• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Teori Uses and Gratification yang dicetuskan oleh Blummer dan Katz mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media (Nurudin, 2004). Artinya,” audiens (pengguna media) adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi, dan berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya” (Santoso dan Setiansah, 2010, p.109). Teori Uses and Gratification lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa, artinya manusia itu memiliki otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blummer dan Katz menekankan bahwa konsumen media memiliki banyak alasan untuk menggunakan media, karena mereka mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media akan berdampak bagi dirinya. Menurut perspektif teori Uses and Gratification kenyamanan merupakan kunci untuk mengerti konsumsi media.

Meskipun kebutuhan dari orang-orang muda begitu banyak dan bervariasi, beberapa kegunaan dan dikaitkan dengan kepuasan dari konsumsi media sudah diidentifikasi. Uses and Gratification yang paling banyak dan paling sering dikutip memiliki elemen-elemen diantaranya gairah (Arousal), persahabatan (Companionship), pelarian (Escape), kebiasaan (habit), pelajaran (Learning), melewati waktu (Passing time), dan relaksasi (Relaxation) (Kirsh, 2006).

Palmgreen kendati juga menggunakan dasar yang sama yaitu orang menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep yang diteliti oleh model Palmgreen ini lebih tidak berhenti di situ, dengan menanyakan apakah motif-motif itu telah dapat dipenuhi oleh media. Dengan kata lain apakah khalayak puas setelah menggunakan media. Konsep pengukuran tingkat kepuasan tersebut diukur oleh Palmgreen berdasarkan GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). Gratification Sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (radio, tv atau koran) dengan kata lain Gratification Sought adalah motif yang mendorong

(2)

seseorang mengonsumsi media. Sedangkan Gratification Obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengonsumsi suatu jenis media tertentu (Kriyantono, 2006). Dengan kata lain menurut Palmgreen, Gratification Sought dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang media dapat berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi media.

Pengujian terhadap teori Uses and Gratification telah sering dilakukan, khususnya dalam konteks siaran televisi. Beberapa riset sebelumnya telah menunjukkan banyaknya kebutuhan masyarakat dan juga kepuasan akan program-program acara televisi seperti kepuasan akan reality show Kick Andy yang diteliti oleh Stefanie Halim, dan juga kepuasan akan tayangan musik

“Dahsyat” yang diteliti oleh Yessica Elita Lianto. Dari hasil penelitian kepuasan akan reality show Kick Andy yang diteliti oleh Stefanie Halim, didapatkan bahwa masyarakat mendapatkan kepuasan akan tayangan tersebut dimana kepuasan tertinggi terdapat pada kepuasan akan informasi. Sedangkan pada penelitian Yessica Elita Lianto yang meneliti mengenai kepuasan akan program acara musik Dahsyat, ditemukan bahwa program acara musik Dahsyat dapat memenuhi dan memberikan kepuasan masyarakat dalam motif akan suatu informasi dan hiburan.

Pada penelitian ini, sinetron akan menjadi program acara televisi yang diuji kepuasaannya. Penelitian mengenai sinetron sebelumnya pernah dilakukan di Michigan State University oleh Greenberg dan Woords terhadap Soap Opera yang ada di Amerika yang berjudul Sunset Beach. Greenberg dan Woods menggunakan tehnik survey untuk mengetahui kepuasan masyarakat tentang Soap Opera Sunset Beach yang ditayangkan tersebut. Dari hasil penelitian mengenai Soap Opera Sunset Beach dinyatakan bahwa masyarakat Amerika mendapatkan kepuasan dalam faktor Escape, Social Learning, Social Excitement, dan Habit.

“Sinetron benar-benar menjadi program siaran idola bagi pemirsa televisi baik laki-laki maupun perempuan” (Casey, et al. 2002 ,p.223), terlihat dari banyaknya stasiun televisi yang memproduksi, terutama TV swasta nasional. Data rating dari program acara sinetron dapat terlihat dari angka rating yang cukup tinggi dalam data AGB Nielsen. Dalam satu hari, rata-rata televisi menayangkan sinetron lebih dari empat jam tayang. Biasanya sinetron pada pagi hari hadir sekitar pukul 10 pagi, siang pada pukul 1 siang, selepas magrib sekitar jam 6

(3)

petang dan jam 8 malam (Saefudin, 2010). RCTI merupakan stasiun televisi yang memimpin televisi komersial di Indonesia dalam salah satu kategori program acara yaitu soap opera atau sinetron yang kemudian disusul oleh SCTV pada peringkat kedua. Selain itu, data peneliti tambahkan dari hasil observasi pada stasiun televisi nasional tertua yaitu RCTI dan SCTV, Sinetron mempunyai jumlah jam siaran yang cukup banyak dan tinggi baik pada jam tayang biasa maupun prime time, yaitu sekitar ±8 jam per hari. Berdasarkan data AGB Nielsen, sinetron juga mengalami peningkatan yaitu durasi opera soap meningkat hingga 8% dibanding tahun lalu (2010). RCTI dan Indosiar menguasai porsi terbesar dari opera soap sekitar 26% dari total airtime (602 jam). Hal itu memiliki jumlah jam yang lebih lama daripada Januari 2010 tahun lalu yang hanya 23% (15 jam) dari total jam menonton (65 jam).

Beberapa sinetron yang populer saat ini ada di stasiun televisi, diantaranya adalah sinetron cinta Fitri, Putri Yang Ditukar, The Tarik Djabrik2, Dia Jantung Hatiku, Laskar Pelangi, GetMarried3, IslamKTP (Nielsen Newsletter, 2011, Januari). Menurut data terakhir dari AGB Nielsen bulan Januari, sinetron menduduki program yang memiliki jam tayang dominan dibanding dengan program acara yang lain. Salah satu program acara sinetron yang termasuk dalam Top 10 Program edisi 1-23 Januari 2011 dan juga menduduki peringkat pertama dengan rating tertinggi adalah tayangan sinetron “Putri Yang Ditukar”. Tayangan sinetron ini pernah memiliki dusrasi yang berbeda dari sinetron lainnya, yakni 3 jam mulai jam 19.30-22.30. Selain itu, tayangan sinetron “Putri Yang Ditukar”

yang merupakan nominasi dari drama terfavorit dan juga menjadi pemenang pada Panasonic Gobel Award 2011 kategori Drama Seri Terfavorit periode 2011 yang diselenggarakan pada tanggal 25 Maret 2011. Disamping itu Aktor dan Aktris yang menjadi pemeran utama tayangan sinetron “Putri Yang Ditukar” yaitu Pak Prabu Wijaya yang diperankan oleh Atalarik Syah serta Amira yang diperankan oleh Nikita Willy juga menjadi pemenang kategori Aktris dan Aktor terfavorit Panasonic Gobel Award 2011 (“Pemain dan sinetron Putri Yang Ditukar berjaya di Panasonic gobel awards 2011”, 2011). Salah satu data rating Sinetron Putri Yang Ditukar periode 1-23 Januari 2011 dapat dilihat pada tabel 1.1. berikut:

(4)

Tabel 1.1. Tabel TOP 10 program, Nasional TV (Januari, 2011)

Program Program Type

Average number

of audience Rating (%) Share (%)

PUTRI YANG DITUKAR

Series:Drama 5,765,000 11.0 37.9

THE TARIX JABRIX Movie:Drama 3,337,000 6.4 22.7 DJARUM

ISL:PERSIB VS AREMA(L)

Sport:Match 3,107,000 6.0 18.6

DIA JANTUNG HATIKU

Series:Drama 2,877,000 5.5 21.1

ISLAM KTP Series:Drama 2,778,000 5.3 19.1 GET MARRIED 2 Movie:Drama 2,712,000 5.2 19.5 REUNI SMA Movie:Drama 2,424,000 4.6 34.5 OPERA VAN JAVA Entertainment:

Comedy

2,408,000 4.6 14.8

KEMILAU MANDIRI FIESTA

Entertainment:

Variety Sho

2,353,000 4.5 18.3

LASKAR PELANGI Movie:Drama 2,325,000 4.5 17.0

Sumber: www.agbnielsen.com

Dari data-data yang didapatkan, hampir 50% dari waktu tayang soap opera adalah pada waktu prime time (pk.06.00-10.00 p.m). Bagaimanapun jam tayang soap opera yang terbesar kedua (15%) terletak pada waktu siang (02.00- 06.00 p.m). Sepanjang ini, Soap Opera yang tersukses dan meraup pemirsa terbanyak adalah “Putri Yang Ditukar” dengan perolehan rating sebanyak 11.0 atau 3,76 juta orang diikuti oleh The Tarix Jabrix yang memperoleh 6.4 (sekitar 3,3 juta orang) dan Dia Jantung Hatiku (2,87 atau sekitar 2,8 juta pemirsa).

Melihat data yang demikian menarik dari Sinetron “Putri Yang Ditukar”, peneliti ingin melakukan kajian tentang bagaimana kepuasan yang masyarakat Surabaya dalam menonton tayangan sinetron “Putri Yang Ditukar” dengan mengadopsi indikator-indikator yang pernah digunakan oleh Greenberg dan Woods dalam penelitiannya terhadap sinetron Sunset Beach di Amerika.

Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur faktor-faktor dari kepuasan dalam menonton Soap opera adalah Escape (Pelarian), Social Learning (Pembelajaran Sosial), Social Excitement (Ketertarikan Sosial), dan Habit (Kebiasaan) oleh Greenberg dan Woods (1999, p.250). Selain itu, peneliti juga mengambil responden penelitian berdasarkan tabel 1.2 dimana masyarakat yang

(5)

berumur 15-39 tahun memiliki indeks dibawah 100 yang menjelaskan kurang efektifnya tayangan tersebut pada umur 15-39 tahun. Karena itu, peneliti ingin melihat apakah masyarakat puas dan kepuasan apa yang didapatkan dari menonton tayangan sinetron “Putri Yang Ditukar.” Data-data dari rating di Surabaya dapat dilihat rinciannya pada tabel 1.2. dibawah ini:

Tabel 1.2. Program Profil Putri Yang Ditukar di RCTI Program

acara

Program Type

Channel Target Index

Putri Yang Ditukar

Drama:

Series

RCTI Male 89

Female 111 5-9 years 71 10-14 years 97 15-19 years 97 20-29 years 98 30-39 years 78 40-49 years 103 50+ years 145 SES AB 68 SES CDE 109

Sumber: Nielsen Audience Meansurement (2011)

Alasan peneliti memilih warga Surabaya sebagai objek penelitian adalah karena menurut data AC Nielsen, Surabaya juga memiliki rating dan penonton Putri yang Ditukar yang cukup tinggi, yaitu dari penduduk yang berjumlah 9,291,201 individu, penonton yang menonton berjumlah sekitar 1,073,000 individu dengan rating 11,5% dan Share 39,3%. Selain itu, peneliti juga membatasi objek penelitian dari penonton di Surabaya dengan batas usia 15-39 tahun dikarenakan usia tersebut tidak masuk dalam indeks 100. Indeks sendiri adalah angka yang menggambarkan profil pemirsa, yang juga mengidentifikasikan efektivitas suatu program pada target pemirsa tertentu. Sedangkan usia 15-39 tahun termasuk pada usia yang produktif dan efektif, namun pada tabel 1.2 digambarkan bahwa pada umur tersebut tidak terdapat jumlah audiens Putri Yang Ditukar” yang signifikan karena indeksnya tidak melebihi 100. Berdasarkan pada

Profil Penonton Putri Yang Ditukar yang dominan

“Perempuan, usia 40 tahun keatas dari sosio-ekonomi menengah ke bawah”

(6)

data-data diatas, yang terdiri dari rating yang tinggi, serta jumlah pemirsa televisi di Surabaya tersebutlah, maka peneliti memutuskan untuk meneliti Kepuasan apa saja yang didapat Masyarakat Surabaya dalam menonton tayangan Sinetron “Putri Yang Ditukar” di RCTI.

1.2 Rumusan Masalah

Kepuasan apa saja yang didapat oleh masyarakat Surabaya dalam menonton tayangan sinetron “Putri Yang Ditukar” di RCTI?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan dari masyarakat Surabaya dalam menonton tayangan sinetron “Putri Yang Ditukar” di RCTI

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan tidak hanya bisa mengetahui kepuasan masyarakat Surabaya dalam menonton tayangan sinetron Putri Yang Ditukar tapi juga untuk menilik bagaimana teori Uses and Gratification dapat diaplikasikan untuk mengkaji program acara di tengah-tengah persaingan rating dalam memberikan kepuasan terhadap masyarakat.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Hasil Penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran jelas mengenai kepuasan masyarakat dalam menonton tayangan sinetron yang lebih bisa memuaskan para masyarakat Surabaya.

2. Memberikan informasi mengenai kepuasan apa saja yang didapat oleh masyarakat Surabaya dalam menonton tayangan sinetron “Putri Yang Ditukar” di RCTI.

3. Memberikan informasi kepada para pengelola stasiun televisi mengenai kepuasan masyarakat dalam menonton tayangan Sinetron “Putri Yang Ditukar” di RCTI

(7)

sehingga dapat melakukan upaya untuk memenuhi keinginan masyarakat dalam menonton tayangan acara tersebut.

1.5 Batasan Penelitian

Untuk mempermudah batasan penelitian:

1. Penelitian dilakukan pada media televisi khususnya tayangan program acara sinetron “Putri yang Ditukar” di RCTI

2. Objek yang akan diteliti adalah Kepuasan Surabaya dalam menonton program acara sinetron “Putri Yang Ditukar” di RCTI

3. Subjek yang akan diteliti adalah tayangan sinetron “Putri Yang Ditukar” di RCTI

4. Batasan dari responden dibatasi di kota Surabaya, di mana Surabaya terdiri dari lima wilayah yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan dan Surabaya Barat pada penonton sinetron “Putri Yang Ditukar” berusia 15-39 tahun

5. Responden dari penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang pernah menonton tayangan “Putri Yang Ditukar” pada bulan Agustus 2011 minimal 2x. Alasan pemilihan minimal 2x karena berdasarkan pada teori “Law Of Effect” mengatakan bahwa perilaku yang tidak mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi, yang artinya masyarakat tidak akan menggunakan media massa bila tidak memberi kepuasan tertentu (Rakhmat, 1994, p.207), sedangkan bulan Agustus karena penelitian peneliti dilakukan pada bulan Agustus dan pembagian kuesioner pada bulan November yang berjarak 3 bulan. Engle, Blackwell dan Miniard (2006, p.271) mengatakan bahwa daya ingat jangka pendek seseorang terhadap suatu objek dapat dilihat dari ingatan seseorang yang melihat objeknya terakhir kali 3 bulan yang lalu.

(8)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:

1. Bab 1: PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah serta sistematika yang digunakan oleh peneliti.

2. Bab 2: LANDASAN TEORI

Bab ini berisi mengenai landasan teori berupa teori utama maupun pendukung yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisa, selain itu di bab ini juga berisi nisbah antar konsep dan juga kerangka pemikiran.

3. Bab 3: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi metode penelitian yang terdiri dari definisi konseptual, definisi operasional, jenis penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik penarikan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

4. Bab 4: ANALISA DATA

Bab ini mendeskripsikan gambaran umum objek penelitian, menyajikan serta menganalisis data yang diperoleh kemudian menganalisa data yang telah dikumpulkan.

5. Bab 5: KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil analisa data dan memberikan saran berdasarkan hasil analisa data.

Gambar

Tabel 1.1. Tabel TOP 10 program, Nasional TV (Januari, 2011)
Tabel 1.2. Program Profil Putri Yang Ditukar di RCTI  Program

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari pengecatan ini adalah untuk mengetahui bentuk dan sifat bakteri terhadap pengecatan gram, yang berwarna merah termasuk kelompok bakteri gram negatif,

Kepentingan untuk menentukan pembelian saham kembali pada saat kondisi nilai pasar ekonomi rendah (undervalued), hal ini diputuskan secara bersama-sama baik dari pihak

Merancang suatu bangunan Lembaga Pendidikan Teknik Perkayuan sebagai wadah kegiatan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di bidang industri perkayuan siap pakai

Setelah primer menempel pada untai DNA target, enzim DNA polimerase akan memanjangkan sekaligus membentuk DNA yang baru dari gabungan antara primer, DNA cetakan dan

Tindakan para mahasiswa yang menjadi tentor yang membiarkan penurunan standar mereka sesuai dengan kajian Goffman yang menyatakan bahwa aktor perlu menyembunyikan beberapa hal

Ujian regrasi yang dijalankan menunjukkan bahawa wujudnya hubungan positif yang signifikan antara kepimpinan dengan pengurusan personal dan sosial kecerdasan emosi dalam kalangan

segala sesuatu produk yang berstatus syubhat, karena telah diterangkan juga dalam Al-Quran bahwasannya Allah telah melarang umatnya untuk mengkonsumsi produk

(iv) penggunaan logo rasmi SKUM pada sijil penyertaan / penghargaan tertakluk kepada program dan aktiviti yang dijalankan oleh syarikat korporat, NGO dan badan-badan lain