• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESTIMASI DAMPAK EKONOMI DARI PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ESTIMASI DAMPAK EKONOMI DARI PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN DI INDONESIA"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ESTIMASI DAMPAK EKONOMI DARI PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN DI INDONESIA

- Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi dampak ekonomi dari pencemaran udara terhadap kesehatan di Indonesia menggunakan data tahun 2011. Indikator pencemaran udara yang digunakan adalah benda partikulat atau particulate matter 10 (PM10).

- Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisis pada data berupa angka atau fakta yang dikuantifikasi. Dampak ekonomi dari pencemaran udara terhadap kesehatan diukur oleh biaya ekonomi dari gangguan kesehatan akibat konsentrasi PM10.

- Jumlah kasus kesehatan yang diakibatkan oleh konsentrasi PM10diestimasi oleh pendekatan Dose Response Function (DRF).

o Langkah pertama dalam pendekatan DRF adalah menentukan dampak kesehatan (mortalitas dan morbiditas) akibat pencemaran (dalam kasus ini adalah konsentrasi PM10). Langkah ini merupakan studi epidemiologi yang ditujukan untuk mengidentifikasi beberapa dampak kesehatan akibat PM10.

o Langkah kedua adalah menentukan jumlah penduduk yang berisiko terkena masing-masing dampak kesehatan (POPi). Dampak pencemaran udara dapat terjangkit pada seluruh penduduk atau pada kelompok usia tertentu.

(2)

- Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pencemaran udara (diukur konsentrasi PM10) di Indonesia mengakibatkan biaya ekonomi sekitar Rp 373.1 triliun atau setara dengan 5.03% Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2011. Biaya ekonomi tersebut terdiri dari biaya mortalitas berupa kematian dini senilai Rp 227,1 triliun(60,9% biaya total) dan biaya morbiditas senilai 146 triliun (39,1% dari biaya total) dimana komponen terbesar (sekitar 50%) dari biaya morbiditas tersebut adalah perawatan rumah sakit akibat penyakit pernapasan. Biaya ekonomi dari pencemaran merupakan beban yang harus ditanggung oleh masyarakat dengan rata-rata sekitar Rp 1,53 juta atau sekitar 6,7% dari pendapatan per kapita per tahun.

ANALISIS TINGKAT PENCEMARAN UDARA DI TERMINAL KOTA SEMARANG

- Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pencemaran udara dan hubungan antara tingkat debu yang dihirup dan kapasitas vital paru-paru di Terminal Kota Semarang.

- Jenis penelitian adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah udara di Terminal Kota Semarang dan 76 pedagang.

- Sampel penelitian ini adalah PM10 pada 1 titik pada tiga terminal dengan jumlah responden sebanyak 30 pedagang menggunakan purposive random sampling. Setiap terminal diwakilkan oleh 10 pedagang tetap. Kriteria inklusi responden adalah bersedia menjadi responden dan kriteria eksklusi adalah memiliki riwayat penyakit paru.

o Pengukuran volume lalu lintas dilakukan menggunakan hand tally counter pada saat jam sibuk selama 1 jam.

o Pengukuran konsentrasi PM10 udara ambien menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) selama 1 jam, serta kadar debu terhirup dilakukan menggunakan Personal Dust Sampler (PDS) selama 1 jam.

o Sedangkan pengukuran kapasitas vital paru pedagang menggunakan spirometer. Data diolah berdasarkan 4 tahap, yaitu: editing, coding, entry data, dan tabulating.

(3)

o Karakteristik responden pada penelitian ini adalah sebagian besar pedagang memiliki usia ≥ 30 tahun sebanyak 96,7%, berjenis kelamin laki-laki (66,7%), memiliki status gizi lebih (80%), masa kerja ≥10 tahun(66,7%) dengan rerata 15,77 tahun ± SD 8,516, terpapar debu selama >8 jam/hari (90%), tidak memiliki kebiasaan merokok (70%) dan tidak memakai APD selama melakukan aktivitas kerjanya (100%). o Rata-rata volume kendaraan pada terminal Kota Semarang sebanyak

56 kendaraan/jam

o Pedagang tetap terminal yang kadar debu terhirup diatas nilai ambang batas yaitu sebanyak 6 pedagang (20% pedagang). Nilai ambang batas kadar debu terhirup agar tidak berdampak pada manusia adalah sebesar 3 µg/m3.

o Kapasitas Vital Paru pedagang tetap terminal Kota Semarang mayoritas memiliki kapasitas paru tidak normal sebanyak 56,7%. Mayoritas yang memiliki kapasitas vital paru tidak normal adalah akibat mengalami gangguan retriksi ringan

o Volume lalu lintas terbanyak di Terminal Terboyo dan volume lalu lintas paling sedikit di Terminal Penggaron

o Tingkat kualitas udara Terminal Penggaron memiliki kategori baik, sedangkan Terminal Mangkang dan Terminal Terboyo memiliki kategori sedang

Referensi

Dokumen terkait

Honorarium ,belanja barang dan jasa untuk kegiatan FKDM desa, Kecamatan, pertemuan forum Pembauran Kelembagaan. 46 Pemantauan dan Pengamanan Pilkada, Pildukuh dan Pengisian

kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan sejarah. 1) penelitian dengan pendekatan sejarah lebih banyak

Integrasi Tahapan Learning Cycle Dengan Metode Inquiry Labs Pada Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Smk

[r]

Nama Lelang Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Negeri Jeneponto Tahap II.. Satuan Kerja PENGADILAN NEGERI JENEPONTO Kategori Jasa Konsultansi

Sehubungan dengan Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi pada LPSE Kabupaten Deli Serdang untuk Paket Pekerjaan Pembangunan Drainase Sumber Melati Diski Kecamatan Sunggal kode

Ibu Sri Murwaningsih S. Pd adalah Guru Pamong yang membimbing Mahasiswa Praktikan Prodi Pendidikan Seni Musik UNNES di SMP Negeri 4 Magelang selama PPL