• Tidak ada hasil yang ditemukan

GABUNGAN IPS

N/A
N/A
Dita Novia Ramdhani

Academic year: 2022

Membagikan "GABUNGAN IPS"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KEGIATAN BELAJAR 1 PENGERTIAN, TUJUAN DAN NILAI-NILAI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PENDAHULUAN

Dalam bidang pengetahuan sosial, kita mengenal beberapa istilah yang kadang-kadang dapat membuat kita menjadi kacau. Istilah-istilah tersebut meliputi Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sebagai calon pendidik, seyogianya mengetahui dan menghayati sepenuhnya mengapa ia mengajar sesuatu mata pelajaran tertentu seperti IPS, sehingga Anda perlu mempelajari pengertian, hakekat, tujuan serta nilai-nilai Ilmu Pengetahuan Sosial.

Agar Anda dapat menguasai materi Kegiatan Belajar 1 ini dengan baik dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, maka Anda perlu ikuti petunjuk belajar berikut ini:

1. Sebelum membaca materi modul dalam KB 1 ini, renungkan terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan pembelajaran dalam modul agar terbangun rasa tanggung jawab dan kesepenuhhatian dalam belajar.

2. Bacalah materi modul dengan cermat dan seksama, serta tambahkan catatan-catatan seperlunya untuk membantu ingatan Anda.

3. Cermati dan kerjakan tugas yang diberikan dalam modul dengan sungguh-sungguh.

4. Jangan lupa gunakan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda miliki sebelumnya.

5. Kerjakan tes formatif yang diberikan seoptimal mungkin dan gunakan rambu-rambu jawaban untuk mengetahui seberapa tinggi ketuntasan belajar Anda.

6. Jangan lupa membuat catatan khusus yang Anda pandang penting selama mempelajari isi modul.

Selamat belajar dan semoga Anda berhasil dengan baik……!

(2)

INTI A. Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran kegiatan belajar 1 dalam modul mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial ini yaitu dapat menjelaskan pengertian, hakekat dan tujuan IPS serta dapat mendeskripsikan nilai-nilai IPS sebagai pendidikan nilai.

B. Materi Pokok

Adapun materi pokok yang akan disampaikan dalam kegiatan belajar 1 dalam modul mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial ini yaitu:

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial 2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial 3. Nilai-Nilai Ilmu Pengetahuan Sosial

C. Uraian Materi

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian ilmu pengetahuan social, diantaranya sebagai berikut:

a. Jarolimek (Susanto, 2013) menyatakan ilmu pengetahuan sosial sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dengan tujuan membina warga masyarakat yang mampu menyelaraskan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial, serta membantu melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya.

b. Mulyasa (2007) mendefinisikan IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMA/MA/SMK. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social.

c. National Council for Social Studies (Sapriya, 2009) mengemukakan bahwa IPS merupakan studi social yang memadukan ilmu sosial dan humaniora untuk meningkatkan kompetensi kewarganegaraan. IPS dikembangkan dengan perpaduan yang sistematis berdasarkan disiplin ilmu antropologi, arkeologi, ekonomi,

(3)

geografi, sejarah, hukum, filosofi, ilmu politik, psikologi, agama, dan sosiologi, serta materi yang diperlukan dari ilmu humaniora, matematika, dan ilmu alam.

d. Soemantri (2001) menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.

Penyederhanaan mengandung arti: (1) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu social yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa Sekolah Dasar dan lanjutan; serta (2) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu social dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.

Menurut Darsono & Karmilasari (2017) terdapat sejumlah perbedaan antara IPS (Social Studies) dengan Ilmu-ilmu sosial (Social Sciences) antara lain:

a. Dilihat dari tingkatannya, Ilmu-Ilmu Sosial diberikan di tingkat perguruan tinggi/universitas, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di pendidikan dasar dan perguruan tinggi.

b. Dilihat dari batasan dan ukurannya, Ilmu-Ilmu Sosial jauh lebih luas dibanding Ilmu Pengetahuan Sosial.

c. Dilihat dari tingkat kesulitannya, Ilmu-Ilmu Sosial menyelidiki aneka ragam human relationship yang serba kompleks dan seringkali berhubungan dengan hal-hal yang abstrak dan data-data, IPS menyelidiki konsep-konsep, dan generalisasi yang serba sulit, sedangkan konsep dan generalisasi perlu disedehanakan agar lebih mudah dipahami oleh siswa.

d. Dilihat dari tujuannya, Ilmu-Ilmu Sosial menetapkan kebenaran Ilmiah sebagai fokus tujuannya, sedangkan pada IPS mengarah pada penanaman BASK (Behavior, Attitude, Skill, dan Knowledge).

e. Dilihat dari pendekatan, pendekatan Ilmu-Ilmu Sosial adalah bersifat disipliner sesuai dengan kehidupan yang menjadi objek studi berdasarkan bidang ilmu masing-masing, sedangkan pada pendekatan IPS bersifat interdisipliner.

f. Kerangka kerja Ilmu-Ilmu Sosial diarahkan kepada pengembangan teori dan prinsip Ilmiah, sedangkan kerangka kerja IPS lebih diarahkan kepada arti praktisnya dalam mencari alternatif pemecahan masalah sosial dan dalam menyusun alternatif pengembangan kehidupan ke taraf yang lebih tinggi.

(4)

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Darsono & Karmilasari (2017) IPS memiliki lima tujuan yang penjelasannya sebagai berikut:

a. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang sosial sciences jika ia nantinya masuk ke perguruan tinggi.

b. IPS yang dirancang untuk mendidik kewarganegaraan yang baik

c. IPS dibuat sebagai suatu penyederhanaan dan penyaringan terhadap ilmu-ilmu sosial, yang penyajiannya di sekolah di sesuaikan dengan kemampuan guru dan daya tangkap peserta didik

d. IPS melatih siswa berpikir demokratis dengan menyajikan closed areas atau masalah-masalah sosial yang pantang untuk dibicarakan di muka umum.

e. Dengan materi yang dipilih, disaring dan disinkronkan kembali maka sasaran seluruh kegiatan belajar dan pembelajaran IPS mengarah kepada pembinaan warga negara Indonesia atas dasar moral Pancasila/UUD 1945 serta sikap sosial yang rasional dalam kehidupan.

3. Nilai-Nilai Ilmu Pengetahuan Sosial a. Nilai Edukatif

Nilai edukatif merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya perubahan perilaku sosial peserta didik ke arah yang lebih baik. Perilaku tersebut meliputi aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Peningkatan kognitif di sini tidak hanya terbatas makin meningkatnya pengetahuan sosial, melainkan pula peningkatan nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif- alternatif pemecahan masalah sosial. Adapun untuk aspek afektif diharapkan adanya peningkatan atau perubahan kesadaran, penghayatan, sikap dan kepedulian dan tanggung jawab sosial. Lebih lanjut lagi, pengembangan perilaku psikomotor tidak terbatas hanya keterampilan fisik dalam memanipulasi alat dan media pembelajaran IPS, melainkan lebih ke keterampilan sosial peserta didik dalam bentuk kerja sama, gotong-royong, dan menolong pihak lain (Erianjoni, 2011; Darsono & Karmilasari, 2017).

(5)

b. Nilai Praktis

Nilai praktis diartikan sebagai pembelajaran pada pendidikan IPS yang diproses secara menarik, tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, dan secara langsung ataupun tidak langsung memiliki nilai praktis serta strategis dalarn membina SDM sesuai dengan kenyataan hidup hari ini, terutama untuk masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu, pokok bahasan IPS tidak hanya mengkaji pengetahuan yang konseptual-teoretis belaka, melainkan menggali permasalahan dari kehidupan sehari-hari mulai dari lingkungan terkecil keluarga, di pasar, di jalan, di tempat-tempat bermain dan seterusnya (Erianjoni, 2011; Darsono & Karmilasari, 2017).

c. Nilai Teoritis

Nilai teoritis IPS membina peserta didik hari ini pada proses perjalanannya diarahkan menjadi SDM untuk hari esok. Peserta didik dibina dan dikembangkan daya nalarnya ke arah dorongan mengetahui sendiri kenyataan (sense of reality) dan dorongan menggali sendiri di lapangan (sense of discovery). Kemampuan menyelidiki dan meneliti dengan mengajukan berbagai pernyataan (sense of inquiry) mereka dibina serta dikembangkan. Dengan demikian, kemampuan mereka mengajukan “hipotesis” dan dugaan-dugaan terhadap suatu persoalan, juga berkembang. Dengan lain perkataan kemampuan mereka “berteori” dalam pendidikan IPS, dibina dan dikembangkan. Oleh karena itu pendidikan IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan data yang terlepas-lepas, melainkan lebih jauh dari itu menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial dengan yang lain-lainnya (Erianjoni, 2011; Darsono & Karmilasari, 2017).

d. Nilai Filsafat

Nilai filsafat IPS diartikan sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta didik untuk merenungkan keberadaan dan peranannya di masyarakat sebagai makhluk sosial atau sebagai anggota masyarakat. Dari kesadaran terhadap keberadaan tadi, mereka disadarkan pula tentang peranannya masing-masing terhadap masyarakat, bahkan terhadap alam lingkungan secara keseluruhan. Dengan lain perkataan, kemampuan mereka merenungkan keberadaan dan peranannya di masyarakat ini, makin dikembangkan. Atas kemampuan mereka berfilsafat, tidak

(6)

luput dari jangkauan pendidikan IPS. Dengan demikian, nilai filsafat yang demikian sangat berfaedah dalam kehidupan bermasyarakat, tidak luput dari perhatian pendidikan IPS ini. (Erianjoni, 2011; Darsono & Karmilasari, 2017).

e. Nilai Ketuhanan

Pembelajaran IPS berdasarkan nilai ketuhanan menjadi landasan kuat bagi penanaman dan pengembangan nilai-nilai kehidupan yang menjadi kunci kebahagiaan kita baik lahir maupun batin baik hari ini atau di masa depan. Nilai ketuhanan ini menjadi landasan moralitas SDM hari ini dan terutama masa akan datang. Sebagai pendidik, wajib menjadi perhatian menanamkan pemikiran seperti kenikmatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa berupa akal pikiran yang berkembang dan dapat dikembangkan yang telah membawa manusia sendiri untuk mampu memenuhi kebutuhannya dari sumber daya yang telah disediakan oleh-Nya (Erianjoni, 2011;

Darsono & Karmilasari, 2017).

PENUTUP A. Rangkuman

IPS adalah bidang studi yang mempelajari tentang masalah-masalah sosial yang dipadukan dengan ilmu sejarah, ekonomi, sosiologi, politik, geografi, hukum, antropologi,psikologi, serta materi lain yang berhubungan, seperti ilmu matematika dan alam. Adapun tujuan IPS, yaitu: (1) mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang sosial sciences; (2) mendidik kewarganegaraan; (3) menyesuaikan kemampuan guru dan daya tangkap peserta didik; (4) melatih siswa berpikir demokratis; serta (5) mengarah kepada pembinaan warga negara Indonesia atas dasar moral Pancasila/UUD 1945 serta sikap sosial.

Nilai IPS, terdiri dari nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoretis, nilai filsafat serta nilai ketuhanan. Nilai edukatif didasarkan pada adanya perubahan perilaku sosial peserta didik ke arah yang lebih baik. Kemudian, nilai praktis diartikan sebagai pembelajaran pada pendidikan IPS yang diproses secara menarik, tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.

Nilai teoretis mengembangkan daya nalar peserta didik ke arah dorongan mengetahui sendiri kenyataan (sense of reality) dan dorongan menggali sendiri di lapangan (sense of discovery) serta kemampuan menyelidiki dan meneliti dengan mengajukan berbagai pernyataan (sense of inquiry). Adapun nilai filsafat diartikan sebagai upaya pengembangan kemampuan

(7)

peserta didik untuk merenungkan keberadaan dan peranannya di masyarakat sebagai makhluk sosial atau sebagai anggota masyarakat. Terakhir, nilai ketuhanan menjadi landasan kuat bagi penanaman dan pengembangan nilai-nilai kehidupan yang menjadi kunci kebahagiaan kita baik lahir maupun batin baik hari ini atau di masa depan.

B. Daftar Pustaka

Darsono, & Karmilasari, W. 2017. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Kompetensi Profesional (Mata Pelajaran: Guru Kelas SD). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Erianjoni. 2011. Pembelajaran IPS: (Konsepsi, Strategi dan Refleksi). Padang: Universitas Negeri Padang.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Soemantri, N. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(8)

KEGIATAN BELAJAR 2 KETERAMPILAN DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PENDAHULUAN

Sebagai calon pendidik, pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu–ilmu sosial (social sciences) sangat diperlukan baik yang berhubungan dengan ruang lingkup bahasanya,

objek yang dipelajari, metode dan pendekatan dari tiap-tiap disiplin ilmu sosial tersebut. Untuk pembahasan selanjutnya, modul ini menjabarkan keterampilan dasar IPS sebagai acuan Anda sebagai calon pendidik untuk mengajar IPS kelak.

Agar Anda dapat menguasai materi Kegiatan Belajar 2 ini dengan baik dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, maka Anda perlu ikuti petunjuk belajar berikut ini:

1. Sebelum membaca materi modul dalam KB 2 ini, renungkan terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan pembelajaran dalam modul agar terbangun rasa tanggung jawab dan kesepenuhhatian dalam belajar.

2. Bacalah materi modul dengan cermat dan seksama, serta tambahkan catatan-catatan seperlunya untuk membantu ingatan Anda.

3. Cermati dan kerjakan tugas yang diberikan dalam modul dengan sungguh-sungguh.

4. Jangan lupa gunakan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda miliki sebelumnya.

5. Kerjakan tes formatif yang diberikan seoptimal mungkin dan gunakan rambu-rambu jawaban untuk mengetahui seberapa tinggi ketuntasan belajar Anda.

6. Jangan lupa membuat catatan khusus yang Anda pandang penting selama mempelajari isi modul.

Selamat belajar dan semoga Anda berhasil dengan baik……!

INTI A. Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran kegiatan belajar 2 dalam modul mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial ini yaitu dapat menjelaskan keterampilan dasar IPS.

(9)

B. Materi Pokok

Adapun materi pokok yang akan disampaikan dalam kegiatan belajar 2 dalam modul mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial ini adalah keterampilan sosial dan keterampilan mental.

C. Uraian Materi

1. Keterampilan Sosial

Masyarakat yang merupakan kelompok manusia yang tinggal pada wilayah tertentu yang diikat oleh norma/sistem nilai yang dimilikinya selalu mengalami perubahan. Perubahan sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor. Perubahan sosial yang disebabkan faktor-faktor dan dalam kelompok adalah karena penemuan-penemuan atau penciptaan-penciptaan baru (inovasi). Tentunya terjadinya penemuan-penemuan barn (inovasi) dapat terjadi apabila anggota-anggota masyarakat memiliki hal-hal berikut: (a) adanya kesadaran anggota masyarakat akan perlunya upaya meningkatkan kehidupan secara terus-menerus; (b) adanya kualitas anggota masyarakat dalam kelompok yang kreatif; (c) adanya suasana persaingan yang sehat di antara anggota-anggota masyarakat untuk mencapai prestasi yang tinggi demi kemajuan kelompok yang bersangkutan; dan (d) adanya dorongan kepada anggota yang berprestasi baik berupa piagam penghargaan maupun insentif lain, agar ia terus berprestasi dan berkarya.

Di sisi lain, perubahan sosial yang disebabkan oleh faktor luar nampak lebih dominan seperti: (a) globalisasi; (b) akulturasi (kontak kebudayaan); (c) asimilasi (pembauran unsur kebudayaan; serta (d) difusi (penyebaran unsur kebudayaan). Contoh unsur-unsur kebudayaan asing (yang berasal dari luar) banyak sekali yang kita jumpai di tengah-tengah kehidupan kita, yang kadang-kadang kita sendiri tidak merasakan bahwa hal tersebut berasal dari luar dan kita merasakan sebagai kebudayaan kita sendiri. Dan ini terjadi di berbagai bidang kehidupan kita, mulai dari sistem pendidikan (sistem persekolahan), proses produksi (pertanian, kerajinan, pertemuan, industri dan sebagainya), bentuk bangunan, corak pakaian, ilmu pengetahuan dan teknologi, sampai kepada berbagai hasil produksi, bahkan juga yang berhubungan dengan sikap hidup, cara hidup, cara bertingkah-laku dan sebagainya.

(10)

Namun demikian tidak semua unsur-unsur kebudayaan asing (luar), membawa dampak positif, yang membawa dampak negatif bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara pun, banyak. Sehingga melalui keterampilan sosial dalam menghadapi kondisi perubahan sosial semacam ini, kita harus membekali para pemuda atau masyarakat dengan keterampilan sosial serta penanaman norma-norma/nilai-nilai yang cocok dengan kebudayaan kita (Hidayati, 2004; Taneo, 2005).

2. Keterampilan Mental

Mental itu meliputi sistem nilai atau pandangan hidup dan sikap (value system and attitude). Misalnya, orang-orang dalam suatu masyarakat memandang atau menilai bahwa hidup berkumpul di tempat kelahiran bersama dengan seluruh keluarga dan kerabat adalah lebih baik daripada merantau seorang diri. Tetapi ada juga orang-orang dalam suatu masyarakat memandang atau menilai bahwa justru kemauan dan keberanian merantau adalah lebih baik dan harus dimiliki setiap pemuda daripada kesenangan hidup menetap di tempat kelahiran sampai ia meninggal dunia. Contoh tersebut menunjukkan sistem nilai atau pandangan hidup yang berlaku pada dua masyarakat. Dari contoh itu jelas bahwa sistem nilai itu dapat berbeda pada kelompok sosial yang berlainan.

Orang yang mengetahui dan memahami Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) akan mendalami keberadaan sistem nilai dan sikap masyarakat yang berlaku di setiap wilayah, lebih-lebih sistem nilai dan sikap masyarakat di mana Anda tinggal. Dengan mengetahui itu Anda dapat menilai apakah sistem nilai dan sikap tersebut baik atau buruk, menghambat upaya pembaruan/pembangunan atau mendukungnya dan sebagainya.

Dalam kehidupan di masyarakat kita masih banyak menemukan sikap mental yang tidak cocok atau menghambat pembangunan. Beberapa sikap mental yang menghambat pembangunan, antara lain: (a) sikap mental penerobosan (mengambil jalan pintas); (b) sikap mental priyayi; (c) sikap mental yang mengagung-agungkan masa lalu;

serta (d) sikap mental yang cepat puas dan lain sebagainya. Selanjutnya, kita ingin melihat sikap mental (mentalitas) yang bagaimana yang mendorong pembangunan yang juga merupakan kemampuan/keterampilan IPS yang dapat Anda terapkan, sebagai berikut: (a) memandang bahwa hidup ini dapat diperbaiki; (b) menghargai usaha manusia dalam mencapai hasil yang lebih baik; (c) mempunyai kesadaran waktu yang tinggi; dan (d) menyatakan pendapat/gagasan dan menghargai pendapat/gagasan orang lain (Hidayati, 2004; Taneo, 2005).

(11)

PENUTUP A. Rangkuman

Keterampilan sosial adalah kemampuan individu untuk berkomunikasi efektif dengan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu. Adapun keterampilan mental adalah keterampilan mengelola sistem nilai yang menunjang pembaruan/pembangunan dengan mewujudkannya pada nilai, sikap dan tindakan.

B. Daftar Pustaka

Hidayati. 2004. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: FIP Universitas Negeri Yogyakarta

Taneo. S. P. 2005. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Kupang: FKIP Undana.

(12)

KEGIATAN BELAJAR 3 KONSEP DASAR RUMPUN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PENDAHULUAN

Selain mengkaji perilaku manusia, disiplin ilmu-ilmu sosial memandang situasi peristiwa umat manusia dari perspektif yang agak berbeda dan unik. Setiap disiplin ilmu sosial memiliki konsep-konsep, generalisasi dan teori yang dapat memberikan kontribusi dalam penyusunan desain maupun dalam pelaksanaan proses belajar mengajar IPS pada sekolah dasar dan menengah. Sebagai calon pendidik, wajib untuk mengetahui bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia di masyarakat dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar 3 ini dijelaskan beberapa Ilmu Sosial yang juga menjad i sumber IPS.

Agar Anda dapat menguasai materi Kegiatan Belajar 3 ini dengan baik dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, maka Anda perlu ikuti petunjuk belajar berikut ini:

1. Sebelum membaca materi modul dalam KB 3 ini, renungkan terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan pembelajaran dalam modul agar terbangun rasa tanggung jawab dan kesepenuhhatian dalam belajar.

2. Bacalah materi modul dengan cermat dan seksama, serta tambahkan catatan-catatan seperlunya untuk membantu ingatan Anda.

3. Cermati dan kerjakan tugas yang diberikan dalam modul dengan sungguh-sungguh.

4. Jangan lupa gunakan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda miliki sebelumnya.

5. Kerjakan tes formatif yang diberikan seoptimal mungkin dan gunakan rambu-rambu jawaban untuk mengetahui seberapa tinggi ketuntasan belajar Anda.

6. Jangan lupa membuat catatan khusus yang Anda pandang penting selama mempelajari isi modul.

Selamat belajar dan semoga Anda berhasil dengan baik……!

(13)

INTI A. Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran kegiatan belajar 3 dalam modul mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial ini, antara lain:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar geografi 2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar ekonomi 3. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar sejarah 4. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar antropologi 5. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar sosiologi 6. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar psikologi sosial 7. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar politik dan hukum

B. Materi Pokok

Adapun materi pokok yang akan disampaikan dalam kegiatan belajar 2 dalam modul mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial ini, antara lain:

1. Konsep Dasar Geografi 2. Konsep Dasar Ekonomi 3. Konsep Dasar Sejarah 4. Konsep Dasar Antropologi 5. Konsep Dasar Sosiologi 6. Konsep Dasar Psikologi Sosial 7. Konsep Dasar Politik dan Hukum

C. Uraian Materi

1. Konsep Dasar Geografi a. Pengertian Geografi

Menurut Supardan (2011), geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti lukisan atau tulisan. Menurut pengertian yang dikemukakan oleh Eratosthenes, geographika berarti tulisan tentang bumi. Pengertian bumi dalam geografi tersebut, tidak hanya berkenaan dengan fisik alamiah bumi saja, melainkan juga meliputi segala gejala dan proses

(14)

alamnya, maupun gejala dan proses kehidupannya. Oleh karena itu, dalam hal gejala dan proses kehidupan melibatkan kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia sebagai penghuni bumi tersebut.

b. Objek Studi Geografi

Menurut Astawa (2017), objek studi geografi ada dua, yaitu objek material dan objek formal. Objek material geografi ialah fenomena geosfer, yaitu meliputi segala sesuatu yang ada di muka bumi berupa semua benda baik benda mati maupun benda hidup, beserta lingkungannya. Di sisi lain, objek formal geografi ialah cara pandang, cara berfikir, atau analisis terhadap segi materialnya. Objek formal atau pendekatan tersebut meliputi analisis keruangan, analisis ekologi atau kelingkungan, serta analisis kompleks wilayah (kewilayahan)

c. Ruang Lingkup Geografi

Menurut Supardan (2011), geografi secara makro dapat dikelompokkan dalam dua subdisiplin, yaitu: Geografi fisik dan Geografi manusia.

d. Nilai Guna Geografi

Berkenaan dengan itu, secara sederhana dapat dikemukakan bahwa nilai guna geografi menurut Alfandi dalam Astawa (2017), mencakup tiga hal, yaitu subjektivisme atau kegunaannya bagi manusia, objektivisme logis yaitu yang bersifat empiris baik melalui hasil percobaan, pengukuran, dll., serta nilai etika dan estetika yang berkenaan dengan interaksi manusia dengan lingkungannya.

2. Konsep Dasar Ekonomi a. Pengertian Ekonomi

Menurut Supardan (2011) istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikosnamos atau oikonomia yang artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan. Namun, sejak perolehan maupun penggunaan kekayaan sumber daya secara fundamental perlu diadakan efisiensi, termasuk pekerja dan produksinya maka dalam bahasa modern istilah ekonomi tersebut menunjuk terhadap prinsip usaha maupun metode untuk mencapai tujuan dengan alat-alat sesedikit mungkin. Menurut Nasution & Lubis (2018) ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia dan upayaupaya untuk memenuhi kebutuhan manusia guna mencapai kemakmuran.

(15)

b. Objek Studi Ekonomi

Menurut Astawa (2017), objek kajian ilmu ekonomi ialah keseluruhan kegiatan perekonomian manusia. Keluasan kajian tersebut menyebabkan ruang lingkup dalam bidang ekonomi dikenal menjadi dua yaitu bersifat mikro dan bersifat makro.

c. Ruang Lingkup Ekonomi

Ditinjau dari ruang lingkup atau cakupannya, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroekonomi dan mikroekonomi. Sasaran kebijakan makroekonomi adalah kesempatan kerja full employment (kondisi di mana seluruh sumber daya, khususnya tenaga kerja dapat terserap sepenuhnya) dan stabilitas harga. Di sisi lain, mikroekonomi ialah studi mengenai unit-unit pengambilan keputusan individual dalam perekonomian, seperti rumah tangga, pekerja, dan perusahaan yang secara umum dikenal dengan sebutan mikroekonomi.

d. Manfaat Mempelajari Ekonomi

Case dan Fair dalam Astawa (2017), mengemukakan pandangannya tentang beberapa manfaat belajar ilmu ekonomi, antara lain: (1) membantu cara berpikir yang tepat dalam pengambilan keputusan; (2) membantu memahami masyarakat;

(3) membantu pemahaman terhadap masalah-masalah global; dan (4) membangun masyarakat yang lebih demokrasi.

3. Konsep Dasar Sejarah a. Pengertian Sejarah

Menurut Supardan (2011), istilah sejarah berasal dari bahasa Arab yakni syajaratun (dibaca syajarah), yang artinya pohoh kayu. Pengertian pohon kayu disini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang suatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). History yang bersumber dari bahasa Yunani kuno historia yang berarti belajar dengan cara bertanya-tanya. Kata historia diartikan sebagai telaahan mengenai gejala-gejala (terutama hal ihwal manusia) dalam urutan kronologis. Nasution & Lubis (2018) mendefinisikan sejarah sebagai cerita atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada masa lampau.

(16)

b. Objek Studi Sejarah

Menurut Astawa (2017), secara keilmuan sejarah memiliki dua objek studi yaitu objek formal dan objek material. Objek material yang merupakan fokus kajian sejarah ialah manusia. Sementara, objek formal digunakan untuk mengkaji objek materialnya adalah aktivitas manusia yang pernah terjadi dalam suatu rentang waktu di masa lampau.

c. Ruang Lingkup Sejarah

Sjamsuddin dan Burke dalam Supardan (2011) mengelompokkan dalam belasan jenis sejarah yaitu sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah kebudayaan, sejarah demografi, sejarah politik, sejarah kebudayaan rakyat, sejarah intelektual, sejarah keluarga, sejarah etnis, sejarah psikologi, psikologi histori, sejarah pendidikan dan sejarah medis.

d. Nilai Guna Sejarah

Menurut Kartodirdjo dan Kontowiyoyo dalam Astawa (2017), pada hakikatnya sejarah memiliki dua nilai guna yang menunjukkan eksistensinya sebagai ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan manusia, yaitu nilai instrinsik dan ekstrinsik. Nilai intrinsik sejarah meliputi: (1) sejarah sebagai ilmu; (2) sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau; serta (3) sejarah sebagai pernyataan pendapat. Di sisi lain, nilai ekstrinsik sejarah meliputi: (1) kegunaan inspiratif; dan (2) kegunaan rekreatif.

4. Konsep Dasar Antropologi a. Definisi Antropologi

Menurut Astawa (2017) secara harfiyah antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu anthropos berarti manusia, dan logos artinya ilmu. Antropologi berarti ilmu yang mengkaji manusia. Antropologi merupakan disiplin ilmu yang luas, dengan menggabungkan humaniora, ilmu sosial, dan ilmu alam untuk menjelaskan apa itu manusia dan artinya menjadi manusia. Jadi, antropologi merupakan ilmu yang mengkaji manusia untuk memperoleh pengertian atau pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya.

(17)

b. Objek Studi Antropologi

Menurut Astawa (2017), objek studi antropologi ialah manusia di dalam masyarakat kebudayaan, suku bangsa, dan perilakunya.

c. Ruang Lingkup Antropologi

Antropologi dibagi menjadi dua, yaitu antropologi fisik dan budaya.

Antropologi fisik meliputi Paleantropologi dan Antropologi Biologis, sedangkan Antropologi Budaya meliputi Antropologi Prehistori, Etnolinguistik dan Etnologi.

Etnologi meliputi Etnologi dalam Arti Khusus dan Antropologi Sosial. Secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.

d. Tujuan Antropologi

Menurut Astawa (2017), sebagai ilmu yang membahas tentang manusia, antropologi pada hakikatnya mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:

1) Mendeskripsikan selengkap mungkin tata arah kehidupan kelompok manusia dari berbagai sudut belahan bumi pada setiap periode dan karakter fisik manusia yang hidup pada kelompok itu.

2) Memahami manusia sebagai kelompok tertentu secara keseluruhan.

3) Menemukan prinsip-prinsip umum tentang gaya hidup manusia serta bagaimana gaya hidup itu terbentu.

(18)

5. Konsep Dasar Sosiologi a. Definisi Sosiologi

Berikut definisi sosiologi menurut beberapa ahli dalam Ahmadi (2004), sebagai berikut:

1) W.F. Ogburn dan M.F. Nimkofe mendefinisikan sosiologi sebagai studi secara ilmiah terhadap kehidupan sosial.

2) George A. Lundberg, dkk. mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tingkah laku sosial dari orang-orang dan kelompok-kelompok.

3) Ginsberg menjelaskan bahwa sosiologi ialah studi terhadap masyarakat, yaitu mempelajari antar aksi dan antar relasi manusia serta syarat dan akibatnya.

4) Max Weber memberi batasan sosiologi sebagai ilmu yang memberikan interpretasi dan pengertian-pengertian tentang perbuatan sosial.

5) Cuber memberikan batasan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara manusia.

6) Bierens De Haan memberi batasan sosiologi sebagai ilmu tentang pergaulan hidup.

7) Kimball Young menjelaskan bahwa sosiologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia di dalam kelompok.

8) Sorokin mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari gejala sosial kebudayaan dari sudut umum, mempelajari sifat essensial gejala tersebut, serta hubungan antara gejala itu yang amat banyak.

9) P.J. Bouman mengemukakan bahwa sosiologi ialah ilmu tentang kehidupan manusia dalam lingkungan kelompok.

b. Objek Studi Sosiologi

Menurut Priyono (2006) hal-hal yang tercakup dalam masyarakat sebagai objek studi sosiologi, antara lain:

1) Sekumpulan manusia yang hidup bersama dalam waktu yang cukup lama, berkesinambungan serta melakukan interaksi dengan keinginan-keinginan dan perasaannya sehingga timbul sistem komunikasi dan peraturan dalam mengatur hubungan antarmanusia tadi, mempunyai identitas dan tujuan bersama.

2) Merupakan satu kesatuan.

(19)

3) Mempunyai sistem hidup bersama yang melahirkan kebudayaan, nilai dan norma yang berlaku dan mengikat setiap anggota masyarakat.

c. Ruang Lingkup Sosiologi

Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki cakupan luas dan banyak cabang yang dipersatukan. Menurut Supardan (2011) secara tematis ruang lingkup sosiologi dapat dibedakan menjadi beberapa sub disiplin ilmu sosiologi, seperti sosiologi pedesaan, sosiologi industri, sosiologi perkotaan, sosiologi medis, sosiologi wanita, sosiologi militer, sosiologi keluarga, sosiologi pendidikan, dan sosiologi seni.

Berikut penjelasan ruang lingkup sosiologi tersebut.

d. Tujuan Sosiologi

Berpijak pada apa yang menjadi tujuan sosiologi tersebut, Nasution & Lubis (2018) mengemukakan nilai guna sosiologi, sebagai berikut:

1) Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu, di antaranya: petani, pedagang, buruh, pegawai, komunitas keagamaan, militer, dan sebagainya.

2) Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta stratifikasi sosial.

3) Hasil studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan suatu kebijakan, baik dari pemerintah, perusahaan, badan dunia, atau yang lainnya.

4) Hasil kajian sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

5) Data tentang masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya.

6. Konsep Dasar Psikologi Sosial a. Pengertian Psikologi Sosial

Menurut Shaw dan Costanzo (Nasution & Lubis, 2018), psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku individual sebagai fungsi stimulus-stimulus sosial. Senada dengan pendapat ini, Sherif dan Muzfer (Nasution

& Lubis, 2018), mendefinisikan psikologi sosial sebagai ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus sosial.

(20)

b. Objek Studi Psikologi Sosial

Objek studi psikologi sosial yakni memahami bagaimana dan mengapa individu berperilaku, berpikir, dan memiliki perasaan tertentu dalam konteks situasi sosial. Situasi sosial yang dimaksud ialah kehadiran orang lain secara nyata maupun seara imajinatif.

c. Ruang Lingkup Psikologi Sosial

Menurut Nasution & Lubis (2018), dilihat dari segi perkembangannya, psikologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) psikologi yang bersifat kefilsafatan, dan (2) psikologi yang bersifat empirik, yaitu psikologi yang berdasarkan atas pengalaman-pengalaman. Gambar berikut ini merupakan pengelompokkan lengkap psikologi sosial.

d. Tujuan Psikologi Sosial

Menurut Hanurawan (2010) psikologi sosial sebagai salah satu cabang psikologi yang paling penting memiliki beberapa tujuan keilmuwan. Beberapa tujuan keilmuwan dari psikologi sosial itu adalah untuk memahami, menjelaskan, meramalkan, memodifikasi, dan memecahkan masalah terkait dengan cara berpikir, berperasaan, dan berperilaku individu yang dipengaruhi kehadiran orang lain.

Psikologi

Psikologi Filsafat Psikologi Empirik

Psikologi Umum Psikologi Khusus

Psikologi Perkembangan Psikologi Kepribadian

Psikologi Kriminal Psikologi Pendidikan Psikologi Perusahaan

Psikologi Sosial

(21)

Menurut Sarwono (2008) menjelaskan bahwa psikologi sosial bertujuan untuk mengerti suatu gejala atau fenomena. Dengan mengerti suatu fenomena, kita dapat membuat peramalan-peramalan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan bagaimana hal itu akan terjadi. Selanjutnya, dengan pengertian dan kemampuan peramalam itu, kita dapat mengendalikan fenomena itu sampai batasbatas tertentu.

7. Konsep Dasar Politik dan Hukum a. Pengertian Ilmu Politik dan Hukum

Ilmu politik dan hukum merupakan kajian ilmu yang membahas mengenai teori dan praktek sistem politik yang berkenaan dengan masalah: (1) kekuasaan, sumber kekuasaan, pengaruh, pembuat dan pelaksanaan kebijakan; (2) kewenangan dan kekuasaan berdasarkan legitimasi; (3) konflik dan konsensus; serta pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan (Nasution & Lubis, 2018).

b. Objek Studi Ilmu Politik

Menurut Miriam Budiardjo (Nasution & Lubis, 2018) bahwa ontologi ilmu politik ada lima, yaitu:

1) Negara yaitu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

2) Kekuasaan yaitu kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan para pelaku.

3) Pengambilan keputusan yaitu hasil dari membuat pilihan di antara beberapa alternatif, sedangkan pengambilan keputusan menunjukan pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai.

4) Kebijakan umum yaitu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk memcapai tujuan itu.

5) Pembagian yaitu pembagian dan penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat. Nilai dapat bersifat abstrak dan dapat bersifat konkret.

c. Ruang Lingkup Ilmu Politik

Menurut Nasution & Lubis (2018) ruang lingkup politik dan hukum dibagi menjadi bidang teori politik (teori politik & sejarah perkembangan ide-ide politik), bidang lembaga-lembaga politik (undang-undang dasar, pemerintah nasional,

(22)

pemerintah lokal dan daerah, fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah), bidang kepartaian, golongan dan pendapat umum (partai-partai politik, golongan-golongan dan asosiasi, partisipasi warga negara dalam pemerintah dan administrasi serta pendapat umum), dan bidang hubungan internasional (politik internasional, organisasi-organisasi dan administrasi internasional serta hukum internasional).

d. Manfaat Ilmu Politik

Menurut Nasution & Lubis (2018) manfaat mempelajari ilmu politik dan hukum yaitu:

1) Memberi jalan yang lebih baik dalam hal negosiasi kepentingan antar kelompok dalam masyarakat.

2) Membahagiakan hidup manusia yang tinggal dalam wilayah yang sama.

3) Tujuan politik ialah tindakan politik. Untuk mencapainya diperlukan pembelajaran untuk memperbesar kepekaan pembelajar sehingga ia dapat bertindak baik secara politik.

4) Politik sebagai ilmu menaruh perhatian pada dalil-dalil, keabsahan, percobaan, hukum, keragaman, dan pembentukan asas-asas universal.

PENUTUP A. Rangkuman

Geografi adalah ilmu yang mengkaji tentang fisik alamiah bumi segala gejala dan proses alamnya dan proses kehidupan di dalamnya. Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia dan upayaupaya untuk memenuhi kebutuhan manusia guna mencapai kemakmuran.Sejarah sebagai cerita atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada masa lampau. Antropologi merupakan ilmu yang mengkaji manusia untuk memperoleh pengertian atau pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya. Sosiologi ialah ilmu yang mengkaji tentang tentang kehidupan manusia dalam lingkungan kelompok. Psikologi sosial merupakan ilmu yang mengkaji tentang pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus sosial. Ilmu politik dan hukum merupakan kajian ilmu yang membahas mengenai teori dan praktek sistem politik yang berkenaan dengan masalah: (1) kekuasaan, sumber kekuasaan, pengaruh, pembuat dan pelaksanaan kebijakan; (2) kewenangan dan kekuasaan berdasarkan

(23)

legitimasi; (3) konflik dan konsensus; serta pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan.

B. Daftar Pustaka

Ahmadi, A. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Astawa, I. B. M. 2011. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nasution, T., & Lubis, M. A. 2018. Konsep Dasar IPS. Yogyakarta: Samudra Biru.

Priyono, T. 2006. Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Perilaku Sosial dalam Masyarakat.

Purwokerto: Yudhistira.

Supardan, D. 2011. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta:

Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun kegiatan yang dilakukan pada Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan ini meliputi mulai dari pengiriman surat usulan dari dinas kesehatan kabupaten-kota,

Metode proses tersebut dilakukan dengan meng-improve cutting tool holder sehingga dapat mengoptimalkan penugasan pada stasiun operasi untuk mendapatkan waktu proses

Yaitu penjualan yang cara pembayarannya dilakukan secara bertahap atau berangsuran sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan pembeli juga

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah untuk membuat aplikasi realitas virtual untuk ibadah haji pada perangkat bergerak dengan menggunakan teknologi Google

Sekalipun memiliki aktivitas selulase yang relatif kecil terhadap substrat jerami padi dan tongkol jagung, isolat C5-1, C4-4 dan C5-3 memiliki aktivitas yang tinggi terhadap

Pada Instalasi Rawat Jalan Pasien datang secara berkesinambungan, dan memperoleh layanan dari perawat hanya sementara waktu, dengan demikian ada beberapa softskills

Implementasi program pelayanan prima yang dilakukan oleh pihak Bank DKI Syariah, sesuai dengan variabel-variabel pelayanan prima yang diteliti, pada umumnya

Pendeteksian pada penelitian ini juga dapat menghasilkan jumlah clusters yang lebih sedikit dengan akurasi RI yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil