• Tidak ada hasil yang ditemukan

Current Issue Vol. 06, No. 05, November 2018 Published:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Current Issue Vol. 06, No. 05, November 2018 Published:"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Current Issue

Vol. 06, No. 05, November 2018 Published: 2018-10-24

Articles

PERTANGGUNGJAWABAN BANK TERHADAP NASABAH YANG IDENTITASNYA DIPAKAI TANPA IZIN DALAM KREDIT FIKTIF

Ni Luh Wayan Kori Agustini, Cok Istri Anom Pemayun, Dewa Gede Rudy 1-17 PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT DENGAN PENGGUNAAN BORAKS PADA BAKSO

Komang Giri Arta, I Ketut Markeling 1-16

PDF

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DIDALAM PERJANJIAN PERDATA

Intan Kayoza Rahmadita, I Nyoman Suyatna 1-13

PDF

KEPEMILIKAN HAK MILIK ATAS TANAH WARGA NEGARA INDONESIA DALAM PERKAWINAN CAMPURAN

Nila Sari, A.A. Sri Indrawati, I Nyoman Darmadha 1-13

PDF

EFEKTIFITAS UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN BERKAITAN DENGAN PHK PADA PERUSAHAAN YANG DI AKUISISI

I Gede Ivan Wiryana Aditya, Ida Ayu Sukihana 1-17

PDF

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA JASA LAUNDRY DI DESA KETEWEL KECAMATAN SUKAWATI

I Gusti Lanang Ngurah Tri Wahyudi Putra, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi 1-13 PDF

PENERAPAN PRINSIP CUSTOMER DUE DILIGENCE DAN ENHANCED DUE DILIGENCE DALAM PENCEGAHAN PENCUCIAN UANG PADA BANK RAKYAT INDONESIA

Kadek Adnan Dwi Cahya, Desak Putu Dewi Kasih, Ida Bagus Putu Sutama 1-15 PDF

PELAKSANAAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN PRODUK KADALUARSA DI PROVINSI BALI

I Gusti Agung Dewi Megawathi, I Wayan Wiryawan, I Ketut Westra 1-16

PDF

KONTRAK BISNIS PENGADAAN BARANG DAN JASA DI PEMERINTAH KOTA DENPASAR

Jiyestha Kartika Shandra, Suatra Putrawan 1-13

PDF

TANGGUNG JAWAB PT POS INDONESIA DALAM LAYANAN JASA PENGIRIMAN BARANG YANG MENGALAMI KETERLAMBATAN (STUDI PADA PT POS INDONESIA CABANG UBUD)*

I Gusti Ngurah Krisna Aribhuana Putra, Ida Bagus Putra Atmadja, Ni Putu Purwanti 1-15 PDF

KEDUDUKAN HUKUM PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA PENGAMBILALIHAN PERSEROAN

Made Ariputri Kusumadewi, I Nyoman Darmadha 1-13

PDF

CARA-CARA PENAGIHAN UTANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA

Putu Gandiyasa Wijartama, Ibrahim R 1-16

PDF

(3)

Perlindungan Hukum Terhadap Hak-hak Security Outsourcing Menurut Putusan MK.NO.27/PUU-XI/2011 ( Studi Kasus di : PT Mandala Security )

I Gusti Agung Yoga Bhaskara Susila, I Made Udiana 1-15

PDF

PELAKSANAAN PENARIKAN ROYALTI OLEH YAYASAN KARYA CIPTA INDONESIA WILAYAH BALI PADA RESTORAN DI KABUPATEN GIANYAR ATAS PENGGUNAAN KARYA CIPTA LAGU DAN MUSIK

Made Angga Adi Suryawan, Made Gde Subha Karma Resen 1-13

PDF

PELAKSANAAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA LAUNDRY TERHADAP KONSUMEN YANG KEHILANGAN BARANG DI KUTA

Putu Gede Krisna Mahayana, Made Gde Subha Karma Resen 1-13

PDF

PERALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH APABILA PENYEWA MENGULANG SEWAKAN RUMAH SEBELUM BERAKHIRNYA JANGKA WAKTU

Ni Luh Yulia Puspadanti, I Nengah Suantra 1-6

PDF

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT JAMINAN PERORANGAN TERKAIT DEBITUR WANPRESTASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

Anak Agung Intan Wulan Sari, Ida Bagus Putra Atmadja, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi 1-15 PDF

IMPLEMENTASI PENGATURAN PENATAAN RUANG DI KABUPATEN BANGLI

Anak Agung Ayu Sri Wulandari, I Ketut Sudiarta, Kadek Sarna 1-15

PDF

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA PADA RESTAURANT BEBEK TEPI SAWAH UBUD

A.A Sagung Galuh Rismayanti. P, I Nyoman Darmadha, I Made Dedy Priyanto 1-15 PDF

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN YANG CACAT AKIBAT PEMAKAIAN CREAM PELEMBAB WAJAH ILEGAL DI KOTA DENPASAR

Dewa Gede Agung Oka Dharma Palguna, Desak Putu Dewi Kasih, Suatra Putrawan 1-15 PDF

HAK EKSEKUTORIAL PEMEGANG JAMINAN HAK TANGGUNGAN DALAM UNDANG-UNDANG KEPAILITAN

Dewa Ayu Dian Sawitri, I Gusti Ngurah Dharma Laksana 1-15

PDF

PENGAWASAN PENGGUNAAN PEKERJA ASING PADA HOTEL MERCURE DI KOTA DENPASAR

I Gede Angga Dananjaya, I Ketut Markeling, I Nyoman Mudana 1-14

PDF

KEDUDUKAN PEGAWAI KONTRAK PADA BADAN PENAGGULANGAN BENCANA DAERAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

I Ketut Candra Wistara, I Made Sarjana, I Ketut Markeling 1-12

PDF

PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM BAGI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI DAN PENGGUNA JASA KONSTRUKSI DALAM GAGAL BANGUNAN

Andrew Timothy, I Wayan Wiryawan, Ni Putu Purwanti 1-15

PDF

PERJANJIAN NOMINEE BERDASARKAN HUKUM POSITIF INDONESIA

A.A. Ratih Saraswati, I Ketut Westra 1-15

PDF

(4)

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DEKSTROMETORFAN DI INDONESIA (KAJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN)

Sayu Surya Ayu Wedari, I Ketut Westra 1-19

PDF

PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERJANJIAN KERJA PADA KANTOR ADVOCATE & LEGAL CONSULTANT AKA LAW FIRM?

Ni Nyoman Ayu Anggarina Atmasari, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi 1-12 PDF

PELAKSANAAN PERTANGGUNGJAWABAN OLEH PENGUSAHA BAGI PEKERJA WAKTU

TERTENTU YANG TIDAK TERDAFTAR PROGRAM BPJS MENGALAMI KECELAKAAN KERJA PADA MARS CITY HOTEL DENPASAR

I Gusti Agung Ngurah Bagus Wiranata, Dewa Gde Rudy, Ida Bagus Putu Sutama 1-12 PDF

PENGATURAN PESAWAT UDARA SEBAGAI OBYEK JAMINAN KREDIT

I Nyoman Ganang Bayu Weda, I Made Sarjana, Suatra Putrawan 1-14

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PEMBERI KERJA KARENA FORCE MAJEURE

Anak Agung Ngurah Wisnu Manika Putra, I Made Udiana, I Ketut Markeling 1-15 PDF

PELAKSANAAN PENJAMINAN GADAI ATAS DEPOSITO BERJANGKA DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SINGARAJA

Komang Indra Suputra, Desak Putu Dewi Kasih, Ni Putu Purwanti 1-12

PDF

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA KARENA PERKAWINAN DENGAN SESAMA PEKERJA DALAM SATU PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR: 13/PUU-XV/2017)

Made Pramita Arimanu Putri, I Nyoman Darmadha, I Made Dedy Priyanto 1-15 PDF

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TRAVEL ATAS KERUSAKAN BARANG BAWAAN MILIK PENGGUNA JASA PADA PT. BALI SINAR PERMATA TOUR & TRAVEL DI DENPASAR

I Made Surya Adhitthana, I Ketut Markeling, A.A. Ketut Sukranatha 1-15 PDF

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI FRANCHISOR DALAM PERJANJIAN WARALABA (PADA EDAM BURGER DI DENPASAR)

Made Martarina Kusumayanti, I Wayan Wiryawan, Suatra Putrawan 1-15 PDF

PELAKSANAAN SUBROGRASI DALAM PRAKTEK KREDIT DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

Anak Agung Ngurah Gede Rama Satyawan, Dewa Gde Rudy, A A Sri Indrawati 1-13 PDF

EKSISTENSI MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS DALAM PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS

Made Pramanaditya Widiada, Desak Putu Dewi Kasih, Ni Putu Purwanti 1-17 PDF

PERAN ORGANISASI SERIKAT PEKERJA/BURUH DALAM PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN INDONESIA

(5)

Yosephine Marcella, Komang Pradnyana Sudibya 1-15 PDF

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENINDAKAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TERHADAP PEREDARAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PRODUK KANGEN WATER TANPA IZIN EDAR DI WILAYAH KOTA DENPASAR

Jerry Ary Murti, I Made Udiana, I Gusti Ayu Putri Kartika 1-18

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG SAHAM MINORITAS PADA PT DELINA

Wayan Wiryantara, Ida Bagus Putra Atmadja, Ida Ayu Sukihana 1-7

PDF

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERUPA PIUTANG FIKTIF

Ni Luh Dery Suanjani, I Ketut Markeling 1-12

PDF

KETENTUAN TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN OLEH JAKSA TERHADAP HAK WARIS ANAK DALAM HUKUM PERKAWINAN

Kadek Mitha Septiandini, I Wayan Wiryawan 1-16

PDF

PERTANGGUNGJAWABAN PENYEDIA JASA PENGANGKUTAN BARANG DALAM HAL TERJADINYA KERUSAKAN OBJEK PENGANGKUTAN PADA TIKI

Ida Bagus Putu Bayu Kumara Manuaba, I Ketut Markeling 1-18

PDF

PENCEGAHAN KREDIT MACET DENGAN PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENYALURAN KREDIT PERBANKAN

Elisabeth Stevani Wijaya, A. A. Ketut Sukranatha 1-13

PDF

WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA RUANG DI LINGKUNGAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI

Anak Agung Ayu Wulandari, I Made Udiana, I Made Dedy Priyanto 1-15

PDF

Implementasi Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Melalui Online

Rai Agustina Dewi, I Nyoman Suyatna 1-13

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT PENJUALAN PRODUK MAKANAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA

Nyoman Kamajaya, Anak Agung Ketut Sukranatha 1-12

PDF

KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DIBAWAH TANGAN YANG TELAH DILEGALISASI OLEH NOTARIS

Jesse Adam Suparman, Suatra Putrawan 1-12

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM KEGIATAN INVESTASI MENGGUNAKAN VIRTUAL CURRENCY DI INDONESIA

Anak Agung Ngurah Dwi Juniadi, I Ketut Markeling 1-15

PDF

LEGALITAS BITCOIN SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI INDONESIA

Made Santrupti Brahmi, I Nyoman Darmadha 1-15

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT KETIDAKJUJURAN KARYAWAN PADA STRUK BELANJA

(6)

I Kadek Adi Suhardiyana, A.A.Ketut Sukranatha 1-13 PDF

PERLINDUNGAN HUKUM USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DALAM PELAKSANAAN KEMITRAAN DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO 5 TAHUN 1999

Putu Putri Nugraha, A. A Gede Agung Dharmakusuma 1-15

PDF

AKIBAT HUKUM PENYITAAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA OLEH NEGARA

I Dewa Gde Oka Wibawa, Komang Pradnyana Sudibya 1-11

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK MENYUSUI ANAK SELAMA WAKTU KERJA DI TEMPAT KERJA BAGI PEKERJA PEREMPUAN

Ni Putu Rosita Novanda, I Ketut Rai Setiabudhi 1-14

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN AIR MINUM ISI ULANG DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN* (Studi kasus: Desa Peliatan, Kecamatan Ubud)

I Made Putra Sedana, I Wayan Bela Siki Layang 1-14

PDF

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA SEORANG DOKTER DALAM KASUS MALPRAKTEK Kadek Riska Ernika, Komang Pradnyana Sudibya

PDF

PELAKSANAAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA DI BIDANG PEMBAJAKAN SINEMATOGRAFI ( FILM/VIDEO)

Gusti Agung Putri Krisya Dewi, I Wayan Novy Purwanto 1-19

PDF

KAJIAN YURIDIS PERJANJIAN SEBELUM PERKAWINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

I Gusti Ngurah Adi Prabawa, I Ketut Sudiarta 1-15

PDF

TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007

Nadya Karunia Normayunita, A.A Sagung Wiratni Darmadi 1-17

PDF

ANALISIS PUTUSAN NOMOR 8/PDT.SUS-PHI/2015/PN DPS) TERKAIT PHK SEPIHAK DALAM PKWT

Ida Ayu Wedanti, Anak Agung Ketut Sukranatha 1-15

PDF

KEKUATAN HUKUM AKTA JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

Ni Nyoman Ayu Adnyaswari, Suatra Putrawan 1-14

PDF

PELAKSANAAN PERMENDAG NOMOR 20/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENGAWASAN BARANG DAN/ATAU JASA BERKAITAN DENGAN PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH DISDAGPERIN PROVINSI BALI MENGENAI SNI

Ni Made Dwi Ayusafitri, Putu Tuni Cakabawa Landra 1-17

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DALAM REZIM HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL INDONESIA

I Made Aria Kurniawan, I Ketut Markeling 1-13

PDF

(7)

PERANAN DINAS KOPERASI KABUPATEN BADUNG DALAM PEMBUBARAN BADAN HUKUM KOPERASI

I Nyoman Restuin Mangdalena, Dewa Gede Rudy 1-15

PDF

PENGAWASAN TERHADAP PERUSAHAAN YANG MENGEDARKAN OBAT-OBATAN IMPOR TANPA IZIN EDAR

G. Eka Putra Pratama Arnawa, Ni Ketut Supasti Dharmawan 1-15

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SUBJEK DALAM POTRET YANG DIUNGGAH KE AKUN MEDIA SOSIAL

Ni Putu Mella Manika, Ida Ayu Sukihana 1-16

PDF

PENGATURAN PERLINDUNGAN KARYA CIPTA FOTOGRAFI YANG DI AMBIL TANPA IZIN MELALUI MEDIA SOSIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

Dewa Ayu Pringga Aristya Dewi, A.A Sagung Wiratni Darmadi 1-14

PDF

PELAKSANAAN PP NO 24 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN JABATAN PPAT OLEH NOTARIS SEBAGAI PPAT

I Gusti Ayu Mas Maha Dewi, Suatra Putrawan 1-12

PDF

(8)

1

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENINDAKAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TERHADAP PEREDARAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK)

PRODUK KANGEN WATER TANPA IZIN EDAR DI WILAYAH KOTA DENPASAR

*

Oleh:

Jerry Ary Murti**

I Made Udiana***

I Gusti Ayu Putri Kartika****

Program Kekhususan Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

ABSTRAK

Latar belakang penulisan karya ilmiah ini adalah maraknya peredaran air minum dalam kemasan produk kangen water tanpa izin edar di wilayah Kota Denpasar yang merugikan konsumen, sehingga diperlukan peranan badan pengawas obat dan makanan dalam melakukan penindakan. Tulisan ini bertujuan mengetahui peran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atas peredaran air minum dalam kemasan produk kangen water tanpa izin edar di wilayah Kota Denpasar, dan mengetahui kendala apa yang dihadapi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam menindak peredaran air minum dalam kemasan produk kangen water di wilayah Kota Denpasar. Metode yang digunakan adalah metode penelitian hukum empiris. Penindakan yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah melakukan tindakan inventarisasi, pengujian laboratorium/verifikasi penandaan, penyegelan, dan pemusnahan, kendala yang dihadapi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam menindak air minum dalam kemasan produk kangen water adanya keterbatasan staff bagian pemeriksaan dan penyidikan Badan Pengawas Obat dan Makanan sehingga mempengaruhi kurang maksimalnya pelaksanaan penindakan. Kendala lain rendahnya pengetahuan dan lemahnya kesadaran masyarakat dalam memilih pangan tanpa memperhatikan aspek keamanan yaitu izin edar dan banyaknya

* Makalah Ilmiah ini disarankan dan dikembangkan lebih lanjut dari skripsi yang ditulis oleh Penulis atas bimbingan Pembimbing Skripsi I Dr. I Made Udiana, SH.,MH. Dan Pembimbing Skripsi II Dr. I Gusti Ayu Putri Kartika, SH.,MH.

**Jerry Ary Murti adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Korespodensi : [email protected]

***Dr. I Made Udiana, SH., MH, adalah Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana.

****Dr. I Gusti Ayu Putri Kartika, SH.,MH, adalah Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana.

(9)

2 pelaku usaha yang tidak pernah merasa jera dengan tetap menjual secara tersembunyi produk kangen water

Kata Kunci: Badan Pengawas obat dan makanan, Tindakan, Air Minum Dalam Kemasan. Izin Edar

ABSTRACK

The background of this scientific writing is the widespread circulation of drinking water in the packaging of kangen water products without marketing authorization in the city of Denpasar, so that the role of the drug and food regulatory agency is needed in carrying out repression.This paper aims to determine the role of the drug and food supervisory agency on the distribution of drinking water packaging of kangen water products without marketing authorization in the city of Denpasar, and to know what obstacles faced by the drug and food supervisory bodies in dealing with the circulation of drinking water in kangen water products in the city of Denpasar.The method used is empirical research methods. The role of the drug and food regulatory body is to conduct an inventory, laboratory testing/ verification of marking, sealing, and destruction.

Constrains faced by food dam drug control agency in craking drinking water in packaging kangen water products have internal and external. Internal constrains there are limitations to the staff of the insperction and investigation staff of the drug and food supervisory bodies, this effecting the lack of maximum enforcement. External constrains of low knowledge and week public awaress in choosing food without regard to security aspects, namely distribution permits and the number of business people who have never felt deterrent by still secretly selling kangen water products

Keywords: National Agency of Drug and Food Control, Action, bottled Water, Consent circulated,

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan bangsa dan masyarakat yang sedang mengalami krisis permasalahan yang selalu dihadapi adalah kebutuhan hidup. Salah satu kebutuhan hidup tersebut adalah kegiatan mengonsumsi barang dan jasa. Pertumbuhan pembangunan dibidang ekonomi dan teknologi, membawa pengaruh besar terhadap pembangunan secara umum termasuk pembangunan di bidang hukum. Dinamisasi masyarakat tidak lepas dari kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks

(10)

3 khususnya terhadap barang-barang sebagai sarana pemenuhan kehidupannya, dan tidak terlepas juga dari sifat masyarakat yang selalu memenuhi kebutuhannya.

Pada dasarnya selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan seperti makanan, minuman, pakaian, perumahan, pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan akan air minum merupakan kebutuhan yang sangat penting sebagai produk kebutuhan masyarakat, padatnya aktivitas masyarakat di era globalisasi seperti sekarang membutuhkan inovasi-inovasi yang memudahkan pemenuhan kebutuhan manusia di sela-sela aktivitasnya, salah satunya ialah air minum dalam kemasan (AMDK), maka air minum yang berkualitas akhirnya menjadi suatu tuntutan masyarakat saat ini.

Pasal 111 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah mengatur tentang pangan yang layak untuk beredar yakni setiap makanan dan minuman yang akan diberi izin edar harus memenuhi standarisasi dan keamanan pangan khususnya kesehatan. Semua produk air minum yang dijual di seluruh wilayah Indonesia harus didaftarkan terlebih dahulu dan mendapatkan nomor registrasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI sebelum di edarkan di pasaran. Air Minum Dalam Kemasan harus melalui proses tahapan baik secara klinis maupun secara hukum, secara higienis klinis biasanya di sahkan menurut peraturan pemerintah melalui Departemen Badan Balai Pengawasan Obat dan Makanan baik dari segi kimia, fisika, microbiologi, dan lain-lain.

Meski sudah terdapat regulasi yang jelas mengenai peredaran obat dan makanan di masyarakat, namun masih saja ditemukan AMDK tanpa izin edar yaitu produk kangen water. Badan Pengawasan Obat dan Makanan memberikan penjelasan bahwa

(11)

4 kangen water adalah produk illegal karena tidak mempunyai izin edar dari Badan POM.1

Padahal sudah jelas tertera dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dangan harapan agar konsumen dapat dilindungi hak-haknya. Perlindungan konsumen dalam era pasar global menjadi sangat penting, karena konsumen di samping mempunyai hak-hak yang bersifat universal juga mempunyai hak-hak yang bersifat sangat spesifik (baik kondisi dan situasi).2 Berdasarkan ketentuan Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, menyatakan bahwa: “Pemerintah bertanggung jawab atas pembinaan perlindungan konsumen yang menjamin diperolehnya hak konsumen dan pelaku usaha.” Dalam hal pengawasan pemerintah, diatur lebih lanjut dalam ketentuan Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa, “Pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen dan penerapan peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat.

Pasal 30 tersebut adalah melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap barang dan/atau jasa yang beredar di masyarakat. Pengawasan terhadap makanan dan minuman, serta peredaran obat merupakan peran dan kewenangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk menangani masalah ini tentu diperlukan langkah-langkah yang tepat oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terhadap peredaran air

1Aisyah Kamaliah, 2017, BPOM Sebut Peredaran Kangen Water dalam Kemasan Langgar UU, http://detik.com Diakses tanggal 4 Maret 2018

2 Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2011, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta, h.,6.

(12)

5 minum dalam kemasan produk kangen water tanpa izin edar di wilayah Kota Denpasar.

Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap hak-hak dan kewajibannya, maka semakin tinggi pula kualitas pelayanan yang harus diberikan oleh sistem birokrasi. Sudah merupakan kewajiban BPOM untuk menindak peredaran produk kangen water tanpa izin edar di pasaran. Berdasarkan diuraikan diatas, maka penulis tertarik dan ingin lebih lanjut mengkaji penelitian ini dengan tulisan yang berjudul Peranan Badan Pengawas Obat dan Makanan Terhadap Peredaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Produk Kangen Water Tanpa Izin Edar Di Wilayah Kota Denpasar

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat merumusan suatu permasalahan yang perlu dibahas lebih jauh.

Adapun rumusan masalah tersebut :

1. Bagaimanakah pelaksanaan penindakan yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan atas peredaran air minum dalam kemasan (AMDK) Produk Kangen Water Tanpa izin Edar di Wilayah Kota Denpasar?

2. Apa kendala yang dihadapi Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam menindak peredaran air minum dalam kemasan (AMDK) produk Kangen Water?

1.3 Tujuan Penelitian

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penindakan Badan Pengawas Obat dan Makanan terhadap peredaran air minum dalam kemasan produk kangen water tanpa izin edar di wilayah Kota Denpasar dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam

(13)

6 menindak peredaran air minum dalam kemasan produk kangen water tanpa izin edar di wilayah Kota Denpasar.

II ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian karya ilmiah ini jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris (applied-lawresearch) adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum normatif (kodifikasi, Undang-Undang, atau Kontrak) secara in-action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.

Hukum dikonsepkan sebagai suatu gejala empiris istilah lain yang digunakan adalah penelitian dalam kehidupan nyata, penelitian hukum empiris istilah lain yang digunakan adalah penelitian hukum sosiologis dan dapat disebut pula dengan penelitian lapangan.3 Hukum adalah pada hakekatnya dibuat dan ditetapkan oleh manusia yang hidup di dalam masyarakat 4 dan hukum adalah tata aturan (order) sebagai suatu sistem aturan- aturan (rules) tentang perilaku manusia.5 Artinya keberadaan hukum tidak bisa dilepaskan dari keadaan sosial masyarakat serta perilaku manusia yang terkait dengan lembaga hukum tersebut.

Singkatnya kehadiran hukum dimasyarakat tidak terlepas dari peranan masyarakat disekitarnya, keadaan sosial masyarakat dan perilaku masyarakat yang terkait dengan lembaga hukum.

2.2 Hasil dan Pembahasan

2.2.1. Pelaksanaan penindakan Badan Pengawas Obat dan Makanan Terhadap Peredaran Air Minum Dalam Kemasan Produk Kangen Water Tanpa Izin Edar Di Kota Denpasar

3 Bambang Waluyo, 2008, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta,h.15.

4 R. Soeroso, 2011, Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, h.29

5 Jimmly Asshiddiqie dan Ali Safaat, 2006, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Mahkamah Konstitusi RI, h.13

(14)

7 Sebagai bentuk keseriusan Pemerintah untuk melindungi masyarakat dari peredaran obat dan makanan yang beresiko membahayakan kesehatan konsumen. Dibentuklah lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan (selanjutnya disebut Perpres BPOM).6

Semua produk makanan dan minuman yang akan dijual di wilayah Indonesia, baik di produksi lokal maupum impor, harus didaftarkan dan mendapatkan nomor pendaftaran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.7 Pangan termasuk kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan manusia, disamping dua kebutuhan dasar lainnya yaitu sandang dan papan.

Demikian pentingnya fungsi pangan bagi manusia, sehingga tanpa pangan manusia tidak akan dapat bertahan hidup.8 Masyarakat pada dasarnya sangat menginginkan adanya keamanan pangan yaitu produk pangan yang bergizi dan tidak mengakibatkan terganggunya kesehatan seseorang, keamanan pangan menjadi salah satu hal terpenting untuk dipahami berkaitan dengan perlindungan konsumen. Konsumen dan pelaku usaha adalah menjadi subyek pada kajian perlindungan konsumen, selain konsumen dan pelaku usaha adalah satu hal menarik yang harus

6 I Putu Mahentoro, 2017, Kewenangan Badan Pengawas Obat dan Makanan Terhadap Perda Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Pengendalian Peredaran Minuman Beralkohol, Jurnal Magister Hukum Udayana, Vol 3. No 3, November 2013 h.3.

7 Novri Dimas Pamory, 2016, “Penegakan Hukum Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung Terhadap Air Minum Dalam Kemasan Tanpa Izin Edar” Jurnal Ilmiah Vol 4. No 2, Maret 2016, h.10

8 Irna Nurhayati, 2009, “Efektifitas Pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan Terhadap Peredaran Produk Pangan Olahan Impor Dalam Mewujudkan Perlindungan Konsumen”, Jurnal Ilmiah, Vol 21 nomor 2, Juni 2009, h.17

(15)

8 di bahas yaitu tentang produk. Produk merupakan suatu objek transaksi antara pelaku usaha dengan konsumen, produk dapat berupa barang dan jasa.9

Seiring tingginya permintaan konsumen terhadap kebutuhan pokok air minum dalam kemasan, maka hal tersebut dimanfaatkan oleh para pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengambil keuntungan dengan cara mengedarkan produknya tanpa mendaftarkan terlebih dahulu untuk mendapatkan izin edar sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga tidak beredar secara illegal di pasaran.

Setiap orang memiliki hak dalam mempertahankan hidup dan kehidupannya. Hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia sesungguhnya dijamin didalam konstitusi.10Hak untuk mendapatkan informasi adalah salah satu hak konsumen yang paling mendasar. Melalui informasi yang benar dan lengkap inilah konsumen kemudian menentukan atau memilih produk untuk memenuhi kebutuhannya.11 Tentu saja dalam perkembangannya, konsumen tidak diberikan akses informasi yang sama terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya. Ketidakmampuan itu bisa karena keterbatasan pengetahuan konsumen, tetapi terlebih-lebih lagi disebabkan oleh ketidakterbukaan pelaku usaha terhadap produk yang di tawarkan. Akhirnya, konsumen pun didikte oleh pelaku usaha. Jika konsumen mengalami kerugian pelaku usaha

9 Aulia Muthiah, 2018, Hukum Perlindungan Konsumen Dimensi Hukum Positif dan Ekonomi Syariah, Pustaka Baru Press, Yogyakarta, h.72

10 Made Suksma Prijandhini Devi Salain, Perlindungan Hukum Terhadap Kebudayaan Bali Sebagai Sumber Daya Ekonomi Pariwisata, Kertha Patrika, (S.1),Vol 39 No 01, Agustus 2017, h.6

11Anak Agung Sagung Istri Agung, Peran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali Dalam Memberikan Perlindungan Bagi Konsumen Akibat Mengkonsumsi Obat Berbahan Kimia Impor Yang Tidak Mencantumkan Label Bebahasa Indonesia Pada Kemasannya, Jurnal Hukum Kerta Semaya, Vol. 04.

No. 05, Oktober 2016, h.4

(16)

9 dapat dengan ringan berdalih, semua itu karena kelalaian konsumen sendiri.12

Karena posisi konsumen yang lemah maka ia harus dilindungi oleh hukum. Salah satu sifat sekaligus tujuan hukum adalah memberikan perlindungan (pengayoman) kepada masyarakat. Budaya hukum perlindungan konsumen sebagai suatu kebutuhan harus senantiasa disosialisasikan untuk menciptakan hubungan konsumen dan pelaku usaha dengan prinsip kesetaraan yang berkeadilan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi hak konsumen yakni berhak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa.13 Seiring terjadinya hal tersebut, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan melakukan penindakan secara tegas terhadap peredaran air minum dalam kemasan produk kangen water tanpa izin edar yang telah diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tindakan Pengamanan Setempat dalam Pengawasan Peredaran Obat dan Makanan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) yang menyatakan bahwa “Jika Petugas dalam melakukan pengawasan peredaran obat dan makanan di sarana menemukan obat dan makanan, termasuk bahan baku atau bahan pengemas, yang diduga tidak memenuhi standar/persyaratan keamanan, khasiat /kemanfaatan, mutu, penandaan, dan/atau informasi, petugas berwenang melakukan tindakan pengamanan setempat”. Pasal 2 ayat (2) yang menyatakan

12 Shidarta, 2006, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, h.62

13 Yusuf Shofie, 2003, Penyelesaian Sengketa Konsumen Menurut Undang- Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) Teori & Praktek Penegak Hukum, Citra Aditya Bhakti, Bandung, h.8

(17)

10 bahwa “Tindakan pengamanan setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi”:

a. tindakan inventarisasi;

b. pengambilan contoh untuk dilakukan uji laboratorium dan/atau verifikasi/penandaan/label; dan/atau

c. penyegelan.

Pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa “Dalam hasi uji laboratorium dan/atau verifikasi penandaan/label atas Obat dan Makanan tidak memenuhi standar/persyaratan dan/atau ketentuan perundang-undangan, harus ditindaklanjuti sesuai ketentuan perundang-undangan”. Maka akan ditindaklanjuti keproses penarikan dan pemusnahan sebagaimanan diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 Tahun 2017 tentang Penarikan Pangan dari Peredaran. Pasal 2 ayat (2) yang menyatakan bahwa “untuk pangan olahan wajib memiliki izin edar atau memiliki sertifikat produk pangan industri rumah tangga sesuai dengan ketentuan perundang-undangan”. Pasal 3 ayat (1) menyakan bahwa “Pangan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan Penarikan”. Dan Pasal 3 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Penarikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Produsen, Importer, dan/atau Distributor atas”:

a. perintah Kepala Badan; dan/atau;

b. prakarsa Produsen, Importer, dan/atau Distributor secara sukarela.

Pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa “Pangan yang telah ditarik dari peredaran oleh Produsen, Importer, dan/atau Distributor wajib ditindaklanjuti sesuai dengan perintah Kepala Badan. Pasal 6 ayat (2) menyatakan bahwa “Perintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa” :

a. pemusnahan pangan dan/atau label;

(18)

11 b. penggunaan untuk selain konsumsi manusia;

c. proses ulang;

d. pelabelan ulang; dan/atau

e. pengembalian kepada pemasok, khusus untuk pangan impor.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali yang beralamat di Jalan Cut Nyak Dien Nomor 5 Denpasar merupakan

“perpanjangan tangan” dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yang terletak di Ibu Kota Provinsi di seluruh Indonesia yang bertugas sebagai unit pelaksana teknis dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Angga Widiani (41) tahun yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali memberikan penjelasan adapun tindakan yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali terhadap peredaran air minum dalam kemasan produk kangen water adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengumpulan pangan olahan yaitu air minum dalam kemasan kangen water yang mencurigakan, mencurigakan yang dimaksud adalah tidak mempunyai izin edar (tindakan ini dilakukan oleh petugas bidang pemeriksaan dan penyidikan dari BBPOM Kota Denpasar) 2. Setelah terkumpul, pangan olahan air minum dalam

kemasan kangen water tersebut akan dilakukan pengujian laboratorium (hasil dari pengujian laboratorium ini akan menjadi acuan untuk tindakan selanjutnya);

3. Jika hasil uji laboratorium menunjukan bahwa pangan olehan air minum dalam kemasan kangen water tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka akan dilakukan penyegelan terhadap pelaku usaha atau pihak pengedar atau pihak yang bertanggungjawab;

(19)

12 4. Setelah dilakukan penyegelan, selanjutnya akan dilakukan

penarikan dari peredaran;

5. Setelah produk tersebut di tarik dari peredaran, selanjutnya akan dilakukan pemusnahan.

Berdasarkan penjelasan wawancara diatas, tindakan- tindakan yang dilakukan BPOM sudah sesuai dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku

2.2.2. Kendala Yang Dihadapi Badan Pengawas Obat dan Makanan Dalam menindak Peredaran Air Minum Dalam Kemasan Produk Kangen Water Tanpa Izin Edar di Wilayah Kota Denpasar

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ida Ayu Widiani (35) tahun salah satu staff di Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan, adapun kendala yang dialami Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali dalam menindak dan memberantas peredaran air minum dalam kemasan produk kangen water tanpa izin edar dengan pelaku usaha di Kota Denpasar yaitu adanya keterbatasan staf BPOM, jumlah staf yang terbatas ini tentu mempengaruhi kurang maksimalnya pelaksanaan tugas penindakan dari BPOM Kendala ini juga menyebabkan penindakan tidak dilakukan secara merata. Pengawasan dan penindakan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang dilakukan secara berkala dan acak, sehingga menyebabkan adanya produk pangan yang lepas dari pengawasan.

Kendala lain sistem pengawasan secara berkala dan acak ini tentu akan berpengaruh pada luas lingkup produk pangan yang dapat di awasi, karena akan berpengaruh pada adanya produk illegal maupun produk yang membahayakan yang beredar di pasaran saat tidak dilakukan pengawasan. Pengawasan yang dilakukan secara berkala oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan ini sering disalahgunakan oleh pengusaha untuk mengambil

(20)

13 kesempatan dalam kesempitan untuk memasukan produk illegal tanpa izin edar di pasaran pada saat tidak dilakukan pengawasan terutama produk kangen water di wilayah Kota Denpasar.

Kendala lain rendahnya pengetahuan dan lemahnya kesadaran masyarakat terhadap memilih pangan tanpa memperhatikan aspek keamanan dan izin edar di suatu produk menjadi hal yang membahayakan pada konsumen. Tingkat daya beli, pengetahuan, dan kesadaran konsumen merupakan salah satu kunci mengapa air minum dalam kemasan kangen water masih banyak yang beredar illegal di pasaran dan masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

Kendala lain pelaku usaha tidak pernah merasa jera, banyaknya pelaku usaha nakal yang masih menjual secara tersembunyi produk kangen water yang tidak memiliki izin edar kepada konsumen. Para pedagang tersebut sebelumnya telah mendapatkan peringatan dan telah diberikan teguran oleh pegawai Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali namun mereka tidak mengindahkannya. Pelaku usaha beralasan produk kangen water banyak disukai oleh konsumen sebagai air minum yang multifungsi sehingga mau tidak mau pelaku usaha tersebut masih menjual produk kangen water itu demi memperoleh keuntungan (profit). Akibat dari tindakan yang kurang memberikan efek jera seperti teguran dan peringatan. Hal ini memicu para pedagang ataupun produsen untuk menangulangi perbuatannya terus menerus dan hanya menaati aturan saat tindakan peringatan tersebut dilakukan.

III. PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

(21)

14 1. Pelaksanaan penindakan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali atas peredaran air minum dalam kemasan kangen water tanpa izin edar di Kota Denpasar sudah efektif sesuai dalam peraturan perundang-undangan dengan melakukan tindakan pengumpulan/inventarisasi air minum dalam kemasan produk kangen water, dilakukan pengujian laboratorium dan verifikasi penandaan apabila terbukti tidak memenuhi persyaratan penandaan, maka akan dilakukan penyegelan dan dilakukan penarikan pangan dari peredaran untuk selanjutnya dilakukan pemusnahan.

2. Kendala yang dihadapi Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam menindak peredaran air minum dalam kemasan produk kangen water tanpa izin edar dapat dilihat dari kurangnya staf BPOM yang mempengaruhi kurang maksimalnya pelaksanaan tugas penindakan dari BPOM. Kendala ini juga menyebabkan penindakan tidak dilakukan secara merata. Kendala eksternal yang dihadapi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Provinsi Bali adalah pelaku usaha air minum dalam kemasan tidak mengikuti peraturan tentang kesehatan dan pangan yang masih menjual produk pangan olahan tanpa memiliki izin edar kepada konsumen. Kendala lain rendahnya pengetahuan dan lemahnya kesadaran masyarakat terhadap memilih pangan tanpa memperhatikan aspek keamanan dan izin edar di suatu produk menjadi hal yang membahayakan pada konsumen.

3.2 SARAN

1. Perlunya dilakukan peningkatan pengawasan / sidak / inspeksi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali atas peredaran air minum dalam kemasan produk kangen water tanpa izin edar di wilayah kota Denpasar secara rutin

(22)

15 sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang- undangan. Air minum dalam kemasan yang beredar dipasaran harus tetap berada dibawah pengawasan BPOM, agar tidak menimbulkan kerugian kepada konsumen.

2. Agar penindakan berjalan lebih efektif, sudah seharusnya Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali menambah pegawai khususnya bagian pemeriksaan dan penyidikan. Bagi pelaku usaha kangen water hendaknya menaati segala segala peraturan yang berkaitan dengan masalah peredaran air minum dalam kemasan, bagi konsumen hendaknya berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang beredar di pasaran.

DAFTAR PUSTAKA Buku

Asshiddiqie, Jimly dan Safaat, Ali, 2006, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Konstitusi Press, Jakarta

Shofie, Yusuf, 2003, Penyelesaian Sengketa Konsumen Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsmen (UUPK) Teori & Praktek Penegak Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung

Shidarta, 2006, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Soeroso, R, 2011, Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.

Tri Siwi Kristiyanti, Celina, 2011, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta.

Muthiah, Aulia, 2018, Hukum Perlindungan Konsumen Dimensi Hukum Positif dan Ekonomi Syariah, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.

Waluyo, Bambang 2008, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta.

Jurnal

Anak Agung Sagung Istri Agung, Peran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bali Dalam Memberikan Perlindungan Bagi Konsumen Akibat Mengkonsumsi Obat Berbahan Kimia

(23)

16 Impor Yang Tidak Mencantumkan Label Bebahasa Indonesia Pada Kemasannya, Jurnal Hukum Kerta Semaya, Vol. 04. No.

05, Oktober 2016, November 2013.

I Putu Mahentoro, 2017, Kewenangan Badan Pengawas Obat dan Makanan Terhadap Perda Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Pengendalian Peredaran Minuman Beralkohol, Jurnal Magister Hukum Udayana, Vol 3. No 3, h.3.

Irna Nurhayati, 2009, Efektifitas Pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan Terhadap Peredaran Produk Pangan Olahan Impor Dalam Mewujudkan Perlindungan Konsumen, Jurnal Ilmiah, Volume 21 nomor 2, Juni 2009

Made Suksma Prijandhini Devi Salain, Perlindungan Hukum Terhadap Kebudayaan Bali Sebagai Sumber Daya Ekonomi Pariwisata, Jurnal Hukum Kertha Patrika, Vol 39 No 01, Agustus 2017.

Novri Dimas Pamory, 2016, “Penegakan Hukum Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung Terhadap Air Minum Dalam Kemasan Tanpa Izin Edar” Jurnal Ilmiah Volume 4. Nomor 2, Maret 2016.

Peraturan Perundang-Undangan

Indonesia, Undang-Undang Tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821

Indonesia, Undang-Undang Tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063

Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tindakan Pengamanan Setempat dalam Pengawasan Peredaran Obat dan Makanan.

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 Tahun 2017 tentang Penarikan Pangan dari peredaran

Internet

(24)

17 Aisyah Kamaliah, 2017, BPOM Sebut Peredaran Kangen Water dalam Kemasan Langgar UU, http://detik.com Diakses tanggal 4 Maret 2018

Referensi

Dokumen terkait

3214 bahwa indikator apresiasi atas perkerjaan yang dilakukan memiliki nilai rata-rata terendah sebesar 3,77 hal ini menunjukan bahwa SMP Taman Sastra lebih meningkat

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa : Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tabanan,

Mandala Security, mengenai surat dan persyaratan memang sudah sesuai dengan segala peraturan yang mengatur tentang ketenagakerjaan, namun dalam pelaksanaan di

Praktik Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia adalah permasalahan bangsa yang belum terselesaikan, yang merupakan kejahatan dimana uang hasil dari transaksi

Penelitian hukum normatif yang dimaksud adalah terjadi adanya suatu konflik norma antara Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 Tentang Syarat Dan Tata Cara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh beban kerja terhadap burnout dengan role stress sebagai variabel mediasi pada karyawan Rumours Restaurant

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat diperoleh simpulan bahwa leverage yang diproksikan Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan

Sumpah Suppletoir atau sumpah tambahan ini terdapat pada Pasal 155 Herzien Inlandsch Reglement (HIR) yang berbunyi “Jika kebenaran gugatan atau kebenaran pembelaan atas itu