ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA LAUNDRY DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL
BASIC 6.0
Naskah Publikasi
diajukan oleh
BAYNA
08.22.1017
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
ANALYSYS AND DESIGN INFORMATION SYSTEM LAUNDRY SERVICE AT OMAH LAUNDRY USING MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMATION JASA LAUNDRY DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
Bayna
Jurusan Sisem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Development of information technologies, telecommunications and computer in an era of increaingly rapid globalization, as required in accordance with the development of more modern era of rapid development and information.In addition, the current information system database that can provide a very fast servicefor users of information.
The database fields,especially in such sectors clients flowup omah laundry, in such an informatiaon system, that can handle that can be used as a means to replace process service information manual processes.
To inplement a system tahat will help reduce prob lems processing client data and can provide information quick ly and accurately.
Keyword : Information system database that can provide a very fast servicefor users of information.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan komputer di era globalisasi semakin pesat, sesuai kebutuhan seiring dengan perkembangan jaman yang lebih modern dan perkembangan informasi yang sangat pesat. Apalagi saat ini adanya sistem informasi database yang dapat memberikan pelayanan yang sangat cepat bagi pengguna informasi, sistem informasi basis data adalah salah satu akibat dari perkembangan teknologi dan informasi.
Di bidang basisdata khususnya dalam sektor flowup pada pelanggan di omah laundry, sistem informasi semacam ini sangat dibutuhkan sistem yang dapat mendukung yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengganti proses pelayanan yaitu proses pelayanan informasi yang diberikan secara manual. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sarana informasi yaitu berupa Aplikasi sistem flowup pelanggan berbasis pemrograman.
Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud mengadakan penelitian pada omah laundry dengan mengambil judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA LAUNDRY PADA OMAH LAUNDRY DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat diambil rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: ”Bagaimana perancangan Sistem informasi pengolahan jasa laundry di omah laundry”.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari semakin melebarnya pokok permasalahan dan keluar dari jalur, maka penulis membatasi ruang lingkup yang lebih sempit yaitu bagaimana informasi yang diberikan dari aplikasi sistem tersebut hanya untuk pengolahan data pelanggan. Adapun batasan masalah tersebut meliputi:
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan, informasi dapat di peroleh dari sistem informasi (Information Sistem). Sistem informasi di definisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisai yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan.
2.2 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem mempunyai arti penting dalam setiap kegiatan organisasi karena sistem merupakan kumpulan dari prosedur – prosedur untuk mencapai suatu sasaran.1 Terdapat dua kelompok pendekatan didalam suatu sistem, yaitu menekankan pada prosedur mendefinisikan suatu sistem sebagai berikut :
“ Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu “.
2.3 Microsoft Acces
Pada program-program manajemen database lain, Istilah database biasanya hanya dimaksudkan sebagai sekumpulan table penyimpanan data. Microsoft Access 2000 memiliki kemampuan lebih dari itu, karena database pada Microsoft Access 2000 juga berisikan objek-objek lain yang berhubungan dengan table yang digunakan untuk mengoperasikan data-data yang ada pada table. Objek-objek yang berhubungan dengan tabel: .
2.4 Visual Basic6.0
Kelebihan Visual Basic 6.0
1) Jogiyanto HM, Analisis Dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Edisi Pertama, Andi Offset, Yogyakarta, hal. 1.
Penulis menggunakan Visual Basic 6.0 dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Developer Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan visual J++. Dengan begitu anda dapat bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat, tanpa harus belajar dari nol lagi.
2. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan efisien dari sebelumnya.
3. Memiliki beberapa tambahan sarana Wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah didalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas -tugas tertentu.
4. Kemampuan membuat AxtiveX dan fasilitas internet yang lebih banyak.
5. Sarana akses data yang lebih cepat dan handal untuk membuat aplikasi database yang berkemampuan tinggi.
6. Visual Basic 6 mempunyai beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.
.
BAB III ANALISIS
3.1 Identifikasi Masalah
Adapun masalah-masalah yang timbul dalam sistem pengolahan data pelanggan pada omah laundry yogyakarta adalah sebagai berikut:
a. Dalam pancatatan data pelanggan masih banyak kendala karena masih bersifat manual atau masih menggunakan lembar-lembar kertas sebagai arsipnya ( file-file yang tidak teratur).
b. Pencarian data pelanggan yang masih bersifat manual yang sering dilakukan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkannya.
c. Adanya data pelanggan yang tidak jelas hal ini disebabkan karena kebenaran data formulir dan file-file yang tidak teratur.
.
3.2 Analisis Kelemahan Sistem
Tujuan analisis terhadap kelemahan sistem yang ada merupakan hal yang dibutuhkan guna mengenali lebih jauh apakah sistem tersebut masih layak digunakan. Adapun kelemahan-kelemahan sistem dalam proses pengolahan data pelanggan di omah laundry yogyakarta adalah sebagai berikut:
1) Dari segi keandalan
Dimana tingkat kesalahan yang terjadi disini masih sangat tinggi karena sistem pengolahan datanya masih dilakukan secara manual (kemungkinan manusia melakukan kesalahan adalah sangat besar).
2) Dari segi Teknologi
Pada omah laundry Yogyakarta belum menggunakan teknologi yang modern (kurang inovatif), dimana sistem komputerisasi hanya digunakan sebatas untuk kegiatan surat menyurat yang bersifat resmi bukan untuk sistem pengolahan data pelanggan.
3) Dari segi Dokumen
Dokumen-dokumen atau berkas-berkas yang ada semakin hari banyak penumpukan karena masih berbentuk kertas-kertas yang akan memenuhi lemari arsip, kemungkinan terjadi kerusakan pada dokumen tersebut juga sangat tinggi.
4) Dari segi Laporan 3.3 Analisis PIECES
1) Analisis performance
Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja merupakan peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif
2) Analisis Information
Dalam penyajian informasi, sering terjadi keterlambatan dan bahkan terjadi kesalahan, informasi yang dihasilkan terkadang tidak bisa langsung dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan ini diharapkan peningkatan terhadap informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan
3)Analisis Economy
Pengolahan data mahasiswa membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasi. Dengan ini diharapkan pengembangan sistem dapat memberikan banyak manfaat serta ketidak efisienan biaya yang terjadi bisa di minimalisir sekecil mungkin.
4)Analisis Control
Pengendalian atau control dalam sebuah sistem sangat diperlukan Keberadaannya untuk menghindari dan mendeteksi secara dini terhadap penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data atau informasi.
4)Analisis Efficiency
Merupakan peningkatan terhadap efisiensi operasi dengan menggunakan sunber daya yang tersedia.
5)Analisis Service (Pelayanann)
Dalam peningkatan pelayanan kepada pelanggan merupakan suatu tujuan utama. Proses pelayanan dirasa cukup baik, namun pencarian data pelanggan yang banyak akan membutuhkan beberapa waktu karena data dalam arsip-arsip yang bertumpu
3.4 Analisis Kelayakan
3.1.2.1. Analisis Kelayakan Teknik (Technical Feasibility)
Komputer bukanlah barang mewah saat ini sehingga untuk mendapatkan perangkat yang dibutuhkan sangatlah mudah, selain itu harga komputer relatif terjangkau. Disamping itu pengoperasian komputer tidak t erlalu sulit hanya dengan sedikit pelatihan saja kita sudah bisa mengopersikannya dengan baik dan lancar.
Dengan adanya teknologi ini di pasaran maka proyek ini layak untuk dilanjutkan.
3.1.2.2. Analisis Kelayakan Operasional (Operational Feasibility)
Sistem ini dirancang untuk mudah dioperasikan dan proses pengembangannya dilakukan dengan teknik penyerapan kebutuhan informasi dengan melalui penelitian yang seksama dan hati-hati. Selain itu dilakukan pelatihan terlebih dahulu sebelum di operasikan yang mana akan lebih memudahkan petugas untuk menguasai sistem baru. Sehingga sistem baru yang akan diterapkan dapat dikatakan layak untuk dioperasikan.
3.1.2.3. Analisis Kelayakan Hukum (Law Feasibility)
Jika ditinjau dari segi hukum maka sistem baru adalah legal secara hukum, karena sistem yang akan dikembangkan tidak melanggar aturan-aturan yang ditetapkan untuk pengadaan sistem informasi. Software yang dipakai adalah hasil rancangan penulis sendiri. Peralatan yang digunakan juga diperoleh dengan cara membeli sehingga original software memiliki lisensi yang sah sehingga tidak ada pelanggaran hukum.
3.1.2.4. Analisis Biaya Dan Manfaat
Sebelum sistem informasi dikembangkan, maka perlu dihitung kelayakan ekonomisnya. Teknik untuk menilai hal ini disebut dengan analisis biaya/ keuntungan
(cost/benefit analysis). Adapun kebutuhan teknologi ataupun peralatan yang diperlukan dalam pengembangan sistem ini adalah perangkat lunak, perangkat keras, dan perangkat manusianya sendiri.
1). Perangkat Lunak (software)
Perangkat Lunak (software) yang digunakan untuk pengembangan sistem ini adalah:
Tabel 3.7 Rincian Biaya Software
Jenis Perangkat Lunak Rupiah
SO Windows XP Profesional (US $153. 1 $ =Rp. 9.100)
Rp 1.392.200
Microsoft Visual Basic 6.0 (US.$90.1.$=9100) Rp. 819.000 Microsoft Access 2003 (US.$30.1 $=Rp.9.100) Rp. 273.000
Total Rp. 2.484.000
Sumber :
- TIME EXCELINDO Computer Shop. Komplek STMIK AMIKOM Jl. Ringroad Utara, Condong Catur, Yogyakarta 55281
- US$1 = Rp.9100
- Per Tanggal : 20 September 2006.
2). Perangkat Keras (hardware)
Tabel 3.8 Rincian Biaya Hardware Perangkat Keras
MotherBoard Gigabyte 865G-ME-775(NE) Rp 591.500 Processor Intel P 4 2.66 box Dual Core (805) Rp 882.700
RAM Visipro PC-3200/256MB Rp 263.900
Harddisk Seagate 40 GB 7200 RPM Rp 389.025
VGA Radeon 9550 128 DDR HIS Rp 486.850
CD-RW CD-RW Asus 52X32X52X Rp 227.500
FloppyDisk Panasonic 1,44 Rp 55.000
Monitor Flatron T530SAK 15" Black Rp 728.000
Speaker Wofer Rp 45.000
Mouse PS2 Standart Rp 15.000
Keyboard PS2 Standart Rp 25.000
Stabiliser Kasugawa Rp 65.000
CD-Blank Acer 48X 700 Mb Rp 3.000
TOTAL Rp 3.777.475
Sumber:
- ASC COMPUTER
Jl. Kaliurang KM 7 No 5 Telp (0274) 885389 - US$1 = Rp.9100
- Per Tanggal : 16 September 2006
3). Perangkat Manusia (brainware)
Perangkat manusia memegang peranan penting dalam pengembangan suatu sistem, perangkat inilah yang nantinya akan mengoperasikan teknologi tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan terhadap perangkat manusia yang akan menggunakan sistem baru tersebut nantinya.
4). Penelitian lapangan
Dari penelitian dilapangan dan berdasarkan kebutuhan untuk mengembangkan sistem lama menjadi sistem baru, maka dapat dijelaskan rincian biaya dan manfaat proyek sistem informasi akademik berikut ini:
Tabel 3.9 Rincian Biaya Hardware
Thn 0 Thn 1 Thn 2
I. Biaya-biaya 1. Biaya Pengadaan
a. Biaya Pembelian Hardware Rp 3.777.475 0 0 b. Biaya Pembelian Software Rp. 2.484.000
Total Biaya Pengadaan Rp 6.261.475 0 0
2. Biaya Penerapan
a. Biaya Penerapan Sistem
- Biaya Konversi Sistem Rp. 200.000
Total Biaya Penerapan Rp. 300.000 0 0
Total Biaya Pengembangan Sistem Rp. 6.561.475 0 0
3. Biaya Operasi dan Perawatan
a. Biaya Overhead (Listrik) 0 Rp.
463.900
Rp.
496.400
b. Biaya Perawatan Sistem 0 Rp.
180.900
Rp.
1.181.500 Total Biaya Operasi dan Perawatan 0 Rp.
644.800
Rp.
1.677.900
Total Biaya-biaya Rp. 6.561.475 Rp.
644.800
Rp.
1.677.900
II. Manfaat-manfaat 1. Keuntungan Berwujud
a. Pengurangan Biaya Operasi 0 Rp.
5.272.100
Rp.
6.010.200 b. Pengurangan Kesalahan Proses 0 Rp.
183.600
Rp.
193.616
Total Keuntungan Berwujud 0 Rp.
5.455.700
Rp.
6.203.816
2. Keuntungan Tak Berwujud
a. Peningkatan Pelayanan Pelanggan 0 Rp.
900.000
Rp. 1. 080.
750
b. Peningkatan kerja Personil 0 Rp.
1.080.000
Rp.
1.454.400
Total Manfaat-manfaat 0 Rp. 1
.980.000
Rp. 2 .535.
051
Selisih Total Manfaat dengan Total Biaya Rp. 6.561.475 Rp. 7.
435.700
Rp. 8. 738.
867
3.1.3. Analisis Kelayakan Ekonomi
Adapun metode-metode untuk melakukan analisis biaya atau manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1. Metode periode pengembalian (payback period) 2. Metode pengembalian investasi (return on investment) 3. Metode nilai sekarang bersih (net present value)
Berdasarkan pada rincian biaya manfaat dari table 3.9 diatas, maka dapat dilakukan analisis biaya atau manfaat sebagai berikut :
3.1.3.1. Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
Metode periode pengembalian merupakan metode yang menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk. Disamping itu metode ini juga berfungsi untuk mengukur seberapa cepat investasi akan kembali. Metode ini tidak memasukkan faktor bunga kedalam perhitungannya. Adapun perhitungan dengan metode ini sebagai berikut :
Proceed tahun I Rp. 7.435.700 Sisa Investasi Thn 2 Rp. 874.225
= Rp. 874.225
x 12 bulan
Rp. 6.561.475
= 1.6 bulan
Dari hasil perhitungan periode pengembalian investasi tersebut dapat dicapai setelah 1 tahun 6 bulan. Dengan demikian untuk waktu berikutnya perusahaan akan memperoleh keuntungan dari penggunaan sistem tersebut.
3.1.3.2. Metode Pengembalian Investasi
Metode pengembalian investasi (return on investment) digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. Return On Investment (ROI) dari suatu proyek investasi dapat dihitung dengan rumus :
Total Manfaat – Total Biaya
ROI = X 100 %
Total Biaya
Jika ROI > 0 maka proyek dapat diterima
Manfaat Tahun ke – 1 Rp. 7.435.700
Manfaat Tahun ke - 2 Rp. 8.738.867 +
Total Manfaat Rp. 16.174.567
Sedangkan total biaya yang dikeluarkan adalah :
Biaya Tahun ke – 0 Rp. 6.561.475 Biaya Tahun ke – 1 Rp. 644.800
Biaya Tahun ke- 2 Rp. 1.677.900 +
Total Biaya Rp. 8.884.175
Rp. 16.174.567 - Rp. 8.884.175
ROI = x 100 %
Rp. 8.884.175
Rp. 7.290.392
ROI = x 100 %
Rp. 8.884.175 ROI = 82.06 %
Hasil ROI > 0, berarti proyek sistem ini dapat diterima / layak digunakan karena proyek yang bersangkutan atau sistem baru ini akan memberikan keuntungan sebesar 82.06 % dari biaya investasi.
\
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengetesan Sistem
Pengetesan dilakukan untuk program mengetahui apakah program dapat berinteraksi dengan personil yang mengoperasikan program tersebut atau tidak. Dalam arti program mudah untuk dioreasikan. Selain itu pengetesan program bertujuan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam program sebelum program tersebut diterapkan dalam system yang resmi. Sedangkan bentuk-bentuk dari kesalahan program terdiri dari :
1. Kesalahan bahasa pemograman (syntax Error)
Kesalahan ini terjadi jika penulisan kode program tidak sesuai dengan penulisanya.
2. Kesalah sewaktu proses ( Run time error)
Kesalhan ini terjadi pada saat execuble program dijalankan. Kesalah ini menyebabkan program berhenti sesaat sebelum selesai pada saatnya karena compiler menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi maka tidak bias dikerjakan.
3. Kesalahan logika
Merupakan kesalahan yang berasal dari logika yang dibuat. Bentuk kesalahan tersebut jika tidak disadari akan menyesatkan jika digunakan.
4.2 Petunjuk Penggunaan Program Aplikasi
Petunjuk untuk penggunaan dari awal program Aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Password
Dimulai dengan mengisi form password dengan menginput nama user serta password sebagai security,tampilan form tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Form Password
2. Menu Utama
Apabila password yang dimasukan benar dan telah berhasil maka akan tampil menu utama yang merupakan halaman utama untuk menuju menu selanjutnya. Dimana tampilan menu utama Aplikasi Sistem Informasi Pada OMAH LAUNDRY ini adalah:
Gambar 4.2 Form Menu Utama
Pada menu utama terdiri dari:
1. Menu file ( Login,Logout,keluar ) 2. Menu input
3. Menu Transaksi 4. Menu Laporan 3. Penggunaan menu input
1. penggunan form input pelanggan
a) Dari menu utama klik menu input,lalu pilih pelanggan maka akan muncul menu form sbb:
Gambar 4.3 From Pelanggan
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembuatan laporan sistem pengolahan data pelanggan yang terkomputerisasi maka dapat di ambil keputusan yaitu:
1. Sistem pengolahan data pelanggan yang diterapkan oleh omah laundry yogyakarta di lakukan dengan enggunakan aplikasi Ms Word dan MS -Exsel sehingga bisa di katakan masih secara manual, sehingga sistem tersebut mempunyai banyak kelemahan.
2. Sistem komputerisasi yang penulis usulkan layak diterapkan di bandingkan penggunaan sistem pengolahan data secara manual.
5.2 Saran
Pada penulisan laporan ini penulis menyarankan agar omah laundry Yogyakarta memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Perlunya Optimalisasi komputer dalam membantu menyelesaikan tugas -tugas atau pekerjaan secara efektif dan efisien
2. sistem yang dikembangkan penulis layak untuk diterapakan karena bisa lebih meningkatkan kinerja pada sistem yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, HM. 1989, Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendek atan terstruk tur teori dan prak tek aplik asi bisnis, Yogyakarta: Penerbit Andi
Tavri D. Mansyuzir, Analisis dan perancangan sistem pengolahan Data, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Gordon B. Davis, Kerangk a Dasar Informasi Manajemen, Bagian I: pengantar, Jakarta;
PT.Pustaka Binamar Presindo, 1983
Gordon B. Davis, Management Information System : Conceptual Foundation, structure and Development, McGraw-Hill International Book Company, Aucklland dll, 1974
Purnama, Budi, 2001, 36 jam belajar computer. Mik rossoft Internet Explorer, Jakarta : PT. Elex MediaComputindo
Sutiyadi, M. 2009. Pengenalan Internet. http://www.ilmukomputer.com/populer/yadi. php.php diakses tanggal 25 November 2009