1
BAB VI PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa secara umum Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Belu sudah cukup bagus dengan mendapatkan total skor rata-rata 67,8%. Dilihat dari masing-masing sub bidang strategis yaitu; Kerangka Peraturan Perundangan Daerah, Perencanaan dan Penganggaran, Pengelolaan Kas, Pengadaan Barang dan Jasa, Akuntansi dan Pelaporan, Pengawasan Internal, Hutang dan Investasi Publik, Pengelolaan Aset dan Pengawasan Eksternal. Memperlihatkan skornya dari kesembilang bidang strategis diatas sudah cukup bagus, tetapi masih terdapat satu bidang yang harus menjadi perhatian bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Belu, yaitu Bidang Akuntansi dan Pelaporan.
6.2 Saran
Berdasarkan evaluasi terhadap dokumen yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah serta wawancara yang dilakukan di kabupaten Belu ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai berikut:
1. Perlunya melakukan restrukturisasi terhadap satuan kerja pengelola keuangan
daerah di kabupaten Belu yang sekarang masih dibawah sekretariat daerah atau
2
Setda, dengan membentuk Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD).
Sebagaimana diamanatkan oleh ketentuan yang berlaku.
2. Perlu sesegera mungkin penyusunan manual akuntansi keuangan daerah sebagai tindaklanjut peraturan gubernur tentang kebijakan akuntansi dan SAKD yang juga dibarengi dengan pendampingan bagi SKPD dalam kerangka implementasinya dengan target tersusunnya laporan keuangan SKPD dan Pemda.
3. Penambahan sumber daya manusia (SDM) kompeten yang cukup besar terutama dengan latar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan terutama untuk inspektorat dan SKPD yang menyerap anggaran yang cukup besar seperti Dinas Pekerja Umum (PU) dan Dinas Pertanian.
4. Pembinaan berkesinambungan kepada SDM tersedia yang lebih aplikatif pada seluruh aspek pengelolaan keuangan daerah, terutama melalui program pendampingan sampai produk yang dihasilkan.
5. Pengadaan program kerjasama antara pemerintah daerah dengan service
provinsiider atau universitas mengenai bantuan tenaga operasional untuk
pengelolaan keuangan daerah dengan memanfaatkan program pendidikan yang
khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan pemertintah daerah terutama
pemerintah daerah kabupaten Belu ataupun kerjasama lainnya yang terkait dengan
peningkatan kapasitas.
3
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, 2007, “Pengelolaan Keuangan Daerah, Edisi Kedua”, YKPN Yogyakarta.
Davey, Kenneth, (1988), Pembiayaan Pemerintah Daerah (Praktik-praktik Internasional dan Relevansinya bagi Dunia Ketiga), UI-Pres, Jakarta
Dwiyonto Agus, (2006), Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Gadjah Mada University Press, Jogjakarta
Eripto Marviandi, 2009, “Laporan Survei Pengukuran Manajemen Keuangan Publik Provinsi Nusa Tenggara Timur”.
Halim, A., (2001). Reformasi Pengeloaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
Halim, A., (2001) "Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah". Jogjakarta:
UUP AMP YKPN
Ismail, M., (2002). "Pendapatan Asli Daerah Dalam Otonomi Daerah". Malang: FE Unibraw
Jones, Pam. 2002. Buku Pintar Manajemen Kinerja. Terjemahan Anthony R. Indra.
Jakarta : Metalexia Publishing & PT Qreator Tata Qarakter.
Mardiasmo, 2002, “Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah”, Andi, Yogyakarta.
Mardiasmo, (2000), Paradigma Baru Pengelolaan Keuangan Daerah Menyongsong Pelaksanaan Otonomi Daerah, Jogjakarta
Mardiasmo dan Kirana, Jaya, Wihana, (1999), "Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Berorentasi Pada Kepentingan Publik" Kompak, Jurnal Akuntansi Manajemen dan Sistem Informasi, No 21, hal 385-402
Musgrave, R. A. and Musgrave, P. B., (1999). "Keuangan Negara dalam Teori dan
Praktek". Jakarta: Penerbit Erlangga.
4
Program Kerjasama Provinsi Nusa Tenggara Timur, ANTARA AusAID dan World Bank. Kupang 30 Maret 2010.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Daerah, Jakarta.
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Saragih, J.P., (2003), Desentralisasi Fiskal Dan Keuangan Daerah Dalam Otonomi, Ghalia Indonesia.
Sonny Sumarsono, 2010, “Manajemen Keuangan Pemerintahan”, Edisi Pertama, Yogyakarta.
S. Ruky. A. 2001. Sistem Manajemen Kinerja: Performance Management System.
5
LAMPIRAN
Lampiran 1. sub bidang strategis: Kerangka Peraturan perundangan Daerah
SUB BIDANG STRATEGIS: KERANGKA PERATURAN PERUNDANGAN DAERAH
Sasaran:
Adanya Kerangka Peraturan Peraturan Perundangan Daerah yang komprehensif sebagaimana diamanatkan oleh kerangka hukum nasional mengenai pengelolaan
keuangan daerah
Indikator Skor
1
Peraturan perundangan daerah mengenai RPJMD telah disahkan (PP01, PP02)1
2
Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) telah disahkan (PP04, PP05)1
3
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) telah dibuat dalam suatu Nota Kesepakatan (PPP01,PPP02,PPD01 E, PPD01 F)1
4
Peraturan perundangan daerah mengenai APBD ditetapkan tepat waktu (sesuai dengan kalender anggaran) (PPD01 G)0
5
Peraturan perundangan daerah mengenai pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah telah disahkan (PPD01 H,)1
6
Peraturan kepala daerah mengenai sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah telah ditetapkan (AP25, AP26)1
7
Peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerahtelah ditetapkan (PPD01 I)
0
8
Peraturan perundangan daerah mengenai pengelolaan barang daerahtelah disahkan (PPD01 A)
1
9
Peraturan perundangan daerah mengenai penanaman modal daerah telah disahkan (PPD01 M)0
10
Peraturan perundangan daerah mengenai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) (PPD01 J)0
11
Peraturan perundang-undangan daerah tentang Standar Harga telah ditetapkan sebelum atau bersamaan dengan RKA—Rencana Kerja dan Anggaran (PPD01 B)
1
6
12 Peraturan kepala daerah tentang Standar Biaya telah ditetapkan 1
13 Peraturan kepala daerah tentang Analisis Standar Belanja telah
ditetapkan 1
Skor Hasil 9
Hasil No. 2
Kerangka Peraturan Perundangan Daerah Mengenai Penegakan Hukum dan Struktur Organisasi yang Efektif
1
Peraturan perundangan daerah mengenai pengelolaan keuangandaerah disosialisasikan(AP22, AP23, AP24) 1
2
Diterapkannya struktur organisasi pengelola keuangan yang terpadu (berbentuk Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah -DPPKAD) (PPP00a, PPP00b ) 1
3
Peraturan Daerah mengenai SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) Pemda sebagai tindak lanjut dari PP 41/ 2007 dan PP 38/2007 telahdisahkan (PPD01 M) 1
Skor Hasil 3
Hasil No. 3
Kerangka Peraturan Perundangan Daerah Mencakup Ketentuan-Ketentuan untuk Meningkatkan Transparansi dan Partisipasi Masyarakat 1
Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan(PPD01 C)
0
2
Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan (PPD01 L)0
3
Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD (PM02)1
Skor Hasil 1
7
Lampiran 2. sub bidang strategis: perencanaan dan penganggaran
SUB BIDANG STRATEGIS: PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Sasaran Umum:
Tersusunnya Perencanaan dan Penganggaran yang tepat dan terhubung dengan Perencanaan Daerah
Sasaran 1:
Tersusunnya perencanaan dan penganggaran multi-tahun
Indikator Skor
1 Program dan kegiatan dalam RPJMD merupakan dokumen yang dapat diukur secara kuantitatif (PP03)
1
2 Kebijakan Umum APBD (KUA) dan PPAS (Prioritas dan Plapon Anggaran Sementara) mencakup indikator hasil yang dapat diukur (PPP04)
1
3 Dalam anggaran satuan kerja terdapat indikator-indikator hasil yang terukur dan merujuk pada strategi (MPP120, MPK03)
0
4 KUA dan Prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) disusun sebelum proses RKA (Rencana Kegiatan dan Anggaran) di SKPD dimulai (MPP121, MPK04)
1
Telah disusun Analisis Standar Belanja (PPP05)
15
Skor Hasil
4Sasaran 2:
Target Anggaran yang Layak dan Berdasarkan Proses Penyusunan Anggaran yang Realistis
1 Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang dari 10% (APB01, APB02)
1
2 Rata-rata defisit realisasi anggaran selama 3 tahun terakhir antara 0 sampai 3% dari PDRB (APB01, APB02) (APB03, APB04)
1
8
3 Perubahan anggaran tahun berjalan dilakukan berdasarkan alasan yang jelas sesuai dengan peraturan yang didukung oleh LRA semester I (PPP07, PPP08, PPP09, PPP10)
1
4 Perbedaan antara APBD induk dan ABPD-P untuk kelompok belanja langsung kurang dari 10%.(PPP11, PPP12)
1
5 Renstra dan Renja SKPD memuat Pagu indikatif (proyeksi biaya) dan mempertimbangankan keterbatasan sumber daya.(MPP129)
1
Skor Hasil
5Sasaran 3:
Sistem Pemantauan dan Evaluasi Partisipatif yang Komprehensif dalam Proses Perencanaan dan Penganggaran Telah Terbentuk
1 Terdapat proses evaluasi atas RKA-SKPD dalam hal kesesuaian dengan KUA dan PPAS (PPP03)
0
2 Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat (IM01a,IM01b, IM02a, IM02b)
0
3 Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan di SKPD (MPP118, MPP119, MPK01, MPK02)
0
4 Proses perencanaan anggaran mencakup komponen partisipatif (PM01)
1
Skor Hasil
19
Lampiran 3. sub bidang strategis: manajeman kas/penatausahaan
SUB BIDANG STRATEGIS: MANAJEMAN KAS/PENATAUSAHAAN
Tujuan Strategis:
Penerapan praktik-praktik manajemen kas yang efektif guna memastikan pengelolaan dana yang efisien untuk pelayanan
Indikator Skor
Sasaran 1:
Kebijakan, Prosedur, dan Pengendalian untuk Mendorong Pengelolaan Kas yang Efisien Telah
Dibentuk
1 Anggaran kas dibuat berdasarkan rancangan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) (KAS00)
1 2 Surat Penyediaan Dana (SPD) dibuat berdasarkan Anggaran Kas (KAS01a,
KAS01b, KAS01c)
0
3 Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dibuat berdasarkan SPD (KAS02) 1 4 Surat Perintah Membayar (SPM) diterbitkan paling lama 2 (dua) hari setelah
diterimanya SPP (KAS03)
1 5 Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) diterbitkan paling lama 2 (dua) hari
kerja setelah diterimanya pengajuan SPM (KAS04)
1 6 Ditetapkan prosedur membuka rekening bank (KAS05, KAS06) 1 7 Pelatihan teknis fungsional kebendaharaan diikuti oleh staf bendaharawan
diadakan dalam 1 (satu) tahun terakhir (KAS07)
1
Skor Hasil 6
Sasaran 2:
Penerimaan Kas, Pembayaran Kas, Serta Surplus Kas Temporer Dikelola dan Dikendalikan Secara Efisien
Indikator
1 Seluruh pendapatan asli daerah disetorkan ke dalam rekening kas umum daerah (UMP12)
1
2 Seluruh pendapatan asli daerah disetor ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja (KAS12)
1
3 Terdapat Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian (KAS08) 1
4 Rekonsiliasi atas rekening koran bank dengan Buku Bank dilakukan setiap bulan (KAS09)
1
5 Laporan Realisasi Anggaran Kas dibuat setiap bulan (KAS10) 1
10
6 Surplus kas yang ada ditempatkan dalam investasi jangka pendek(KAS11) 0 7 Semua tempat menyempan uang SKPD merupakan rekening atas nama
pemerintah daerah (KAS13, KAS14)
1
8 Terdapat peraturan kepala daerah mengenai besaran uang persediaan (KAS15, KAS16)
1
Skor Hasil 7
Sasaran 3:
Terdapat Sistem Penagihan dan Pemungutan Pendapatan Daerah yang Efisien
1 Tidak ada rancangan peraturan mengenai pajak dan retribusi daerah yang ditolak oleh pemerintah (depdagri atau Depkeu) (UMP01. UMP02)
0 2 Rincian informasi pendukung penagihan untuk setiap pembayar pajak tersedia
(UMP03, UMP04)
1 3 Dasar penetapan pajak pendapatan daerah (SKP Daerah/SKR Daerah)
diverifikasi setiap tahun (UMP05)
1
4 Sistem penagihan dan pemungutan terintegrasi (UMP06) 0
5 Penalti dikenakan pada pembayaran pajak dan retribusi yang terlambat (UMP13, UMP14,)
0 6 Tersedia layanan untuk menanggapi pertanyaan para pembayar pajak
(UMP07)
0
7 Pelatihan manajemen pendapatan daerah telah diberikan kepada staf pengelola keuangan daerah(UMP08)
1 8 Sanksi tegas telah dikenakan kepada para penunggak utang pajak (UMP09) 0 9 Rekonsiliasi harian dilakukan oleh bagian keuangan terhadap rekening bank
yang terkait dengan pendapatan daerah (UMP10)
0
Skor Hasil 3
Sasaran 4:
Peningkatan dan Penanganan Manajemen Pendapatan
1 Pemda telah menganalisis potensi PAD untuk perhitungan target pendapatan (UMP11)
1
2
Ada peningkatan realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah selama 3
tahun terakhir secara riil 1
Skor Hasil 2
11
Lampiran 4. sub bidang strategis: pengadaan barang dan jasa
SUB BIDANG STRATEGIS: PENGADAAN BARANG DAN JASA
Tujuan Strategis:
Tersusunnya prosedur dan praktek-praktek pengadaan barang dan jasa mendukung kepada good governance
Indikator Skor Sasaran 1 :
Meningkatkan efisiensi dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa daerah yang menghasilkan peningkatan kompetisi, menyediakan peningkatan nilai uang (penghematan) belanja daerah, menciptakan transparansi yang lebih baik, serta menghasilkan akuntabilitas yang lebih baik.
1
Pelelangan terbatas atau penunjukan langsung hanya digunakan dalam kondisi tertentu sebagaimana diatur dalam kepres 80/2003 (PBJ03, PBJ04)1
2
Terdapat usulan kebutuhan barang daerah yang dibahas bersama antara penggunabarang (SKPD) dan pengelola barang (Setda) dengan memperhatikan spesifikasi barang, dan standar harga (PBJ34, PBJ35)
1
3
Setidaknya seorang anggota panitia tender sudah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa (PBJ05, PBJ06)1
4
Terdapat perencanaan untuk mensertifikasi staf pengadaan (PBJ07, PBJ08) 05
Telah dilakukan seleksi yang ketat terhadap dokumen prakualifikasi sehingga tidakada calon rekanan yang tidak kompeten (PBJ09, PBJ10)
0
6
Penawaran tender diumumkan di koran atau website pengadaan nasional (PBJ11,PBJ12)
1
7
Harga perkiraan sendiri (HPS) disusun dengan harga yang wajar untuk setiappengadaan barang dan jasa (PBJ13, PBJ14, PBJ15, PBJ16)
1
8
Penjelasan lelang dilakukan dengan terbuka dan dihadiri oleh seluruh peserta yang dibuktikan dengan daftar hadir (PBJ19)1
9
Penyerahan dokumen lelang semuanya tepat waktu sesuai jadwal, tidak ada dokumen yang diterima oleh panitia setelah semua dokumen penawaran tender dibuka (PBJ20)1
10
Kriteria evaluasi jelas dan transparan (PBJ21) 111
Calon pemenang tender diumumkan di papan pengumuman resmi dan atau internet (PBJ22)1
12
Ada catatan dan tindak lanjut atas sanggahan dari peserta tender (PBJ23, PBJ24) 113
Pemenang lelang adalah yang memiliki skor paling tinggi atau penawaran palingrendah? (PBJ25, PBJ26)
0
12
14
Kontrak mengatur dengan jelas uang jaminan pelaksanaan dan uang muka proyek (PBJ27)1
15
Barang/jasa yg diserahkan telah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan (PBJ28) 116
Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang Jasa (PBJ29, PBJ30)1
17
Pedoman Teknis Pengadaan Barang dan Jasa telah disosialisasikan ke seluruh SKPD (PBJ31)1
18
Terdapat Unit Layanan Pengadaan yang membantu melaksanakan pengadaan barang dan jasa (PBJ32)0
19
Pejabat pengadaan dan panitia pengadaan menandatangani pakta integritas.(PBJ33) 120
Terdapat daftar jejak rekam rekanan (daftar hitam) dibuat oleh bagian pengadaan barang dan jasa0
21 Hasil audit BPK terhadap LKPD terakhir tidak memuat temuan yang terkait
dengan pengadaan barang dan jasa 0
Skor Hasil 15
13
Lampiran 5. sub bidang strategis: Akuntansi dan Pelaporan
SUB BIDANG STRATEGIS: AKUNTANSI DAN PELAPORAN
Tujuan Strategis:
Ditetapkannya sistem akuntansi yang menjamin terlaksananya akuntansi yang tepat atas seluruh transaksi keuangan dan menghasilkan laporan keuangan eksternal dan internal yang dapat diandalkan, wajar, dan tepat waktu.
Indikator Skor
Sasaran 1:
Adanya Kapasitas SDM dan Kelembagaan yang Memadai untuk Fungsi Akuntansi dan
Keuangan
1
Masing-masing kepala bagian dalam DPPKAD adalah berlatar belakang pendidikan akuntansi atau manajemen keuangan (AP02, AP03)1
2
Paling tidak /minimal 10 persen dari staf DPPKAD merupakan lulusan D3 akuntansi atau lebih tinggi (AP01, AP04)1
3
Pejabat Penatausahaan akuntansi keuangan (PPK) SKPD berlatar belakang pendidikan akuntansi (AP06, AP07)1
4
Terdapat pejabat pengelola keuangan (PPK) di setiap SKPD.(AP06, AP05) 05
Dilakukan pelatihan akuntansi dan Laporan Keuangan secara rutin kepada PPK SKPD (KAS19, KAS20)0
6
Pernah diselenggarakan pelatihan Akuntansi dan Laporan Keuangan kepada PPK SKPD (KAS18)1
Skor Hasil 4
Sasaran 2:
Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen Sudah Terintegrasi
1
Laporan keuangan dan laporan kinerja dihasilkan dari satu sistem (AP08) 02
Terdapat Buku Jurnal, Buku Besar, Buku Besar Pembantu, dan Neraca Saldo(AP09)
1
Skor Hasil 1
14
Sasaran 3:
Seluruh Transaksi dan Saldo Keuangan Pemerintah Daerah Dicatat Secara Akurat dan Tepat Waktu
1
Telah dilaksanakan praktik akuntansi berpasangan (double entry accounting) (AP18)1
2
Terdapat neraca awal SKPD (AP19) 03
Terdapat rincian pos-pos laporan keuangan. (AP10) 1Skor Hasil 2
Sasaran 4:
Terdapat Laporan Keuangan dan Informasi Manajemen Akuntansi yang Dapat Diandalkan 1
Laporan keuangan disusun dan disajikan berdasarkan standar akuntansipemerintahan (AP11)
1
2
Terdapat manual akuntansi sebagai pedoman pelaksanaan akuntansi danpenyusunan laporan keuangan
0
Skor Hasil 1
15
Lampiran 6. sub bidang strategis: internal audit (sistem pemeriksaan internal)
SUB BIDANG STRATEGIS: INTERNAL AUDIT (SISTEM PEMERIKSAAN INTERNAL)
Tujuan Strategis:
Terselenggaranya pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel
Indikator
SkorSasaran 1 :
Ditetapkan dan terpeliharanya fungsi internal audit yang efektif dan efisien 1
Peran dan tanggung jawab Bawasda ditetapkan secara jelas dalam PeraturanDaerah (PI01, PI02)
1
2
Bawasda memiliki Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) (PI02a, PI03, PI04)1
3
Bawasda memiliki lebih dari 50% staf yang berkualifikasi Jabatan Fungsional Auditor (PI05, PI06)0
4
Bawasda memiliki lebih dari 50% staf yang mempunyai latar belakang akuntansi (PI05, PI07)0
5
Pelatihan rutin yang relevan dilakukan minimal 2 kali setahun (PI08, PI09, PI10) 06
Bawasda memiliki sumber daya pendukung tugas operasional yang cukup. (PI11, PI12,PI26)0
7
Bawasda menggunakan standar audit internal (PI13) 18
Bawasda memiliki manual program dan prosedur audit internal (PI14) 1Skor Hasil 4
Sasaran 2:
Standar dan Prosedur Audit Internal yang Diaplikasikan Dapat Diterima
1
Audit internal dilaksanakan sesuai dengan Program dan Prosedur Audit yang telah dibuat (PI21, PI22)1
2
Bawasda mengaudit seluruh kegiatan pemerintah daerah, termasuk kegiatan komersial yang dilakukan (PI23, PI24)0
16
3
Bawasda secara reguler menguji sistem pengendalian intern yang ada dan implementasinya (PI25)0
4
Program dan prosedur audit secara reguler dikaji ulang dan direvisi (PI15,PI16)
1
5
Laporan audit internal menyatakan ruang lingkup pemeriksaan sebelum memberikan pendapat/kesimpulan (PI17)1
Skor Hasil 3
Sasaran 3:
Temuan Audit Internal Ditindaklanjuti dengan Segera
1
Laporan internal audit ditujukan kepada Kepala Daerah dan ditembuskanke pihak-pihak yang terkait (PI20a) 1
2
Temuan audit telah ditindaklanjuti oleh walikota/bupati setelah diterimanya Laporan Hasil Pemeriksaan/LHP (PI20b) 1Skor Hasil 2
17
Lampiran 7. sub bidang strategis: hutang, hibah dan investasi publik
SUB BIDANG STRATEGIS: HUTANG, HIBAH DAN INVESTASI PUBLIK
Tujuan Strategis:
Ditetapkannya pengelolaan yang hati-hati atas pinjaman daerah, investasi daerah, serta kepemilikan dalam BUMD.
Indikator Skor
Sasaran 1:
Kebijakan, Prosedur, serta Pengendalian dan Pinjaman Investasi Daerah yang Memperhitungkan Resiko Telah Ditetapkan dan Dilaksanakan
1
Kebijakan pengelolaan pinjaman daerah dilaksanakan sesuai dengan kerangka kebijakan nasional (PP No. 54 tahun 2005) (HPI00, HPI01)0
2
Kebijakan pengelolaan investasi daerah dilaksanakan sesuai kerangkakebijakan nasional (HPI02, HPI03)
0
3
Transaksi pinjaman dan investasi ke BUMD disajikan dalam LaporanKeuangan (HPI04)
1
4
Total pinjaman tidak melebihi 2,5% dari debt service coverage ratio (HPI05) 15
DPRD harus memberikan persetujuan atas transaksi investasi jangka panjang dengan keputusan DPRD (PM03, PM04,HPI06)1
Skor Hasil 3
Sasaran 2:
Kebijakan, Prosedur dan Pengelolaan Penerimaan Hibah telah ditetapkan dan dilaksanakan
1
Terdapat peraturan mengenai penerimaan, pencatatan, pengelolaan dan pelaporan hibah, baik penerimaan hibah maupun pemberian hibah (HB01, HB02)1
2
Dana pendamping pelaksanaan penerimaan hibah tercantum dalam DPA SKPKD(HB05)1
3
Penerimaan hibah dicatat sebagai Pendapatan Hibah dalam kelompok Lain- lain Penerimaan yang Sah (HB06)1
4
Dilakukan publikasi informasi terhadap penerimaan dan kegiatan yang dibiayai dari Hibah (HB09, HB10)1
Skor Hasil 4
18
Lampiran 8. sub bidang strategis: Manajemen Aset
SUB BIDANG STRATEGIS: MANAJEMEN ASET
Tujuan Strategis:
Peningkatan keefektifan pengelolaan aset daerah melalui perencanaan dan pengelolaan aset jangka panjang yang menjamin terciptanya layanan terbaik dalam mendukung kelancaran aktifitas pemerintahan
Indikator Skor
Sasaran 1:
Terdapat kebijakan yang mengatur penggunaan dan pemanfaatan aset daerah yang mendukung tertib pengelolaan aset daerah
1
Terdapat informasi mengenai status penggunaan barang yang ditetapkan oleh bupati/walikota (PA01, PA02)0
2
Pemanfaatan barang milik daerah dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasamapemanfaatan, atau bangun serah guna/guna serah disetujui oleh kepala daerah (PA03, PA04, PA05)
1
3
Hasil pemanfaatan barang daerah disetor ke rekening kas daerah (PA06) 14
Perda Pengelolaan Barang Daerah disosialisasikan ke seluruh SKPD (PA22)1
5
Terdapat ketentuan yang mengatur tentang sanksi terhadap pengelola,pembantu pengelola, pengguna/kuasa pengguna, dan penyimpan dan/atau pengurus barang berupa Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang karena perbuatannya merugikan daerah.(PA24, PA25)
1
Skor Hasil 4
Sasaran 2
Kebijakan dan prosedur pemeliharaan asset dilakukan dan terintegrasi dengan proses perencanaan daerah untuk memastikan kondisi aset selalu siap digunakan
1
Terdapat rencana tahunan kebutuhan pemeliharaan barang daerah pada setiap SKPD (PA07)0
2
Terdapat laporan tahunan hasil pemeliharaan barang pada di setiap SKPD(PA08) 1
3
Bukti kepemilikan aset diadministrasikan dan disimpan dengan baik. (PA09,PA10) 1
Skor Hasil 2
19
Sasaran 3:
Terdapat kebijakan, sistem dan prosedur pencatatan, perolehan, penilaian, pemindahtangan dan penghapusan dan pelaporan barang daerah yang efektif
1
Penghapusan barang daerah dilakukan dengan alasan yang jelas dan tepat serta untuk nilai tertentu atas persetujuan bupati/walikota (PA11,PA12, PA13, PA14, )1
2
Terdapat pencatatan barang milik daerah dalam bentuk daftar barang pengguna (DBP), sesuai penggolongan dan kodifikasi barang (PA15)1
3
Pengguna/pengelola barang melakukan inventarisasi barang sekurang- kurangnya sekali dalam lima tahun (PA16)1
4
Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun (PA17) 15
Terdapat laporan barang pengguna semesteran dan tahunan (PA18) 16
Terdapat laporan barang milik daerah yang disiapkan oleh pengelola barang daerah (PA19)1
7
Laporan barang daerah yang disiapkan oleh pengelola barang daerah merupakan sumber utama pelaporan aset dalam neraca daerah (PA20)0
8
Pencatatan barang daerah telah menggunakan sistem informasi barang daerah (SIMBADA) berbasis komputer (PA21)0
9
Aset/barang daerah telah diberi kode lokasi dan kode barang (PA26) 110
Setiap SKPD mempunyai kartu Inventaris barang, kartu barang inventaris dan kartu barang habis pakai (PA27)1
Skor Hasil 8
20
Lampiran 9. sub bidang strategis: Audit Eksternal
SUB BIDANG STRATEGIS: AUDIT EKSTERNAL
Tujuan Strategis:
Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan melalui audit eksternal
dan pengawasan yang efektif dan independen
Indikator Skor
Sasaran 1:
Audit Eksternal Rutin Menjamin Efektivitas dan Akuntabilitas Pemerintah Daerah
1
Laporan keuangan tahunan disampaikan kepada BPK paling lambat tanggal 31Maret pada tahun anggaran berikutnya (AP12)
1
2
Laporan Keuangan dipublikasikan misalnya melalui media massa setempat dan pada papan pengumuman resmi atau melalui web site (AP15, AP16)0
3
Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang mendiskusikan laporan pertanggungjawaban dan hasil audit BPK (PM05)0
4
Bupati/walikota menindaklanjuti temuan audit BPK (AP17) 15
Laporan audit eksternal minimal berstatus wajar dengan pengecualian (AP14) 1Skor Hasil 3
Sasaran 2:
Adanya fungsi pengawasan yang efektif terhadap manajemen keuangan daerah 1
DPRD melakukan analisa dan evaluasi terhadap laporan realisasi semesterpertama dan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya (PM06) 1
2
DPRD telah memberikan persetujuan bersama terhadap rancangan peraturandaerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD (PPDO1 D)
1
3
DPRD mengadakan rapat koordinasi dengan setiap SKPD dalam rangka pengawasan pelaksanaan APBD1
Skor Hasil 3