• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL WISATA DAMAI (MWD) (Studi Tentang Preferensi, Model, dan Aplikasi Wisata Damai di Kawasan Pariwisata Kuta Bali)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODEL WISATA DAMAI (MWD) (Studi Tentang Preferensi, Model, dan Aplikasi Wisata Damai di Kawasan Pariwisata Kuta Bali)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MODEL WISATA DAMAI (MWD) (Studi Tentang Preferensi, Model, dan Aplikasi Wisata Damai di Kawasan Pariwisata Kuta Bali)

Nyoman Ariana

I Nyoman Tri Sutaguna

I Made Sarjana

(3)

Kedamaian (Peacefulness)

Produk Wisata Damai

Penyimpangan Sosial Pariwisata

Harmonisasi Sosial (Mayarakat)

Terorisme Kriminal

LATAR BELAKANG

Hedonisme : Kesenangan, Mencari Kepuasan, Mengikuti semua

keinginan, dll

(4)

Batasan Wisata Damai

•  Perdamaian bisa diartikan sebagai tindakan/perilaku yang tidak adanya peperangan, aksi terorisme, dan kekerasan (Salazar : 2006)

•  Damore (1998), pariwisata damai adalah pembangunan pariwisata yang mempercepat rasa saling pengertian dalam masyarakat. Pengembangan pariwisata yang memperhatikan kekuatan pariwisata dapat membantu umat manusia menuju kehidupan yang damai dan harmonis.

•  Pariwisata damai (peace tourism) adalah pengembangan aktivitas pariwisata yang berbasiskan nilai-nilai luhur budaya yang humanis yang mengandung nilai kebersamaan, solidaritas, tanpa kekerasan, keadilan, saling menghormati/

menghargai, spiritualitas dan keharmonisan.

(5)

Kuta dan Peluang Wisata Damai

Lihat celah positif di balik beragamnya masalah di Kuta.

Positif: Kerukunan, Solidaritas, Kuat tradisinya, Harmonis, Plural, Keberadaan Adat.

Hal Positif: walaupun masih terlihat cahaya yang kecil, bila dirawat dan dijaga dengan sepenuh hati dan bersama, maka akan kembali Kuta

Yang Terang.

Menyelamatkan Kuta, Menyelamatkan Pariwisata,

Menyelamatkan Bali.

(6)

Ruang Lingkup Ulasan

Eksplorasi Potensi Wisata

Damai

Karakteristik Wisatawan Wisata Damai

Prioritas dalam Pengembangan

Wisata Damai

Preferensi Wisatawan

terhadap Wisata Damai

Model Wisata

Damai Stategi Wisata

Damai

(7)

Filosofis Bali “Wisata Damai”

Tri Hita Karana Tri Kaya

Parisuda Catur Paramitha

Tat Twam Asi Karma Phala Madurya (Ramah Tamah),

Satyam

(Kebijaksanaan) Desa, Kala,

Patra. Sad Kertih

(8)

Kuta dalam Bingkai Sejarah

1.  XV – XVI,saat pemerintahan Bali yang berpusat di Gelgel, sebagai tempat orang-orang buangan, dan didatangi oleh penduduk dari Jawa, Bugis dan pedagang Cina.

2.  Abad XVII Kuta disebut sebagai wanua atau desa adat baru di bawah Kerajaan Mengwi.

3.  Mads J. Lange yang lahir pada 18 september 1807, dari Kerajaan Badung untuk memegang posisi Syah Bandar sekaligus Perbekel Kuta dengan julukan ’Tuan Made Lange Tua”.

4.  Beroperasinya kapal pelayaran Belanda KPM ( Koninklijk Paketvaart Maatschpij) yaitu pada tahun 1920.

5.  Wisatawan yang datang pertama, seorang anggota perlemen Belanda bernama Van Kol yaitu pada tahun 1902

6.  Miss Manx atau Ayu Poppies, saat mulai melakukan bisnis pariwisata yaitu sekitar tahun

1930-an .

(9)

Monument Of Ground Zero Kuta

(10)

Design monumen Ground Zero

1.  Altar sebagai tempat sesaji dalam memberi penghormatan.

2.  Prasasti memuat seluruh nama korban.

3.  Tiang bendera menjadi penanda asal negara seluruh korban.

kayonan (ukiran seperti gunungan dalam pewayangan) artinya kehendak yang seharusnya dikendalikan, tri kona nemu gelang

4.  Tembok berbentuk setengah lingkaran seperti gelang sebanyak tiga posisi, artinya simbol kehidupan.

5.  Kolam yang berada di tengah itu berbentuk bulat dengan sembilan air mancur sebagai simbol kumbanda (roh).

6.  Harapannya, monumen itu mampu memancarkan kedamaian dan

perdamaian ke seluruh penjuru mata angin.

(11)

Eksplorasi Potensi Wisata Damai di Kuta

Persepsi Responden Terhadap Potensi Fisik Kuta Dalam Mendukung Wisata Damai

Variabel Indikator Rendah Sedang Tinggi SKOR Skala Ket

Fisik

Tempat

Ibadah 28 36 164 2.56 Tinggi

Keindahan

Pantai 6 27 31 153 2.39 Sedang

Pemukiman

Masyarakat 28 36 164 2.56 Tinggi

Rata – rata 160 2.51 Tinggi

Sumber : Hasil Penelitian : 2012

Tempat ibadah, keindahan pantai dan pemukiman

masyarakat.

Didapatkan rata – rata skor adalah 2,51 yang artinya potensi kuta sebagai wisata damai termasuk kategori tinggi.

Potensi Fisik.

(12)

Potensi Non Fisik

Persepsi Responden Terhadap Potensi Non Fisik Kuta Dalam Mendukung Wisata Damai

Non

Fisik Katagori Rendah Sedang Tinggi Skor Skala Ket

Sejarah Kuta 12 30 22 138 2.16 Sedang

Hubungan Antar

Umat Beragama 21 43 171 2.67 Tinggi

Kearifan Lokal 29 35 163 2.55 Tinggi

Adat Istiadat

Masyarkat 22 42 170 2.66 Tinggi

Multi

Kultur/Pluralisme 29 35 163 2.55 Tinggi

Kesadaran

Masyarakat 22 44 176 2.75 Tinggi

Rata – rata 164 2.55 Tinggi

Sumber : Hasil Penelitian : 2012

Sejarah kuta, hubungan antar umat beragama,

kearifan lokal, adat istiadat masyarakat, multikultur/

pluralisme, dan kesadaran masyarakat.

Ditemukan rata – rata skor (2.55) Artinya, Kuta

memiliki potensi tinggi

(13)

Potensi Wisata Damai Fisik dan Non Fisik

Persepsi Responden Terhadap Potensi Wisata Damai di Kawasan Pariwisata Kuta

Potensi Indikator Rendah Sedang Tinggi skor Skala Ket

Fisik

Tempat Ibadah 28 36 164 2.56 Tinggi

Keindahan

Pantai 6 27 31 153 2.39 Sedang

Pemukiman

Masyarakat 28 36 164 2.56 Tinggi

Non

F i s i k

Sejarah Kuta 12 30 22 138 2.16 Sedang

Hubungan Antar

Umat Beragama 21 43 171 2.67 Tinggi

Kearifan Lokal 29 35 163 2.55 Tinggi

Adat Istiadat

Masyarkat 22 42 170 2.66 Tinggi

Multi

Kultur/Pluralisme 29 35 163 2.55 Tinggi

Kesadaran

Masyarakat 22 44 176 2.75 Tinggi

Rata – rata 9 26 36 162 2.54 Tinggi

Sumber : Hasil Penelitian : 2012

Potensi fisik dan non fisik dalam menunjang wisata damai di kuta,

rata-rata skor (2,54).

Angka ini menunjukkan bahwa potensi Kuta

untuk dikembangkan sebagai wisata damai adalah termasuk

kategori potensi tinggi.

(14)

Karakteristik Wisatawan Wisata Damai

44%

56%

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

0 10 20 30 40 50 60 70

Australia Selandia Baru Irlandia Korea Singapura Jerman Francis Inggris Lainya

Negara

69

5 2 2 3 3 2 5 10

Asal Wisatawan

Negara

(15)

16-25 tahun 21%

26-35 tahun 21%

36-45 tahun 20%

46-55 tahun 22%

lebih 56 tahun 16%

Umur Wisatawan

0 5 10 15 20 25 30 35

Siswa Pegawai Negeri Polisi Profesional Karyawan Pengusaha Lainya

11 2

2

31 19

11

24

Pekerjaan

(16)

NO INDIKATOR TINGKAT

KESESUAIAN PRIORITAS

1 Kesan sebelum berkunjung 91.1% I

2 Keamanan 95.3% II

3 Kebijakan pemerintah 94.8% III

4 Fasilitas sekitar monumen 96.0% IV

5 Kemudahan aksesbilitas 96.9% V

6 Pengetahuan dan keterampilan 96.9% VI

7 Fasilitas Publik 97.3% VII

8 Nilai Universalitas 97.4% VIII

9 Harmonisasi 98.3% IX

10 Bebas dari kekerasan 99.1% X

11 Nilai Lokal Masyarakat 99.6% XI

12 Kemampuan Komunikasi 100.0% XII

13 Pluralisme 100.9% XIII

14 Keterlibatan praktisi pariwisata 102.1% XIV

Tingkat Prioritas Wisata Damai

(17)

15 Keterlibatan masyarakat lokal 103.2% XV

16 Arsitektur Monumen 103.8% XVI

17 Pemasaran dan Promosi 104.2% XVII

18 Kebersihan Monumen 105.2% XVIII

19 Keramahtamahan masyarakat 105.4% XIX

20 Citra monumen dengan Branding bali 109.6% XX 21 Citra sebagai symbol perdamaian 111.1% XXI

22 Atribut Monumen 111.3% XXII

23 Kesan setelah berkunjung 113.9% XXIII

24 Design dan penataan Monumen 116.9% XXIV

(18)

Preferensi Wisata Damai

Atribut Nilai Kepentingan Relatif (%)

Daya Tarik Fisik 15.775

Daya Tarik Non Fisik 14.461

Atraksi Wisata 12.648

Fasilitas 13.820

Transportasi 11.898

Cendramata 16.509

Pelayanan 14.889

(19)

Pengujian Hipotesis Koefesien t-Statistik

Nilai t-tabel dengan signifikansi 5% dan degree of freedom (DF) = jumlah

data (n)– 2 yaitu 96 – 2 = 94 f adalah 1.98552 (t table) di bawah ini akan

ditampilkan Gambar hasil hipotesis jalur sebagai berikut :

(20)

Uji Statistik Model Wisata Damai

Nilai t-statistik pengaruh harmonisasi terhadap daya tarik wisata adalah 42.696 > t tabel 1.98552 ini menunjukkan pengaruh harmonisasi signifikan terhadap daya tarik wisata

Nilai t-statistik pengaruh harmonisasi terhadap wisata damai adalah 4.514 > t tabel 1.98552, ini menunjukkan ada pengaruh harmonisasi signifikan terhadap wisata damai.

Nilai t-statistik pengaruh daya tarik wisata terhadap wisata

damai adalah 21.708 > t tabel 1.98552, menunjukkan ada

pengaruh daya tarik wisata signifikan terhadap wisata damai

(21)

SWOT WISATA DAMAI

KEKUATAN

•  Terpeliharanya tradisi masyarakat Kuta

•  Keramahtamahan Penduduk

•  Keindahan pantai Kuta

•  Masyarakat Kuta yang Multikultur

•  Nilai lokal dipegang teguh oleh masyarakat Kuta

•  Memegang nila--nilai universalitas dan hidup berdampingan yang harmonis

•  Masyarakat yang majemuk (Pluralisme)

•  Desain dan penataan monumen sebagai simbol perdamaian

•  Arsitektur Monumen yang sarat nilai-nilai perdamaian

•  Beragam tempat Ibadah

•  Beragam fasilitas pariwisata di Kuta

KELEMAHAN

•  Keamanan dan Kenyamanan

•  Penegakkan Hukum

•  Aksesbilitas Menuju Monumen

•  Usaha Pemasaran Monumen

•  Pengelolaan Monumen

•  Ketersedian fasilitas monumen

•  Tingkat pelayanan kepada wisatawan di Monumen

•  Penjelasan (interpretasi) tentang Monumen kepada wisatawan

•  Tingginya kriminalitas

•  Kemacetan lalu linta

•  Pendataan pendudukan

•  Rawan Banjir

(22)

PELUANG DAN ANCAMAN

PELUANG

•  Minat wisatawan tinggi berkunjung Ke Kuta

•  Minat wisatawan dunia terhadap wisata pantai tinggi

•  Tren pertumbuhan wisata dunia

•  Intensitas Penyelanggaraan Event Internasional

•  Tumbuhnya kelas ekonomi menengah masyarakat untuk berwisata

•  Dukungan asosiasi pariwisata terhadap industri pariwisata Kuta

ANCAMAN

•  Persaingan industri pariwisata yang semakin ketat

•  Isu-isu terorisme

•  Ancaman perdagangan

narkoba jaringan internasional

•  Penegakan hukum dalam bidang pariwisata

•  HIV AIDS, Fulu Burung dll

•  Bisnis on line yang fiktif

•  Cyber crime

(23)

Visi Wisata Damai

Terwujudnya Monumen Ground Zero sebagai Wisata Damai

yang berkelanjutan untuk tercapainya kesejahteraan

masyarakat Kuta.

Visi Pengelolaan wisata damai di Monumen Ground Zero Kuta

Bali.

(24)

Misi

•  Menanamkan moral lingkungan dan etika sosial secara holistik dalam pengelolaan wisata damai di Monumen Ground Zero Kuta Bali

•  Mengembangkan manfaat pariwisata secara merata dan berkeadilan yang berlandaskan rasa kedamaian dalam membangun pariwisata.

•  Mengembangkan aksesibilitas dan konektivitas wisata damai.

•  Mengembangkan industri pariwisata berdaya saing, kridibel, sumberdaya manusia pariwisata berkualitas dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya dalam mewujudkan wisata damai.

•  Menguatkan struktur industri melalui

pembentukan rantai nilai yang berkualitas antar usaha pariwisata termasuk dengan usaha-

usaha masyarakat setempat.

•  Menguatkan citra pariwisata di monument ground zero sebagai wisata damai.

•  Mengembangkan pemasaran pariwisata yang sinergis, berkesinambungan dan bertanggung jawab melalui jejaring antar pemangku

kepentingan berorientasi pada kebersamaan (mutuality).

•  Mengembangkan kebijakan dan regulasi beserta mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam mendorong terwujudnya wisata damai

•  Mengembangkan dan menguatkan organisasi serta SDM pemerintah dan non-pemerintah yang disertai dengan kemitraan yang kuat antara pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat dalam pembangunan wisata damai.

(25)

Tujuan Wisata Damai

•  Menjaga integritas nilai-nilai universalitas dalam masyarakat melaui pelestarian aset-aset budaya serta keunggulan banding masyarakat Kuta.

•  Mengembangkan dan menata struktur kepariwisataan yang berkualitas, berwawasan lingkungan dan berorientasi keadilan sosial dalam satu kesatuan yang utuh dengan pengelolaan wisata damai

•  Mengembangkan aksesibilitas dan konektivitas internal dan eksternal dalam rangka kemudahan pencapaian, pergerakan dan penghantaran wisatawan terutama menuju monument ground zero.

•  Meningkatkan kontribusi kepariwisataan bagi perekonomian kepada masyarakat setempat sebagai tuan rumah melalui pengembangan wisata damai.

•  Meningkatkan nilai-nilai sosial, budaya, kearifan lokal dan memajukan kebudayaan daerah dalam kepariwisataan serta meningkatkan keberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat.

•  Meningkatkan keragaman dan daya saing usaha pariwisata yang disertai dengan semakin

tingginya kepedulian/tanggung jawab dunia usaha terhadap lingkungan alam dan sosial

budaya teruta dalam mengangkat nilai-nilai kemanusian sehingga wisata damai bisa

terwujud.

(26)

Lanjutan

Menguatkan struktur industri pariwisata dengan terciptanya keterkaitan yang erat antar usaha pariwisata, dan antara usaha pariwisata dengan produk-produk lokal dalam suatu rantai nilai yang berkualitas dan saling menguntungkan melalui wisata damai.

Meningkatkan dan memantapkan citra wisata damai

Mengoptimalkan dan mengintensifkan pasar wisata damai di monument ground zero

Memperkuat kelembagaan organisasi pemerintah dan non-pemerintah termasuk kelembagaan koordinatif, peran dan tugas masing-masing serta mekanisme koordinasi antar pemangku kepentingan untuk

pengelolaan Monumen Ground Zero sebagai wisata damai.

Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) pariwisata baik SDM pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.

Meningkatkan keterpaduan antara Pemerintah dan pemerintah daerah, antar sektor, antar pemangku

kepentingan, antar sains dan manajemen dalam pengelolaan wisata damai di Monumen Ground Zero Kuta Bali.

(27)

Strategi WD

Penataan daya tarik monumen.

Internalisasi dan integrasi nilai kemanusian dalam

pariwisata.

Menjaga dan memperkuat citra monumen sebagai

wisata damai.

Optimalisasi Keterlibatan

stakeholder pariwisata dalam pengembangan

wisata damai.

Menjaga dan integrasi jaminan keamanan

baik kepada masyarakat dan

wisatawan.

Penyediaan fasilitas dan aksesbilitas yang

memadai untuk

pengembangan wisata

damai.

(28)

• Intisari Wisata Damai

Potensi Tinggi untuk mengembangkan wisata damai di Kuta

Karakteristik Wisatawan “Australia”

Prioritas Wisata Damai : Kesan, Keamanan, Kebijakan, Harmonisasi, Nilai Universalitas, Bebas dari kekerasan dll.

Preferensi Wisata Damai : miniatur, Tempat berdoa, Simbol perdamaian

Ada pengaruh positif antara harmonisasi terhadap daya tarik wisata, Ada pengaruh harmonisasi terhadap wisata damai, dan

Ada korelasi positif antara daya tarik wisata terhadap wisata damai.

Penataan, Integrasi Nilai, Citra, Keterlibatan, Aman, dan Akses

(29)

TERIMA KASIH

BALI IS A PEACE ISLAND

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan PBB dan rasio efisiensi protein (REP) hanya seminggu setelah pemberian KTK sapi dalam ransum (umur 15-21 hari) mengindikasikan bahwa peningkatan kadar dan aktivitas

Menurut Kasmir, kartu kredit adalah kartu plastik yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang diberikan kepada nasabah untuk dapat

Agar sistem operasional dan prosedurnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam penyerahan barang di PT Pegadaian (Persero) Cabang Padang bulan Medan yaitu

Tinggal nanti bagaimana penerapannya dalam peraturan Undang – Undang, dimana bisa dilakukan adanya revisi atau perubahan dalam UU Hak Cipta untuk melindungi rumah adat

Berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh adjusted R 2 sebesar 0,193 yang berarti bahwa variasi dari rasio BOPO yang dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut

10 Volume Diisi dengan jumlah yang dibutuhkan untuk tiap- tiap sumber daya pada tiap-tiap sektor evakuasi 11 Satuan Diisi dengan satuan tiap-tiap volume, seperti buah,

Gridhi, Ketut Wirta, 1990, “Sikap Masyarakat Bali Terhadap Kemungkinan Terwujudnya Sistem Hukum Waris Bilatral Individual”, Laporan Penelitian, Facultas Hukum Universitas

Atas dasar uraian di atas, laba kemudian dide"inisikan se$ara umum, "ormal dan Atas dasar uraian di atas, laba kemudian dide"inisikan se$ara umum,