• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK INOKULASI METODE TUSUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TEKNIK INOKULASI METODE TUSUK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK INOKULASI METODE TUSUK

Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminas.

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman bakteri (inokulasi) yaitu menyiapkan ruangan. Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan dalam labotarium pembuataan serum vaksin dan sebagainya.

Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca (encast) udara yang lewat dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu jalan agar tekena sinar ultraviolet. Pemindahan dengan dengan pipet. Cara pemindahan pipet ini biasa dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada penyelidikan untuk diambil 1 mL contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 mL murni.

Pemindahan dengan kawat inokulasi. Kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau nikel ujungnya boleh lurus juga boleh berupa kolongan yang diametrnya 1-3mm.

Dalam melakukuan suatu penanaman bakteri kawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan nyala api saja setelah dingin kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala. Agar pada saat digunakan kembali alat terserbut menjadi steril dan tidak terdapat bakteri lagi pada tankai tersebut.

Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan dilakukan teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja. Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran.

Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulang kali.

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat. Kekeruhan

(2)

dalam kaldu menunjukkan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme. Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung maka akan membentuk sedimen, sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhannya terlihat sebagai pelikel.

Pertumbuhan mikroorganisme dalam kaldu seringkali menggambarkan aktivitas metabolismenya. Mikroba aerob obligat berkembang biak pada lapisan permukaan karena pada bagian ini kandungan oksigen tinggi. Selain dalam media cair, mikroorganisme juga memperlihatkan pertumbuhan dengan ciri tertentu dalam biakan padat seperti agar miring atau lempengan agar. Agar miring lazimnya digunakan untuk menyimpan biakan murni sedangkan agar lempengan lazimnya digunakan untuk memurnikan mikroorganisme.

Inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang. Hifa yang berbentuk seperti benang mudah diambil dengan jarum ose batang dan mudah sekali tumbuh di dalam suatu media. Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung jarum ose yang berbentuk bulat, bakteri akan dapat terambil dalam jumlah yang relatif banyak. Pembakar Bunsen (Bunsen burner) merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril khususnya untuk sterilisasi jarum ose. Bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).

Inkubator adalah alat utk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.

Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70°C.

Autoclave adalah alat utk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yg digunakan dlm mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yg digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121°C (250°F). Rentang waktu sterilisasi yang umum dilakukan adalah selama 15 menit pada suhu 121°C. Penggunaan alat autoclave ini harus diperhatikan dengan teliti, baik dari ketersediaan air maupun fungsi berbagai tombol pada alat tersebut.

Metode penanaman pada agar, pada metode penanaman pada agar ini, jika sedikit saja sel diletakkan dalam medium agar, maka tiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah. Jika suspensi sel cukup diencerkan, koloni akan terpisah dengan baik, sehingga masing-masing memiliki kemungkinan tinggi untuk diturunkan menjadi sel tunggal. Namun untuk membuat yang demikian,

(3)

penting untuk mengambil satu tipe koloni yang diinginkan, memasukkan ke dalam air dan kemudian menanamnya atau meletakkan didalam kembali ke agar.

Dengan mengulangi prosedur ini beberapa kali, tidak dapat dipungkiri bahwa menjamin untuk memperoleh biakan murni atau inokulum murni.

Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari septis, yaitu kondisi terkontaminasi karena mikroorganisme-mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sangat penting bila bekerja dengan inokulum bakteri. Beberapa alat yang digunakan untuk menjalankan prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow.

Bila tidak dijalankan dengan tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme lain sehingga akan mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi laboran dari kontaminasi bakteri.

Teknik Inokulasi, inokulasi mikroba umumnya menggunakan alat yang disebut sebagai jarum ose yang berfungsi menginokulasi kultur mikroba serta memindahkan suatu kultur mikroba (koloni) pada media satu ke media lainnya.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk menginokulasi mikroba antara lain.

Metode tebar setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan atau diletakkan secara bebas dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah-pisah.

Stap culture media padat dalam tabung reaksi, tapi penanamannya

dengan cara penusukan. Metode ini menggunakan medium yang telah dipadatkan dengan tegak (permukaannya rata) dalam tabung reaksi. Inokulasi ini menggunakan ose lurus dengan cara menusukkan ose yang telah disentuhkan dengan biakan bakteri atau jamur ke dalam medium yang memadat hingga ½ dari tinggi medium. Kemudian diinkubasikan dalam inkubator pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam untuk bakteri dan selama 3 x 24 jam untuk jamur pada suhu kamar.

(4)

Metode tusuk yaitu dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media atau medium. Metode Tusuk ini termasuk kedalam media agar tegak dan media cair. Inokulasi agar tegak yang biasanya terbuat dari kaldu kentang kemudian bubuk agar maka jadilah media yang dimasukkan kedalam tabung reaksi menjadi media agar tegak. Inokulum bakteri atau inokulum jamur yang akan ditanam pada media agar tegak tadi diambil dengan jarum ose lurus yang dilekatkan pada ujuk jarum. Bakteri atau jamur diinokulasikan pada media, dengan cara jarum ose ditusuk tepat pada poros tengah tabung sampai mendekati dasar tabung. Kemudian jarum ose ditarik perlahan.

Sifat-sifat suatu koloni adalah sifat-sifat yang ada sangkut pautnya dengan bentuk susunan, permukaan, pengkilatan, dan lainnya. Pengamatan sifat-sifat ini dapat dilakukan dengan pandangan mata biasa tanpa menggunakan mikroskop atau yang disebut pengamatan makroskopis. Supaya sifat-sifat tersebut tampak jelas, mikroorganisme perlu ditumbuhkan pada media padat. Ada 4 (empat) cara untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme pada medium padat, yaitu yang pertama. Piaraan lempengan (plate streak culture) yaitu piaraan yang diperoleh dengan menggesek-gesekkan ujung kawat inokulasi yang membawa jamur pada permukaan agar-agar lempengan dalam cawan petri sampai meliputi seluruh permukaan. Kedua, piaraan miring (slant culture) yaitu piaraan yang diperoleh dengan menggesek-gesekkan ujung kawat inokulasi. Kawat tersebut yang membawa jamur pada permukaan agar-agar miring. Ketiga, piaraan tusukan (stab culture) yaitu piaraan yang diperoleh dengan cara menusukkan ujung kawat

inokulasi yang membawa jamur dalam agar-agar pada tabung reaksi. Sedangkan permukaan agar ini tidak miring. Dan yang ke-empat, piaraan adukan (shake culture) yaitu piaraan yang diperoleh dengan cara mencampuradukkan setetes

suspensi jamur ke dalam medium yang masih cair (belum membeku). Sifat-sifat yang perlu diperhatikan pada koloni yang tumbuh di permukaan medium padat:

1. Besar kecilnya koloni.

2. Bentuk.

3. Kenaikan permukaan.

4. Halus kasar permukaan koloni.

(5)

5. Wajah permukaan.

6. Warna.

7. Kepekatan.

Sifat-sifat koloni yang tumbuh pada agar-agar lempengan, miring dan pada tusukan gelatin. Agar-agar lempengan, bentuk koloninya dilukiskan sebagai titik- titik, bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar dan serupa kumparan. Permukaan koloni dapat datar, timbul mendatar, timbul melengkung, membukit, mencembung dan serupa kawah. Agar-agar miring, sifat-sifatnya ada yang serupa tasbih, pedang, duri, akar, batang dan serupa titik-titik. Agar-agar tusukan, bentuk koloni yang dapat mengencerkan gelatin bila dilihat dari samping dapat berupa pedang, tasbih, bertonjol-tonjol dan ada yang berjonjot, serupa batang. Sedangkan bentuk koloni yang tidak dapat mengencerkan gelatin dapat serupa kawah, serupa mangkuk, corong, pundi-pundi dan berlapis. Selain itu, bakteri yang mampu mencernakan gelatin, koloninya ada yang serupa kawah, serupa mangkuk, corong, pundi-pundi dan berlapis-lapis. Untuk mengamati bentuk dari bakteri, sehingga dapat ditentukan suatu spesiesnya, maka harus dipergunakan mikroskop.

Pengamatan dengan cara ini disebut pengamatan secara mikroskopis.

Sifat-sifat koloni pada medium cair memperlihatkan permukaannya yang serabut, cincin, langit-langit atau selaput. Medium cair ini dapat dibuat dengan tidak menambahkan atau mencampurkan agar-agar atau gelatin ke dalamnya.

Pada umumnya bakteri hanya mengenal satu macam pembiakan saja yaitu dengan cara aseksual atau vegetatif, yang pelaksanaan pembiakannya dengan pembelahan diri atau Divisio. Sedangkan pada jamur pembiakan dapat secara aseksual atau vegetatif maupun seksual atau Generatif. Penentuan atau pengukuran jumlah sel biasanya dilakukan untuk organisme bersel tunggal (misalnya bakteri), sedangkan penentuan massa sel dapat dilakukan bukan hanya untuk organisme bersel tunggal, tetapi juga untuk organisme berfilamen (misalnya kapang atau jamur).

Ada berbagai cara untuk mengukur jumlah suatu sel antara lain sebagai berikut.

Hitungan cawan (palt count) atau pengenceran. Hitungan mikroskopis langsung (direct microscopic count) atau penggunaan ruang hitung. Secara elektronis dengan bantuan alat yang disebut penghitung coulter.

DAFTAR PUSTAKA

(6)

Irianto Kus. 2006. Kamus Biologi. Bumi Aksara : Jakarta

Pelczar dan Chan. 2007. Analisis Mikroba pada Inokulasi. Erlangga: Jakarta Novanda. 2013. Medium dan Inokulasi. (Online). https://www.academia.edu/676

1271/laporan_tetap_medium_dan_inokulasi (Diakses pada tanggal 28 Maret 2017)

Suriawira.1983.Pengantar Mikrobiologi umum.Angkasa.Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Rapat Panja Komisi VIII DPR-RI mengenai RUU tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah dengan Panja Pemerintah Acara : Membahas DIM RUU.. RDP Komisi VIII DPR RI dengan

bagian 1/3 terdiri dari 2 orang, yaitu: a) Ibu dengan ketentuan syarat bahwa si pewaris tidak memiliki anak, tidak ada cucu, atau tidak ada dua orang saudara/saudari

1) Komitmen yang tinggi akan terbentuk di Unipdu Jombang dan Unsuri Surabaya apabila para pimpinan mampu mendistribusikan kekuasaan sehingga dapat diterima dan dipandang

Meskipun disadari jika pesantren dan madrasah merupakan modal dan sumber pendidikan nasional, namun faktanya posisinya masih jauh dari sistem pandidikan nasional,

Hal ini menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel independen yaitu motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi mengikuti USAP, biaya pendidikan dan ketentuan pidana di

Dalam tulisan ini, ditunjukkan bahwa dimungkinkan untuk melakukan fast correlation attack dengan kompleksitas sekitar 2 71 operasi dengan mengasumsikan telah

Putaran poros penyangga roda gigi planet sama dengan putaran  poros roda gigi tabung (input dan output putaranya sama)..  b) Gigi

Berdasarkan latar belakang diatas dan karena masih minimnya informasi tentang ketebalan lapisan dan tingkat kecerahan yang terbentuk dipengaruhi oleh lamanya waktu