuk memperoleh nilai faktor daya yang ideal ialah:

Daya reaktif pada power faktor awal = Daya Aktif (P) x Tan φ1 ……….(2.11)

Daya reaktif pada power faktor perbaikan = Daya Aktif (P) x Tan φ2 ……….(2.12)

Pada sebuah perhitungan pada besarnya daya reaktif rating kapasitor guna untuk merperbaiki faktor daya adalah :

Daya reaktif (kVAR) = Daya Aktif (kW) x (Tan φ1 - Tan φ2) ………(2.13)

Gambar 2. 10 Contoh Sebuah Faktor daya mendahului

Keuntungan meningkatkan faktor daya :

1. Dapat meningkatkan pada sebuah kapasitas distribusi tenaga listrik 2. Dapat mengurangi rugi daya di dalam sistem

3. kVARH faktor daya yang baik yaitu melebihi dari 0,85 maka dapat membebaskan dari tagihan PLN

2.4 Kerugian Dari Akibat Faktor Daya yang Kecil

Daya dari rangkaian tiga fasa dapat dinotasikan dengan notasi persamaan dibawah ini

(12)

18

𝑃 = √3. 𝑉. 𝐼. 𝑐𝑜𝑠𝜑………..(2.14)

Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh daya “P” guna ditransmisikan atau didistribusikan terhadap tegangan konstan “V”, “P”menjadi konstan.

𝑃 = √3. 𝐼. 𝑐𝑜𝑠𝜑 = konstan ………..(2.15) 𝑃 = 𝐼. 𝑐𝑜𝑠𝜑 = konstan ………(2.16)

Dari perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor daya “𝑐𝑜𝑠𝜑” meningkat dan arus didalam rangkaian menjadi turun mengakibatkan 𝐼. 𝑐𝑜𝑠𝜑 menjadi konstan dan jika faktor daya “𝑐𝑜𝑠𝜑” maka menghasilkan arus yang berada di dalam rangkaian meningkat.

Sedangkat untuk akibat dari faktor daya yang kecil itu sendiri ialah meningkatnya arus yang berada di dalam sebuah rangkaian. Yang pada akhirnya mempunyai kerugian sebagai berikut [1]

1. yang pertama adalah kerugian yang didapat dari faktor daya yang kecil adalah mengakibatkan efisiensi dari sistem menurun karena banyak arus bertengan tinggi yang mengalir di dalam konduktor yang berakibat pada copper loss.

2. Contoh selanjutnya atau yang kedua adalah akibat dari yang di dapat dari faktor daya yang kecil maka arus yang bertengan besar pada konduktor akan meningkat sehingga dapat mengakibatkan efisiensi pada transmisi menurun

2.5 Pengaruh Kecilnya Faktor Daya

pembahasa selanjutnya adalah tentang kajian bagaimana atau apa yang terjadi jika faktor daya sangan kecil atau tidak mendekati nilai 1 itu sendiri. Nilai yang baik adalah jika nominal pf mendekati nilai 1 itu sendiri. Walaupun sampai kapanpun tidak bisa mendapakan nilai persis satu tetapi sangat tidak direkomendasikan untuk instalasi sistem itu sendiri jika power faktornya tidak baik. Sedangkan faktor daya

(13)

19

yang kecil dapat mengakibatkan beberapa hal. Di bawah ini adalah beberapa contoh mengenai atau penyebab faktor daya menjadi kecil

Karena pada arus magnetis tersebut membelakangi yang mendekati nilai yang dibutuhkan. Sehingga karena arus magnetis mengalami perbaikan sehingga arus berada dibelakang maka hal tersebut menjadikan faktor daya mengecil. Berubah-ubah tingkatan tegangan waktu siang dan malam memengaruhi reaktansi induktif dan hal tersebut juga mengakibatkan faktor daya yang rendah.

2.6 Usaha Memperbaiki Faktor Daya

Untuk melakukan perbaikan faktor daya maka dapat dilakukan dengan penambahan komponen daya reaktif guna memenuhi kebutuhan kVAR. Setelah dilakukan

perhitungan yang ideal terhadap kebutuhan itu sendiri. Perbaikan ini dilakukan untuk memeroleh nilai daya aktif yang sebaik-baiknya sehingga nilai faktor daya mendekati nilai 1

2.7 Kapasitor Bank Untuk Usaha Memperbaiki Faktor Daya

Pada konsepnya kapasitor melakukan usaha untuk merubah kondisi arus sefasa dengan tegangan. Hal ini yang menyebabkan para insinyur tenaga listrik menyebut kapasitor sebagai suplai daya reaktif. Selain hal tersebut kapasitor juga dinilai sebagai generator daya reaktif positif. Guna daya reaktif itu sendiri adalah mengurangi beban induktif yang terpasang pararel. Kapaitor juga bekerja dalam variable yang berubah-ubah sehingga pengaturan arus harus mendahului kapasitor

2.8 Koreksi Faktor Daya

Dapat diasumsikan bahwa daya nyata (P) mensuplai beban, daya semu dan daya reaktif tertinggal (lagging), maka dapat dihasilkal persamaan faktor daya tertinggal

...(2.17)

(14)

20

Untuk mendapatkan faktor daya yang ingin dipasang Qc yang bakal menjadikan merubah dari faktor daya awal ke faktor daya yang dikehendaki.

...(2.18)

Gambar 2. 11 contoh pada ilustrasi koreksi faktor daya

Salah satu cara untuk memperbesar faktor daya dapat dilakukan dengan kompensasi daya reaktif. Nilai kompensasi tergantung oleh daya reaktif kapasitifnya yang dapat menjadikan faktor daya mendekati nilai 1 seperti yang diinginkan. Sedangkan untuk persamaan Kapasitas kapasitor yang dibutuhkan untuk perbaikan faktor daya dapat dirumuskan sebagai berikut:

...(2.19)

Dimana :

Qc =Kapasitas kapasitor (kVAr) ………..(2.20) P = Daya nyata (kW) ……… (2.21)

𝑃

𝑓²𝑂𝑟𝑖𝑔=faktor daya awal ……….(2.22)

(15)

21

2.9 Berbagai Contoh dari Instalasi Pemasangan Kapasitor

Dalam pembahasan selanjutnya. Berikuta adalah contoh-contoh dalam metode pemasangan kapasitor. Dalam konsepnya pemasangan tersebut dibagi menjadi tiga : 1.Global Compensation

Yang pertama adalah menggunakan GC. Dengan metode ini maka kapasitor bank dipasang pada induk panel Mine Distribution Panel (MDP) dan penghantar antara panel MDP dan transformator terjadi penurunan arus pada pemasangan jenis ini.

2.Sectoral Compensation

Metode yang kedua adalah dengan metode SC. metode ini kapasitor dilakukan dengan pemasanga yang terdiri dari beberapa panel kapasitor pada panel sub distribution panel (SDP).

2.10 Tegangan Jatuh

Dalam pengertiannya sendiri, tegangan jatuh mempunyai definisi yang sama dengan namanya sendiri yaitu sebuah tegangan mengalami penurunan atau jatuh presentase pemakaiannya terhadap (P). Sehingga pada dasarnya tegangan jatuh tidak bisa dihindari dengan maksimal karena tidak mungkin tegangan memiliki seratus persen daya aktif. Hal itu dikarenakan terjadi loss atau kerugian daya akibat perpindahan panas atau jarak panjang saluran. Jatuh tegangan dapat diperbaiki dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dilakukan dengan pemasangan trafo. Pemasangan trafo bertujuan untuk digunakan sebagai penurun daya yang optimal sehingga (P) menjadi optimal atau mendekati nominal potensinya dari awal.

2.11 Perbaikan Terhadap bus-bus Yang Mengalami Jatuh Tegangan

(16)

22

Pada pembahasan selanjutnya adalah kajian tentang metode perbaikan bus-bus yang mengalami jatuh tegangan atau drop voltage. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal.

Salah satunya adalah bila power faktor yang tidak maksimal atau kurang dari 0,85 maka biasanya tegangan akan berpengaruh terhadap bus-bus yang dilewati. Ada juga sebab lainya adalah trafo yang mengalami undervoltage. Sehingga mengakibatkan sistem saluran tidak bekerja dengan optimal berimbas dengan bus tegangan yang menurun atau mengalami jatuh tegangan.

Adapula cara-cara dilakukan yang dapat meningkatkan pengoptimalan pada bus-bus yang mengalami jatuh tegangan atau drop voltage ialah sebagai berikut. Cara pertama adalah dengan pemasangan trafo. Dengan pemasangan trafo yang baik atau optimal maka sistem instalasi akan memiliki tegangan yang lebih baik dari pada yang tidak dilakukan pemasangan trafo. Cara kedua dapat dilakukan dengan pemasangan kapasitor pada instalasi tersebut. Pemasangan kapasitor dapat menyebabkan nilai daya reaktif menurun sehingga akan menambah nominal power faktor sehingga setelah power faktor mengalami perbaikan maka dapat diharapkan bus-bus tengangan yang mengalami jatuh tegangan akan menjadi lebih baik atau optimal. Sedangkan uttuk cara ketiga adalah dengan cara mengurangi beban atau load itu sendiri. Sehinga bila beban entah itu dari mesin atau motor di dalam instalasi dihilangkan maka akan mengakibatkan berkurangan jumlah tegangan yang mengalir. Sehingga dengan terjadinya hal itu diharapkan bus-bus yang mengalami drop tegangan akan menjadi baik atau optimal.

2.12 ETAP

Pembahasan selanjutnya adalah tentang ETAP. Dalam analisa sebuah sistem tenaga listrik, maka diperlukan sebuah model dari sistem tenaga listrik itu sendiri. Hal yang harus ditinjau adalah sebuah perancangan yang dibuat ini dapat dikatan mendekati nilai yang nyata atau mendekati sebenarnya dari sebuah sistem yang dibuat di dalam aplikasi ETAP itu sendiri. Dalam mendesain sebuah projek atau instalisi dalam pemodelan

(17)

23

aplikasi ini dibutuhkan atau diperlukan software atau aplikasi yang mumpuni. Software atau aplikasi tersebut salah satunya adalah ETAP.

Salah satu contoh keunggulan ETAP adalah dapat beroperasi secara offline maupun online jika tidak menyambung pada internet maka ETAP dapat digunakan untuk simulasi dan bila tersambung pada jaringan internet maka dapat digunakan untuk berbagai fitur-fitur yang disediakan. Sedangkan untuk ditampilkan dalam bentuk yang berbeda-beda. Sebagai contoh adalah pilihan berbagai kategori seperti pembangkitan, transmisi serta distribusi tenaga listrik.

Sedangkan contoh untuk analisa sistem tenaga listrik yang dapat dikerjakan adalah :

1. Load flow analysis 2. Analisa hubung singkat

3. Optimasi penempatan kapasitor Atau OCP 4. Starting Motor

5. Analisa kestabilan transien

(18)

24

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 5 Output Spss One Sample Statistics Average Abnormal Return Perusahaan Yang Baru Pertama Kali Berpartisipasi Dalam IsraDi Sekitar Tanggal Pengumuman

Setelah itu guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa dengan materi kelompok sosial, selanjutnya guru menanyakan kepada siswa mengenai materi

Daya listrik yang tinggi tersebut memiliki korelasi dengan kadar metana biogas yang dipergunakan sebagai bahan bakar, karena variabel selain kadar metana biogas dapat

tebal pelat untuk menahan gaya geser pada sistem flat slab sebesar 50 cm sedangkan pada tipe two way slab with beam dibutuhkan tinggi balok 75 cm dengan tambahan

Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh antara dua variabel bebas (motivasi dan etos kerja islami) terhadap variabel terikat (kinerja dosen) secara

Pertanyaan fasilitatif (facilitative question) terjadi jika pada saat bertanya perawat sensitif terhadap pikiran dan perasaan serta secara langsung berhubungan dengan masalah

Penyelesaian 370 item yang pertama pada MMPI-2 dan 350 item pertama pada MMPI-A memungkinkan untuk penskoran beberapa skala validitas dasar dan skala klinis standar; 197

3 PSIKOLOGI - Menyenangi sesuatu berhubungan dengan Diri Pribadi atau Jiwa Manusia, seperti: emosi, jiwa, karakter, kepribadian, motivasi meliputi berdiskusi,