• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemilihan Sekolah Menengah Atas Berdasarkan Efektifitas Jarak, Sarana Angkutan Umum Dan Tingkat Unggulan Sekolah Dengan Mengunakan Sistem Informasi Geografis dan Analytical Hierarchy Process (Dengan Sampel Masyarakat Perumahan Bukit Jatisari Sema

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pemilihan Sekolah Menengah Atas Berdasarkan Efektifitas Jarak, Sarana Angkutan Umum Dan Tingkat Unggulan Sekolah Dengan Mengunakan Sistem Informasi Geografis dan Analytical Hierarchy Process (Dengan Sampel Masyarakat Perumahan Bukit Jatisari Sema"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Awang, Rimang Jatmiko. 2006 Analisis Pemilihan Sekolah Menengah Atas Berdasarkan Efektifitas Jarak, Sarana Angkutan Umum Dan Tingkat Unggulan Sekolah Dengan Mengunakan Sistem Informasi Geografis dan Analytical Hierarchy Process (Dengan Sampel Masyarakat Perumahan Bukit Jatisari Semarang). Semarang : Skripsi.

Penelitian ini berawal dari banyaknya pertimbangan siswa lulusan Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan orang tuanya dalam pemilihan Sekolah Menengah Atas (SMA), faktor-faktor yang menjadi pertimbangan antara lain : faktor nilai akhir ujian kelulusan, faktor jarak sekolah, faktor angkutan umum dan faktor unggulan sekolah. Faktor-faktor tersebut menjadi permasalahan maka perlu dicari solusinya.

Penelitian ini mencari alternatif pemecahan masalah dalam pemilihan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan pertimbangan efektifitas jarak, sarana angkutan umum dan tingkat unggulan sekolah, dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Sampel penelitian ini ialah masyarakat perumahan Bukit Jatisari Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan studi SIG dan AHP untuk memberikan solusi pertimbangan dalam memlilih Sekolah Menengah Atas pada masyarakat perumahan Bukit Jatisari Semarang, berdasarkan efektifitas jarak, sarana angkutan umum dan tingkat unggulan sekolah.

Hasil analisis SIG dapat memberikan informasi tentang jarak dan jalur trayek angkutan umum, untuk mendukung pengambilan keputusan prioritas sekolah pilihan, diperlukan suatu metode pengambilan keputusan yang tidak hanya berdasar pada perkiraan (common sense), dari sekian banyak alternatif pilihan, namun dengan mempertimbangkan persepsi terhadap kriteria pilihan dan salah satu metode yang dapat membantu proses pengambilan keputusan tersebut adalah Analytical Hierarchy Process (AHP).

AHP dapat menjawab tentang perbandingan kriteria sekolah, dengan bantuan Software Expert Choice 11, dan diperoleh hasil analisis AHP dengan nilai tertinggi prioritas utama pemilihan Sekolah Menengah Atas pada masyarakat perumahan Bukit Jatisari Semarang. Dengan mempertimbangan efektifitas jarak, sarana angkutan umum dan tingkat unggulan sekolah maka diperoleh SMA Unggulan Ponpes Nurul Islam.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Connolly dan Begg ( 2005 , p463 ), tujuannya adalah menciptakan relasi – relasi untuk model data logikal untuk merepresentasikan entitas – entitas, relationship

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak ditentukan, yang mana

Berbagai upaya dilakukan pemegang saham mayoritas untuk meningkatkan kinerja usaha dan keuangan PT Bank Permata Tbk., termasuk dengan penambahan modal disetor dan penerbitan

Ketentuan-ketentuan pasal 49 dan pasal 50 tersebut diatas, Majelis Hakim menyimpulkan bahwa dalam hal terjadi sengketa waris diantara orang-orang yang beragama Islam, maka

Hasil dan kajian yang dijalankan ke atas sampel-sampel kes , beberapa cadangan mengenai keperluan penyelenggaraan yang berkesan dan piawaian yang sesual d i ajukan dalam mengurus

Terdapat peraturan yang mengatur penyelenggaraan angkutan umum tidak dalam trayek yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku maka Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 9 Tahun 2006 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan (Lembaran

(3) Diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan atau pidana kurungan paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak Rp. 9.000,-, barangsiapa