MODEL WISATA DAMAI (MWD) (Studi Tentang Preferensi, Model, dan Aplikasi Wisata Damai di Kawasan Pariwisata Kuta Bali)
Nyoman Ariana
I Nyoman Tri Sutaguna
I Made Sarjana
Kedamaian (Peacefulness)
Produk Wisata Damai
Penyimpangan Sosial Pariwisata
Harmonisasi Sosial (Mayarakat)
Terorisme Kriminal
LATAR BELAKANG
Hedonisme : Kesenangan, Mencari Kepuasan, Mengikuti semua
keinginan, dll
Batasan Wisata Damai
• Perdamaian bisa diartikan sebagai tindakan/perilaku yang tidak adanya peperangan, aksi terorisme, dan kekerasan (Salazar : 2006)
• Damore (1998), pariwisata damai adalah pembangunan pariwisata yang mempercepat rasa saling pengertian dalam masyarakat. Pengembangan pariwisata yang memperhatikan kekuatan pariwisata dapat membantu umat manusia menuju kehidupan yang damai dan harmonis.
• Pariwisata damai (peace tourism) adalah pengembangan aktivitas pariwisata yang berbasiskan nilai-nilai luhur budaya yang humanis yang mengandung nilai kebersamaan, solidaritas, tanpa kekerasan, keadilan, saling menghormati/
menghargai, spiritualitas dan keharmonisan.
Kuta dan Peluang Wisata Damai
Lihat celah positif di balik beragamnya masalah di Kuta.
Positif: Kerukunan, Solidaritas, Kuat tradisinya, Harmonis, Plural, Keberadaan Adat.
Hal Positif: walaupun masih terlihat cahaya yang kecil, bila dirawat dan dijaga dengan sepenuh hati dan bersama, maka akan kembali Kuta
Yang Terang.
Menyelamatkan Kuta, Menyelamatkan Pariwisata,
Menyelamatkan Bali.
Ruang Lingkup Ulasan
Eksplorasi Potensi Wisata
Damai
Karakteristik Wisatawan Wisata Damai
Prioritas dalam Pengembangan
Wisata Damai
Preferensi Wisatawan
terhadap Wisata Damai
Model Wisata
Damai Stategi Wisata
Damai
Filosofis Bali “Wisata Damai”
Tri Hita Karana Tri Kaya
Parisuda Catur Paramitha
Tat Twam Asi Karma Phala Madurya (Ramah Tamah),
Satyam
(Kebijaksanaan) Desa, Kala,
Patra. Sad Kertih
Kuta dalam Bingkai Sejarah
1. XV – XVI,saat pemerintahan Bali yang berpusat di Gelgel, sebagai tempat orang-orang buangan, dan didatangi oleh penduduk dari Jawa, Bugis dan pedagang Cina.
2. Abad XVII Kuta disebut sebagai wanua atau desa adat baru di bawah Kerajaan Mengwi.
3. Mads J. Lange yang lahir pada 18 september 1807, dari Kerajaan Badung untuk memegang posisi Syah Bandar sekaligus Perbekel Kuta dengan julukan ’Tuan Made Lange Tua”.
4. Beroperasinya kapal pelayaran Belanda KPM ( Koninklijk Paketvaart Maatschpij) yaitu pada tahun 1920.
5. Wisatawan yang datang pertama, seorang anggota perlemen Belanda bernama Van Kol yaitu pada tahun 1902
6. Miss Manx atau Ayu Poppies, saat mulai melakukan bisnis pariwisata yaitu sekitar tahun
1930-an .
Monument Of Ground Zero Kuta
Design monumen Ground Zero
1. Altar sebagai tempat sesaji dalam memberi penghormatan.
2. Prasasti memuat seluruh nama korban.
3. Tiang bendera menjadi penanda asal negara seluruh korban.
kayonan (ukiran seperti gunungan dalam pewayangan) artinya kehendak yang seharusnya dikendalikan, tri kona nemu gelang
4. Tembok berbentuk setengah lingkaran seperti gelang sebanyak tiga posisi, artinya simbol kehidupan.
5. Kolam yang berada di tengah itu berbentuk bulat dengan sembilan air mancur sebagai simbol kumbanda (roh).
6. Harapannya, monumen itu mampu memancarkan kedamaian dan
perdamaian ke seluruh penjuru mata angin.
Eksplorasi Potensi Wisata Damai di Kuta
Persepsi Responden Terhadap Potensi Fisik Kuta Dalam Mendukung Wisata Damai
Variabel Indikator Rendah Sedang Tinggi SKOR Skala Ket
Fisik
Tempat
Ibadah 28 36 164 2.56 Tinggi
Keindahan
Pantai 6 27 31 153 2.39 Sedang
Pemukiman
Masyarakat 28 36 164 2.56 Tinggi
Rata – rata 160 2.51 Tinggi
Sumber : Hasil Penelitian : 2012
Tempat ibadah, keindahan pantai dan pemukiman
masyarakat.
Didapatkan rata – rata skor adalah 2,51 yang artinya potensi kuta sebagai wisata damai termasuk kategori tinggi.
Potensi Fisik.
Potensi Non Fisik
Persepsi Responden Terhadap Potensi Non Fisik Kuta Dalam Mendukung Wisata Damai
Non
Fisik Katagori Rendah Sedang Tinggi Skor Skala Ket
Sejarah Kuta 12 30 22 138 2.16 Sedang
Hubungan Antar
Umat Beragama 21 43 171 2.67 Tinggi
Kearifan Lokal 29 35 163 2.55 Tinggi
Adat Istiadat
Masyarkat 22 42 170 2.66 Tinggi
Multi
Kultur/Pluralisme 29 35 163 2.55 Tinggi
Kesadaran
Masyarakat 22 44 176 2.75 Tinggi
Rata – rata 164 2.55 Tinggi
Sumber : Hasil Penelitian : 2012
Sejarah kuta, hubungan antar umat beragama,
kearifan lokal, adat istiadat masyarakat, multikultur/
pluralisme, dan kesadaran masyarakat.
Ditemukan rata – rata skor (2.55) Artinya, Kuta
memiliki potensi tinggi
Potensi Wisata Damai Fisik dan Non Fisik
Persepsi Responden Terhadap Potensi Wisata Damai di Kawasan Pariwisata Kuta
Potensi Indikator Rendah Sedang Tinggi skor Skala Ket
Fisik
Tempat Ibadah 28 36 164 2.56 Tinggi
Keindahan
Pantai 6 27 31 153 2.39 Sedang
Pemukiman
Masyarakat 28 36 164 2.56 Tinggi
Non
F i s i k
Sejarah Kuta 12 30 22 138 2.16 Sedang
Hubungan Antar
Umat Beragama 21 43 171 2.67 Tinggi
Kearifan Lokal 29 35 163 2.55 Tinggi
Adat Istiadat
Masyarkat 22 42 170 2.66 Tinggi
Multi
Kultur/Pluralisme 29 35 163 2.55 Tinggi
Kesadaran
Masyarakat 22 44 176 2.75 Tinggi
Rata – rata 9 26 36 162 2.54 Tinggi
Sumber : Hasil Penelitian : 2012
Potensi fisik dan non fisik dalam menunjang wisata damai di kuta,
rata-rata skor (2,54).
Angka ini menunjukkan bahwa potensi Kuta
untuk dikembangkan sebagai wisata damai adalah termasuk
kategori potensi tinggi.
Karakteristik Wisatawan Wisata Damai
44%
56%
Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
0 10 20 30 40 50 60 70
Australia Selandia Baru Irlandia Korea Singapura Jerman Francis Inggris Lainya
Negara
69
5 2 2 3 3 2 5 10
Asal Wisatawan
Negara
16-25 tahun 21%
26-35 tahun 21%
36-45 tahun 20%
46-55 tahun 22%
lebih 56 tahun 16%
Umur Wisatawan
0 5 10 15 20 25 30 35
Siswa Pegawai Negeri Polisi Profesional Karyawan Pengusaha Lainya
11 2
2
31 19
11
24
Pekerjaan
NO INDIKATOR TINGKAT
KESESUAIAN PRIORITAS
1 Kesan sebelum berkunjung 91.1% I
2 Keamanan 95.3% II
3 Kebijakan pemerintah 94.8% III
4 Fasilitas sekitar monumen 96.0% IV
5 Kemudahan aksesbilitas 96.9% V
6 Pengetahuan dan keterampilan 96.9% VI
7 Fasilitas Publik 97.3% VII
8 Nilai Universalitas 97.4% VIII
9 Harmonisasi 98.3% IX
10 Bebas dari kekerasan 99.1% X
11 Nilai Lokal Masyarakat 99.6% XI
12 Kemampuan Komunikasi 100.0% XII
13 Pluralisme 100.9% XIII
14 Keterlibatan praktisi pariwisata 102.1% XIV
Tingkat Prioritas Wisata Damai
15 Keterlibatan masyarakat lokal 103.2% XV
16 Arsitektur Monumen 103.8% XVI
17 Pemasaran dan Promosi 104.2% XVII
18 Kebersihan Monumen 105.2% XVIII
19 Keramahtamahan masyarakat 105.4% XIX
20 Citra monumen dengan Branding bali 109.6% XX 21 Citra sebagai symbol perdamaian 111.1% XXI
22 Atribut Monumen 111.3% XXII
23 Kesan setelah berkunjung 113.9% XXIII
24 Design dan penataan Monumen 116.9% XXIV
Preferensi Wisata Damai
Atribut Nilai Kepentingan Relatif (%)
Daya Tarik Fisik 15.775
Daya Tarik Non Fisik 14.461
Atraksi Wisata 12.648
Fasilitas 13.820
Transportasi 11.898
Cendramata 16.509
Pelayanan 14.889
Pengujian Hipotesis Koefesien t-Statistik
Nilai t-tabel dengan signifikansi 5% dan degree of freedom (DF) = jumlah
data (n)– 2 yaitu 96 – 2 = 94 f adalah 1.98552 (t table) di bawah ini akan
ditampilkan Gambar hasil hipotesis jalur sebagai berikut :
Uji Statistik Model Wisata Damai
Nilai t-statistik pengaruh harmonisasi terhadap daya tarik wisata adalah 42.696 > t tabel 1.98552 ini menunjukkan pengaruh harmonisasi signifikan terhadap daya tarik wisata
Nilai t-statistik pengaruh harmonisasi terhadap wisata damai adalah 4.514 > t tabel 1.98552, ini menunjukkan ada pengaruh harmonisasi signifikan terhadap wisata damai.
Nilai t-statistik pengaruh daya tarik wisata terhadap wisata
damai adalah 21.708 > t tabel 1.98552, menunjukkan ada
pengaruh daya tarik wisata signifikan terhadap wisata damai
SWOT WISATA DAMAI
KEKUATAN
• Terpeliharanya tradisi masyarakat Kuta
• Keramahtamahan Penduduk
• Keindahan pantai Kuta
• Masyarakat Kuta yang Multikultur
• Nilai lokal dipegang teguh oleh masyarakat Kuta
• Memegang nila--nilai universalitas dan hidup berdampingan yang harmonis
• Masyarakat yang majemuk (Pluralisme)
• Desain dan penataan monumen sebagai simbol perdamaian
• Arsitektur Monumen yang sarat nilai-nilai perdamaian
• Beragam tempat Ibadah
• Beragam fasilitas pariwisata di Kuta
KELEMAHAN
• Keamanan dan Kenyamanan
• Penegakkan Hukum
• Aksesbilitas Menuju Monumen
• Usaha Pemasaran Monumen
• Pengelolaan Monumen
• Ketersedian fasilitas monumen
• Tingkat pelayanan kepada wisatawan di Monumen
• Penjelasan (interpretasi) tentang Monumen kepada wisatawan
• Tingginya kriminalitas
• Kemacetan lalu linta
• Pendataan pendudukan
• Rawan Banjir
PELUANG DAN ANCAMAN
PELUANG
• Minat wisatawan tinggi berkunjung Ke Kuta
• Minat wisatawan dunia terhadap wisata pantai tinggi
• Tren pertumbuhan wisata dunia
• Intensitas Penyelanggaraan Event Internasional
• Tumbuhnya kelas ekonomi menengah masyarakat untuk berwisata
• Dukungan asosiasi pariwisata terhadap industri pariwisata Kuta
ANCAMAN
• Persaingan industri pariwisata yang semakin ketat
• Isu-isu terorisme
• Ancaman perdagangan
narkoba jaringan internasional
• Penegakan hukum dalam bidang pariwisata
• HIV AIDS, Fulu Burung dll
• Bisnis on line yang fiktif
• Cyber crime
Visi Wisata Damai
Terwujudnya Monumen Ground Zero sebagai Wisata Damai
yang berkelanjutan untuk tercapainya kesejahteraan
masyarakat Kuta.
Visi Pengelolaan wisata damai di Monumen Ground Zero Kuta
Bali.
Misi
• Menanamkan moral lingkungan dan etika sosial secara holistik dalam pengelolaan wisata damai di Monumen Ground Zero Kuta Bali
• Mengembangkan manfaat pariwisata secara merata dan berkeadilan yang berlandaskan rasa kedamaian dalam membangun pariwisata.
• Mengembangkan aksesibilitas dan konektivitas wisata damai.
• Mengembangkan industri pariwisata berdaya saing, kridibel, sumberdaya manusia pariwisata berkualitas dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya dalam mewujudkan wisata damai.
• Menguatkan struktur industri melalui
pembentukan rantai nilai yang berkualitas antar usaha pariwisata termasuk dengan usaha-
usaha masyarakat setempat.
• Menguatkan citra pariwisata di monument ground zero sebagai wisata damai.
• Mengembangkan pemasaran pariwisata yang sinergis, berkesinambungan dan bertanggung jawab melalui jejaring antar pemangku
kepentingan berorientasi pada kebersamaan (mutuality).
• Mengembangkan kebijakan dan regulasi beserta mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam mendorong terwujudnya wisata damai
• Mengembangkan dan menguatkan organisasi serta SDM pemerintah dan non-pemerintah yang disertai dengan kemitraan yang kuat antara pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat dalam pembangunan wisata damai.
Tujuan Wisata Damai
• Menjaga integritas nilai-nilai universalitas dalam masyarakat melaui pelestarian aset-aset budaya serta keunggulan banding masyarakat Kuta.
• Mengembangkan dan menata struktur kepariwisataan yang berkualitas, berwawasan lingkungan dan berorientasi keadilan sosial dalam satu kesatuan yang utuh dengan pengelolaan wisata damai
• Mengembangkan aksesibilitas dan konektivitas internal dan eksternal dalam rangka kemudahan pencapaian, pergerakan dan penghantaran wisatawan terutama menuju monument ground zero.
• Meningkatkan kontribusi kepariwisataan bagi perekonomian kepada masyarakat setempat sebagai tuan rumah melalui pengembangan wisata damai.
• Meningkatkan nilai-nilai sosial, budaya, kearifan lokal dan memajukan kebudayaan daerah dalam kepariwisataan serta meningkatkan keberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat.
• Meningkatkan keragaman dan daya saing usaha pariwisata yang disertai dengan semakin
tingginya kepedulian/tanggung jawab dunia usaha terhadap lingkungan alam dan sosial
budaya teruta dalam mengangkat nilai-nilai kemanusian sehingga wisata damai bisa
terwujud.
Lanjutan
Menguatkan struktur industri pariwisata dengan terciptanya keterkaitan yang erat antar usaha pariwisata, dan antara usaha pariwisata dengan produk-produk lokal dalam suatu rantai nilai yang berkualitas dan saling menguntungkan melalui wisata damai.
Meningkatkan dan memantapkan citra wisata damai
Mengoptimalkan dan mengintensifkan pasar wisata damai di monument ground zero
Memperkuat kelembagaan organisasi pemerintah dan non-pemerintah termasuk kelembagaan koordinatif, peran dan tugas masing-masing serta mekanisme koordinasi antar pemangku kepentingan untuk
pengelolaan Monumen Ground Zero sebagai wisata damai.
Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) pariwisata baik SDM pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.
Meningkatkan keterpaduan antara Pemerintah dan pemerintah daerah, antar sektor, antar pemangku
kepentingan, antar sains dan manajemen dalam pengelolaan wisata damai di Monumen Ground Zero Kuta Bali.