• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASSETS TURNOVER (TATO), NET PROFIT MARGIN (NPM), AND RETURN ON EQUITY (ROE) ON PROFIT GROWTH (EMPIRICAL STUDY OF PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ASSETS TURNOVER (TATO), NET PROFIT MARGIN (NPM), AND RETURN ON EQUITY (ROE) ON PROFIT GROWTH (EMPIRICAL STUDY OF PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA Persero)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER (TATO), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP PERTUMBUHAN LABA

(STUDI EMPIRIS PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA Persero)

ASSETS TURNOVER (TATO), NET PROFIT MARGIN (NPM), AND RETURN ON EQUITY (ROE) ON PROFIT GROWTH

(EMPIRICAL STUDY OF PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA Persero)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine whether Total Assets Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM) and Return on Equity (ROE) have an effect on the rate of profit growth at PT.

Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk during the period 2016- 2020 either partially or simultaneously. The data used in this study in the form of financial statements of PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk during the period 2016-2020 (quarterly observations) published on the website www.idx.co.id. The data analysis method used in this study is a quantitative method, with classical assumption testing, and hypothesis testing and statistical analysis in the form of multiple linear regression analysis. The findings of this study indicate that partially only the Return On Equity variable has a positive (dominant) and significant effect on the rate of profit growth. While the TATO and NPM variables do not affect (do not dominate) the rate of profit growth but are still significant and provide a positive value or increase in profit growth. On the other hand, simultaneously, the variables of Total Assets Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM) and Return on Equity (ROE) have a positive and significant effect on the profit growth rate of more than 50%. The other variables that we did not examine had an effect of very less than 50%. Other variables that we did not examine include the inflation rate, foreign exchange rates and other internal and external factors of the company such as company management policies, changes in global economic conditions that can affect the company's profit growth.

Keywords: Profit Growth, Total Assets Turnover, Net Profit Margin, Return on Equity.

ABTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Total Assets Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh terhadap laju pertumbuhan laba pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk selama periode 2016-2020 baik secara parsial maupun simultan. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan

(2)

PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk selama periode 2016-2020 (pengamatan dalam triwulanan) yang dipublikasikan pada situs www.idx.co.id. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, dan pengujian hipotesis serta analisis statistik berupa analisis regresi linier berganda. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel Return On Equity yang memiliki pengaruh positif (mendominasi) dan signifikan terhadap laju pertumbuhan laba. Sedangkan variabel TATO dan NPM tidak mempengaruhi (tidak mendominasi) terhadap laju pertumbuhan laba namun tetap signifikan dan memberikan nilai positif atau kenaikan terhadap pertumbuhan laba. Di sisi lain, secara simultan, variabel Total Assets Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh yang positif dan siginfikan terhadap laju pertumbuhan laba sebesar lebih dari 50%. Adapun variabel lain yang tidak kami teliti memiliki pengaruh sangat kurang dari 50%. Variabel lain yang tidak kami teliti berupa tingkat inflasi, nilai tukar mata uang asing serta faktor lain di internal dan eksternal perusahaan seperti kebijakan manajemen perusahaan, perubahan kondisi ekonomi global yang dapat memengaruhi pertumbuhan laba Perusahaan.

Kata Kunci : Pertumbuhan Laba, Total Assets Turnover, Net Profit Margin, Return on Equity.

1. PENDAHULUAN

Tujuan suatu perusahaan didirikan bukan hanya untuk memperoleh laba (tujuan komersil) saja namun juga memiliki tujuan lainnya yang bersifat sosial atau tujuan sosial (Siagian, 2005).

Berkaitan dengan tujuan perusahaan untuk memperoleh laba merupakan hal yang sejalan dengan salah satu unsur di dalam Konsep Akuntansi yaitu Going Concern. Konsep tersebut menyatakan bahwa laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa bisnis akan tetap beroperasi pada periode mendatang. Berdasarkan konsep ini, pengakuan pendapatan dan beban dapat ditangguhkan ke periode mendatang, ketika perusahaan masih beroperasi. Jika tidak, semua pengakuan beban khususnya akan dipercepat ke dalam periode berjalan. Konsep kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa perusahaan dapat mengembalikan investasi aktivanya. Menurut GAAP, perusahaan tidak melaporkan nilai wajar aset jangka panjangnya (asset tetap) karena dalam konsep going concern (kelangsungan usaha) tidak direncanakan untuk menjual aset seperti itu. Namun, jika asumsi konsep kelangsungan usaha tidak terealisasi (terpenuhi), maka perusahaan harus melaporkan pengurangan nilai asetnya (Kieso, 2014). Walhasil laba yang diperoleh perusahaan setiap periode laporan keuangan akan diakumulasi dan tersimpan pada akun ekuitas (equity). Laba yang diperoleh perusahaan tersebut diharapkan meningkat dari satu periode ke periode selanjutnya yang dicerminkan oleh rasio tingkat kembalian modal sendiri / ekuitas dan biasa dikenal sebagai rasio Return on Equity (ROE). ROE dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari perspektif pemegang saham biasa. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak Rupiah yang diperoleh dari laba bersih untuk setiap Rupiah yang diinvestasikan dari para pemegang saham atau pemilik perusahaan (Wibowo & Pujiati, 2011). Untuk dapat menciptakan keuntungan tentunya perusahaan harus dapat mentranfer ouputnya ke pasar dengan menggunakan aktiva produktif yang dimilikinya.dan tergambar dari rasio perputaran aktiva produktif atau yang biasa dikenal sebagai rasio Total Assets Turnover (TATO). TATO dihitung dengan membagi penjualan terhadap total asset perusahaan.

(3)

Dengan kata lain rasio ini dapat menilai seberapa besar jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.produktif yang ada. Semakin tinggi total assets turnover, maka semakin tinggi pula tingkat laju pertumbuhan laba perusahaan. Hal ini menunjukan dengan seringnya terjadi perputaran asset yang terjadi dalam sebuah perusahaan maka tingkat penjualan dalam periode tersebut mengalami kenaikan atau laba bagi perusahaan (Kasmir, 2012). Selaras dengan rasio keuangan sebelumnya, Net profit margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. Semakin tinggi net profit margin maka pertumbuhan laba semakin tinggi. Hal ini dikarenakan perusahaan mampu membuat penjualannya menjadi laba bersih dengan mengelola biaya operasionalnya secara efisien (Kasmir, 2012 et al).

Dari paparan teoritis diatas, secara singkat dapat dikatakan bahwa pertumbuhan laba dapat dicapai apabila terjadi akumulasi laba yang meningkat dari waktu ke waktu. Hal tersebut tergambar dari rasio perputaran aktiva produktif (TATO) yang tinggi didukung dengan tingkat efisiensi tata kelola bisnis (NPM) yang baik sehingga pada akhirnya akan bermuara tingkat rasio kembalian ekuitas atau modal sendiri (ROE) yang bagus. Akhirnya, sebagaimana tujuan dari didirikannya suatu entitas bisnis komersil yang sudah barang tentu menciptakan laba maka tujuan untuk meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan dapat tercapai.

2. Dasar Teori

2.1. Pertumbuhan Laba

Laba (profit) adalah kata lain untuk pendapatan bersih suatu perusahaan, yaitu penerimaan dikurangi biaya produksi (Case & Fair, 2006).Secara konseptual, laba dapat diartikan sebagai ukuran perubahan kekayaan pemegang saham selama satu periode maupun sebagai perkiraan profitabilitas bisnis saat ini, yaitu sejauh mana bisnis mampu menutupi biaya operasinya dan menghasilkan keuntungan. (Subramanyam, 2014). FASB mengeluarkan Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan No 6 paragraf. 82 tentang Elemen Laporan Keuangan menyebutkan bahwa laba atau keuntungan merupakan peningkatan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi periferal atau insidental dari suatu entitas kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik (FASB,1985). Pandangan dari Subramanyam dan Wild (2010), laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan atau penurunan ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas.

Pertumbuhan laba adalah peningkatan dan penurunan laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut Mahaputra (2012), setiap perusahaan menginginkan adanya peningkatan laba yang diperoleh dalam setiap tahunnya, peningkatan dan penurunan laba dapat di lihat dari pertumbuhan laba.

2.2. Net Profit Margin

Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasional perusahaan, Kasmir (2009). Semain tinggi net profit margin maka pertumbuhan laba semakin tinggi, disebabkan perusahaan mampu mengkonversikan penjualannya menjadi laba bersih dengan mengelola biaya operasinalnya secara

(4)

efisien. Maka dapat disimpulkan bahwa net profit margin mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan laba.

2.3. Total Asset Turnover

Total Assets Turnover adalah rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan selama satu periode tertentu dan mengukur berapa jumlah berapa jumlah penjualan yang diperleh dari setiap rupiah aktiva, (Kasmir, 2012). Semakin tinggi total assets turnover, maka semakin tinggi tingkat pertumbuhan laba, (Nurvigia, 2010). Maka total asset turnover (TATO) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, (Gunawan, 2013).

2.4. Return On Equity

Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, (Sujarwen, 2017). Return on equity dapat menjadi alat untuk menganalisis tingkat efisiensi pemanfaatan modal perusahaan, baik untuk produksi maupun penjualan, alat pembanding antar perusahaan di industry yang sama dan mengukur tingkat efisien dan efektivitas pada divisi manajemen perusahaan. ROE merupakan imbal hasil atau tingkat pengembalian laba atas total ekuitas, yang menjadi ukuran kinerja perusahaan.

3. Metode Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan antara variabel terkait dalam suatu penelitian (Umar, 2008). Selanjutnya, desain penelitian yang ada akan berguna bagi peneliti karena langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini didasarkan pada desain penelitian yang telah dibuat sebelumnya (Nazir, 2009). Oleh sebab itu sebelum menentukan desain penelitian ditetapkan terlebih dahulu tujuan penelitian yang pada akhirnya akan dijawab di bagian kesimpulan dari hasil penelitian.

Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki tiga kegunaan, yaitu (Agus & Nano, 2016) :

1. Untuk tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, regresi mampu mendeskripsikan fenomena data melalui terbentuknya suatu model hubungan yang bersifat numerik

2. Untuk tujuan control, regresi juga dapat digunakan untuk melakukan pengendalian (kontrol) terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang diamati melalui penggunaan model regresi yang diperoleh.

3. Sebagai prediksi. model regresi juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan prediksi variabel terikat

Adapun jenis penelitian dalam penelitian ini merupakan uji hipotesis terhadap fenomena pertumbuhan laba pada suatu perusahaan. Sedangkan hipotesis itu sendiri merupakan sebuah dugaan dan sering digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut (Supranto, 2009). Selanjutnya uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variable Total Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Equity (ROE) terhadap pertumbuhan Laba pada PT. Perusahaan Gas Negara (Tbk)

(5)

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dijelaskan seperti pada Gambar 1:

4. Hipotesis

Berdasarkan pada kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian ini adalah :

a. TATO berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

Total asset turnover (TATO) adalah rasio pengelolaan aktiva mengukur perputaran seluruh asset perusahaan. Pada penelitian sebelumnya, bahwa total asset turnover (TATO) mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, (Nurvigia, 2012). Berdasarkan penelitian tersebut maka dibuatlah hipotesis tentang adanya pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap pertumbuhan laba.

b. NPM berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

Net profit margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seluruh efektivitas dalam menghasilkan penjualan dan biaya pengendalian (Ikhsan, 2009). Net profit margin secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba (Sukrillah, 2014) dan (Julianti, 2014). Berdasarkan penelitian tersebut maka dibuatlah hipotesis mengenai adanya pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap pertumbuhan laba

c. ROE berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

Return on Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Return on equity (ROE) secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba (Julianti, 2014) dan (Syarifah, 2014). Merujuk dari penelitian sebelumnya tersebut maka dibuatlah hipotesis bahwa terdapat pengaruh antara Return on equity (ROE) terhadap pertumbuhan laba

d. TATO, NPM dan ROE berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba Total asset turnover (TATO), Net profit margin (NPM) dan Return on Equity (ROE) telah diuji bersamaan dengan rasio – rasio keuangan lain untuk menguji apakah terdapat pengaruh

(6)

rasio – rasio tersebut terhadap pertumbuhan laba secara simultan dalam penelitian (Mahaputra, 2012) dan (Syarifah, 2014), bahwa rasio – rasio keuangan secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Selanjutnya, berdasarkan penelitian tersebut dapat dibuatlah hipotesis bahwa terdapat pengaruh antara Total asset turnover (TATO), Net profit margin (NPM) dan Return on Equity (ROE) terhadap pertumbuhan laba.

5. Pembahasan

Pada studi penelitian ini berdasarkan Uji Asumsi klasik dengan menguji tingkat multikolineritas pada variabel independen total asset turnover, net profit margin dan return on equity, tidak terjadi efek multikolineritas diantara variabel independent dan pengujian dapat dilanjukan dengan pengujian regresi.

Pada analisa uji regresi linier diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1.1.

Hasil Analisa Regresi

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -1.468 .484 -3.031 .008

1 TATO (X1) 1.390 1.382 .169 1.006 .329

NPM (X2) 5.169 2.557 .351 2.022 .060

ROE (X3) 16.787 5.376 .552 3.123 .007

a. Dependent Variable: PG (Y)

Berdasarkan output tabel diatas didapat nilai konstanta dan koefisien regresi yang dapat membentuk sebuah persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = - 1,468 + 1,390(TATO) + 5,169(NPM) + 16,787(ROE)

Memperlihatkan bahwa variabel Total on Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Equity (ROE) berhubungan positif dengan pertumbuhan laba, dengan besaran masing – masing nilai 1,390, 5,169 dan 16,787. Hal itu memperlihatkan bahwa setiap kenaikan yang terjadi pada nilai TATO, NPM dan ROE akan meningkatkan pertumbuhan laba.

Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas, nilai konstanta sebesar -1,468 menunjukan bahwa rata – rata pertumbuhan laba pada saat nilai TATO, NPM dan ROE bernilai nol maka akan terjadi penurunan pertumbuhan laba sebesar 1,468 satu satuan. Untuk nilai koefisien regresi untuk TATO yang sebesar 1,390 menjelaskan tingkat besaran perubahan rata – rata pertumbuhan laba yang dipengaruhi TATO. Sedangkan koefisien regresi untuk NPM sebesar 5,169 menjelaskan besaran perubahan rata – rata pertumbuhan laba yang dipengaruhi oleh NPM. Adapun nilai koefisien ROE sebesar 16,787 menjelaskan besaran perubahan rata – rata pertumbuhan laba yang dipengaruhi oleh ROE. Semua variable independent tersebut memliki hubungan pengaruh positif atau berbanding searah.

(7)

Pengujian hipotesis pada uji t dapat dinyatakan bahwa TATO dan NPM tidak berpengaruh tetapi signifikan dan positif terhadap pertumbuhan laba, hal ini sejalan dengan penelitian (Qur’aniah, 2018), (Halimatus Sa’Diyah dan Mukti Kemarauwana, 2015), (Heikal, Khaddafi, dan Ummah, 2014) serta (Purwanto dan Bina, 2016)

ROE berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pertumbuhan laba, sejalan dengan penelitian (Mursidah dan Ainatul Ummah, 2016).

Tabel 1.2.

Hasil Analisa Determinasi Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .790

a

.625 .554 .771493

a. Predictors: (Constant), ROE (X3), TATO (X1), NPM (X2)

Besarnya pengaruh total on turnover (TATO), net profit margin (NPM) dan return on equity (ROE) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba sebesar 0,625 atau 62,5 persen, dalan studi penelitian ini pertumbuhan laba dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 37,5 persen.

6. Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi penelitian ini, pengujian terhadap Total on Turnover (TATO) dan Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh tetapi signifikan dan memberikan nilai positif terhadap pertumbuhan laba Pengujian Return on Equity (ROE) berpengaruh secara signifikan dengan hubungan positif terhadap pertumbuhan laba.

Terdapat temuan pertama bahwa TATO dan NPM tidak mempengaruhi terhadap pertumbuhan laba tetapi signifikan dan memberikan nilai positif atau kenaikan terhadap pertumbuhan laba.

Temuan kedua ROE berpengaruh, signifikan dan memberikan nilai positif atau kenaikan terhadap pertumbuhan laba.

Temuan ketiga adalah bahwa secara simultan total on turnover (TATO), net profit margin (NPM) dan return on equity (ROE) berpengaruh, signifikan dan memberikan nilai positif atau kenaikan terhadap pertumbuhan laba.

Apabila kiranya boleh ditarik kesimpulan secara umum dengan memperhatikan isi pendahuluan dan kerangka pemikiran sebelumnya di atas, bahwa hasil temuan penelitian ini merupakan fenomena ekonomi bisnis yang terjadi tidak lepas dari akibat pengambilan kebijakan manajemen perusahaan dan kondisi eksternal perusahaan. Kebijakan manajemen perusahaan dalam menentukan alokasi besaran laba yang diperoleh dapat mempengaruhi akumulasi angka pertumbuhan laba perusahaan di satu sisi. Alokasi nilai laba yang diperoleh tersebut, sebagian akan disimpan oleh manajemen perusahaan dalam “saldo rekening efektif perusahaan” yang selanjutnya dapat digunakan untuk kepentingan ekspansi dan pengembangan bisnis perusahaan.

Uniknya lagi, karena PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk juga merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN), maka ada tujuan non komersil (sosial) sebagai

(8)

“pengejawantahan atau amanah” bunyi pasal 33 UUD 1945 terkait dengan pengelolaan sumber daya alam bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sementara itu pada sisi lainnya, kondisi eksternal perusahaan merupakan faktor yang relatif sangat tidak dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan terlebih pada kondisi pandemik seperti sekarang ini dimana seluruh negara di dunia ikut merasakan dampaknya terutama dari segi ekonomi. Mungkin disinilah akhirnya peran negara yang diwakili oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk sebagai salah satu BUMN

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Agus Tri dan Nano Prawoto. (2016). Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis : Dilengkapi SPSS dan EVIEWS. Depok: PT. Raja Grafindo Persada

Case, K. E., & Fair, R. C. (2006). Prinsip-Prinsip Ekonomi (8th ed., Jld. I). Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Financial Accounting Standards Board (FASB) of the Financial Accounting Foundation. (1985).

Statement of Financial Accounting : Concepts No. 6.HIGH RIDGE PARK, P.O. BOX 3821, STAMFORD, CONNECTICUT 06906-082

Gunawan, Ade dan Sri Fitri Wahyuni. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perdagangan di Indonesia, Jurnal MB Vol 13 No. 1 April 2013 ISSN 1693-7619

Heikal, Mohd, Muammar Khaddafi dan Ainatul Ummah. (2014), Influence Analysis of Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Debt To Equity Ratio (DER), and current ratio (CR), Against Corporate Profit Growth In Automotive In Indonesia Stock Exchange, International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, December 2014, Vol. 4, No. 12, ISSN: 2222-6990

Juliati Elly, (2014). Pengaruh current ratio (CR), Debt to equity ratio (DER). Total asset turnover (TATO), Net profit margin (NPM) dan Return on Equity (ROE) terhadap pertumbuhan laba, Fakultas Ekonomi, UMRAH, Tanjungpinang.

Kasmir. (2012.) Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers Kieso, dkk., (2014). Intermediate Accounting (15th ed.). Erlangga, Jakarta

Mahaputra, I. N. (2012). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. AUDI: Jurnal Akuntansi & Bisnis, 7 (2):

243-254.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurvigia, D., Thaussie. 2010. Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(9)

Purwanto dan Chelsea Risa Bina. (2016). Analysis of Financial Ratio towards Earning Growth in Mining Companies. Universal Journal of Industrial and Business Management 4(3): 81- 87, 2016

Qur’aniah, Mutiah dan Deannes Isynuwardhana. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Modal Ventura Syariah (Studi Kasus Pada PT.

Investama Ventura Syariah Periode 2009-2016). e-Proceeding of Management : Vol.5, No.2 Agustus 2018 | Page 1, ISSN : 2355-9357

Sa’Diyah, Halimatus dan Mukti Kemarauwana. (2015). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over Dan Net Profit Margin Terhadap Perubahan Laba Di PT Skill Indo Timur Agung Surabaya Tahun 2002-2011. Ebis, Volume 7 Nomor 1 Januari 2015 | 1m

Siagian, Y. M. (2005). Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia Bisnis. Jakarta: PT.

Grasindo

Subramanyam, K. R., & Wild, J. J. (2014). Financial Statement Analysis (11th ed.). New York : McGraw-Hill Education,

Supranto, J. (2009). Statistik Teori dan Aplikasi (7th ed., Jld.II). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Umar, H. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wibowo, H. A., & Pujiati, D. (2011). Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX). The Indonesian Accounting Review, 1 (2): 155-178.

Referensi

Dokumen terkait

selalu tercurah pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul “ Rancang Bangun Mobil e Robot

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cacing yang ditemukan pada ikan kerapu tikus ( Cromileptes altivelis ) pada Karamba Jaring Apung di Perairan Laut

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan indikator motif yang dikemukakan oleh Greenberg dan Woods (1999) yaitu motif pelarian, motif pembelajaran sosial,

Pada kasus Bali misalnya, intensitas kegiatan adat yang tinggi dan harus diikuti oleh perempuan, membuat perempuan tidak lagi memiliki waktu yang cukup untuk aktif di

Karya sastra di Indonesia menurut zaman pembuatannya dibagi menjadi dua, yaitu: a) karya sastra lama Indonesia, dan b) karya sastra baru Indonesia. Masing-masing karya

Dengan adanya kuliah terstruktur empat semester (courseworks) dan kewajiban menempuh ujian komprehensif juga keharusan melalui proses penentuan pembimbing disertasi, maka

Central/State Government/Local Authority Deductor/Collector – will select its appropriate entry by ticking in the relevant box for Central Government or State Government or

PEMILIHAN FORUM ARBITRASE INTERNASIONAL DALAM PERJANJIAN PENANAMAN MODAL ASING..